• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI KOMPARASI KONSUMEN PENGGUNA HANDPHONE BERBASIS ANDROID PADA PERBEDAAN PERSEPSI ATRIBUT PRODUK YANG MENGGUNAKAN HANDPHONE MEREK SAMSUNG DENGAN HANDPHONE MEREK SONY ( Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur ).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI KOMPARASI KONSUMEN PENGGUNA HANDPHONE BERBASIS ANDROID PADA PERBEDAAN PERSEPSI ATRIBUT PRODUK YANG MENGGUNAKAN HANDPHONE MEREK SAMSUNG DENGAN HANDPHONE MEREK SONY ( Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur )."

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

“Veteran” J awa Timur ) SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Bisnis Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltik

UPN “Veteran” J awa Timur

Oleh :

NANI WIJ AYANTI 1042010018

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

SURABAYA

(2)

J awa Timur )

Disusun Oleh :

NANI WIJ AYANTI NPM 1042010018

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui,

Pembimbing Utama

Dr. J ojok D, S. Sos, M. Si NPT.370119500421

Mengetahui, DEKAN

(3)

Disusun Oleh :

Nani Wija yanti NPM. 1042010018

Telah diper ta hankan dihadapa n dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usa n Ilmu Administr asi Bisnis Fakultas Ilmu Sosia l dan Ilmu Politik

Univer sitas Pembanguna n Nasional “ Vetera n” J awa Timur Pada tanggal, 18 J uli 2014

Menyetujui,

Pembimbing Tim Penguji :

1. Ketua

Dr . J ojok.D.,S.sos.,M.si Dr . J ojok. D. S.Sos. M.Si NPT.370119500421 NPT.370119500421

2. Sekreta r is

Dr a . Sonja Andar ini.M.Si NIP.196503261993092001

3. Anggota

RY.Rusdia nto, S.Sos, M.Si NPT. 372069500461 Mengetahui,

DEKAN

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya penulis dapat menyelesaiakan skripsi yang berjudul “Uji Kompar asi Konsumen Pengguna Handphone Berbasis Android Pada Perbedaan Persepsi Atr ibut Pr oduk Yang Menggunakan Handphone Merek Samsung dengan Handphone Merek Sony (Studi Kasus pada Mahasiswa Univer sitas Pembangunan Nasional Veteran J awa Timur )”.

Hasil penulisan Propsal ini dapat terselesaikan karena tidak lepas dari bimbingan pengarahan, petunjuk, dan bantuan dari dosen pembimbing penulis yaitu bapak Dr.Jojok D,S.Sos., M.Si. Yang dengan sabar dan rela meluangkan waktu untuk penulis, oleh karena itu penulis tidak lupa untuk menyampaikan terimakasih kepada beliau. Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian proposal ini :

1. Ibu Hj Suparwati, Dra. M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JawaTimur.

(5)

3. Ibu Siti Ning Farida, Dra. M.Si, selaku sekretaris program studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak dan Ibu dosen program studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

5. Orang tua penulis tercinta atas segala doa, dorongan dan semangat sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan magang ini dengan semangat dan keyakinan.

6. Teman-teman program Administrasi Bisnis khususnya angkatan 2010, terimakasih atas doa dan dukungannya.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyak kekurangan baik dari segi teknis maupun dalam segi penyusunannya. Untuk itu, penulis senantiasa bersedia dan terbuka dalam menerima saran dan kritik yang bersifat membangun.

Surabaya, Juli 2014

(6)

HALAMAN J UDUL ... i

LEMBAR PERSETUJ UAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

ABSTRAKSI ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJ IAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu ... 6

2.2 Landasan Teori ... 7

2.2.1 Pengertian Pemasaran ... 7

2.2.1.1Pengertian Manajemen Pemasaran ... 9

2.2.1.2Bauran Pemasaran ... 10

(7)

2.2.2.4.1Unsur – Unsur Atribut Produk... 20

2.2.3 Pengertian Perilaku Konsumen ... 26

2.2.3.1Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen .. 26

2.2.3.2Keputusan Pembelian ... 32

2.2.3.2.1 Pengertian Keputusan Pembelian ... 32

2.2.3.3Macam-Macam Situasi Pembelian ... 33

2.2.3.4Proses Pengambilan Keputusan Konsumen ... 34

2.2.3.5Tipe-Tipe Pengambilan Keputusan Konsumen ... 35

2.2.4 Konsep Persepsi ... 36

2.2.4.1Pengertian Persepsi ... 36

2.2.4.2Pembentukan Persepsi dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi ... 40

2.3 Kerangka Berfikir ... 44

2.4 Hipotesis ... 46

BAB III METODE PENELITIAN 3.1Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel ... 47

3.1.1 Definisi Operasional Variabel ... 47

3.1.2 Pengukuran Variabel ... 49

(8)

3.3Teknik Pengumpulan Data ... 51

3.3.1 Sumber Data ... 51

3.3.2 Jenis Data ... 51

3.3.3 Pengumpulan Data ... 52

3.4Teknik Analisa dan Uji Hipotesa ... 52

3.4.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 52

3.4.2 Analisis Data ... 54

3.4.3 Uji Hipotesis ... 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 56

4.1.1 Sejarah Handphone Samsung ... 56

4.1.2 Visi dan Misi Samsung Elektronik ... 57

4.1.3 Sejarah Handphone Sony ... 58

4.1.4 Visi dan Misi Perusahaan Sony ... 60

4.2 Deskripsi Data Penelitian ... 60

4.2.1 Deskripsi Identitas Responden ... 61

4.3 Deskripsi Jawaban Responden handphone Samsung ... 62

4.3.1 Atribut Produk ... 62

(9)

4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 66

4.5.1 Uji Validitas ... 66

4.5.2 Uji reliabilitas ... 68

4.6 Pengujian Hipotesis Uji Beda ... 70

4.6.1 Uji Paired Sampel t Test ... 70

4.6.2 Paired Sampel t Test Atribut Produk ... 70

4.6.3 Paired Sampel t Test Merek Produk ... 72

4.7 Pembahasan ... 74

4.7.1 Atribut Produk ... 74

4.7.2 Merek Produk ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 76

5.2 Saran ... 76 DAFTAR PUSTAKA

(10)

Tabel 1.1 Penjualan Handphone Samsung dan Sony Di Indonesia

2013 ... 2

Tabel 1.2 Penjualan Handphone Samsung S4 dan Sony Xperia Z1 Di Indonesia 2013 ... 3

Tabel 4.1 Deskripsi Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 61

Tabel 4.2 Deskripsi Identitas Responden Berdasarkan Umur ... 62

Tabel 4.3 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Atribut Produk Handphone Samsung ... 63

Tabel 4.4 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Merek Produk Handphone Samsung ... 64

Tabel 4.5 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Atribut Produk Handphone Sony ... 65

Tabel 4.6 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Merek Handphone Sony ... 66

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Kuisioner Handphone Samsung ... 67

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Kuisioner Handphone Sony ... 68

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Kuisioner Handphone Samsung ... 69

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Kuisioner Handphone Sony ... 69

Tabel 4.11 Hasil Paired Sampel t Test Atribut Produk ... 71

(11)
(12)

“Veteran” J awa Timur ) Oleh :

NANI WIJ AYANTI NPM. 1042010018

ABSTRACT

In an age-based technologies such as today, almost everyone has a mobile phone as a means to communicate. That is because the character that can be taken anywhere to support their daily activities. In addition to functioning as a means of telecommunication, mobile phones today are also equipped with various features and facilities which make it become more and more useful and interesting.The research aimed to determine differences in consumer perception of product attributes on android based mobile phone users.

