• Tidak ada hasil yang ditemukan

ORIGINAL RESEARCH. Nuniek Setyo Wardani, M.Kep 2, Ditha Astuti,S.Kep.,Ners 2, Nedy Rusnadi 1. Mahasiswa STIK Muhammadiyah Pontianak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ORIGINAL RESEARCH. Nuniek Setyo Wardani, M.Kep 2, Ditha Astuti,S.Kep.,Ners 2, Nedy Rusnadi 1. Mahasiswa STIK Muhammadiyah Pontianak."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

ORIGINAL RESEARCH

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CUCI TANGAN YANG

BENAR DENGAN TINGKAT KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA

SEKOLAH DASAR DI MADRASAH IBTIDAIYAH IMANUDIN KUBU

RAYA

Nuniek Setyo Wardani, M.Kep2, Ditha Astuti,S.Kep.,Ners 2, Nedy Rusnadi1 1Mahasiswa STIK Muhammadiyah Pontianak

2Dosen STIK Muhammadiyah Pontianak

Abstrak

Latar Belakang

Anak merupakan individu yang unik dan bukan orang dewasa mini. Anak juga bukan merupakan harta atau kekayaan orang tua yang dapat dinilai secara sosial ekonomi, masa depan bangsa yang berhak atas pelayanan kesehatan secara individual. Anak merupakan individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan lingkungannya, artinya membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan dasarnya dan untuk belajar mandiri.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang mencuci tangan yang benar dengan tingkat kejadian diare pada anak usia sekolah dasar di Madrasah Ibtidaiyah Immanudin Kubu Raya. Metode

Mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang cuci tangan yang benar dengan tingkat kejadian diare pada anak usia sekolah dasar di Madrasah Ibtidaiyah Immanudin Kabupaten Kubu Raya. Hasil Penelitian

Hasil menunjukan bahwa harga χ² hitung adalah 2,950 sedangkan harga χ² pada tabel db = 2-1:1 pada taraf signifikansi 0,05 adalah 3,481, berarti χ² hitung < χ² tabel maka dapat disimpulkan tidak ada Hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang Benar Dengan Tingkat Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Immanudin Kubu Raya. Harga P hitung yaitu 0,086 yang berarti P > 0,05 artinya tidak ada hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang Benar Dengan Tingkat Kejadian. Bila dilihat dari nilai OR 0,341

Kesimpulan

Pada penelitian, peneliti mengambil 57 sampel dengan karakteristik sampel dimulai dari karakteristik sampel. Karakteristik sampel meliputi jenis kelamin, kelas, pengetahuan, kejadian diare, dan dilanjutkan dengan identifikasi Hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang benar dengan tingkat kejadian diare pada anak usia Sekolah Dasar.

Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat di tarik kesimpulan yaitu tidak ada hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang Benar Dengan Tingkat Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Immanudin Kubu Raya, (χ²) 2,950. Disamping itu bisa dilihat pula pada harga P hitung yaitu 0,086 yang berarti P > 0,05 artinya tidak ada hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang Benar Dengan Tingkat Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Immanudin Kubu Raya. Bila dilihat dari nilai OR adalah 0,341.

(2)

2

PENDAHULUAN

Keperawatan sebagai profesi dimanifestasikan melalui praktik profesi yang diatur dalam suatu ketetapan hukum, yaitu Kepmenkes No.1239/Menkes/2001 tentang Registrasi dan praktik Keperawatan (revisi Kepmenkes No.647/Menkes/2000), sehingga diharapkan perlindungan terhadap kepentingan masyarakat terjamin melalui akuntabilitas perawat dan praktik keperawatan sesuai dengan wewenang yang dimiliki, baik secara mandiri maupun kolaborasi. Semua itu dapat dilaksanakan karena perawat memiliki ilmu dan kiat keperawatan yang mendasari praktik profesionalnya. Perawat sebagai tenaga profesional bertanggungjawab dan berwenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri, serta berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain yang sesuai dengan kewenangannya, terutama terkait dengan lingkungan praktik dan wewenang perawat. Saat ini masyarakat menuntut pelayanan yang lebih baik, bermutu dan biaya terjangkau. Sementara masalah lain dibidang kesehatan yang dihadapi perawat komunitas semakin banyak dan kompleks. Sehingga perawat harus memiliki kemampuan dalam menganalisis penyebab masalah. Perawat juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan seseorang, antara lain lingkungan, perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan keturunan.

