BAB 5E
UMPAN BALIK NEGATIF
Dengan pemberian umpan balik negatif kualitas penguat akan lebih baik hal ini ditunjukkan dari :
1. pengutannya lebih stabil, karena tidak lagi dipengaruhi oleh komponen-komponen internal dari penguat, melainkan hanya dari komponen-komponen umpan baliknya.
2. hambatan dalam output dan input tidak lagi bergantung pada parameter-parameter internal transistor, misalnya h ie dan h oe . Namun bergantung pada komponen luarnya saja.
3. tanggapan frekensi menjadi lebih lebar baik pada LF maupun pada HF.
4. pada kondisi tertentu nonlinearitas (distorsi harmonik) dan rasio S/N dari penguat dapat diperbaiki.
Disamping keuntungan-keuntungan tentunya ada yang harus dikorbankan, yaitu:
1. penguatan sinyal menjadi lebih kecil. Kekurangan ini tidak begitu berarti karena dengan menggunakan op-amp penguatan 10 4 sudah demikian murahnya.
2. jika menggunakan banyak besaran umpan balik akan cenderung tidak stabil yaitu kecenderungan berosilasi dan menghasilkan sinyal tegangan output yang tidak diinginkan. Sehingga perancangan NFB perlu kehati-hatian.
Pengaruh Umpan Negatif Balik pada Penguatan
Blok umum dari umpan balik negatif digambarkan sbb:
A
β V
i=V
s-V
fVo=AV
iV
sM
V
f=βV
o-
+
Gambar 1, Umpan Balik Secara Umum
Besaran V s merupakan tegangan sinyal sumber dapat berupa tegangan maupun arus, V o adalah tegangan output sebagian diumpan balikan dengan menggunakan rangkaian β dengan output dari rangkaian β sebesar V f = βV o . Sinyal tsb digabung dengan sinyal sumber V s dengan rangkaian M, sehingga output yang keluar dari rangkaian M adalah V i = V s - V f . Jika A adalah penguatan tanpa umpan balik yaitu A=V o /V i , maka penguatan dengan umpan balik negatif adalah
o i i i
fb
s i f i o i i
V AV AV AV
A = V = V V + = V + β V = V + A V β
atau
fb 1 A A
β A
= +
Terlihat bahwa penguatan karena umpan balik masih dipengaruhi oleh A (yaitu pengutan dari penguat), agar penguatan tidak bergantung pada parameter penguat, maka gunakan βA >> 1, sehingga:
1
fb
A A
β A β
= =
Terlihat bahwa penguatan hanya bergantung pada faktor umpan
baliknya saja (β).
Contoh:
Jika penguat dirancang dengan β = 0,1 dengan penguat yang dipakai adalah A v = 1000, maka faktor penguatan Aβ = 100, maka A fb
= 1000/101 ~ 10. Sedangkan jika penguat tsb berubah penguatannya menjadi A v = 500, maka penguatan karena umpan balik menjadi A fb = 500/501 ~ 10. Terlihat disini bahwa walaupun penguat tadi berubah penguatannya (karena faktor ekternal seperti suhu), namun penguatan karena umpan balik praktis tidak berubah, yaitu ~ 10.
Stabilitas Penguatan
Dari penguatan karena umpan balik
fb 1 A A
β A
= + dapat dicari stabilitas penguatan yaitu :
2
1 (1 )
1 1
fb
fb fb
dA dA
dA dA
A A A
β
β
− +
∴ =
+
artinya perubahan penguatan dA berkurang sebesar 1/(1+βA) bila menggunakan umpan balik negatif.
Contoh:
Jika A = 1000 ± 200 yaitu kesalahan penguatan tsb 20%, dengan menggunakan umpan balik negatif β = 0,01 maka kesalahnnya menjadi 2%, dengan A fb = 100 ± 2.
Pengaruh Umpan Balik Negatif pada Lebar Frekuensi Karakteristik tanggapan frekuensi dikembangkan untuk
1. tanggapan frekuensi rendah, penguatan berkurang dengan berkurangnya frekuensi, sesuai dengan A
VLA j f f
=
Vo−
1
1, dengan f 1
adalah frekuensi cut-off (3 dB) untuk tanggapan frekuensi rendah.
2. tanggapan frekunesi medium, penguatan praktis tetap untuk daerah ini, yaitu A vo .
