• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT PERDANA GAPURAPRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT PERDANA GAPURAPRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Neraca Konsolidasi

Laporan Laba Rugi Konsolidasi

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi

Laporan Arus Kas Konsolidasi

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi

8 1 - 3

4 - 5

6 - 7

(3)

AKTIVA

Kas dan setara kas (Catatan 2c dan 3) Pihak ketiga

Pihak hubungan istimewa (Catatan 2h dan 31)

Investasi efek (Catatan 2d dan 4)

Piutang usaha (Catatan 2e, 5, dan 14)

Piutang lain-lain (Catatan 2e dan 6)

Persediaan (Catatan 2f, 2g, 7, 14 dan 19)

Pajak dibayar di muka (Catatan 8)

Uang muka dan biaya dibayar di muka (Catatan 9)

Piutang pihak hubungan istimewa (Catatan 2h dan 31)

Penyertaan saham (Catatan 2i dan 10)

Aktiva pajak tangguhan - bersih (Catatan 2q dan 30)

Tanah untuk pengembangan (Catatan 2f dan 11)

Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan

sebesar Rp 17.566.006.876 pada 30 September 2009 dan dan Rp 12.807.055.757 pada 30 September 2008 (Catatan 2j, 2k, 12, 19 dan 27)

Taksiran tagihan pajak penghasilan (Catatan 2q dan 30)

Aktiva lain-lain (Catatan 2c, 2h, 13, 32b, 32c, dan 32o)

JUMLAH AKTIVA 7,060,538,600 4,336,277,193 5,965,816,067 268,839,194 35,000,000,000 165,098,128,978 7,599,013,351 3,948,112,708 9,521,402,722 30 September 2008 30 September 2009 35,000,000,000 3,546,500,195 134,110,417,287 21,383,011,104 7,514,277,853 135,775,032,992 992,265,592,084 18,661,914,794 23,686,282,584 14,529,223,108 1,020,732,127,956 3,800,000,000 8,954,838,329 7,500,033,692 5,673,099,050 109,778,172 109,778,172 9,814,503,286 14,845,815,661 1,423,135,986,225 1,358,406,538,483 42,228,200,092 42,503,969,483

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan

(4)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN

Hutang bank (Catatan 14) Pihak ketiga

Pihak hubungan istimewa (Catatan 2h dan 31)

Hutang usaha (Catatan 15)

Hutang lain-lain (Catatan 16)

Biaya masih harus dibayar (Catatan 17)

Hutang Devidend

Uang muka pelanggan (Catatan 18)

Hutang sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen (Catatan 19 )

Pihak ketiga

Pihak hubungan istimewa (Catatan 2h dan 31)

Hutang pajak (Catatan 20 dan 30)

Pendapatan ditangguhkan dari pelanggan (Catatan 21, 32e, 32f, dan 32g)

Kewajiban pajak ditangguhkan

Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja (Catatan 2m, 27 dan 29)

Hutang hubungan istimewa(Catatan 2h dan 31)

Jumlah Kewajiban

HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN (Catatan 2b) -873,747,166,495 -53,435,418,980 14,368,465,972 30 September 2008 30 September 2009 20,479,815,777 160,802,374,237 2,000,000,000 96,692,755,502 2,552,496,775 -19,636,003,562 62,406,766,789 223,514,375,065 244,493,477,236 2,000,000,000 210,624,469 -212,008,801,640 131,723,522,212 -2,458,179,949 16,305,381,524 1,174,839,823 8,832,988,191 8,651,171,620 -190,862,124,220 10,753,912,984 24,725,743,933 176,098,611,888 776,961,028,935 2

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan

(5)

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal

Rp 100 per saham pada 30 September 2009 dan 30 September 2008

Modal dasar – 8.000.000.000 saham pada

30 September 2009 dan 30 September 2008

Modal ditempatkan dan disetor penuh – 3,207,489,870

saham pada tahun 30 September 2009 dan 30 September 2008 (Catatan 22 dan 25)

Tambahan modal disetor –bersih (Catatan 24)

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali

(Catatan 2n dan 25) ( ) ( )

Saldo laba

Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaaannya

Jumlah Ekuitas

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

30 September 2009

320,748,987,000 320,748,987,000

556,719,765,615 538,634,906,746

710,114,417 710,114,417

186,614,300,000 186,614,300,000

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan

1,358,406,538,483 1,754,267,040 46,038,290,950 30,227,467,123 4,028,302,082 3 1,423,135,986,225 30 September 2008

(6)

PENJUALAN BERSIH (Catatan 2o dan 26)

BEBAN POKOK PENJUALAN ( ) ( )

(Catatan 2o dan 26)

LABA KOTOR

BEBAN USAHA (Catatan 2o dan 27)

Penjualan ( ) ( )

Umum dan administrasi ( ) ( )

Jumlah Beban Usaha ( ) ( )

LABA USAHA

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga

Pendapatan dari sport club dan kafetaria

Beban bunga (Catatan 28) ( ) ( )

Beban provisi bank ( ) ( )

Beban administrasi bank ( ) ( )

Lain-lain – Bersih (Catatan 2i dan 2p)

Beban Lain-lain – Bersih ( ) ( )

LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN

LABA (RUGI) BERSIH YANG TIMBUL DARI ANAK PERUSAHAAN

MANFAAT (BEBAN)

PAJAK PENGHASILAN (Catatan 2q dan 30)

Kini ( ) ( )

Tangguhan ( )

Beban Pajak Penghasilan ( ) ( )

LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN

HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN

YANG DIKONSOLIDASIKAN (Catatan 2b)

42,805,116,542 40,315,758,170 -56,782,832,984 221,538,766,115 257,152,105,478 121,080,313,244 157,564,155,952 100,458,452,871 99,587,949,526 14,464,546,650 16,566,039,655 864,382,520 40,216,793,329 54,780,304,820 14,768,939,041 45,678,148,051 30,973,750,173 27,749,866,594 379,074,169 214,481,997 4,915,936,082 -8,812,561,157 14,732,157,640 3,214,062,374 3,035,274,390 480,666,277 16,743,299,539 8,462,687,059 28,934,848,511 839,184,077 3,151,437,753 15,249,605,318 34,342,429,483 19,957,206,685 26,622,594,836 452,373,119 146,432,190 3,151,437,753

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari 30 September 2009

41,658,955 90,954,460

30 September 2008

4

(7)

LABA BERSIH SETELAH

EFEK PENYESUAIAN PROFORMA

LABA PER SAHAM Sebelum Efek Penyesuaian

Proforma (Catatan 2r)

19,998,865,640 26,713,549,296

30 September 2008

8.33 6.24

Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari 30 September 2009

(8)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada:

Pemasok ( ) ( )

Karyawan ( ) ( )

Kas yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Operasi Pendapatan bunga

Beban keuangan ( ) ( )

Beban pajak ( ) ( )

Kegiatan operasional lainnya ( )

Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Operasi ( ) ( )

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Investasi efek

Peningkatan penyertaan perusahaan asosisasi

Perolehan aktiva tetap ( )

Penambahan (pembayaran) hutang

pembiayaan konsumen ( ) ( )

Kas Bersih yang Digunakan untuk

Aktivitas Investasi ( ) ( )

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan (pelunasan) pinjaman dari

pihak hubungan istimewa ( ) ( )

Penerimaan (pembayaran) hutang bank ( ) ( )

Pembayaran deviden Penerimaan hutang bank

Penerimaan (pelunasan) pinjaman kepada

pihak hubungan istimewa ( )

Kas Bersih yang Diperoleh dari

Aktivitas Pendanaan ( )

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH

KAS DAN SETARA KAS ( ) ( )

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 189,705,727,839 296,639,154,966 30 September 2008 30 September 2009 5,245,438,221 249,563,941,024 19,570,012,300 149,190,901,977 19,187,680,393 21,327,145,469 27,505,201,642 4,915,936,082 28,110,780,780 18,385,998,908 3,214,062,374 31,805,197,461 3,041,314,091 4,331,852,541 -3,303,976,679 -305,660,549 -14,637,156,250 8,830,203,743 3,382,759,743 3,077,099,195 1,512,555,986 4,816,532,665 (4,304,180,458) 42,921,851,679 74,053,846,576 15,982,486,439 5,733,737,603 8,076,586,932 -6,457,466,672 54,600,157,661 (7,352,857,862) 19,260,160,800

Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan.

