EVALUASI KETERPAKAIAN KOLEKSI BUKU PADA PERPUSTAKAAN BANK INDONESIA MEDAN
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Studi Untuk Memperoleh Titel Sarjana Sains Informasi (S.SI) Dalam Program Studi Ilmu
Perpustakaan dan Informasi
MHD. HASAN 140709068
PROGRAM ILMU PERPUSTAKAAN DAN SAINS INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2019
PERNYATAAN ORSINALITAS
Karya ini adalah karya orisinalitas dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu klasifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.
Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.
Medan, Agustus 2019 Penulis,
Mhd. Hasan NIM. 140709068
ABSTRAK
Hasan, MHD. 2019. Evaluasi Keterpakaian Koleksi Buku Pada Perpustakaan Bank Indonesia Medan. Medan: Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
Observasi ini dilakukan pada Perpustakaan Bank Indonesia Medan yang beralamat di Jalan Balaikota No.4 Kesawan. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara. Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui keterpakaian koleksi buku pada Perpustakaan Bank Indonesia Medan. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini yaitu seluruh koleksi buku pada Perpustakaan Bank Indonesia Medan, berdasarkan data tahun 2018 jumlah judul buku yaitu 1236 dan jumlah eksemplar buku yaitu 2215. Sampel yang digunakan yaitu sebagian dari populasi penelitian yang mewakili seluruh koleksi judul buku berjumlah 1236 dan eksemplar buku berjumlah 2215. Hasil data dari penelitian dapat diketahui bahwa intensif penggunaan koleksi yang digunakan berjumlah 1002 eksemplar buku. Kuantitas kunjungan pengguna perpustakaan bank Indonesia medan berjumlah 2260. Frekuensi penggunaan koleksi buku dari nomor kelas 300-309 dengan jumlah peminjaman sebanyak 24 buku, dari nomor kelas 330-339 dengan jumlah peminjaman 35 buku, dari nomor kelas 341-344 dengan jumlah peminjaman sebanyak 35 buku, dari nomor kelas 510-519 dengan jumlah peminjaman sebanyak 33 buku, dari nomor kelas 570-575 dengan jumlah peminjaman sebanyak 17 buku, dari nomor kelas 650-659 dengan jumlah peminjaman sebanyak 33 buku, dari nomor kelas 900-910 dengan jumlah peminjaman sebanyak 12 buku.
Kata Kunci : Perpustakaan Khusus, Tingkat Keterpakaian.
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdullilah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Evaluasi Keterpakaian Koleksi Pada Perpustakaan Bank Indonesia Medan”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi sarjana (S1) dan untuk meraih gelar Sarjana Sains Informasi (S.SI) dalam bidang Ilmu Perpustakaan pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
Peneliti menyadari dalam penyusunan proposal skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya penulisan skripsi ini, di antaranya yaitu kepada :
1. Bapak Dr. Drs. Budi Agustono, M.S, selaku Dekan FIB USU.
2. Ibu Dra. Eva Rabita, M.Hum selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi S1 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Ishak, SS.M.Hum selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi S1 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Hotlan Siahaan, S.Sos. M.I.Kom, selaku dosen pembimbing, yang telah banyak memberikan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini, dukungan dan petunjuk serta nasehat.
5. Bapak Drs. Belling Siregar, S.S.,M.Lib. selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan masukan dalam perbaikan penulisan skripsi.
6. Ibu Laila Hadri Nasution, S.Sos, M.P, selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan nasehat dan juga masukan dalam perbaikan penulisan skripsi.
7. Teruntuk orang tua saya Prismar Hamidah dan Drs. Top Namedi dan juga teruntuk Andriani Lubis, terima kasih atas segala penuh pengertian serta selalu memberikan semangat kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
8. Teruntuk sodara-sodara laki-laki saya terkhusus kepada M. Husin S.pdi, Risvan Sirajj S.pdi, Abdullah Hasbi .SE, Habib, Abduh, Haiqal, Said Hambali, M. Muqlis, Jangki, Willy.
9. Teruntuk sodara-sodara perempuan saya Regina Haqraf S.pdi, Syarifah, Nur Halizah, Annisa, Nur Aini.
10. Teruntuk teman-teman saya seperjuangan kepada Ilham, Nanda Afini, Dedy Nababan, Adil Nugraha Harahap, Zulmi Yusuf Gurning, Zulkarnaen, Arif Wibowo.
Peneliti menyadari bahwa penelitian skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak.
Medan, Agustus 2019
MHD. Hasan
DAFTAR ISI
ABSTRAK ………..i
KATA PENGANTAR ………...ii
DAFTAR ISI ………..v
DAFTAR TABEL ……….vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangMasalah ...1
1.2 Rumusan Penelitian ...4
1.3 TujuanPenelitian ...4
1.4 ManfaatPenelitian ...4
1.5 RuangLingkupPenelitian ...5
BAB II KAJIAN PUSTAKA...6
2.1 Definisi Perpustakaan Khusus ...6
2.1.1 Tujuan Perpustakaan Khusus...7
2.1.2 Fungsi Perpustakaan Khusus...9
2.2 KoleksiPerpustakaan...10
2.2.1 Fungsi Koleksi Perpustakaan...12
2.2.2 Jenis Koleksi Perpustakaan...13
2.3 Keterpakaian Koleksi Perpustakaan ...14
2.4Cara Keterpakaian Koleksi ...15
2.5 Evaluasi Koleksi Perpustakaan...16
2.6Metode Evaluasi Koleksi Perpustakaan ...17
2.7 Teknik Evaluasi Koleksi Perpustakaan………...20
BAB III METODE PENELITIAN...23
3.1 Metode Penelitian ...23
3.2 LokasiPenelitian ...24
3.3 Populasi dan Sampel...24
3.3.1 Populasi ...24
3.3.2 Sampel ...25
3.4 TeknikPengumpulan Data ...28
3.5 Jenis dan Sumber Data………...29
3.6 Teknik Analisis Data ...29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...31
4.1 Intensif Penggunaan Koleksi Buku ...31
4.2 Kuantitas Kunjungan Pengguna………...32
4.3 Frekuensi Penggunaan Koleksi Buku...34
4.3.1 Frekuensi Penggunaan Koleksi Buku Nomor Kelas 300-309…...34
4.3.2 Frekuensi Penggunaan Koleksi Buku Nomor Kelas 330-339…...35
4.3.3 Frekuensi Penggunaan Koleksi Buku Nomor Kelas 341-344…...37
4.3.4 Frekuensi Penggunaan Koleksi Buku Nomor Kelas 510-519…...…..38
4.3.5 Frekuensi Penggunaan Koleksi Buku Nomor Kelas 570-575…...39
4.3.6 Frekuensi Penggunaan Koleksi Buku Nomor Kelas 650-659.…...….40
4.3.7 Frekuensi Penggunaan Koleksi Buku Nomor Kelas 900-910……….42
BABV KESIMPULAN DAN SARAN...43
5.1 Kesimpulan………. ...43
5.2 Saran………...44
DAFTAR PUSTAKA……….…....45
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rincian Koleksi………..24
Tabel 3.2 Penentuan Sampel Penelitian Berdasarkan Strata………..26
Tabel 3.3 Penentuan Sampel Penelitian Berdasarkan Strata………..28
Tabel 4.1 Intensif Penggunaan Koleksi Buku…………...……….31
Tabel 4.2 Kuantitas Kunjungan Pengguna……….32
Tabel 4.3 Pemakaian Koleksi Buku Kelas 300-309………..34
Tabel 4.4 Pemakaian Koleksi Buku Kelas 330-339………..35
Tabel 4.5 Pemakaian Koleksi Buku Kelas 341-344………..37
Tabel 4.6 Pemakaian Koleksi Buku Kelas 510-519………..38
Tabel 4.7 Pemakaian Koleksi Buku Kelas 570-575……..………39
Tabel 4.8 Pemakaian Koleksi Buku Kelas 650-659………..40
Tabel 4.9 Pemakaian Koleksi Buku Kelas 900-910…..………42
DAFTAR LAMPIRAN
Lampran 1 Keterpakaian Koleksi buku……….48
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
Saat ini di era globalisasi masyarakat untuk dituntut dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi, khususnya terhadap perpustakaan yang seharusnya mampu memberikan beraneka ragam informasi yang dibutuhkan.
