• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN DIGITAL IMAGING PHOTOGRAPHY PREWEDDING DI CAPTURE MULTIMEDIA PRODUCTION.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN DIGITAL IMAGING PHOTOGRAPHY PREWEDDING DI CAPTURE MULTIMEDIA PRODUCTION."

Copied!
153
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN DIGITAL IMAGING PHOTOGRAPHY PREWEDDING DI CAPTURE MULTIMEDIA PRODUCTION

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Muhamad Nurazis Rodli 09206241024

PROGAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

v MOTTO

"Tuhan maha memberi jalan dan memberi tujuan, manusia yang menentukan

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Atas karunia Allah SWT, penulis mempersembahkan tugas akhir skripsi ini kepada:

1. Kedua orang tuaku, Bapak Sofyan Haryanto dan Mamak Genduk Marjilah, yang tiada henti memberikan doa dan dukungan untuk kesuksesanku guna mendapat gelar sarjana.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Salam cerdas, dan bermartabat, rahayu. Tiada kata yang lebih indah selain memanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang senantiasa memberikan beribu karunia-Nya dan keselamatan setiap waktu. Rasa syukur semakin mendalam atas terselesaikannya tugas akhir skripsi ini guna menempuh gelar sarjana dengan judul, Tinjauan Digital Imaging Fotografi Prewedding di Capture Multimedia Production.

Penulis menyadari bahwa dalam terselesaikannya tugas akhir ini banyak pihak yang telah membantu secara luar biasa. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Dr. Widyastuti Purbani, M.A.selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.

3. Dwi Retno Sri Ambarwati, M.Sn. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa yang telah memberikan kemudahan dalam proses birokrasi penelitian ini. 4. Zulfi Hendri, S.Pd., M.Sn. selaku dosen pembimbing yang telah berkenan

memberikan petunjuk, bimbingan, dandorongan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran dalam membimbing tugas akhir ini.

5. Drs. R, Kuncoro Wulan Dewojati, M.Sn. selaku Pembimbing Akademik selama menempuh pendidikan S1.

6. Bapak dan ibu dosen Pendidikan Seni Rupa yang telah memberikan inspirasi dan semangat dalam masa-masa berkarya di bangku perkuliahan hingga terselesaikannya tugas akhir ini.

7. Bapak Muhamad TaufiqurrohmanS.Pd.,selaku narasumber skripsi ini.

8. Sahabatku Yusuf Andrianto beserta keluarga, Bapak Amanuri, Ibu Ponirah, dan Raras Ngawantoro yang telah menjadi keluaga kedua, dan telah membantu dan mendukung setiap perjalanan menuju sarjana.

(8)

viii

10.Teman-teman senasib dalam tekanan, Aan, Andika, Anggara, Awis, Finsa, Leo, Viki, Wildan, dan yang belum disebutkan.

11.Teman-teman SERUKER angkatan 2009.

Semoga karya sederhana ini dapat memberikan sumbangan yang nyata terhadap dunia pendidikan khususnya pembelajaran tentang fotografi dan digital imaging. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam tugas akhir

skripsi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Yogyakarta, Februari 2016

(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ...

PERSETUJUAN... PERNYATAAN... PENGESAHAN ... MOTTO... PERSEMBAHAN ... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI ... DAFTAR GAMBAR ... ABSTRAK ... i ii iii iv v vi vii ix xiii xxii BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah………. 1

B.Fokus Masalah ...……… 5

C.Tujuan Penelitian……… 5

D.Manfaat Penelitian……… 5

BAB II KAJIAN TEORI A. Digital Imaging...……….. 7

B. Photoshop ... 9

C. Fotografi ... 12

D. Foto Prewedding ... 16

E. Komposisi ... 20 BAB III CARA PENELITIAN

A. Metode Penelitian…………....………...… B. Tempat dan Waktu Penelitian ... C. Sumber Data ... D. Teknik Pengumpulan Data ...

1. Observasi……….

(10)

x

2. Studi Dokumentasi………...

3. Wawancara………...

E. Instrumen Penelitian………

F. Objek Penelitian………

G. Penyeleksian Data………..

H. Teknik Keabsahan Data……….

I. Analisis Data………..

1. Reduksi Data………

2. Sajian Data………...

3. Penarikan Kesimpulan……….

29 29 30 30 31 31 32 32 32 33 BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Latar Belakang Biografis..……….. 34 B. Tema dan Konsep ...………..

1. Objek Penciptaan ... 2. Proses Perwujutan ...

35 37 42 C. Langkah - langkah Perwujudan ...

a. Pengaturan Posisi dan Croping ... b. Pengaturan Pencahayaan dan Warna ... c. Pemberian Efek ... D. Bagan Rancangan Pembuatan Foto Prewedding Capture

Multimedia Production ... E. Proses Pengolahan Foto Prewedding Menggunakan Photohop ...

1. Fotografi Prewedding Natural ... a. Croping Foto ... b. Pengaturan Curves ... c. Pengaturan Hue/Saturation... d. Pengaturan Color Balance... e. Pengaturan Gradient Map ... f. Pemberian Photo Filter ... g. Penambahan Logo ... h. Hasil Photohop ...

(11)

xi

2. Fotografi Prewedding Monokrom ... a. Pengaturan Curves ... b. Pemberian Photo Filter... c. Pengaturan Black and White ... d. Pengaturan Color Balance ... e. Pengaturan Color Fill ... f. Pengaturan Selektive Color ... g. Pemberian Logo ... 3. Fotogrfi Prewedding Klasik atau vintage ...

a. Pengaturan Curves ... b. Penghapusan Noda ... c. Penambahan Efek Lens Flare ... d. Pengaturan Color Balance ... e. Pengaturan Hue/Saturation ... f. Pemberian Photo Filter ...\ g. Pengaturan Gradient Map ... h. Pemberian Logo ... 4. Fotografi Prewedding Urban ...

a. Mengganti gambar tulisan pada foto ... b. Pengaturan Gradient Map ... c. Pengaturan Color Balance ... d. Pengaturan Hue/Saturation ... e. Pemberian Photo Filter... f. Pemberian Logo ... 5. Fotografi Prewedding Glamour ... a. Pengaturan Curves... b. Pengaturan Selektive Color ... c. Pemberian Teks ... d. Pengaturan Color Fill ... e. Pemberian Logo ... f. Hasil Photoshop ...

(12)

xii

6. Fotografi Prewedding Eksperimen ... a. Pengaturan Curves... b. Pengaturan Hue/Saturation ... c. Pengaturan Gradient Map ... d. Pengaturan Color Balance ... e. Pengaturan Color Fill ... f. Pemberian Logo... g. Hasil Photoshop ...

110 111 112 112 113 115 116 116

BAB V PENUTUP

A. Simpulan... B. Saran...

118 121

DAFTAR PUSTAKA………... 123

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Contoh foto prewedding natural ... 35

Gambar 2 : Contoh foto prewedding natural ... 36

Gambar 3 : Foto prewedding natural karya Capture ... 36

Gambar 4 : Contoh foto prewedding monokrom ....,,,,,,,,... 37

Gambar 5 : Contoh foto prewedding monokrom ... 37

Gambar 6 : Foto prewedding monokrom karya Capture... 38

Gambar 7 : Gambar 8 Contoh foto prewedding klasik ... 39

Gambar 8 : Contoh foto prewedding klasik ... 39

Gambar 9 : Contoh foto prewedding klasik ... 40

Gambar 10 : Foto Prewedding klasik dan vintage karya Capture ... 41

Gambar 11 : Contoh foto prewedding urban ... 41

Gambar 12 : Contoh foto Prewedding urban ... 41

Gambar 13 : Foto Prewedding urban karya Capture ... 42

Gambar 14 : Contoh foto prewedding glamour ... 43

Gambar 15 : Contoh foto prewedding glamour ... 43

Gambar 16 : Foto prewedding glamour karya Capture ... 44

Gambar 17 : Contoh foto prewedding eksperimen ... 44

Gambar 18 : Contoh foto prewedding eksperimen ... 44

Gambar 19 : Foto prewedding eksperimen karya Capture... 45

Gambar 20 : Pengaturan Brigtness/Contras... 50

Gambar 21 : Pengaturan Levels... 51

Gambar 22 : Pengaturan Curves... 52

Gambar 23 : Pengaturan Hue/Saturation... 52

Gambar 24 : Pengaturan Color Balance... 52

Gambar 25 : Pengaturan Photo filter ... 53

Gambar 26 : Pengaturan Channel Mixer ... 53

Gambar 27 : Pengaturan Gradient Map ... 54

(14)

xiv

Gambar 29 : Foto Prewedding Natural Capture ... 57 Gambar 30 : Croping foto mengganakan photoshop untuk foto