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

102,951,135,533 153,639,417,281

(9)

1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN a. Pendirian Perusahaan

Kantor Perusahaan terletak di The Bellezza Permata Hijau, Jl. Arteri Permata Hijau No. 34, Jakarta 12210.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1994.

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan

c. Anak perusahaan

Jumlah Aktiva (Rp 000) Aktivitas

Anak Perusahaan 30 Sept 2009 Utama

PT Dinamika Karya Utama (DKU) 426,520,769 Pusat Perbelanjaan

dan Apartemen

PT Sumber Daya Nusaphala (SDN) 559,670,290 Pusat Perbelanjaan

dan Apartemen

PT Bella Indah Gapura (BIG) 27,324,576 Perkantoran dan

Apartemen 99,75% 80,00% Tangerang 2009 -Jakarta

berkedudukan di Jakarta, memiliki perumahan Bukit Cimangu Villa dan Taman Raya Citayam berlokasi di Bogor dan perumahan Metro Cilegon, Taman Raya Cilegon dan Anyer Pallazo berlokasi di Cilegon, serta apartemen Kebagusan City berlokasi di

2003 2004 30 Sept 2008 99,62% 564,414,021 442,875,920 Domisili Jakarta

Perusahaan telah mencatatkan seluruh saham dan warannya di Bursa Efek Indonesia.

Jakarta. Dalam kegiatan pelaksanaan usahanya, Perusahaan telah memperoleh ijin lokasi seluas kurang lebih 267 hektar di

Kepemilikan Beroperasi

Laporan keuangan konsolidasi 30 September 2009 dan 30 September 2008, meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang

Tahun Persentase

Pada tanggal 2 Oktober 2007, Perusahaan telah menerima pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ( BAPEPAM dan LK ) dalam suratnya No. S-5006/BL/2007 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham Perusahaan kepada masyarakat sejumlah 962.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per saham pada harga penawaran sebesar Rp 310 per saham, disertai dengan penerbitan 192.400.000 Waran Seri I. Pada tanggal 10 Oktober 2007, Sesuai pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang pemborong bangunan (kontraktor) dengan memborong, melaksanakan, merencanakan serta mengawasi pekerjaan pembangunan rumah-rumah dan gedung- gedung serta real estate termasuk pembangunan perumahan, jual beli bangunan dan hak atas tanahnya. Perusahaan menjadi PT Perdana Gapuraprima berdasarkan Akta Notaris Esther Mercia Sulaiman, S.H., No. 33 tanggal 1 Maret 1999. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia No. C-9258 HT.01.04. Th.2000 tanggal 25 April 2000 dan telah didaftarkan dalam Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Timur di bawah agenda Pendaftaran No. 816/BH.09-04/X/2000 tanggal 26 Oktober 2000 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 39 tanggal 15 Mei 2001 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 3063.

Bogor berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bogor dan persetujuan ijin lokasi seluas kurang lebih 292 hektar di Cilegon berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Serang.

dimiliki secara langsung lebih dari 50% dengan rincian sebagai berikut:

No. 40 Tahun 2007. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia PT Perdana Gapuraprima Tbk ( "Perusahaan" ) pada mulanya didirikan dengan nama PT Perdana Gapura Mas berdasarkan Akta Notaris Chufran Hamal, S.H., No. 99 tanggal 21 Mei 1987. Nama Perusahaan berubah dari PT Perdana Gapura Mas

Akta pendirian mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H, No. 34 tanggal

No. AHU-87476.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 18 November 2008. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, akta 14 Agustus 2008 mengenai perubahan seluruh anggaran dasar sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia

(10)

1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (lanjutan)

d. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi

Komisaris Utama - Tn. Gunarso Susanto Margono Direktur Utama - Tn. Rudy Margono Komisaris - Ny. Oey Widyawati Gunarso Direktur - Tn. Dedi Setiadi Komisaris - Tn. Ahmed Fouad Abdel Rahman Direktur

Komisaris Independen - Tn. Arvin Fibrianto Iskandar Tidak Terafiliasi - Tn. Arief Aryanto Komisaris Independen - Tn. Toni Hartono

kepemilikan saham Perusahaan adalah 66,67%.

Dewan Komisaris Direksi

membangun “Serpong Town Square” dengan konsep mixed-use building yang mengintegrasikan apartemen, perkantoran dan pusat perbelanjaan. DKU akan membangun dua menara apartemen yaitu menara apartemen “Tower V” sebanyak 636 unit dan

menjadi 69,23%. Per bulan September 2009, Perusahaan telah meningkatkan modal menjadi sebesar Rp 12.000.000.000 sehingga

“Serpong Town Square” sebanyak 760 unit yang akan dijual dan disewakan.

Pada bulan Juni 2007, Perusahaan mengakuisisi 82,4% kepemilikan saham DKU dengan harga pengalihan sebesar

saham Perusahaan pada DKU menjadi 99,62%.

SDN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangunan mal dan apartemen. Saat ini Perusahaan sedang

Pada tanggal 25 Maret 2009, Perusahaan mendirikan anak perusahaan, yaitu BIG, dengan modal sebesar Rp 5.500.000.000 dengan kepemilikan saham Perusahaan pada BIG sebesar 57,89%. Pada bulan Juni 2009, Perusahaan meningkatkan kepemilikan saham sebesar 11,34% dengan nilai perolehan sebesar Rp 9.000.000.000, sehingga kepemilikan saham Perusahaan pada BIG membangun “The Bellezza” Permata Hijau dengan konsep mixed use building, yang mengintegrasikan apartemen, perkantoran

disewakan serta satu pusat perbelanjaan “Bellezza Shopping Arcade” sebanyak 284 unit yang akan di jual dan disewakan.

membangun “Gapuraprima Plaza” Gatot Subroto dengan konsep mixed use building, yang mengintegrasikan apartemen dan perkantoran. SDN akan membangun satu menara yaitu menara “Gapuraprima Plaza” yang terdiri dari 90 unit perkantoran yang

dan menara apartemen “Versailles” sebanyak 148 unit yang akan dijual, satu menara kantor “GP Office Tower” sebanyak menara apartemen “Tower L” sebanyak 553 unit yang akan dijual, satu unit menara kantor serta satu pusat perbelanjaan

“Serpong Town Square” sebanyak 760 unit yang akan dijual dan disewakan.

BIG adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangunan perkantoran dan apartemen. Saat ini Perusahaan sedang dan pusat perbelanjaan. SDN akan membangun dua menara apartemen yaitu menara apartemen “Louvree” sebanyak 156 unit

Perusahaan pada tanggal 30 September 2009 adalah sebagai berikut:

Berdasarkan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 34 tanggal 14 Agustus 2008, susunan dewan komisaris dan direksi

menara apartemen “Tower L” sebanyak 553 unit yang akan dijual, satu unit menara kantor serta satu pusat perbelanjaan

Rp 85.595.760.000, sehingga kepemilikan saham Perusahaan pada SDN menjadi 99,75%.

