ABSTRAK
Puspita, Shelly Anggun. 2013. Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar PKn
Siswa Kelas VA SDK Ganjuran Menggunakan Media Audio Visual. Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui bagaimana penggunaan media audio visual dalam mata pelajaran PKn dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas VA SDK Ganjuran, (2) untuk mengetahui apakah penggunaan media audio visual dalam mata pelajaran PKn dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas VA SDK Ganjuran.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VA SDK Ganjuran yang berjumlah 23 siswa. Objek penelitiannya adalah minat dan prestasi belajar siswa kelas VA SDK Ganjuran menggunakan media audio visual. Waktu penelitian adalah pada semester genap tahun 2012/2013 pada bulan Maret. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner dan tes. Kuesioner digunakan untuk mengukur minat, sedangkan tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan minat siswa. Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata minat siswa pada kondisi awal adalah 52,04 meningkat pada siklus I menjadi 54,04 dan pada akhir siklus II meningkat menjadi 57,13. Peningkatan juga terjadi di prestasi belajar siswa, yaitu skor rata-rata nilai siswa pada kondisi awal adalah 61,97 meningkat pada siklus I menjadi 70 kemudian pada akhir siklus II meningkat menjadi 81, 7. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas VA SDK Ganjuran pada mata pelajaran PKn.
ABSTRACT
Puspita, Shelly Anggun. 2013. Increasing Interest and Student Achievement Civics Class VA SDK Ganjuran Using Audio Visual Media. Elementary School Teacher Education Program, Department of Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.
This study aimed (1) to determine how the use of audio-visual media in Civics subject to increasing interest and grade student achievement SDK Ganjuran VA, (2) to determine whether the use of audio-visual media in Civics subject to increasing interest and student achievement VA SDK class Ganjuran.
This research was a classroom action research was conducted in two cycles. The subjects were all students in grade VA SDK Ganjuran totaling 23 students.The research object is the interest of the class and student achievement Ganjuran VA SDK using audio-visual media. When the study was the second semester of 2012/2013 in March. Instrument in this study were questionnaires and tests. The questionnaire used to gauge interest, while the tests used to measure student achievement.
The results showed an increase in student interest. This was indicated by an average score of student interest in the initial conditions is rising 52.04 to 54.04 in the first cycle and at the end of the second cycle increased to 57.13. Increase also occurred in student achievement, which is the average score of the students in the initial conditions is 61.97 increase in the first cycle to 70 and then at the end of the second cycle increased to 81, 7. Based on these data it can be concluded that the use of audio-visual media can increase student interest and achievement in the classroom VA SDK Ganjuran Civics subjects.
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS VA SDK GANJURAN
MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL
Skripsi
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh :
Nama : Shelly Anggun Puspita NIM : 091134014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS VA SDK GANJURAN
MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL
Skripsi
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh :
Nama : Shelly Anggun Puspita NIM : 091134014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tuhan Yesus Kristus
yang selalu mendampingiku dimana pun aku berada.Kedua orangtuaku :
Bapak
Shinto Roy Asmoro
dan IbuMM. Supinah
yang selalu mendukungdan mencintaiku.
Adik-adikku tersayang
Robby Dharma Panjilie
,
Aliessa Kusumastuti
danSandra
Meylani
yang telah menyemangatiku dan mendoakanku.Sahabat-sahabatku
Terima kasih atas semangat, perhatian, dan bantuan kalian.
v MOTTO
Orang sukses adalah orang yang tidak pernah
berhenti mencoba walau telah melalui seribu
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Univesitas Sanata Dharma :
Nama : Shelly Anggun Puspita
NIM : 091134014
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS VA SDK GANJURAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL”
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian surat ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 30 Oktober 2013
Yang Menyatakan,
vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana karya ilmiah.
Yogyakarta, 30 Oktober 2013
Penulis,
viii
ABSTRAK
Puspita, Shelly Anggun. 2013. Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar PKn
Siswa Kelas VA SDK Ganjuran Menggunakan Media Audio Visual. Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui bagaimana penggunaan media audio visual dalam mata pelajaran PKn dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas VA SDK Ganjuran, (2) untuk mengetahui apakah penggunaan media audio visual dalam mata pelajaran PKn dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas VA SDK Ganjuran.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VA SDK Ganjuran yang berjumlah 23 siswa. Objek penelitiannya adalah minat dan prestasi belajar siswa kelas VA SDK Ganjuran menggunakan media audio visual. Waktu penelitian adalah pada semester genap tahun 2012/2013 pada bulan Maret. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner dan tes. Kuesioner digunakan untuk mengukur minat, sedangkan tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan minat siswa. Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata minat siswa pada kondisi awal adalah 52,04 meningkat pada siklus I menjadi 54,04 dan pada akhir siklus II meningkat menjadi 57,13. Peningkatan juga terjadi di prestasi belajar siswa, yaitu skor rata-rata nilai siswa pada kondisi awal adalah 61,97 meningkat pada siklus I menjadi 70 kemudian pada akhir siklus II meningkat menjadi 81, 7. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas VA SDK Ganjuran pada mata pelajaran PKn.
ix
ABSTRACT
Puspita, Shelly Anggun. 2013. Increasing Interest and Student Achievement Civics Class VA SDK Ganjuran Using Audio Visual Media. Elementary School Teacher Education Program, Department of Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.
This study aimed (1) to determine how the use of audio-visual media in Civics subject to increasing interest and grade student achievement SDK Ganjuran VA, (2) to determine whether the use of audio-visual media in Civics subject to increasing interest and student achievement VA SDK class Ganjuran.
This research was a classroom action research was conducted in two cycles.The subjects were all students in grade VA SDK Ganjuran totaling 23 students.The research object is the interest of the class and student achievement Ganjuran VA SDK using audio-visual media.When the study was the second semester of 2012/2013 in March. Instrument in this study were questionnaires and tests.The questionnaire used to gauge interest, while the tests used to measure student achievement.
The results showed an increase in student interest.This was indicated by an average score of student interest in the initial conditions is rising 52.04 to 54.04 in the first cycle and at the end of the second cycle increased to 57.13.Increase also occurred in student achievement, which is the average score of the students in the initial conditions is 61.97 increase in the first cycle to 70 and then at the end of the second cycle increased to 81, 7.Based on these data it can be concluded that the use of audio-visual media can increase student interest and achievement in the classroom VA SDK Ganjuran Civics subjects.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PKNSISWA KELAS VA SDK GANJURAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO
VISUAL” sesuai dengan waktu yang diharapkan. Skripsi ini disusun demi
memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan di Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Selesainya skripsi ini tentunya tidak lepas dari dorongan, perhatian dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. BapakRohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., MA., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Ibu Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D., selaku Dosen Pembimbing Akademik.
