• Tidak ada hasil yang ditemukan

OLEH: U L V I A N A NIM. E1M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OLEH: U L V I A N A NIM. E1M"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KIMIA

MATERI REAKSI OKSIDASI REDUKSI PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KURIPAN

JURNAL SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan

Program Sarjana (S1) Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram

OLEH: U L V I A N A NIM. E1M 012 066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM

(2)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MATARAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. Majapahit No. 62 Telp. (0370) 623873 Fax. 634918 Mataram 83125

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING JURNAL SKRIPSI Jurnal skripsi yang disusun oleh: Ulviana (E1M 012 066), Program Studi Pendidikan Kimia dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Interaktif Berbantuan Multimedia Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Kimia Materi Reaksi Oksidasi Reduksi pada Siswa Kelas X SMAN 1 Kuripan” telah diperiksa dan disetujui.

Mataram, September 2016 Dosen Pembimbing Skripsi I, Dosen Pembimbing Skripsi II,

(3)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KIMIA

MATERI REAKSI OKSIDASI REDUKSI PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KURIPAN

1)

Ulviana,2)Saprizal Hadisaputra,2)Mukhtar Haris 1)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Mataram 2)

Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Mataram E-mail:[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran interaktif berbantuan multimedia terhadap motivasi dan hasil belajar kimia materi reaksi oksidasi reduksi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kuripan tahun pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen semu dengan desain kelompok kontrol non-ekuivalen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Kuripan, sedangkan sampel yang diambil adalah kelas X.B dan X.F dengan teknik pengambilan sampel berupa sampling purposive. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran interaktif berbantuan multimedia untuk kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol. Variabel terikatnya adalah motivasi dan hasil belajar (ranah kognitif) siswa. Angket motivasi digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa, dan tes pilihan ganda digunakan unuk mengukur hasil belajar siswa. Uji t digunakan untuk menganalisis data motivasi belajar siswa, didapatkan thitung(0,13) < ttabel(1,68), ini menunjukkan bahwa model pembelajaran interaktif berbantuan multimedia tidak memberikan pengaruh yang lebih baik daripada model konvensional terhadap motivasi belajar siswa. Uji gain t digunakan untuk menganalisis data hasil belajar siswa, didapatkan thitung (3,99) > ttabel (1,68), ini menunjukkan bahwa model pembelajaran interaktif berbantuan multimedia memberikan pengaruh yang lebih baik daripada model konvensional terhadap hasil belajar siswa.

Kata Kunci: Model pembelajaran interaktif, multimedia, hasil belajar, motivasi belajar, reaksi oksidasi reduksi.

ABSTRACT

The study aims to know the influence of interactive learning model with multimedia on student learning outcomes and motivations. This research was a quasi-experimental with nonequivalent control group design. The studied populations were all of class X in SMAN 1 Kuripan. Two classes (XF and XB) were selected as the sample by purposive sampling technique. The independent variables in this study were interactive learning model with multimedia on the experiment class, and conventional model on the control class. The dependent variables were motivation and learning outcomes. Motivation questionnaire was used to measure student learning motivation, and multiple choice test was used to measure student learning outcome. A t-test was applied to analyze motivation data. The result shows that tstat(0,13) < ttable(1,68), mean that interactive learning

(4)

model with multimedia does not enchanced student's learning motivation. In contrast, learning outcomes data shows that tstat(3,99) > ttable(1,68), it is revealed

that interactive learning model with multimedia does influence the learning outcomes.

Key Words: Interactive learning, multimedia, learning motivations, learning outcomes, oxidation and reduction reaction

PENDAHULUAN

Minat dan hasil beajar siswa Sekolah Menengah Atas khususnya di salah satu sekolah yang berada di Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu SMAN 1 Kuripan pada mata pelajaran kimia cenderung rendah. Hal ini disebabkan karena siswa menanggap mata pelajaran kimia sulit dan karena guru mengemas pembelajaran dengan monoton, padahal dalam proses pembelajaran kimia di sekolah, seorang guru kimia harus mengajak siswa untuk mendengarkan, menyajikan media yang sesuai, memberi kesempatan untuk menulis, dan memberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau tanggapan sehingga terjadi dialog kreatif yang menunjukan proses belajar mengajar yang interaktif.

Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk membuat siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga akan berdampak pada motivasi dan hasil belajar adalah model pembelajaran interaktif. Model pembelajaran interaktif (Interactive Learning Model) adalah model pembelajaran yang berorientasi pada siswa (student centered), dimana siswa dilibatkan langsung dalam berbagai jenis kegiatan pembelajaran di kelas [1]. Model pembelajaran interaktif membuat siswa saling berinteraksi dalam berbuat dan berpikir yang menghasilkan umpan balik secara langsung terhadap materi pelajaran yang diberikan [2]. Model pembelajaran interaktif dirancang agar siswa bertanya dan menemukan jawaban mereka sendiri [1].

Model pembelajaran interaktif memiliki lima langkah, yaitu tahap pengantar, tahap aktivitas atau pemecahan masalah, tahap saling membagi dan diskusi, tahap meringkas, dan tahap penilaian [3]. Kelebihan model pembelajaran interaktif yaitu: membangun perilaku positif antar sesama anggota kelompok, siswa yang pandai akan cenderung memberi bantuan pada temannya yang kesulitan, proses pembelajaran menjadi lebih dinamis, siswa mampu menyelesaikan suatu permasalahan baik dalam kelompok maupun secara mandiri [3].

Beberapa penelitian tentang pembelajaran interaktif sudah pernah dilakukan. Suryani [4] dalam penelitiannya di MTsN Palembang pada mata pelajaran IPA menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus pertama sebesar 5,86 menjadi 6,51 pada siklus kedua, dan meningkat lagi pada siklus ketiga menjadi 7,95. Irsyadi [3] dalam penelitiannya pada materi operasi hitung bilangan bulat menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat, yaitu 77,67 pada siklus pertama menjadi 85,5 pada siklus kedua.

Penelitian terkait dengan pengaruh suatu model pembelajaran tertentu terhadap motivasi dan hasil belajar kimia siswa belum pernah dilakukan di SMAN 1 Kuripan, maka peneliti ingin mengetahui secara langsung bagaiamana pengaruh

(5)

model pembelajaran interaktif berbanuan multimedia terhadap motivasi belajar siswa yang terdiri dari beberapa indikator yaitu tekun dalam menghadapi tugas, ulet dalam menghadapi kesulitan, menunjukkan minat, senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas rutin, tidak mudah melepas hal yang diyakini, senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal serta terhadap hasil belajar kimia siswa pada ranah kognitif, karena model pembelajaran ini memiliki beberapa kelebihan dan memberikan hasil yang memuaskan pada penelitian terkait yang sebelumnya pernah dilakukan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan jenis eksperimen semu. Desain penelitian yang digunakan adalah kelompok kontol non-ekuivalen dengan pemberian pretest di awal pembelajran dan posttest di akhir pembelajaran [5]. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 211 siswa yang terdistribusi ke dalam 7 kelas yaitu XA, XB, XC, XD, XE, XF, dan XG. Dan dengan teknik purposive sampling, terpilihlah kelas XB (kelas kontrol) dan kelas XF (kelas eksperimen). Kelas kontrol dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional sedangkan kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan model interaktif berbantuan multimedia.

Variabel yang diamati berupa variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran interaktif berbantuan multimedia pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, sedangkan variabel terikatnya adalah motivasi dan hasil belajar kimia siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran interaktif berbantuan multimedia terhadap motivasi dan hasil belajar kimia materi reaksi oksidasi reduksi pada siswa kelas X SMAN 1 Kuripan TahunPelajaran 2015/2016.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket untuk mengukur motivasi belajar siswa dan soal pilihan ganda untuk mengkur hasil belajar kimia siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa adalah angket yang diadopsi dari Ningsih [6]. Angket ini sudah diuji validitas serta reliabilitasnya, namun peneliti melakukan pengujian lagi menggunakan pemodelan Rasch [7]. Hasil pengujian terhadap 23 butir pernyataan angket dengan pemodelan Rasch menggunakan aplikasi Winsteps menunjukkan bahwa seluruh item tergolong sesuai dan dapat digunakan. Pengujian reliabilitas instrumen juga menggunakan pemodelan Rasch dan diperoleh nilai reliabilitas item sebesar 0,87 yang termasuk dalam kategori bagus.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa adalah tes pilihan ganda yang diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas tiap butir soal instrumen menggunakan rumus korelasi point biserial dengan rtabel pada taraf signifikan 5% dan n = 55 adalah 0,26, diperoleh 6 soal yang tidak valid dan 16 soal valid , sedangkan pengujian reliabilitas soal digunakan rumus KR-20 (r11)

