KEBIJAKAN
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
SATUAN PENJAMINAN MUTU POLITEKNIK STTT BANDUNG Gedung C (Direktorat), Lantai 2 Jl. Jakarta No. 31 Bandung 40272 Telp. 022 7272580 Fax. 022 7271694
KEBIJAKAN
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL POLITEKNIK STTT BANDUNG
Tim Penyusun : Budy Handoko, S.SiT., MT.
Deni Sukendar, S.Si., MT.
Octianne Djamaludin, MT.
Proses Penanggungjawab
Tanggal
Nama Jabatan Tandatangan
Dikaji ulang NM. Susyami Hitariat, S.Teks., M.Si. Ketua Senat
Dikendalikan Deni Sukendar, S.Si., MT. Ketua SPM
Disetujui Tina Martina, AT., M.Si. Direktur
Pengantar
Politeknik STTT Bandung adalah perguruan tinggi di Lingkungan Kementerian Perindustrian RI yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam disiplin ilmu pengetahuan dan/atau teknologi tekstil dan garmen. Politeknik STTT Bandung telah berdiri sejak tahun 1954 tentu mempunyai reputasi dan kepercayaan yang baik dari masyarakat khususnya industri tekstil dan garmen.
Untuk menjamin dan meningkatkan mutu pengelolaan secara berkelanjutan diperlukan suatu sistem penjaminan mutu. Politeknik STTT Bandung telah berkomitmen untuk menjadi Politeknik yang menerapkan budaya mutu dengan mengembangkan serta melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang dikoordinasikan oleh Satuan Penjaminan Mutu (SPM).
SPM mengemban amanat untuk merancang, dan menyusun dokumen SPMI yang terdiri dari Kebijakan SPMI, Manual SPMI, Standar SPMI, dan Formulir SPMI. Kebijakan SPMI ini merupakan dokumen tertulis berisi garis besar penjelasan tentang bagaimana Politeknik STTT Bandung memahami, merancang, dan melaksanakan SPMI dalam penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat sehingga terwujud budaya mutu. Diharapkan dengan adanya dokumen SPMI yang lengkap disertai implementasi yang terkontrol melalui monitoring dan evaluasi serta audit akan terjadi peningkatan mutu secara berkelanjutan sehingga visi, misi, dan tujuan Politeknik STTT Bandung dapat tercapai.
Bandung, Agustus 2019
Direktur Politeknik STTT Bandung
Tina Martina, AT., M.Si.
Daftar isi
Lembar Pengesahan ……… 2
Kata Pengantar ………. 3
Daftar isi ………. 4
1. Visi, Misi, Tujuan, dan Kebijakan Mutu Politeknik STTT Bandung……… 5
2. Latar Belakang ………. 6
3. Ruang Lingkup Kebijakan SPMI ……… 7
4. Istilah dan Definisi ……… 8
5. Garis Besar Kebijakan SPMI Politeknik STTT Bandung ……… 9
6. Penanggungjawab Pelaksanaan SPMI ……… 11
7. Standar SPMI ……… 11
8. Manual/Prosedur ……….. 12
9. Referensi ……… 12
1. Visi, Misi, Tujuan, dan Kebijakan Mutu Politeknik STTT Bandung
Visi, misi, dan tujuan Politeknik STTT Bandung sebagaimana tercantum di dalam Statuta Politeknik STTT Bandung sebagai berikut :
1.1. Visi
“Menjadi Politeknik unggul dan terkemuka dalam pendidikan teknologi tekstil dan garmen yang menjadirole model pendidikan vokasi industri dalam menghasilkan lulusan kompeten yang mampu bersaing secara global ”.
1.2. Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan vokasi industri bidang tekstil dan garmen untuk mengembangkan profesionalisme dan kompetensi lulusan sesuai dengan kompetensi dibidangnya
2. Mengembangkan penelitian terapan bidang tekstil dan garmen untuk mendukung perkembangan industri tekstil dan garmen
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat melalui jasa konsultansi dan pelayanan teknis sektor industri tekstil, garmen dan industri pendukungnya
4. Membina hubungan kerjasama dan kemitraan dengan dunia usaha, industri, pendidikan tinggi di dalam dan luar negeri untuk memajukan tekstil dan garmen Indonesia
1.3. Tujuan
1. Mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.
2. Menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan/atau teknologi industri tekstil dan produk tekstil untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa.
3. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi tekstil dan produk tekstil melalui penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora agar
bermanfaat bagi kemajuan bangsa serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia; dan
4. Mewujudkan pengabdian kepada masyarakat berbasis penalaran dan karya penelitian yang bermanfaat dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan kecerdasan kehidupan bangsa.