4. Bapak Drs. Paulus Wahana, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing I, yang telah memberikan dorongan, motivasi, dan perhatian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Theresia Yunia S., S.Pd., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan saran dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Eny Winarti, S.Pd., M.Hum., Ph.D., selaku dosen penguji. 7. Para dosen dan staf PGSD, terima kasih atas bantuannya.
8. Bapak HY. Budisantoso, S.Sos., selaku Kepala Sekolah SDK Ganjuran yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.
xi
10.Siswa-siswi SDK Ganjuran yang telah menyambut dengan baik dan dapat bekerja sama.
11.Orang tuaku yang tercinta, Bapak Shinto Roy Asmoro dan Ibu MM. Supinah yang telah memberikan dukungan, cinta kasih, dan menunjang segala kebutuhan.
12.Adikku Robby Dharma Panjilie, Aliessa Kusumastuti, dan Sandra Meylani.
13.Sahabat- sahabatku : Nana, Maggie, Agnes, Eka, Reno, Mbak Tyas, Laura dan Dian Kartika terima kasih atas dorongan, semangat dan bantuannya. 14.Teman-teman kelas C angkatan 2009.
15.Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga karya penelitian ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi banyak pihak. Penulis menyadari karya ini masih banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.
xii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vii
ABSTRAK ... viii
BAB II LANDASAN TEORI A. KajianTeori ... 8
1. Minat Belajar ... 8
2. Prestasi Belajar ... 10
3. Media Audio Visual... 12
4. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)... 17
B. Penelitian yang Relevan ... 19
C. Kerangka Berpikir ... 22
xiii BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ... 23
B. Setting Penelitian ... 24
C. Jadwal Penelitian ... 24
D. Rancangan Penelitian ... 25
E. Rancangan Setiap Siklus ... 26
F. Instrumen Penelitian ... 30
G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian... 31
H. Teknik Pengumpulan Data ... 37
I.Analisis Data ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Proses Penelitian... 41
a. Siklus I ... 41
b. Siklus II ... 45
c. Hasil Minat Belajar Siswa ... 49
d. Hasil Prestasi Belajar Siswa ... 51
B. Pembahasan 1. Peningkatan Minat ... 53
2. Peningkatan Prestasi Belajar ... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 57
B. Saran... 58
DAFTAR PUSTAKA ... 60
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 24
Tabel 3.2 Instrumen Penelitian ... 31
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner ... 31
Tabel 3.4 Skoring Kuesioner ... 32
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Evaluasi I ... 32
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II ... 32
Tabel 3.7 Tabel Validasi Perangkat Pembelajaran ... 33
Tabel 3.8 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ... 33
Tabel 3.9 Hasil Validasi dan Kriterianya ... 34
Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Validitas Soal Evaluasi Siklus I... 34
Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Validitas Soal Evaluasi Siklus II ... 35
Tabel 3.12 Hasil Perhitungan Validitas Kuesioner. ... 36
Tabel 3.13 Koefisien Reliabilitas ... 37
Tabel 3.14 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I ... 37
Tabel 3.15 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II. ... 37
Tabel 3.16 Hasil Reliabilitas Kuesioner ... 37
Tabel 3.17 Target Keberhasilan Minat dan Prestasi Siswa ... 38
Tabel 3.18 Penetapan Skor Kuesioner ... 40
Tabel 3.19 Penilaian Acuan Patokan (PAP) ... 40
Tabel 4.1 Rincian Peningkatan Siklus I ... 46
Tabel 4.2 Rincian Peningkatan Siklus II ... 50
Tabel 4.3 Skor Minat Belajar Sebelum Penelitian... 50
Tabel 4.4 Skor Minat Belajar Setelah Siklus I ... 51
Tabel 4.5 Skor Minat Belajar Setelah Siklus I ... 52
Tabel 4.6 Nilai Ulangan Harian Siswa ... 53
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kurt Lewin ... 24
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Minat Belajar ... 60
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Prestasi Belajar ... 61
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ... 62
Lampiran 2. RPP Siklus I dan II ... 70
Lampiran 3. LKS Siklus I dan II ... 83
Lampiran 4. Soal Evaluasi Siklus I dan II ... 85
Lampiran 5. Materi ... 89
Lampiran 6. Nilai Ulangan dan Hasil dari Siklus I serta Siklus II ... 92
Lampiran 7. Hasil Pengerjaan Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II ... 97
Lampiran 8. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner dan Soal Evaluasi ... 109
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan berbangsa. Tujuannya adalah untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (Aryani & Susatim, 2010).
Fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional dapat diwujudkan dengan
berbagai cara, salah satunya adalah melaksanakan pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn). Pendidikan Kewarganegaraan dapat membentuk
pribadi manusia yang berahlak mulia dan bertanggung jawab. Hal ini juga
dikemukakan oleh Wahab dan Sapriya (2011), bahwa agar menjadi warga
negara yang bertanggung jawab maka warga negara harus memiliki sikap
yang berkualitas, hal tersebut merupakan tugas pokok pendidikan, terutama
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Tujuan Pendidikan
kemampuan memahami, menghayati, dan meyakini nilai-nilai Pancasila
sebagai pedoman perilaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara sehingga menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan dapat
diandalkan serta memberi bekal kemampuan untuk belajar lebih lanjut
(Aryani & Susatim, 2010).
Inovasi tersebut tidak tercermin pada kegiatan belajar mengajar di
SDK Ganjuran yang diajarkan oleh guru mata pelajaran PKn, berdasarkan
dari hasil observasi yang dilakukan satu kali di SDK Ganjuran pada tanggal
06 Oktober 2012 di kelas V A terdapat 19 siswa yang hadir dari 23 siswa,
terlihat satu siswa sangat aktif (siswa mengangkat tangan ketika guru
bertanya), sedangkan perhatian siswa lainnya tidak terpusat pada guru (hal ini
terbukti dari adanya sembilan siswa dari 23 siswa yang tidak memperhatikan
dan bermain sendiri) dan 13 siswa lainnya cenderung memperhatikan tetapi
tidak aktif. Guru menggunakan metode ceramah dan menggunakan media
berupa buku sehingga semakin lama perhatian siswa mulai berkurang (siswa
yang tidak memperhatikan bertambah, siswa mengobrol dengan teman
sebangkunya, bermain sendiri, dan melamun).