prewedding natural ... 58 Gambar 31 : Pengaturan curves foto prewedding natural ... 58 Gambar 32 : Pengaturan efek layer foto prewedding natural ... 59 Gambar 33 : Pengaturan Hue/Saturation Master foto prewedding

natural... 59 Gambar 34 : Pengaturan Hue/Saturation Reds foto prewedding natural. 60 Gambar 35 : Pengaturan Hue/Saturation Yellows foto prewedding

natural... 60 Gambar 36 : Pengaturan Hue/Saturation Greens foto prewedding

natural... 60 Gambar 37 : Pengaturan Hue/Saturation Blues foto prewedding natural 61 Gambar 38 : Pengaturan efek layer Hue/Saturation foto prewedding

natural ... 61 Gambar 39 : Pengaturan Color Balance Tone Shadows foto

prewedding natural ... 62 Gambar 310 : Pengaturan Color Balance Tone Midtones foto

prewedding natural... 62 Gambar 41 : Pengaturan Color Balance Tone Shadows foto

prewedding natural... 63 Gambar 42 : Pengaturan efek layer Color Balance foto prewedding

natural... 63 Gambar 43 : Pengaturan Gradient Map biru muda, coklat, dan kuning

foto prewedding natural... 63 Gambar 44 : Pengaturan efek Layer Gradient Map muda, coklat, dan

kuning foto prewedding natural... 64 Gambar 45 : Pengaturan Gradient Map hitam, hijau, dan putih foto

prewedding natural... 64 Gambar 46 : Pengaturan efek layer Gradient Map hitam, hijau, dan

(15)

xv

Gambar 47 : Pengaturan Photo Filter kuning kecoklatan foto

prewedding natural ... 65

Gambar 48 : Pengaturan Photo Filter oranye foto prewedding natural... 65

Gambar 49 : Pengaturan efek LayerPhoto Filter oranye foto prewedding natural... 65

Gambar 50 : Pengaturan Photo Filter oranye foto prewedding natural... 65

Gambar 51 : Pengaturan efek layer Photo Filter oranye foto prewedding natural ... 66

Gambar 52 : Logo warna putih pada foto prewedding natural ... 66

Gambar 53 : Hasil foto sebelum diedit ... 66

Gambar 54 : Hasil foto setelah diedit ... 67

Gambar 55 : Lembar kerja photoshop foto prewedding natural... 67

Gambar 56 : Foto prewedding monokrom karya Capture ... 67

Gambar 57 : Pengaturan Curves foto prewedding monokrom... 68

Gambar 58 : Pengaturan efek layer Curves foto prewedding monokrom... 68

Gambar 59 : Pengaturan Photo filter warna oranye foto prewedding monokrom ... 69

Gambar 60 : Pengaturan Black and White foto prewedding monokrom. 69 Gambar 61 : Pengaturan efek layerBlack and White foto prewedding monokrom... 69

Gambar 62 : Pengaturan color balance tone shadows foto prewedding monokrom ... 70

Gambar 63 : Pengaturan color balance tone midtones foto prewedding monokrom ... 70

Gambar 64 : Pengaturan color balance tone highlight foto prewedding monokrom ... 71

Gambar 65 : Pengaturan efek layer color balance foto prewedding monokrom ... 71

(16)

xvi

Gambar 68 : Pengaturan efek layer color fill foto prewedding

monokrom ... 72

Gambar 69 : Pengaturan selektif color white foto prewedding monokrom ... 72

Gambar 70 : Pengaturan selektif color black foto prewedding monokrom... 73

Gambar 71 : Logo warna putih untuk foto prewedding monokrom... 73

Gambar 72 : Pengaturan efek layer pada logo foto prewedding monokrom ... 73

Gambar 73 : Foto prewedding monokrom sebelum diedit... 74

Gambar 74 : Foto prewedding monokrom setelah diedit... 74

Gambar 75 : Lembar kerja photoshop foto prewedding monokrom... 74

Gambar 76 : Foto prewedding vintage atau klasik karya Capture... 75

Gambar 77 : Pengaturan curves foto prewedding vintage atau klasik... 75

Gambar 78 : Pengaturan efek layercurves foto prewedding vintage atau klasik ... 76

Gambar 79 : (kiri) sebelum digunakan spot healing brush tools. (kanan) setelah digunakan spot healing brush tools... 76

Gambar 80 : (kiri) sebelum digunakan spot healing brush tools. (kanan) setelah digunakan spot healing brush tools... 76

Gambar 81 : Kebocoran cahaya flar foto prewedding klasik atau vintage ... 77

Gambar 82 : Cara pemberian efek lens flar pada photoshop... 77

Gambar 83 : Gambar setelah diberi efek lens flar... 77

Gambar 84 : Pengaturan color balance tone shadows foto prewedding klasik atau vintage... 78

Gambar 85 : Pengaturan color balance tone midtones foto prewedding klasik atau vintage... 78

(17)

xvii

Gambar 87 : Pengaturan efek layer color balance foto prewedding

klasik atau vintage... 79 Gambar 88 : Pengaturan hue /saturationreds foto prewedding klasik

atau vintage... 80 Gambar 89 : Pengaturan hue /saturationgreens foto prewedding klasik

atau vintage... 80 Gambar 90 : Pengaturan hue /saturationcyans foto prewedding klasik

atau vintage... 80 Gambar 91 : Pengaturan hue /saturationblues foto prewedding klasik

atau vintage... 81 Gambar 92 : Pengaturan hue /saturationmagentas foto prewedding

klasik atau vintage... 81 Gambar 93 : Pengaturan photo filter coklat foto prewedding klasik atau

vintage... 82 Gambar 94 : Pengaturan efek layer photo filter coklat foto prewedding

klasik atau vintage... 82 Gambar 95 : Pengaturan photo filter oranye foto prewedding klasik

atau vintage... 82 Gambar 96 : Pengaturan guardient map foto prewedding klasik atau

vintage... 83 Gambar 97 : Pengaturan efek layerguardient map foto prewedding

klasik atau vintage... 83 Gambar 98 : Penggunaan logo warna putih foto prewedding klasik atau

vintage... 83 Gambar 99 : Pengaturan efek layer logo foto prewedding klasik atau

vintage... 84 Gambar 100 : Foto prewedding sebelum diolah menggunakan

photoshop... 84 Gambar 101 : Foto prewedding sesudah diolah menggunakan

(18)

xviii

Gambar 102 : Lembar kerja photoshop foto prewedding klasik atau

vintage... 85 Gambar 103 : Foto prewedding urban karya Capture... 85 Gambar 104 : Penghapusan kata chinatown pada foto prewedding

urban... 86 Gambar 105 : Penghapusan kata acces area pada foto prewedding

urban... 86 Gambar 106 : Tools spot hidling brush... 86 Gambar 107 : Penggantian kata chinatown dengan kata heppiness pada

foto prewedding urban... 87 Gambar 108 : Penggunaan free transform distort pada foto prewedding

urban... 87 Gambar 109 : Pengaturan Gradient Map hitam dan putih pada foto

Prewedding urban... 88 Gambar 110 : Pengaturan efek layer Gradient Map hitam dan putih

pada foto Prewedding urban... 88 Gambar 111 : Pengaturan Gradient Map hitam hijau dan putih pada foto

rewedding urban... 88 Gambar 112 : Pengaturan efek layer Gradient map hitam hijau dan

putih pada foto Prewedding urban ... 88 Gambar 113 : Pengaturan Gradient map hitam hijau tua dan putih pada

foto Prewedding urban... 89 Gambar 114 : Pengaturan efek layer gradient map hitam hijau tua dan

putih pada foto prewedding urban ... 89 Gambar 115 : Pengaturan color balance shadows foto prewedding

urban... 90 Gambar 116 : Pengaturan color balance midtones foto prewedding

urban... 90 Gambar 117 : Pengaturan color balance hightlighs foto prewedding

(19)

xix

Gambar 118 : Pengaturan efek layer Color balance foto Prewedding

urban ... 91

Gambar 119 : Pengaturan hue/saturation reds foto Prewedding urban... 91

Gambar 120 : Pengaturan hue/saturation yellows foto Prewedding urban 92 Gambar 121 : Pengaturan hue/saturation greens foto Prewedding urban. 92 Gambar 122 : Pengaturan hue/saturation cyans foto Prewedding urban.. 92

Gambar 123 : Pengaturan hue/saturation blues foto Prewedding urban... 93

Gambar 124 : Pengaturan photo filter hitam foto Prewedding urban... 93

Gambar 125 : Pengaturan efek layer photo filter hitam foto Prewedding urban... 93