(6)

[8]. Pengujian reliabillitas ini dilakukan terhadap soal-soal yang valid saja dan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,65 yang berarti kriteria reliabilitas soal adalah tinggi.

Motivasi Belajar Siswa

Tingkat motivasi belajar siswa ditentukan dengan mengkonversi nilai rata-rata motivasi belajar siswa ke dalam pedoman konversi kombinasi skala T skor [9]. Pada Gambar 1 berikut ini disajikan perbandingan persentase siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada tiap kategori.

Gambar 1. Distribusi Motivasi Belajar Siswa

Pada kelas eksperimen, pembelajaran dilaksanakan dengan model pembelajaran interaktif yang dalam tiap pertemuannya, kegiatan yang dilakukan adalah diskusi dan presentasi, dengan demikian, suasana di kelas pada saat pembelajaran berlangsung tidak hening, dan tidak hanya terjadi komunnikasi satu arah antara guru dan siswa, siswa dengan leluasa dapat melakukan diskusi dengan teman kelompoknya dan dengan temannya pada kelompok lain. Waktu melakukan presentasi juga siswa terlihat antusias dan berebutan ingin ditunjuk maju menyampaikan hasil diskusinya. Selain itu, dalam berdiskusi siswa diberikan bantuan oleh guru berupa media yang dapat mereka akses dengan handphonenya masing-masing.

Pelaksanaan pembelajaran di kelas control yaitu ceramah oleh guru dan mencatat serta mengerjakan soal latihan oleh siswa. Meskipun tidak dibelajarkan dengan model pembelajaran ineraktif berbantuan multimedia, peneliti dalam pembelajaran ini tetap memperhatikan materi yang diberikan kepada siswa, tidak ada perbedaan penyampaian materi oleh peneliti kepada siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Siswa yang dibelajarkan dengan model konvensional cenderung lebih pasif dan bosan di kelas. Jadi model pembelajaran interaktif berbantuan multimedia ini seharusnya memberikan pengaruh yang lebih

(7)

baik terhadap motivasi belajar siswa. Meskipun demikian nilai rata-rata skor motivasi belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.

Pengujian hipotesis untuk motivasi belajar siswa dilakukan dengan menggunakan uji beda (uji t). Rumus uji t yang digunakan adalah pooled varians [8] karena n1 ≠ n2 dan kedua data bersifat homogen. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa thitung = 0,13, sedangkan t tabel pada taraf signifikan 5% dengan dk = 50 adalah 1,68. thitung≤ ttabel, dengan demikian, Ho1 diterima dan Ha1 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran interaktif berbantuan multimedia tidak memberikan pengaruh yang lebih baik daripada model pembelajaran konvensional terhadap motivasi belajar kimia materi reaksi oksidasi reduksi pada siswa kelas X SMAN 1 Kuripan.

Hasil Belajar Siswa

Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil pre-test dan posttest yang dilaksanakan pada kelas eksperimen (kelas X.F) dan kelas kontrol (kelas X.B). Dari data tersebut diperoleh nilai tertinggi, nilai terendah, rata-rata dan persentase ketuntasan klasikal pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang disajikan pada Gambar 2.

Gambar 2. Hasil Belajar Siswa

Perolehan nilai maksimal, minimal, dan nilai rata-rata post-test kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Begitu juga dengan persentase klasikal kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Jika diperhatikan pada Gambar 2 pada bagian mean (nilai rata-rata) pre-test dan post-test, dapat dilihat bahwa peningkatan nilai yang dicapai oleh kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, yakni 29,25 untuk kelas eksperimen dan 7,17 untuk kelas kontrol.

