• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN BERLANGGANAN SPEEDY PADA PT. TELKOM DIVISI REGIONAL V JAWA TIMUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN BERLANGGANAN SPEEDY PADA PT. TELKOM DIVISI REGIONAL V JAWA TIMUR."

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagai per syar atan memperoleh Gelar Sar jana

Ilmu Administr asi Bisnis pada FISIP UPN “Veteran” J awa Timur

OLEH :

DWI KURNIA ANJ ASMORO 0842010005

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

(2)

Disusun Oleh :

DWI KURNIA ANJ ASMORO

NPM : 0842010005

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui,

Pembimbing Utama

Dra. Hj. Suparwati, M.Si

NIP. 195507181983022001

Mengetahui,

DEKAN

(3)

Disusun Oleh :

DWI KURNIA ANJ ASMORO 0842010005

Telah diper tahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usan Ilmu Administr asi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur Pada tanggal 31 Mei 2012

Menyetujui,

Pembimbing Utama Tim Penguji :

Ketua

Dr a. Hj. Supar wati, M.Si Dr a. Hj. Supar wati, M.Si

NIP. 195507181983022001 NIP. 195507181983022001

Seker tar is

Dr a. Siti Ning Far ida,M.Si NIP. 196407291990032001

Anggota

Susi Har iyawati, S.Sos,M.Si NIP. 196402151991032001

Mengetahui,

DEKAN

(4)

kepada penulis sehingga skripsi dengan judul “Pengar uh Baur an Pr omosi Ter hadap

Keputusan Ber langganan Speedy pada PT. Telkom Divisi Regional V J awa

Timur ” ini dapat terselesaiakan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan dan

terwujud dengan baik tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra, Hj.

Suparwati, M.Si sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan,

masukan, dorongan dan semangat sehingga terselesaikannya skripsi ini. Penulis juga

menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Ibu Dra, Hj. Suparwati, M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

UPN “Veteran” Jawa Timur.

2. Ibu Dra, Lia Nirawati, M.Si selaku ketua program studi Ilmu Administrasi Bisnis

UPN “Veteran” Jawa Timur.

3. Ibu Dra, Siti Ning Farida, M.Si selaku sekretaris program studi Ilmu Administrasi

Bisnis UPN “Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak ibu dosen ilmu administrasi bisnis yang telah memberikan ilmu yang

bermanfaat bagi penulis, sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan baik.

5. Bapak Djoni Harianto selaku Manajer SDM – UMUM, yang telah memberi izin

(5)

7. Ayah dan Ibu yang telah banyak membantu memberikan dukungan dan

memberikan semangat baik secara moral maupun secara materiil.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat

kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran serta

masukan yang membangun dari semua pihak.

Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak. Akhir kata penulis mengucapkan mohon maaf apabila dalam penyusunan

skripsi ini terdapat kesalahan baik sengaja ataupun tidak sengaja.

Surabaya, Mei 2012

(6)

HALAMAN J UDUL ... . i

HALAMAN PERSETUJ UAN ... .. ii

HALAMAN PENGESAHAN ………. .. iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL……… xi

DAFTAR GAMBAR……… xii

DAFTAR LAMPIRAN ………... xiii

ABSTRAK ……… xiv

BAB I PENDAHULUAN ………. 1

1.1 Latar Belakang ……….... 1

1.2 Perumusan Masalah ……….………..… 5

1.3 Tujuan Penelitian ………….……….…. 6

1.4 Manfaat Penelitian ……….………. 6

BAB II KAJ IAN PUSTAKA ……….……… 8

2.1. Landasan Teori ………..…. 8

2.1.1. Manajemen Pemasaran ….………. 8

2.1.1.1. Pengertian Pemasaran ……….…… 8

2.1.1.2. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 10

2.1.1.3. Tujuan Pemasaran ... 11

2.1.1.4. Strategi Pemasaran ... 12

2.1.2. Pemasaran Jasa ……….…. 14

2.1.2.1. Pengertian Jasa ………. 14

(7)

2.1.3.1. Pengertian Prilaku Konsumen ……….. 19

2.1.3.2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 20

2.1.4. Keputusan Pembelian ………. 24

2.1.4.1. Pengertian Keputusan Pembelian ………. 24

2.1.4.2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 25

2.1.4.3. Perilaku Pembelian ... 29

2.1.5. Strategi Komunikasi Pemasaran ... 31

2.1.6. Promosi ………... 36

2.1.6.1. Pengertian Promosi Menurut Para Ahli ……… 37

2.1.6.2. Tujuan Promosi ………. 38

2.1.6.3. Bauran Promosi (Promotional mix) ………….. 39

2.1.7. Periklanan (Advertising) ………. 40

2.1.8. Promosi penjualan (sales promotion) ………. 42

2.1.9. Penjualan individu (Personal selling)………. 45

2.1.10. Publisitas (Publicity)………... 46

2.1.11. Keputusan Pembelian ……….… 48

2.1.12. Minat Beli ……….… 49

2.1.13. Pengukuran Minat Konsumen ……….…... 51

2.1.14. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Membeli ... 53

2.2. Kerangka Berpikir dan Hipotesis ... 62

2.2.1. Kerangka Berpikir ………...….... 62

(8)

3.2.1. Populasi ... 70

3.2.2. Sampel ... 71

3.2.3. Teknik Penarikan Sampel ... 72

3.3 Teknik Pengumpulan Data ………. 72

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ………. 73

3.4.1. Teknik Analisis Data ... 73

3.4.1.1. Asumsi Klasik ... 74

3.4.1.2. Uji Normalitas... 76

3.4.1.3. Uji Validitas ………. 77

3.4.1.4. Uji Reliabilitas ……….... 78

3.4.1.5. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda…… 79

3.4.2. Uji Hipotesis... 80

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 84

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 84

4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Telkom (Persero) Tbk ... 84

4.1.2 Visi dan Misi ... 86

4.1.2.1 Visi ... 86

4.1.2.2 Misi ... 86

4.1.3 Tujuan dan Peranan ... 86

4.1.4 Struktur Organisai ... 87

(9)

4.2.1.3 Klasifikasi Responden Menurut Jennis

Kelamin ... 92

4.2.2 Variabel – Variabel Penelitian ... 92

4.2.2.1 Advertising (X1) ... 93

4.2.2.2 Personal Selling (X2) ... 94

4.2.2.3 Selles Promotion (X3) ... 96

4.2.2.4 Publicity (X4) ... 97

4.2.2.5 Keputusan Konsumen (Y) ... 99

4.3 Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 100

4.3.1 Uji Validitas ... 100

4.3.2 Uji Reliabilitas ... 102

4.3.3 Uji Asumsi Klasik / BLUE ... 102

4.3.3.1 Normalitas ... 103

4.3.3.2 Autokorelasi ... 104

4.3.3.3 Multikolinier ... 105

4.3.3.4 Heteroskedasitas ... 106

4.3.4 Regresi Linier Berganda ... 107

4.3.5 Pengujian Hipotesis ... 110

4.3.5.1 Analisis Secara Serempak / Simultan (Uji F).. 111

(10)

DAFTAR PUSTAKA

(11)

Tabel 4.1 Klasifikasi Umur Responden ……….. 91

Tabel 4.2 Klasifikasi Pekerjaan Responden ……… 91

Tabel 4.3 Klasifikasi Jenis Kelamin Responden ………. 92

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Indikator Variabel Advertising (X1) ……… 93

Tabel. 4.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Indikator Variabel Personal Selling (X2) ………. 95

Tabel. 4.6 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden terhadap Indikator Variabel Sales Promotion (X3) ………. 96

Tabel. 4.7 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden terhadap Indikator Variabel Publicity (X4) ………. 98

Tabel. 4.8 Distribusi Frekuensi Tentang Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Konsumen per Indikator (Y) ... 99

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas ……… 101

Tabel 4.10 Uji Personal Selling Variabel Advertising (X1), Personal Selling (X2), Sales Promotion (X3), Publicity (X4), dan Keputusan konsumen (Y) ……….. 102

