• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci : Pengembangan Karir, Motivasi Kerja.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Kunci : Pengembangan Karir, Motivasi Kerja."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013 1124

Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT.Excel Utama Indonesia Karawang

Puji Isyanto, SE., MM, Sungkono, SE., MM, Cynthia Desriani, SE.

ABSTRAK

Pengembangan karir merupakan upaya pribadi seorang karyawan untuk mencapai suatu rencana karir. Dimana peran pengembangan karir sangat penting bagi perusahaan yaitu untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan. Malayu S.P. Hasibuan (2005 : 69).

Dengan adanya perhatian perusahaan terhadap pengembangan karir tentunya akan meningkatkan motivasi kerja karyawan, dimana Motivasi adalah pemberian daya penggerakan yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai tujuan perusahaan. Malayu S.P. Hasibuan (2010 : 95).

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif verifikatif, dengan tujuan untuk mengetahui, menganalisis, dan menjelaskan bagaimana Pengembangan Karir, motivasi kerja, dan pengaruh Pengembangan Karir terhadap motivasi kerja karyawan di PT.Excel Utama Indonesia Karawang.

Hasil penelitian

4. Pengembangan Karir di PT.Excel Utama Indonesia Karawang, kebanyakan menyatakan baik terhadap pengembangan karir berdasarkan Pendidikan formal, Pengalaman kerja, Prestasi kerja, Keterampilan kerja, Produktivitas kerja, Penaikan jabatan, Peningkatan karir, Pelatihan karyawan, Jenjang karir, dan Perencanaan kerja.

5. Motivasi Kerja yang diberikan PT.Excel Utama Indonesia Karawang, umumnya karyawan menilai baik terhadap motivasi yang diberikan perusahaan berdasarkan pemberian gaji, tunjangan makan dan minum, tunjangan kesehatan, jaminan tenaga kerja, tunjangan perumahan, tunjangan pension, hubungan rekan kerja, hubungan dengan atasan, kerja sama kelompok, pemberian bonus, pemberian penghargaan, kenaikan gaji, promosi jabatan, kebebasan berpendapat, dan penilaian dan kritik.

6. Pengembangan Karir berpengaruh positif dan signifikan (α=5%) terhadap Motivasi Kerja karyawan PT.Excel Utama Indonesia Karawang, Dengan nilai koefisien determinasi sebesar 49 persen, artinya pengaruh Pengembangan Karir terhadap Motivasi Kerja Karyawan adalah 49 persen sedangkan sisanya 51 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci : Pengembangan Karir, Motivasi Kerja.

M. PENDAHULUAN

Pada saat ini kita berada pada abad ke 21, tantangan yang langsung kita hadapi adalah globalisasi dengan segala implikasinya. Agar badan usaha tetap eksis maka harus berani menghadapinya yaitu menghadapi perubahan dan memenangkan persaingan. SDM yang diperlukan pada saat ini adalah SDM yang sanggup menguasai teknologi denga cepat, adaptif, dan responsif terhadap perubahan-perubahan teknologi. Dalam kondisi terrsebut integritas pribadi semakin penting untuk memenangkan persaingan. SDM adalah “Aset Perusahaan” yang harus dipelihara dan harus dikembangkan untuk membantu para pekerja agar mampu mewujudkan kreativitas dan inisiatif yang dapat mendukung untuk menduduki posisi dimasa yang akan datang.

Berbagai cara dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini tidak lepas dari

perkembangan karier dan kinerja karyawan yang dipengaruhi oleh motivasi karyawan didalam

perusahaan. Apabila para karyawan mempunyai motivasi tinggi tentu akan menunjukan totalitas

(2)

Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013 1125 pada perusahaan namun apabila mereka tidak mempunyai motivasi yang tinggi maka para karyawan

akan setengah-setengah dalam bekerja. Hal ini akan sangat berimbas kepada kualitas perusahaan itu sendiri.

