• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. METODE PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

26 3.1. Definisi Konseptual

Adapun dalam penelitian ini secara continue peneliti menggunakan beberapa konsep-konsep dibawah ini dalam penelitian,

• Program “Indonesian Idol”

Tayangan ”Indonesian Idol” dimulai pada tahun 2004, Acara ini melejit sebagai fenomena sebagai acara televisi terbesar yang diselenggarakan di Indonesia dan berhasil mengukuhkan sebuah konsep jitu dalam penciptaan seorang idola. Delon, Nania, Mike, Judika, menjadi representasi alumni Indonesian Idol yang berhasil menaklukan harapan dan cita-citanya untuk mengkontribusikan hidup mereka bagi dunia musik Indonesia.

Tidak hanya karena berhasil menarik jumlah pendaftar yang fantastis di setiap tahunnya, “Indonesian Idol” juga diakui sebagai music dan variety show terbaik dalam ajang penghargaan Panasonic Music Awards 2005.

(http://indonesianidol.boleh.com)

• Sikap

“Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak pada objek tersebut”

(Azwar, 1995; 5).

3.2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penentuan suatu construct (hal-hal yang sulit diukur) sehingga ia menjadi variabel atau variabel-variabel yang dapat diukur.

penentuan variabel dalam suatu penelitian berkisar pada kedua variabel di bawah ini:

1. Variabel bebas (independent variable), yang biasa disebut variabel X, adalah variabel yang kedudukannya mempengaruhi variabel lainnya.

Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas (X) adalah program

“Indonesian Idol” di RCTI.

(2)

2. Variabel tergantung (dependent variable), yang biasa disebut variabel Y, adalah variabel yang kedudukannya dipengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel tergantung (Y) adalah sikap pemirsa di Surabaya.

Berdasarkan variabel-variabel di atas, program “Indonesian Idol”

mempengaruhi sikap pemirsa , dengan rincian indikator sebagai berikut:

Indikator Program : 3.2.1 Indikator Program Indikator program : 1. Likeability

Likeability diukur dengan indikator terhadap rasa senang dan nyaman pemirsa terhadap program Indonesian Idol.

2. Consistency

Consistency diukur dengan indikator meliputi penilaian pemirsa terhadap Consistency konsep program Indonesian Idol.

3. Energy

Dapat diukur dengan indikator terhadap energy program Indonesian Idol mampu untuk membuat pemirsa enggan meninggalkan televisi, atau berpindah channel.

4. Timing

Timing dapat diukur dengan indikator yang meliputi ketepatan penayangan dari Indonesian Idol dan penayangan ulangnya. Karena kesuksesan sebuah program acara tergantung dari ketepatan waktu penayangannya.

5. Trend Awareness

Kesuksesan program ditentukan oleh kemampuan penyusun program dalam mempelajari trend. Maka dari itu Trend awareness diukur dengan indikator yang meliputi pernyataan responden terhadap program Indonesian Idol yang merupakan trendsetter dan beda dengan ajang-ajang lainnya.

6. Inovation and Freshness

Kebutuhan akan hal baru dan kesegaran sangat diperlukan dalam sebuah program, maka Inovation dan freshness dapat diukur meliputi inovasi yang diberikan program Indonesian Idol.

(3)

3.2.3 Sikap

Diukur dengan indikator yang meliputi :

1. Pengetahuan : apakah responden mengenal dan pernah menonton Indonesian Idol

2. Kepercayaan : apakah responden mempercayai dan meyakini Indonesian Idol sebagai media hiburan.

3. Pikiran : apakah responden menunggu atau menantikan setiap spektakuler show

4. Perasaan yang digambarkan dengan rasa suka atau tidak suka terhadap Indonesian Idol

5. Kecenderungan untuk berbuat yang digambarkan dengan pernyataan keinginan untuk berpartisipasi dalam polling sms untuk mendukung idola.

3.3. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, yaitu “penelitian untuk menggambarkan (mendeskripsikan) secara ringkas kondisi yang terjadi di dalam masyarakat yang menjadi objek penelitian” (Bungin, 2001, p. 48).

3.4 Metode Penelitian

”Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode survei. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu” (Kriyantono, 2006, p. 60). Dalam metode ini digunakan suatu instrumen. ”Instrumen adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan itu menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen riset ini merupakan sarana yang bisa diwujudkan dalam bentuk benda, seperti angket (kuesioner)”

(Kriyantono, 2006, p. 92). Kuesioner ini yang nantinya akan dibagikan kepada responden. Diharapkan data-data yang didapat dari pengisian kuesioner dapat menjawab Pengaruh Program Acara Indonesian Idol terhadap sikap pemirsa di Surabaya.

Jumlah kuesioner yang akan dibagikan adalah 400 buah pada masyarakat yang bertempat tinggal di Surabaya. Pembagian kuesioner dilakukan secara

(4)

kebetulan (insidental), yaitu memilih siapa saja yang kebetulan dijumpai (Kriyantono, 2006, p. 156) dengan kriteria sebagai berikut :

- Laki-laki dan perempuan berumur di atas 15 sampai 29 tahun.