Perpustakaan merupakan sebuah lembaga yang mengelola sumber-sumber informasi (koleksi) yang dibutuhkan oleh penggunanya. Pentingnya perpustakaan diorganisasikan untuk memenuhi kebutuhan pemakai perpustakaan.
Perpustakaan berlaku penting mendalami pengembangan dan pemeliharaan membudayakan masyarakat, memahami pembangunan intelektual masyarakat.
Berupaya untuk menambah kecerdasan bangsa tidak harus berkelanjutan melalui jalur pendidikan formal saja, akan tetapi bisa saja melalui jalur bimbingan nonformal dan informal. Sebab karenanya, setiap perpustakaan mempunyai pengaturan organisasi yang berbeda, dan melaksanakan aktivitas-aktivitas yang berbeda-beda. Sejenis itu yang membangkitkan dan mengemukakan beraneka ragam jenis perpustakaan, diantaranya perpustakaan internasional, perpustakaan umum, perpustakaan keliling, perpustakaan sekolah, perpustakaan khusus.
Perpustakaan Khusus merupakan perpustakaan didirikan bakal membenahi, mendapatkan, dan menyebar luaskan informasi secara tepat kepada pengguna dengan bernaung di bawah lembaga/instansi khusus terutama berkaitan dengan penelitian dan peningkatan. Perpustakaan khusus memiliki tugas pokok yang
berangkaian dengan visi-misi beserta tujuan dalam melayani pengguna pada organisasi/lembaga beserta masyarakat umum.
Koleksi menjadi salah satu bagian utama mendalami perpustakaan. Koleksi perpustakaan yaitu segala informasi baik itu karya tertulis, karya cetak dan karya non cetak di beraneka macam media yang memiliki nilai pendidikan kemudian di gabungkan, di olah beserta dilanyankan bagi pengguna perpustakaan. Koleksi perpustakaan harus dibina secara bersistem dengan terarah sesuai bersama tujuan, agenda dan anggaran tersaji.
Mendalami Undang-undang Nomor 43 berhubungan perpustakaan dalam pasal 24 ayat (2) dinyatakan, Perpustakaan begitu juga mengarahkan dalam ayat (2) yaitu mempunyai koleksi, baik jumlah judul maupun jumlah eksemplarnya yang memenuhi bakal memahami sejauh mana pemakaian koleksi digunakan oleh pemakai perpustakaan.
Evaluasi koleksi merupakan aktivitas untuk membandingkan koleksi di perpustakaan baik pada bidang ketersediaan koleksi itu bagi pemakai maupun pengguna. Adapun pembenaran pada evaluasi koleksi perpustakaan umumnya bakal memahami kualitas, lingkup, beserta intensitas koleksi, mencocokan koleksi bersama kemajuan sosial budaya, ilmu dan teknologi.
Dari observasi awal, Perpustakaan Bank Indonesia Medan memiliki 6 orang staf. Jam layanan Perpustakaan Bank Indonesia Medan yaitu pada Senin s/d Jumat mulai pada jam 08.00 s/d 16.00 wib. Sistem layanan perpustakaan Bank Indonesia Medan yaitu sistem terbuka. Perpustakaan tersebut sebagai suatu perpustakaan yang bertujuan mendukung fungsi berpendidikan, observasi dengan pengabdian
terhadap masyarakat. Berlandaskan fakta yang diterima mulai pada tahun 2018 Perpustakaan Bank Indonesia Medan ini mempunyai jumlah koleksi judul buku yaitu 1.236 dan jumlah eksemplar buku yaitu 2.215, yang terdiri dari koleksi buku ilmu sosial, koleksi buku ilmu ekonomi, koleksi buku ilmu hukum, koleksi buku ilmu matematika, koleksi buku ilmu biologi, koleksi buku ilmu manajemen dan akuntansi, koleksi buku ilmu geografi. Jumlah pengunjung seharinya sebanyak 15 orang antara lain mulai dari Siswa/i dari SMA sederajat, mahasiswa dan organisasi/lembaga.
Dapat dilihat dari kelas utama yaitu nomor kelas 300-309 berjumlah 137 judul dan 263 eksemplar, nomor kelas 330-339 berjumlah 256 judul dan 512 eksemplar, nomor kelas 341-344 berjumlah 120 judul dan 206 eksemplar, nomor kelas 510-519 berjumlah 238 judul dan 468 eksemplar, nomor kelas 570-575 berjumlah 103 judul dan 112 eksemplar, nomor kelas 650-659 berjumlah 267 judul dan 514 eksemplar, nomor kelas 900-910 berjumlah 115 judul dan 140 eksemplar.
Mengingat data jumlah koleksi Perpustakaan Bank Indonesia Medan yang tidak merata, hal ini dapat diketahui bahwa masih adanya beberapa koleksi yang sedikit digunakan atau bahkan jarang digunakan oleh pengguna perpustakaan, misalnya buku bidang ilmu sosial, ilmu biologi dan lain-lain. Hal ini dibuktikan dari data daftar pengunjung dengan jumlah pengunjung 15 orang seharinya, buku yang sering digunakan yaitu buku mengenai ilmu ekonomi, matematika dan manajemen. Ketidakseimbangan pemakaian koleksi oleh pengguna perpustakaan dapat menjadi masalah akibat koleksi yang jarang di gunakan bisa jadi membuat
koleksi yang bukan memerlukan oleh pengguna perpustakaan, dan koleksi yang kerap digunakan membuat koleksi yang benar-benar memerlukan oleh pengguna perpustakaan.
Berlandaskan persoalan pada tempat penelitian, peneliti terdorong bakal meneliti masalah tersebut ingin mengetahui lebih mendalam dengan mengangkat judul penelitian “Evaluasi Keterpakaian Koleksi Buku Pada Perpustakaan Bank Indonesia Medan”.
1.2 Rumusan Penelitian
Berlandaskan latar di balik kejadian diatas, yang selaku rumusan masalah berarti penelitian ini ialah: Bagaimanakah Keterpakaian Koleksi Buku Pada Perpustakaan Bank Indonesia Medan ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk memahami keterpakaian koleksi buku padaPerpustakaan Bank Indonesia Medan.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat secara teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini di harapkan dapat memajukan beserta memperluas anggapan pikiran keilmuan mengutamakan dalam penelitian evaluasi keterpakaian koleksi bahan pustaka pada perpustakaan Bank Indonesia Medan.
2. Manfaat secara praktis
Penilitian ini selanjutnya, dapat menjadi masukan yang baik bagi pengelola dalam membenahi keterpakaian koleksi bahan pustaka pada perpustakaan Bank Indonesia Medan.
1.5 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini di fokuskan pada keterpakaian koleksi buku perpustakaan Bank Indonesia Medan, yang meliputi : intensif penggunaan koleksi buku, kuantitas kunjungan pengguna, frekuensi penggunaan koleksi buku.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perpustakaan Khusus
Pada biasanya setiap institusi atau instansi baik Pemerintah maupun swasta mempunyai perpustakaan dan pusat informasi. Perpustakaan yang diperoleh pada suatu instansi baik instansi pemerintah maupun swasta disebut perpustakaan khusus. Terdapat beberapa pemahama tentang perpustakaan khusus diantaranya ialah:
Dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus (2000: 7), menyatakan yaitu “perpustakaan khusus merupakan salah satu jenis perpustakaan yang dibangun oleh institusi (Pemerintah/swasta) maupun perusahaan dan asosiasi yang mengurus atau memiliki bidang tertentu”.
Menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000: 4) “perpustakaan khusus merupakan bagian pada suatu institusi penelitian, institusi pemerintah, ataupun bagian khusus pada perpustakaan umum yang besar”. Kewajibannya ialah menyediakan koleksi buku kepada para ahli dan peneliti yang terhimpun pada badan itu dan memberi keterangan bibliografi dengan cepat dan tepat juga melaksanakan penelusuran literatur atas permintaan.
Selanjutnya Menurut Reitz yang dikutip oleh Hasugian (2009: 81) Perpustakaan Khusus ialah “A library established and funded by a commercial firm, private association, government agency, nonprofit organization, or special
interest group to meet organization’s mission and goals. The scope of collection is usually limited to the interest of ist host organization”. Dalam pengertian sederhana definisi diatas menjelaskan sebenarnya Perpustakaan Khusus ialah suatu perpustakaan yang dibangun dan didanai oleh suatu perusahaan komersial, assosiasi swasta, badan pemerintah, organisasi nirlaba atau gabungan interes khusus dalam bentuk melengkapi atau menggapai misi dan tujuan organisasi tersebut.