Pada bulan Juni 2007, Perusahaan mengakuisisi 97,1% kepemilikan saham SDN dengan harga pengalihan sebesar 132 unit yang akan dijual, satu menara apartemen service “Albergo” diperkirakan sebanyak 282 unit yang akan dijual dan DKU adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangunan pusat perbelanjaan dan apartemen. Saat ini DKU sedang

7 April 2008, Perusahaan meningkatkan kepemilikan saham SDN sebesar 0,20% dengan nilai perolehan sebesar pusat perbelanjaan. DKU akan membangun dua menara apartemen yaitu menara apartemen “Tower V” sebanyak 636 unit dan

Rp 55.000.000.000 (Catatan 25), sehingga kepemilikan saham Perusahaan pada SDN menjadi 99,55%. Pada tanggal DKU adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangunan pusat perbelanjaan dan apartemen. Saat ini DKU sedang

membangun “Serpong Town Square” dengan konsep mixed-use building yang mengintegrasikan apartemen, perkantoran dan

Rp 58.615.968.828 dan ditingkatkan sebesar 16,7% pada tanggal 11 Juli 2007 dengan nilai perolehan sebesar Rp 10.462.000.000 (Catatan 25), sehingga kepemilikan saham Perusahaan pada DKU menjadi 99,10%. Pada tanggal 7 April 2008, Perusahaan meningkatkan kepemilikan saham DKU sebesar 0,52% dengan nilai perolehan sebesar Rp 85.595.760.000, sehingga kepemilikan

Rp 60.808.018.172, dan ditingkatkan sebesar 2,45% pada tanggal 29 Juni 2007 dengan nilai perolehan sebesar

(11)

1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (lanjutan)

Komisaris Utama - Tn. Gunarso Susanto Margono Direktur Utama - Tn. Rudy Margono Komisaris - Ny. Oey Widyawati Gunarso Direktur - Tn. Dedi Setiadi Komisaris Independen - Tn. Toni Hartono Direktur

Tidak Terafiliasi - Tn. Arief Aryanto

Ketua : Toni Hartono

Anggota : Miranti Hadisusilo Anggota : Santi Paramita

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi

Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Real Estate.

kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi.

basis ) sesuai dengan PSAK No. 44 “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate”.

aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.

b. Prinsip Konsolidasi

kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50%.

sebagai satu kesatuan usaha.

Anak perusahaan yang Dikonsolidasikan” pada neraca konsolidasi sebesar persentase kepemilikannya.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dari dengan akta notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 13 tanggal 18 Januari 2008, sebagai berikut:

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali persediaan yang dinyatakan sebesar nilai Laporan keuangan konsolidasi disajikan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, peraturan BAPEPAM - LK No. VIII.G.7 dan SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan (tidak diaudit).

Pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008, Perusahaan mempunyai masing-masing 893 dan 170 orang karyawan tetap Jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan berjumlah Rp. 1.102.500.000 dan

Bagian pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak perusahaan disajikan dalam akun “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih yang dikonsolidasi telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan Seluruh saldo akun dan transaksi yang material, termasuk keuntungan / kerugian yang belum direalisasi, antar perusahaan terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Laporan keuangan konsolidasi disusun menggunakan dasar akrual, Perusahaan telah memiliki Komite Audit berdasarkan Berita Acara Rapat Komisaris Perusahaan yang telah diaktakan

Rp 2.026.180.125 pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008.

Berdasarkan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 1 tanggal 1 Agustus 2007, yang disahkan oleh surat Menteri Kehakiman

tanggal 30 September 2008 adalah sebagai berikut:

Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak Perusahaan, dimana Perusahaan mempunyai Neraca konsolidasi disajikan dengan menggunakan metode tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar (unclassified

Dewan Komisaris Direksi

(12)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Kas dan Setara Kas

sejak tanggal penempatan dan tidak dijadikan sebagai jaminan.

penggunaannya dicatat sebagai bagian dari ”Aktiva Lain-lain” dalam Neraca konsolidasi.

d. Investasi Efek

1) Diperdagangkan

2) Dimiliki hingga jatuh tempo

3) Tersedia untuk dijual

4)

e. Penyisihan Piutang Tak Tertagih

f. Persediaan dan Tanah untuk Pengembangan

Kas dan setara kas meliputi kas dan bank serta deposito berjangka yang akan jatuh tempo sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan

Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dapat dijual dialokasikan secara proporsional ke tanah yang dapat dijual berdasarkan luas area masing-masing.

Biaya perolehan tanah dalam pengembangan meliputi biaya perolehan tanah untuk pengembangan, biaya pengembangan berdasarkan metode identifikasi khusus (specific identification method ) untuk beban yang langsung berkaitan dengan dinilai berdasarkan nilai wajar yang ditentukan oleh manajemen. Apabila harga pasar efek tidak tersedia, maka efek

metode rata-rata (average method ). Biaya perolehan persediaan dialokasikan menurut masing-masing proyek yang ditentukan realizable value ) secara agregat. Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan yang ditentukan dengan menggunakan Kas dan setara kas yang jatuh temponya lebih dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan, dijaminkan dan dibatasi

(penurunan) tersebut, dilaporkan pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan pada saat realisasi.

Efek yang diperdagangkan dinyatakan berdasarkan harga pasar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan harga pasar dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

efek, reksa dana dan promes. Investasi efek dinyatakan sebagai berikut:

Investasi efek merupakan investasi dalam surat - surat berharga seperti obligasi, saham dan waran yang terdaftar pada bursa

Penyisihan piutang tak tertagih ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan Efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan harga pasar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi

lainnya.

Tanah dalam pengembangan dipindahkan ke tanah matang pada saat pengembangan tanah telah selesai. Semua biaya Efek dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi atau ditambah dengan amortisasi premi atau diskonto. Penurunan nilai secara permanen dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

Apabila efek diperdagangkan di bursa tidak likuid atau harga pasar tersedia tidak dapat diandalkan, maka efek tersebut akibat kenaikan atau penurunan harga pasar tidak diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan, melainkan disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan

langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada kegiatan pengembangan real estat serta biaya-biaya pinjaman. tersebut dinilai berdasarkan nilai terendah antar biaya perolehan dan nilai wajar.

pada tanggal neraca konsolidasi.

proyek pembangunan perumahan dan berdasarkan rata-rata meter persegi untuk beban fasilitas umum dan sosial sesuai dengan sektor yang dikembangkan.

(13)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f. Persediaan dan Tanah untuk Pengembangan (lanjutan)

g. Biaya Pinjaman

h. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

1. 2. 3. 4. 5. i. Penyertaan saham j. Aktiva Tetap

Bangunan dalam konstruksi terdiri dari biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya-biaya konstruksi. Akun ini akan dipindahkan menjadi bangunan siap dijual pada saat selesai dikonstruksi.

Biaya perolehan tanah untuk pengembangan, yang terdiri dari biaya pra-perolehan dan perolehan tanah, dipindahkan ke tanah yang dalam pengembangan pada saat pengembangan tanah akan dimulai. Tanah untuk pengembangan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih ( the lower of cost or net realizable value ).

perusahaan, bilamana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak

manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:

pengaruh signifikan atas perusahaan yang bersangkutan. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota

untuk perolehan aktiva tetap. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa pengeluaran untuk perbaikan, penggantian, pemugaran dan peningkatan daya guna aktiva tetap yang jumlahnya signifikan Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Biaya perolehan mencakup Sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 1997) mengenai “Biaya Pinjaman”, beban bunga, selisih kurs atas pinjaman dan beban

perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan perusahaan asosiasi;

pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah

langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam penjelasan (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai

13

dengan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, yang dimaksud dengan mempunyai hubungan istimewa adalah:

mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang

kondisi normal seperti halnya transaksi dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik ataupun tidak dilaksanakan berdasarkan harga dan pinjaman berakhir pada saat aktiva dalam penyelesaian tersebut selesai dibangun dan aktiva tersebut siap digunakan.

pinjaman lainnya yang digunakan untuk membiayai pembangunan aktiva dalam penyelesaian, dikapitalisasi. Kapitalisasi biaya

tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor;

dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut; yang dimaksudkan perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai

karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin

Penyertaan saham dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan kurang dari 20% dicatat sebesar harga perolehan, sedangkan Konsolidasi.

dengan bagian laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sesuai dengan persentase kepemilikan saham Perusahaan.

ekuitas (Equity Method ). Dengan metode ini, biaya perolehan penyertaan saham tersebut akan ditambah atau dikurangi penyertaan saham dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham antara 20% hingga 50% dicatat berdasarkan metode dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari

(14)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

Bangunan Kendaraan

Inventaris dan perabot

k. Penurunan Nilai Aktiva

l. Beban Ditangguhkan

m. Imbalan Kerja

n. Restrukturisasi Entitas Pengendali

4 - 8 4 Tahun

20

(revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih untuk

laporan laba rugi konsolidasi.

situasi atau keadaan yang memberikan indikasi terjadinya penurunan nilai aktiva dan mengakuinya sebagai kerugian dalam

perhitungan estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount ) atas nilai semua aktivanya apabila terdapat Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memiliki model biaya (cost model ) atau model revaluasi menggantikan PSAK No. 16 (1994) “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994) “Akuntansi Penyusutan”.