This study uses quantitative methods to the type of comparative research. Population and samples used in this study were students at the Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur. Assessment phones differences measured using a Likert scale questionnaire was distributed to 100 respondents who had used the mobile phone of Samsung and Sony. The variables used to measure mobile products is an indicator variable product attributes such as features, design, and quality as well as an indicator variable with a brand brand brand memorable and familiar.

The results of this study showed that there was no significant difference in the variable product attributes. This is because both products have the same attributes of product features, design, quality is not much different. As for the brand of the product is not a significant difference. This is because the two products both have a well-known brand in the community and have a familiar brand.

Keywords: Test Comparison, Product Attr ibutes, Product Brands

(13)

“Veteran” J awa Timur ) Oleh :

NANI WIJ AYANTI NPM. 1042010018

ABSTRAKSI

Di zaman berbasis teknologi seperti saat ini, hampir semua orang memiliki handphone sebagai sarana untuk berkomunikasi. Hal tersebut dikarenakan sifatnya yang dapat dibawa kemana-mana untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Selain berfungsi sebagai alat telekomunikasi, handphone pada saat ini juga dilengkapi dengan berbagai fitur-fitur dan fasilitas yang menjadikannya menjadi semakin bermanfaat dan menarik. Adapun tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan persepsi atribut produk pada konsumen pengguna handphone berbasis android.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis komparatif. Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Penilaian perbedaan handphone diukur dengan skala likert dengan menggunakan kuesioner yang disebar pada 100 responden yang pernah menggunakan handphone Samsung dan handphone Sony. Variabel yang digunakan untuk mengukur produk handphone adalah variabel atribut produk dengan indikator berupa fitur, desain, dan kualitas serta variabel merek produk dengan indikator berupa merek yang mudah diingat dan merek yang sudah familiar.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada variabel atribut produk. Hal ini dikarenakan kedua produk sama-sama memiliki atribut produk dari fitur, desain, kualitas yang tidak jauh berbeda. Sedangkan untuk merek produk tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini dikarenakan kedua produk sama-sama mempunyai merek yang cukup dikenal dimasyarakat dan mempunyai merek yang sudah familiar.

Kata Kunci : Uji Kompar asi, Atr ibut Pr oduk, Merek Pr oduk

(14)

1.1 Latar Belakang Masalah

Di zaman berbasis teknologi seperti saat ini, hampir semua orang memiliki handphone sebagai sarana untuk berkomunikasi. Hal tersebut dikarenakan sifatnya yang dapat dibawa kemana-mana untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Selain berfungsi sebagai alat telekomunikasi, handphone pada saat ini juga dilengkapi dengan berbagai fitur-fitur dan fasilitas yang menjadikannya menjadi semakin bermanfaat dan menarik. Dari keseluruhan jumlah pengguna handphone di Indonesia, segmen yang paling dibidik di Indonesia adalah golongan anak muda. Saat ini merek handphone yang terdapat di pasar Indonesia antara lain : Samsung, Sony, Smartfren, Blackberry, Aple, Sony, Nokia, Oppo, Mito, dll. Dimana setiap merek handphone ini menawarkan seri dan model yang sangat bervariasi.

(15)

handphone digunakan untuk telfon dan sms saja maka sekarang ditambah dengan adanya internet.

Pemasaran handphone di Indonesia saat ini mengalami peningkatan karena masuknya handphone dengan sistem android. kelebihan yang dimiliki Android membuat masyarakat di Indonesia memiliki pilihan baru dalam pemilihan gadget dalam mendukung rutinitas sehari-hari. Kemudahan dalam mengunduh berbagai aplikasi membuat para pengguna android dimudahkan dalam pemilihan berbagai macam aplikasi dengan bebas biaya unduh.

Tabel 1.1

Penjualan Handphone Samsung dan Sony Di Indonesia 2013 NO Merek Handphone Jumlah Unit

1 Samsung 1137664

2 Sony 581000

Sumber : Indonesia Data Center

(16)

Tabel 1.2

Penjualan Handphone Samsung S4 dan Sony Xperia Z1 Di Indonesia 2013

NO Merek Handphone Harga Jumlah Unit

1 Samsung S4 Rp 5.999.000 103424

2 Sony Xperia Z1 Rp 6.149.000 83000

Sumber : Indonesia Data Center

Melihat tabel 1.2 penjualan handphone Samsung S4 dan Sony Xperia Z1 yang memiliki spesifikasi yang hampir sama maka dapat dilihat bahwa pengguna handphone tersebut cukup diminati di Indonesia walaupun masing – masing produk memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing.

(17)

Dari data pengguna handphone diatas penulis memutuskan untuk mengamati handphone Samsung dan Sony yang merupakan dua merek handphone yang banyak digunakan oleh Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Dan kedua merek tersebut saat ini saling berlomba untuk menciptakan inovasi terbaru agar tetap bertahan di dalam pasar dan tidak dikalahkan oleh merek baru yang bermunculan saat ini. Selain itu handphone Samsung dan Sony merupakan salah satu merek handphone yang bersaing untuk kalangan menengah keatas. Kedua produk handphone ini sangat mudah dijumpai di Counter handphone di seluruh Indonesia, karena kedua produk ini sedang diminati oleh konsumen di Indonesia. Tentunya dari kedua merek handphone tersebut ada perbedaan kelebihan dan kekurangan terhadap fitur sehingga konsumen cenderung memilih salah satu produk dari merek tersebut untuk digunakan.

(18)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

“Apakah terdapat perbedaan persepsi atribut produk pada konsumen pengguna handphone berbasis android ?”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas dapat disusun tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan persepsi atribut produk pada konsumen pengguna handphone berbasis android.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi beberapa pihak, antara lain :

a. Menjadi bahan masukan maupun bahan pertimbangan bagi produsen Handphone Berbasis Android (terutama yang terkait dengan persepsi atribut produk yang menggunakan handphone merek Samsung dan merek Sony).

(19)
(20)

2.1 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini terdapat penelitian terdahulu yang bisa dijadikan acuan dalam penulisan proposal skripsi ini adalah Irma Yunita (2009) dengan judul “ Analisis Komparasi Atribut Produk Sepeda motor Kelas Matik Pada Honda Beat F1 dan Yamaha Mio J F1”. Data analisi menggunakan metode paired sample t test (uji beda sampel berpasangan) digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan pada kualitas produk, fitur produk, dan desain produk antara Honda Beat F1 dan Yamaha Mio J F1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pengguna sepeda motor kelas matik Honda Beat F1 dan pengguna yamaha Mio J T1.

(21)

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Pemasaran

Kebanyakan orang beranggapan bahwa pemasaran hanyalah menjual dan mengiklankan. Sesungguhnya penjualan dan iklan hanyalah puncak dari pemasaran. Saat ini pemasaran harus dipahami tidak dalam pemahaman kuno sebagai membuat penjualan, tetapi dalam pemahaman modern yaitu memuaskan kebutuhan pelanggan. Bila pemasar memahami kebutuhan pelanggan, mengembangkan produk dan jasa yang menyediakan nialai yang unggul bagi pelanggan, menetapkan harga, mendistribusikan, dan mepromosikan produk dan jasa itu secara efektif, maka produk dan jasa itu akan mudah untuk dijual. Drucker (dalam Kotler dan Armstrong, 2008 : 6) ”tujuan pemasaran adalah membuat penjualan tidak diperlukan lagi”. Penjualan dan iklan hanyalah bagian dari bauran pemasaran yang lebih besar seperangkat sarana pemasaran yang bekerjasama untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan menciptakan hubungan dengan pelanggan.

(22)

menguntungkan. Berikut ini adalah pendapat ahli tentang pengertian pemasaran yaitu :

Pemasaran (marketing) menurut Kotler dan Armstrong (2008 : 6) yaitu “sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya”.

Pemasaran, menurut Daryanto (2011 : 1) adalah “suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain”.