Berlandaskan seluruh pendapat pakar di atas dapat dinyatakan bahwa perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang mengarah pada suatu bidang ilmu tertentu sesuai dengan keperluan ilmu lembaga induknya dalam bentuk memenuhi kepentingan informasi dari institusi induk yang membawahi perpustakaan tersebut.
2.1.1 Tujuan Perpustakaan Khusus
Setiap institusi yang berada dibawah pengayoman suatu institusi induk mempunyai tujuan institusi induknya. Begitu juga halnya perpustakaan khusus yang mewujudkan bagian dari suatu institusi pemerintah atau swasta, mempunyai tujuan yang disesuaikan melalui institusi tempatnya bernaung.
Dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus (2000: 8), tujuan perpustakaan khusus ialah bakal melengkapi kepentingan di lingkungannya baik dalam mengenai penyelenggaraan maupun penyajian informasi buku dalam bentuk mendukung pengembangan beserta peningkatan maupun kemampuan sumber daya manusia.
Menurut Sulistyo-Basuki (2000: 50) tujuan perpustakaan khusus ialah menyajikan perlengkapan dan infrastruktur, koleksi berisi subyek khusus yang berhubungan dengan kebutuhan informasi para pemustaka dari institusi yang menjaga perpustakaan tersebut.
Dalam Buku Pedoman Perlengkapan Perpustakaan Khusus (2001: 3), bahwa perpustakaan khusus bertujuan seperti berikut :
a. Tersajinya perlengkapan dan infrastruktur perpustakaan serta koleksi bermakna subyek tertentu bakal melengkapi keperluan bagian staf institusi tertentu mengenai informasi mencakup ilmu pemahaman, teknologi beserta kebudayaan.
b. Menjadikan kedudukan beserta menggerakan masyarakat umum dan institusi demi mengembangkan beserta menggunakan pelayanan bagi perpustakaan institusinya untuk perkembangan anggota dan institusi itu sendiri.
Hal ini hampir sama dengan pernyataan Badan Standar Nasional Indonesia Perpustakaan (2011: 5), yang mendefinisikan tujuan perpustakaan khusus antara lain:
a. Membantu program institusi penggagas.
b. Membantu penelitian institusi penggagas.
c. Menggiatkan kegemaran membaca pada lingkungan bagian aktivitas institusi penggagas.
d. Mencukupi keperluan pemustaka pada lingkungan perpustakaan.
Mengenai penjelasan di atas bisa dipahami bahwa tujuan penyelenggaraan perpustakaan tersebut bakal mempersembahkan penyajian informasi dan bahan lainnya untuk pemuasan kebutuhan informasi masyarakat penggunanya, demi membantu penerapan program perpustakaan tersebut.
2.1.2 Fungsi Perpustakaan Khusus
Setiap institusi yang berkecukupan dibawah bimbingan suatu institusi mempunyai kewajiban yang membantu tercapainya perpustakaan khusus yang merupakan bagian dari suatu lembaga tempatnya bernaung.
Menurut Sutarno (2006: 39) “fungsi sebuah perpustakaan khusus ialah menyajikan serta menjunjung penerapan aktivitas organisasi yang mengayomi perpustakaan itu, kemudian berhasil atau tidaknya sebuah perpustakaan khusus tersebut serta tergantung pada lembaga yang bersangkutan”.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Badan Standarisasi Nasional Indonesia (SNI 7496,2009), yang mendefinisikan fungsi dari perpustakaan khusus institusi pemerintah ialah:
a. Membentangkan koleksi buku yang menopang kemampuan institusi.
b. Memerankan nilai bagi informasi terbitan institusi.
c. Memerankan inti karangan pada bagian institusi.
d. Menstrukturkan bahan perpustakaan.
e. Mengefektifkan koleksi.
f. Menjadikan daftar bacaan yang inferior dalam bidang institusi baik yang cetak maupun elektronik.
g. Melancarkan pembelajaran untuk pengguna.
h. Mengabadikan subjek perpustakaan.
i. Mendompleng dalam kegiatan perpustakaan dan jejaring informasi.
j. Mengendalikan mekanisasi perpustakaan.
k. Melancarkan digitalisasi subjek perpustakaan.
l. Menyediakan pelayanan koleksi digital.
m. Menyimpan saluran informasi kualitas dalam negeri, inklusif, regional.
Dari uraian diatas maka dapat diketahui kegiatan perpustakaan khusus ialah mengabadikan informasi bukuyang berhubungan melalui pelaksanaan kewajiban institusi yang menaungi perpustakaan tersebut.
2.2 Koleksi Perpustakaan
Bagian utama yang menetapkan karakteristik dari suatu perpustakaan ialah koleksinya. Supaya koleksi suatu perpustakaan bermakna dan bisa memberikan kepentingan pada basis informasi (koleksi) yang relevan melalui pengguna, bahwa perpustakaan tersebut layak memberikan penyajian informasi secara maksimum yang didukung melalui koleksi.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan pasal 1 dalam ayat 2, “koleksi perpustakaan ialah seluruh informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan karya rekam dalam berbagai macam perangkat yang memiliki kualitas pembelajaran secara dihimpun, diolah beserta dilayankan”.
Dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus (2000: 20),
“koleksi perpustakaan ialah seluruh informasi buku yang dikumpulkan, diolah beserta disimpan bakal disajikan terhadap masyarakat pengguna dalam rangka melengkapi informasi yang dibutuhkan sebagai prasarana pendidikan, penelitian”.
Sementara menurut Darmono (2001: 48) “koleksi perpustakaan ialah sekumpulan rekaman informasi berisi berbagai sistem tercetak (buku, majalah, surat kabar) maupun bukan tercetak (sistem mikro, subjek audio visual, peta)”.
Pendapat lain dinyatakan oleh Siregar (2002: 2) menyatakan bahwa koleksi perpustakaan ialah “segala subjek buku yang dikumpulkan, diolah dan disimpan bakal disajikan terhadap masyarakat demi mengisi kepentingan pengguna untuk informasi”.
Sementara menurut Yusuf bersama Suhendar (2007: 9) menyatakan bahwa
“koleksi perpustakaan ialah beberapa subjek maupun basis-basis informasi, baik berbentuk buku maupun subjek bukan buku, yang dikelola buat kebutuhan sistem pendidikan.
Dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus (2000: 21), dijelaskan bahwasanya sebagian hal yang harus dikembangkan berisi koleksi basis perpustakaan yaitu:
1. Koleksi basis perpustakaan yang wajib dikembangkan berbentuk buku bibliografi (hand books, ensiklopedia, direktori, guide books), majalah keilmuan, beserta buku wacana yang terikat tepat beserta subjek yang menjadi cakupan misi perpustakaan beserta institusi perpustakaan, baik yang diterbitkan oleh institusi dimana perpustakaan didirikan.
2. Kuantitas koleksi pembawaan sedikitnya 70% pada ketetapan kuantitas koleksi pada saat perpustakaan didirikan (sedikitnya 1000 judul), beserta 80% kuantitas koleksi yang dikembangkan.
3. Koleksi dari pembawaan mesti menanggung penuh keperluan pengguna dalam institusi, dimana perpustakaan berlindung tanpa mengabaikan keinginan pustaka dari masyarakat luar institusi.
4. Penanggung jawaban dalam peningkatan koleksi pribadi mesti diberikan pada pustakawan senior perpustakaan yang terpaut.
Berdasarkan uraian diatas mampu diketahui bahwa koleksi perpustakaan mesti mengamati ketersediaan koleksi beserta keseluruhan koleksi yang tersedia
di perpustakaan. Sebab itu koleksi perpustakaan bermaksud bakal mengetahui apakah koleksi berorientasi dan memiliki nilai kemutakhiran.
2.2.1 Fungsi Koleksi Perpustakaan
Koleksi perpustakaan berperan untuk memenuhi kepentingan pengguna perpustakaan. Menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000: 5), bahwa koleksi perpustakaan berfungsi untuk membantu kebutuhan masyarakat, mahasiswa beserta karyawan institusi. Untuk perencanaan subjek pendidikan beserta penelaah yang bergabung dalam perpustakaan berkepentingan.