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” yang

metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja”. Berdasarkan pernyataan ini, aktiva sesuai dengan PSAK No. 48 “Penurunan Nilai Aktiva”. Perusahaan dan Anak Perusahaan diharuskan untuk rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan pasti diamortisasi sampai imbalan tersebut menjadi hak.

lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa tahun lalu yang timbul dari pengenalan program dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan menggunakan metode garis akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan.

menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak

penawaran saham menjadi efektif.

penambahan dalam jumlah yang signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pemugaran dan

buku yang bersangkutan dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba

Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi terjadinya penurunan nilai

Perusahaan kepada Masyarakat. Akun ini akan dikurangkan dari Tambahan Modal Disetor – Agio saham pada saat Akun ini merupakan beban-beban yang dikeluarkan oleh Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdana saham

Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi

buku bersih Anak Perusahaan yang diakuisisi yang berasal dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi

Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada bagian Ekuitas.

perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi dilakukan dalam rangka reorganisasi perusahaan yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan

kepemilikan, laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan

“Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada bagian Ekuitas.

tersebut telah bergabung sejak permulaan periode penyajian laporan keuangan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai dengan nilai buku dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest ). Dalam metode penyatuan seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut dan harus dicatat sesuai Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan standar ini, transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali yang

(15)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. Pengakuan Pendapatan dan Beban

1. a. b. c. d. 2. a. b. c. d. e. 3. a. b. c.

p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kapling dan

tagihan penjual tidak bersubordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang; harga jual akan tertagih;

tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan

diminta kembali oleh pembeli;

jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat land sale ), syarat-syarat yang harus dipenuhi terdiri dari:

Untuk penjualan tanah yang pendirian bangunannya akan dilaksanakan oleh pembeli tanpa keterlibatan penjual (retail unit bangunan tersebut.

yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi diperoleh pembeli; dan

harga jual akan tertagih; proses penjualan telah selesai;

Untuk penjualan bangunan rumah, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta tanah di atas bangunan yang pendapatan dari real estate diakui secara penuh ( full accrual method ) bila seluruh syarat berikut telah terpenuhi.

Aktivitas Pengembangan Real Estate”, yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 1998. Berdasarkan pernyataan tersebut, Pengakuan pendapatan atas penjualan real estate adalah sesuai dengan yang didefinisikan dalam PSAK No. 44 “Akuntansi

Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan deposit method sampai seluruh persyaratan tersebut terpenuhi.

tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kapling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan

perundang-undangan; dan

melalui pembangunan telah terpenuhi;

bersangkutan didirikan oleh penjual, syarat-syarat yang harus dipenuhi terdiri dari:

lainnya, serta unit dalam kepemilikan secara time sharing, diakui dengan metode presentase penyelesaian (percentage-of-completion method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:

tanah tersebut.

ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan

Jumlah pendapatan penjual dan biaya unit pembangunan dapat diestimasi dengan andal.

Proses konstruksi telah melampui tahap awal, yaitu pondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk Pendapatan penjualan unit bangunan kondominium, apartemen, perkantoran, pusat perbelanjaan dan bangunan sejenis hanya kapling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kapling

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis ).

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada

dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau tanggal neraca konsolidasi, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan

dan 30 September 2008, adalah sebagai berikut:

kertas asing dan/atau nilai tukar transaksi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 30 September 2009 Pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008, kurs yang digunakan dan dihitung berdasarkan kurs tengah jual dan beli uang

(16)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

1 Dolar AS 1 Dolar Singapura

q. Pajak Penghasilan

r. Laba per Saham

s. Informasi Segmen

t. Penggunaan Estimasi

3. KAS DAN SETARA KAS

Pihak ketiga Kas

Rupiah

Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Bank

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Victoria International Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2,540,226,672 1,800,068,936

856,951,228 15,675,292,983 4,423,028,012 4,838,496,918

342,497,512 482,506,477

5,862,768 1,248,485

keuangan konsolidasi. Informasi segmen primer adalah berdasarkan segmen usaha yaitu perumahan dan apartemen serta

30 September 2009 30 September 2008

473,862,168

32,383,310 317,072,620

Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Oleh karena tidak Penyajian laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen

110,955,461 107,238,605

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan

363,691,688 Kas dan setara kas terdiri dari:

operasi tahun berjalan.

datang akan berbeda dengan estimasi tersebut. Perbedaan antara estimasi dan hasil aktual dibebankan atau dikreditkan pada adanya kepastian dalam membuat estimasi, maka terdapat kemungkinan hasil aktual yang dilaporkan pada masa yang akan pusat perbelanjaan.

9.378 9.681

30 September 2009 30 September 2008

aktiva atau kewajiban, disajikan secara bersih di masing-masing entitas yang dikonsolidasi.

yang terutama menyangkut kewajiban imbalan kerja. Pengaruh pajak dari beda waktu tersebut masing-masing dapat berupa Penangguhan pajak dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak dalam menghitung pajak penghasilan.

6.841 6.593

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima atau, jika Perusahaan dan

saham biasa yang ditempatkan dan disetor penuh, yang beredar selama tahun yang bersangkutan, dengan mempertimbangkan potensi efek dilusi atas pengaruh konversi waran menjadi saham ( Catatan 31 ).

Anak perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang ditempatkan dan disetor penuh, yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar adalah sejumlah 3.207.489.870 saham masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008.

(17)

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri

PT Bank Permata Tbk

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank NISP Tbk

PT Bank Bumiputera Tbk PT Bank Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk

PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia

Deposito berjangka

PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Niaga Tbk

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk

PT Bank Century Tbk PT Bank DBS Sub-Jumlah

Pihak hubungan istimewa Bank

PT Bank Perkreditan Rakyat Mandiri Artha Niaga Prima Deposito berjangka

PT Bank Perkreditan Rakyat Mandiri Artha Niaga Prima Sub-Jumlah

Jumlah

Tingkat suku bunga rata-rata tahunan untuk deposito adalah sebagai berikut:

Rupiah

4. INVESTASI EFEK

dimana tingkat pengembalian bersih yang diperoleh selama periode pemberian jasa diproyeksikan minimal 15% per tahun.

ini, Perusahaan menyerahkan dana kepada Henan sebesar Rp 15.000.000.000 untuk dikelola dengan sistem full discretionary fund Seluruh kas dan setara kas milik Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya.

pengelolaan dana dan penyelesaian transaksi efek dengan PT Henan Putihrai Asset Management (Henan). Berdasarkan perjanjian Berdasarkan surat perjanjian No. SPPJ003/HPAM/2007 pada tanggal 9 Oktober 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian jasa

6% - 7% 10,00% - 13,00% 440,000,000 134,379,256,481 28,897,288,957 7,514,277,853 268,839,194 21,383,011,104 30 September 2009 30 September 2008 5,475,000,000 - 500,000,000 - -1,470,080,000 4,144,938 3,529,419 150,045,196 -4,755,786,300 619,948,834 -4,091,342,312 250,000,000 1,100,000,000 26,295,000,000 729,000,000 -134,110,417,286 3,422,935,541 18,839,194 486,776,324 601,164,384 8,200,806 3,300,000,000 -72,122,392,023 - -132,591,970 98,717,684 97,093,775 82,523,596 479,809,067 135,903,866 21,570,033 959,692,975 854,687,686 122,594,680 684,258,430 437,314,046 303,028,717 489,708,695 30 September 2009 30 September 2008 - 161,481,101

(18)

4. INVESTASI EFEK (lanjutan)

5. PIUTANG USAHA

Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:

Apartemen dan gedung Kantor

Apartemen Service Pusat perbelanjaan Rumah, rukan dan kapling Lain-lain

Jumlah

6. PIUTANG LAIN-LAIN

Rincian piutang lain-lain adalah sebagai berikut:

Pinjaman karyawan

Piutang bunga atas investasi Henan Putirai Lain-lain

Jumlah

7. PERSEDIAAN

Rincian persediaan adalah sebagai berikut:

Bangunan dalam konstruksi Pusat perbelanjaan

Berdasarkan surat perjanjian No. SPPJ003A/HPAM/2007 pada tanggal 28 Desember 2007, terjadi perubahan perjanjian tingkat perolehan pengembalian bersih menjadi 10% per tahun. Pada tanggal 2 Januari 2009, berdasarkan surat perjanjian No. SPPJ052/HPAM/2009, terjadi perubahan perjanjian tingkat perolehan pengembalian bersih menjadi 15% per tahun yang dapat

355,021,400

diberikan kepada pihak ketiga.

kunci yang akan dilunasi melalui pemotongan gaji bulanan. Piutang lain-lain merupakan pinjaman tanpa bunga dan jaminan yang Piutang karyawan merupakan pinjaman tanpa bunga dan jangka waktu pengembalian pasti yang diberikan kepada bukan karyawan

30 September 2009 30 September 2008 335,673,068,654 322,503,170,811 7,599,013,351 3,546,500,195 431,111,731 424,117,673 7,167,901,620 2,767,361,122 -165,098,128,978 135,775,032,992 30 September 2009 30 September 2008

Tidak ada piutang usaha kepada pihak hubungan istimewa. Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 14 ).

Saldo piutang usaha milik SDN, Anak Perusahaan, digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank yang diperolehnya dari PT Bank Oleh sebab itu, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak melakukan penyisihan piutang tak tertagih.

30 September 2009 dan 30 September 2008, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa semua piutang dapat ditagih. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan untuk tahun yang berakhir pada tanggal

15,789,484,290 18,236,936,911

5,052,999,955

-22 November 2007, Perusahaan melakukan penambahan dana kelolaan kepada Henan masing-masing sebesar Rp 10.000.000.000

30,842,596,282 815,697,612

18,983,464,029 17,794,124,532 berubah sesuai dengan perkembangan tingkat bunga pasar.

30 September 2009 79,673,233,217

14,756,351,206 34,578,183,795 64,350,090,142 diproyeksikan minimal 15% per tahun.

dengan sistem full discretionary fund dan tingkat pengembalian bersih yang akan diperoleh selama periode pemberian jasa

2009, Henan akan memberikan hasil pengembalian bersih kepada Perusahaan secara per semester.

sebagai bagian dari “Penghasilan Bunga” dalam “Pendapatan (Beban) Lain-lain" pada laporan laba rugi konsolidasi. Mulai tahun 2009, dikurangi dengan biaya jasa manajemen dan komisi sebesar Rp 70.000.000. Pengembalian bersih tersebut masing-masing dicatat diperoleh Perusahaan untuk periode sejak tanggal 1 Januari 2009 sampai dengan 30 September 2008 sebesar Rp 700.604.371, setelah Berdasarkan laporan sementara kinerja portofolio Perusahaan yang diberikan oleh Henan, jumlah pengembalian bersih yang

30 September 2008

(19)

7. PERSEDIAAN (lanjutan) Apartemen Apartemen service Rumah Kavling Hotel Kantor

Sarana dan Prasarana Tanah dalam pengembangan Jumlah

8. PAJAK DIBAYAR DI MUKA

9. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA

Rincian uang muka dan biaya dibayar di muka adalah sebagai berikut:

Uang muka Kontraktor Karyawan Biaya dibayar di muka

Asuransi Reklame Sewa Lain-lain Jumlah 274,853,885 54,313,195 7,187,500 123,394,603 15,600,648 3,948,112,708 9,521,402,722

merupakan uang muka untuk pembayaran berbagai keperluan operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan.

Square” yang akan dikurangi dengan perkembangan (progress) pekerjaan yang sudah diselesaikan. Uang muka pekerjaan Uang muka kontraktor merupakan uang muka kepada kontraktor dalam rangka pembangunan “The Bellezza” dan “Serpong Town

11,814,815 Akun ini merupakan pajak pertambahan nilai dan pajak penghasilan masing-masing sebesar Rp 3.991.949.071 pada tanggal

30 September 2009 30 September 2008

3,218,290,550 8,967,743,707

10,875,000 20,800,000

313,511,170 451,130,357

mencerminkan nilai realisasi bersihnya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas persediaan tersebut.

30 September 2009 dan 30 September 2008, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa persediaan telah Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun persediaan pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

Semua persediaan di atas merupakan persediaan yang dimiliki oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan. pertanggungan tersebut memadai untuk menutup semua kerugian yang timbul atas risiko tersebut.

Rp 780.800.000.000 pada tanggal 30 September 2008. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa nilai polis tertentu dengan nilai pertanggungan senilai seluruhnya Rp 710.000.000.000 pada tanggal 30 September 2009 dan Anak Perusahaan tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008, telah diasuransikan terhadap segala risiko berdasarkan suatu paket besar persediaan masih berupa tanah dan sisanya adalah rumah tinggal yang masih dalam keadaan kosong. Sedangkan persediaan Sampai dengan tanggal 30 September 2009, Perusahaan tidak mengasuransikan seluruh perumahan milik Perusahaan, karena sebagian

1,020,732,127,956 992,265,592,084 46,736,426 -46,958,205,944 47,477,923,686 48,227,112,291 26,286,764,320 173,236,587,395 180,697,101,425 39,193,494,757 32,501,405,566 11,779,441,873 7,714,104,819 133,928,435,369 78,966,710,083 231,689,045,247 296,118,411,374 30 September 2009 30 September 2008

(20)

10. PENYERTAAN SAHAM

Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

Pemilikan langsung

PT Sendico Wiguna Lestari

Melalui SDN

PT Sumber Pancaran Hikmat

Jumlah

Pemilikan Langsung

Melalui SDN

11. TANAH UNTUK PENGEMBANGAN

Mutasi tanah untuk pengembangan adalah sebagai berikut: 30 September 2009

Tanah Asset Kencana Jumlah

30 September 2008 Tanah Asset Kencana Jumlah

5,568,426,550 104,672,500

-5,568,426,550 104,672,500

-Pengurangan Saldo Akhir

5,673,099,050 1,387,439,550

5,673,099,050

Saldo Awal Penambahan

Pengurangan Saldo Akhir

7,060,538,600

-pengembangan adalah pelepasan hak.

pengembangan terletak di Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanah Sareal, Kodya Bogor. Status kepemilikan tanah untuk bergerak dalam bidang perdagangan umum, percetakan, pemborong bangunan dan lain-lain.

1 Desember 2006 sebanyak 38.000 lembar saham dengan harga perolehan sebesar Rp 3.800.000.000. SWL adalah Perusahaan yang

- 7,060,538,600 Saldo Awal

1,387,439,550 5,673,099,050

Penambahan

Tanah untuk pengembangan masing-masing seluas 186.821 m2 pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008. Tanah untuk 5,673,099,050 yang bergerak dalam bidang jasa pendidikan, konsultasi, pengelola kegiatan aktivitas pendidikan teachers resources center . sebanyak 2.500 lembar saham dengan harga perolehan sebesar Rp 2.500.000.000 dengan 50% pemilikan. SPH adalah Perusahaan dengan Akta Notaris Kurnia Ariyani, S.H., No. 31 pada tanggal yang sama, sehingga pada tanggal 31 Maret 2009 menjadi penyertaannya sebanyak 2.400 lembar saham atau sebesar 4,5% pemilikan pada tanggal 16 Desember 2008 yang telah diaktakan 100 lembar saham dengan harga perolehan sebesar Rp 100.000.000 dengan 45,5% kepemilikan. Perusahaan telah meningkatkan Perusahaan memiliki penyertaan saham pada PT Sendico Wiguna Lestari berdasarkan Akta Notaris Liliek Zaenah, S.H., No. 2 tanggal

SDN memiliki penyertaan saham pada SPH berdasarkan Akta Notaris Buntario Tigris, S.H., No. 142 tanggal 21 Juni 2007 sebanyak

50 2,500,000,000 (334,183,933) 2,165,816,067 Jasa Pendidikan 6,300,000,000 (334,183,933) 5,965,816,067 Rp - 3,800,000,000 Perdagangan Umum Rp 2009 Perusahaan Asosiasi Bagian Laba Rp

Jumlah Jumlah Bidang Usaha

Persentase Pemilikan

19 %

(21)

12. AKTIVA TETAP

Rincian aktiva tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 September 2009

Nilai Tercatat Tanah Bangunan Kendaraan

Inventaris dan perabot Jumlah

Akumulasi Penyusutan Bangunan

Kendaraan

Inventaris dan perabot Jumlah Nilai buku 30 September 2008 Nilai Tercatat Tanah Bangunan Kendaraan

Inventaris dan perabot

Aktiva Dalam Pengembangan Bangunan

Jumlah

Akumulasi Penyusutan Bangunan

Kendaraan

Inventaris dan perabot Jumlah

Nilai buku

21 dipertanggungkan tersebut.

diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan pencurian berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar 40,712,562,278

Pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008, aktiva tetap yang dimiliki Perusahaan dan Anak Perusahaan berupa kendaraan telah

mengindikasikan terjadinya penurunan nilai atas aktiva tetap.