3. tanggapan frekuensi tinggi, penguatan berkurang dengan bertambahnya frekuensi, sesuai dengan
1 2 VH Vo
A A
j f f
= + , dengan f 2 adalah frekuensi cut-off (3 dB) untuk tanggapan frekuensi tinggi.
Secara umum dengan pemberian umpan balik negatif penguatannya akan berkurang, sesuai dengan
fb 1 A A
β A
= + demikian juga penguatan untuk setiap tanggapan frekuensi. Pada kasus HF akibat umpan balik negatif adalah :
2 2
2 2
2
(1 ) 1
1 1 (1 ) 1 (1 )
f f
Vo f f
VH Vo
VHfb f f
VH Vo f f Vo
A j j
A A
A β A β A j j β A j f f
+ +
= = × =
+ + ⎡ ⎣ + ⎤ ⎦ + +
.
Penguatan pada HF akibat umpan balik akan berkurang 3 dB komponen real dan komponen imajiner pada persamaan tsb sama besar, sehingga : f f 2 = + 1 β A Vo . Berarti f 2fb = (1 + β A vo ) f 2 . Dengan cara sama untuk LF diperoleh f 1fb = f 1 /(1 + β A vo ). Tanggapan frekuensi akibat umpan balik dapat dilihat pada berikut.
lebar frekuensi tanpa NFB
lebar frekuensi akibat NFB
f1 f2
f1 (1+βAV)
f2(1+βAV) AVo
AVofb
Gambar 2, Pengaruh umpan balik negatif pada taggapan frekuensi
Pengaruh Umpan Balik Negatif pada Noise
Noise akibat umpan balik dapat dinyatakan sebagai : N f = - β A N f , dengan N dan N f masing-masing adalah level noise tanpa umpan balik dan dengan umpan balik. Sehingga diperoleh :
f 1 N N
β A
= + .
Dari hasil terihat bahwa rasio S/N tidak ada perbaikan, untuk itu perlu menggunakan komponen dengan rasio S/N yang tinggi seperti FET, kabel isolasi, maupun menggunakan sumber daya bebas-noise, dll.
Tipe-tipe umpan balik negatif
Ada 4 tipe umpan balik negatif, yaitu Umpan balik tegangan seri, arus seri, tegangan shunt, arus shunt. Penjelasan dari tipe-tipe tsb diberikan berikut ini.
Umpan balik tegangan seri
Av Vi
β Vs
Ri Ro vi
βVo
RL
Gambar 3, Blok diagram Umpan Balik tegangan seri.
Blok diagram umpan balik tegangan seri diberikan pada Gambar
3 dan contoh rangkaian untuk penguat emiter bersama diberikan pada
Gambar 4.
Vs
Vo R1
R2 RC
VCC
Vi Ii
5 k
47 k
3 k
Gambar 4, Umpan balik tegangan seri pada CE Perhatikan Gambar 3, dapat dihitung:
Penguatan
;
1
v o i s o
i v
vfb
o v
vfb s
A V V V V
V A
V A A
A V
β
β
= = − ⎫
⎪⎪ =
⎬ +
= ⎪
⎪⎭
R input
Jika tidak ada umpan balik maka hambatan dalam input adalah R i
= V i /I i , sedangkan jika ada umpan balik negatif maka hambatan dalam input menjadi :
(1 )
s i o i v i
ifb i v
i i i
V V V V A V
R R A
I I I
β β β
+ +
= = = = +
R output
Dari Gambar 3 penguatan Av adalah penguatan tegangan pada
saat hambatan beban R L = ∞ (dalam keadaan terbuka) berarti rangkaian
umpan balik seolah tak berhubungan, hal ini berarti R o adalah
hambatan dalam output tanpa umpan balik. Dengan adanya umpan
balik maka berlaku:
R
LR
o1+βA
vA
v1+βA
vV
sV
oDari sisi output: A V v i = V o + I R o o , sedangkan dari sisi input
o o o
s i o o
v
V I R
V V V V
β + A β
= + = + .
Atau
1 1
v s o o
o
v v
A V I R
V = + β A − + β A , sehingga diperoleh
1
ofb o
v
R R
β A
= + .