Begitu pun pada perusahaan, dimana motivasi karyawan menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan agar tujuan organisasi yang telah ditetapkan dapat tercapai. Sesuai dengan Visi dan Misi yang telah dibuat perusahaan Menjadikan prroduk XL terbaik di Indonesia dan tidak kalah saing dengan produk telekomunikasi yang lain. Bertanggung jawab atas pencapaian dan kinerja cabang dengan melakukan perencanaan, monitoring dan evaluasi fungsi dan pencapaian sales, covering area dan pengelolaan customer untuk memenuhi target penjualan yang ditetapkan perusahaan.

N. KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Pengembangan Karir

Menurut Sadili Samsudin (2006 : 140) mendefinisikan pengembangan karir adalah suatu usaha meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan.

Pengembangan karir merupakan upaya pribadi seorang karyawan untuk mencapai suatu rencana karir. Kegiatan ini mungkin didukung departemen personalia, atau tidak tergantung pada departemen.

Berikut ini taktik-taktik yang dapat di gunakan para karyawan dalam hal pengembangan karir yaitu sebagai berikut

1. Pengembangan karir individual

2. Peranan departemen personalia dalam pengembangan karir

Pengembangan Karir secara individual, secara individual setiap anggota organisasi harus siap mengembangkan dirinya dalam rangka penelitian karirnya lebih lanjut. Ada 6 (enam) kegiatan pengembangan karir yang dapat dilakukan masing –masing individu yaitu sebagai berikut :

1. prestasi kerja.

2. Exposure.

3. Permintaan berhenti.

4. Kesetiaan pada organisasional 5. Mentor dan sponsor.

6. Kesempatan untuk berkembang.

Pengertian Motivasi

Menurut Malayu Hasibuan (2010 : 92), Motivasi (motivation) berasal dari bahasa Latin, mavere yang berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan.

Menurut Malayu Hasibuan (2010 : 95) mendefinisikan Motivasi adalah

pemberian daya penggerakan yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.

O. METODE PENELITIAN 5. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan berdasarkan metode, tujuan, cara pengambilan data serta berdasarkan jenis data dan model analisisnya, sebagai berikut :

1. Berdasarkan Tujuan Penelitian. Dengan terfokus pada penelitian terapan yang

ditujukan untuk memecahkan masalah praktis, artinya penelitian dilakukan dengan cara

(3)

Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013 1126 menerapkan teori yang akan dijadikan kerangka pemikiran dengan realitas dilingkungan kerja

atau objek yang akan diambil 2. Berdasarkan Metode Penelitian.

Desain penelitian ini merupakan penelitian survey dimana Penelitian ini dilakukan secara langsung terjun pada objek yang diteliti untuk dengan cara observasi dan kuisioner.

3. Berdasarkan Tingkat Eksplanasinya.

Berdasarkan tingkat eksplanasinya penelitian ini temasuk penelitian Asosiatif. Analisis Asosiatif yaitu Penelitian yang bertujuan untuk meneliti hubungan antara dua variabel atau lebih.

4. Berdasarkan Rancangan Jenis Data.

Penelitian ini termasuk analisis data kuantitatif dilakukan jika data yang dikumpulkan hanya sedikit, berwujud kasus-kasus atau angka angka yang didapat dari hasil penelitian secara langsung dengan menghitung waktu, kemudian diolah dengan menggunakan rumus-rumus yang didapat dari sumber buku yang ada hubungannya dengan masalah-masalah yang dihadapi.

6. Variabel Penelitian

Variabel penelitan adalah suatu atribut, sifat atau aspek dari orang maupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan dirarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini pengembangan karir dan motivasi kerja di tentukan sebagai variabel penelitian agar pengambilan dan pembahasan data terarah.

Dari permasalahan yang diteliti, terdapat dua variabel yang menjadi pokok permasalahan yang akan dianalisis dalam penelitian ini, yaitu:

6. Variabel X (indevenden variabel) variabel pengembangan karir 7. Variabel X (devenden variabel) variabel motivasi kerja

Uraian Yang lebih jelas mengenai penjabaran variabel, subvariabel, dan indikator- indikatornyadapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.2 Variabel Penelitian

Variabel Subvariabel Indikator

Pengembangan Karir*

(X)

Perencanaan Karir

1. Pendidikan formal 2. Pengalaman kerja 3. Prestasi kerja 4. Keterampilan kerja 5. Produktivitas kerja 6. Penaikan Jabatan 7. Peningkatan karir 8. Pelatihan karyawan 9. Jenjang karir 10. Perencanaan kerja