Sedangkan menurut Siregar (2002: 3), memberitahukan sebenarnya fungsi pada koleksi perpustakaan seperti berikut:
1. Fungsi pembelajaran, merupakan menggalang agenda pembelajaran beserta petunjuk kepada masyarakat umum, komunitas, institusi yang menginginkan.
2. Fungsi pengkajian, merupakan menggalang pengkajian yang dilakukan untuk masyarakat.
3. Fungsi kepustakaan, merupakan sebagai subjek kepustakaan kepada pemakai perpustakaan.
4. Fungsi biasa dimana perpustakaan sebagai pumpunan informasi kepada masyarakat, fungsi ini berkaitan beserta dedikasi kepada masyarakat dan pereservasi subjek buku.
Berdasarkan klarifikasi diatas dapat dipahami bahwa koleksi perpustakaan mempunyai fungsi sebagai penyebarluasan informasi dan pemenuhan kepentingan informasi pemustaka bakal menggalang sistem pembelajaran, pengkajian pada masyarakat.
2.2.2 Jenis Koleksi Perpustakaan
Kemajuan teknologi beserta informasi tidak mampu dipisahkan bersama kemajuan koleksi perpustakaan. Koleksi perpustakaan tidak terbatas hanya pada buku saja, namun mencakup segala bentuk lembaran beserta rekaman.
Dalam Pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan khusus (2000: 19), bentuk koleksi perpustakaan khusus yaitu:
1. Buku kebanyakan dipublikasikan beserta tidak dipublikasikan.
2. Buku referensi (bibliografi, ensiklopedia, indeks, kamus, majalah).
3. Lain buku (surat kabar, microfilm, audio visual, CD ROM).
Menurut Darmono (2001: 52) sebagian bentuk koleksi perpustakaan yang mampu dijangkau perpustakaan yaitu:
a. Buku
Buku melambangkan koleksi yang kebanyakan dihimpun perpustakaan.
Penjelasan buku merupakan terbitan yang mengkaji informasi tertentu, disajikan sebagai tertulis sedikitnya setebal 64 lembaran sampul.
b. Koleksi Referensi
Koleksi referensi pada hakikatnya berisi sistem buku, yang melainkan pada buku ialah menyimpan beserta sistem penyusunannya. Model buku referensi, kamus, ensiklopedia, almanak, direktori, buku tahunan.
c. Basis Geografi
Bentuk koleksi geografi ini bermuatan informasi mengenai lingkungan, iklim, samudra, gunung, tanah tandus, curah hujan bagi daerah tertentu.
Sistem basis geografi pada umumnya merupakan atlas, globe.
d. Bentuk Serial (edisi berkala)
Pada umumnya edisi berkala berbentuk majalah, jurnal, surat kabar.
Majalah, jurnal, surat kabar diperlukan bagaikan koleksi perpustakaan karena ketiganya mengandung informasi konkret yang meliputi bagian aktivitas individu.
e. Subjek Mikro
Subjek mikro merupakan koleksi perpustakaan yang bermuatan konversi media seperti sistem buku mikro film beserta mikrofis.
Dalam Buku Pedoman Perlengkapan Perpustakaan Khusus (2001: 5), dinyatakan sesungguhnya jenis koleksi perpustakaan khusus meliputi:
1. Koleksi yang berkaitan di bidangnya.
2. Serial.
3. Koleksi referensi.
4. Laporan.
Berdasarkan penjelasan diatas bisa disimpulkan sesungguhnya perpustakaan memilki beraneka ragam koleksi perpustakaan, tidak saja berisi format tercetak bagaikan buku, peta dan gambar. Pengadaan bentuk koleksi yang telah disebutkan di atas bermaksud mendapatkan implementasi program pembelajaran, petunjuk, penelitian, beserta pengabdian terhadap masyarakat.
2.3 Keterpakaian Koleksi Perpustakaan
Istilah tingkat keterpakaian memiliki dua jenis istilah yaitu “tingkat” beserta
“keterpakaian”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 615), “”tingkat”
bermakna tinggi rendah, derajat, yang memiliki definisi nilai yang mewujudkan data. Sedangkan istilah “keterpakaian” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 410) yang istilah basisnya pemakai, memiliki penjelasan oleh pengguna perpustakaan.
Sedangkan menurut Sutarno (2006: 220) keterpakaian koleksi adalah mempergunakan koleksi perpustakaan dalam rangka memenuhi informasi.
Kepada mereka yang kerap ke perpustakaan dan menggunakan sumber informasi, untuk membutuhkan lampiran beserta keseluruhan subjek buku.
Dari uraian diatas mampu dinyatakan sesungguhnya keterpakain koleksi perpustakaan merupakan suatu sistem yang dilakukan oleh pemustaka bermakna
menggunakan koleksi yang tersedia di perpustakaan baik itu dibaca atau dipinjam untuk mengisi kepentingan informasinya.
2.4 Cara Keterpakaian Koleksi
Berarti keterpakaian koleksi perpustakaan terdapat berbagai sistem yang digunakan oleh para pemustaka diantaranya meminjam koleksi perpustakaan, membaca koleksi perpustakaan, mencatat informasi dari buku dan memfotokopi koleksi perpustakaan.
1. Peminjaman
Menurut Salim (2002: 165) “pengertian meminjam merupakan memakai peralatan buku untuk beberapa periode”. Peminjaman dilakukan di meja sirkulasi setelah pengguna mendapatkan bahan pustaka yang dibutuhkannya. Peminjaman merupakan salah satu cara untuk pengguna memanfaatkan bahan pustaka yang dipinjamnya. Dengan meminjam maka pengguna mempunyai waktu yang lebih banyak untuk memanfaatkan bahan pustaka. Terdapat batas waktu peminjaman pada setiap perpustakaan.
2. Membaca koleksi di perpustakaan
Menurut Salim (2002: 114) “membaca merupakan suatu kesadaran yang kukuh untuk mempunyai kepiawaian dalam membaca melalui tingkat konsentrasi beserta menguasai hakikat persoalan apa yang dibacanya”.
Pengguna yang memiliki waktu luang dapat memanfaatkan bahan pustaka dengan dibaca di tempat. Setelah mengambil buku dari rak, kemudian pengguna memilih tempat di ruang baca bahan pustaka yang telah dipilihnya tersebut. Hal ini dibatasi dengan jam penyajian perpustakaan.
3. Mencatat informasi dari buku
Salim (2002: 263), “pengertian mencatat ialah mencatatkan materi berisi buku sebagai penunjuk”. Beberapa pengguna melakukan pencatatan informasi yang dianggapnya penting pada suatu bahan pustaka. Hal ini biasanya dilakukan dengan berbagai bahan pustaka sehingga pengguna mendapatkan informasi yang dibutuhkannya dari berbagai sumber.
4. Memperbanyak (Foto Copy)
Salim (2002: 425) berpendapat bahwa, “pengertian memfotokopi ialah melakukan fotokopi bahan lembaran maupun bahan catatan lainnya beserta memanfaatkan mesin fotokopi”. Dengan cara ini, pengguna yang
memiliki waktu terbatas akan dapat memanfaatkan bahan pustaka.
Namun, dengan cara memperbanyak bahan pustaka cenderung akan melanggar hak cipta karena kebanyakan dari pengguna lupa untuk mengikutsertakan cover atau halaman judul yang berisi bibliografi buku tersebut yang berguna untuk dijadikan sumber atau daftar pustaka atas dokumen tercopy tersebut.
2.5 Evaluasi Koleksi Perpustakaan
Dengan melakukan evaluasi koleksi maka kita dapat memerhatikan apakah bahan perpustakaan pernah terlaksana beserta bagaimana jenis koleksi yang sudah dikembangkan perpustakaan selama ini apakah sudah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Standar Nasional Perpustakaan RI.
Menurut Reitz (2006: 54) menyatakan bahwa, evaluasi koleksi adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis pada kualitas koleksi perpustakaan untuk pengembangannya yang mencakup kesesuaian antara tujuan umum dan tujuan khusus perpustakaan dengan kebutuhan informasi.
Sedangkan menurut Ajick (2009: 2) menjelaskan sebenarnya, “evaluasi koleksi ialah pemakaian sistem penelitian bakal menghitung keperluan pemakai beserta tujuan-tujuan yang mampu mendapatkan suatu agenda dalam sistem mengoleksi, mengkaji beserta mendefinisikan informasi maupun sebagai sistem arahan”.