Dari rangkaian CE seperti ditunjukkan pada Gambar 4 jika menggunakan transistor dengan parameter h ie = 2 kΩ, h fe = 80, h re = 0 h oe = 0 S. Diperoleh sebelumnya bahwa penguatan untuk konfigurasi
emiter bersama 80 5 k
2 k 200
fe c v
ie
A h R h
× Ω
≈ − = − = −
Ω , selanjutnya faktor umpan balik 2
1 2
3 0,06 47 3
R R R
β = = =
+ + .
Hambatan dalam input R i = h ie = 2 kΩ dan hambatan dalam input akibat umpan balik R ifb = h i1 (1+βA v ) = 26 kΩ.
Hambatan dalam output dengan mengabaikan h oe maka R o =R C //
(R 1 +R 2 ) = 4,5 kΩ sehingga hambatan dalam output karena umpan balik R ofb = 321 Ω.
Umpan balik arus seri
Sesuai dengan namanya tegangan diumpan balik secara seri ke tegangan input yang akan diperoleh arus output. Blok diagram umpan balik arus seri ditunjukkan pada Gambar 6 dan contoh rangkaian diberikan pada Gambar 5. Dari Gambar 5 tegangan umpan balik V f
diumpan secara oposisi terhadap V s sehingga V be = V s - V f, dengan
menggunakan rangkaian ekivalen seperti pada
VCC
Vo Vs
RC
RE Vf
be V
Gambar 5, Contoh rangkaian NFB arus seri pada CE
A
β
Vs
Vf
Vo Io Vi
Gambar 6, Blok diagram umpan balik arus seri
V
s AC(1+h
fe)I
bh
feI
bI
bh
ieR
CR
eV
oGambar 7, Rangkaian ekivalen CE.
Dari rangkaian tsb (Gambar 7) dapat dihitung :
V s = h ie b + (1 +h fe ) I b Re, sehingga R ifb = V s /I b = h ie + (1 + h fe ) R e .
Selanjutnya jika R c ~ h ie maka R ifb ~ h fe R e.
Pengatan arus karena umpan balik A ifb = I c /I b = h fe , sedangkan penguatan tegangan
( 1 )
fe b c
c c c
vfb ifb
b ifb ifb ie fe e b
h I R
I R R
A A
I R R h h R I
= = =
⎡ ⎤
+ + ⎣ ⎦ atau dengan pendekatan ifb c
e
A R
≈ R
Perhitungan hambatan dalam output dilakukan dengan meng- hubung-singkatkan sinyal input dan melepas sinyal output sehingga rangkaiannya seperti dtunjukkan pada Gambar 8a. Perhatikan bahwa konduktansi output h oe tidak diabaikan. Dari gambar tsb dibuat rangkaian ekivalennya seperti ditunjukkan pada Gambar 8b.
AC
I
bh
ieh
oeh
feI
bR
eV
AC
I
h
feI
bh
oeh
oeR
eh
ieI
bI+I
bV
(b) (a)
Gambar 8, (a) Rangkaian ekivalen untuk menghitung Rofb dan (b) rangkain ekivalennya
Dari Gambar 8b, maka hambatan dalam output adalah ofb V R = . I Perhatikan h ie dan R e dalam hubungan paralel, maka:
( ) e
b ie b e b
ie e
I h I I R I R I
h R
− = + → = −
+
dan tegangan output V adalah:
( )
fe b fe
ie b b ie
oe oe oe oe
h I I I h
V h I I h
h h h h
= − + − = − +
dengan menggunakan hasil I b sebelumnya maka
e fe
ie
oe ie e oe
R I h
V I h
h h R h
⎛ ⎞
= + + ⎜ ⎝ + ⎟ ⎠ .
Sehingga hambatan dalam output R ofb =V/I diperoleh sebesar:
1 e fe 1 e fe
ofb ie
oe ie e oe oe ie e oe
h h
R R
R h
h h R h h h R h
⎛ ⎞
= + + ⎜ ⎝ + ⎟ ⎠ ≈ + +
Umpan balik tegangan shunt
Sesuai dengan namanya arus diumpan balik secara paralel ke tegangan input yang akan diperoleh tegangan output. Blok diagram umpan balik arus seri ditunjukkan pada Gambar 9 dan contoh rangkaian diberikan pada Gambar 10.