Motivasi Kerja**

(Y)

Kebutuhan Fisiologis 1. Pemberian gaji

2. Tunjangan makan dan minum Kebutuhan Akan

Keamanan

3. Tunjangan Kesehatan 4. Jaminan tenaga kerja 5. Tunjangan perumahan 6. Tunjangan pensiun

Kebutuhan Sosial

7. Hubungan dengan rekan kerja

8. Hubungan dengan atasan 9. Kerja sama kelompok Kebutuhan

Penghargaan

10. Pemberian bonus atas

produksi

(4)

Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013 1127 Sumber : * Sadili Samsudin (2006 : 139)

** A. H. Maslow (1954) dalam Malayu S.P. Hasibuan (2010 : 104) 8. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendukung metode tersebut peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

f. Populasi g. Sampel

h. Teknik Sumpling 4. Metode Analisis Data

a. Uji validitas dan Realibilitas

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Validitas dan Reliabilitas.

10) Uji validitas Instrumen

Setelah pengujian konstruksi dari ahli dan berdasarkan pengalaman empiris di lapangan selesai, maka diteruskan dengan uji coba instrumen. Instrumen tersebut dicobakan pada sampel dari mana populasi diambil. Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan kontrak yang kuat. Jadi berdasarkan analisis faktor itu dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik (Sugiyono, 2010:137).

11) Uji Realibilitas

Pengujian Reliabilitas dinyatakan dengan interval consistency dengan terknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown (Split half), untuk keperluan tersebut maka butir-butir instrumen dibelah dua menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instumen ganjil dan genap, yang kemudian masing-masing dijumlahkan untuk mendapatkan skor total setiap kelompok, selanjutnya skor total setiap kelompok tersebut dicarikan korelasinya yang kemudian dimasukan kedalam rumus Spearman Brown dalam buku Sugiyono (2011:131) sebagai berikut:

Dimana :

ri = Realibilitas Internal seluruh instrumen

rb = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua Dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16

Dengan kesimpulan variabel yang reliabel memiliki nilai diatas 0,5 dan merupakan construct yang kuat.

12) Transformasi Data

Transformasi data, berasal dari transform, merubah bentuk data. Merubah bentuk data dari bentuk asli ke bentuk lain tanpa merubah datanya. Pada pendekatan analisis jalur seringkali digunakan tipe data ordinal. Tipe data tersebut merefleksikan peubah-peubah

Kebutuhan

Mengaktualisasikan Diri

11. Pemberian penghargaan 12. kenaikan gaji atas prestasi kerja

13. Promosi jabatan bagi karyawan berprestasi 14. Kebebasan berpendapat 15. Memberikan penilaian dan Kritik

rb ri rb

  1

.

2

(5)

Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013 1128 yang sebelumnya berasal dari suatu konsep yang sudah diubah bentuknya sehingga dapat

diukur (Nazir, 1988 dalam Buku pedoman Penyusunan Tugas akhir mahasiswa, 2012).

Analisis Jalur membutuhkan perhitungan matematis didalamnya. Oleh karena itu skala pengukuran data yang dibutuhkan minimal berskala interval. Jika data yang akan dianalisis berskala ordinal , maka perlu d’transformasi terlebih menjadi skala interval agar dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut, metode pentrasformasian data tersebut umumnya menggunakan Uji MSI (Method of Successive Interva).

13) Analisis Verikatif

Penelitian verifikatif adalah bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian lain. Penelitian verifikatif pada dasarnya menguji kebenaran dari suatu teori atau hasil penelitian sebelumnya, sehingga diperoleh hasil yang memperkuat atau menggugurkan teori atau hasil penelitian sebelumnya yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan.