Pendapat lain dikemukakan oleh Hildawati dan Almah (2012: 107) evaluasi koleksi ialah faktor melalui peredaran peningkatan koleksi beserta menggunakan semampunya aktivitas penganalisis kebutuhan.
Sedangkan menurut Nana-Sudjana (2007: 34), “evaluasi koleksi adalah aktivitas memperhitungkan koleksi perpustakaan berguna dari ketersediaan oleh pengguna koleksi”.
Menurut ISO 11620: 2008 memberitahukan sesungguhnya pengukuran rancangan evaluasi keterpakaian koleksi dapat diukur bersama tiga indikator yaitu:
1. Intensif penggunaan koleksi buku 2. Kuantitas kunjungan pengguna 3. Frekuensi penggunaan koleksi buku
Mengenai penjelasan diatas mampu dipahami sebenarnya evaluasi koleksi merupakan cara mengevaluasi efektivitas beserta hasil koleksi dalam melengkapi keperluan pengguna beserta kegiatan yang menggambarkan perubahan dalam proses membiasakan membaca beserta pemakaian koleksi oleh pengguna.
2.6 Metode Evaluasi Koleksi Perpustakaan
Berdasarkan panduan bakal mengevaluasi koleksi perpustakaan yang dikeluarkan oleh American Library Association (ALA’s Guide to the Evaluation of library Collection) yang dikutip oleh Sudjana (2006), membagi metode kedalam standar pada pemakaian. Setiap bagian terdapat sejumlah metode evaluasi tersendiri, panduan merangkumkan sebagian banyak metode-metode yang digunakan saat ini bakal menilai koleksi. Metode tersebut difokuskan kepada koleksi perpustakaan, namun terdapat bagian-bagian yang bisa digunakan berisi evaluasi sumber daya elektronik. Mengenai metode ini ialah seperti berikut :
1. Metode terpusat pada koleksi
a. Pencocokan tentang susunan tertentu, bibliografi beserta katalog Metode menggunakan susunan pencocokan (checklist) merupakan sistem yang pernah digunakan oleh pelaksana evaluasi. Metode ini dapat digunakan melalui berbagai tujuan, kebanyakan menciptakan data numerik. Pelaksana evaluasi mencocokan antara koleksi yang dimiliki sebuah perpustakaan beserta bibliografi yang standar.
Semakin banyak presentase kesesuaian antara koleksi beserta bibliografi standar kepada materi tertentu, hingga semakin bagus hasil yang diperoleh.
b. Penghitungan pada spesialis
Metode ini bergantung pada spesialisasi seseorang bakal membuat penilaian beserta pemilikan mengenai bahan yang dinilai. Dalam metode spesialis pemeriksaan terhadap koleksi dalam hubungannya beserta kebijakan tujuan perpustakaan.
c. Perpaduan data statistik
Metode ini melakukan evaluasi koleksi dengan cara melaksanakan perpustakaan yang satu beserta yang lainnya dilihat pada haluan program beserta jenis layanannya.
d. Kesetaraan pada standar koleksi
Tersedia berbagai standar koleksi yang diterbitkan hampir setiap bentuk perpustakaan. Standar ini memasukkan segala bagian pada perpustakaan, termasuk mengenai koleksi. Standar ini tersedia menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan pendekatan kualitatif.
2. Metode terpusat pada pemakaian a. Melaksanakan analisis sirkulasi
Metode ini memakai evaluasi mengenai data sirkulasi. Dalam hal ini kelengkapan koleksi buku dapat bermanfaat untuk pemakai. Dalam penerapan metode ini evaluasi datanya sangat lemah karena data itu tidak termasuk data koleksi yang dibaca di dalam perpustakaan.
Beberapa jenis koleksi seperti referensi dan jurnal biasanya tidak dipinjamkan.
b. Menanyakan tanggapan pemakai
Pemeriksaan akan menemukan data tanggapan dari pemakai tentang kecukupan koleksi secara kualitatif maupun kuantitatif merupakan salah satu data yang sangat berguna dalam program evaluasi koleksi.
c. Melaksanakan analisis sitiran
Metode ini bisa digunakan untuk mengevaluasi koleksi perpustakaan perguruan tinggi beserta perpustakaan khusus dengan menggunakan sejumlah contoh dari publikasi penelitian yang sesuai dengan tujuan perpustakaan.
d. Mengkaji statistik pinjam koleksi perpustakaan
Metode ini bisa digunakan untuk mengkaji sebagian hal diantaranya:
seperti petugas diperpustakaan lain lebih ramah, pelayanannya lebih baik, keadaan perpustakaannya lebih nyaman, lebih mudah dan cepat menemukan buku di rak.
e. Melaksanakan kajian pemakaian di ruang baca
Memenuhi data yang diperoleh pada kajian sirkulasi seperti buku dan jurnal yang dibaca di ruang baca perlu dilakukan kajian sirkulasi dengan menghitung buku beserta jurnal yang ada di meja baca setelah selesai dibaca pemakai.
f. Mengamati ketersediaan koleksi di rak
Pengumpulan data ini bakal mengetahui seberapa tinggi subjek buku dicari pemakai yang tersaji di rak koleksi. Bila persentase penemuan tinggi, bisa berarti bahwa koleksi sudah sesuai dengan kebutuhan pemakai. Bila persentase ketersediaan bahan pustaka yang dicari rendah, kemungkinan. Bahan pustaka itu dimiliki oleh perpustakaan tetapi sedang dipinjam atau dibaca oleh pengguna lain, artinya perpustakaan perlu menambah duplikat bahan pustaka itu.
Pendapat lain dinyatakan Bonn Evans yang dikutip sama Kosasih (2009: 4), sesungguhnya terdapat lima pendekatan umum berisi penilaian yaitu:
1. Pengumpulan data statistik segala koleksi yang dimiliki.
2. Pemeriksaan pada urutan kriteria semacam katalog beserta bibliografi.
3. Pengumpulan pendapat oleh pemakai yang berkunjung ke perpustakaan.
4. Pengecekan koleksi buku langsung.
5. Pemakaian standar pada pembentukan susunan perpustakaan berkualitas penyampaian dokumen beserta pendataan yang relatif.
Sedangkan menurut Hardi (2006: 11) mengevaluasi koleksi yaitu menggunakan metode Conspectus ialah sebuah metode bakal mengkaji beserta menilaisubjek bibliografi perpustakaan berlandaskan format-format yang sudah ditentukan”.
Berdasarkan penjelasan diatas bisa dipahami sesungguhnya mengevaluasi koleksi dilakukan dengan beraneka macam sistem yaitu: terpusat pada koleksi, terpusat pada pengguna beserta penerapan standar.
2.7 Teknik Evaluasi Koleksi Perpustakaan
Untuk mengetahui bagaimana tingkat keterpakaian koleksi yang ada di perpustakaan baik untuk melihat jarangnya keterpakaian koleksi maupun untuk melihat koleksi yang tidak pernah dipakai di suatu perpustakaan maka di butuhkan evaluasi teknik pendekatan yang berpusat pada pengguna.
Menurut Mount Sunt Vincent University dikutip oleh Yulvimar (2003: 11) menyajikan terdapat sebagian sistem yang digunakan untuk menghitung kualitas keterpakaian koleksi yaitu:
1. Mengamati kualitas judul berdasarkan standar umum, menggunakan : a. Klasifikasi perpustakaan
b. Bibliografi tajuk c. Penjabaran subjek d. Review essays
e. Bibliografi individual
f. Catatan ajuan pada staf pendidik
2. Bentuk data perpustakaan. Mencakup kelengkapan judul berisi subjek tertentu berkaitan dengan frekuensi sirkulasi peminjaman.
3. Menjajal secara langsung ke rak.
4. Survey pemakai mengenai cakupan, intensitas, kemutakhiran koleksi.
Sedangkan menurut Arianto (2007: 2) memaparkan sebagian teknik evaluasi koleksi yaitu:
1. Pengecekan data shelflist
Teknik ini menggabungkan data kuantitatif mengenai koleksi, termasuk jumlah judul-judul, presentase koleksi secara keseluruhan, beserta bentuk-bentuk koleksi buku.
2. Pengecekan langsung koleksi
Pengecekan langsung tidak digunakan sebagai satu-satunya teknik penilaian. Teknik browsing dan shelflist saling melengkapi satu dengan yang lain untuk menyediakan suatu perincian koleksi yang mampu dipercaya.