Ai
β
Vs
Vo Io RsIs Ii
If=βIo
Gambar 9, Blok diagram NFB tipe tegangan shunt
VCC
RC Rf
Is Ib
If
Vs
Vo
Gambar 10, Contoh NFB tegangan shunt pada CE
Dari Gambar 10 arus yang masuk ke terminal basis adalah I b = I s
-I f dan ada umpan balik tegangan shunt. Pada hambatan R f akan terjadi efek Miller (yaitu seolah-olah nilai hambatan R f menjadi lebih kecil) seperti ditunjukkan pada Gambar 11.
VCC
Vo RC
Rf 1-Av Vs
Gambar 11, Rangkaian CE setelah Rf diganti dengan hambatan Miller Dari Gambar 11 diperoleh I b = V s /h ie dan dengan menggunakan pendekatan A vfb = A v maka vfb fe c
ie
A h R
= − h , sehingga arus umpan balik didapat s v s s (1 v )
f
f f
V A V V A
I R R
− −
= = , dengan A v negatif. Jika input diberi sinyal tak ideal berarti ada hambatan sumber sebesar R s , namun penguatan tegangan praktis tidak berubah yaitu A v = V o /V be . Contoh rangkaian dengan hambatan sumber diberikan pada Gambar 12.
VCC
Vo RC 5 k
Vs Rs
Rf 50 k 2,5 k
Gambar 12, Contoh dengan hambatan sumber.
Dengan menyadari bahwa A v >> 1, maka berarti juga I f > I b
dengan demikian I f = V s /R s yaitu dengan mengabaikan V be . Selanjutnya tegangan output V o = - I f R f = - V s /R s R f . Dengan demikian diperoleh : A V
V
R
vfb
R
o s
f s
= = − . Hasil ini menunjukkan bahwa ada pembalikan fasa, dan dipergunakan sebagai prinsip dari penguat inverting.
Hambatan dalam output
Untuk menghitung hambatan dalam output rangkaian ekivalen tsb dibah menjadi rangkaian yang ditunjukkan pada Gambar 13 yaitu dengan meng-hubung-singkatkan sinyal sumber V s dan membuka output.
AC
I h
feI
bI - h
feI
bI
bh
ieR
sR
fI - (1 - h
fe) I
bGambar 13, Rangkaian ekivalen untuk mencari hambatan dalam output Dari gambar tsb maka V = (I - h fe I b ) R f + h ie I b . Terlihat juga bahwa antara h ie dan R s pada Gambar 13. Terhubung secara paralel, maka tegangan pada R s sama dengan tegangan pada h ie atau h ie I b = [I - (1 - h fe ) I b ] R s , karena arus yang mengalir di R s adalah I rs = I -(1 - h fe ) I b seperti yang ditunjukkan pada Gambar 13. Sehingga arus yang mengalir ke kaki basis adalah
(1 )
s b
ie fe s
I IR
h h R
= + + . Hambatan dalam output dihitung dari R ofb = V/I sehingga :
(1 )
( )
sie fe s
IR
fe b f ie h h R
ofb
I h I R h R V
I I
− + + +
= = .
Dengan menggunakan hasil I b di atas maka
( )
(1 ) (1 )
fe s f ie s
ofb f
ie fe s ie fe s
h R R
R h R R
h h R h h R
= + −
+ + + + dan dengan pendekatan
h fe > 1 diperoleh :
( )
ie s f
ofb
ie fe s
h R R
R h h R
= +
+
Perhatikan bahwa untuk menghitung hambatan output R o = R ofb //
R c , yaitu seolah menghubungkan R c dengan ground. Dari Gambar 12 jika menggunakan transistor dengan h fe = 80 dan h ie = 1,5 kΩ, maka didapat:
fe c b v o
be ie b
h R I A V
V h I
= = − = - 267
o f vfb
s s
V R
A = V = − R = -20 1 //
f
ifb ie
v
R R h
= A
− = 165 Ω
( )
ie f s
ofb
ie fe s
h R R
R h h R
= +
+ = 391 Ω
Hambatan output R c // R ofb = 362 Ω Umpan balik arus shunt
Tegangan diumpan balik secara paralel ke tegangan input berasal
arus seri yang diperoleh dari arus output. Blok diagram umpan balik
arus seri ditunjukkan pada Gambar 14 dan contoh rangkaian diberikan
pada Gambar 15.
Ai
β
Vs Vo
Io RsIs Ii
If=βIo
Io
Io
Gambar 14, Blok diagram NFB arus shunt
VCC
RC1
Vs
RC2
Re2 Rs
Rf If
Ib1 Is