Gambar 126 : Pengaturan photo filter krem foto Prewedding urban... 94

Gambar 127 : Pengaturan efek layer photo filter krem foto Prewedding urban ... 94

Gambar 128 : Pengaturan photo filter oranye foto Prewedding urban... 94

Gambar 129 : Penambahan logo warna putih foto Prewedding urban... 94

Gambar 130 : Foto Prewedding urban sebelum dilakukan pengolahan.... 95

Gambar 131 : Foto Prewedding urban sesudah dilakukan pengolahan... 95

Gambar 132 : Lembar kerja photoshop foto Prewedding urban... 95

Gambar 133 : Foto Prewedding glamour karya Capture... 96

Gambar 134 : Pengaturan curves foto Prewedding glamour... 96

Gambar 135 : Pengaturan efek layer curves foto Prewedding glamour... 97

Gambar 136 : Pengaturan efek selektif color reds foto Prewedding glamour... 97

Gambar 137 : Pengaturan efek selektif color yellows foto Prewedding glamour... 97

Gambar 138 : Pengaturan efek selektif color greens foto Prewedding glamour... 98

(20)

xx

Gambar 140 : Pengaturan efek selektif color magentas foto Prewedding

glamour ... 99 Gambar 141 : Pengaturan efek hue/saturation foto Prewedding glamour 99 Gambar 142 : Teks We're getting merried menggunakan font gill sans

ultra bolt condensed... 99 Gambar 143 : Teks Deasy+Arya menggunakan font gill sans ultra bolt... 100 Gambar 144 : Efek layer font foto prewedding glamour... 100 Gambar 145 : Pengaturan Color fill foto prewedding glamour... 100 Gambar 146 : Pengaturan efek layerColor fill foto prewedding glamour. 101 Gambar 147 : Penambahan logo warna putih foto prewedding glamour.. 101 Gambar 148 : Foto prewedding glamour sebelum dilakukan pengolahan 101 Gambar 149 : Foto prewedding glamour sesudah dilakukan pengolahan. 102 Gambar 150 : Lembar kerja photoshop foto prewedding

glamour karya Capture... 102 Gambar 151 : Foto prewedding eksperimen karya Capture... 103 Gambar 152 : Pengaturan curves foto prewedding eksperimen... 103 Gambar 153 : Pengaturan efek layer curves foto prewedding eksperimen 103 Gambar 154 : Pengaturan hue/ saturation foto prewedding eksperimen... 104 Gambar 155 : Pengaturan gradient map coklat dan putihfoto

prewedding eksperimen... 104 Gambar 156 : Pengaturan efek layer gradient map coklat dan putih foto

prewedding eksperimen... 104 Gambar 157 : Pengaturan gradient map hitam, coklat dan putih foto

prewedding eksperimen... 105 Gambar 158 : Pengaturan gradient map hitam,coklat dan putih foto

prewedding eksperimen... 105 Gambar 159 : Pengaturan color balance shadows foto prewedding

eksperimen... 105 Gambar 160 : Pengaturan color balance midtones foto prewedding

(21)

xxi

Gambar 161 : Pengaturan color balance highligts foto prewedding

eksperimen... 106 Gambar 162 : Pengaturan color fill foto prewedding eksperimen... 107 Gambar 163 : Pengaturan efek layercolor fill foto prewedding

eksperimen... 107 Gambar 164 : penambahan logo warna hitam foto prewedding

eksperimen... 107 Gambar 165 : Foto prewedding eksperimen sebelum dilakukan

pengolahan ... 108 Gambar 166 : Foto prewedding eksperimen sesudah dilakukan

pengolahan... 108 Gambar 167 : lembar kerja photoshop foto prewedding eksperimen

(22)

xxii

TINJAUAN DIGITAL IMAGING PHOTOGRAPHY PREWEDDING DI CAPTURE MULTIMEDIA PRODUCTION

Oleh

Muhamad Nurazis Rodli NIM 09206241024

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pengolahan menggunakan digital imaging pada foto prewedding di Capture Multimedia Production.

Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kualitatif tentang pengolahan digital imaging pada foto prewedding di Capture Multimedia Production. Subjek penelitian adalah 6 karya foto prewedding di Capture Multimedia Production. Data berupa uraian secara tertulis tentang konsep pembuatan foto prewedding dan proses pengolahan menggunakan photoshop pada foto prewedding karya Capture Multimedia Production. Teknik analisis data penelitian menggunakan reduksi data, sajian data, dan pengambilan kesimpulan. Data hasil penelitian diuji kembali dengan menggunakan triangulasi data untuk menguji keabsahan data.

Hasil penelitian ini mencakup tentang : 1) Konsep pembuatan foto prewedding di Capture Multimedia Production yang diterapkan menggunakan tema yang beragam, yaitu natural, monokrom, klasik dan vintage, urban, glamour, serta eksperimen. Pengambilan foto prewedding di Capture Multimedia Production adalah dengan penggunaan komposisi point of inters dimana bertujuan menonjolkan salah unsur model pasangan prewedding sebagai pusat perhatian, serta penggunaan komposisi ruang kosong (white space) pada latar belakang atau backgrond agar foto terlihat tidak terlalu padat, serta menjadikan objek lebih dominan. 2) Proses pengolahan fotografi prewedding di Capture Multimedia Production menggunakan photoshop yang terdiri dari tiga pengaturan utama yaitu pengaturan posisi dan croping, yang terdiri dari crop tools, move tools, rectangular marque tools, larso tools, dan spot headling tools, kemudian pengaturan pencahayaan dan warna yang terdiri dari brightness and contras, level, curves, hue and saturation, filter, chanel mixer, gradient map, dan black and white, selanjutnya pemberian efek yang terdapat di menu bar yang sangat berfariasi.

(23)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Fotografi sebagai salah satu cabang dari seni rupa tidak bisa terlepas dari nilai-nilai dan kaidah-kaidah seni rupa, dengan kata lain meskipun perkembangan teknologi yang sangat pesat dan peralatan digital fotografi semakin canggih, tetap saja kemampuan teknis dan rasa estetika yang tinggi menjadi kunci pada hasil fotografi.

Salah satunya adalah pengenalan terhadap teori analisis keindahan dalam seni rupa seperti naturalis, realis, expresif, surialis, untuk diaplikasikan dalam fotografi yang akan memperluas wacana keindahan penciptaan fotografi. Penciptaan karya foto yang relatif lebih mudah dan cepat pelaksanaanya telah memberikan pilihan untuk mendayagunakan secara optimal bagi pengembangan kreativitas (Soejono, 2007 : 27).

Seiring berkembangnya jaman fotografi menghasilkan fisual seni rupa sangat beragam, sehingga muncul berbagai aliran dalam fotografi, salahsatunya adalah fotografi prewedding, dari hal tersebut memunculkan banyak peluang bagi fotografer sebagai peluang usaha. Banyak orang yang berinisiatif mengembangkan fotografi sebagai usaha di bidang jasa, salah satunya adalah Muhammad Taufiqurrohman S, Pd. yang mendirikan Capture Multimedia Production. Capture Multimedia Production berdiri pada tahun 2010 yang

(24)

Multimedia Production melayani berbagai jasa foto dan video, salah satunya

fotografi prewedding yang peneliti akan kaji lebih lanjut.

Pembuatan foto prewedding di Capture menyuguhkan konsep yang berbeda pada setiap hasil fotonya, walaupun tetap mengikuti perkembangan trend gaya fotografi prewedding, Capture tetap menonjolkan ciri khas atau karakter setiap foto yang dihasilkan, sehingga menarik bagi peneliti mengkaji lebih dalam bagaimana konsep dan preses pembuatan foto prewedding di Capture Multimedia Production

Trend fotografi prewedding berkembang sekitar sepuluh tahun terakhir

karena kebutuhan para calon pengantin untuk menampilkan foto mereka sendiri, seperti sebagai penghias undangan, pajangan ruang resepsi, hingga foto yang dipajang pada souvenir. Dari hal tersebut, pengetahuan fotografi mulai dari pengambilan foto sampai pengolahan digital imaging sangat mempengaruhi terciptanya foto prewedding yang bagus.

(25)

karya foto yang diinginkan. Oleh karena karya foto prewedding merupakan karya seni visual dan bukan hanya foto dokumentasi.