Berdasarkan hasil wawancara dengan 7 siswa kelas V A pada tanggal
6 Oktober 2012, , (“Selamat siang dek?”, “selamat siang mbak”. “boleh
bertanya tentang sesuatu tidak?”, “boleh kok mbak”. “hmm.. menurut kalian bagaimana mata pelajaran PKn itu?”, “ya ada yang susah ada yang gampang mbak”. “lho, kok susah?lha kenapa?”, “soalnya harus menghafal
menjelaskan tok terus jadinya ga ngerti deh mbak”). Dari hasil wawancara tersebut,maka peneliti menyimpulkan bahwa mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan termasuk mata pelajaran yang sulit karena siswa harus
menghafalkan materinya dan siswa merasa bosan ketika proses belajar
mengajar di kelas karena guru berpaku pada buku.
Berdasarkan dari hasil pengamatan nilai tahun ajaran 2011/2012, pada
Ulangan Harian sebanyak 16 (45 %) siswa mendapatkan nilai dibawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dari 37 siswa. Sedangkan siswa yang
mencapai KKM berjumlah 21 (55%). Sehingga, berdasarkan dari hasil
observasi, wawancara dengan 7 (tujuh) siswa kelas V A, dan dari hasil
pengamatan dokumen, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa siswa
mengalami kesulitan dalam mata pelajaran PKn karena siswa merasa
kesulitan dalam menghafalkan materi dan siswa merasa bosan di kelas
dengan cara guru mengajar. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi minat
dan hasil belajar siswa di kelas pada mata pelajaran PKn.
Berdasarkan masalah yang ditemukan, maka peneliti akan melakukan
penelitian tindakan kelas untuk menangani masalah tersebut, yaitu
menggunakan media audio visual agar siswa berminat mengikuti proses
pembelajaran. Hamalik dalam Azhar Arsyad (1997) mengemukakan bahwa
pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
Solihatin (2012) berpendapat bahwa media pembelajaran Pkn sebagai
salah satu komponen pembelajaran, tidak dapat luput dari pembahasan sistem
pembelajaran secara menyeluruh. Media pembelajaran harus kreatif dan
produktif karena media digunakan untuk memperlancar interaksi antara guru
dengan siswa sehingga dalam kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan
efisien. Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan
dengan berbagai macam alasan, diantaranya terbatasnya waktu untuk
membuat persiapan, sulit mencari media yang tepat, tidak adanya dana, dan
lain sebagainya.
Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses
belajar mengajar. Media dalam proses belajar mengajar diartikan sebagai
alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informas visual atau verbal.
Penelitian ini mengangkat masalah tentang minat dan prestasibelajar
siswa yang masih rendah di SDK Ganjuran, maka peneliti akan menggunakan
media audio visual untuk mengatasi permasalahan. Sehingga penelitian
menggunakan judul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar PKn Siswa
Kelas VA SDK Ganjuran Melalui Penggunaan Media Audio Visual”.
B. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada siswa kelas VA SDK Ganjuran tahun
ajaran 2012/2013 dengan kompetensi dasar mengenal bentuk-bentuk
keputusan bersama, seperti keputusan pribadi, keputusan bersama, voting,
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis memaparkan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanapelaksanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan media
audio visual dapatmeningkatkan minat belajar siswa kelas VA di SDK
Ganjuran tahun ajaran 2012/2013?
2. Apakah penggunaan media audio visual dalam mata pelajaran PKn untuk
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VA di SDK Ganjuran
tahun ajaran 2012/2013?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran PKn dengan
menggunakan media audio visual dapatmeningkatkan minat belajar siswa
kelas VA di SDK Ganjuran tahun ajaran 2012/2013.
2. Untuk mengetahui apakah penggunaan media audio visual dalam mata
pelajaran PKn dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VA di SDK
Ganjuran tahun ajaran 2012/2013.
E. Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Bagi peneliti
Menambah wawasan peneliti dalam media audio visual. Motivasi bagi
2. Bagi guru
Mendapatkan pengalaman bagaimana cara menarik perhatian siswa
menggunakan media. Sehingga guru dapat memilih metode, media, dan
model pembelajaran yang tepat bagi siswa.
3. Bagi Prodi
Sebagai bahan masukkan untuk prodi dalam memacu minat mahasiswa
dalam mendesain proses pembelajaran PKn yang berbasis pada media
audio visual.
4. Bagi sekolah
Sebagai inspirasi untuk menggunakan media pembelajaran yang
bervariatif di sekolah. Meningkatkan prestasi akademik siswa melalui
media pembelajaran yang menarik.
5. Bagi siswa
Pengalaman belajar bagi siswa dengan media audio visual. Siswa dapat
belajar dengan media yang memudahkannya untuk memahami dan
menguasai suatu mata pelajaran.
F. Definisi Operasional
Agar tidak menimbulkan persepsi yang berbeda, maka beberapa istilah
yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :
1. Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
2. Prestasi Belajar adalah hasil penilaian pendidik terhadap proses belajar dan
hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan instruksional yang menyangkut isi
pelajaran dan perilaku yang diharapkan dari siswa.
3. Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan
pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara
Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945.
4. Media Audio Visual adalah bentuk media pembelajaran yang murah dan
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori 1. MinatBelajar
Slamento (2010: 180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat
pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,
semakin besar minat. Menurut Getzel dalam Mardapi (2008) minat adalah
suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman yang mendorong
seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan
keterampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian. Minat adalah
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan
(Kamus Besar Bahasa Indonesia: 2008).
Menurut Winkel (1983:30) minat adalah kecenderungan yang agak
menetap dalam subyek merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa
senang berkecimpung dalam bidang itu. Sependapat dengan Winkel,
Hilgard dalam Slamento (2003:27) juga mengemukakan bahwa minat
adalah suatu kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Jadi, minat adalah ketertarikan atau
kecenderungan pada hal yang tertentu.
a. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat adalah pertama,
minatnya terhadap sesuatu jika mereka belum pernah
mengalaminya). Kedua, konsepsinya tentang diri sendiri (siswa akan
menolak informasi yang dirasa mengancamnya, sebaliknya siswa
akan menerima jika informasi itu dipandang berguna dan membantu
meningkatkan dirinya. Ketiga, nilai- nilai (minat siswa timbul jika
sebuah mata pelajaran disajikan oleh orang yang berwibawa).