BAHAN DAN METODE

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dengan mengunakan metode wawancara dan kuesioner. Setelah data dicleaning, dikode, diskordan di-entry, tabulating dan analizing maka langkah berikutnya adalah menganalisis data. Analisa data dilakukan untuk menjawab atau membuktikan diterima atau ditolak hipotesa yang telah ditegakkan.

1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisis yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian, yaitu untuk mengetahui karakteristik responden. Pada umumnya analisis ini hanya menghasilkan tabel distribusi frekuensi dari tiap variabel.

2. Analisa bivariat

Analisis korelasi banyak jenisnya, ada sembilan jenis korelasi yaitu : Korelasi pearson Product Moment (r) ; Korelasi Ration (y); Korelasi Spearman Rank atau Rhi ( rs atau p); Korelasi Berserial (rb);

Korelasi Korelasi Poin Berserial (rpb);

Korelasi Phi (0); Korelasi Tetrachoric (rt);

Korelasi Kontigency (C); Korelasi Kendall’s Tau (8), Bagaimana cara menggunakannya ? tergantung pada jenis data yang dihubungkan.

Berdasarkan sembilan teknik analisis korelasi tersebut, maka dipilih dan dibahas ialah Korelasi Pearson Product Moment (r) karena sangat populer dan sering dipakai oleh mahasiswa dan peneliti. Korelasi ini dikemukakan oleh Karl Pearson tahun 1900. Kegunaannya untuk mengetahui derajat hubungan dan kontribusi variabel bebas (independen) dengan variabel terikat (dependent).

Rumus yang digunakan Korelasi PPM adalah:

 

  } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 X n Y Y X n Y X XY n rxy 3. Analisis Multivariat

Setelah analisis bivariat dilanjutkan dengan analisis multivariat. Analisis ini dilakukan untuk membuktikan hipotesa yang dirumuskan yaitu apakah ada hubungan antara karakteristik dalam penelitian.

(3)

3

Analisis multivariat dilakukan dengan mengunakan uji korelasi regresi linear. HASIL

Pada bab ini akan disajikan hasil pengumpulan data mengenai “Hubungan Pengetahuan Tentang Cuci Tangan yang Benar dengan Tingkat Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Imanudin Kubu Raya”.

Tabel 5.5

Distribusi responden berdasarkan hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang benar dengan tingkat kejadian diare pada anak usia

sekolah dasar. ( n = 57 )

Hasil menunjukan bahwa harga χ² hitung adalah 2,950 sedangkan harga χ² pada tabel db = 2-1:1 pada taraf signifikansi 0,05 adalah 3,481, berarti χ² hitung < χ² tabel maka dapat disimpulkan tidak ada Hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang Benar Dengan Tingkat Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Immanudin Kubu Raya.

Harga P hitung yaitu 0,086 yang berarti P > 0,05 artinya ada Hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang Benar Dengan Tingkat Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah. Bila dilihat dari nilai OR 0,341

PEMBAHASAN

A. Karakteristik subjek penelitian 1. Karakteristik jenis kelamin

Pada tabel 5.1 diatas menunjukan sebagian responden adalah berjenis kelamin laki-laki sebanyak 29 responden ( 50,9 % ) dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 28 responden ( 49,1 % ).

Hasil menunjukan dari 57 responden, angka kejadian diare berdasarkan jenis kelamin yaitu 18 responden yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 10 responden. Dengan total 28 responden yang mengalami diare

dalam 1 bulan terakhir 2. Karakteristik kelas

Pada tabel 5.2 diatas menunjukan sebagian responden adalah siswa-siswi kelas 4 sebanyak 27 responden ( 47,4 % ) dan siswa-siswi kelas 5 sebanyak 30 responden ( 52,6 % ).

Hasil menunjukan dari 57 responden, angka kejadian diare berdasarkan kelas yaitu responden yang duduk di kelas 5 (15 responden ) lebih banyak dari responden yang duduk di kelas 4 (13 responden), dengan total 28 responden yang mengalami diare dalam 1 bulan terakhir.