Tabel 4.11 Pengujian Durbin-Watson ……… 105

Tabel 4.12 Uji Multikolinieritas ………. 105

(12)

Promotion dan Publicity Terhadap Keputusan Berlanganan Speedy

pada PT. Telkom Divisi Regional V Jawa Timur”... 64

Gambar 3.1. Kurva F ………... 81

Gambar 3 2 Kurva t ... 83

Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Telkom Divisi Regional V

Jawa Timur ………. 89

Gambar 4.2 Uji Normalitas ……… 104

Gambar 4.3 Uji Heteroskedasitas ……….. 107

Gambar 4.4 Daerah Penerimaan/Penolakan Advertising (X1), Personal Selling

(X2), Sales Promotion (X3), Publicity (X4) Secara Simultan

Terhadap Keputusan Konsumen (Y) ……… 112

Gambar 4.5 Daerah Penerimaan/Penolakan Advertising (X1) Secara Parsial

Terhadap Keputusan Konsumen (Y) ... 113

Gambar 4.6 Daerah Penerimaan/Penolakan Personal Selling (X2) Secara

Parsial Terhadap Keputusan Konsumen (Y) ... 115

Gambar 4.7 Daerah Penerimaan/Penolakan Sales Promotion (X3) Secara

Parsial Terhadap Keputusan Konsumen (Y) ... 116

Gambar 4.8 Daerah Penerimaan/Penolakan Publicity (X4) Secara Parsial

(13)

Lampiran 2.1 Daftar Jawaban Responden Untuk Variabel Advertising (X1)

Lampiran 2.2 Daftar Jawaban Responden Untuk Variabel Personal Selling (X2)

Lampiran 2.3 Daftar Jawaban Responden Untuk Variabel Selles Promotion (X3)

Lampiran 2.4 Daftar Jawaban Responden Untuk Variabel Publicity (X4)

Lampiran 2.5 Daftar Jawaban Responden Untuk Variabel Keputusan Konsumen (Y)

Lampiran 2.6 Tabulasi

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas Dan Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 4 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Lampiran 5 Tabel F

Lampiran 6 Tabel t

(14)

Oleh : DWI KURNIA ANJ ASMORO

0842010005

ABSTRAKSI

PT. Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia memiliki layanan akses internet dengan pangsa pasar terbesar, yaitu Telkom

Speedy. Demi mempertahankan pelanggan dan mendapatkan pelanggan baru di

tengah persaingan yang ketat promosi produk menjadi penting. Salah satu cara meningkatkan citra produk dengan melakukan analisis bauran promosi terhadap minat konsumen untuk berlangganan telkom speedy. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabel-variabel yang mempengaruhi minat konsumen berlangganan speedy pada PT. Telkom Divisi Regional V Jawa Timur. Variabel terikat (Y) keputusan konsumen berlangganan dan variabel bebas (X) terdiri dari

advertising, personal selling, selles promotion dan publicity.

Populasi dan sampel pada penelitian ini pelanggan produk telkom speedy di Surabaya. Teknik penarikan sampel purposive sampling. Jenis data primer dan menggunakan metode analisis penelitian Regresi Linier Berganda.

Hasil penelitian secara simultan maupun parsial variabel bebas berpengaruh terhadap kepuasan konsumen untuk berlangganan telkom speedy. Hal ini terbukti dengan Fhitung > Ftabel, Secara parsial dapat dibuktikan dengan thitung > ttabel

Variabel bebas yang dominan dan memberikan pengaruh terbesar terhadap variabel terikat adalah advertising. Diharapkan telkom speedy hendaknya lebih memperhatikan variabel sales promotion karena dalam penelitian ini merupakan variabel yang paling kecil dalam mempengaruhi keputusan konsumen untuk berlangganan.

(15)

0842010005

ABSTRACT

PT. Telkom as the largest telecommunications companies in Indonesia have internet access service with the largest market share, namely Telkom Speedy. In order to retain customers and gain new customers amid stiff competition to be an important product promotion. One way to improve the image of the product by analyzing the promotion mix of consumer interest to subscribe telkom speedy. This study aims to determine the variables that affect the interests of consumers subscribe to the speedy PT. Telkom Regional Division V East Java. Dependent variable (Y) and the decisions of consumers subscribe to the independent variable (X) consisting of advertising, personal selling, selles promotion and publicity.

Populations and samples in this study telkom speedy product customers in Surabaya. Sampling purposive sampling technique. The primary data types and use of research techniques Multiple Linear Regression analysis.

The study simultaneously the independent variable and the partial effect on customer satisfaction to subscribe telkom speedy. This was proved by Fcount > Ftable, thus simultaneously affected. Can be partially proved by tcount> TTable for the independent variable.

Independent variables are dominant and have the greatest influence on the dependent variable is a variable of advertising. Expected to pay more attention should telkom speedy sales promotion variables for this study is the smallest variable in influencing consumer decisions to subscribe.

(16)

1.1. Latar Belaka ng

Perkembangan teknologi komunikasi dalam beberapa waktu ini

semakin berkembang pesat, menyikapi perkembangan teknologi dan

persaingan di industri informasi dan komunikasi dewasa ini. PT.

Telekomunikasi Indonesia (PT. Telkom) semakin bersaing dalam dunia

komunikasi dengan menciptakan inovasi-inovasi barunya. Sebagai

perusahaan yang bergerak di bidang komunikasi terbesar di Indonesia,

Telkom Indonesisa berusaha untuk menciptakan image yang baik dihati

masyarakat dengan cara memberikan pelayanan dan fasilitas-fasilitas terbaik

bagi konsumennya. Telkom Indonesia mulai mengikuti arus dengan tidak

hanya menyediakan fasilitas-fasilitas komunikasi (telepon) tetapi juga

menyediakan pelayanan lain seperti akses internet.

Sebagai penyedia layanan komunikasi dan akses internet, Telkom

Indonesia mulai memkirkan untuk membuat produk-produk agar

masyarakat tertarik untuk mengakses internet. Dimulai dari

TelkomNet-Instan yang cara penggunaannya fleksibel dan relative lebih murah

dibandingkan dengan jaringan-jaringan lain yang sama-sama menyediakan

fasilitas akeses internet. Namun hal ini tidak mudah untuk dilakukan,

mengingat para pesaing yang memberikan layanan sama juga memberi

(17)

yang lebih baik dari sebelumnya yakni, “Telkom speedy Broadbang

Access”. speedy adalah layanan internet broadband access berbasis

teknologi ADSL (Asymetric Digital Subscribe Line). SPEEDY memiliki

kemampuan akses internet dengan kecepatan downstream hingga 3Mbps

dan kemampuan penggunaan line telepon untuk internet (data) dan suara

(voice) secara bersamaan. Selain itu terdapat berbagai aplikasi multimedia 3

dimensi yang padat akan animasi, video dan musik dapat juga dinikmati.

Pemasaran merupakan salah satu upaya yang dilakukan suatu

perusahaan untuk meningkatkan permintaan dan pemenuhan kebutuhan

konsumen atau pelanggan sehingga terjadi peningkatan pendapatan pada

perusahaan tersebut. PT. Telkom saat ini berusaha meningkatkan

pendapatan perusahaannya dengan melakukan peluncuran layanan speedy.

Dengan adanya peluncuran layanan speedy ini diharapkan perusahaan dapat

meningkatkan layanan kepada pelanggan atau pengguna internet serta

mempertahankan dan meningkatkan pendapatan dari bisnis data dan

internet. Hal ini dilakukan karena pemakai internet di era tahun 2000an

mengalami peningkatan secara drastis sehingga dapat dikatakan kebutuhan

masyarakat akan akses internet semakin tinggi.

Suatu perusahaan harus bekerja keras membuat kebijakan-kebijakan

strategis baru dalam menjual produk dan jasa mereka dalam kaitannya

menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor yang dapat

memberikan value yang lebih besar kepada custumer. Pada dasarnya dengan

(18)

pelanggan untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan apa yang

menjadi harapannya. Sehingga konsekuensi dari perubahan tersebut adalah

pelanggan menjadi lebih cermat dan pintar dalam menghadapi setiap produk

yang diluncurkan di pasar.