Sebenarnya foto prewedding sifatnya hanya kegiatan sekunder, namun bagi sebagian orang foto ini sangat penting. Tidak heran jika banyak yang rela mengeluarkan uang hingga puluhan juta rupiah untuk foto prewedding. Fotografi prewedding adalah foto artistik dengan objek pasangan yang bermesraan ataupun

pose lain namun tetap mengandung unsur romantis. Efek-efek yang diterapkan dalam pengolahannya akan semakin menambah keindahan pada foto prewedding. Selain penggunaan komposisi dalam pengambilan gambar menggunakan kamera, komposisi dalam pengolahan atau pengeditan gambar menggunakan aplikasi digital imaging, hal ini bertujuan untuk menyusun unsur-unsur estetika pada objek

foto prewedding menjadi lebih bagus (Yuliandi Kusuma 2010 :10).

Pembuatan foto prewedding lebih sering dilakukan diluar ruangan (outdoor), sehingga lebih banyak faktor yang mempengaruhi baik buruknya hasil foto, oleh sebab itu pengolahan menggunakan digital imaging sangatlah membantu terciptanya foto prewedding yang bagus.

Proses digital imaging adalah proses terakhir setelah melakukan proses capture menggunakan kamera digital, proses tersebut tidak kalah pentingnya

dalam alur pegolahan image digital secara keseluruhan. Proses ini disebut pengolahan gambar menggunakan berbagai aplikasi digital imaging (post procesing) yang merupakan analogi dari proses kamar gelap secara digital.

(26)

Pengolahan foto prewedding di Capture Multimedia Production sebagian besar menggunakan digital imaging khususnya photoshop untuk mendapatkan hasil akhir yang akan diberikan kepada pelanggan, hal tersebut berkaitan dengan karakter yang dimiliki Capture seperti penggunaan warna yang lebih cerah, sudut pengambilan foto yang menarik, serta pemberian logo sebagai media promosi. Hal tersebut sangat memungkinkan dengan penggunaan photoshop sebagai alat penunjang terciptanya karya foto prewedding yang lebih bagus.

Menurut Edi S. Mulyanta. (2008 : 262) adobe photoshop adalah aplikasi pengolahan foto profesional terbaik sejak dperkenalkan oleh Thomas Knoll pada tahun 1990. Photoshop memiliki keunggulan fungsional tools yang mampu melakukan editing gambar dari beberapa aspek yang penting, kontrol pengaturan tools begitu lengkapnya sehingga dasar-dasar editing seperti pengaturan warna,

kontras detail, pemotongan, dan lain-lain dapat dengan mudah dilakukan menggunakan tools yang interaktif.

Peneliti ingin mengkaji lebih dalam tentang fotografi prewedding di Capture Multimedia Production baik dari proses fotografinya, edit dan manipulasi

(27)

B. Fokus Masalah

Dari permasalahan yang telah diidentifikasi, peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini agar pembahasan dan isi yang ada dalam penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan yang ada dan lebih efektif serta efisien. Pembatasan yang diambil sebagai berikut :

1. Konsep pembuatan foto prewedding di Capture Multimedia Production. 2. Proses pengolahan foto prewedding menggunakan digital imaging.

C.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan tentang konsep penciptaan fotografi prewedding di Capture Multimedia Production.

2. Mendiskripsikan proses pengolahan foto prewedding menggunakan digital imaging di Capture Multimedia Production.

D.Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang baik yaitu sebagai berikut :

1. Manfaat Teoretis

(28)

b. Memberikan sumbangan pemikiran dan kepustakaan mengenai analisis foto prewedding dalam tinjauan digital imaging yang berfungsi sebagai informasi

tambahan dan referensi tugas akhir mengenai fotografi dan desain.

c. Sebagai acuan dalam penelitian berikutnya sesuai dengan bidang penelitian khususnya untuk pengembangan fotografi.

d. Sebagai penambah wawasan dan memberikan kegunaan untuk pengembangan ilmu seni rupa, khususnya fotografi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Capture Multimedia Production

Memberikan masukan baru, tentang penggunaan digital imaging pada foto prewedding yang diminati masyarakat.

b. Bagi Mahasiswa

Memberikan kontribusi bagi mahasiswa tentang pengembangan ilmu fotografi khususnya fotografi prewedding.

c. Bagi Masyarakat

(29)

7 BAB II KAJIAN TEORI A. Digital imaging

Dalam Kamus Besar Indonesia (2001:126) digital berarti sesuatu yang berhubungan dengan angka-angka untuk sistem perhitungan tertentu dimana juga memiliki arti penomoran. Sedangkan imaging berasal dari kata image yang berarti bayangan, citra, gambar. Digital imaging berarti pencitraan yaitu proses yang terlibat dalam penangkapan, penyimpanan, penampilan, dan percetakan gambar grafis.

Menurut Kamus Pintar Fotografer (2009:92) digital imaging adalah kinerja fotografi dimana materi awalnya dapat dimulai dengan menggunakan film slide kemudian di-scan dan ditusir (di-retouch) kalau ada yang diperbaiki. Lalu hasilnya disimpan dalam bentuk digital.

Digital image merupakan gambar dua dimensi yang diawali oleh bilangan

(30)

8

Setiap bit dalam pixel tersebut akan tersimpan oleh komputer dalam urutan tertentu dengan hitungan-hitungan matematis sehingga dihasilkan file yang bisa dibaca secara optimal oleh media perangkat yang mendukungnya. Setiap informasi bit digital tersebut akan diintepretasikan dan dibaca kompuer untuk menghasilkan versi analog yang kemudian ditampilkan dan dicetak oleh media lain. Versi yang dilihat oleh data menusia adalah data yang bersifat analog yang dirangkai oleh peralatan digital pada media komputer (Edi S. Mulyanta 2008:31).

Komputer hanya memahami data-data yang bersifat biner, semua data yang ditangkap mata manusia pada dasarnya merupakan inforamasi analog. Proses dimana informasi image pada sebuah komputer diekstraksi menjadi informasi analog yang difahami oleh manusia disebut proses digitasi, proses digitasi dapat dilakukan oleh beberapa media pengambil gambar (capture image) yaitu kamera.

Format digital yang digunakan secara umum pada image digital adalah format JPEG (Joint Photographic Expert Group), format ini merupakan format universal yang kompatibel dengan berbagai macam browser, viewer, dan software pengolah gambar. Format JPEG mengijinkan adanya teknik komparasi dari 10 hingga 20 lebih kecil dari pada file aslinya (file RAW), serta memiliki keunggulan kualitas gambar yang masih bisa dipertahankan.

(31)

9

sensor kamera digital sebelum terjadinya proses apapun pada internal kamera, berikut daftar ekstensi file format jenis RAW pada kamera : .raf (Fuji), .crw .cr2 (Canon), .kdc (Kodak), .mrw (Minolta), .nef (Nikon), .orf (Olympus), .dng (Adobe), .ptx .pef (Pentak), .arw (Sony), .x3f (Sigma). Keuntungan file RAW adalah kemampuannya untuk dikenai proses manipulasi dari sensor kamera digital ke file JPEG menggunakan pengaturan white balance, color saturation, contras, dan sharpeness secara otomatis, sebelum pengambilan gambar.

B. Photoshop

Adobe photoshop adalah aplikasi pengolahan foto profesional terbaik sejak

(32)

10

bebas dalam mengekspresikan karyanya, semisal membuat komposisi baru pada foto terhadap komposisi foto yang sudah ada (Edi S. Mulyanta, 2008 : 263).

Tiga hal utama menurut Rachmat Hakim (2010 : 4) yang dapat dilakukan phostoshop adalah sebagai berikut:

1. Memperbaiki kualitas gambar

Gambar hasil pemotretan dan scaning (pemindaian) sering tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka dengan photoshop dapat memperbaiki gambar seperti mengatur tingkat cahaya (exposure), mengatu warna (white balance), menghilangkan noda, dan masih banyak lagi.

2. Manipulasi gambar

Manipulasi dilakukan untuk menghasilkan gambar akhir yang sebenarnya tidak sesuai dengan kenyataan, seperti mengganti sebagian gambar atau keseluruhan gambar.

3. Efek gambar

Efek gambar untuk menghasilkan karya kreatif yang imajinatif, yang artinya mengolah gambar sehingga dihasilkan efek tertentu yang tidak mungkin didapat hanya dengan pengambilan gambar melalui kamera saja.

Adobe photoshop memiliki banyak fitur-fitur yang sangat handal dalam

pengolahan gambar, berkut elemen-elemen penting menurut Rachmat Hakim (2010 : 6) di dalam photoshop :

1) Menu Bar

(33)

11 2) Panel Kontrol

Merupakan bagian yng berisi sekumpulan tombolatau pilihan yang dapat digunakan untuk melaksanakan suatu perintah tertentu dalam pengoperasian photoshop.

3) Tools/box

Merupakan sebah kotak yag berisi piranti untuk melakukan seleksi, membuat teks, atau membuat gambar.

