77 BAB V
PENUTUP
Bab ini merupakan bagian terakhir dari rangkaian penulisan tesis ini. Adapun muatan
di dalamnya yang meliputi kesimpulan yang diperoleh dari keseluruhan penulisan tesis, serta
saran-saran yang dapat penulis sampaikan bagi masyarakat Maluku dan masyarakat Oma
diaspora.
5.1Kesimpulan
Masyarakat Oma menegaskan bahwa tradisi “Oma panggel pulang” dalam bentuk pesta
adat mata-rumah Soa Pari yang dilakukan merupakan suatu bagian identitas dan warisan
turun-temurun dari para leluhur kepada tiap generasi ke generasi. Agar tetap dipertahankan,
dijaga, dilestarikan demi kebudayaan tradisional mereka. Hal ini sangat berkaitan erat dengan
adat istiadat yang ada dalam negeri-negeri di Maluku, terkhususnya negeri Oma yang sampai
sekarang ini masih tetap dipertahankan dan dilaksanakan. Berbicara mengenai adat, hal ini
merupakan sesuatu yang dianggap sakral, ditakuti, dihormati, dijunjung tinggi dan tidak dapat
dilanggar oleh siapapun. Sebab itu, adat dapat dikatakan sebagai suatu tatanan hidup yang
sudah diatur sejak dahulu kala oleh para leluhur.
Di dalam sebuah perayaan adat terdapat ritual-ritual yang harus dijalankan untuk dapat
membentuk, mempertahankan dan menguatkan identitas masyarakat Oma. Misalnya saat
perayaan pesta adat mata-rumah Soa Pari, di dalamnya terdapat ritual makan bersama dan
ritual tari-tarian yang merupakan bagian inti penting dalam acara tersebut untuk dapat
menguatkan identitas individu maupun identitas kelompok masyarakat. Lebih lanjut, tradisi
ini merupakan bagian dari adat bagi beberapa keluarga yang termasuk dalam mata-rumah Soa
78 Soa Pari. Dengan demikian, bagi semua masyarakat Oma setempat maupun yang sedang
merantau ke negeri orang (masyarakat diaspora), harus tetap mengikuti acara tersebut.
Karena acara pesta adat ini sangat jarang dilakukan serta pesta adat ini membawa makna
yang sangat dalam dan besar bagi identitas masyarakat Oma setempat maupun masyarakat
Oma diaspora. Masyarakat Oma memandang tradisi ini sebagai suatu ciri khas yang ada di
negeri Oma untuk dapat menjalin kekerabatan, kebersamaan dan mengikat tali persaudaraan
antar keluarga dengan keluarga, antar individu dengan kelompok. Dengan demikian hal ini
merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi semua anak negeri Oma.
Pelaksanaan tradisi pesta adat mata-rumah Soa Pari di tengah-tengah masyarakat Oma,
terkhususnya bagi masyarakat Oma diaspora telah mewarnai kehidupan berbudaya yang
mereka miliki saat ini. Dengan adanya hal-hal yang dilakukan oleh pihak orang tua maupun
pihak anak-anak berupa memberi makan sebagai simbol membagi kasih bagi sesama, yang
menjadi konsep utama. Di lihat dari ketujuh simbol makanan pali-pali sebagai simbol utama
dalam sebuah mata-rumah Soa Pari yang dituangkan dalam konsep utama merupakan
identitas bagi masyarakat Diaspora maupun Oma setempat dalam pelaksanaan pesta adat ini
dapat mengajarkan banyak hal tentang saling mengasihi, saling menghargai dan saling
menghormati satu sama lain. Serta dapat membawa dampak positif yang besar bagi diri
masing-masing masyarakat Oma terutama mengenai kolektivitas yang sangat kuat bagi
penguatan identitas sosial masyarakat diaspora. Untuk tetap dipertahankan nilai-nilai
budayanya agar tidak hilang dan pudar. Selain itu bagi masyarakat diaspora, identitas mereka
sebagai masyarakat Oma atau sebutan yang biasa diucapkan oleh mereka (sebutan anak
negeri Oma) kembali terisi penuh dengan acara “Oma panggel pulang” ini. Dimana setelah
sekian lama mereka berada di perantauan, jauh dari keluarga dan jauh dari tempat asal
mereka. Mereka dapat mengingat bahwa ketujuh simbol itu akan selalu mengikat mereka
79 sebagai suatu cara penting untuk membantu dan mendukung akan penguatan identitas sosial
masyarakat diaspora negeri Oma.
5.2Saran
1. Keterbatasan penelitian dan rekomendasi untuk penelitian lanjutan.
2. Untuk fokus penelitian lanjutan pada orang-orang diaspora negeri Oma terkait dengan
identitas dan keberadaan mereka di luar negeri Oma bukan di negeri Oma dengan
menggunakan metode yang berbeda. Namun, memiliki tujuan agar dapat memahami