Dalam perkembangan selanjutnya, maka konsumen menjadi faktor

kunci penentu atas keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan didalm

memasarkan pruduknya. Perusahaan harus mampu mengenali secara dini

apa yang menjadi kebutuhan dan harapan konsumen saat ini maupun masa

yang akan datang. Seorang manajer pemasaran harus mampu mempunyai

pengetahuan yang seksama tentang perilaku konsumen agar dapat

memberikan definisi pasar yang baik untuk mengikuti perubahan yang

terus-menerus ini, serta untuk merancang bauran pemasaran yang tepat.

Sehingga perusahaan saling bersaing baik dalam meningkatkan promosinya

yang dalam hal ini melelui advertising, personal selling, sales promotion

dan publicity. Karena dengan promosi yang baik diharapkan dapat

menimbulkan suatu keputusan konsumen untuk membeli atau berlangganan.

Dengan tercapainya kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen maka

tujuan perusahaan dalam meningkatkan penjualan dapat terpenuhi.

Promosi memang dapat mempengaruhi perilaku konsumen terhadap

merek yang ditawarkan. Pengaruh promosi pada perilaku konsumen ini

sangat variatif, mulai dari mendorong konsumen untuk mencari produk

yang dimaksud sampai dengan mendorong orang yang sebelumnya tidak

(19)

Periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang,

atau jasa secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan

pembayaran. Iklan hanyalah salah satu contoh untuk mengenalkan produk

atau jasa yang ingin dipasarkan kepada pasar sasaran. Namun iklan sangat

berperan penting dalam dunia pemasaran. Tujuan iklan sangat tergantung

dari setiap perusahaan, baik untuk menginformasikan, membujuk, atau

mengingatkan. Perusahaan yang menganut konsep pemasaran, biasanya

memiliki tujuan memberi kepuasan terhadap konsumen dan masyarakat lain

dalam pertukarannya untuk mendapatkan laba.

Penjualan Pribadi (Personal Selling) merupakan salah satu program

promosi yang dilakukan oleh kedua belah pihak bersifat individual, dalam

hal ini penjual dituntut memiliki kecakapan dan keterampilan dalam

mempengaruhi atau memotivasi pembeli dengan cara mengemukakan

manfaat yang akan diperoleh pembeli sehingga terjadi ketertarikan

menggunakan produk

Promosi penjualan (sales promotion) pada dasarnya memberikan

insentif kepada konsumen untuk membeli produk-produk yang ditawarkan.

Bentuk-bentuk insentifnya meliputi pemberian diskon atau potongan harga

dan hadiah langsung serta mengikutsertakan pembeli kedalam suatu undian

yang besar agar menarik minat konsumen untuk membeli produk.

Publisitas (publicity) yang digunakan bersama dengan cara mensponsori

kegiatan-kegiatan tertentu dalam masyarakat seperti olahraga dan kesenian.

(20)

sarana untuk mendekatkan diri kepada masyarakat atau konsumen agar

mengenal produk lebih jauh lagi.

Atas dasar pandangan di atas maka menjadi jelas bahwa penerapan

strategi promosi dalam suatu perusahaan sangat berperan dalam tercapainya

tujuan dan target penjualan khususnya pada PT. Telkom Indonesia DIVRE

V JATIM (Divisi Regional V Jawa Timur). Oleh karenanya penulis ingin

mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang kegiatan pemasaran dengan

mengambil judul “Pengar uh Bauran Pr omosi Terhadap Keputusan

Ber langganan Speedy pada PT. Telkom Divisi Regional V J awa

Timur ”.

1.2. Per umusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

perumusan masalah pada PT. Telkom Divisi Regional V Jawa Timur,

dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh secara simultan bauran promosi terhadap

keputusan berlangganan speedy pada PT. Telkom Divisi Regional V

Jawa Timur?

2. Apakah terdapat pengaruh secara parsial bauran promosi terhadap

keputusan berlangganan speedy pada PT. Telkom Divisi Regional V

(21)

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

penelitian ini dilakukan bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui dan menganlisis secara simultan pengaruh bauran

promosi terhadap keputusan berlangganan speedy pada PT. Telkom

Divisi Regional V Jawa Timur.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis secara parsial pengaruh bauran

promosi terhadap keputusan berlangganan speedy pada PT. Telkom

Divisi Regional V Jawa Timur.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dari PT. Telkom Divisi Regional V Jawa Timur

yang diperoleh ini diharapkan dapat berguna :

1. Secara Praktis

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan

perusahaan, dalam merencanakan dan melaksanakan program bauran

promosi bagi divisi pemasaran dalam menjalankan tugasnya, sehingga

dapat menjadikan perusahaan lebih maju.

2. Secara Teoritis

Digunakan sebagai langkah awal bagi peneliti untuk menerapkan

pengetahuan berupa teori-teori di bidang pemasaran yang didapat di

(22)

obyek penelitian dan penerapannya di lapangan dan hasil penelitian ini

diharapkan bisa menjadi sumber informasi yang selanjutnya dapat

(23)

2.1 Landasan Teor i

2.1.1 Manajemaen Pemasaran

2.1.1.1 Penger tian Pemasaran

Arti dari pemasaran adalah sebuah proses dalam memuaskan

kebutuhan dan keinginan manusia. Jadi, segala kegiatan dalam

hubungannya dalam pemuasan kebutuhan dan keinginan manusia

merupakan bagian dari konsep pemasaran.

Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah

yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk

(product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan

mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang

pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki

pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan

pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan

manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan

oleh perusahaan dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaan. Pemasaran perusahaan harus dapat juga memberikan

(24)

perusahaan. Dimana hal ini merupakan kunci sukses keberhasilan suatu

perusahaan.

Alasan paling mendasar untuk mempelajari pemasaran adalah bahwa

pemasaran memainkan peranan besar di dalam pertumbuhan dan

perkembangan perekonomian. Pemasaran memberikan kesempatan bagi

konsumen untuk memilih produk yang disukainya.

Dalam hal ini yang terpenting adalah bahwa perusahaan harus dapat

memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya

berjalan terus.

Para ahli ekonomi umumnya memberikan pengertian yang berbeda

antara yang satu dengan yang lain mengenai pemasaran. Ada beberapa

ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang pemasaran yaitu:

a. Menurut Kotler dan Amstrong ( 2001: 7 ), pemasaran adalah

suatu proses sosial dan manajerial yang mana seseorang atau

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

melalui pembuatan dan pertukaran produk dari pihak lain.

b. Menurut Swastha ( 2005 : 5 ), pemasaran adalah keseluruhan

sistem dari kegiatan usaha yang ditunjuk untuk merencanakan,

menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik pembeli

(25)

Dari kedua definisi tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa pemasaran adalah suatu usaha atau kegiatan manusia yang

dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan sesuatu yang bernilai dan berwujud barang atau jasa

yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

2.1.1.2 Penger tian Manajemen Pemasar an

Tugas manajemen pemasaran tidak hanya menawarkan barang yang

sesuai dengan keinginan dan menetapkan harga yang efektif, komunikasi

dan distribusi untuk memberi informasi yang mempengaruhi dan

melayani pasarnya. Tetapi lebih luas dari itu tugas manajemen pemasaran

adalah merencanakan dan mengawasi seluruh kegiatan pemasaran agar

dapat tercapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Kotler ( 1997 : 14 ), manajemen pemasaran adalah

penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan

program-program yang dimaksud untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini sangat

tergantung pada penawaran organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan

keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan

komunikasi dan distribusi yang efektif untuk memberitahu,mendorong

serta melayani pasar.

Menurut Fuad ( 2001 : 124 ), manajemen pemasaran adalah suatu

analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian dari

(26)

mempertahankan pertukaran yang bermanfaat dengan pembeli untuk

mencapai tujuan tertentu.