4) Panel Layer

Penunjuk semua layer yang ada dalam lembar kerja. Layer adalah lapisan kerja tembus panjang yang saling bertumpuk sebagai wadah suatu objek. Panel layer adalah tempat membuat layer-layer dari suatu dokumen. Dengan panel layer

dapat mengubah urutan layer, menghapus layer, membuat layer baru, menduplikat layer, menyembunyikan dan menampilkan layer.

5) Panel Navigator

Adalah sebuah panel yang berisi thumbail gambar dari dokumen yang dikerjakan, pada panel ini ada pengatur prosentase ukuran sesuai yang diinginkan. 6) Panel Color Swatches

Merupakan table warna untuk mengatur warna dari kotak set foreground colour.

7) Panel Proyek Bin

(34)

12 8) Panel effect

Merupakan sebuah panel yang menyediakan efek-efek untuk pengeditan gambar.

C. Fotografi

Fotografi adalah merekam dan memanipulasi cahaya untuk mendapatkan gambar yang diinginkan (Marcus Sudjodjo 2010:5). Sedangkan menurut Edi S Mulyanta (2008 : 5) Fotografi merupakan gabungan dari ilmu, teknologi, dan seni. Fotografi berasal dari Bahasa Yunani yakni photos yang berarti cahaya dan graphien yang artinya menggambar. Sementara itu, kata kamera berasal dari bahasa latin camera obscura yang berarti kamar gelap atau dark room.

Menurut Budhi Santoso (2010:3) Fotografi ditemukan secara resmi sekitar tahun 1839, yaitu ilmuan Prancis bernama Louis Jacques Mande Daggurre mengumumkan hasil eksperimennya, dengan mengumumkan bahwa ia menemukan cara mengabadikan gambar dengan lensa dan suatu alat rekam. Perkembangan ilmu fotografi yang begitu cepat sejalan dengan perkembangan teknologi, menjadikan teknik dan tema pengambilan garbar mulai beragam sehingga menjadikan fotografi terbagi sedemikian banyak aliran fotografi dalam kajian fotografi dan spesialisasi.

(35)

13

terspesilalisasi lebih dari 20 kategori. Antara lain, still life photography, fine art photography, art photography, abstract photography, s

treet photography, fashion photography, model photography, architectural

photography, landscape photography, travel photography, dan dockumentary

photography. Selain itu, ada wedding photography, photojournalism, aerial

photography, etnophotography, macro photography, micro photography, pinhole

photography, underwater photography, painting photography, digital painting

photography, nudes photography, infrared photography, dan astrophotography.

Pembagian atau pengklasifikasian fotografi dilakukan untuk menentukan bagaimana kategori itu dipahami dalam prespektif yang berbeda berdasarkan, teknik, fungsi, serta tujuan. Penelitian ini mengarah pada salah satu aliran fotografi yaitu wedding photography dan lebih mempersempit meteri pada proses prewedding atau pemotretan sebelum acara pernikahan. Menurut Edi S. Mulyanta

(2008 : 61) faktor-faktor pendukung dalam fotografi dikaji lebih lanjut sebagai berikut :

a. Kamera

(36)

14

Dalam fotografi kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret lembaran film. Sedangkan pada kamera televisi atau digital, sistem lensa membentuk gambar pada sebuah lempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya pencaran elektronik itu dilakukan secara elektronik. b. Lensa

Pada awal perkembangan fotografi, hanya dikenal lensa normal sekaligus fix. Namun seiring perkembangan obtik dan teknologi, akhirnya variasi lensa

menjadi begitu banyak. Pengunaan lensa tertentu memberi efek yang berbeda-beda pada foto dan memberikan maanfaat tertntu yang dibutuhkan fotografer. Hingga saat ini lensa dibagi menjadi tiga kategori besar berdasarkan focal length (panjang fokus) yakni lensa standar, lensa lebar, dan tele.

Lensa merupakan ujung tombak dari sistem kamera secara keseluruhan sehingga kualitas gambar dipengaruhi oleh kerakteristik lensa yang bervariasi. Dari berbagai karakter lensa tersebut maka foto yang dihasilkanpun akan barvariasi pula, sehingga aplikasi digital imaging sangat berguna dalam memperbaiki kesalahan-kesalahan pada lensa, menurut Edi S, Mulyanta (2008:195) fungsi tersebut sebagai berikut :

1) Resolusi dan Kontras

(37)

15 2) Distorsi

Distorsi tidak terjadi pada lensa focal leght yang tetap karena telah mengalami koreksi, sementara permasalahan distorsi akan selalu muncul pada lensa zoom. Ada 3 macam distorsi yang terlihat saat pengambilan gambar, yaitu distorsi pincushion yang merupakan distorsi lensa yang disebabkan oleh image yang memusat ke pusat lensa, distorsi ini muncul pada lensa zoom pada posisi tele dan angle yang sempit, kebalikan dari distorsi ini adalah distorsi barrel yang merupakan distorsi yang cenderung mencembung, menggembung, atau membulatkan objek. Sedangkan yang ketiga yaitu distorsi wave yang terjadi saat mengambil gambar berbentuk garis garis dan sejajar dengan bentuk frame objek. 3) Viggeting

Viggeting adalah kurangnya cahaya yang terjadi di sudut-sudut gambar

yang tertangkap kamera, permasalahan tersebut akan semakin dikenali saat objek berwarna datar atau senada.

4) Color Balance

Pada prinsipnya sebuah lensa dapat meloloskan sinar tanpa terjadi perubahan atau pergeseran warna yang disebut warna netral atau neutral colour balance. Setiap lensa memliki karakreristik tertentu untuk meloloskan atau mengubah warna, biasanya hal tersebut sudah dibuat oleh produsen lensa.

5) Bokeh

(38)

16

dapat dihindari. Kualitas bokeh menjadi andalan fotografer untuk menghasilkan foto yang menarik.

c. Lighting (Pencahayaan)

Cahaya merupakan unsur utama dalam fotografi, maka tidak berlebihan jika hasil foto dianggap sebagai teknik yang dihasilkan dari melukis dengan cahaya. Cahaya dapat berupa cahaya alami maupun cahaya buatan. Berikut ini adalah jenis-jenis pencahayaan : short lighting, board lighting, paramount/buterfly lighting, rembrant lighting, side lighting, dan back lighting.

Untuk mendapatkan pencahayaan yang maksimal maka dibutuhkan peralatan lighting tambahan yang sering digunakan dalam studio lighting seperti: flash (lampu kilat), guide number, studio umbrella, reflektor, grid, dan softbox.

D. Foto Prewedding

Dunia fotografi biasanya hanya mengenal wedding photography, ini adalah pemotretan sepasang pengantin naik ke pelamianan baik dalam indoor (dalam ruangan) maupun outdoor (luar ruangan). Di Indonesia dikenal dengan foto prewedding, yaitu foto mempelai dalam visual artistik yang dibuat sebelum prosesi pernikahan ( yuliandi Kusuma, 2010 : 8).

(39)

17 a. Natural

Foto prewedding dapat menggunakan tempat pemotretan alami, seperti hutan, pantai, taman, padang rumput, dan lain-lain.

b. Monokrom

Foto hitam-putih pada foto prewedding akan memberikan kesan dramatis dan klasik. Tema ini dapat diterapkan keika menghadapi lokasi pemotretan yang ramai dengan objek dan warna.

c. Klasik dan Vintage

Tema ini memberi kesan foto kuno. d. Urban

Tema urban memanfaatkan suasana dan lingkungan perkotaan, dengan elemen-elemen pendukung, seperti desain arsitertur urban, area parkir, mal, gedung-gedung tinggi, dan lain-lain.

e. Glamour

Tema glamour tidak jauh beda dengan foto fashion, untuk menggunakan tema ini cukup dengan kostum dan make-up glamour serta dukungan backgroud yang memberi kesan glamour.

f. Naratif

Tema ini menggunakan beberapa foto yang di susun mejadi alur cerita. g. Infrared

(40)

18 h. Eksperimen

Sebenarnya tema foto prewedding sangat bebas, tergantung keinginan fotografer dan mempelai, tema ini adalah kreasi dan eksperimen sendiri dalam membuat foto prewedding.