Keempat, mata pelajaran yang bermakna (informasi yang mudah
dipahami oleh anak akan menarik minat mereka). Kelima, tingkat
keterlibatan tekanan (jika siswa merasa dirinya mempunyai beberapa
tingkat pilihan dan kurang tekanan, minat mereka mungkin akan
lebih tinggi). Keenam, kekompleksitasan materi pelajaran (siswa
yang lebih mampu secara intelektual dan fleksibel secara psikologis
lebih tertarik kepada hal yang lebih kompleks)(Rahim, 2007: 28-29).
a. Ciri-Ciri Minat
Menurut Hurlock (1995: 115), ciri-ciri minat adalah (1) minat
tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental, (2)
minat bergantung pada kesiapan belajar, (3) minat bergantung
pada kesempatan belajar, (4) perkembangan minat mungkin
terbatas, (5) minat dipengaruhi oleh budaya, (6) minat berbobot
emosional, (7) minat itu egosentris.
b. Indikator Minat
Indikator minat mencakup manfaat belajar, usaha memahami
bertanya pada teman, bertanya pada orang lain, dan mengerjakan
soal. (Mardapi, 2008)
Dari uraian indikator-indikator diatas mengenai minat siswa,
maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa indicator siswa yang
memiliki minat, antara lain: (1) ekspresi senang, (2) perhatian
dalam belajar, (3) kemauan mengembangkan diri, (4) keterlibatan
siswa dalam pelajaran.
2. Prestasi Belajar
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2008), prestasi berarti hasil
yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan atau dikerjakan). Prestasi
merupakan pencapaian atau hasil yang telah dicapai yang memerlukan
suatu kecakapan/ keahlian dalam tugas-tugas akademis maupun
nonakademis (Chaplin dalam Supardan, 2011: 476).
ER. Hilgard dalam Riyanto (2009), berpendapat bahwa
pembelajaran adalah proses yang terjadi di dalam kelas dan di luar
kelas.Matlin dan Myers dalam Reni Akbar dan Hawadi (2004: 168)
mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang
relatif permanen sebagai hasil dari pengalaman.
Piaget dalam Semiawan (2008) berpendapat bahwa, belajar adalah
adaptasi yang holistik dan bermakna yang datang dari dalam diri
seseorang terhadap situasi baru, sehingga mengalami perubahan yang
relatif permanen. Jadi, belajar merupakan sebuah perubahan dari tingkah
Lanawati dalam Reni Akbar dan Hawadi (2004) mengemukakan
bahwa, prestasi belajar adalah hasil penilaian pendidik terhadap proses
belajar dan hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan instruksional yang
menyangkut isi pelajaran dan perilaku yang diharapkan dari siswa.
Sedangkan Mulyasa (2006:190) berpendapat bahwa prestasi belajar
merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor, baik internal maupun
eksternal.
a. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Miranda, Winkel, dan Santrock dalam Reni Akbar dan Hawadi
(2004) berpendapat bahwa prestasi belajar siswa ditentukan oleh
faktor-faktor sebagai berikut:
1) Faktor- Faktor yang Ada Pada Siswa
Taraf inteligensi, bakat khusus, taraf pengetahuan yang
dimiliki, taraf kemampuan berbahasa, taraf organisasi kognitif,
motivasi, kepribadian, perasaan, sikap, minat, konsep diri kondisi
fisik dan psikis (termasuk cacat fisik dan kelainan psikologis).
2) Faktor- Faktor yang Ada pada Lingkungan Sekolah
Hubungan antar orang tua, hubungan antar orang tua dan
anak, jenis pola asuh, dan keadaan sosial ekonomi keluarga.
Hubungan siswa dengan guru meliputi, kepribadian guru, sikap
guru terhadap siswa, keterampilan didaktik, dan gaya mengajar.
Adapun hubungan siswa dengan kurikulum, organisasi sekolah,
pendidikan, hubungan sekolah dengan orang tua, dan lokasi
sekolah.
3) Faktor- Faktor pada Lingkungan Sosial yang Lebih Luas
Faktor yang mempengaruhi prestasi siswa dengan keadaan
lingkungan sosial adalah keadaan politik, ekonomi, dan juga
meliputi keadaan fisik yang berupa cuaca dan iklim.
3. Media Audio Visual
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
berarti „tengah‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Gerlach dan Ely dalam Tatang (2012: 98), mengatakan bahwa media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian
yang membagun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pengertian media dalam proses
belajar mengajar adalah alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau
verbal. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau
wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa
yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Adapun media pembelajaran adalah media yang membawa
pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau
mengandung maksud-maksud pengajaran. Sanjaya dalam Tatang
keras yang dapat menghantarka pesan dan perangkat lunak yang
mengandung pesan. Media bukan hanya berupa alat atau bahan,
melainkan hal lain yang memungkinkan siswa memperoleh
pengetahuan.
Gagne dan Briggs (1975) secara implicit mengatakan bahwa
media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape
recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar
bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.
a. Ciri-ciri
Ciri-ciri media adalah sebagai berikut: Pertama, media
pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai
hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat,
didengar, atau diraba dengan panca indera. Kedua, media pendidikan
memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software
(perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam
perangkat keras yang merupakan isi yang disampaiakan kepada siswa.
Ketiga, penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
Keempat, media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada
proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas. Kelima, media
pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru
dan siswa dalam proses pembelajaran. Keenam, media pembelajaran
dapat digunakan secara missal (misalnya: radio, televisi), kelompok
perorangan (misalnya: modul, computer, radio tape/kaset, video
recorder. Ketujuh, sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan
manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.
b. Tiga Kelebihan Media
Media mempunyai tiga kelebihan, yaitu :
1) Kemampuan fiksatif artinya dapat menangkap, menyimpan, dan
menampilkan kembali objek atau kejadian. Dengan kemampuan
ini, objek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam,
difilmkan, dan disimpan.
2) Kemampuan manipulatif, artinya media dapat ditampilkan
kembali objek atau kejadian dengan berbagai perubahan sesuai
keperluan.
3) Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau
audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara
serempak.
c. Fungsi media pembelajaran
Media pembelajaran memiliki beberapa fungsi, yaitu:
menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada
masa lampau, mengamati benda atau peristiwa yang sukar
dikunjungi, memperoleh gambaran yang jelas tentang benda atau
hal-hal yang sukar diamati secara langsung, mendengar suara
yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung, mengamati
dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara
jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati, mengamati dengan
jelas benda-benda yang mudah rusak/ sukar diawetkan, untuk
membandingkan sesuatu, melihat secara cepat sesuatu yang
berjalan lambat, melihat geraka-gerakan lambat yang bergerak
cepat, mengamati gerakan-gerakan mesin/ alat yang sukar
diamati, melihat bagian yang tersembunyi dari suatu alat, melihat
ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/
lama,menjangkau audien yang jumlahnya banyak, dapat belajar
sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing
(Tatang, 2012).
d. Pengelompokkan Media Pembelajaran
Media pembelajaran dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
Pertama, Media Visual adalah media yang hanya dapat dilihat
denga menggunaka indera penglihatan. Kedua, Media Audio
adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif
(hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemampuan anak didik untuk mempelajari bahan.
Ketiga, Media Audio Visual adalah kombinasi antara audio dan
visual (Tatang, 2012)
e. Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Sudjana dan Rivai dalam (Arsyad, 2002), manfaat
media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu: Pertama,
pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa hingga dapat
lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa
dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan
pembelajaran. Ketiga, metode mengajar akan lebih bervariasi,
tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata
oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisa
tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
Keempat, siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar
sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas
lain seperti mengamati, melakukan, memerankan, dan lain-lain.
f. Pengertian Audio Visual
Kustandi dan Sutjipto (2011) berpendapat bahwa media audio
visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan
terjangkau. Disamping menarik dan memotivasi siswa untuk
mempelajari materi lebih banyak, materi audio dapat digunakan
untuk mengembangkan keterampilan mendengar dan
mengevaluasi apa yang telah didengar, mengatur dan
mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan
pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi,
menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa, dan menyiapkan
variasi yang menarik dan perubahan tingkat kecepatan belajar
mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah.
Menurut Arsyad (1996: 94-96) mengatakan bahwa media
audiovisual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan
penting yang diperlukan dalam media audio visual adalah
penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan
yang banyak, rancangan, dan penelitian.
4. Pendidikan Kewarganegaraan
Menurut KTSP (2006) Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan
warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD
1945.
a. Tujuan PKn
Tujuan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
adalah sebagai berikut :
1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan.
2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta anti-korupsi.
3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
b. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1) Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam
perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa
Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan negara kesatuan republik
Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif
terhadap negara kesatuan republik Indonesia, keterbukaan dan
jaminan keadilan
2) Norma, hukum dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan
keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di
masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, sistim hukum dan peradilan
nasional, hukum dan peradilan internasional
3) Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan
kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan
internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan
HAM.
4) Kebutuhan warga negara meliputi: hidup gotong royong, harga
kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan
bersama, prestasi diri , persamaan kedudukan warga negara
5) Konstitusi Negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan
konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah
digunakan di indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi
6) Kekuasan dan Politik, meliputi: pemerintahan desa dan
kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat,
demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi
menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam
masyarakat demokrasi
7) Pancasila meliputi: kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar
negara, pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, pancasila sebagai ideologi terbuka
8) Globalisasi meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar
negeri indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan
internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi
globalisasi.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Kokom Komalasari (2010) yang
berjudul Difusi Inovasi Pembelajaran Kontekstual dalam Pendidikan
Kewarganegaraan menjelaskan tentang pelaksanaan, kendala, resistensi, serta
faktor yang harus diperhatikan dalam difusi inovasi pembelajaraan
dua pendekatan, yaitu kuantitatif dan kualitatif dengan pola “the domininant-less dominant design”. Bagian pertama, peneliti menggunakan pendekatan
kuantitatif, yakni melalui metode survey. Langkah berikutnya penelitian ini
menggunakan paradigm tambahan (kurang dominan) dengan pendekatan
kualitatif untuk pendalaman. Pada tahap ini juga ditambahkan teknik
wawancara.
Populasi penelitian ini adalah siswa SMPN kelas IX di Jawa Barat
yang diajar oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan. Sampel ditentukan
dengan menggunakan teknik clustersampling, proportional, dan systematic
random sampling, sehingga diperoleh 1.004 sampel siswa SMP di Jawa
Barat. Pengumpulan data menggunakan angket terhadap siswa. Digunakan
pula wawancara terhadap 16 guru pendidikan kewarganegaraan. Analisis data
kuantitatif menggunakan teknik analisis deskriptif dengan cara penentuan
kelompok berdasarkan perbandingan nilai skor respoden dengan nilai ideal.
Analisis data hasil wawancara menggunakan langkah-langkah reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitiannya adalah
pelaksanaan pembelajaran kontekstual dalam pendidikan kewarganegaraan di
Jawa Barat menurut persepsi siwa masuk kategori sedang/cukup. Dalam
difusi inovasi pembelajaran kontekstual perlu diperhatikan faktor-faktor guru,
siswa, fasilitas, biaya, iklim sekolah, dukungan orang tua dan masyarakat,
kurikulum dan perubahan budaya.
Penelitian berikutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh
Gafur(2008) dalam judul “Fungsi Media Audiovisual dalam Kegiatan Belajar
keperluan pendidikan dalam pengajaran. Media Audiovisual harus
ditingkatkan fungsinya sehingga dapat digunakan secara meluas dalam
kegiatan belajar mengajar. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
sistem ( system approach). Menurut pendekatan ini, pengajaran dipandang
sebagai suatu sistem pelajaran yang terdiri atas siswa, materi pelajaran,
sumber, alat, metode, dan sebagainya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
mediaaudiovisual dapat menunjang proses pembelajaran.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Arif Firmansyah (2010)
dengan judul “Implementasi Pendekatan Kontekstual dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Pkn Siswa Sekolah Dasar” bertujuan untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa SD Inpres Bumi Sagu Palu . Subjek penelitian ini
adalah kelas V yang terdiri dari 34 siswa. Data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini menggunakan tes. Dari hasil siklus I dan siklus II terjadi
peningkatan pada nilai rata-rata siswa.