1.4. Pernyataan Mutu
Politeknik STTT Bandung sangat berkomitmen terhadap peningkatan mutu baik kegiatan akademik maupun akademik. Untuk itu Politeknik STTT Bandung memiliki pernyataan mutu (quality statement) “Politeknik STTT Bandung dengan komitmen yang tinggi terhadap mutu, akan menjadi role model pendidikan vokasi industri dalam menghasilkan lulusan kompeten yang mampu bersaing secara global”.
1.5. Kebijakan Mutu
Politeknik STTT Bandung sebagai Perguruan Tinggi Vokasi di Lingkungan Kementerian Perindustrian RI, yang bertanggung jawab dalam menghasilkan lulusan yang kompeten guna meningkatkan peran serta sumber daya manusia Indonesia di bidang industri tekstil dan garmen, berkomitmen untuk:
1. Berprestasi dan Kompeten dengan terakreditasi A
2. Excellent dalam layanan pada pelanggan dengan menerapkan Sistem Manajemen Mutu Politeknik STTT Bandung
3. Selalu lebih baik dengan melakukan continuos improvement
4. Teladan yaitu menjadi role model pendidikan vokasi industri di Indonesia
1. Latar Belakang
Politeknik STTT Bandung adalah Perguruan Tinggi Vokasi di Lingkungan Kementerian Perindustrian RI yang bertanggung jawab dalam menghasilkan lulusan yang kompeten guna meningkatkan peran serta sumber daya manusia Indonesia di bidang industri tekstil dan garmen. Fungsi strategis ini dilaksanakan tidak hanya berorientasi pada penguasaan dan pengembangan teknologi tekstil dan garmen, tetapi didasarkan pada nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya bangsa Indonesia serta penghargaan yang tinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Politeknik STTT Bandung dalam
mengemban amanah dilaksanakan atas dasar iman dan taqwa, melalui proses ilmiah yang religius, serta dikembangkan dalam suasana silih asih, silih asuh, silih asih, dan silih asah.
Pelaksanaan tugas Politeknik STTT Bandung diarahkan untuk mampu memberikan jawaban terhadap persoalan-persoalan yang terkait dengan kondisi industri tekstil dan garmen, sumber daya alam yang sangat potensial yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Sikap adaptif juga harus dikembangkan di Politeknik STTT Bandung sebagai antisipasi terhadap perkembangan ilmu dan teknolgi tekstil dan garmen yang sangat cepat serta perubahan tatanan sosial-ekonomi global yang merupakan peluang sekaligus tantangan yang harus dihadapi. Selain itu juga, sistem pendidikan di Politeknik STTT Bandung perlu terus dikembangkan menuju pencapaian yang terukur melalui prosesbenchmarking dan akreditasi nasional maupun internasional.
Penilaian pelaksanaan fungsi strategis Politeknik STTT Bandung tidak hanya dinilai dari output/outcome saja, tetapi juga harus dinilai dari proses dan budaya kerja yang terukur, transparan, dan akuntabel. Untuk itu, Politeknik STTT Bandung melengkapi dirinya dengan suatu sistem penjaminan mutu internal. Tatanan organisasi dan perangkat kebijakan/aturan perlu dirancang dan diimplementasikan sebagai upaya untuk menjamin tercapainya visi, misi dan tujuan Politeknik STTT Bandung berdasarkan standar nasional dan internal.
Sistem penjaminan mutu internal Politeknik STTT Bandung dirancang dan diimplementasikan selaras dengan kandungan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi, Peraturan Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang standar nasional pendidikan tinggi, dan Peraturan Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Nomor 50 Tahun 2014 tentang penjaminan mutu pendidikan tinggi. Pedoman yang terkandung di dalam perundangan/peraturan yang terkait selanjutnya dikembangkan untuk mendorong tercapainya visi, misi, dan tujuan, serta mendukung berkembangnya potensi khas Politeknik STTT Bandung.
2. Ruang Lingkup Kebijakan SPMI
Lingkup kebijakan SPMI di Politeknik STTT Bandung mencakup semua aspek penyelenggaraan Tridharma Pendidikan Tinggi baik akademik maupun non akademi. Aspek akademik SPMI meliputi dharma pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam bidang pendidikan, kebijakan SPMI
ditujukan untuk menghasilkan lulusan program diploma yang kompeten sesuai dengan standar pda KKNI muapun standar yang ditetapkan sebagai ciri khas Politeknik STTT Bandung.
Dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, kebijakan SPMI meliputi standar dan road map penelitian, kompetensi dosen, sarana dan prasarana, manfaat dari teknologi yang dikembangkan, serta standar lain yang ditetapkan secara nasional. Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilibatkan juga pihak luar, dengan kebijakan yang dikembangkan meliputi prosedur dan kewenangan pihak-pihak yang berkepentingan.