Dalam pengambilan foto prewedding perlu diperhatikan penggunaan sudut pengambilan gambar, sehingga hasilnya memiliki nilai dan terkesan indah. Dalam fotografi dikenal 3 sudut pengambilan gambar yang mendasar menurut Edi S. Mulyanta (2008:239) yaitu:

a. Bird Eye

Sudut pengambilan gambar ini, posisi objek dibawah / lebih rendah dari kita berdiri. Biasanya sudut pengambilan gambar ini digunakan untuk menunjukkan apa yang sedang dilakukan objek, elemen apa saja yang ada disekitar objek, dan pemberian kesan perbandingan antara overview (keseluruhan) lingkungan dengan POI (Point Of Interest).

b. High Angle

Pandangan tinggi. artinya, pemotret berada pada posisi yang lebih tinggi dari objek foto.

c. Eye Level

(41)

19

dimaksudkan untuk memposisikan kamera sejajar dengan mata objek yang lebih rendah dari pada kita missal, anak – anak.

d. Low Angle

Pemotretan dilakukan dari bawah. Sudut pemotretan yang dimana objek lebih tinggi dari posisi kamera. Sudut pengembilan gambar ini digunakan untuk memotret arsitektur sebuah bagunan agar terkesan kokoh, megah dan menjulang. Namu, tidak menutup kemungkinan dapat pula digunakan untuk pemotretan model agar terkesan elegan dan anggun.

e. Frog Eye

Sudut penglihatan sebatas mata katak. Pada posisi ini kamera berada di dasar bawah, hampir sejajar dengan tanah dan tidak dihadapkan ke atas. Biasanya memotret seperti ini dilakukan dalam peperangan dan untuk memotret flora dan fauna.

a. Extreme Close Up

Pengambilan gambar yang sangat dekat sekali dengan objek, sehingga detil objek seperti pori-pori kulit akan jelas terlihat.

b. Head Shot

Pengambilan gambar sebatas kepala hingga dagu. c. Close Up

Pengambilan gambar dari atas kepala hingga bahu. d. Medium Close Up

(42)

20 e. Mid Shot (setengah badan)

Pengambilan gambar dari atas kepala hingga pinggang. f. Medium Shot (Tiga perempat badan)

Pengambilan gambar dari atas kepala hingga lutut. g. Full Shot (Seluruh Badan)

Pengambilan gambar dari atas kepala hingga kaki. h. Long Shot

Pengambilan gambar dengan memberikan porsi background atau foreground lebih banyak sehinnga objek terlihat kecil atau jauh.

E. Komposisi

(43)

21

Komposisi merupakan susunan dari beberapa elemen, maka perlu adanya pengetahuan prinsip sebelum menyusun komposisi, berikut ini prinsip penyusunan komposisi menurut Edi S. Mulyanta (2008:219) :

a. Ruang Kosong (White Space)

Bertujuan agar karya tidak terlalu padat, menjadikan objek lebih dominan. b. Kejelasan (Clarity)

Berfungsi untuk mempengaruhi penafsiran penonton akan sebuah karya agar mudah dimengerti dan tidak menimbulkan makna ganda.

c. Kesederhanaan (Simplicity)

Kesederhanaan sering juga diartikan tepat dan tidak berlebihan. d. Empalisis (Point of Inters)

Penembangan dominasi yang bertujuan menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian sehinggamenciptakan nilai artistik.

Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, bentuk, warna, terang dan gelap. Yang paling utama dari aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact (sebuah kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang di inginkan

(44)

22

Komposisi pada fotografi ada beberapa jenis, berikut jenis-jenis komposisi, menurut Edi S. Mulyanta (2008:221) :

a. Garis

Komposisi ini terbentuk dari pengemasan garis secara dinamis baik garis lurus, melingkar / melengkung. Biasanya komposisi ini bisa menimbulkan kesan kedalaman dan kesan gerak pada sebuah objek foto.Ketika garis-garis itu digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah foto menjadi menarik perhatian atau dinamis baik itu garis lurus, melingkar atau melengkung.

b. Bentuk

Komposisi ini biasanya dipakai fotografer untuk memberikan penekanan secara visual kualitas abstrak terhadap sebuah objek foto. Biasanya bentuk yang paling sering dijadikan sebagai komposisi adalah kotak dan lingkaran.

c. Warna

Warna memberikan sebuah kesan yang elegan dan dinamis pada sebuah foto apabila dikomposisikan dengan baik. Warna dapat pula memberikan kesan anggun serta mampu dengan sempurna memunculkan “mood color”/keserasian warna, sebuah foto terutama pada foto – foto “pictorial” (Foto yang menonjolkan unsur keindahan).

d. Gelap dan Terang

(45)

23 e. Tekstur

Tekstur yaitu tatanan yang memberikan kesan tentang keadaan permukaan suatu benda (halus, kasar, beraturan, tidak beraturan, tajam, lembut). Tekstur akan tampak dari gelap terang atau bayangan dan kontras yang timbul dari pencahayaan pada saat pemotretan.

Komposisi dalam foto adalah seni untuk menciptakan harmoni pembagian bidang dengan memanfaatkan berbagai unsur visual yang tersedia: alur garis, bentuk, cahaya, cahaya dan bayangan, warna, dan tekstur. Dalam pengemasan sebuah foto agar terkesan dinamis dan menimbulkan keserasian perlu sebuah pemahaman, komposisi dalam pengambilan foto menurut Edi S. Mulyanta (2008 : 223) :

1. Golden Mean

Golden mean, golden section, golden triangle, atau golden ratio sebenarya

(46)

24

penempatan pusat perhatian atau center of interest tidak selalu ditengah, penempatan objek ditengah memaksa mata untuk memendang foto yang kurang alami dan terkadang tidak nyaman dipandang

2. Rule of Thirds (Sepertiga Bagian / Rumus Pertigaan)

Seringkali terjadi kesalahan pada penempatan objek foto pada pusat frame sehingga komposisi kesluruhan terlihat statis, konsep rule of thirds merupakan penyederhanaan dari konsep golden section, penyederhanaan tersebut diharapkan bisa mempermudah fotografer menemukan komposisi asimetris yang lebih memiliki estetika dibandingkan komposisi simetris.

Komposisi yang sederhana dan dapat menghasilkan gambar yang cukup menarik adalah penggunaan komposisi rule of thirdh. Rule of thirdh akan membagi empat persegi panjang menjadi tiga bagian yang akan menghasilkan titik-titik kuat pada pertemuan garis vertikal dan horisontal. Filosofi sebenarnya dari rule of thirdh adalah untuk menghindari komposisi simetris yang biasanya terkesan membosankan.

3. Sudut Pemotretan (Angle of View)

(47)

25 4. Format : Horizontal dan vertikal

Proposi persegi panjang pada view vender pada kamera memungkinkan kita untuk memotret dengan menggunakan format landscape (horisontal) maupun portrait (vertikal). Format pengambilan gambar dapat menimbulkan efek berbeda

pada komposisi akhir. 5. Dimensi

(48)

26 BAB III

CARA PENELITIAN A. Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti objek dalam penelitian secara alamiah atau natural setting (Sugiyono: 2010:12). Metode penelitian kualitatif adalah metode yang dilakukan dalam upaya memandang suatu nilai realitas, fenomena, masalah, gejala serta potensi masalah dalam situasi sosial tertentu. Fenomena sosial tertentu dalam penelitian di pandang sebagai sesuatu yang bersifat holistik, komlpek, dinamis, dan penuh makna.

Metode kualitatif digunakan sebagai upaya dalam mencari makna dalam situasi sosial yang kompleks. Menurut Sugiono (2009:15) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sample sumber dan data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi

(gabungan) analisis data bersifat induktif/ kualitatif, dan penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi.

(49)

Muhammad Taufiqurrohman S, Pd. sebagai pemilik Capture Multimedia Production dan juga sebagai narasumber penelitian.

Setelah mendapatkan data, peneliti mengolah dan menganalisis data tesebut. Selanjutnya mendeskripsikan dan menyimpulkan. Analisis dilakukan terhadap data dan dikumpulkan untuk memperoleh jawaban yang telah disusun dalam rumusan masalah. Penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan tinjauan digital imaging photography prewedding di Capture Multimedia Production.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Waktu dilakukannya penelitian dimulai pada bulan Februari 2015 sampai selesai, dengan penelitian dilakukan di Studio Capture Multimedia Production yang beralamatkan di Jalan Ojolali 2 Gempol, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta.

C. Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data penelitian adalah data berupa kata-kata dan tindakan, serta data tambahan berupa dokumen atau data kumulatif dan lain-lain.

(50)

dalam penelitian. Data yang diperoleh berupa hasil observasi berupa catatan lapangan, wawancara kepada Muhammad Taufiqurrohman S,Pd. dan dokumen-dokumen lain yang mendukung.

Sumber data penelitian tentang tinjauan digital imaging fotografi prewedding ada dua, yaitu:

1. Sumber data primer

Sumber data penelitian ini adalah foto prewedding di Capture Multimedia Production.

2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh dari informan, melalui wawancara mendalam kepada Muhammad Taufiqurrohman S, Pd pemilik Capture Multimedia Production sebagai narasumber.