Berdasarkan hasil penelaahan manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berkeyakinan tidak ada situasi atau keadaan yang Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian atas aktiva tetap yang Rp 9.653.200.000 pada tanggal 30 September 2009 dan Rp 2.803.240.000 pada tanggal 30 September 2008. Manajemen Perusahaan dan

6,335,551,096 2,187,152,390 625,633,685 7,897,069,801 42,503,969,483 10,481,236,474 3,528,095,394 1,562,156,636 12,447,175,232 3,143,774,940 1,220,051,245 505,440,874 3,858,385,311 1,001,910,438 120,891,759 431,082,078 691,720,119 - -51,193,798,752 3,757,345,963 - 54,951,144,715 10,949,302,277 2,404,892,060 - 13,354,194,337 6,848,269,519 589,600,000 - 7,437,869,519 33,284,552,781 762,853,903 - 34,047,406,684 111,674,175 - - 111,674,175 8,206,810,769 15,145,665,463 13,609,254,428 1,474,614,009 -58,042,076,802 3,011,025,044 (8,741,250) 61,061,843,096 1,536,411,035 -(8,741,250) -8,198,069,519 111,674,175 - - 111,674,175 36,123,078,680 37,597,692,689

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

4,932,734,517 -817,825,757 4,114,908,760 4,001,439,509 -1,327,466,696 2,673,972,813 8,352,973,276 15,141,854,849 3,691,788,155 -Saldo Akhir 9,899,468,978 -1,546,495,702 18,833,643,004 42,900,221,953 42,228,200,092

(22)

13. AKTIVA LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari:

Amanahraya Real Estate Investment Trust

Setara kas yang dibatasi penggunaannya Saldo bank

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Niaga Tbk

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya PT Bank Perkreditan Rakyat Mandiri

Artha Niaga Prima Jaminan

Lain-lain Jumlah

14. HUTANG BANK

Rincian akun ini terdiri dari :

Pihak ketiga

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Fasilitas kredit modal kerja Fasilitas kredit investasi Fasilitas kredit investasi

“Interest during Construction" PT Bank Syariah Mandiri

Fasilitas Istishna dan Murabahah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Fasilitas kredit modal kerja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Fasilitas kredit modal kerja PT Bank ICBC Indonesia

Fasilitas kredit modal kerja

Jumlah - Pihak ketiga 160,802,374,237 244,493,477,236

40,125,000,000 -4,603,350,000 17,712,600,000 48,872,733,075 14,177,562,520 8,029,293,243 18,202,120,000 68,797,761,712 Saldo bank yang dibatasi penggunaanya merupakan rekening giro dan giro escrow yang ditempatkan DKU pada PT Bank Mandiri

48,578,474,206 90,548,475,951

- 35,054,957,053

10,593,523,713 tanggal 30 September 2008

Tingkat bunga tahunan deposito berjangka dalam rupiah sebesar 7% pada tanggal 30 September 2009 dan 10% - 13% pada pihak hubungan istimewa, atas pinjaman fasilitas kredit modal kerja yang diperoleh SDN.

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya merupakan jaminan kepada PT Bank Perkreditan Rakyat Mandiri Artha Niaga Prima,

Pemilikan Apartemen (KPA) untuk unit apartemen di “Serpong Town Square” (Catatan 32b dan, 32c dan 34k ).

(Persero) Tbk dan rekening giro escrow yang ditempatkan DKU pada PT Bank Niaga Tbk sebagai jaminan atas fasilitas Kredit

Rp 8.800.750.000) kepada Aseambankers Malaysia Berhad berkaitan dengan ‘’Real Estate Investment Trust ’’ (‘’Amanah Raya REIT’’)

Berdasarkan placement letter tanggal 18 Desember 2007, Perusahaan telah menyetor sebesar USD 934,857.65 (setara dengan 1,813,399,863 -14,840,815,661 9,814,503,286 - 3,400,000,000 312,677,967 252,775,000 135,420,821 8,236,300 30 September 2009 30 September 2008 9,366,404,498 9,366,404,498 30 September 2009 30 September 2008

(23)

14. HUTANG BANK (Lanjutan)

Pihak hubungan istimewa PT Bank Perkreditan Rakyat

Mandiri Artha Niaga Prima Fasilitas pinjaman tetap Jumlah Hutang Bank

Adapun hutang bank menurut klasifikasi jatuh temponya adalah sebagai berikut :

Jatuh tempo dalam waktu satu tahun

Pihak ketiga

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Fasilitas kredit modal kerja Fasilitas kredit investasi Fasilitas kredit investasi

“Interest during Construction" PT Bank Syariah Mandiri

Fasilitas Istishna dan Murabahah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Fasilitas kredit modal kerja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Fasilitas kredit modal kerja PT Bank ICBC Indonesia

Fasilitas kredit modal kerja Jumlah - Pihak ketiga

Pihak hubungan istimewa PT Bank Perkreditan Rakyat

Mandiri Artha Niaga Prima Fasilitas pinjaman tetap Jumlah bagian yang jatuh

tempo dalam waktu satu tahun

Jatuh tempo lebih dari satu tahun Pihak ketiga

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Fasilitas kredit modal kerja Fasilitas kredit investasi Fasilitas kredit investasi

“Interest during Construction" PT Bank Syariah Mandiri

Fasilitas Istishna dan Murabahah 48,632,004,815

5,793,523,713 14,177,562,520 10,578,474,206 90,548,475,951 23 20,896,574,159 2,000,000,000 2,000,000,000 - -40,125,000,000 -4,603,350,000 17,712,600,000 8,029,293,243 18,202,120,000 125,533,802,159 93,135,433,950 - 35,054,957,053 38,000,000,000 -4,800,000,000 -30 September 2009 30 September 2008 123,533,802,159 91,135,433,950 27,976,158,916 20,165,756,897 30 September 2009 30 September 2008 162,802,374,237 246,493,477,236 2,000,000,000 2,000,000,000

(24)

14. HUTANG BANK (Lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Fasilitas kredit modal kerja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Fasilitas kredit modal kerja Jumlah - Pihak ketiga

Pihak hubungan istimewa PT Bank Perkreditan Rakyat

Mandiri Artha Niaga Prima Fasilitas pinjaman tetap Jumlah bagian yang jatuh

tempo lebih dari satu tahun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

1.

2.

1) Fasilitas kredit di Mandiri harus dilunasi dan tidak diperkenankan mengambil kredit untuk proyek yang sama;

2) Mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain, kecuali yang sudah ada pada saat sebelum perjanjian kredit ini; 3) Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham dengan tujuan untuk antara lain merubah anggaran dasar, meningkatkan /

menurunkan modal, merubah susunan pengurus; 4) Mengajukan permohonan pernyataan pailit;

5) Menerima pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya lebih besar dari Rp 1.000.000.000; 6) Melunasi sisa hutang kepada pemegang saham sebelum hutang bank dilunasi terlebih dahulu; 7) Mengadakan penyertaan baru;

8) Melakukan merger / akuisisi; 9) Membagikan deviden.

sampai dengan bulan Juni 2008 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 15,5% per tahun, dengan angsuran pokok secara triwulan sebesar Rp 9.375.000.000.