Berdasarkan dari penelitian yang sudah dilakukan di atas, peneliti
dapat menyimpulkan bahwa penelitian tersebut relevan dengan penelitian ini,
karena mata pelajaran yang sama yaitu Pendidikan Kewarganegaraan, prestasi
belajar dan media audio visual. Tetapi peneliti belum menemukan penelitian
tentang peningkatan minat dan prestasi belajar PKn siswa kelas VA SDK
Ganjuran menggunakan media audio visual sehingga peneliti akan melakukan
C. Kerangka Berpikir
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas V, dirasa sulit oleh
siswa. Materi tersebut diberikan dengan metode ceramah dan guru terpaku
pada buku paket, siswa merasa kesulitan karena harus menghafal banyak
materi. Hal ini membuat minat siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan menjadi rendah dan prestasi belajar siswa ikut menurun.
Oleh karena itu, peneliti mencoba melakukan sebuah penelitian dengan
kerangka berpikir “Masih Rendahnya Minat dan Prestasi Belajar Siswa
Terhadap Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan”.
Media audio visual dapat meningkatkan minat siswa terhadap mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, karena dengan media audio visual
siswa tidak berpaku pada buku yang menyebabkan kesulitan serta kebosanan,
tetapi siswa akan merasa senang karena media yang digunakan menarik.
Peneliti menggunakan media audio visual ini agar dapat meningkatkan minat
dan prestasi belajar siswa.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah:
1. Penggunaan media audio visual dalam upaya meningkatkan minat dan
prestasi belajar siswa PKn siswa kelas VA SDK Ganjuran dapat dilakukan
dengan langkah- langkah yang tepat.
2. Penggunaan media audio visual dapat meningkatkan minat dan prestasi
23
BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
tindakan (action research) bertujuan untuk mengembangkan keterampilan
baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan
penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual yang lain (Suryabrata
dalam Tatang, 2012. Menurut Lewin dalam Kasbolah (2001: 10) penelitian
tindakan adalah penelitian yang merupakan suatu lingkaran atau rangkaian
langkah–langkah (a spiral of steps) yang satu dengan yang lain saling
berhubungan. Langkah–langkah tersebut adalah : perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi. Model Kurt Lewin merupakan model pertama PTK
yang diperkenalkan pada tahun 1946, yang merupakan acuan pokok atau
dasar dari berbagai model PTK yang lain.
SIKLUS I SIKLUS II
Gambar 3.1. Siklus PTK model Kurt Lewin (Tanireja, 2010: 23) Rencana
Refleksi
Observasi
Tindakan Refleksi
Observasi
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Ganjuran. SD Kanisius
Ganjuran beralamat di Jogodayoh, Desa Sumbermulyo, Kecamatan
BambangLipuro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VA SDK Ganjuran
yang berjumlah 23 orang, 8 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki.
3. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah minat dan prestasi belajar siswa di kelas
VA SDK Ganjuran dengan menggunakan media audio visual.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan Maret 2013 hingga bulan
April 2013.
C. Jadwal Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
N O
Tabel 3.1 (Lanjutan) N
O
Uraian Kegiatan Waktu JAN FEB MA
R
APR MEI JUN JUL AGS 5 Pelaksanaan siklus
II
10 Pembuatan artikel
D. Rancangan Penelitian 1. Persiapan
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus pertama
terdiri dari dua pertemuan dengan lama masing-masing pertemuan 2 x 40
menit.
a. Persiapan
1) Meminta izin kepada Kepala Sekolah SD Kanisius Ganjuran
untuk melakukan penelitian di SD tersebut.
2) Mengurus surat izin di sekretariat PGSD USD.
3) Melakukan wawancara dengan kepala sekolah, guru, dan siswa.
4) Melakukan observasi di kelas VA saat mata pelajaran PKn
5) Mengidentifikasi masalah apa yang terdapat dalam proses
pembelajaran di kelas.
6) Menganalisis masalah belajar siswa mengenai materi keputusan
bersama
7) Merumuskan masalah
9) Menyusun rencana penelitian dalam setiap siklus
10)Membuat gambaran awal mengenai keaktifan minat dan prestasi belajar siswa siswa kelas V pada materi keputusan bersama.
E. Rancangan Setiap Siklus
Sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media
audio visual, siswa diminta untuk membaca materi yang selanjutnya.
a. Siklus I
1) Perencanaan
a) Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi
pokoknya
b) Menyusun silabus, RPP, LKS, kisi-kisi soal, instrumen penilaian,
pembuatan alat peraga, instrumen penelitian.
c) Menyiapkan media dan alat peraga
2) Pelaksanaan a) Pertemuan I
a. Siswa dibagi dalam kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-
5 siswa
b. Menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai dan
menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan hari
ini.
c. Guru menjelaskan materi pelajaran PKn
d. Masing-masing kelompok menerima LKS
f. Siswa dan guru bersama-sama mengoreksi jawaban
g. Siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan
h. Melakukan evaluasi dari kegiatan yang telah dilakukan
i. Siswa melakukan refleksi
b) Pertemuan II
a. Guru menjelaskan materi PKn menggunakan power point.
b. Siswa dan guru saling bertanya jawab
c. Siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan.
d. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
e. Siswa mengerjakan kuesioner untuk mengetahui minat
mereka
3) Pengamatan (Observasi)
Pengamatan dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung
untuk mengamati perkembangan dari minat siswa selama proses
pembelajaran. Kemudian, melakukan pengamatan pada soal evaluasi.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa.
4) Refleksi
Peneliti mengidentifikasi hambatan atau kesulitan selama proses
pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas dan membicarakannya
dengan guru kelas. Refleksi ini bertujuan untuk mengetahui
perkembangan terhadap minat dan prestasi belajar siswa. Pada siklus
I, masih ada siswa yang tidak memperhatikan guru saat menjelaskan,
siswa cenderung sibuk sendiri dengan dirinya atau mengobrol dengan
yang berupa soal evaluasi, ternyata data yang diperoleh belum
memenuhi ketuntasan siklus. Sehingga peneliti dan guru mencari
solusi untuk mengatasi kesulitan tersebut, yaitu melakukan perbaikan
di siklus II.
b. Siklus II
1) Perencanaan
a) Menyusun perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, LKS,
dan bahan ajar.
b) Memperbaiki kelemahan dalam siklus I dan mengatasi
kesulitan dalam siklus I.
c) Menyiapkan media pembelajaran.