Pemasaran, menurut Tjiptono (2008 : 5) adalah “fungsi yang memiliki kontak yang paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal”. Oleh karena itu, pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi.

Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.

(23)

mendistribusikan dan mempromosikan barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi keinginan dari kebutuhan konsumen. 2.2.2.1 Pengertian Manajemen Pemasar an

Sebuah perusahaan beroperasi tidak terlepas dari pengaruh yang berasal dari lingkungan luar perusahaan atau lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal perusahaan ini mempunyai sifat yang tidak dapat dikendalikan. Berbeda dengan lingkungan internal perusahaan yang sifatnya dapat dikendalikan tetapi sumber-sumber daya tersebut terbatas pula sifatnya.

Dengan adanya sumber daya yang terbatas tersebut membuat perusahaan harus mengelola secara baik kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan salah satunya adalah kegiatan pemasaran yang juga mempunyai pengaruh terhadap kelangsungan hidaup perusahaan. Untuk itu perlu diadakan pengelolaan secara baik.

Menurut Kotler dan Amstrong (2001:18) manajemen pemasaran merupakan analisis perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang, diciptakan, untuk membangun dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan pemasaran.

(24)

kegiatan yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan manusia berdasarkan keinginan manusia agar dapat efektif dan efisien.

Menurut Tjiptono (2002:16) manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi penentuan harga, promosi dan distribusi barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi.

2.2.1.1Baur an Pemasar an

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk mencapai pasar yang dituju serta memuaskan keinginan konsumen untuk dapat mencapai tujuan tersebut perusahaan dapat menggunakan berbagai kombinasi kebujakan pemasaran dalam merebut konsumen dari tangan pesaing. Kombinasi kenijakan tersebut bisa lebih dari satu karena untuk tiap-tiap kelompok konsumen mungkin diperlukan kombinasi kebijakan pemasaran atau yang lebih dikenal dengan istilah marketing mix.

Menurut Kotler (2002 : 41) bauran pemasaran adalah kombinasi dari periklanan (advertising), penjualan seorangan (personal selling/direct marketing), promosi penjualan (sales promotion/sales gorge) dan

hubungan masyarakat /publisitas (public relation) yang dapat digunakan untuk meencapai tujuan program penjualan.

Marketing mix merupakan bagian dari strategi pemasaran,

(25)

dalam sutau perusahaan harus dilaksanakan dalam keadaan yang seimbang antara masing-masing variabel. Semua kegiatan pemasaran harus berusaha untuk memadukan kombinasi dari marketing mix, sehingga semuanya penting sebagai satu kesatuan strategi yang utuh untuk mencapai tujuan perusahaan.

a. Produk

Produk merupakan unsur terpenting dan utama dari bauran pemasaran, karena tanpa adanya produk maka proses pertukaran tidak akan terjadi. Produk merupakan hal yang sangat luas karena mencakup benda yang terlihat secara fisik maupun tidak terlihat secara fisik. Dapat disimpulkan bahwa konsumen ketika membeli tidak hanya berorientasi pada atribut produk, melainkan mereka lebih berorientasi pada pencapaian laba yang besar, lebih memusatkan perhatian pada keinginan dan kepuasan konsumen.

b. Harga

Harga merupakan unsur kedua dari bauran pemasaran dan biasanya harga ditentukan dalam bentuk mata uang yang digunakan dalam pertukaran. Penetapan harga dari suatu produk merupakan salah satu pertimbangan bagi konsumen untuk pengambilan keputusan membeli dari suatu produk. Dalam menentukan harga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah permintaan terhadap produk, biaya produksi, reaksi pesaing, dan target pangsa pasar.

(26)

Untuk memperlancar arus barang dan jasa yang mengalir dari produsen ke konsumen maka faktor saluran distribusi sangat penting untuk diperhatikan. Oleh karena itu barang dan jasa harus berada pada saat dan tempat yang dapat dijangkau oleh konsumen.

d. Promosi

Promosi merupakan suatu alat dalam pemasaran yang berguna bagi perusahaan dalam memperkenalkan maupun menyampaikan keunggulan-keunggulan produknya kepada konsumen, oleh karena itu diperlukan kombinasi penggunaan variabel-variabel bauran promosi secara terpadu dalam menghadapi persaingan yang kompetitif, jadi promosi merupakan alat penunjang informasi yang digunakan perusahaan agar informasi dari produk dapat disampai kepada pelanggan sasaran, dengan tempat yang benar dan harga yang tepat. 2.2.2 Pengertian Produk

(27)

Menurut kotler (2002:212) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, dan dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan kebutuhan.

2.2.2.1 Klasifikasi Produk

Menurut Kotler dan Armstrong (2004:280) klasifikasi produk dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

a) Barang Konsumen

Barang konsumen yaitu barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri, bukan untuk tujuan bisnis. Umumnya barang konsumsi dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu :

a. Barang kebutuhan sehari-hari (Convience goods) adalah barang-barang yang biasanya sering dibeli konsumen (memiliki frekuensi pembelian tinggi), dibutuhkan dalam waktu segera, dan memerlukan waktu yang minim dalam pembandingan dan pembeliannya.

b. Barang belanjaan (Shopping goods) adalah barang-barang yang karakteristiknya dibandingkan dengan berbagai alternatif yang tersedia oleh konsumen berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, dan daya dalam proses pemilihan dan pembeliannya.

(28)

d. Barang yang tidak dicari (Unsought goods) adalah barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau walau sudah diketahui namun secara umum konsumen belum terpikir untuk membelinya.

b) Barang Industri

Barang industri adalah barang-barang yang dikonsumsi oleh industriawan (konsumen antara atau konsumen bisnis) untuk keperluan selain konsumsi langsung, yaitu : untuk diubah, diproduksi menjadi barang lain kemudian dijual kembali oleh produsen, untuk dijual kembali oleh pedagang tanpa dilakukan transformasi fisik (proses produksi).

2.2.2.2 Diferensiasi Produk

Dalam pemasaran diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi produk agar menjadi lebih menarik. Diferensiasi ini memerlukan penelitian pasar yang cukup serius karena agar bisa benar-benar berbeda, diperlukan pengetahuan tentang produk pesaing. Diferensiasi produk ini biasanya hanya mengubah sedikit karakter produk, meskipun itu diperbolehkan.

Tujuan dari strategi diferensiasi adalah mengembangkan positioning yang tepat sesuai keinginan konsumen potensial yang ingin

(29)

karakteristik produk, strategi distribusi atau variabel-variabel promotif lainnya. Kelemahan dari diferensiasi adalah perlunya biaya produksi tambahan dan iklan besar-besaran.

2.2.2.3 Atr ibut Produk

Produk akan berhasil apabila memiliki atribut-atribut yang sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen. Atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan pembelinya.

Menurut Tjiptono (2007 : 103) bahwa : “Atribut produk merupakan unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.” Atribut produk meliputi : mutu, merek, kemasan, jaminan, pelayanan dan sebagainya. 1. Mutu adalah kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya,

termasuk keawetan, kehandalan, ketepatan, kemudahan dipergunakan dan diperbaiki, serta atribut bernilai yang lain

(30)

konsisten menyampaikan serangkaian ciri –ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada para pembeli.