Sedangkan menurut Alma ( 2004 : 130 ), manajemen pemasaran

adalah proses untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari kegiatan

pemasaran yang dilakukan oleh individu atau oleh perusahaan.

Sehubungan dengan itu, maka manajemen pemasaran adalah

mempersiapkan rencana dan melaksanakan rencana umum tersebut bagi

perusahaan serta mengadakan evaluasi dan menganalisa rencana tersebut

dalam operasinya.

Jadi manajemen pemasaran dirumuskan sebagai suatu proses

manajemen pemasaran yang meliputi penganalisaan, perencanaan,

pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pemasaran yang dilakukan

perusahaan. Kegiatan ini bertujuan untuk menimbulkan pertukaran yang

diinginkan bagi kedua belah pihak. Maka penentuan produk, harga,

promosi dan distribusi yang efektif disesuaikan dengan sikap dan

perilaku konsumen.

2.1.1.3 Tujuan Pemasar an

Berbicara tentang tujuan pemasaran yang dilakukan perusahaan,

maka akan terdapat banyak sekali tujuan pemasaran yang ingin dicapai

perusahaan dan tiap-tiap perusahaan akan mempunyai tujuan yang

berbeda antara yang satu dengan lainnya. Ada perusahaan yang

(27)

market share, mengembalikan investasi yang telah ditanamkan menjadi

pemimpin pasar, melayani kepentingan masyarakat dan lain sebagainya.

Menurut Kotler ( 1997 : 26 ), memberikan alternatif tujuan

pemasaran yaitu memaksimalkan konsumsi dan memaksimalkan mutu

hidup. Untuk perusahaan jasa makanan dan minuman tujuan

pemasarannya adalah memaksimalkan kepuasan konsumen melalui

menu, harga, fasilitas dan pelayanan, sehingga jumlah konsumen akan

meningkat.

2.1.1.4 Strategi Pemasaran

Meskipun beberapa perusahaan mempunyai tujuan yang sama tetapi

strategi yang ditempuh berbeda-beda. Pada pokoknya strategi adalah

suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Pemilihan strategi pemasaran yang tepat akan sangat menentukan

keberhasilan usaha pemasaran produk, terutama dalam iklim usaha yang

ketat saat ini.

Menurut Kotler ( 1997 : 110 ), strategi pemasaran terdiri dari

prinsip-prinsip yang kuat dengan manajemen pemasaran bertahap untuk

mencapai tujuan pemasaran maupun tujuan usahanya dalam suatu pasar

sasaran. Prinsip-prinsip tersebut melalui keputusan-keputusan dasar

pengeluaran pemasaran, bauran pemasaran dan alokasi pemasaran.

Maka dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran adalah suatu

(28)

merencanakan dan melaksanakan tindakan-tindakan yang akan

membantu mencapai sasaran-sasaran penjualan, bagian pasar dan laba

untuk suatu produk.

Terdapat empat tipe dasar dari strategi pemasaran, yaitu:

a. Merancang Primary Demand (permintaan terhadap bentuk atau

kelas produk) dengan meningkatkan jumlah pemakai, misalnya

dengan mengurangi harga, menunjukkan manfaat produk yang

ditawarkan dan lain-lain.

b. Merancang Primary Demand dengan meningkatkan derajat

pembelian, misalnya dengan menawarkan manfaat-manfaat baru,

menghasilkan produk-produk pelengkap dan lain-lain.

c. Merancang Selective (permintaan terhadap merk produk

penjualan tertentu) dengan mempertahankan langganan yang

sudah ada, misalnya dengan cara selalu memberikan kepuasan

kepada konsumen.

d. Merangsang sumber daya dengan menarik konsumen baru yang

dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

a) Bersaing secara langsung atau frontal (head to head

positioning)

b) Meluncurkan produk yang berbeda dengan pesaing

(29)

2.1.2 Pemasar an J asa

2.1.2.1 Penger tian J asa

Menurut Stanton ( 1996 : 220 ), jasa adalah kegiatan yang dapat

diidentifikasi secara tersendiri yang pada hakekatnya bersifat tidak teraba

merupakan pemenuhan kebutuhan dan tidak hanya terikat pada penjualan

produk atau jasa lain.

Menurut Zeithalm dan Bitner dalam Husein Umar 2003 mencoba

meragkum banyak pendapat para ahli tentang definisi jasa tersebut

sebagai berikut :

Jasa adalah semua aktifitas ekonomi yang outputnya bukanlah

produk atau konstruksi fisik, yang secara umum konsumsi dan

produksinya dilakukan pada waktu yang sama dan nilai tambah yang

diberikannyadalam bentuk (seperti : kenyamanan, liburan, kecepatan dan

kesehatan) yang secara prinsip intangible bagi pembeli pertamanya.

Berdasarkan pada jenisnya, Yazid (2005:11) mengklasifikasikan jasa

yang akan mengalami kemajuan pesat di masa yang akan datang

berdasarkan pengklasifikasian secara umum, antara lain :

1. Bisnis Jasa : konsultan, keuangan dan perbankan

2. Perdagangan Jasa : eceran, pemeliharaan, perbaikan

3. Jasa Infrastruktur : komunikasi dan transportasi

4. Jasa Personal/Sosial : restoran dan peralatan kesehatan

(30)

Jadi dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran jasa

merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh individu atau organisasi

untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.2.2. Cir i-cir i J asa

Jasa memiliki empat karakteristik menurut Alma ( 2002 : 204 ), yang

harus dipertimbangkan di dalam menyusun program pemasaran, yaitu:

1. Tidak berwujud

Jasa yang tidak berwujud karena tidak dapat dilihat, didengar,

dirasakan atau dicium sebelum ada transaksi pembelian. Pembeli

harus mempunyai keyakinan yang teguh pada pemberi jasa,

sedangkan pemberi jasa dapat melakukan hal-hal tertentu untuk

meningkatkan kepercayaan kliennya.

2. Tidak dapat dipisahkan

Jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah itu mesin

atau manusia juga harus dapat diciptakan dan digunakan habis

pada saat bersamaan. Ditinjau dari sudut pemasaran, ciri tidak

terpisahkan ini berarti penjualan langsung merupakan

satu-satunya distribusi, serta bahwa jasa penjualan tidak dapat dijual

dalam banyak pasar.

3. Heterogenitas (berubah-ubah)

Bidang jasa sesungguhnya mudah berubah-ubah, karena jasa

(31)

disajikan. Para pemberi jasa sangat menyadari sifat jasa yang

mudah berubah ini, sehingga mereka sering bertanya-tanya

dahulu sebelum menetukan siapa pemilik jasa yang terpilih.

4. Daya tahan

Jasa tidak dapat disimpan, daya tahan suatu jasa tidak akan

menjadi masalah bila permintaan selalu ada dan mantap, karena

menghasilkan jasa itu sebenarnya dapat dan mudah disusun

terlebih dahulu, tetapi kalau permintaan berubah-ubah naik turun,

maka masalah yang sulit akan segera muncul.

2.1.2.3. Macam-macam J asa

menurut Alma ( 2004 : 247 ), macam-macam jasa dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

1. Personalized Service (selera pelayanan)

Jasa ini sangat bersifat personal, yang tidak dapat dipisahkan dari

orang yang menghasilkan jasa tersebut, pelayanan pada saat ini

langsung ditangani oleh produsennya. Pemakaian perantara dalam hal

ini tidak praktis. Personalized service digolongkan lagi ke dalam tiga

golongan, yaitu:

a. Personal Service (pelayanan pribadi)

Yang dimaksud adalah jasa yang sangat mengutamakan

pelayanan perorangan. Misalnya: jasa tukang cukur, salon

(32)

b. Marketing Professional Service (pemasaran jasa pelayanan)

Merupakan pelayanan jasa yang dalam pemasaran

biasanya menunggu konsumen yang datang, jika

pemasarannya dapat memuaskan konsumen tersebut akan

kembali lagi dilain waktu. Misalnya: jasa dokter spesialis.

c. Marketing Business Service (pemasaran bisnis pelayanan)

Pada jenis jasa ini sistem pemasarannya tidak langsung,

dalam arti perusahaan jasa tersebut lebih senang diundang

oleh langganan-langganan baru untuk memberikan

jasa-jasanya. Misalnya: biro konsultasi.