- Pernah menonton Indonesian Idol keempat yang ditayangkan di RCTI

Di samping itu, akan dilakukan wawancara dengan beberapa responden yang sudah mengisi kuesioner yang dibagikan. ”Bentuk wawancara yang dipakai adalah wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang diajukan kepada responden dimana pertanyaannya sudah ditetapkan sebelumnya. Tujuannya adalah sebagai data tambahan pertanyaan dalam kuesioner sehingga data yang diperoleh lebih lengkap” (Kriyantono, 2006, p. 96-97).

3.5 Populasi dan Sampel

Pada penelitian ini, populasi penelitiannya adalah seluruh masyarakat Surabaya. Sampel yang akan diteliti adalah responden dengan umur 15-29 tahun dan pernah melihat Indonesian Idol. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jumlah sampel atau responden dapat digunakan rumus Yamane sebagai berikut :

n = N N d2 + 1

Keterangan : n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

d = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir (5 %)

Pada tahun 2004, jumlah penduduk Surabaya sebanyak 2.691.666 (Surabaya Dalam Angka, 2004), maka jumlah sampel dapat dihitung sebagai berikut :

n = 2.691.666

(5)

2.691.666 (5%)2 + 1 n = 2.691.666 2.691.666 (0,0025) + 1

n = 2.691.666 6729, 165 + 1

n = 2.691.666 6730,165

n = 399,94 (dibulatkan menjadi 400)

Dengan mengetahui jumlah tiap unit populasi yang ada, sampel kemudian diambil dari tiap unit secara berimbang berdasarkan besar kecilnya jumlah masing-masing unit :

Tabel 3.1

Wilayah Jumlah Penduduk Jumlah Sampel

Surabaya Pusat 388.810 58 orang

Surabaya Utara 520.362 77 orang

Surabaya Timur 695.597 103 orang

Surabaya Selatan 719.954 107 orang

Surabaya Barat 366.943 55 orang

Surabaya Pusat : 388.810 x 400 sampel = 58 2.691.666

Surabaya Utara : 520.362 x 400 sampel = 77 2.691.666

Surabaya Timur : 695.597 x 400 sampel = 103 2.691.666

Surabaya Selatan : 719.954 x 400 sampel = 107 2.691.666

Surabaya Barat : 366.943 x 400 sampel = 55 2.691.666

(6)

3.6 Teknik Penarikan Sampel

Penelitian ini menggunakan insidental sampling, dimana dalam menentukan sampel teknik ini bersifat secara ”kebetulan”. Penelitian yang menggunakan teknik ini adalah penelitian yang populasinya termasuk individu yang sukar ditemui.oleh karena itu siapa saja yang ditemui dan masuk dalam kategori populasi dapat di-interview sebagai sampel (Bungin, 2001).

3.7 Teknik Analisis Data

Metode yang akan digunakan untuk menganalisis data-data yang telah diperoleh peneliti adalah dengan perhitungan statistik menggunakan program SPSS sehingga dari hasil perhitungan SPSS, dapat diketahui bagaimanakah pengaruh program “Indonesian idol” terhadap sikap pemirsa di Surabaya.

• Uji Regresi Linier Sederhana

Jika terdapat data dari 2 variabel riset yang sudah diketahui, yang mana variabel bebas X dan yang mana variabel terikat Y, sedangkan nilai-nilai Y yang lainnya dapat dihitung ato diprediksi berdasarkan suatu nilai x tertentu.

Y=a+bX Keterangan:

Y= Variabel tidak bebas X= Variabel bebas A= Nilai intercept

B= Koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunuan variabel dependent yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-), maka terjadi penurunan

(Kriyantono, 2006, p.180).

Langkah-langkah yang digunakan untuk melakukan analisa data setelah semua kuesioner dikembalikan oleh responden :

1. Pengkodean data

(7)

Untuk mengukur data digunakan skala pengukuran yaitu skala likert dengan kategori jawaban sebagai berikut :

• Sangat setuju (SS),

• Setuju (S),

• Ragu-ragu/Netral (N),

• Tidak setuju (TS),

• Sangat tidak setuju (STS).

Dalam pelaksanaannya, pilihan jawaban ragu-ragu/Netral (N) dihilangkan dengan alasan karena kategori ragu-ragu memiliki makna ganda, yaitu bisa dipastikan belum bisa memberikan jawaban, netral, dan ragu-ragu. Disediakan jawaban ditengah-tengah juga mengakibatkan responden akan cenderung memilih jawaban ditengah-tengah terutama bagi responden yang ragu-ragu memilih jawaban yang mana. Selain itu responden memilih jawaban untuk memilih amannya. Yang terakhir jawaban ditengah-tengah akan menghilangkan banyak data dalam penelitian, sehingga data yang diperlukan banyak yang hilang.