Analisis verifikatif menggunakan teknik analisis korelasi. Sebelum menganalisis korelasi sebaiknya menganalisis transformasi data dengan menggunakan metode MSI 14) Analisis Korelasi

Analisis korelasi yang dimaksud adalah untuk menguji keeratan hubungan Pengembangan Karir terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT.Excel Utama Indonesia Karawang. Formulasi yang digunakan adalah korelasi product moment method sebagai berikut :

Keterangan : r = Koefisien Korelasi n = Jumlah Sampel

x = Kualitas Kehidupan Kerja y = Stress Kerja Dosen Sumber : Sugiyono (2011:183)

Dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16 Untuk menginterprestasikan dapat diuraikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.7

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan/Pengaruh

0.00 – 0.199 Sangat Rendah

0.20 – 0.399 Rendah

0.40 – 0.599 Sedang

0.60 – 0.799 Kuat

0.80 – 1.000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono, (2011:184) 15) Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah uji pihak kanan berarti “Pengembangan Karir berpengaruh positif terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada PT. Excel Utama Indonesia Karawang “.

Dengan ketentuan :

Ho : ρ = 0, Pengembangan Karir tidak berpengaruh positif terhadap Motivasi Kerja

Karyawan PT.Excel Utama Indonesia Karawang.

(6)

Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013 1129 Ha : ρ > 0, Pengembangan Karir berpengaruh positif terhadap Motivasi Kerja

Karyawan PT.Excel Utama Indonesia Karawang.

P. Hasil Penelitian dan Pembahasan

4. Rekaputulasi Variabel Pengembangan Karir Tabel 4.30

Rekapitulasi Variabel Pengembangan Karir

No Indikator Skor Katagori

1 Pendidikan formal 283 Baik

2 Pengalaman kerja 268 Baik

3 Prestasi kerja 280 Baik

4 Keterampilan kerja 291 Baik

5 Produktivitas kerja 276 Baik

6 Penaikan jabatan 285 Baik

7 Peningkatan karir 288 Baik

8 Pelatihan karyawan 254 Baik

9 Jenjang karir 260 Baik

10 Perencanaan kerja 259 Baik

Sumber: Analisis data, 2012

Berdasarkan penjelasan tabel 4.30, dan gambar 4.11 diatas, maka didapat hasil rekapitulasi pengembangan karir dengan jumlah responden 72 dari 10 pertanyaan, menunjukkan bahwa karyawan PT.Excel Utama Indonesia Karawang menilai Baik dengan Pendidikan formal (Score 283), Pengalaman kerja (Score 268), Prestasi kerja (Score 280), Keterampilan kerja (Score 291), Produktivitas kerja (Score 276), Penaikan jabatan (Score 285), Peningkatan karir (Score 288), Pelatihan karyawan (Score 254), Jenjang karir (Score 260), dan Perencanaan kerja (Score 259). Dan nilai yang paling kecil ada pada indicator pelatihan karyawan dengan score 254, dan ini harus ditingkatkan. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan PT.Excel Utama Indonesia Karawang menilai Baik terhadap pengembangan karir di PT.Excel Utama Indonesia Karawang.

Berikut adalah grafik rekapitulasi variabel kualitas kehidupan kerja di Universitas

Singaperbangsa Karawang:

5. Rekapitulasi Variabel Motivasi Kerja

(7)

Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013 1130

Tabel 4.61

Rekapitulasi Variabel Motivasi Kerja

No Indikator Skor Katagori

1 pemberian gaji 297 Baik

2 tunjangan makan dan minum 259 Baik

3 tunjangan kesehatan 283 Baik

4 jaminan tenaga kerja 282 Baik

5 tunjangan perumahan 278 Baik

6 tunjangan pensiun 297 Baik

7 hubungan rekan kerja 272 Baik

8 hubungan dengan atasan 298 Baik

9 kerja sama kelompok 273 Baik

10 pemberian bonus 270 Baik

11 pemberian penghargaan 281 Baik

12 kenaikan gaji 264 Baik

13 promosi jabatan 299 Baik

14 kebebasan berpendapat 287 Baik

15 penilaian dan kritik 276 Baik

Sumber: Analisis data, 2012

Dari penjelasan tabel 4.40, dan gambar 4.27 diatas, maka didapat hasil rekapitulasi motivasi kerja dengan jumlah responden 72 dari 15 pertanyaan, menunjukkan bahwa karyawan menilai baik dengan pemberian gaji (Score 297), tunjangan makan dan minum (Score 259), tunjangan kesehatan (Score 283), jaminan tenaga kerja (Score 282), tunjangan perumahan (Score 278), tunjangan pensiun (Score 297), hubungan rekan kerja (Score 272), hubungan dengan atasan (Score 298), kerja sama kelompok (Score 273), pemberian bonus (Score 270), pemberian penghargaan (Score 281), kenaikan gaji (Score 264), promosi jabatan (Score 299), kebebasan berpendapat (Score 287), dan penilaian dan kritik (Score 276). Dan nilai yang paling kecil ada pada indicator tunjangan makan dan minum dengan (score 259), dan ini harus ditingkatkan. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan PT.Excel Utama Indonesia Karawang menilai baik terhadap motivasi yang diberikan perusahaan.

3.Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Motivasi Kerja

Berikut ini adalah analisis data yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengembangan karir dengan motivasi kerja karyawan.

b) Analisis Korelasi Person Product Moment

Untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara variabel pengembangan karir dengan motivasi kerja karyawan PT.Excel Utama Indonesia Karawang, telah dilakukan analisis dengan menggunakan alat bantu analisis berupa SPSS 16 dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.64 Analisis Korelasi

Correlations

PENGEMBANGAN KARIR

MOTIVASI KERJA

PENGEMBANGAN KARIR

Pearson

Correlation 1 .694

**

Sig. (1-tailed) .000

N 72 72

MOTIVASI KERJA

Pearson

Correlation . 694

**

1

Sig. (1-tailed) .000

N 72 72

(8)

Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013 1131 Correlations

PENGEMBANGAN KARIR

MOTIVASI KERJA

PENGEMBANGAN KARIR

Pearson

Correlation 1 .694

**

Sig. (1-tailed) .000

N 72 72

MOTIVASI KERJA

Pearson

Correlation . 694

**

1

Sig. (1-tailed) .000

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Sumber : Data primer dianalisis, 2012

Dari pengolahan data pada tabel 4.44 dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh kuat sebesar 0.694 antara pengembangan karir dengan motivasi kerja karyawan PT.Excel Utama Indonesia Karawang. Hal itu dapat dilihat dari tabel 3.7 yaitu tabel interprestasi koefisien korelasi.

4. Koefisien Determinasi

Nilai koefisien determinasi/Coefisien Determinan (CD) terhadap hubungan antara variabel pengembangan karir dengan motivasi kerja karyawan dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.65 Koefesien Determinasi

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .700

a

.490 .483 .422

a. Predictors: (Constant), Pengembangan_Karir Adapun hitungan secara manual adalah sebagai berikut :

CD = r² x 100%

CD = (0,694)² x 100%

= 0,481939 x 100%

CD = 49%

Dari hasil perhitungan koefisien determinasi didapatkan nilai sebesar 49%. Artinya bahwa variabel pengembangan karir mempengaruhi variabel motivasi kerja karyawan sebesar 49%, sedangkan sisanya sebesar 51% (100%- 49% = 51%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5. Pengujian Signifikasi Korelasi

Pengujian Hipotesis koefisien korelasi akan diuji pada tingkat signifikan 5% melelui uji pihak kanan, yaitu sebagai berikut:

3) Menentukan Ho dan Ha

Ho : ρ = 0 : Tidak terdapat hubungan antara variabel pengembangan karir dengan variabel motivasi kerja karyawan.

Ha : ρ > 0 : Terdapat hubungan antara variabel pengembangan karir dengan variabel motivasi kerja karyawan.

4) Menentukan t tabel

(9)

Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013 1132 Dk = n - 2 72 – 2 = 70

Pengujian hipotesis penelitian dengan uji pihak kanan (one tailed) untuk koefesien korelasi pada taraf nyata 5% dari derajat bebas 70 maka didapat nilai t tabel 1.66691.