2. Financial Service, terdiri dari :

a. Banking Service (jasa bank)

b. Insurance Service (jasa asuransi)

c. Invesment Service (lembaga penanaman modal)

3. Public Utility and Transportation service (kepentingan umum jasa

transportasi).

Perusahaan public utility mempunyai monopoli secara ilmiah,

misalnya: perusahaan listrik, para pemakainya terdiri dari konsumen

lokal, perkantoran, perdagangan, industri dan pemerintah. Sedangkan

trasportation service ialah meliputi: jasa angkutan darat, laut dan

(33)

2.1.2.4 Sifat-sifat Khusus Pemasaran J asa

Menurut Alma ( 2004 : 251 ), pemasaran jasa mempunyai beberapa

sifat khusus yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1.Menyesuaikan dengan selera konsumen

Merupakan gejala buyer’s market dimana pembeli (konsumen)

berkuasa memperlihatkan suasana pasar jasa pada saat ini, dalam hal

ini perusahaan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan

memperlihatkan selera konsumen, sehingga kepuasan jasa akan

meningkat.

2.Keberhasilan jasa dipengaruhi oleh jumlah pendapatan penduduk

Yang dimaksudkan adalah bahwa semakin tinggi penghasilan

seseorang maka makin banyak presentase yang dibelanjakan oleh

konsumen dalam memenuhi kebutuhannya yang berarti permintaan

jasa makin meningkat.

3.Pemasaran jasa tidak ada pelaksanaan dan fungsi penyimpanan

Pada dasarnya jasa tidak dapat disimpan karena jasa tersebut

diproduksi bersamaan dengan waktu jasa tersebut dikonsumsikan.

4.Mutu jasa dipengaruhi oleh benda berwujud (pelengkap)

Yang dimaksudkan adalah bahwa jasa tersebut sifatnya tidak

berwujud, oleh sebab itu konsumen akan memperlihatkan pelayanan

(34)

perusahaan tersebut mempunyai mutu yang baik. Dalam hal ini

pengusaha jasa mempunyai tugas utama untuk mengelola benda

berwujud tersebut agar memberikan jasa yang memuaskan sehingga

konsumen merasa yakin bahwa jasa yang ditawarkan perusahaan

tersebut adalah jasa yang nomor satu.

5.Saluran distribusi pemasaran jasa tidak begitu penting

Yang dimaksudkan adalah bahwa dalam pemasaran jasa perantara

tidak digunakan, tetapi ada beberapa saham, obligasi, jasa angkutan

dan sebagainya melalui biro-biro penyaluran.

6.Adanya masalah dalam pemasaran dan harga jasa

Banyaknya perusahaan jasa yang mengalami kesulitan dalam

pemasarannya, hal ini disebabkan karena adanya:

a. Adanya faktor musiman dalam permintaan akan jasa.

b. Belum adanya kesadaran masyarakat akan keuntungan yang

ditimbulkan oleh pemakaian jasa tersebut.

c. Masalah harga yang sangat banyak ditentukan oleh orang atau

lembaga yang menghasilkan jasa tersebut.

2.1.3. Per ilaku Konsumen

2.1.3.1 Penger tian Per ilaku Konsumen

Istilah perilaku erat hubungannya dengan obyek yang studinya di

arahkan pada permasalahan manusia. Dalam bidang studi pemasaran,

(35)

berbagai pendekatan. Menurut J. Setiadi Nugroho ( 2003: 3 ), perilaku

konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,

mengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa termasuk proses

keputusan yang mendahului dan menyesali tindakan ini.

Perilaku konsumen adalah dinamis itu berarti bahwa perilaku

seorang konsumen, grup konsumen ataupun masyarakat luas selalu

berubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini memiliki implikasi

terhadap studi perilaku konsumen biasanya terbatas untuk jangka waktu

tertentu, produk dan individu atau grup tertentu.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen

adalah studi tentang bagaimana individu mengambil keputusan untuk

membelanjakan dagangan mereka baik berupa uang, tenaga dan waktu ke

dalam proses konsumsi. Yang termasuk dalam studi ini adalah apa yang

dibeli, dimana membeli, bagaimana cara membelinya dan sering

pembelian tersebut dilakukan.

2.1.3.2 Faktor – Faktor yang Mempengar uhi Per ilaku Konsumen

Menurut J. Setiadi Nugroho ( 2003 : 11 ), keputusan pembelian dari

pembeli sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

1. Faktor – faktor kebudayaan

a. Kebudayaan

Kebudayaan merupakan faktor tertentu yang paling dasar dari

(36)

bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya

dipelajari.

b. Sub budaya

Setiap kebudayaan terdiri dari sub budaya yang lebih kecil, yang

memberikan indentifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk

para anggotanya.

c. Kelas sosial

Kelas sosial adalah kelompok – kelompok yang relatif homogen

dan bertahan lama dalam suatu masyarakat yang tersusun secara

hirarki dan keanggotannya mempunyai nilai, minat dan perilaku

yang serupa.

2. Faktor – faktor sosial

a. Kelompok referensi

Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang

mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap

sikap atau perilaku seseorang.

b. Keluarga

Kita dapat membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan

pembeli yang pertama adalah keluarga orientasi yang merupakan

orang tua seseorang dan yang kedua adalah keluarga prokreasi,

(37)

organisasi pembeli dan konsumen yanag paling penting dalam

suatu masyarakat dan telah diteliti secara intensif.

c. Peran dan Status

Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama

hidupnya. Keluarga, klub dan organisasi. Posisi seseorang dalam

setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status.

3 Faktor – faktor pribadi

a. Umur dan tahapan dalam siklus hidup

Konsumsi seseorang juga di bentuk oleh tahapan siklus hidup

keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasikan

tahapan – tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang – orang

dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi pada saat

mereka menjalani hidupnya.

b. Pekerjaan

Para pemasar berusaha mengidentifikasikan kelompok – kelompok

pekerja yang memiliki di atas rata – rata terhadap produk dan jasa

tertentu.

c. Keadaan ekonomi

Yang dimaksud keadaan ekonomi seseorang adalah pendapatan

anggaran yang dibelanjakan, tabungan dan harta, kemampuan

untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan

(38)

d. Gaya hidup

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang

diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya

hidup menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang

berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan

sesuatu dibalik kelas sosial seseeorang.

e. Kepribadian dan Konsep Diri

Adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang

memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten.

4 Faktor – faktor Psikologis

a. Motivasi

Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari

suatu keadaan fisiologis tertentu. Sedangkan kebutuhan –

kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul

dari keadaan fisiologis tertentu.

b. Persepsi

Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih,

mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk

menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.

c. Proses belajar

Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang

(39)

d. Kepercayaan dan Sikap

Kepercayaan adalah suatu gagasan deskrptif yang dimiliki

seseorang terhadap sesuatu.

2.1.4 Keputusan Pembelian

2.1.4.1 Penger tian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian diambil oleh konsumen sebenarnya

merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Menurut Sciffman dan

Manuk ( 1994 ) yang dikutip oleh Ujang Sumarwan ( 2002 : 289 ),

mendefinisikan suatu keputusan pembelian adalah suatu tindakan dari

dua atau lebih pilihan alternatif sebagaimana perilaku konsumen

berusaha memahami bagaimana konsumen mencari, membeli,

menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk barang atau

jasa. Menurut Fandy Tjiptono ( 1997 : 20 ), yang memberikan peranan di

dalam proses keputusan membeli ada 5 yaitu :

1. Pengambilan Inisiatif ( initiator )

Adalah seorang yang pertama – tama menyarankan atau

memikirkan gagasan membeli produk atau jasa tertentu.