Dalam aspek non akademik, kebijakan SPMI ditujukan untuk menghasilkan proses kerja yang efektif dan efisien, serta pemanfaatan/pengembangan sumber daya.
Kebijakan yang dikembangkan meliputi standar penerimaan, penempatan, pembinaan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, serta standar lain yang ditetapkan secara nasional.
Lingkup kebijakan SPMI di Politeknik STTT Bandung secara rinci meliputi:
a. Kebijakan SPMI yang berlaku pada semua unit kerja yang ada dalam lingkungan Politeknik STTT Bandung berlandaskan nilai-nilai keunggulan, keterpaduan, kewirausahaan, sosial, penghargaan terhadap mutu, keterbukaan, dan profesionalisme.
b. Kebijakan audit yang mencakup seluruh standar yang berlaku guna memuaskan pemangku kepentingan dan guna meningkatkan mutu pendidikan di tingkat nasional, regional, dan internasional.
c. Audit internal yang dilaksanakan oleh auditor internal Politeknik STTT Bandung diluar unit kerja auditee.
d. Evaluasi pelaksanaan standar yang dilakukan melalui audit mutu internal secara berkala setiap tahun. Hasil evaluasi ditindak lanjuti melalui kegiatan pengendalian oleh pimpinan terkait.
3. Istilah dan Definisi
a. Audit : Kegiatan rutin tahunan berupa Audit Mutu Internal (AMI) yang dilakukan oleh auditor internal Politeknik STTT
b. Evaluasi Diri
c. Kebijakan
d. Kebijakan SPMI
e. Manual SPMI
f. Standar
Pendidikan Tinggi
g. Standar SPMI
:
:
:
:
:
:
Bandung untuk memeriksa pelaksanaan SPMI dan mengevaluasi apakah seluruh standar SPMI telah dicapai/dipenuhi oelh setiap unit kerja di Politeknik STTT Bandung.
Kegiatan rutin unit kerja di Politeknik STTT Bandung yang dilaksanakans ecara periodik untuk memeriksa, menganalisis, dan menilai kinerjanya sendiri selama kurun waktu tertentu untuk mengetahui kelemahan dan kekurangannya.
Pernyataan tertulis yang menjelaskan pemikiran sikap, dan pandangan dari institusi tentang sesuatu hal.
Pemikiran, sikap, pandangan Politeknik STTT Bandung mengenai SPMI yang berlaku di Politeknik STTT Bandung.
Dokumen tertulis berisi petunjuk praktis tentang bagaimana menjalankan atau melaksanakan SPMI.
Standar yang disusun dan dikembangkan oleh perguruan tinggi dan ditetapkan dalam peraturan pemimpin perguruan tinggi, yang meliputi sejumlah standar yang melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) dan berlaku internal sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengembangan sistem penjaminan mutu.
Dokumen tertulis berisi kriteria, patokan, ukuran, spesifikasi mengenai sesuatu yang harus dicapai atau dipenuhi.
4. Garis Besar Kebijakan SPMI Politeknik STTT Bandung 4.1. Tujuan, Strategi, dan Manajemen SPMI
a. Tujuan
1) Menguatkan sistem pendidikan dengan fokus menghasilkan lulusan yang kompeten, cerdas, dan bermoral.
2) Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat sehingga Politeknik STTT Bandung dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
3) Meningkatkan kapasitas sumberdaya dan kelembagaan Politeknik STTT Bandung.
4) Meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh civitas akademika Politeknik STTT Bandung
b. Strategi
1) Melakukan mobilisasi sumberdaya yang dimiliki
2) Meningkatkan kerjasama antar multistaholder secara sinergi
3) Sosialisasi program sehingga seluruh stakeholder memahami dokumen kebijakan yang dibuat sehingga dapat diimplementasikan dengan baik.
4) Melakukan siklus SPMI dengan mengimplemetasikan metode PPEPP.
c. Manajemen
SPMI merupakan tanggung jawab Pimpinan Politeknik STTT Bandung. Untuk membantu menyusun, mengkoordinasikan, dan mengevaluasi pelaksanaan SPMI, Pimpinan Politeknik STTT Bandung membentuk Satuan Penjaminan Mutu (SPM). Struktur organisasi SPM ditentukan dengan Surat Keputusan Direktur dan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
Proses evaluasi dan pengendalian serta tindaklanjut untuk mengatasi kesenjangan dan peningkatan pencapaian di sleuruh unit kerja dilaksanakan secara berkelanjutan melalui Audit Mutu Internal (AMI). Informasi tentang pelaksanaan dan luaran SPMI yang telah divalidasi disimpan dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
4.2. Prinsip Atau Asas Pelaksanaan SPMI
SPMI dilaksanakan pada masing-masing unit kerja untuk mendorong tercapainya hasil kerja yang terbaik serta mengupayakan budaya kerja yang taat aturan, transparan, akuntabel, dan efisien. SPMI disusun, dilaksanakan, dan secara terus menerus dievaluasi dan kembangkan berdasarkan model PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan) yang akan menghasilkan kaizen atau continuous quality improvement mutu Pendidikan Tinggi.