Untuk t hitung adalah sebagai berikut:

Tabel 4.66 Analisis t Hitung SPSS 16

Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.283 .257 4.987 .000

Pengembangan_Karir .641 .078 .700 8.068 .000

a. Dependent Variable: Motivasi Kerja Karyawan

Adapun Perhitungan t hitung secara manual adalah sebagai berikut:

1

2

2 r n t r

 

694

2

, 0 1

2 72 694 , 0

 

481636 ,

0 1

70 539 , 0

 

518364 ,

0

37 , 8 694 ,

0 x

719975 ,

0

80878 ,

 5 t = 8,068

Dari table 4.58 diatas diketahui bahwa nilai t hitung adalah sebesar 8,068. Nilai t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Nilai t tabel untuk tingkat kesalahan 5%, dan dk = n – 2 = 70, diperoleh t tabel = 1.667 dengan t hitung sebesar = 8,068,.

6. Pengujian Hipotesis

Dalam pengujian hipotesa penelitian ini pada tingkat signifikansi 5% dan dengan derajat bebas sebesar 70 sehingga didapat nilai t tabel 1,667 dan dari analisis t hitung dengan menggunakan program SPSS 16 didapat nilai 8,068 dengan pengertian bahwa t hitung > t tabel dan ini berarti bahwa hipotesis nol ditolak dan hipotesa alternatif diterima yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pengembangan karir dengan motivasi kerja karyawan PT.Excel Utama Indonesia Karawang.

Q. Kesimpulan dan Saran 2. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari hasil analisa mengenai Pengaruh

pengembangan karir terhadap motivasi kerja karyawan PT.Excel Utama Indonesia Karawang,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

(10)

Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013 1133 1. Pengembangan Karir di PT.Excel Utama Indonesia Karawang, kebanyakan menyatakan baik

terhadap pengembangan karir berdasarkan Pendidikan formal, Pengalaman kerja, Prestasi kerja, Keterampilan kerja, Produktivitas kerja, Penaikan jabatan, Peningkatan karir, Pelatihan karyawan, Jenjang karir, dan Perencanaan kerja.

2. Motivasi Kerja yang diberikan PT.Excel Utama Indonesia Karawang, umumnya karyawan menilai baik terhadap motivasi yang diberikan perusahaan berdasarkan pemberian gaji, tunjangan makan dan minum, tunjangan kesehatan, jaminan tenaga kerja, tunjangan perumahan, tunjangan pension, hubungan rekan kerja, hubungan dengan atasan, kerja sama kelompok, pemberian bonus, pemberian penghargaan, kenaikan gaji, promosi jabatan, kebebasan berpendapat, dan penilaian dan kritik.

Pengembangan Karir berpengaruh positif dan signifikan (α=5%) terhadap Motivasi Kerja karyawan PT.Excel Utama Indonesia Karawang, Dengan nilai koefisien determinasi sebesar 49 persen, artinya pengaruh Pengembangan Karir terhadap Motivasi Kerja Karyawan adalah 49 persen sedangkan sisanya 51 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

2.Saran

2.1 Saran Bagi Lembaga

Adapun yang dapat disarankan oleh Peneliti untuk PT. Excel Utama Indonesia Karawang setelah melakukan penelitian ini yaitu :

1. Pengembangan karir merupakan upaya pribadi seorang karyawan untuk mencapai suatu rencana karir. Setelah penulis melakukan penelitian di PT.Excel Utama Indonesia Karawang, dimana seluruh karyawan menilai baik terhadap pengembangan karir yang ada di PT.Excel Utama Indonesia Karawang. Disarankan perusahaan dapat mempertahankan apa-apa yang sudah dicapai sesuai dengan visi, dan misi yang telah ditetapkan perusahaan,

Perusahaan disarankan untuk memotivasi karyawannya agar dapat memberikan loyalitas dan dedikakasinya kepada perusahaan. Perusahaan dapat melakukannya dengan cara memenuhi kebutuhan dasar karyawan, mengajak karyawan untuk ikut mengajukan ide dalam proses pengambilan keputusan serta memberikan penghargaan kepada pegawai atas prestasi kerjanya sehingga akan mendorong karyawan untuk memberikan kontribusi yang baik kepada perusahaan, sehingga visi dan misi perusahaan dapat tercapai.tersebut dapat tercapai. Hal ini akan sesuai dengan tujuan motivasi yaitu: meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi pegawai dan mempertinggi rasa tanggung jawab pegawai terhadap tugas-tugasnya.