3. Karakteristik Pengetahuan

Hasil penelitian dalam tabel 5.3 menunjukan bahwa pengetahuan responden tentang mencuci tangan yang benar dalam kategori baik sebanyak 30 responden ( 52,6% ).

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Zuraidah dan Elviani ( 2013 ) pada 50 responden di SDIT An- Nida’ kota lubuk

Kejadian Diare n = 57

Variabel Ya % Tidak % Total χ² ᵖ OR

(IK 95%) Baik 11 36,7 19 63,3 30 2,950 0,086 0,341 (0,116-1,001) Kurang baik 17 63.0 10 37,0 27 Total 28 29 57

(4)

4

linggau menunjukan tahu sebanyak 48 responden ( 98% ) mempunyai pengetahuan yang baik tentang mencuci tangan yang benar.

Menurut Maufur ( 2008 ) dalam Fazlin 2013. Pengetahuan adalah sesuatu atau semua yang diketahui atau dipahami atas dasar kemampuan berpikir merasa maupun mengidra, baik diperoleh secara sengaja maupun tidak.

4. Karakteristik kejadian diare

Hasil penelitian dalam tabel 5.4 menunjukan kejadian diare di Madrasah Ibtidaiyah Immanudin Kubu Raya pada bulan Desember tahun 2013, yang mengalami diare dalam 1 bulan terakhir adalah 28 orang ( 49,1% ).

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Vazlin ( 2013 ) pada 74 responden di SDN 01 Pontianak Utara menunjukan 38 responden (51,4%) mengalami diare. Menurt Hoque ( 2003 ) dalam Fazlin ( 2013 ) dijelaskan bahwa tingginya angka kejadian diare dan penyakit menular lainnya dikalangan anak-anak sekolah mungkin karena kurangnya pengetahuan dan praktek kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan, maka dari itu pentingnya pengetahuan yang baik tentang mencuci tanga yang benar sehingga anak-anak dapat menerapkan praktek mencuci tangan yang benar agar dapat mengurangi angka kejadian diare.

B. Identifikasi Hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang Benar Dengan Tingkat Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Immanudin Kubu Raya

Bisa dilihat dari hasil menunjukan bahwa harga χ² hitung

adalah 2,950 sedangkan harga χ² pada tabel db = 2-1:1 pada taraf signifikansi 0,05 adalah 3,481, hal ini berarti bahwa χ² hitung < χ² tabel maka dapat disimpulkan bahwatidak ada Hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang Benar Dengan Tingkat Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Immanudin Kubu Raya.

Selain itu bisa dilihat pula pada harga P hitung yaitu 0,086 yang berarti P > 0,05 artinya ada Hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang Benar Dengan Tingkat Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Immanudin Kubu Raya. Bila dilihat dari nilai OR adalah 0,341 KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada penelitian, peneliti mengambil 57 sampel dengan karakteristik sampel dimulai dari karakteristik sampel. Karakteristik sampel meliputi jenis kelamin, kelas, pengetahuan, kejadian diare, dan dilanjutkan dengan identifikasi Hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang benar dengan tingka tkejadian diare pada anak usia sekolah dasar.

Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat di tarik kesimpulan yaitu tidakada hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang Benar Dengan Tingkat Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Immanudin Kubu Raya, (χ²) 2,950. Disamping itu bisa dilihat pula pada harga P hitung yaitu 0,086 yang berarti P > 0,05 artinya tidak ada hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang Benar Dengan Tingkat Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Immanudin Kubu Raya. Bila dilihat dari nilai OR adalah 0,341.