D. Teknik pengumpulan data

Penelitian kualitatif berupaya memperoleh data yang representatif pada fenomena atau situasi sosial. Data yang dikumpulkan dapat berupa data primer maupun data sekunder, maka dalam penelitian menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi (Sugiyono: 2010 :17).

1. Observasi

(51)

prewedding. Pengamatan dilakukan untuk mengamati, dengan tujuan memperoleh

hasil tentang objek data yang akan diteliti. Data yang didapat dari pengamatan secara langsung berupa catatan, gambar dan hasil foto.

Observasi dilakukan secara langsung oleh peneliti di Studio Capture Multimedia Production yang beralamatkan di jalan Ojolali 2 Gempol,

Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Penelitian dilakukan mulai bulan Desember 2014 sampai selesai

2. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan sumber tertulis yang berupa catatan, buku-buku atau literature tentang fotografi dan digital imaging maupun buku yang mendukung penelitian. Informasi diperoleh dari foto dan dokumen, Peneliti menggunakan alat (handycam, dan camera digital) agar setiap penjelasan dan yang diucapkan dari narasumber tidak terlewatkan dan peneliti juga mencatat beberapa istilah kata bahasa asing yang diucapkan oleh narasumber saat proses wawancara berlangsung.

Dokumentasi digunakan sebagai sumber data yang dimanfaatkan sebagai bahan untuk menguji objek penelitian, sumber data penelitian ini menggunakan dokumentasifotografi prewedding yang berupa hasil foto serta file Psd photoshop editing dari foto tersebut.

3. Wawancara

(52)

bertujuan untuk memperoleh informasi yang nantinya untuk menjelaskan keseluruhan dalam penelitian yang mencakup analisis fotografi prewedding serta digunakan sebagai pelengkap data-data skripsi.

Wawancara dilakukan berkali-kali guna untuk mendapatkan hasil penelitian yang maksimal, wawancara dilakukan secara langsung pada pihak yang terkait atau pemilik Studio Capture Multimedia Production yaitu Muhammad Taufiqurrohman S. Pd.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen penelitian atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Penelitian kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai narasumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dam membuat kesimpulan atas penelitiannya.

Dalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang dicari dari objek penelitian belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, hasil yang diharapkan belum jelas. Oleh karena itu peneliti akan terjun sendiri ke lapangan, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan.

F. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah fotografi preweeding. Kajian penelitian ini difokuskan pada analisis digital imaging fotografi prewedding di Capture Multimedia Production dengan menggunakan 5 kajian penelitian yaitu foto

prewedding natural, foto prewedding monokrom, foto prewedding urban, foto

(53)

G. Penyeleksian Data

Penyeleksian data dilakukan untuk memisahkan data-data yang kurang relevan. Penelitian ini akan mengkaji tentang tinjauan digital imaging fotografi prewedding.

H. Teknik Keabsahan Data

Dalam setiap kegiatan penelitian perlu diusahakan kemantapan dan kebenarannya, kerena merupakan jaminan bagi kemantapan kesimpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian, triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk mengecek sebagai pembanding dari data tersebut. (Sutopo, 2002:78), sedangkan menurut Sugiyono (2012:274) triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan cara dan berbagai waktu. triangulasi dibagi menjadi tiga yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu.

(54)

I. Teknik Analisis Data

Analisis data digunakan untuk menentukan frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat. Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola atau nomor, lalu memilahnya lagi kedalam kategori atau kode, lalu membentuknya menjadi unit paragraf, memasukkannya dalam daftar dan membuat salinannya (Sutopo, 2002:88).

Teknik analisis data menurut Sutopo (2002:91), dilakukan secara deskriptif kualitatif, kegiatan yang dilakukan dalam menganalisis data antara lain dengan tahap-tahap reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.

1. Reduksi data adalah proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi data dari fieldnote (Sutopo, 2002:91). Pada waktu pengumpulan data-data tentang prewedding, reduksi data dilakukan dengan membuat ringkasan dari catatan data yang diperoleh di lapangan. Dalam menyusun ringkasan tersebut, peneliti juga membuat kode pemisah, memusatkan tema, dan menentukan batas masalah.

(55)

3. Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan untuk membuat simpulan pernyataan tentang seluruh isi dan pemahaman arti dari berbagai hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan peraturan, konfigurasi, pola, pernyataan, arahan sebab akibat atau proporsi. Simpulan diperoleh pada saat proses pengumpulan data berakhir. Simpulan perlu diverifikasi supaya penelitian dapat dipertanggungjawabkan dan lebih dapat dipercaya.

(56)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data penelitian yang diambil tentang konsep dan proses digital imaging di Capture Multimedia Production adalah data primer. Data primer yang dimaksud

adalah data yang berasal dari sumber secara langsung, data ini diperoleh dari teknik wawancara dan dokumentasi.

Proses pengambilan data dilakukan pada awal Februari sampai Desember 2015 di Studio Capture Multimedia Production yang beralamatkan di Jalan Ojolali 2 Gempol, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Data hasil wawancara meliputi keterangan tentang konsep dan proses visualisasi sedangkan data dari dokumentasi meliputi hasil karya foto dalam bentuk file.

A. Latar Belakang Biografis

Dunia usaha di era modern ini semakin berkembang, sehingga banyak orang memanfaatkan setiap peluang usaha untuk mendapat penghasilan, salah satunya adalah Muhammad Taufiqurrohman S, Pd. yang berinisiatif mengembangkan fotografi sebagai usaha jasa yaitu dengan mendirikan Capture Multimedia Production. Capture Multimedia Production berdiri pada tahun 2010 yang

sebelumnya bernama Spacebound, Capture Multimedia Production beralamatkan di jalan Ojolali 2 Gempol, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Capture Multimedia Production melayani berbagai jasa dokumentasi, salah satunya

(57)

B. Tema dan Konsep 1. Objek penciptaan

Konsep pembuatan karya foto prewedding di Capture Multimedia Production dilakukan pada luar ruangan (outdor) dan di dalam ruangan (indorr), pemotretan dilakukansetelah konsultasi dengan pelanggan untuk penggunaan tema, tempat, kostum, dan make up yang akan digunakan.

Capture menggunakan beberapa tema atau tema pada pembuatan foto

prewedding, dengan perincian sebagai berikut :

a. Fotografi Prewedding dengan Tema Natural

Natural dalam kamus besar bahasa indonesia yaitu sesuatu yang bersifat alami atau asli bukan buatan. Fotografi natural adalah fotografi mengambil objek yang alami, dalam hal ini tempat pemotretan seperti hutan, pengunungan, sungai, dan laut sangat menunjang terciptanya foto natural.

Fotografi prewedding tema natural yaitu pemotretan pasangan menggunakan tempat pemotretan di alam, walaupun dalam proses pembuatannya dilakukan pengaturan posisi, tema, kostum dan make up yang dipakai namun foto yang dihasilkan tampak alami atau natural

[image:57.595.224.412.636.719.2]

Sebagai kajian foto prewedding tema natural pada penelitian ini peneliti menggunakan contoh foto seperti berikut :

(58)
[image:58.595.238.401.394.505.2]

Gambar 2. Contoh foto prewedding natural (Sumber : busanamuslimodis.com)

Dari foto diatas persawahan sebagai pengankat tema natural, pengambilan foto manusia dibuat senatural mungkin guna mendapatkan foto prewedding yang benar-benar terlihat natural.

Peneliti menggunakan foto dari pasangan Riska dan radit sebagai kajian penelitian foto prewedding tema natural

Gambar 3. Foto rewedding natural (Sumber : Capture Multimedia Production)

Pemotretan foto tersebut dilakukan di pertemuan Sungai Progo dan Elo Megelang, pada pemotretan foto ini menggunakan peralatan seperti berikut ini:

(59)

Pengaturan pemotretan menggunakan kamera adalah manual, dengan rincian sebagai berikut :

a. F-Stop F/2.8

b. Ekposure Time 1/125

c. ISO speed 100

Untuk mendapatkan kesan natural, pengambilan foto dilakukan pada sore hari pukul 15.00, menggunakan dua buah flas yang masing-masing ditempatkan pada samping kanan untuk menyorot wajah pria dan dikiri tenda untuk menyorot wajah wanita. Posisi objek membelakangi matahari guna mendapatkan cahaya kuning sore hari.

b. Fotografi prewedding dengan tema monokrom

Monokrom berarti satu warna, atau lebih diartikan warna hitam putih, dalam fotografi pembuatan foto monokrom memberikan efek yang lebih dramatis dan klasik. Berikut ini contoh gambar prewedding menggunaan efek monokrom

Gambar 4. Contoh foto prewedding monokrom (Sumber : ekasusila-photography.com)

(60)

Peneliti menggunakan foto prewedding Ima dan Aswin sebagai kajian dari foto prewedding tema monokrom.