Satu bidang tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan yang terletak di kelurahan Grogol Utara, kecamatan Kebayoran Lama,

Piutang usaha yang keadaannya telah diketahui oleh bank.

-

-Fasilitas kredit modal kerja dengan pagu kredit sebesar Rp 75.000.000.000. Pinjaman ini diangsur triwulan mulai bulan Juni 2006

24

fasilitas kredit modal kerja konstruksi dari Mandiri dengan pagu kredit sebesar Rp 56.250.000.000 dan pembangunan mixed used building “The Bellezza” di Jl. Arteri Soepeno No. 34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

-Construction ” dengan pagu kredit sebesar Rp 19.247.964.000. Pinjaman ini diangsur triwulan mulai bulan Maret 2008 sampai dengan bulan Desember 2011 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 15,5% per tahun, dengan angsuran pokok secara triwulan

Fasilitas kredit investasi, kredit investasi “Interest during Construction ” dan kredit modal kerja diberikan oleh BRI untuk pengalihan

37,268,572,078 153,358,043,286

Jaminan yang diberikan oleh SDN atas pinjaman tersebut antara lain:

Jaminan pribadi dari Gunarso Susanto Margono dan Rudy Margono, pihak-pihak hubungan istimewa.

sebesar Rp 9.500.000.000 untuk kredit investasi pokok dan Rp 1.200.000.000 untuk kredit investasi “Interest during Construction ”.

-37,268,572,078 153,358,043,286

-30 September 2009 30 September 2008

Sesuai dengan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. R.II-122-ADK/DKR/06/2006 tanggal 8 Juni 2006 yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Emi Susilowati, S.H., No. 12 dan 13 tanggal 13 Juni 2006, SDN memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dengan rincian sebagai berikut:

Fasilitas kredit investasi pokok dengan pagu kredit sebesar Rp 155.752.036.000 dan kredit investasi “Interest during

Jakarta Selatan, tercatat atas nama Perusahaan.

(25)

14. HUTANG BANK (Lanjutan)

PT Bank Syariah Mandiri (BSM)

Selama tahun 2008 sebesar Rp

Selama tahun 2009 sebesar Rp

Selama tahun 2010 sebesar Rp

1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 20,000,000,000 6,000,000,000 49,000,000,000

Mengubah anggaran dasar, susunan pengurus, pemegang saham dan struktur modal; pihak hubungan istimewa.

DKU wajib memperoleh persetujuan dari BSM apabila akan melakukan transaksi-transaksi, antara lain: sebagai berikut:

Melakukan pembayaran hutang kepada pemegang saham;

Pada tanggal 10 Oktober 2007, melalui surat No. 045/Keu/X/2007, SDN memberitahukan kepada BRI mengenai pembayaran pokok atas fasilitas kredit investasi sebesar Rp 42.797.880.000. SDN telah membayar pembayaran pokok atas fasilitas kredit investasi yang dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2007.

Berdasarkan surat dari BSM No. 10/527-3/DKP tanggal 9 Juni 2008, DKU mendapatkan persetujuan penarikan jaminan berupa 2 (dua) dicairkan sesuai dengan pagu kredit.

Selain itu, DKU mendapatkan persetujuan perubahan tingkat suku bunga tahunan untuk periode Februari 2008 sampai dengan April Meminta pembiayaan baru atau tambahan dari bank atau lembaga pembiayaan lainnya untuk proyek yang sama;

unit apartemen di Bellagio Residence dan penurunan pokok atas pagu kredit sebesar Rp 2.300.000.000. Pagu kredit yang semula semula sebesar Rp 75 miliar menjadi Rp 73 miliar.

Fasilitas di atas dijamin dengan 46 unit apartemen di Bellagio Residence milik PT Centra Lingga Perkasa, pihak hubungan istimewa,

Melakukan likuidasi / merger / akuisisi;

Mengalihkan kepemilikan sebagian atau seluruh harta kekayaan;

Menjaminkan, menjual atau membebani sebagian harta kekayaan termasuk pendapatan Perusahaan dengan seluruh kewajiban.

Berdasarkan surat dari BSM No. 9/058-3/SP/DKP tanggal 28 September 2007, DKU mendapatkan persetujuan pencairan fasilitas jaminan Perusahaan dari PT Sendico Wigunalestari, pihak hubungan istimewa dan jaminan pribadi dari Gunarso Susanto Margono,

Membagikan dividen;

Istishna dan Murabahah yang dicairkan secara bertahap. Sampai dengan tanggal 30 September 2009, seluruh fasilitas tersebut telah

sebesar Rp 73 miliar menjadi Rp 70,7 miliar.

2 (dua) unit apartemen di Bellagio Residence dan penurunan pokok atas pagu kredit sebesar Rp 2.000.000.000. Pagu kredit yang 2008 dari 13,50% menjadi 13,00%.

Berdasarkan surat dari BSM No. 10/181-3/DKP tanggal 28 Pebruari 2008, DKU mendapatkan persetujuan penarikan jaminan berupa Perubahan suku bunga tahunan dari 15,5% menjadi 13,5% per tahun.

Perjanjian kredit dengan BRI telah mengalami perubahan melalui Adendum I Perjanjian Kredit Modal Kerja No. R.II-333-ADK/DKR/06/2007 tanggal 8 Juni 2007, menjadi sebagai berikut:

Penundaan pembayaran angsuran pokok fasilitas kredit modal kerja bulan Juli dan Desember 2007 yang diundur menjadi 2 (dua) kali angsuran masing-masing di bulan Juli dan Desember 2008 tanpa merubah jangka waktu kredit.

Pembayaran di atas diperhitungkan dari angsuran yang paling awal sehingga seluruh fasilitas kredit investasi yang terhutang pada 30 September 2009, diklasifikasikan ke bagian yang jatuh tempo lebih dari satu tahun.

Berdasarkan Surat dari BSM No. 9/018-SP3/DPB 4 tanggal 16 Mei 2007, DKU mendapat persetujuan dari BSM untuk memperoleh fasilitas Istishna dan Murabahah dengan pagu kredit sebesar Rp 75.000.000.000 untuk pembiayaan investasi pembangunan proyek Serpong Town Square yang terdiri dari pekerjaan finishing trade mall, water recreation park, external work dan basement parking serta

Mengeluarkan pernyataan berhutang dalam bentuk apapun kepada pihak lain kecuali transaksi dagang;

(26)

14. HUTANG BANK (Lanjutan)

PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri)

1) Bulan Mei, Agustus, dan Nopember 2006 masing-masing sebesar Rp 2) Bulan Februari, Mei, Agustus, dan Nopember 2007 masing-masing sebesar Rp 3) Bulan Februari, Mei, Agustus, dan Nopember 2008 masing-masing sebesar Rp

4) Bulan Februari 2009 sebesar Rp

1) Bulan Februari 2007 sebesar Rp

2) Bulan Agustus dan Nopember 2007 masing-masing sebesar Rp

3) Bulan Februari 2008 sebesar Rp

4) Bulan Mei, Agustus, Nopember 2008 serta Februari dan Mei 2009 masing-masing sebesar Rp

5) Bulan Agustus 2009 sebesar Rp

1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12)

kembali keputusan pembiayaan, pihak bank menyetujui bahwa Perusahaan dapat melunasi sisa outstanding pokok sampai batas waktu tanggal 25 Juni 2011.

Berdasarkan surat dari BSM No. 11/109A-3/SP3/DKP tanggal 2 Maret 2009, perihal surat penegasan persetujuan peninjauan

(Setos) di Jl. MH. Thamrin, Kelurahan Panunggangan Utara, Kecamatan Pinang, Kodya Tangerang – Banten (Catatan 7), jaminan

6,000,000,000 sampai dengan bulan Februari 2009 dengan jadwal angsuran pokok sebagai berikut:

Pada tanggal 30 Mei 2006, perjanjian kredit telah mengalami perubahan sesuai dengan Akta Adendum I Perjanjian Kredit Modal kerja Berdasarkan surat dari BSM No. 10/582-3/DKP tanggal 26 Juni 2008, Perusahaan mendapatkan persetujuan penarikan jaminan berupa 1 (satu) unit apartemen di Bellagio Residence dan penurunan pokok atas pagu kredit sebesar Rp 2.300.000.000. Pagu kredit yang semula sebesar Rp 70,7 miliar menjadi Rp 68,4 miliar.

