20 BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam Narbuko ( 2007: 3) metodologi adalah jalan yang ditempuh untuk mencapai sebuah pemahaman. Jalan menuju pemahaman tersebut ditetapkan secara bertanggungjawab, ilmiah dan data yang dicari untuk membangun atau memperoleh pemahaman yang luas melalui syarat ketelitian ini berarti harus dapat dipercaya kebenarannya.
3.1Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Kriyantoro (2006 :58) menyatakan bahwa pendekatan kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena secara mendalam melalui pengumpulan data.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang dimaksudkan untuk menggambarkan (to describe) suatu fenomena . Jenis penelitian ini biasanya menjawab permasalahan penelitian menggunakan pertanyaan bagaimana (how), siapa ( who), apa ( what), di mana ( where), dan berapa ( how much/ how many).
3.2Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MAN Suruh, Reksosari, Suruh. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan yakni secara :
a. Pertimbangan metodologis karena siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Suruh merupakan unit amatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini.
b. Pertimbangan praktis karena Madrasah Aliyah Negeri Suruh sebagai lokasi penelitian penulis.
3.3Unit Amatan dan Unit Analisis 3.3.1Unit Amatan
21
menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis. Pada penelitian ini yang menjadi unit amatan adalah 14 orang siswa Madrasah Aliyah Negeri Suruh kelas X-XII, baik yang asli Suruh maupun yang tinggal di Pondok Pesantren.
3.3.2Unit Analisis
Unit analisa menurut de Vaus adalah sesuatu yang tentangnya peneliti menghimpun informasi dan daripadanya peneliti menarik kesimpulan ( Ihalauw, 2003: 178). Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisis adalah dampak penggunaan internet terhadap perilaku belajar.
3.4Metode Pengumpulan Data 3.4.1Sumber Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara terstruktur dan juga dokumentasi. Selama mencari data di lapangan, peneliti menggunakan wawancara terstruktur, maksudnya adalah peneliti telah menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan- pertanyaan yang akan diajukan pada informan. Peneliti melakukan wawancara disertai pedoman pertanyaan yang akan ditanyakan pada informan ( Moleong, 2011 : 138).
Selain itu peneliti juga menggunakan dokumentasi dengan mempelajari bahan-bahan tertulis berupa buku-buku referensi, arsip, jurnal, dan buku- buku yang berhubungan dengan penelitian.
3.4.2Informan
Informan atau sumber informasi adalah orang, institusi, data yang tersedia yang dapat memberikan informasi atau data yang bisa diperoleh melalui wawancara. Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah14 orang siswa kelas X-XII MAN Suruh, baik yang asli Suruh maupun yang tinggal di Pondok Pesantren.
3.4.3Jenis Data
22
Data primer merupakan sumber data pertama di mana sebuah data akan dihasilkan ( Bungin, 2001 : 29). Sumber data primer dalam penelitian ini akan diperoleh langsung dari subjek penelitian melalui wawancara dengan 14 orang siswa kelas XI-XII MAN Suruh, baik yang asli Suruh maupun yang tinggal di Pondok Pesantren .
3.4.3.2Data Sekunder
Data sekunder merupakan data kedua setelah data primer. Dalam data sekunder ini peneliti mendapatkan data melalui buku- buku referensi, internet yang menunjang proses penelitian.
3.5Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menurut Miles dan Hubberman dalam Sugiyono (2012:246) dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga data sudah jenuh. Teknik analisis data menurut Miles dan Hubberman meliputi reduksi data ( data reduction), penyajian data ( data display), dan penarikan kesimpulan dan verifikasi ( conclusion drawing &
verification).
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa reduksi data berarti memilah- milah data yang diperlukan atau data-data yang dianggap penting dalam penelitian. namun bukan berarti asal membuang data yang tidak diperlukan peneliti, melainkan merupakan upaya yang dilakukan peneliti selama analisis data dilakukan dan merupakan langkah yang tak terpisahkan dari analisis data. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, serta mencarinya bila diperlukan ( Sugiyono, 2012: 247).
23
menyatakan bahwa pada penelitian kualitatif yang paling sering digunakan adalah teks yang berifat naratif. Dalam menggunakan tahap ini data yang tersaji tersebut saling dikait-kaitkan dan disesuaikan dengan kerangka teori yang digunakan ( Sugiyono, 2012: 249-250).
Tahap terakhir adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Ada kalanya kesimpulan awal yang dikemukakan sifatnya masih sementara pada tahap pengumpulan data berikutnya. Dalam kaitan ini peneliti harus mengkonfirmasi, mempertajam atau mungkin merevisi kesimpulan-kesimpulan yang telah dibuat untuk sampai pada kesimpulan final (Pawito, 2008: 106). Namun jika kesimpulan yang dikemukakan di awal didukung dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan kredibel (Sugiyono, 2012: 252-253).