3. Pengecekan susunan koleksi
Teknik ini membandingkan koleksi dengan susunan otoritatif yang tersedia beserta sesuai jenis koleksi tertentu.
4. Penilaian oleh Ahli luar
Ahli-ahli luar mencakup konsultan-konsultan, pustakawan-pustakawan lain, beserta seorang pemakai perpustakaan dengan pengetahuan khusus.
5. Penjabaran sitasi
Teknik ini bisa dicarikan sebagai suatu format khusus sejak pengecekan tabel, dimana tabel-tabel dibuatkan sama peneliti pada buku beserta makalah ilmiah.
Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami sesungguhnya mengevaluasi koleksi mampu dilakukan berbagai teknik yaitu: penjabaran sitasi, pendekatan pada koleksi beserta memperhatikan tingkatan judul berdasarkan standar umum, menguji langsung ke rak, melihat kajian sirkulasi, beserta melihat pemakaian di ruang baca.
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang berupaya memberikan deskripsi tentang keterpakaian koleksi buku yang ada pada Perpustakaan Bank Indonesia Medan. Penelitian kuantitatif ialah penelitian ilmiah yang bersistem mengenai fenomena bersama hubungannya.
Menurut Sugiyono (2009: 11) penelitian deskriptif, “Penelitian yang dilakukan bakal memahami nilai variabel sendiri tanpa melakukan perbedaan”.
Penelitian deskriptif untuk memeriksa pemaparan yang langsung beserta memadai dari seluruh aktifitas, bahan, sistem beserta manusia.
Metode ini digunakan untuk mengilustrasikan beserta menjelaskan keadaan yang kenyataannya berjalan di penelitian lapangan. Penelitian ini menggambarkan terhadap keterpakaian koleksi buku pada Perpustakaan Bank Indonesia Medan.
Penelitian melangsungkan pengecekan pada setiap koleksi yang terpilih sebagai sampel dalam penelitian ini. Sesudah data terkumpul peneliti bakal membuat angka beserta persentase untuk mempermudah cara evaluasi.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan Bank Indonesia Medan yang berada di Jalan Balaikota Nomor.4 Kesawan. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi penelitian merupakan bahan yang digunakan beserta memberikan informasi dalam penelitian ini. Menurut Sugiyono (2003: 57) “populasi adalah lingkungan generalisasi yang terdiri atas objek/subjek memiliki jenis beserta karakteristik khusus ditetapkan sama peneliti untuk dipelajari beserta ditarik kesimpulannya”.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitusegala koleksi buku pada perpustakaan Bank Indonesia Medan, berdasarkan data tahun 2018 jumlah judul buku yaitu 1236 dan jumlah eksemplar buku yaitu 2215.
Tabel 3.1Rincian Koleksi Buku Nomor Kelas Subjek Jumlah
Judul Buku
JumlahEksemplar Buku
300-309 Ilmu Sosial 137 263
330-339 Ilmu Ekonomi 256 512
341-344 Ilmu Hukum 120 206
510-519 Ilmu Matematika 238 468
570-575 Ilmu Biologi 103 112
650-659 Manajemen Akuntansi 267 514
900-910 Ilmu Geografi 115 140
Jumlah - 1236 2215
Sumber: Koleksi buku Tahun 2018 pada Perpustakaan Bank Indonesia Medan
3.3.2 Sampel
Artikel pada populasi penelitian yang mewakili seluruh populasi penelitian disebut dengan sampel. Menurut Yusuf (2014: 150) “sampel ialah sebagian pada jumlah beserta karakteristik yang dimiliki populasi tercantum”. Sehingga sampel menggambarkan separuh dari populasi penelitian disebut dengan sampel. Dari uraian di atas diketahui sesungguhnya sampel yaitu pengganti dari populasi yang memiliki karakter tertentu dijadikan sampel.
Untuk menentukan besaran sampel berdasarkan judul buku, maka dalam penetapan sampel peniliti memakai rumus Slovin yaitu:
( ) Keterangan :
n = Ukuran Sampel Penelitian N = Ukuran Populasi
e = Kelonggaran Sampel 10%,
( )
( )
Berdasarkan rumus Slovin maka diperoleh sampel sebanyak 90 judul.
Karena populasi secara heterogen, berarti untuk menetapkan besaran sampel penelitian menggunakan sistem proportionate stratified random sampling, seperti tertera pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2 : Penetapan Sampel Penelitian Berdasarkan Strata
Nomor Kelas Subjek Jumlah Judul
Buku
Sampel
300-309 Ilmu Sosial 137
90= 10
330-339 Ilmu Ekonomi 256
90= 19
341-344 Ilmu Hukum 120
90= 8
510-519 Ilmu Matematika 238
90=18
570-575 Ilmu Biologi 103
90= 7
650-659 Manajemen Akuntansi 267
90=20
900-910 Ilmu Geografi 115
90= 8
Total - 1236 90
Untuk menentukan besaran sampel berdasarkan eksemplar, maka dalam penetapan sampel peniliti memakai rumus Slovin yaitu:
( ) Petunjuk :
n = Ukuran Sampel Penelitian N = Ukuran Populasi
e = Kelonggaran Sampel 10%,
Sesuai dengan rumus Slovin di atas, maka sampel penelitian ini adalah:
( )
( )
Berdasarkan rumus Slovin maka diperoleh sampel sebanyak 93 eksemplar.
Karena populasi sebagai heterogen, maka dalam menentukan besaran sampel penelitian menggunakan sistem proportionate stratified random sampling, seperti tertera pada tabel berikut ini:
Tabel 3.3 : Penetapan Sampel Penelitian Berdasarkan Strata
Nomor Kelas Subjek Jumlah Eksemplar Buku
Sampel
300-309 Ilmu Sosial 263
93= 11
330-339 Ilmu Ekonomi 512
93= 22
341-344 Ilmu Hukum 206
93= 8
510-519 Ilmu Matematika 468
93=19
570-575 Ilmu Biologi 112
93= 5
650-659 Manajemen Akuntansi 514
93=22
900-910 Ilmu Geografi 140
93= 6
Total - 2215 93
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan berisi pengumpulan data penelitian dilakukan melalui sistem:
1. Observasi adalah kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung pada Perpustakaan Bank Indonesia Medan,
observasi digunakan untuk mencatat setiap koleksi buku yang terpakai dalam siklus kegiatan evaluasi koleksi buku sehingga dapat diketahui koleksi buku apa saja yang terpakai.
2. Check List
Check List ialah catatan mengenai keadaan yang mesti di periksa, untuk mendukung pekerjaan secara detail dalam jumlah banyak dan rumit.
Dalam penelitian ini check list digunakan untuk menceklist mengenai data keterpakaian.
3.5 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan pada penelitian yaitu:
1. Data primer, merupakan data yang di terima secara langsung dengan melakukan observasi, turun langsung ke lapangan dan mencatat sekitar objek yang akan dijadikan sebagai populasi salah satunya dengan penelitian keterpakaian koleksi buku dengan melakukan check list langsung koleksi buku apa saja yang terpakai sehingga menghasilkan data yang akurat.
2. Data sekunder, merupakan data yang menanggung data primer yang berasal pada buku, surat kabar, berita tahunan lainnya yang berkaitan beserta kejadian penelitian.
3.6 Teknik Analisis Data
Data yang sudah terkumpul di analisis, analisis data dilakukan dengan memakai statistik deskripsi. Menurut Sugiyono (2006: 21) statistik deskripsi merupakan statistik yang berlaku buat mendeskripsikan maupun menyediakan gambaran mengenai objek yang diteliti memakai data sampel maupun populasi semampunya, untuk melakukan penjabaran beserta memakai kesimpulan yang berfungsi untuk umum. Data bakal disajikan berisi format tabel setelah dianalisis beserta diinterpretasikan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagian ini memaparkan hasil beserta pengkajian dari penelitian tentang evaluasi keterpakaian koleksi buku pada Perpustakaan Bank Indonesia Medan.
Hasil dan pembahasan diuraikan berdasarkan data koleksi buku dari tahun 2018.
Berdasarkan hasil pengukuran konsep evaluasi keterpakaian koleksi dapat diukur dengan tiga indikator yaitu: intensif penggunaan koleksi buku, kuantitas kunjungan pengguna, frekuensi penggunaan koleksi buku.