2. Orang yang mempengaruhi ( Intiuences )

Adalah orang yang pandangan atau nasehatnya

(40)

3. Pembuatan keputusan ( Decides )

Adalah orang yang pada akhirnya menentukan sebagian besar

atau keseluruhan keputusan membeli, apakah jadi membeli, apa

yang dibeli, bagaimana membeli atau dimana membeli.

4. Pembeli ( Buyer )

Adalah seorang yang melakukan pembelian yang sebenarnya.

5. Pemakai ( User )

Adalah seseorang atau beberapa orang yang menikmati atau

memakai produk atau jasa yang sudah di beli.

Jadi, untuk memahami pembuatan keputusan konsumen, terlebih

dahulu harus dipahami sifat – sifat keterlibatan konsumen terhadap

produk. Berarti pemasar berusaha mengidentifikasikan hal – hal yang

menyebabkan seseorang merasa harus terlibat atau tidak dalam

pembelian suatu produk.

2.1.4.2 Pr oses Pengambilan Keputusan Pembelian

Proses pengambilan keputusan pembelian yang spesifik terdiri dari

urutan kejadian berikut : pengenalan masalah kebutuhan, pencarian

informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca

pembelian.

Tugas pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap – tiap

(41)

Pendirian orang lain, faktor situasi tidak diantisipasi dan resiko yang

dirasakan dapat mempengaruhi keputusan pembelian, demikian pula

tingkat kepuasan pasca pembelian konsumen dan tingkat pasca

pembelian di pihak perusahaan.

Pelanggan yang puas akan terus melakukan pembelian, pelanggan

yang tidak puas akan menghentikan pembelian produk yang

bersangkutan dan kemungkinan akan menyebarkan berita tersebut pada

teman – teman mereka. Karena itu perusahaan harus berusaha

memastikan kepuasan konsumen pada semua tingkat dalam proses

pembelian. ( Ujang Sumarwan, 2004 : 16 )

Secara rinci tahap – tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pengenalan masalah

Proses pembelian diawali saat pembeli menyadari adanya masalah

kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi

sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan. Kebutuhan ini dapat

disebabkan oleh rangsangan internal dari kebutuhan normal seseorang

yaitu rasa lapar, dahaga, meningkat suatu tingkat tertentu dan berubah

menjadi dorongan.

2. Pencarian informasi

Seseorang konsumen yang mulai timbul misalnya akan terdorong

untuk mencari informasi lebih banyak. Kita dapat membedakan dua

(42)

sedang saja yang disebut perhatian yang meningkat. Secara umum

konsumen menerima informasi terbanyak dari suatu produk dari

sumber komersial yaitu sumber yang didominasi pemasar. Pada sisi

lain, informasi yang paling efektif justru berasal dari sumber – sumber

pribadi. Setiap sumber informasi melaksanakan suatu fungsi yang

agak berbeda dalam mempengaruhi keputusan membeli. Informasi

komersial umumnya melaksanakan fungsi memberitahu, sedangkan

sumber pribadi melaksanakan fungsi legitimasi atau evaluasi.

3.Evaluasi alternatif

Bagaimana konsumen memproses informasi tentang pemilihan

merk untuk membuat keputusan akhir. Ternyata tidak ada proses

evaluasi yang sederhana dan tunggal yang digunakan oleh konsumen

atau bahkan oleh konsumen pada seluruh situasi membeli.

Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat

kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk

penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan

yang sadar dan rasional.

4.Keputusan membeli

Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi tehadap

merk – merk yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen

mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merk yang paling

(43)

membeli dan keputusan membeli. Faktor yang pertama adalah sikap

orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif

pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal, yaitu :

a. Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif

pilihan konsumen

b. Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut.

Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang lain akan semakin

dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka semakin

besar kemungkinan konsumen akan menyesuaikan tujuan

pembelian.

5.Perilaku pasca pembelian

Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan,

konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau

ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga akan terlibat dalam tindakan –

tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan

menarik minat pemasar. Pekerjaan pemasar tidak akan berakhir pada

saat suaru produk dibeli, tetapi akan terus berlangsung hingga periode

setelah pembelian.

6.Kepuasan pasca pembelian

Setelah membeli suatu produk, seorang konsumen mungkin

mendeteksi adanya suatu cacat. Beberapa pembeli tidak menginginkan

(44)

bahkan mungkin melihat cacat itu sebagai sesuatu yang meningkatkan

nilai dari produk.

7.Tindakan – tindakan sesudah pembelian

Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan

mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Jika konsumen merasa puas,

maka ia akan memperlihatkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk

membeli produk itu lagi. Sedangkan konsumen yang merasa tidak

puas, akan mengambil satu atau dua tindakan. Mereka mungkin akan

mengurangi akibat ketidak cocoknya dengan meninggalkan atau

mengembalikan produk tersebut atau mereka mungkin berusaha

mengurangi ketidak cocoknya dengan mencari informasi yang

mungkin menginformasikan produk tersebut sebagai produk bernilai

rendah.

2.1.4.3 Per ilaku Pembelian

Pengambilan keputusan konsumen berbeda – beda, bergantung pada

jenis keputusan pembelian. Pembelian yang rumit dan mahal mungkin

melibatkan lebih banyak pertimbangan pembeli dan peserta. Philip Kotler

(2000 : 202 ), membedakan empat jenis perilaku pembelian konsumen

berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan merk. Ke

empat jenis tersebut adalah sebagai berikut :

1. Perilaku pembeli yang rumit

(45)

a. Pembelian mengembangkan meyakinkan tentang produk tersebut

b. Ia membangun sikap tentang produk tersebut

c. Ia membuat pilihan pembelian yang cermat

Konsumen terlibat dalam perilaku pembelian yang rumit bila mereka

sangat terlibat dalam pembelian dan sadar akan adanya perbedaan –

perbedaan besar diantara merk. Perilaku pembelian yang rumit itu

lazim terjadi bila produknya mahal, jarang dibeli, berisiko, dan sangat

mengespersikan diri.

2. Perilaku pembelian pengurang ketidak nyamanan

Kadang – kadang konsumen sangat terlibat dalam sebuah pembelian

namun melihat sedikit perbedaan dinatara berbagai merk. Keterlibatan

yang tinggi didasari oleh fakta bahwa pembelian tersebut mahal, jarang

dilakukan, dan berisiko. Dalam kasus itu, pembeli akan berkeliling

untuk mempelajari apa yang tersedia namun akan membeli dengan

cukup cepat, barangkali pembeli sangat peka terhadap harga yang baik

atau terhadap kenyamanan berbelanja.

3. Perilaku pembelian karena kebiasaan

Banyak produk dibeli dengan kondisi rendahnya keterlibatan

konsumen dan tidak adanya perbedaan merk yang signifikan. Perilaku

konsumen dalam kasus produk dengan keterlibatan rendah tidak

melalui urutan umum keyakinan, sikap dan perilaku. Konsumen tidak

(46)

merk dan memutuskan merk apa yang dibeli. Sebaliknya, konsumen

menjadi penerima informasi pasif melalui menonton televisi atau

melihat iklan di media cetak. Pengulangan iklan menciptakan

keakraban merk dari pada keyakinan merk.

4. Perilaku pembelian yang mencari variasi

Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang

rendah namun perbedaan merk yang signifikan. Dalam situasi itu

konsumen sering melakukan peralihan merk.

2.1.5 Str ategi Komunikasi Pemasar an

Komunikasi pemasaran merupakan aspek penting dalam

keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Dalam

dekade terkhir ini, komponen komunikasi pemasaran dalam bauran

pemasaran menjadi semakin penting. Bahkan telah diklaim bahwa

“pemasaran diera 1990-an adalah komunikasi dan komunikasi adalah

pemasaran. Keduanya tak terpisahkan” (Schultz.1993: 46).

Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua

unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah

proses di mana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu,

atau antar organisasi dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan

kegiatan diamana perusahaan dan organisasi lainnya mentarnsfer

nilai-nilai (pertukaran) antar mereka dan pelanggannya. Tentu saja, pemasaran

(47)

kegiatan pemasaran banyak melibatkan aktivitas komunikasi. Jika di

gabungkan, komunikasi pemasaran mempresentasikan gabungan semua

unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya

pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan

kepadapelanggan atau kliennya (Shimp, 2003: 4).

Fungsi penting komunikasi pemasaran (marketing) adalah

menerima dan menyampaikan informasi, menjembatani kebutuhan dan

keinginan orang dengan produk yang dapat memberikan kepuasan

mereka. Oleh karenanya, komunikasi pemasaran lebih dari sekedar

membentuk arus komunikasi, tetapi juga concerned terhadap desain dari

produk-produk dan jasa yang akan ditawarkan sekaligus dapat memenuhi

kebutuhan dan keinginan mereka, distribusi dan mengenalkan

produk-produk kepada pengguna yang dianggap potensial, membentuk

pertukaran nilai (exchange of value), dan lain-lain. (Sustina, 2003)

Strategi komunikasi pemasaran akan berdampak pada aspek

kognitif, perilaku dan sikap konsumen. Sikap dan kepuasan merupakan

sasaran efektif. Perilaku jelas merupakan sasaran perilaku atau konotatif.

Maka, komunikasi pemasaran didesain guna meningkatkan 8 aspek yang

merupakan sasaran-sasaran kognitif berikut ini:

1. Kebutuhan Kategori (Categori Needs)

Kategori kebutuhan mengacu pada persepsi konsumen tentang

(48)

hidup produk, kategori kebutuhan kerap menjadi tujuan. Pada tahap

ini, konsumen lebih diedukasi tentang manfaat produk.

2. Kesadaran Merek (Brand Awareness)

Kesadaran merek adalah upaya konsumen mengasosiasikan

merek dengan kategori produk.

3. Pengetahuan Merek (Brand Knowledge)

Pengetahuan dan keyakinan merek lebih bersifat ekstensif

ketimbang kesadaran merek karena sudah lebih „lanjut dan merupakan

pengetahuan tentang ciri khas, benefit, dan makna merek tertentu.

4. Sikap Merek (Brand Atitude)

Merupakan evaluasi merek dalam kaitannya dengan preferensi.

Sikap merek bisa menjadi suatu efek global (“saya suka merek ini”)

atau suatu evaluasi. keyakinan konsumen yang di artikulasikan.

5. Fasilitasi Perilaku/pembelian

Fasilitasi pembelian berupa informasi tentang bagaimana dan

dimana konsumen bisa membeli, termasuk lokasi toko dan metode

pembayarannya.

6. Niatan perilaku/pembelian

Niatan/intense yaitu rencana konsumen untuk mengunjingi toko

tertentu atau membeli produk atau merek tertentu dimasa datang atau

(49)

7. Perilaku, Pembelian

Store traffic, patronase toko, pembelian merek tertentu atau

perilaku spesifik lainnya, seperti mengembalikan kartu respon atau

panggilan telepon ke nomor bebas pulsa meminta informasi lebih

lanjut. Sasaran komunikasi bisa diarahkan untuk mengubah atau

menguatkan perilaku ini.

8. Kepuasan Pasca Beli

Meningkatkan kepuasan pemakai produk pada merek kerap

menjadi tujuan. Khususnya barang consumer (Fast Moving Consumer

Goods - FCMG), hal ini bisa ditetapkan sebagai sasaran komunikasi

terpenting dalam merawat konsumen. (Sulaksana, 2003)

Sebelum mendesain strategi komunikasi, pemasar menetukan

sasaran spesifik dan anggaran. Sasaran jangka panjang strategi

komunikasi biasanya adalah untuk memepnagruhi perilaku konsumen,

terutama patronase toko dan pembelian merek. Bahkan tak jarang

komunikasi didesain guna mempengaruhi pembelian merek tertentu

secara langsung dan segera (Sulaksana, 2003). Adapun bentuk-bentuk

utama dari strategi komunikasi pemasaran (Shimp,2003: 5) adalah:

a. Periklanan (Advertising)

Iklan merupakan salah satu teknik untuk menarik perhatian

konsumen agar menaruh perhatian terhadap produk yang

ditawarkan. Advertising didefinisikan sebagai “Pembelian ruang

(50)

atau pelayanan jasa kepada khalayak ramai oleh orang atau

kelompok tertentu” (Belch & Belch, 2001: 15)

Media yang membawa pesan dari pemasar kepada

konsumen merupakan bagian vital dalam periklanan. Meskipun

media yang digunakan dalam periklanan umumnya sama dengan

channel yang digunakan dalam proses komunikasi seperti televisi,

radio, surat kabar, dan majalah, periklanan dapat dilakukan dengan

alat komunikasi yang lain seperti direct mail, out of home media

(billboard, dan iklan di tempat transit), media khusus (balon

udara), item khusus sebagai media iklan (mug, topi, balon), dan

dengan menggunakan teknologi baru seperti TV berlangganan,

dan saluran TV satelit (Arens, 2002: 121)

b. Penjualan Personal (Personal Selling)

Personal seling didefinisikan sebagai “Komunikasi orang

perorangan dalam penjualan dengan mencoba membantu dan

melayani konsumen dalam proses pembelian” (Belch & Belch,

2001: 24). Personal selling dapat dilakukan dengan berbagai cara,

seperti mengunjungi langsung pelanggan (field sales people),

penjualan di toko, penjualan melalui telephone, mengundang

secara khusus pelanggan dan lain-lain.

Personal selling merupakan cara promosi yang paling

efektif untuk menciptakan proses pembelian, karena akan

(51)

bertindak. Metode ini mempunyai karakteristik yang

membedakannya dengan metode lainnya, yaitu personal

confrontation cultivation, dan respons (Kotler, 2005: 644)

c. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Sales Promotion di definisikan sebagai “Aktivitas

pemasaran yang menyediakan nilai lebih intensif untuk

meningkatkan penjualan, dan dapat digunakan untuk menstimulasi

pembelian dalam jangka pendek” (Belch & Belch, 2001: 21).

d. Publitas (Publicity)

Publisitas merpakan salah satu teknik yang sering

digunakan dalam program publiciy relation, karena mampu

menjangkau opini publik yang dapat mendukung produk/jasa serta

membentuk suatu perceived quality dalam benak konsumen.

2.1.6 Pr omosi

Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam

memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat

suatu produk agar mendorong konsumen unluk membeli produk yang

dipromosikan tersebut. Untuk mengadakan promosi, setiap perusahaan

harus dapat menentukan dengan tepat alat promosi manakah yang

(52)

2.1.6.1 Penger tian Pr omosi Menur ut Par a Ahli

Pengertian promosi menurut Buchari Alma, dalam buku Ratih

Hurriyati (2005:58-61) adalah : suatu bentuk komunikasi pemasaran.

Yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan

informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar

sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,

membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaa yang

bersangkutan. Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan,

mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran

tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan

promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Menginformasikan (informing).

2. Membujuk pelanggan sasaran (persuading).

3. Mengingatkan (reminding).

Menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel (2001), promosi adalah komunikasi

dari para penjual yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan

pora calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat

mereka atau memperoleh suatu respon.

Menurut Fandy Tjiptono (2004), bauran promosi tradisional meliputi

berbagi metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada potensial

dan aktual. Metode-metode tersebut terdiri atas periklanan,promosi

(53)

Promosi menunjuk pada berbagai aktivitas yang dilakukan

perusahaan untuk mengkomunikasikan kebaikan produknya dan

membujuk para pelanggan dan konsumen sasaran untuk membeli produk

tersebut. Sehingga dapat disimpulkan mengenai promosi yaitu dasar

kegiatan promosi adalah komunikasi perusahaan dengan konsumen untuk

mendorong terciptanya penjualan.