Merek yang baik juga menyampaikan jaminan tambahan berupa jaminan kualitas. Merek sendiri digunakan untuk beberapa tujuan yaitu :

a. Sebagai identitas yang bermanfaat dalam diferensiasi atau membedakan produk suatu perusahaan dengan produk pesaingnya. Ini akan memudahkan konsumen untuk mengenalinya saat berbelanja dan saat melakukan ppembelian ulang.

b. Alat promosi sebagai daya tarik produk

c. Untuk membina citra, memberikan keyakinan, jaminan kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen

d. Untuk mengendalikan pasar

Merek memegang peranan penting dalam pemasaran. Ada perbedaan yang cukup besar antara produk dan merek. Produk hanyalah sesuatu yang dihasilkan pabrik, sedangkan merek merupakan sesuatu yang dibeli konsumen. Bila produk bisa dengan mudah ditiru pesaing, maka merek selalu memiliki keunikan yang relatif sukar dijiplak. Merek berkaitan erat dengan persepsi, sehingga sesungguhnya persaingan yang terjadi antara perusahaan adalah pertarungan persepsi dan bukan sekedar pertarungan produk. Agar sesuatu merek dapat mencerminkan makna – makna yang ingin disampaikan, maka ada beberapa persyaratan yang harus diperlihatkan yaitu :

(31)

b. Merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk dan pemakainya

c. Merek harus menggambarkan kualitas produk d. Merek harus mudah diucapkan, dikenali dan diingat

e. Merek tidak boleh mengandung arti yang buruk di negara dan dalam bahasa latin

f. Merek harus dapat menyesuaikan diri (adaptable) dengan produk – produk baru yang mungkin ditambahkan kedalam lini produk

3. Pengemasan ( packaging ) merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah ( container ) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk. Pemberian kemasan pada suatu produk bisa memberikan tiga manfaat utama, yaitu manfaat komunikasi, manfaat fungsional, dan manfaat perseptual.

(32)

b. Manfaat Fungsional. Kemasan seringkali pula memastikan peranan fungsional yang penting, seperti memberikan kemudahan, perlindungan, dan penyimpanan.

c. Manfaat Perseptual. Kemasan juga bermanfaat dalam menanamkan persepsi tertentu dalam benak konsumen.

4. Jaminan (Garansi), yaitu janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen, dimana para konsumen akan diberi ganti rugi bila produk ternyata tidak bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan. Jaminan bisa meliputi kualitas produk, reparasi, ganti rugi (uang kembali atau produk ditukar), dan sebagainya. Dewasa ini jaminan seringkali dimanfaatkan sebagai aspek promosi, terutama pada produk-produk tahan lama.

Sedangkan Henri Simamora ( 2000 : 539 ) menyatakan bahwa : atribut produk adalah manfaat – manfaat yang akan diberikan oleh produk, manfaat – manfaat ini dikomunikasikan dan dipenuhi oleh atribut produk yang berwujud seperti : merek produk, mutu produk, ciri –ciri produk, desain produk, label produk, kemasan produk serta layanan pendukung produk, atribut – atribut ini sangat mempengaruhi reaksi konsumen terhadap sebuah produk.

(33)

sifat, dan rancangan. Keputusan mengenai atribut ini amat memengaruhi reaksi konsumen terhadap suatu produk.

Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa atribut produk adalah unsur-unsur dari sebuah produk yang dipandang penting oleh konsumen dan mencerminkan pengembangan suatu produk untuk dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan pembelian.

Menurut Henri Simamora (2000:539) menyatakan bahwa : “Ruang lingkup didalam atribut produk yaitu: merek produk, mutu produk, ciri produk, desain produk, label produk, kemasan produk serta layanan pendukung produk.” Melalui pelaksanaan atribut produk diharapkan perusahaan dapat mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen, namun dalam hal ini hanya satu atribut saja dari beberapa atribut yang akan di bahas dalam mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen yaitu kemasan produk.

Pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan pendefinisian manfaat yang akan ditawarkan produk dan jasa tersebut. Manfaat ini dikomunikasikan dan dihantarkan oleh atribut produk. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:272), terdapat beberapa macam atribut produk, yakni :

(34)

2. Fitur Produk, yakni sebuah produk dapat ditawarkan dalam beragam fitur, model dasara, model tanpa tambahan apapun, merupakan titik awal. Perusahaan dapat menciptakan tingkat model yang lebih tinggi dengan menambahkan lebih banyak fitur.

3. Gaya dan Desain Produk, yakni cara lain untuk menambah nilai pelanggan adalah melalui gaya dan desain produk yang berbeda. Desain adalah konsep yang lebih besar daripada gaya. Gaya hanya menggambarkan penampilan produk. Gaya bisa menarik atau bahkan membosankan.

2.2.2.4Unsur-Unsur Atribut Produk

Aktivitas pemasaran dari suatu perusahaan merupakan usaha yang secara langsung dilakukan untuk mencapai, menginformasikan, dan membujuk konsumen untuk membeli dan menggunakan produk-produknya. Untuk maksud tersebut perusahaan pada umunya melakukan suatu program pemasaran yang tertuang dalam bauran pemasaran.

Atribut produk menurut Kotler (2003, hal. 127) adalah sebagai unsur-unsur yang melekat pada sebuah produk berwujud maupun produk tidak berwujud, yang meliputi : merek, warna, ukuran, kemasan, kualitas dan sebagainya, sedangkan atribut yang tidak berwujud diantaranya: harga, jasa atau layanan dan kualitas.

(35)

Atribut yang dimiliki oleh suatu produk harus berbeda dengan produk lain agar konsumen dapat membedakan produk kita dengan produk pesaing. Unsur-unsur atribut produk tersebut harus mampu untuk menjadi suatu daya tarik bagi konsumen dan merupakan suatu faktor yang dianggap penting oleh konsumen untuk membuat keputusan pembelian.

Adapun yang termasuk dalam unsur – unsur atribut produk dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Mutu / Kualitas Produk

Kualitas produk mempunyai dua dimensi, tingkat dan distensi. Dalam pengembangan produk, langkah pertama yang dilakukan oleh perusahaan ialah memiliki tingkat kualitas yang akan mendukung posisi produk di pasar sasaran. Kualitas merupakan alat penting untuk menentukan posisi. Kualitas produk melambangkang kemampuan produk untuk menjalankan fungsinya yang meliputi keawetan, keandalan, kemudahan penggunaan dan perbaikannya, dan sifat lainnya. (Machfoedz, 2005 : 125).

(36)

berkualitas tinggi kepada pelanggan sasaran. Pertama mereka mengembangkan tanggungjawab utama untuk mengidentifikasi kebutuhan dan persyaratan pelanggan dengan benar. Kedua, mereka harus mengkombinasikan ekspektasi pelanggan dengan tepat kepada perancang produk. Ketiga, mereka harus memastikan bahwa pesanan pelanggan dipenuhi dengan tepat dan sesuai jadwal. Keempat, mereka harus memeriksa bahwa pelanggan menerima instruksi yang benar, pelatihan, dan bantuan teknis dalam penggunaan produk. Kelima, harus tetap berhubungan dengan pelanggan setelah penjualan untuk memastikan bahwa mereka puas dan tetap puas. Keenam, mereka harus mengumpulkan ide pelanggan tentang perbaikan produk dan jasa dan menyalurkan ide-ide tersebut ke departemen yang tepat. Ketika pemasar melakukan semua ini, mereka memberi kontribusi penting pada manajemen kualitas dan kepuasan pelanggan dan juga profitabilitas pelanggan dan perusahaan.

2. Merek

Secara umum merek sama dengan trade mark atau merek dagang. Ada banyak istilah untuk menggambarkan aspek berbeda dari konsep brand mulai dari citra, reputasi, brand value, identitas, dan brand recognition. Sedangkan brand image adalah citra atas suatu merek

yang tujuannya menciptakan kecenderungan bagi konsumen atas merek tersebut.