4.1 Intensif Penggunaan Koleksi Buku
Untuk mengetahui intensif penggunaan koleksi buku bisa dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1: Intensif Penggunaan koleksi buku No. Kelas JumlahSampel Digunakan Jumlah % 300-309 263 115 11,3 % 330-339 512 223 22,2 % 341-344 206 98 9,7 % 510-519 468 218 21,7 % 570-575 112 56 5,5 % 650-659 514 224 22,3 % 900-910 140 68 6,7 % Jumlah 2215 1002 99,4 %
Pada data tabel 4.1 diketahui bahwa dari jumlah sampel 2215 eksemplar buku yang menjadi sampel dalam penelitian ini, senyatanya 1002 eksemplar buku dan jumlah persentasenya (99,4%) pernah digunakan oleh pengguna pada perpustakaan Bank Indonesia Medan. Pada uraian diatas dari nomor kelas 300- 309 yang digunakan di ruang baca berjumlah 115 dan jumlah persentase (11,3%), dari nomor kelas 330-339 yang digunakan di ruang baca berjumlah 223 dan jumlah persentase (22,2%), dari nomor kelas 341-344 yang digunakan di ruang baca berjumlah 98 dan jumlah persentase (9,7%), dari nomor kelas 510-519 yang digunakan di ruang baca berjumlah 218 dan jumlah persentase (21,7%), dari nomor kelas 570-575 yang digunakan di ruang baca berjumlah 56 dan jumlah persentase (5,5%), dari nomor kelas 650-659 yang digunakan diruang baca berjumlah 224 dan jumlah persentase (22,3%), dari nomor kelas 900-910 yang digunakan diruang baca berjumlah 68 dan jumlah persentase (6,7%).
4.2 Kuantitas Kunjungan Pengguna
Untuk mengetahui kuantitas kunjungan pengguna pada perpustakaan Bank Indonesia Medan bisa dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2: Kuantitas Kunjungan Pengguna Perpustakaan
No. Bulan Jumlah Kunjungan Pengguna
Sampel
1. Januari 207
99= 9
2. Februari 219
99= 10 3. Maret 217
99= 9
4. April 215
99= 9
5. Mei 208
99= 9
6. Juni 224
99= 10
7. Juli 219
99= 10 8. Agustus 205
99= 9 9. September 216
99= 9 10. Oktober 118
99= 5 11. November 102
99= 5 12. Desember 110
99= 5 Jumlah 2260 99
Pada data tabel 4.2 diketahui bahwa dari kuantitas kunjungan pengguna perpustakaan berjumlah 2260 dengan sampel persentase (99%) yang digunakan oleh pengguna pada perpustakaan Bank Indonesia Medan. Pada uraian diatas kuantitas kunjungan pengguna perpustakaan dari bulan Januari berjumlah 207 dengan persentase (9%), pada bulan Februari berjumlah 219 dengan persentase (10%), pada bulan Maret berjumlah 217 dengan persentase (9%), pada bulan April berjumlah 215 dengan persentase (9%), pada bulan Mei berjumlah 208 dengan persentase (9%), pada bulan Juni berjumlah 224 dengan persentase (10%), pada bulan Juli berjumlah 219 dengan persentase (10%), pada bulan Agustus berjumlah 205 dengan persentase (9%), pada bulan September berjumlah 216 dengan persentase (9%), pada bulan Oktober berjumlah 118 dengan persentase (5%), pada bulan November berjumlah 102 dengan persentase (5%), pada bulan Desember berjumlah 110 dengan persentase (5%).
4.3 Frekuensi Penggunaan Koleksi Buku
4.3.1 Frekuensi Penggunaan Koleksi Buku Nomor Kelas 300-309
Keterpakaian koleksi buku pada nomor kelasifikasi 300-309 dengan jumlah peminjaman sebanyak 24 buku bisa dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3: Pemakaian koleksi buku kelas 300-309
Bulan Judul Buku Jumlah
Eks
Frekuensi Terpakai Januari Institution and social conflict 3 2
Analisa agama dalam interpetasi sosiologis
3 1 Memahami kembali sosiologi 4 1 Sistem sosial di Indonesia 3 1 Februari Pola asuh orang tua dalam
membantu anak mengembangkan disiplin diri
3 1
Sumber daya manusia dalam organisasi
2 1 Komunikasi kelompok 3 1 Maret Statistika untuk ilmu-ilmu sosial 2 1 Sosiologi suatu pengantar 2 1 Dasar-dasar perencanaan
pendidikan sosial
3 1 April Sosiologi pedesaan 2 1
Mengutamakan manusia dalam pembangunan variabel-variabel sosiologi di pedesaan
3 1
Komunikasi dalam pembangunan pedesaan
4 1 Mei Interaksi sosial dalam kelompok 3 1
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku sosial
2 1 Juni Hubungan antara individu dan
masyarakat
2 1 Sosiologi dan antropologi 4 1 Sumber daya manusia dalam
organisasi
2 1
Komunikasi dalam pembangunan pedesaan
4 1 Juli Mengutamakan manusia dalam
pembangunan variabel-variabel sosiologi di pedesaan
3 1
Statistika untuk ilmu-ilmu sosial 2 1 Komunikasi dalam pembangunan
pedesaan
4 1 Agustus - - - September - - - Oktober Pola asuh orang tua dalam
membantu anak mengembangkan disiplin diri
3 1
November - - - Desember - - -
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pemakaian koleksi buku kelas 300-309 terbanyak pada bulan Januari dan judul buku yang paling sering digunakan oleh pengguna adalah “Komunikasi dalam pembangunan pedesaan”.
4.3.2 Frekuensi Penggunaan Koleksi Buku Nomor Kelas 330-339
Keterpakaian koleksi buku pada nomor kelasifikasi 330-339 dengan jumlah peminjaman sebanyak 35 buku bisa dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4: Pemakaian koleksi buku kelas 330-339 Bulan Judul Buku Jumlah
Eks
Frekuensi Pemakaian Januari Introductory statistic business and
economic
2 1 Dasar-dasar ilmu ekonomi dan koperasi 2 1 Ekonomi moneter & kebanksentralan 2 1
Makro ekonomi 2 1
Februari Pengantar ekonomi moneter teori dan penyelesaiaannya
3 1 Ekonometrika teori dan Aplikasi 2 1
Ekonomi sumber daya alam dan lingkungan suatu pendekatan teoritis
3 1 Maret Pengenalan ekslusif Ekonomi Islam 2 1 Masyarakat Ekonomi Asean 4 1 Asas-asas Ekonomi Islam 2 2 Ekonomi dan masyarakat 2 1 April Kebijakan fiskal dan moneter dalam
ekonomi
3 1 Ekonomi uang, Perbankan dan Pasar
Keuangan
3 1 Bangkitnya Perekonomian Asia satu
dekade setelah krisis
3 1 Ekonomi Internasional 2 1 Mei Pemikiran dan permasalahan Ekonomi di
Indonesia dalam Setengah Abad Terakhir
4 2
Konstitusi Ekonomi 3 1
Ekonomi Keluarga 3 2
Juni Ekonomi Makro-mikro Islam 3 1 Pengantar Ilmu Ekonomi 2 1 Ekonomi Kelembagaan Paradigma, Teori
dan Kebijakan
2 1 Juli Pormasi Strategi Makro-mikro Ekonomi
Indonesia
2 1 Pemikiran dan permasalahan Ekonomi di
Indonesia dalam Setengah Abad Terakhir
4 2 Agustus Aspek dasar Ekonomi Mikro 3 1 September Sistem Ekonomi Dan Demokrasi 2 1 Oktober Analisis Ekonomi Politik Indonesia 3 1
Pemikiran dan permasalahan Ekonomi di Indonesia dalam Setengah Abad Terakhir
4 2 November Dasar-dasar Ekonometrika 3 1
Ekonomi uang, Perbankan dan Pasar Keuangan
3 1 Desember - - -
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pemakaian koleksi buku kelas 330-339 terbanyak pada bulan Mei dan judul buku yang paling sering digunakan oleh pengguna adalah “Pemikiran dan permasalahan Ekonomi di Indonesia dalam Setengah Abad Terakhir”.