Berdasarkan surat dari BSM No. 10/1147-3/DKP tanggal 9 Desember 2008, Perusahaan mendapatkan persetujuan penarikan jaminan berupa 1 (satu) unit apartemen di Bellagio Residence dan penurunan pokok atas pagu kredit sebesar Rp 3.300.000.000. Pagu kredit yang semula sebesar Rp 70,7 miliar menjadi Rp 67,4 miliar.

Sesuai dengan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. KP-COD/CBC-JPM/005/PK-KMK/2005 tanggal 16 Februari 2005, yang telah diaktakan oleh akta notaris Dewi Irawati Irawan, S.H., No. 8, DKU memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Mandiri dengan pagu kredit sebesar Rp 75.000.000.000 yang digunakan untuk pembiayaan pembangunan proyek “Serpong Town Square” yang terdiri dari 1 Tower Apartemen (Apartemen V), trade mall dan water recreation park. Pinjaman ini diangsur secara triwulan mulai bulan Mei 2006

No. DNW.CRO/COD.306/ADD/2006 tanggal 30 Mei 2006 tentang perubahan jadwal angsuran menjadi bulan Mei 2007 sampai dengan bulan Agustus 2009 yang diangsur secara triwulan dan dijamin dengan tanah dan bangunan lokasi proyek “Serpong Town Square”

6,250,000,000 6,250,000,000 6,250,000,000 6,250,000,000

pribadi dari Gunarso Susanto Margono dan Dedi Setiadi, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Perubahan jadwal angsuran pokok fasilitas kredit, menjadi sebagai berikut:

2,000,000,000

Menggunakan fasilitas kredit di luar tujuan penggunaan fasilitas yang telah ditentukan;

8,000,000,000

pemegang saham;

Memberikan pinjaman baru kepada siapapun; Mengadakan penyertaan baru;

9,000,000,000 8,000,000,000

Memindahtangankan agunan kecuali yang sifatnya dapat dipindahtangankan; Menjual atau melepaskan sebagian atau seluruh harta kekayaan;

Memperoleh kredit atau pinjaman dalam bentuk apapun dari pihak lain kecuali transaksi dagang dan pinjaman dari para

Mengikat diri sebagai penanggung hutang dan / atau menjaminkan aktiva kepada pihak lain; DKU wajib memperoleh persetujuan dari Mandiri apabila akan melakukan transaksi-transaksi, antara lain:

Mengajukan permohonan pailit kepada pengadilan;

Melakukan pembayaran bunga dan melunasi pinjaman kepada pemegang saham; Membagikan deviden;

Mengadakan ekspansi usaha.

Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham dengan tujuan untuk antara lain merubah anggaran dasar, meningkatkan / menurunkan modal, merubah susunan pengurus; Melakukan merger / akuisisi;

(27)

14. HUTANG BANK (Lanjutan)

1) 2)

Persyaratan yang harus dipenuhi DKU adalah sebagai berikut: 1)

2)

3)

Bulan Februari 2009 sebesar Rp

Bulan Mei 2009 sebesar Rp

Bulan Agustus 2009 sebesar Rp

Jumlah Rp

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

Pada tanggal 19 Oktober 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit aflopend dari BNI untuk pembiayaan pembangunan perumahan dan pembangunan water park di Bukit Cimanggu Villa, dengan rincian sebagai berikut:

Pembangunan Perumahan Bukit Cimanggu Villa

Sesuai dengan perjanjian kredit No. 06.043, batas maksimum kredit yang diperoleh Perusahaan sebesar Rp 20.000.000.000 dengan suku bunga sebesar 14,75% dan 15,25% dan jangka waktu kredit selama 36 bulan atau sampai dengan 28 Oktober 2009 termasuk masa tenggang waktu sampai dengan triwulan ketiga tahun 2007 dan kedua tahun 2011.

Pinjaman ini diangsur secara triwulan mulai triwulan III tahun 2007 sampai dengan triwulan II tahun 2011, masing-masing triwulan sebesar Rp 296.850.000 dengan jadwal angsuran pokok sebagai berikut:

Tahun 2007 Rp Tahun 2008 Rp Tahun 2009 Rp Tahun 2010 Rp Tahun 2011 Rp 27

dividen sampai dengan 30%, penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana. PT Perdana Gapuraprima Tbk (PGP), pemegang Menyerahkan surat pernyataan atas pemberitahuan bukti persetujuan Menkumham atas peningkatan modal dasar, pembagian

pemegang saham, yang digunakan untuk melunasi sebagian pinjaman dari Mandiri sebesar Rp 42.797.880.000, akan diperhitungkan

persetujuan perubahan persyaratan kredit atas dana hasil Penawaran Umum Perdana Perusahaan yang digunakan untuk melunasi DKU telah mendapatkan persetujuan atas perubahan persyaratan kredit yang menyatakan dana hasil Penawaran Umum Perdana PGP,

Mandiri, akan diperhitungkan dari angsuran yang paling akhir (pelunasan angsuran dipercepat).

Dana hasil Penawaran Umum Perdana PGP, pemegang saham, yang akan digunakan untuk melunasi sebagian pinjaman dari Berdasarkan surat dari Mandiri No. CBC.JPM/SPPK/098/2007 tanggal 19 September 2007, DKU mendapatkan persetujuan dari Mandiri

593,700,000 1,187,400,000 1,202,120,000 Menyetujui perolehan fasilitas kredit dari PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan pagu kredit sebesar Rp 75 miliar untuk

penyelesaian pembangunan proyek “Serpong Town Square” dengan jaminan apartemen Bellagio Residence.

kerja tersebut pada tanggal 11 Oktober 2007.

atas fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 42.797.880.000. Perusahaan telah membayar pembayaran pokok atas fasilitas kredit modal Pada tanggal 10 Oktober 2007 melalui surat No. 058/Keu/X/2007, DKU memberitahukan kepada Mandiri mengenai pembayaran pokok dari angsuran yang paling awal (jangka waktu kredit tetap).

Berdasarkan surat dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk No. CBC.JPM/SPPK/011/2008 tanggal 14 Februari 2008, DKU memperoleh

18,202,120,000 8,000,000,000 9,000,000,000 1,187,400,000 1,187,400,000 594,100,000 saham, minimal sebesar 15%;

dan harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:

Menyetujui perubahan struktur modal Perusahaan dan susunan pemegang saham;

pemegang saham serta legalisasi memperoleh fasilitas kredit dari BSM;

Menyerahkan surat persetujuan dari salah seorang Komisaris atas surat permohonan perubahan struktur modal dan susunan

angsuran menjadi sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

Bagi calon mahasiswa baru yang tidak sesuai dengan persyaratan yang berlaku akan digugurkan3. Hal-hal yang belum jelas dapat ditanyakan di sekretariat penerimaan mahasiswa

Terdapat dua analisis keuangan yang cukup penting bagi pelaku investor saham antara lain, analisis fundamental yaitu dengan memperkirakan harga saham di masa yang akan datang

Makalah ini mendiskusikan beberapa karakteristik utama teori feminis liberal, radikal, dan sosialis; serta implikasinya terhadap enam bidang praktek pekerjaan sosial: terapi

Penguasaan kompetensi profesional konselor terbentuk melalui latihan menerapkan kompetensi akademik dalam bidang bimbingan dan konseling yang telah dikuasai itu

Buku ini merupakan penjabaran dari hal-hal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.. Sesuai dengan pendekatan Kurikulum 2013, siswa diajak berani untuk

1) Keluarga sejahtera dan Keluarga prasejahtera ikut secara aktif melakukan usaha-usaha peningkatan pendapatan dalam bidang pertanian, perikanan, perkebunan dan

tercapai yakni ¼ panjang gelombang terbentuk sepanjang saluran kabel dengan minimum pada awal saluran maksimum pada ujung akhir saluran kabel?. Kondisi ini didapatkan ketika