(37)

Dewasa ini kemasan atau pembungkus mempunyai arti yang penting, karena kemasan tidak hanya digunakan sebagai pelindung terhadap produk, tetapi juga digunakan untuk dapat menyenagkan dan menarik langganan. Oleh karena itu, kemasan ini termasuk dalam strategi produk, dengan cara memperbaiki bentuk luar dari produk, seperti : pembungkus, etiket, warna dan lain-lain agar dapat menarik perhatian para konsumen, dan dapat memberi kesan bahwa produk tersebut mutu atau kualitasnya baik. Kemasan mempunyai arti penting untuk mempengaruhi para konsumen langsung ataupun tidak langsung di dalam menentukan pilihan terhadap produk yang akan dibelinya. Maka bentuk luar suatu produk harus dapat dibuat semenarik mungkin bagi konsumen. Dengan demikian, kemasan seperti telah diutarakan tidak dapat diabaikan, karena fungsinya bukan hanya sekedar sebagai pembungkus saja. Pada umumnya kemasan berfungsi untuk mencegah kerusakan secara fisik, untuk mencegah atau mempersukar pemalsuan atau peniruan, untuk menjamin kebersihan dan sebagai wadah container untuk produk yang berupa barang cair.

(38)

Pengemasan (packaging) menurut Tjiptono (2007:106) merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk. Tujuan penggunaan kemasan antara lain meliputi :

1. Sebagai pelindung isi (protection) misalnya dari kerusakan, kehilangan, berkurangnya kadar/isi, dan sebagainya.

2. Untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan (operating), misalnya supaya tidak tumpah, sebagai alat pemegang, mudah menyemprotkannya (seperti obat nyamuk, parfum) dan lain-lain. 3. Bermanfaat dalam pemakaian ulang (reusable), misalnya untuk diisi

kembali (refill) atau untuk wadah lain.

4. Memberikan daya tarik (promotion), yaitu aspek artistik, warna, bentuk, maupun desainnya.

5. Sebagai identitas (image) produk, misalnya berkesan kokoh/awet, lembut atau mewah.

6. Distribusi (shipping), misalnya mudah disusun, dihitung dan ditangani. 7. Informasi (labelling), yaitu menyangkut isi, pemakaian dan kualitas.

8. Sebagai cermin inovasi produk, berkaitan dengan kemajuan teknologi dan daur ulang.

4. Layanan garansi

(39)

kualitas yang rendah maupun kondisi produk yang cepat rusak. Banyak garansi kendaraan bermotor yang tidak sesuai dengan harapan konsumen. Mobil yang dijanjikan bergaransi sepuluh tahun ternyata rusak pada tahun kelima dari saat pembelian.

Menurut Hasan (2010:283) bahwa : “Garansi adalah janji yang merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh produsen atas produknya kepada konsumen.” Garansi, dengan batas waktu yang dicetak kecil, tidak lagi diterapkan oleh beberapa perusahaan dan pemasok, dan diganti dengan janji yakni apabila produk tidak dapat berfungsi seperti yang tertulis maka barang terrsebut akan diganti atau uang pembayar harga akan dikembalikan.

5. Harga

(40)

mencoba-coba karena banyak sekali kepentingan perusahaan yang terkait di dalamnya.

Menurut Hasan (2008 :298) mengatakan bahwa : "Harga merupakan segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanan dari suatu produk." Harga jual produk juga mempunyai pengaruh terhadap efektivitas pelaksanaan program promosi penjualan. Kegiatan promosi penjualan (iklan dan kegiatan promosi penjualan yang lain) disamping mahal biayanya juga harus dilaksanakan secara berkesinambungan dalam jangka menengah atau panjang. Iklan yang hanya dipasang satu atau dua kali tidak efektif karena tidak akan mampu membangun minat calon pembeli terhadap produk. Oleh karena itu promosi penjualan perlu dilakukan dalam jangka menengah atau jangka panjang dengan biaya mahal, perusahaan yang bersangkutan wajib menghitung apakah marjin harga produk yang dipromosikan itu cukup besar untuk menutup anggaran promosi penjualan.

2.2.3 Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen ditimbulkan oleh adanya bentuk interaksi antara faktor lingkungan dan individu. Konsumen yang telah melakukan suatu pembelian mayoritas didorong oleh berbagai motif yaitu motif sosiologi, agama, biologis, dsb.

(41)

menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Menurut para ahli bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang dan jasa yang dapat dipengaruhi lingkungan.

2.2.3.1Faktor- Faktor yang Mempengar uhi Perilaku Konsumen

Dalam memahami perilaku konsumen perlu dipahami siapa konsumen, sebab dalam suatu lingkungan yang berbeda akan memiliki penelitian, kebutuhan, pendapat, sikap dan selera yang berbeda.

Menurut Kotler (2002 : 144) faktor - faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah kebudayaan, faktor sosial, pribadi, psikologis. Sebagian faktor – faktor tersebut tidak diperhatikan oleh pasar tetapi sebenarnya harus diperhitungkan untuk mengetahui seberapa jauh faktor – faktor perilaku konsumen tersebut memperngaruhi pembelian konsumen. 1. Faktor kebudayaan

a. Budaya

Budaya adalah kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. Budaya ini termasuk pergesaran budaya serta nilai-nilai dalam keluarga.

(42)

Sub budaya adalah sekelompok orang dengan sistem nilai terpisah berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang umum. Sub budaya termasuk nasionalitas, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis.

c. Kelas sosial

Kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa.

d. Nilai-nilai

Unsur budaya yang paling menentukan adalah nilai-nilainya, kepercayaan yang bertahan lama yang ditinggalkan oleh suatu masyarakat sehingga menjadi suatu perilaku yang khusus.

2. Faktor sosial a. Kelompok

Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama.

b. Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan telah diteliti secara mendalam, pemasar tertarik dalam peran dan pengaruh suami, istri, dan anak-anak pada pembelian berbagai produk dan jasa.

(43)

Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut orang-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Orang seringkali memilih produk yang menunjukkan status dalam masyarakat.

3. Faktor pribadi

a. Umur dan tahap daur hidup

Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa hidupnya. Selera makanan, pakaian, perabotan, dan rekreasi sering kali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya.

b. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang mempunyai minat diatas rata-rata akan produk dan jasa mereka. c. Situasi ekonomi

(44)

Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas (pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat (makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan opini yang lebih dari sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang, gaya hidup menampilkan pola rekreasi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia.

4. Faktor psikologis a. Motivasi

Kebutuhan yang cukup untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan. Dalam urutan kepentingan, jenjang kebutuhannya adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan pengaktualisasian diri. Mula-mula seseorang mencoba untuk memuaskan kebutuhan yang paling penting.

b. Persepsi

Persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan dan menginterprestasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia.

(45)

1) Perhatian selektif

Kecenderunagn bagi manusi untuk menyaring sebagaian besar informasi yang mereka hadapi, berarti bahwa pemasar harus bekerja cukup keras untuk menarik perhatian konsumen.

2) Distirsi selektif

Menguraikan kecenderungan orang untuk menginteprestasikan informasi dengan cara yang akan mendukung apa yang telah mereka yakini.

3) Ingatan selektif

Orang cenderung lupa akan sebagian besar hal yang mereka pelajari. Mereka cenderung akan mempertahankan atau mengingat informasi yang mendukung sikap dan keyakinan mereka. Karena adanya ingatan selektif.

c. Pengetahuan

Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman. Pentingnya praktik dari teori pengetahuan bagi pemasar adalah mereka dapat membentuk permintaan akan suatu produk dengan menghubungkannya dengan dorongan yang kuat, menggunakan petunjuk yang membangkitkan motivasi, dan memberikan peranan positif.

(46)

Melaui tindakan dan pembelajaran, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya ini, pada waktunya mempengaruhi tingkah laku membeli. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Keyakinan didasarkan pada pengetahuan yang sebenarnya, pendapat atau kepercayaan dan mungkin menaikkan emosi atau mungkin tidak.