Pengujian hipotesis untuk hasil belajar siswa dilakukan dengan menggunakan uji t yang melibatkan pre-test dan post-test [10] atau dikenal dengan gain t-test. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa thitung = 3,99, sedangkan ttabelpada taraf signifikan 5% dengan db = 50 adalah 1,68. thitung> ttabel,

(8)

dengan demikian, Ho2 ditolak dan Ha2 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran interaktif berbantuan multimedia memberikan pengaruh yang lebih baik daripada model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar kimia materi reaksi oksidasi reduksi pada siswa kelas X SMAN 1 Kuripan.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:

a. Model pembelajaran interaktif berbantuan multimedia tidak memberikan pengaruh yang lebih baik daripada model konvensional terhadap motivasi belajar kimia materi reaksi oksidasi reduksi pada siswa kelas X SMAN 1 Kuripan.

b. Model pembelajaran interaktif berbantuan multimedia memberikan pengaruh yang lebih baik daripada model konvensional terhadap hasil belajar kimia materi reaksi oksidasi reduksi pada siswa kelas X SMAN 1 Kuripan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Prayekti. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Interaktif pada Mata Pelajaran IPA di SD. Jurnal Teknodik. 1 (1), 9-11.

[2] Hake, R. 1998. Interactive-engagement versus traditional methods: A six-thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics courses. American Journal of Physics. 66 (1), 64-65.

[3] Irsyadi. 2011. Peningkatan Hasil Belajar Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Interaktif. Jurnal Cakrawala Pendidikan. 13 (2), 281-293.

[4] Suryani, L. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Interaktif pada Mata Pelajaran IPA pada Diklat Guru Bidang Studi IPA MTs. Palembang: Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan.

[5] Campbell, D.T., Stanley, J.C. 1963. Experimental and Quasi-Experimental Design for Research. USA: Houghton Mifflin Company.

[6] Ningsih, Y.C. 2015. Hubungan Kompetensi Pedagogik Guru Kimia dan Motivasi Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri Se-Kota Mataram Tahun Pelajaran 2013/2014. Universtitas Mataram: Skripsi.

[7] Sumintono, B. dan Widiharso, W. 2015. Aplikasi Pemodelan Rasch pada Assessment Pendidikan. Cimahi: Trim Komunikata.

[8] Sugiyono. 2014. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

[9] Nurkancana, W. dan Sumartana, PPN. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional.

[10] Arikunto, S. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Gambar

Gambar 1. Distribusi Motivasi Belajar Siswa
Gambar 2. Hasil Belajar Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Kedua, membuat profil ancaman dengan mengidentifikasi aset kritis pada Wisma Intra Asia. Pada e-performance, akses jaringan e-performance , adalah kelalaian pegawai dalam

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut: 1) Kepemimpinan kepala sekolah sebagai pemimpin pada SMP Negeri di Kecamatan

Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah penambahan ilmu, kemahiran dan perubahan tingkah laku setelah serangkaian kegiatan

Setelah diketahui persebaran sumberdaya batubara, untuk mengetahui metode penambangan dilakukan pembuatan permodelan pit dengan menggunakan software surpac , sehingga

1. Mitos pembebasan : adalah mitos pendobrak, yang dapat diterobos oleh masyarakat yang sifatnya bebas, tidak perlu adanya suatu aturan-aturan yang harus

Berdasarkan analisis stabilitas dinamik, yaitu stabilitas sudut rotor, stabilitas tegangan, dan stabilitas frekuensi, pada saat terjadi gangguan pada sistem dengan durasi

Pengaruh Penggunaan Tepung Ulat Kandang (Alphitobilus diaperinus) dalam Pakan terhadap Penampilan Produksi Ayam Pedaging. Makna Penyuluhan dan Transformasi

Koperasi sebagai bentuk badan usaha yang bergerak dibidang perekonomian, mempunyai tatanan pengelolaan yang berbeda dengan badan usaha non koperasi, perbedaan