Jawaban ragu-ragu ini mancakup juga cukup sering, cukup puas, agak, sedang, dn lainnya

(Kriyantono, 2006, p. 134-136).

Dengan demikian setelah jawaban ragu-ragu dihilangkan maka skor pada kategori jawaban adalah sebagai berikut:

• Sangat setuju (SS) dengan skor 4,

• Setuju (S) dengan skor 3,

• Tidak setuju (TS) dengan skor 2,

• Sangat tidak setuju (STS) dengan skor 1.

2. Pentabulasian data

Untuk memperoleh frekuensi dan untuk menampilkan presentase sel.

3. Pengeditan data

Proses mengoreksi kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam data karena kekeliruan koding atau pengolahan data

(Singarimbun dan Effendi, 1989, p. 191).

(8)

• Uji Validitas

”Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana instrumen (dalam penelitian ini kuesioner) akan mengukur apa yang ingin diukur

”(Kriyantono, 2006, p. 139). Langkah-langkah pengujian validitas adalah sebagai berikut :

a. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur.

Konsep yang akan diukur hendaknya dijabarkan terlebih dahulu sehingga operasionalnya dapat dilakukan.

b. Melakukan uji coba alat pengukur tersebut pada sejumlah responden minimal 50 orang.

c. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

d. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan dan skor total dengan memakai teknik korelasi product moment. Dalam hal ini koefisien korelasi (r) yang nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa butir pertanyaan tersebut sudah sahih sebagai pembentuk indikator. Sebagai alat ukur yang digunakan, analisis ini dilakukan menggunakan komputer dengan program SPSS 13.0

(Umar, 2002, p. 105).

• Uji Reliabilitas

Disebut reliabel bila alat ukur tersebut secara konsisten memberikan hasil atau jawaban yang sama terhadap gejala yang sama, walau digunakan berulang kali. Reliabilitas mengandung arti bahwa alat ukur tersebut stabil (tidak berubah-ubah), dapat diandalkan, dan tetap (Kriyantono, 2006, p. 140). Dalam penelitian ini menggunakan metode Cronbach`s Alpha. Dalam hal ini nilai reliabilitas dari seluruh variabel dikatakan reliabel jika lebih besar dari 0,6 yang artinya butir pertanyaan yang ada di dalam seluruh variabel tersebut reliabel. Sebagai alat ukur yang digunakan, analisis ini dilakukan menggunakan komputer dengan program SPSS 13.0 (Umar, 2002).

(9)

• Analisis Statistik Deskriptif

”Membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta- fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu” (Kriyantono, 2006, p.

69).

• Frekuensi

”Disusun khusus untuk men cek hubungan antara variabel yang satu dengan yang lain, terutama untuk pertanyaan-pertanyaan yang disaring”

(Singarimbun, 1989, p. 198).

• Prosedur Tabulasi Silang (crosstabs)

”Tabulasi silang digunakan untuk mengoreksi hubungan yang tidak masuk akal. Tabel ini dapat dibuat untuk hubungan antar variabel terpengaruh, antar variabel pengaruh atau antara variabel pengaruhdan terpengaruh” (Singarimbun, 1989, p. 200).

3.8 Pengukuran Sikap

Nilai yang diperoleh dari masing-masing indikator variabel dijumlahkan lalu ditentukan apakah termasuk dalam jenjang kelas baik (positif) atau tidak baik (negatif) dimana dalam menentukkan besarnya kelas (panjang interval) digunakan rumus :

C = Xn - Xi K Dimana :

C = perkiraan besarnya kelas K = banyaknya kelas

Xn = nilai observasi terbesar Xi = nilai observasi terkecil

(Supranto, 2000, p.64)

Referensi

Dokumen terkait

Kesuksesan tersebut tentunya menuai persaingan yang cukup ketat diantara industri pesaingnya, oleh karena itu tim program tersebut terutama tim kreatif harus bisa

Market Adjustment  — Trading Securities 600 Unrealized Gain on Transfer of Securities 200 Investment in Trading Securities 3.000 Diakui keuntungan transfer sebesar $200 di

 Sarana pembelajaran (ruang kelas, lab, studio, komputer, in focus, SIAT, ATK) telah tersedia dan berfungsi dengan baik, minimal 3 hari sebelum perkuliahan

Kemalangan bermaksud kejadian yang tiba-tiba, tidak dirancang, tidak dijangka, luar biasa dan kejadian spesifik yang berlaku pada masa dan tempat yang dikenalpasti, bebas daripada

Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit teknologi seperti software dan hardware serta infrastruktur yang dipakai perguruan tinggi untuk menentukan apakah

Penanggung dengan ini setuju dengan Tertanggung bahwa jika setiap saat selama jangka waktu jaminan butir-butir atau bagian dari padanya yang tercantum dalam Ikhtisar menderita

Diharapkan dari hasil penelitian ini mampu memberikan kontribusi pengetahuan hukum bagi masayarakat dalam penerapan perkawinan yang sesuai dengan tradisi upacara