Pemasaran tertarik pada keyakinan bahwa orang yang merumuskan mengenai produk dan jasa spesifik, karena keyakinan ini menyusun citra produk dan merek yang mempengaruhi tingkah laku membeli yang mempengaruhi tingkah laku membeli. Bila ada sebagaian keyakinan yang salah dan menghalangi pembelian, pemasar pasti ingin meluncurkan usaha untuk mengkoreksinya.

2.2.3.2Keputusan Pembelian

2.2.3.2.1 Pengertian Keputusan Membeli

(47)

pembelian konsumen bisa mengambil lima subkeputusan : merek, deller, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran. Dalam pembelian produk sehari-hari keputusannya lebih kecil dan kebebasaanya juga lebih kecil.

Sedangkan beberapa ahli menjelaskan bahwa setiap orang memiliki model perilaku konsumen sendiri, yaitu suatu konsepsi bagaimana perilaku ini terjadi dan dibentuk. Jika model ini akurat maka mungkin untuk merancang strategi yang efektif untuk mempengaruhi perilaku tersebut dan senaliknya. Lebih lanjut pula dijelaskan beberapa hal yang dijadikan sebagai bahan diagnosis pada proses pengambilan keputusan konsume, yaitu motivasi dan pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan hasil atau perilaku pasca pembelian. Sedangkan menurut Suratno keputusan pembelian adalah konsumen menentukan kebutuhan dan mempunyai keinginan akan produk tertentu, konsumen diharapkan memunculkan keputusan untuk membeli.

Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan pembelian adalah keputusan membeli konsumen pada umumnya yaitu membeli merek yang paling disukai.

2.2.3.3Macam-Macam Situasi Pembelian

(48)

Pembeli sedah memahami merek-merek beserta atributnya. Pada umumnya kegiatan pembelian dilakukan secara rutin tidak memerlukan banyak pikiran, tenaga, dan waktu.

2. Penyelesaian masalah terbatas

Pembelian akan lebih kompleks jika pembeli tidak mengetahui sebuah merek dalah satu jenis produk yang disukai sehingga membutuhkan informasi lebih banyak lagi sebelumnya memutuskan untuk membeli. 3. Penyelesaian masalah ekstensif

Pembelian akan sangat kompleks jika pembeli mempunyai jenis produk yang kurang dan tidak mengetahui kegiatan pengumpulan informasi dan evaluasi dari para pembeli dan menunjang proses belajar pembeli terhadap atribut-atribut kelompok tersebut. Macam-macam penyelesaian masalah ekstensif sebagai berikut :

a. Keputusan tentang jenis produk b. Keputusan tentang bentuk produk c. Keputusan tentang merek produk d. Keputusan tentang penjualan e. Keputusan tentang jumlah produk f. Keputusan tentang waktu pembelian g. Keputusan tentang cara pembayaran 2.2.3.4Pr oses Pengambilan Keputusan Konsumen

(49)

berhenti setelah pembelian dilakukan. Menurut Tjiptono (2005 : 43) tahap-tahap dalam proses pengambilan keputusan konsumen, yaitu :

Gambar 2.1

Pr oses pengambilan keputusan konsumen

1. Identifikasi kebutuhan

Identifikasi kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan keadaan sebenarnya terjadi. Kebutuhan harus diaktifkan terlebih dahulu sebelum ia bisa terkenal.

2. Pencarian informasi

Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan memcari suatu informasi yang tersimpan di dalam ingatan (pencarian internal) dan mencari informasi dari luar (pencarian eksternal).

3. Evaluasi alternatif

Adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek. Pada proses evaluasi alternatif, konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi konsumen.

4. Pembelian konsumsi

Identifikasi Kebutuhan

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Pembelian Konsumsi

(50)

Dimana konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang akan dipilih.

5. Evaluasi pembeli

Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. 2.2.3.5Tipe-Tipe Pengambilan Keputusan Konsumen

Situasi pembelian yang berbeda menyebabkan konsumen tidak melakukan langkah atau tahapan pengambilan keputusan yang sama. Tipe-tipe pengambilan keputusan konsumen, yaitu :

1. Pemecahan masalah yang diperluas

Ketika konsumen tidak memiliki kriteria untuk mengevaluasi sebuah kategori atau merek tertentu pada kategori tersebut atau tidak membatasi jumlah merek yang akan dipertimbangkan ke dalam , jumlah yang mudah dievaluasi, maka proses pengambilan keputusan bisa disebut sebagai pemecahan masalah yang diperluas. Konsumen membutuhkan informasi yang banyak untuk menetapkan kriteria dalam menilai merek tertentu. Konsumen juga membutuhkan informasi yang cukup mengenai masing-masing merek yang akan dipertimbangkan.

2. Pemecahan masalah yang terbatas

(51)

konsumen belum memiliki preferensi merek tersebut. Konsumen hanya membutuhkan tambahan informasi untuk bisa membedakan antara berbagai merek tertentu. Konsumen menyederhanakan proses penganmbilan keputusan.

3. Pemecahan masalah rutin

Konsumen telah memiliki pengalaman terhadap produk yang akan dibeli konsumen. Konsumen juga telah memiliki standart untuk mengevaluasi merek. Konsumen sering kali hanya mereview apa yang telah diketahui konsumen. Konsumen hanya membutuhkan informasi yang sedikit.

2.2.4 Konsep Persepsi 2.2.4.1 Pengertian Persepsi

Persepsi berasal dari bahasa Inggris yaitu kata perception, yang diambil dari bahasa latin perceptio, yang berarti menerima atau mengambil. Menurut Leavitt ( Desmita, 2011: 117), ”Perception dalam pengertian sempit adalah penglihatan, yaitu bagaimana seseorang melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas, perception adalah pandangan, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu”.

Para ahli dengan pandangan masing-masing mendefinisikan persepsi secara berbeda-beda. Berikut adalah definisi persepsi menurut beberapa ahli yang dikutip dari Desmita (2011 : 117),

(52)

Morgan mengartikan persepsi sebagai ”The process of discriminating among stimuli and of interpreting their meaning,

Matlin mendefinisikan, “Perception is a process that uses our previous knowledge to gather and interpret the stimuli that our sense

register,

Matsumoto mendefinisikan, “Perception is the process of gathering information about the world trough our senses”.

Sedangkan menurut Slameto ( 2010 :102 ) Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium.

Sedangkan Miftah Toha (2009:141) juga menerangkan bahwa Persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya suatu pencatatan yang benar terhadap situasi.

(53)

pusat kesadaran (proses psikologis). Selanjutnya, dalam otak terjadilah sesuatu proses hingga individu itu dapat mengalami persepsi (proses psikologis).

(Muhaimin, 2008: 142), persepsi adalah suatu proses yang bersifat kompleks yang menyebabkan orang dapat menerima atau meringkas informasi yang diperoleh dari lingkungannya. Semua proses belajar selalu dimulai dengan persepsi, yaitu setelah peserta didik menerima stimulus atau suatu pola stimuli dari lingkungannya.

Desmita (2011:119) menerangkan bahwa dalam psikologi kontemporer persepsi secara umum diperlakukan sebagai variable campur tangan (intervening variable), yang dipengaruhi oleh factor-faktor stimulus dan factor-faktor yang ada pada subjek yang menghadapi stimulus tersebut. Oleh sebab itu, persepsi seseorang terhadap suatu benda atau realitas belum tentu sesuai dengan benda atau realitas yang sesungguhnya. Demikian juga, pribadi-pribadi yang berbeda akan mempersepsikan sesuatu secara berbeda pula.

(54)

Organisme atau individu dalam mengadakan persepsi timbul suatu masalah apa yang dipersepsi terlebih dahulu, apakah bagian merupakan hal yang dipersepsi lebih dulu, baru kemudian keseluruhannya, ataukah keseluruhan dipersepsi lebih dulu baru kemudian bagian-bagiannya. Dalam hal ini ada dua teori yang berbeda satu dengan yang lain, atau bahkan dapat dikatakan berlawanan dalam hal persepsi ini, yaitu : teori elemen, dan teori Gestalt.