2.1.6.2 Tujuan Pr omosi

Ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi yaitu:

1. Menginformasikan, maksudnya adalah menginformasikan pasar

tentang produk baru, mengemukakan manfaat baru sebuah produk,

menginfonnasikan pasar tentang perubahan harga, menjelaskan

bagaimana produk bekerja, menggambarkan jasa yang tersedia,

memperbaiki kesan yang salah, mengurangi ketakutan pembeli,

membangun citra perusahaan.

2. Membujuk, maksudnya mengubah persepsi mengenai atribut produk

agar diterima pembeli.

3. Mengingatkan, maksudnya agar produk tetap diingat pembeli

sepanjang masa, mempertahankan kesadaran akan produk yang

paling mendapat perhatian.

Setelah diadakan promosi diharapkan audiens, yaitu adanya

pembelian dan kepuasan yang tinggi. Pembelian adalah akhir dari proses

(54)

produk yang dikonsumsinya. Ada enam hal yang dapat menjelaskan

komunikasi tersebut yaitu:

1. Kesadaran (Awareness) Jika sebagian besar audiens sasaran tidak

menyadari obyek tersebut, maka tugas komunikator adalah

membangun kesadaran dari mengenai produk dan terus mengenalkan

produk ke audiens.

2. Pengetahuan (Knowledge) Diharapkan audiens memiliki kesadaran

tentang perusahaan atau produk yang telah dikeluarkan dan jangan

sampai audiens tidak mengetahui produk tersebut.

3. Menyukai (Liking) Dapat mengetahui perasaan mereka terhadap

produk yang dikonsumsi oleh audiens, sehingga audiens dapat

menyukai produk tersebut.

4. Preferensi (Preference) Dapat dikatakan audiens menyukai produk

tersebut dan lebih memilih produk itu dibanding produk lain.

5. Keyakinan (Conviction) Audiens diharapkan yakin untuk membeli

produk yang sudah dipilihnya.

6. Pembelian (Purchase) Pembelian yang dilakukan audiens, adalah

tahap terakhir dalam komunikasi.

2.1.6.3 Bauran Pr omosi (Promotional mix)

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai bauran promosi atau

promotional mix maka terlebih dahulu akan diberikan pengertian

(55)

Menurut Tjiptono (2002:222) secara singkat mendefinisikan:

“Promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar

dapat mengenal produk perusahaan lalu memahaminya, berubah sikap,

menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan

produk tersebut”.

Sedangkan bauran promosi menurut Swastha (2000:26) adalah :

“Bauran promosi merupakan kombinasi dari alat-alat promosi yaitu,

periklanan, penjualan tatap muka, promosi penjualan dan publisitas yang

dirancang untuk menjual barang dan jasa”.

Sedangkan menurut Kotler (2001:112) menjelaskan bahwa bauran

promosi adalah: “Perpaduan khusus antara iklan, penjualan personal,

promosi penjualan, dan hubungan masyarakat yang digunakan

perusahaan untuk meraih tujuan iklan dan penjualannya”.

Dari beberapa pendapat di atas pada dasarnya dijelaskan bahwa

bauran promosi terdiri dari panduan, program periklanan, penjualan

personal, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang

direncanakan untuk mencapai tujuan promosi dan tujuan pemasaran

perusahaan.

2.1.7 Per iklanan (Advertising)

Definisi advertising menurut Kotler (2002:658) adalah: “Segala

bentuk penyajian atau promosi ide, barang, atau jasa secara non personal

(56)

Tjiptono (2002:226) mengemukakan bahwa: “advertising adalah

bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang

keunggulan suatu produk yang disusun sedemikian rupa sehingga

menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran

seseorang untuk melakukan pembelian”.

Advertising adalah cara penyajian dengan cetakan, tulisan,

kata-kata, gambar-gambar/menggunakan orang, produk/jasa yang dilakukan

oleh suatu lembaga (perusahaan) dengan maksud mempengaruhi dan

meningkatkan pemakaian atau untuk mempengaruhi dan meningkatkan

pemakaian/untuk memperoleh suatu pendapat/ dukungan.

a) Fungsi advertising menurut Sigit (1999:71) adalah :

(1) Membantu dan memperkenalkan barang baru

(2) Membantu ekspansi pasar

(3) Membantu penjualan yang dilakukan oleh dealer

(4) Membantu salesman dalam memperkenalkan adanya produk

tertentu dan pembuatannya

(5) Membantu mereka yang melaksanakan penjualan

b) Macam-macam advertising menurut Swastha (2000:249)

(1) Institutional advertising

Advertising kelembagaan, dilakukan untuk menimbulkan rasa

simpati terhadap penjual dan ditujukan untuk menciptakan

goodwill kepada perusahaan. Advertising kelembagaan dapat

(57)

(a) Public relation institutional advertising

(b) Patronage institusional advertising

(c) Publik service institutional advertising

(2) Product advertising

Dalam advertising produk, pemasang iklan menyatakan

kepada pasar tentang produk yang ditawarkan. Advertising produk

ini dapat dibagi lagi ke dalam :

(a) Advertising tidak langsung

(b) Selective demand advertising

(c) Primary demand advertising

2.1.8 Pr omosi Penjualan (Sales Promotion)

a) Pengertian promosi penjualan

Menurut Tjiptono (2002:229) sales promotion adalah: “Bentuk

persuasi langsung melalui berbagai insentif yang dapat diukur untuk

merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan

jumlah barang yang dibeli pelanggan”.

Menurut Kotler (2001:112): “sales promotion adalah insentif

jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu

produk/jasa”. Sales promotion biasanya dilakukan bersamaan dengan

kegiatan promosi yang lain. Dari segi biaya, promosi penjualan relatif

lebih murah jika dibandingkan dengan iklan dan penjualan personal,

(58)

dilakukan setiap saat dengan biaya yang tersedia dan dapat dilakukan

dimana saja.

b) Tujuan sales promotion

Menurut Tjiptono (2002:229) tujuan sales promotion adalah:

(1) Meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial dan

konsumen akhir

(2) Meningkatkan kinerja pemasaran

(3) Mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan penjualan personal,

iklan.

Untuk dapat merencanakan suatu program penjualan yang

efektif diperlukan suatu pedoman bagi para perencana promosi

penjualan. Pendekatan sistematis terhadap perencanaan promosi

penjualan melibatkan langkah-langkah sebagai berikut :

(1) Melekatkan sasaran sales promotion

(2) Menyeleksi alat-alat sales promotion

(3) Membentuk program-program sales promotion

(4) Uji pendahuluan program sales promotion

(5) Pelaksanaan dan pengendalian program sales promotion

(6) Menilai hasil-hasil sales promotion

c) Jenis-jenis penjualan

(1) Customer promotion, yaitu sales promotion yang bertujuan untuk

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ”Pengaruh Advertising, Personal Selling, Sales
Tabel 3.1
Gambar 3.1  Kurva F
Gambar 3.2  Kurva t
+7

Referensi

Dokumen terkait

untuk belajar bersama memahami dan saling bertanya serta saling menjelaskan satu dengan yang lain. Tujuan pembelajaran kimia antara lain adalah 1) membentuk sikap

Dalam semua bidang memang sudah tersentuh dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, hanya saja dari segi kuantitas dan kualitas relatif masing-masing individu yang menilainya

Transformator distribusi digunakan untuk membagi/ menyalurkan arus atau energi listrik dengan tegangan distribusi agar jumlah energi yang hilang tidak terlalu banyak

Adapun sebagai alasan dari penulis memilih Desa Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar sebagai objek penelitian penulis adalah dikarenakan Desa Kualu Nenas

Apakah Return On Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman

Her kisam ki musibat aur bala ko talne keliye Surah Anbiya ki ayat no.83 ko rozana fajar ki namaz ke baad 313 dafa parhain aur Allah swt se apne masail ke hul keliye iltija aur dua

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan karunia serta rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan

Pelanggaran lalu lintas terkait yang disebabkan oleh pengendara di jalan H.E.A Mokodompit dan sekitarnya disebabkan oleh ingin menghemat waktu dan biaya,