3.2 Saran Bagi Peneliti Selanjutnya

Setelah menelaah lebih jauh peneliti saat ini menyarankan pada peneliti berikutnya yaitu Dalam

penelitian jangan hanya menggunakan pengetahuan saja namun mental yang baik dalam

menghadapi responden, mampu mengarahkan dan menjelaskan maksud dan tujuan dengan baik, dan

bisa memaksimalkan waktu yang ada untuk mencari segala bahan yang dibutuhkan dalam penelitian.

(11)

Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013 1134 R. DAFTAR PUSTAKA

Anwar Prabu Mangkunegara, 2009. “MSDM Perusahaan”.

Cetakan kedelapan. PT.Remaja Rosda Karya, Bandung.

, 2008. “Perilaku dan Budaya Organisasi”. PT. Rafika Aditama, Bandung.

Danang Sunyoto &Burhanudin, 2011.”Perilaku Organisasional”.Cetakan pertama Yogyakarta : CAPS

Edy Sutrisno, 2009. “Manajemen Sumber Daya manusia”. KENCANA PRENADA MEDIA GROUP, Jakarta.

Hasibuan, Malayu S.P, 2002. “Manajemen Sumber Daya manusia”. Edisi Revisi. Bumi Aksara, Jakarta.

John M. Ivancevich, Robert Konopaske, & Michael T. Matteson, 2007. ”Perilaku Dan Manajemen Organisasi”.

Erlangga : PT Gelora Aksara Pratama

Moh. Pabundu Tika, 2010. ”Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan”. Cetakan ketiga.

Jakarta : PT Bumi Aksara.

Sopiah, 2008. ”Perilaku Organisasional”. Yogyakarta : C.V Andi Offset.

Sugiyono, 2009. ”Metode Penelitian Bisnis”. Cetakan ke lima. Bandung : CV ALFABETA.

, 2011. ”Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Cetakan ke-14. Bandung : CV ALFABETA.

T. Hani Handoko, 2008. “ Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia”.

Cetakan keenam belas.

Yogyakarta : BPFE-YOGYAKARTA

Veitzal Rivai, 2005. “MSDM untuk Perusahaan”. Edisi kedua.

Jakarta : PT Raja Grafindo

Wibowo, 2011. ”Budaya Organisasi” . Cetakan kedua.

Jakarta : PT Raja Gravindo Persada

, 2010. ”Manajemen Kinerja” . Cetakan ketiga.

Jakarta : PT Raja Gravindo Persada

http://etd.eprints.ums.ac.id/1297/1/B100010017.pdf diunduh pada 4/04/12pkl, 20.00 Wib

http://inparametric.com/bhinablog/download/uji_normalitas.pdf diunduh pada 08/04/12pkl,20.00 Wib

http://junaidichaniago.wordpress.com diunduh pada 10/07/12pkl,20.00Wib

Referensi

Dokumen terkait

Beban sewa yang dibebankan pada Perusahaan berkaitan dengan transaksi sewa tersebut untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing

5 Berdasarkan data diatas, didapatkan bahwa nilai throughput untuk komunikasi antar server VoIP pada jaringan wireline tidak begitu berbeda antara satu user dengan dua

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara langsung serta menyebar kuisoner yang harus diisi oleh responden dengan bererapa penilaian yaitu; penilaian

kegiatan Diklat merupakan pengalaman yang akan membantu proses perubahan perilaku positif kerja peserta secara permanen setelah mengikuti Diklat Tingkat Dasar.

(2010), dikemukakan bahwa polifenol dalam teh hijau memiliki efek untuk berikatan dengan enzim tersebut dan bersifat suatu inaktivator yang irreversible sehingga enzim

Maksud dari kegiatan kuliah lapangan adalah membuat peta geologi dan peta sebaran bahan galian batu pasir kuarsa dan batu gamping daerah Cibadak,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak faktor disiplin kerja dan iklim kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja kerja karyawan.. Secara parsial

GLWHPXNDQ FDPSXU NRGH ³3UHWHVW ´ FDPSXU NRGH LQL PHPSXQ\DL GXD IXQJVL \DLWX \DQJ SHUWDPD ³PHQJXWLS SHPELFDUDDQ RUDQJ ODLQ ´ 3HQXOLV menggunakan bahasa ini karena penulis