Menurut teori elemen, dalam individu mempersepsi sesuatu maka yang dipersepsi mula-mula adalah bagian-bagiannya, baru kemudian keseluruhan atau Gestalt merupakan hal yang sekunder. Jadi kalau seseorang mempersepsi sesuatu maka yang dipersepsi terlebih dahulu adalah bagian-bagiannya, baru kemudian keseluruhannya. Dalam hal ini dapat dikemukakan bahwa dalam seseorang mempersepsi sesuatu bagian-bagiannya merupakan hal yang primer, sedangkan keseluruhannya merupakan hal yang sekunder. Sebaliknya menurut teori Gestalt dalam seseorang mempersepsi sesuatu yang primer adalah keseluruhannya atau Gestaltnya, sedangkan bagian-bagiannya adalah sekunder. Jadi kalau seseorang mempersepsi sesuatu maka yang dipersepsi terlebih dahulu adalah keseluruhannya atau gestaltnya, baru kemudian bagian-bagiannya. 2.2.4.2 Pembentukan Persepsi dan Faktor -Faktor yang Mempengar uhi

(55)

dengan "interpretation", begitu juga berinteraksi dengan "closure". Proses seleksi terjadi pada saat seseorang memperoleh informasi, maka akan berlangsung proses penyeleksian pesan tentang mana pesan yang dianggap penting dan tidak penting. Prosesclosure terjadi ketika hasil seleksi tersebut akan disusun menjadi satu kesatuan yang berurutan dan bermakna, sedangkan interpretasi berlangsung ketika yang bersangkutan memberi tafsiran atau makna terhadap informasi tersebut secara menyeluruh. Menurut Sobur (2010:447) pada fase interpretasi ini terjadi proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti. Interpretasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadian, dan kecerdasan. Interpretasi.juga bergantung pada kemampuan seseorang untuk mengadakan pengategorian informasi yang diterimanya, yaitu proses mereduksi informasi yang kompleks menjadi sederhana.

Bimo Walgito ( 2010 : 101 ) menjelaskan bahwa ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi agar individu dapat mengadakan persepsi, yaitu :

(56)

b. Adanya indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf, yaitu merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu harus ada pula syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor kepusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respons diperlukan syaraf motoris.. 3) Adanya perhatian, merupakan langkah pertama sebagai persiapan dalam mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek. Dari hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengadakan persepsi ada beberapa faktor yang berperan, yang merupakan syarat agar terjadi persepsi, yaitu :

1. Objek atau stimulus yang dipersepsi,

2. Alat indera dan syaraf-syaraf serta pusat susunan syaraf, yang merupakan syarat fisiologis,

3. Perhatian, yang merupakan syarat psikologis

(57)

proses di otak, sehingga individu dapat menyadari apa yang ia terima dengan reseptor itu, sebagai suatu akibat dari stimulus yang diterimanya. Proses yang terjadi dalam otak atau pusat kesadaran itulah yang dinamakan proses psikologis.

Jalaluddin, 2012: 50-57 menjelaskan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu :

a. Faktor-Faktor Fungsional. Faktor-faktor fungsional ini juga disebut sebagai faktor personal atau perseptor, karena merupakan pengaruh-pengaruh di dalam individu yang mengadakan persepsi seperti kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lainnya. Berarti persepsi bersifat selektif secara fungsional sehingga obyek-obyek yang mendapatkan tekanan dalam persepsi biasanya obyek-obyek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi. Termasuk dalam faktor fungsional ini adalah pengaruh kebutuhan, kesiapan mental, suasana emosional dan latar belakang sosial budaya. Jadi yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimulus tetapi karakteristik orang menentukan respon atau stimulus.

(58)

memahami sutau peristiwa, kita tidak dapat meneliti faktor-faktor yang terpisah, tetapi harus mendorongnya dalam hubungan keseluruhan. Sebagai contoh dalam memahami seseorang kita harus melihat masalah-masalah yang dihadapinya, konteksnya maupun lingkungan sosial budayanya. Dalam mengorganisasi sesuatu, kita harus melihat konteksnya. Walaupun stimulus yang kita terima tidak lengkap, kita akan mengisinya dengan interpretasi yang konsisten dengan rangkaian stimulus yang kita persepsi. Oleh karena manusia selalu memandang stimulus dalam konteksnya, maka manusia akan mencari struktur pada rangkaian stimulus yang diperoleh dengan jalan mengelompokkan berdasarkan kedekatan atau persamaan, sehingga dari prinsip ini berarti obyek atau peristiwa yang berdekatan dalam ruang dan waktu atau menyerupai satu sama lain, cenderung ditanggapi sebagai bagian dari struktur yang sama”.

Demikian juga ada beberapa karakteristik yang mempengaruhi suatu persepsi seseorang yaitu :

a. faktor ciri khas dari obyek stimulus b. faktor-faktor pribadi

(59)

Semakin banyaknya produk-produk handphone, memicu perusahaan untuk terus menciptakan produk-produk yang inovatif supaya mampu bertahan dalam pasar sesuai dengan keinginan konsumen.

Handphone Samsung dan handphone Sony merupakan salah satu merek handphone android yang ada di Indonesia. Keduanya adalah perusahaan yang mendapatkan penjualan tertinggi di Indonesia pada tahun 2013. Dan kedua perusahaan ini saling berlomba-lomba untuk menciptakan kualitas yang pas sesuai dengan minat konsumen.

Untuk membedakan kedua merek Handphone ini dilakukan pengujian melalui uji beda terhadap konsumen yang membeli handphone Samsung dan handphone Sony dengan membandingkan atribut produk dan merek yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan persepsi dalam memilih kedua merek handphone tersebut. Dalam hal ini indikator yang digunakan untuk atribut produk yaitu fitur, desain, kualitas dikarenakan untuk mempermudah konsumen yang ingin membeli handphone dalam mendefinisikan produk mana yang sesuai dengan kebutuhannya. Sedangkan merek menggunakan indikator kemudahan dalam diingat dan sudah familiar.

Gambar 2.2 Kerangka berpikir

Handphone Samsung 1. Atribut Produk

(60)

2.4Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan landasan teori, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut : “Terdapat perbedaan persepsi atribut produk pada konsumen pengguna handphone berbasis android”.

Handphone Sony 1. Atribut Produk

a. Fitur b. Desain c. Kualitas 2. Merek produk

a. Mudah diingat b. Sudah Familiar

(61)
(62)

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel penelitian yang telah di tentukan disini selanjutnya akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Variabel penelitian ini disusun sesuai dengan materi pertanyaan sebagai berikut :

1. Atribut Produk

adalah unsur – unsur yang mencerminkan pengembangan suatu produk untuk dapat dijadikan dasar pengembilan keputusan konsumen. Unsur – unsur dari atribut yang diambil adalah sebagai berikut :

a. Fitur

Merupakan aspek, kualitas, atau ciri khas yang menonjol sehingga menjadi daya tarik sesuatu produk.

b. Desain

(63)

berhubungan dengan bentuk, komposisi, arti, nilai dan berbagai tujuan benda buatan manusia.

c. Kualitas

Salah satu sarana positioning utama pemasar. Kualitas memiliki dampak langsung pada kinerja produk atau jasa. Oleh karena itu kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. 2. Merek

Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Pada dasarnya suatu merek juga merupakan janji penjual untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian ciri-ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek yang baik juga menyampaikan jaminan tambahan berupa jaminan kualitas.

a. Merek yang mudah di ingat

Dalam menentukan sebuah merek harus memberikan nama atau istilah yang mudah di pahami dan diingat oleh konsumen agar konsumen dapat mengingat dengan mudah apabila ingin membeli sebuah produk.

b. Merek yang sudah familiar

(64)

merek yang familiar sangat menunjang dalam pilihan konsumen untuk membeli sebuah produk.