(5)

5

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian diatas, maka peneliti ingin menyampaikan beberapa hal kepada beberapa pihak, yaitu sebagai berikut: 1. Pelayan keperawatan

Khususnya bagi perawat komunitas agar dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan pemberian penyuluhan kesehatan tentang mencuci tangan yang baik dan benar agar anak-anak khususnya siswa-siswi yang masih duduk disekolah dasar dapat menerapkan praktek mencuci tangan yang benar agar dapat mengurangi angka kejadian diare.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang kejadian diare dengan variabel-variabel lain yang berhubungan dengan kejadian diare. 3. Tempat dilakukannya penelitian

Disediakannya poster yang bergambarkan tentang tehnik dan cara-cara cuci tangan yang baik dan benar disetiap kelas. Perlunya disediakan fasilitas cuci tangan yang baik dan benar seperti wastafel dan keran air disekitar area sekolah supaya siswa-siswi dapat menerapkan dan mempraktekkan tehnik dan langkah-langkah mencuci tangan yang baik dan benar pada air mengalir seperti sebelum dan sesudah memulai aktivititas belajar, makan dan minum serta anjurkan siswa dan siswi untuk tidak jajan sembarangan dan selalu menjaga kebersihan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. edisi 3. Salemba Medika : Jakarta.

Nursalam. (2003). Konsep & penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Salemba medika : Jakarta.

Kathleen Koenig B, RN, Ed.d, dkk. (2004). Profesional Nursing Practice : Concepts and Perspectives. Ed 4. EGC : Jakarta. Kathleen Koenig B, RN, Ed.d, dkk. (2006). Professional Nursing Practice: Concepts and Perspectives. Ed 4. EGC : Jakarta Notoadmodjo, S. (2011). Kesehatan Masyarakat : Ilmu & Seni. Rineka cipta : Jakarta.

Sastroasmoro, S., &Ismaael, S. (2011).

Dasar-dasarmetodologipenelitianklinis.:SagungS eto : Jakarta.

Kelana K D. (2011). Metodologi penelitian keperawatan. CV. Trans info media : Depok

S. Suarli & Yanyan B, (2011). Manajemen keperawatan. Erlangga : Jakarta.

S. Suarli & Yanyan B, (2004). Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktis. STK Muhammadiyah : Tasikmalaya.

Notoatmodjo. (2010). Promosi kesehatan teori & aplikasi. Rineka cipta : Depok Wahit I & Nurul C. (2011). Ilmu keperawatan komunitas. buku 1. Salemba medika : Jakarta.

Wahit I & Nurul C. (2011). Ilmu Kesehatan Masyarakat : Teori dan Aplikasi. Salemba medika : Jakarta.

(6)

6

Aziz A Hidayat. (2007). Pengantar konsep dasar keperawatan. Edisi 2. Salembah medika : Jakarta.

Wasis. (2008). Pendoman riset praktis untuk profesi perawat. EGC : Jakarta.

http://www.biomedcentral.com/1472-6955/9/2/prepub. tgl 04-11-2013 : 20.10 wib.

Wahyuni, I. .(2005). HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CUCI TANGAN YANG BENAR DENGAN TINGKAT KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR.Universitas Gadjah Mada.: Jakarta Agus Riyanto. (2011). PENGOLAHAN dan ANALISIS DATA KESEHATAN. Nuha Medika : Yogya

Referensi

Dokumen terkait

daugiadimensinį, teigdami, kad tapatybės nebūtinai prieštarauja viena kitai, nes individai gali derinti daugybines tapatybes ( multiple identities ). Toks daugiadimensinis

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan “karakteristik merek, karakteristik perusahaan, dan karakteristik pelanggan merek secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

Penelitian ini berupaya melakukan identifikasi pemanfaatan secara tradisional tanaman Bintangur sebagai bahan pengobatan dan mendapatkan hasil penapisan senyawa

Dalam upaya menanggulangi perubahan warna pada gigi tersebut, peneliti bermaksud untuk menggunakan kandungan jus buah tomat (Lycopersicon esculentum Mill) yaitu glukosa

Dari hasil simulasi waktu komputasi menunjukkan bahwa perhitungan dengan algoritma berbasis interior point menjadi alternatif yang paling tepat untuk penyelesaian masalah

PU : Terkait dengan surat yang saudara tanda tangani apakah kemudian saudara saksi pernah lapor kepada atasan saksi bahwa saksi membuat surat ini.. Saksi (CK) : Setiap minggu

Sejauh pengamatan peneliti, penelitian mengenai perbedaan adversity quotient pada mahasiswa yang mengikuti Objective Structured Clinical Skills (OSCE) berdasarkan motivasi

13.1 As soon as practicable after the receipt in full by MBSB of the Balance Purchase Price together with all interest on late payment (if any) MBSB shall execute or caused to