4.3.3 Frekuensi Penggunaan Koleksi Buku Nomor Kelas 341-344
Keterpakaian koleksi buku pada nomor kelasifikasi 341-344 dengan jumlah peminjaman sebanyak 17 buku bisa dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5: Pemakaian koleksi buku kelas 341-344 Bulan Judul Buku Jumlah
Eks
Frekuensi Pemakaian Januari Peran Hukum Internasional dalam
hubungan internasional kontemporer
3 1
Hukum Ekonomi Syariah 3 1
Februari Hukum Perbankan 3 1
KONGLOMERASI 3 1
Maret Hukum Tata Negara Perekonomian 2 1
KUHP 2 1
April Etika & Tanggung Jawab Profesi Hukum Dalam Perekonomian
3 2 Undang-undang Ekonomi Syariah 3 1 Mei - - - Juni Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda 2 1
Penegakan Hukum Lingkungan dalam Perspektif Etika Bisnis di Indonesia
3 1 Juli Hukum Perbankan Nasional Indonesia 2 1 Pengantar Hukum Indonesia 2 1 Agustus - - - September - - -
Oktober Hukum Pajak 3 1
Kumpulan Peraturan Pidana Indonesia 3 1 November Hukum pembangunan dan perencanaan
Ekonomi
3 1 Desember Etika & Tanggung Jawab Profesi Hukum
Dalam Perekonomian
3 1
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pemakaian koleksi buku kelas 341-344 terbanyak pada bulan April dan judul buku yang paling sering digunakan oleh pengguna adalah “Etika dan tanggung jawab profesi Hukum dalam Perekonomian”.
4.3.4 Frekuensi Penggunaan Koleksi Buku Nomor Kelas 510-519
Keterpakaian koleksi buku pada nomor kelasifikasi 510-519 dengan jumlah peminjaman sebanyak 33 buku bisa dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6: Pemakaian koleksi buku kelas 510-519 Bulan Judul Buku Jumlah
Eks
Frekuensi Pemakaian Januari Matematika untuk Ekonomi & Bisnis
jilid I
4 1
Matematika untuk Ekonomi & Bisnis jilid II 4 1
Matematika Islam sebuah pendekatan rasional 3 1
Logika Matematika 4 2
Februari Matematika Ekonomi Dan Bisnis 4 1
Matematika Teknik 3 1
Maret Mathematics and Graphic 3 1
Dasar-dasar Matematika Ekonomi 3 1
Dasar-dasar Algoritma & Struktur Data 3 1
April Matematik Digital 4 1
Pengantar Matematika Ekonomi untuk Analisis Bisnis 5 2
Aljabar unsur mathematic 3 1
Ilmu Hitung Keuangan 3 1
Mei Kalkulus edisi ke Sembilan jilid I 4 1
Kalkulus edisi ke Sembilan jilid II 3 1
Juni Aljabar linear elementer 4 1
Elementary functions and coordinate geometry 4 1
Matematika untuk Ekonomi & Bisnis jilid II 4 1
Juli Dasar-dasar Matematika Ekonomi 3 1
Matematika Ekonomi Dan Bisnis 5 1
Agustus Matematika Islam sebuah pendekatan rasional 3 1
Matematika untuk Ekonomi & Bisnis jilid I 4 1
Matematika untuk Ekonomi & Bisnis jilid II 4 1
September Dasar-dasar Algoritma & Struktur Data 4 1
Oktober Pengantar Matematika Ekonomi untuk Analisis Bisnis 3 1
Kalkulus edisi ke Sembilan jilid I 3 1
Ilmu Hitung Keuangan 3 1
November Aljabar unsur mathematic 4 1
Aljabar linear elementer 5 1
Desember Kalkulus edisi ke Sembilan jilid II 4 1
Elementary functions and coordinate geometry 3 1
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pemakaian koleksi buku kelas 510-519 terbanyak pada bulan Januari dan bulan April, dan judul buku yang paling sering digunakan oleh pengguna adalah “Matematika untuk Ekonomi & Bisnis jilid I dan jilid II”. 4.3.5 Frekuensi Penggunaan Koleksi Buku Nomor Kelas 570--575
Keterpakaian koleksi buku pada nomor kelasifikasi 570-575 dengan jumlah peminjamann sebanyak 17 buku bisa dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7: Pemakaian koleksi buku kelas 570-575 Bulan Judul Buku Jumlah Eks Frekuensi Pemakaian Januari Pembibitan Palawija 3 1
Budidaya Sayuran Hijau 3 1
Februari Jurus Sukses Bertanam Pepaya 3 1
Maret Perkebunan cara Cepat Panen 3 1
Hidroponik budi daya tanaman 4 2
April Untung berlipat dari budi daya Sirsak 2 1
Jago Bisnis dan Beternak Ayam 3 1
Mei Memproduksi Kompos 4 1
Sukses bertanam Kelengkeng 3 1
Juni Pengelolaan usaha peternakan ayam 3 1
Sukses bertanam Durian 2 1
Juli Pengelolaan usaha peternakan ayam 3 1
Beternak & Bisnis Domba 3 1
Agustus - - - September - - - Oktober Untung Segunung Bertanam 3 1
Sukses Bisnis & Beternak Sapi Potong 4 1
November Pengen untung dari Akuabisnis Kakap Merah 4 1
Desember - - - Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pemakaian koleksi buku kelas 570-575 terbanyak pada bulan Maret dan judul buku yang paling sering digunakan oleh pengguna adalah “Pengelolaan usaha peternakan ayam”. 4.3.6 Frekuensi Penggunaan Koleksi Buku Nomor Kelas 650-659 Keterpakaian koleksi buku pada nomor kelasifikasi 650-659 dengan jumlah peminjaman sebanyak 33 buku bisa dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.8: Pemakaian koleksi buku kelas 650-659 Bulan Judul Buku Jumlah Eks Frekuensi Pemakaian Januari Manajemen Pendidikan Teori, Kebijakan dan praktik 4 1
Profesi Manajemen 4 1
New Products Management 3 1
Starting your leadership Journey 4 2
Februari Manajemen Keuangan 4 1
Islamic Financial Manajemen 3 1
Maret Conflict Management & capacity Building of Professional 3 1
Aspek sikap mental dalam Manajemen 3 1
Manajemen Strategis Inovasi Teknik 3 1
April The world Best Management Practices 4 1
Manajemen Bisnis Produktivitas 5 2
Marketing Management 3 1
Manajemen Keuangan Internasional 3 1
Mei Competency Based Talent and Performance Management
4 1
Prinsip-prinsip Akuntansi jilid II edisi 19 3 1
Juni Ulticultural Management 4 1
Sistem Informasi Manajemen 4 1
Manajemen Perkotaan 4 1
Juli Self Management 3 1
Praktis memahami laporan keuangan sesuai manajemen 5 1
Agustus Akuntansi Perbankan 3 1
Akuntansi Biaya edisi keduabelas 4 1
Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juli 2009 3 1
September Prinsip-prinsip Akuntansi jilid I edisi 19 4 1
Oktober Prinsip-prinsp Akuntansi jilid II edisi 19 3 1
Sistem Akuntansi Perbankan Indonesia 3 1
Pengantar Akuntansi Syariah 3 1
November Akuntansi dan Manajemen Zakat 4 1
Akuntansi Pajak 5 1
Desember Akuntansi Sektor Publik 4 1
Akuntansi Intermediate jilid I 3 1
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pemakaian koleksi buku kelas 650-659 terbanyak pada bulan Januari dan bulan April, dan judul buku yang paling sering digunakan oleh pengguna adalah “prinsip-prinsip akuntansi jilid II edisi 19”.
4.3.7 Frekuensi Penggunaan Koleksi Buku Nomor Kelas 900-910
Keterpakaian koleksi buku pada nomor kelasifikasi 900-910 dengan jumlah peminjaman sebanyak 12 buku bisa dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9: Pemakaian koleksi buku kelas 900-910 Bulan Judul Buku Jumlah
Eks
Frekuensi Pemakaian
Januari Ilmu Kependudukan 3 1
Februari Penduduk Indonesia Dalam Dinamika Kemiskinan
3 2 Maret - - - April Tirai Kemiskinan penduduk 3 1 Mei Harapan Keprihatinan penduduk 3 1 Juni Analisis Hubungan Pemerintah dan
Daerah di Indonesia
5 3 Juli - - - Agustus - - - September - - - Oktober Indikator Kependudukan 3 2 November Petani desa dan Kemiskinan 3 1 Desember Masalah Kependudukan Di Negara 3 1
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pemakaian koleksi buku kelas 900-910 terbanyak pada bulan Juni dan judul buku yang paling sering digunakan oleh pengguna adalah “Analisis Hubungan Pemerintah dan Daerah di Indonesia”.