Gambar 7. Foto prewedding monokrom karya Capture (Sumber : Capture Multimedia Production)

Lokasi pengambilan foto berada di Hutan Pinus Manguan, pada pemotretan foto ini menggunakan peralatan seperti berikut ini :

1. Kamera 2. Lensa 3. Flash 4. Triger 5. Tripod 6. Lightstand

Pengaturan pemotretan menggunakan kamera adalah manual, dengan rincian sebagai berikut :

a. F-Stop F/2.8

b. Ekposure Time 1/125

c. ISO speed 1600

(61)

c. Fotografi prewedding dengan tema vintage atau klasik

Klasik dalam kamus besar Bahasa Indonesia berarti bersifatsederhana, serasi, dan tidak berlebihan, atau dalam arti lain yaitu termasyhur karena bersejarah. Fotografi tema vintage atau klasik adalah fotografi yang mengangkat tema masa lampau, dengan menggunakan lokasi dan aksesoris pendukung yang mampu mengangkat tema ini maka pembuatan foto dengan kesan klasik dapat dibuat.

Berikut ini contoh foto prewedding dengan tema vintage atau klasik

Gambar 8. Contoh foto prewedding klasik (Sumber: alexander.com)

Gambar 9. Contoh foto prewedding klasik (Sumber : pesonahijabcantik.com)

(62)

Gambar 10. Foto prewedding klasik atau vintage karya capture (Sumber : Capture Multimedia Production)

Lokasi pengambilan foto ini berada di Kota Tua Semarang, pada pemotretan foto ini menggunakan peralatan seperti berikut ini :

1. Kamera 2. Lensa 3. Flash 4. Triger 5. Tripod 6. Lightstand

Pengaturan pemotretan menggunakan kamera adalah manual, dengan rincian sebagai berikut :

a. F-Stop F/6.3

b. Ekposure Time 1/60 c. ISO speed 640

(63)

d. Fotografi prewedding dengan tema urban

Urban dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu berkenaan dengan kota; bersifat kekotaan; atau orang yang berpindah dari desa ke kota. Fotografi dengan tema Urban biasanya pengambilan lokasi foto dilakukan di tempat-tempat keramaian seperti pasar, terminal, stasiun, bahkan didalam bus, atau biasa disebut public area. Berikut ini contoh foto prewedding dengan tema urban :

Gambar 11. Contoh foto prewedding urban (Sumber : ramandhikafotografi.com)

Gambar 12. Contoh foto prewedding urban (Sumber : quinna.com\)

Peneliti menggunakan foto milik Trias dan Fuad sebagai kajian penelitian tentang fotografi prewedding dengan tema urban

(64)

Lokasi pengambilan foto ini berada di Kuala Lumpur Malaysia, pada pemotretan foto ini menggunakan peralatan seperti berikut ini :

1. Kamera 2. Lensa 3. Tripod

Pengaturan pemotretan menggunakan kamera adalah manual, dengan rincian sebagai berikut :

a. F-Stop F/5.6 b. Ekposure Time 1/400 c. ISO speed 200

Pada pembuatan foto ini dilakukan pada pukul 10.6, dengan kondisi siang hari serta cerah pembuatan foto tanpa menggunakan flas, kamera dihadapkan lebih keatas guna meminimalisir kebocoran objek lain.

e. Fotografi prewedding dengan tema glamour

Glamour dalam Kamus Basar Bahasa Indonesia adalah sesuatu yang serba

gemerlapan, sedangkan dalam fotografi glamour lebih seperti foto fashion. Fashionatau fesyen adalahtema atau kebiasaan berpakaian yang mengacu pada trend terahir dalamdunia mode yang digemari. Berikut ini contoh foto prewedding dengan tema glamour :

(65)

Gambar 15. Contoh foto prewedding glamour (Sumber : Donjuan.com)

Peneliti menggunakan foto milik Deasy dan Arya sebagai kajian penelitian tentang fotografi prewedding glamour

Gambar 16. foto prewedding glamour karya Capture (Sumber : Capture Multimedia Production) pada pemotretan foto ini menggunakan peralatan seperti berikut ini :

1. Kamera 2. Lensa 3. Flash 4. Triger 5. Tripod 6. Lightstand

(66)

a. F-Stop F/11 b. Ekposure Time 1/200 c. ISO speed 400

Pembuatan foto dilakukan distudio Capture pada pukul 17.30, menggunakan dua buah flas yang masing-masing ditempatkan dikanan dan kiri objek untuk menyorot wajah objek.

f. Fotografi prewedding dengan tema eksperimen

Eksperimen dalam kamus besar bahasa indonesia adalah percobaan yang bersistem dan berencana, dalam dunia fotografi dilakukan beberapa eksperimen dalam tema foto, Capture membuat foto ini dengan mengkreasiakan trend foto prewedding saat ini. Berikut ini contok foto prewedding tema eksperimen :

Gambar 17. Contoh foto prewedding eksperimen (Sumber : Protetofotografi.com)

(67)

Peneliti menggunakan foto milik Ima dan Aswin sebagai kajian dari penelitian fotografi prewedding tema eksperimen

Gambar 19. Foto prewedding eksperimen karya Capture (Sumber : Capture Multimedia Production)

Lokasi pengambilan foto di Hutan Pinus Mangunan, pemotretan dilakukan pada pukul 15.29, pada pemotretan foto ini menggunakan peralatan seperti berikut ini :

1. Kamera 2. Lensa 3. Flash 4. Triger 5. Tripod 6. Lightstand

Pengaturan pemotretan menggunakan kamera adalah manual, dengan rincian sebagai berikut :

a. F-Stop F/2

(68)

Pembuatan foto dilakukan pada pukul 17.30, menggunakan dua buah flas yang masing-masing ditempatkan dikanan dan kiri objek untuk menyorot wajah objek.

2. Bahan dan Alat a. Bahan

Bahan pemotretan adalah bahan untuk mendukung objek seperti background,kostum, make up, aksesoris, dan lain lain, sedangkan bahan

hasil seperti CD, foto cetak, dan album foto. b. Alat

1. Kamera

Kamera yang digunakan sangat berfariasi namun sebagaian besar menggunakan kamera merk Canon, seperti Canon 60D, Canon 550D, dan Canon 600D.

2. Lensa

Penggunaan lensa di Capture sangat bervariasi tergantung menurut kebutuhan, semisal dalam pengambilan foto dengan background alam ataupun gedung, rata-rata Capture menggunakan lensa wide.

3. Peralatan Pendukung Pemotretan

Peralatan pendukung pemotretan di Capture terdapat Flash Youngnuo, Nissin, Laigtstain, Umbrella, dan Reflektor

4. Komputer

(69)

a. Prosesor : AMD Athlon(xm) IIX2 250 Procesor 3.00 GHz

b. RAM : 8 GB

Gambar

Gambar 1. Contoh foto prewedding(Sumber :  natural Prewedding Blombok.blogspot.com)
Gambar 2. Contoh foto  prewedding natural
Gambar 42. Pengaturan efek layer color balance foto prewedding natural (Sumber : Screenshots)
Gambar 44. Pengaturan efek layer gradient map biru muda, coklat, dan
+7

Referensi

Dokumen terkait

• Menu yang dapat digunakan untuk melakukan investigasi atribut/fitur mana yang paling berdaya guna. • Metode pemilihan atribut/fitur terdiri dari

Many projects are planned throughout Indonesia, including Road & Bridge, Railway, Public Transportation, Water & Sanitation, Refinery, Electricity & Power plant,

tasikan hasil pekerjaan. Mempresen- tasikan hasil pekerjaan masing- masing dengan penuh Mempresen -tasi kan hasil pekerjaan masing- masing Mempresen tasikan hasil

Salah satu alternatif pemecahannya yaitu dengan meningkatkan fasilitas dan kemampuan jaringan jalan , baik dengan membangun jalan baru , memperlebar

Berbeda dengan UUJN yang baru tersebut Peraturan Jabatan Notaris (PJN) yang lama mendefenisikan Notaris sebagai Pejabat Umum yang satu-satunya berwenang untuk membuat akta

[r]

Panitia Pengadaan Barang Dan Jasa / Pelelangan Daerah Bidang Bina Marga &n Bagian Sehetariat Dilingkunggn Dinas Pekerjaan Umum Iftbupacn Sukamara Tahun Anggaran

Pengujian Sistem Informasi Akuntansi Usaha Peternakan Panti Asuhan Yatim muhammadiyah Bojonegoro dilakukan dengan skenario uji coba pada proses login user,