2) Pelaksanaan
a) Pertemuan I
a. Siswa dibagi kedalam kelompok, tiap kelompok terdiri
dari 4- 5 siswa.
b. Setiap kelompok mendapatkan lembar kerja.
c. Guru menampilkan video.
d. Setelah selesai menonton, masing-masing kelompok
mengerjakan lembar kerja yang sudah diberikan.
e. Perwakilan kelompok maju untuk presentasi.
f. Siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan.
g. Guru memberikan pertanyaan untuk refleksi.
b) Pertemuan II
a. Siswa dibagi kedalam kelompok, tiap- tiap kelompok
terdiri dari 4- 5 siswa.
b. Siswa untuk membaca buku selama 15 menit.
c. Kemudian guru mengadakan kuis cerdas cermat.
d. Guru memberikan penjelasan.
e. Siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan.
f. Guru memberikan pertanyaan untuk refleksi.
g. Siswa mendapatkan soal evaluasi.
h. Siswa mendapatkan kuesioner.
i. Siswa mengerjakan kuesioner.
3) Pengamatan (Observasi)
Pengamatan dilakukan saat pembelajaran berlangsung.
Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan guru. Peneliti mengamati
minat siswa saat sedang mengikuti pembelajaran. Peneliti juga
mencatat hal-hal penting dalam proses pembelajaran.
4) Refleksi
Peneliti mengidentifikasi hambatan atau kesulitan selama
proses pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas dan
membicarakannya dengan guru kelas. Refleksi ini bertujuan untuk
mengetahui perkembangan terhadap minat dan prestasi belajar
siswa. Setelah menganilisis hasil evaluasi, data-data yang
hasil data yang diperoleh peneliti memutuskan untuk menghentikan
siklus.
F. Instrumen penelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat diringkas dalam
tabel berikut:
Tabel 3.2 : Instrumen Penelitian
Variabel Data yang Diperlukan Instrumen
Minat Skor rata-rata minat
siswa Kuesioner minat
Prestasi Belajar
Rata-rata nilai siswa
Persentase siswa yang mencapai KKM
Lembar soal
Instrumen dalam penelitian disusun berdasarkan pada kisi-kisi berikut ini:
a. Kisi-Kisi Kuesioner
Tabel 3.3 :Kisi-Kisi Kuesioner
No Indikator Item Positif (+)
Item Negatif (-)
1. Kemampuan siswa pada saat
bekerja sama dengan siswa lain. 1, 15 2. Kesiapan belajar PKn 2, 16, 23 9 mengikuti pelajaran dan belajar PKn.
13 27
7. Faktor lain yang berpengaruh
dalam belajar. 7
Tabel 3.4 : Skoring Kuesioner
b. Kisi-kisi soal tes
Instrumen yang digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa
adalah tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda dan isian. Tabel berikut
adalah kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan siklus II :
Tabel 3.5: Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I
Indikator No. Soal Jumlah
Menyebutkan 2 bentuk keputusan bersama
1, 3, 8 3
Menjelaskan 2 bentuk keputusan bersama
2, 4, 5, 6, 7, 9, 10
7
Jumlah Soal 10
Tabel 3.6: Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II
Indikator Pilihan
Ganda Isian Jumlah
Menyebutkan minimal 2 cara untuk mengambil keputusan bersama.
1,2,3 2,3,4 6
Menjelaskan minimal 2 cara untuk
mengambil keputusan bersama 4,5 1,5 4
Jumlah soal 10
G. Validitas dan Reliabilitas Instumen Penelitian
Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah
a. Validitas Perangkat pembelajaran
Tabel 3.7 Tabel data validasi perangkat pembelajaran
NO Perangkat Guru Mata Pelajaran PKN
kelas V 4,61 Guru Mata Pelajaran PKN
kelas V 4,54 Guru Mata Pelajaran PKN
kelas V 4,62 Guru Mata Pelajaran PKN
kelas V 4,6
Rata- Rata 4,1
Tabel 3.8Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran
Rentang Skor Kriteria
4,2 – 5 Sangat Baik
3,4 – 4,1 Baik
2,6 – 3,3 Cukup
1,8 – 2,5 Kurang Baik
1 – 2,7 Sangat Kurang Baik
Tabel 3.9Hasil Validasi dan Kriterianya
NO Perangkat Pembelajaran Hasil Kriteria
1 Silabus 4,13 Baik
2 RPP 3,99 Baik
3 LKS 4,16 Baik
4 Bahan Ajar 4,1 Baik
b. Validitas Instrumen soal dan kuesioner
1) Validasi Instrumen
Validasi instrument soal dan kuesioner dilakukan dengan
uji siswa langsung. Pengujian dilakukan pada siswa kelas VI SDK
Ganjuran. Pada pengujian soal untuk siklus I dan siklus II siswa
berjumlah 30. Pengujian kuesioner siswa berjumlah 30. Taraf
validitas dinyatakan dalam suatu koefisien validitas yang dihitung
dengan teknik korelasi product moment. Dalam mencari r hitung
digunakan SPSS 16 untuk mempermudah penghitungan.
Pada pengujian soal siklus I dari 20 soal pilihan ganda yang
diujikan yang memenuhi kriteria hanya 10 soal, sedangkan pada uji
soal siklus II dari 30 soal yang diujikan yang memenuhi kriteria
sebanyak 10 soal. Dalam pengujian kuesioner yang memenuhi
kriteria hanya 17 butir dari 30 butir yang ada.
Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Validitas Soal Evaluasi Siklus I
Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Validitas Soal Evaluasi Siklus II
Tabel 3.12 Hasil Perhitungan Validitas Kuesioner
Tabel 3.12 (Lanjutan)
Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes
mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang
diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo,
2010: 209). Suatu tes dikatakan reliabel jika menunjukkan
ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran.
Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien.
Koefisien reliabilitas dapat dinyatakan dalam suatu bilangan
koefisien antara -1,00 sampai dengan 1,00.
Tabel 3.13 Koefisien Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
Tabel 3.14 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's
Alphaa N of Items
.547 10
Pada tabel di atas terlihat bahwa soal evaluasi siklus I
koefisien reliabilitasnya 0, 547 sehingga termasuk ke dalam
kualifikasi cukup.
Tabel 3.15 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.746 15
Pada soal evaluasi siklus II koefisien reliabilitasnya adalah
0, 746 sehingga termasuk kualifikasi tinggi
Tabel 3.16 Hasil Reliabilitas Kuesioner
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
Tabel diatas menunjukkan bahwa kuesioner koefisien
reliabilitasnya adalah 0, 871 sehingga termasuk kualifikasi tinggi.
Berdasarkan ketiga tabel di atas dapat disimpulkan bahwa soal
evaluasi siklus I, soal evaluasi siklus II, dan kuesioner layak untuk
digunakan dalam penelitian.
H. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal
dari respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2010). Menurut (Tatang,
2012), wawancara dibagi menjadi 2 kategori, yaitu: Pertama, wawancara
bebas yaitu si penjawab diperkenankan untuk memberikan jawaban
secara bebas sesuai dengan yang ia ketahui tanpa diberikan batasan oleh
pewawancara. Kedua, wawancara terpimpin yaitu pewawancara telah
menyusun pertanyaan terlebih dahulu yang bertujuan untuk menggiring
penjawab pada informasi-informasi yang diperlukan saja.
b. Kuesioner (angket) merupakan daftar pertanyaan terstruktur dengan
alternatif (option) jawaban yang telah tersedia sehingga responden
tinggal memilih jawaban sesuai dengan aspirasi, persepsi, sikap, keadaan,
atau pendapat pribadinya. Alternatif jawaban dalam kuesioner bertujuan
untuk membatasi jawaban yang relevan, tidak bermaksud menggiring
memudahkan tabulasi dan analisis data (Suyatno, 2011). Kuesioner ini
digunakan untuk mengetahui minat siswa terhadap mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
I. Teknik analisis data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
kualitatif deskriptif, di mana peneliti melakukan analisis yang dijabarkan
melalui kata-kata dari hasil observasi, wawancara, dan tes yang dilakukan.
1. Kriteria Keberhasilan Penelitian
Tabel 3.17 : Target Keberhasilan Minat Siswa dan Prestasi Siswa
Variabel Indikator Skor Kondisi Awal Target Minat Skor rata-rata
seluruh minat siswa
52,04 55
Prestasi
Rata-rata nilai ulangan
61, 97 75 Persentase jumlah
siswa yang mencapai KKM
45 % 80 %
2. Cara menghitung peningkatan minat dan prestasi belajar
a. Peningkatan Minat
Pada penelitian ini untuk mengetahui peningkatan minat siswa
dilakukan dengan cara memberikan kuesioner. Kuesioner diberikan
saat sebelum siklus dan sesudah siklus. Setiap butir pernyataan
dibedakan ke dalam pernyataan positif dan pernyataan negative.
Tabel 3.18: Penetapan Skor Kuesioner
Jawaban
Skor Pernyataan
Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju
(STS) 1 4
Setelah membedakan butir pernyataan, kemudian setiap butir diberi
skor kemudian menghitung rata-rata skor minat sebagai berikut:
Kemudian rata-rata skor minat diubah kedalam persentase
sebagai berikut:
Kemudian hasil persentase tersebut digunakan untuk
menentukan kriteria minat siswa berdasarkan dengan kriteria skor
PAP II. Berikut ini adalah pengukuran tingkat penguasaan kompetensi
dengan menggunakan PAP II :
Tabel 3.19 Penilaian Acuan Patokan (PAP) II
Presentase Kriteria
81 % - 100 % Sangat Tinggi
66 % - 80 % Tinggi
56 % - 65 % Cukup
46 % - 55 % Rendah
Di bawah 46 % Sangat Rendah
�� � − �� � � = jumlah skor minat siswa �ℎ � ℎ �
�� � � � � = rata−rata skor minat siswa
b. Peningkatan Prestasi Belajar
Peningkatan hasil belajar dapat diketahui dengan cara memberikan
soal evaluasi pada setiap akhir siklus kemudian memberi skor pada
setiap jawaban. Setiap jawaban benar mendapatkan skor 1, tetapi bila
jawaban salah mendapat skor 0. Berikut ini adalah cara untuk
menentukan nilai rata-rata :
Setelah mengetahui nilai rata-rata siswa, kemudian mencari
persentase siswa yang mencapai KKM.
Kemudian, setelah hasil didapatkan lalu membandingkan nilai dari kondisi awal,
siklus I, dan siklus II.
� � � � − � �
=jumlah nilai seluruh siswa
�ℎ � ℎ � x 100 %
�� � � �= Jumlah yang mencapai KKM
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Proses Penelitian
a. Siklus I
Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada tanggal
9 Maret 2013 dan 16 Maret 2013. Masing- masing pertemuan memiliki
alokasi waktu sebanyak 40 menit. Materi yang dibahas dalam siklus I
adalah bentuk- bentuk keputusan bersama.
1) Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan segala sesuatu
yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Persiapan tersebut berupa
instrumen pembelajaran seperti silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan soal
evaluasi. Peneliti juga menyiapkan alat dan bahan serta media yang
digunakan, seperti power point, LCD, Viewer, Kertas HVS, dan spidol.
Peneliti juga menyiapkan lembar observasi dan kuesioner untuk
memperoleh data mengenai minat siswa.
2) Tindakan
a) Pertemuan I
Pertemuan I ini dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2013
yang beralokasi waktu 2 x 40 menit. Materi yang dibahasdalam
pertemuan I ini adalah bentuk- bentuk keputusan bersama.Pada
siswa. Kemudian guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan,
yaitu “Siapa yang pernah mengambil keputusan untuk menentukan
suatu hal?”. Setelah selesai bertanya jawab tentang apersepsi, guru
memberi penjelasan tentang tujuan pembelajaran.
Saat kegiatan inti, guru membagi siswa kedalam lima
kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Kemudian guru
membagikan lembar kerja untuk kelompok, guru meminta siswa
untuk membaca terlebih dahulu petunjuk yang ada di dalam LKS.
Setelah itu guru menampilkan tiga buah video yang berkaitan
dengan bentuk-bentuk keputusan bersama dan siswa yang telah
selesai menonton mengerjakan LKS secara berkelompok. Guru
berjalan berkeliling untuk memantau siswa saat mengerjakan LKS,
guru juga menjawab setiap pertanyaan siswa yang berkaitan
tentang video dan LKS jika siswa kurang memahami. Lalu
kelompok yang sudah selesai mengerjakan dapat
mempresentasikan jawaban di depan teman-temannya. Jika di
dalam presentasi siswa ada yang kurang maka guru menambahkan
dan membenarkan agar seluruh siswa mengerti.
Kegiatan akhir, siswa dan guru sama-sama membuat
kesimpulan untuk materi yang sudah dipelajari. Kemudian guru
memberikan pertanyaan untuk refleksi dan tindak lanjut siswa
setelah mempelajari materi. Setelah itu guru memberikan soal
evaluasi untuk siswa. Kemudian kegiatan belajar mengajar ditutup