3.1.2 Pengukuran variabel

Pengukuran terhadap variabel-variabel yang diteliti dinyatakan dalam slaka likert dengan menggunakan ukuran interval yaitu mengurutkan objek berdasaran jenjang penilaian. Dalam penelitian ini setiap pernyataan masing-masing diukur dalam lima skala yaitu :

Sangat tidak setuju = 1 Tidak setuju = 2

Ragu-ragu = 3

Setuju = 4

Sangat setuju = 5

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2006:90) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

(65)

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2006:116) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang pernah menggunakan handphone Samsung atau Sony.

Untuk menentukan jumlah sampelnya dengan unknown population yaitu sampel yang tidak diketahui dengan tingkat kepercayaan 95% (Riduwan, 2004:66), maka digunakan rumus sebagai berikut :

= / 2

Keterangan :

n = jumlah sampel

Z α = derajat koefisien = 1,96 (karena α = 0,05, maka Z0,05 = 1,96) = standart deviasi = 0,25

e = standart error (5% = 0,05) Maka :

= / 2

= ( 1,96) . ( 0,25) 0.05

(66)

Jadi, jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 97 responden (dibulatkan). Untuk hasil yang representatif maka peneliti mengambil sampel 100 responden.

3.2.3 Teknik Penarikan sampel

Berdasarkan populasi dan sampel tersebut diatas teknik penarikan sampel yang digunakan merupakan accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan kriteria - kriteria tertentu, yaitu:

1. Mahasiswa UPN “Veteran” Jatim

2. Yang menggunakan handphone Samsung atau Sony 3.3 Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini adalah secara langsung dari mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang menggunakan handphone Samsung atau Sony. Data yang diperoleh merupakan hasil dari jawaban dari responden atas daftar pertanyaan atau kuesioner yang diberikan.

3.3.2 J enis Data

(67)

3.3.3 Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan daftar pertanyaan yang sudah disusun rapi, terstrutur dan tertulis kepada para responden untuk diisi sehubungan dengan masalah yang diteliti dan kemudian untuk tiap jawaban diberi nilai (skor). Adapun jawaban responden diperoleh dari 100 responden yang pernah menggunakan handphone Samsung dan 100 responden yang menggunakan handphone Sony.

3.4 Teknik Analisa dan Uji Hipotesa 3.4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti menggunakan kuesioner didalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus dapat mengukur apa yang ingin diukurnya. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk menguji validitas instrument dilakukan cara mengkorelasi skor jawaban yang diperoleh pada setiap item dengan skor total dari keseluruahn item instrument. Adapun persamaan rumus menurut Umar (2003:316):

R = (∑ )− (∑ ). (∑ ) /

(68)

Dimana :

X = Skor pertanyaan Y = Skor total

N = Jumlah pertanyaan

Menurut santoso (2000:277) dasar pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut :

a) Jika r hitung positif, serta r hitung> r tabel , maka butir atau item pertanyaan tersebut valid.

b) Jika r hitung positif, serta r hitung< r tabel , maka butir atau item pertanyaan tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Raliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawabann seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Dalam penelitian ini pengujian menggunakan metode Alpha Cronbach, dengan rumus sebagai berikut :

α = ∑ √

keterangan:

α = Reliabilitas Alpa Conbach k = Jumlah item

(69)

R alpa > 0,6 3.4.2 Analisis data

Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode penelitian untuk memecahkan masalah dalam penelitian. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif yang berarti analisa untuk menguji pemecahan masalah yang dilakukan menggunakan angka-angka.

Adapun metode analisis yang digunakan adalah uji beda dua rata-rata berpasangan yaitu dengan rumus sebagai berikut :

= ( − ) √

= ∑( − ) − 1

d = variabel 1 – variabel 2

= ∑ Keterangan :

1. Thitung = Perbedaan atribut produk yang menggunakan handphone Samsung dan handphone Sony

2. n = Jumlah sampel

3. X1 = Rata-rata variabel konsumen yang menggunakan handphone Samsung

4. X2 = Rata-rata variabel konsumen yang menggunakan handphone Sony

(70)

6. d = Selisih observasi dari konsumen yang menggunakan handphone Samsung dan handphone Sony

(Santoso, 2000:100)

3.4.3 Uji Hipotesis

Sesuai dengan tujuan dan hipotesis yang diajukan, maka untuk menguji dua variabel yaitu konsumen pengguna handphone Samsung dan konsumen pengguna handphone Sony, maka digunakan uji dua sampel yang berpasangan, sebagai berikut :

a. Merumuskan hipotesis statistik

H : μ = μ , tidak ada perbedaan konsumen yang menggunakan handphone Samsung dan handphone Sony

H : μ ≠ μ , ada perbedaan konsumen yang menggunakan handphone Samsung dan handphone Sony

Tingkat signifikan (α) sebesar 0,05/2 = 0,025 b. Derajat kebebasan (df) = n-1

c. Menentukan kriteria pengujian, dengan membandingkan thitung dengan ketentuan sebagai berikut :

(71)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Per usahaan 4.1.1 Sejar ah Perusahaan Samsung

Samsung Electronics (SEC, Hangul: ; KRXS: 005930, KRXS: 005935, LSE: SMSN, LSE: SMSD) adalah perusahaan pembuat perangkat elektronika terbesar di dunia.[2], dan berkantor pusat di Seocho Samsung Town di Seoul, Korea Selatan. Perusahaan ini adalah perusahaan Korea Selatan yang terbesar dan merupakan ikon dari Samsung Group, yang merupakan konglomerasi terbesar di Korea Selatan.

(72)

4.1.2 Visi dan Misi Samsung Elektronik

Visi dari Samsung Elektronik adalah “memimpin pergerakan konvergensi digital”. Samsung meyakini bahwa melalui inovasi teknologi saat ini, kami akan menemukan solusi yang kami perlukan untuk menghadapi tantangan hari esok. Teknologi membuka kesempatan bagi bisnis untuk tumbuh, bagi warga Negara di pasar yang sedang berkembang untuk hidup sejahtera dengan memasuki tahap ekonomi digital, dan agar masyarakat dapat menemukan peluang baru.

Misi dari Samsung Elektron

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1 Proses pengambilan keputusan konsumen
Tabel 4.1
Tabel 4.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Laporan pendapatan food court menampilkan isi data dari proses sewa gerai dan biaya kartu pada saat pembeli melakukan registrasi.. Gambar perancangan laporan pendapatan food

21 Tahun 2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah, dari mulai akad yang dilakukan antara peserta dan perusahaan terdiri atas akad tabarru‟ , yang telah

Kepuasan kerja adalah perasaan menyokong atau tidak menyokong yang dialami karyawan dalam bekerja (Mangkunegara, 2016, hal. Kepuasan kerja akan mendorong karyawan untuk

Karena F hitung &gt; Ftabel atau 105,53 &gt; 2,37 maka Ho ditolak berarti panjang geram yang dihasilkan pada proses pembubutan dengan menggunakan radius pemutus geram yang

Berdasarkan fenomena yang telah dijelaskan diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti sikap warga Kampung Herbal RT 02 Genteng Candirejo Surabaya mengenai program

Judul : UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KOMPETENSI MENULIS KARANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

Hasil dari penulisan ilmiah ini adalah variable US Dollar dan Euro berpengaruh secara signifikan terhadap nilai IHSG, Persamaan regresi antara ke3 variabel tersebut pada bulan

Oleh karena itu, kewujudan organisasi sosial atau stratifikasi sosial dalam kehidupan masyarakat Melayu lama sekaligus telah mewujudkan peradaban mereka karena terdapat jurang