Penetapan Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan Politeknik STTT Bandung merupakan kegiatan penentuan standar. Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan Politeknik STTT Bandung merupakan kegiatan pemenuhun standar. Evaluasi Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan Politeknik STTT Bandung merupakan kegiatan pembandingan antara luaran kegiatan pemenuhan standar dengan standar yang ditetapkan. Pengendalian Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan Politeknik STTT Bandung merupakan kegiatan analisis penyebab standar yang tidak tercapai untuk dilakukan tindakan koreksi. Peningkatan Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan Politeknik STTT Bandung merupakan kegiatan perbaikan standar menuju capaian yang lebih tinggi.
Penyelenggaraan SPMI memerlukan sikap mental berikut ini : a.Quality First,
Semua pikiran dan tindakan pengelola perguruan tinggi harus memprioritaskan mutu
b.Stakeholders-in,
Semua pikiran dan tindakan pengelola perguruan tinggi harus ditujukan pada kepuasan para pemangku kepentingan (internal dan eksternal).
c.The next process is our stakeholders,
Setiap pihak yang menjalankan tugasnya dalam proses pendidikan pada perguruan tinggi harus menganggap pihak lain yang menggunakan hasil pelaksanan tugasnya tersebut sebagai pemangku kepentingan yang harus dipuaskan.
d.Speak with data,
Setiap pengambilan keputusan/ kebijakan dalam proses pendidikan pada perguruan tinggi harus didasarkan pada analisis data; bukan berdasarkan asumsi atau rekayasa.
e.Upstream management,
Setiap pengambilan keputusan/ kebijakan dalam proses pendidikan pada perguruan tinggi harus dilakukan secara partisipatif dan kolegial; bukan otoritatif.
5. Penanggungjawab Pelaksanaan SPMI
Penanggung jawab pelaksanaan SPMI di Politeknik STTT Bandung adalah Satuan Penjaminan Mutu (SPM) yang ditetapkan melalui keputusan Direktur Politeknik STTT Bandung. SPM Politeknik STTT Bandung membantu direktur dalam merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengembangkan sistem penjaminan mutu internal di semua program dan kegiatan untuk mencapai seluruh standar yang telah ditetapkan.
SPM merupakan unsur penjaminan mutu yang berada dan bertanggung jawab kepada Direktur. SPM dipimpin/dikoordinasikan oleh seorang Kepala yang dibantu oleh seorang sekretaris.
6. Standar SPMI
Standar yang digunakan sebagai landasan dan arah dalam penyusunan, pelaksanaan, dan evaluasi SPMI adalah standar yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI) dan Standar Pendidikan Tinggi.
6.1. Standar Nasional Pendidikan Tinggi
a. Standar Nasional Pendidikan; terdiri atas delapan standar yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana pembelajaran, standar pengelolaan pembelajaran, dan standar pembiayaan pembelajaran.
b. Standar Nasional Penelitian; terdiri atas delapan standar yaitu standar hasil penelitian, standar isi penelitian, standar proses penelitian, standar penilaian penelitian, standar peneliti, standar sarana dan prasarana penelitian, standar pengelolaan penelitian, dan standar pembiayaan penelitian.
c. Standar Nasional Pengabdian Kepada Masayarakat (PKM); terdiri atas delapan standar yaitu standar hasil PKM, standar isi PKM, standar proses PKM, standar penilaian PKM, standar pelaksana PKM, standar sarana dan prasarana PKM, standar pengelolaan PKM, dan standar pembiayaan PKM.
6.2. Standar Pendidikan Tinggi
Standar Pendidikan Tinggi mencakup standar akademik maupun non akademik yang disusun oleh unit kerja dan ditetapkan oleh Direktur.
7. Manual/Prosedur
Setiap standar di atas mempunyai lima manual yang terdiri atas manual penetapan, manual pelaksanaan, manual evaluasi, manual pengendalian, dan manual pengembangan.
8. Referensi
Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
Permenperin No. 02 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik STTT Bandung
Permenperin No. 23 Tahun 2015 Tentang Statuta Politeknik STTT Bandung
Renstra Politeknik STTT Bandung
Kebijakan Akademik Politeknik STTT Bandung 2016