• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN NOMOR HK.2010/07/III/MP.12 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN NOMOR HK.2010/07/III/MP.12 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

117

PUTUSAN NOMOR HK.2010/07/III/MP.12

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MEGA TOP IV DIPERAIRAN KUALA MUAR MALAYSIA

Pada tanggal 29 Juli 2011, pukul 15.00 WIB, KM. Mega Top IV, bertolak dari Kade Pokala Dumai tujuan ke Muar Malaysia, bermuatan ikan campur segar sebanyak + 10.640 Kg, dengan jumlah Awak Kapal 6 (enam) orang termasuk Nakhoda, keadaan cuaca baik dan aman, pukul 22.00 LT cuaca tiba-tiba buruk dan kapal dihantam ombak besar sehingga air laut masuk ke kapal.

Pada tanggal 30 Juli 2011, pukul 03.35 LT, kapal tenggelam, sebelum tenggelam Nakhoda sempat minta bantuan ke Jabatan Laut Malaysia, + 30 menit terapung di laut, datang kapal Custom Diraja Malaysia menyelamatkan seluruh Awak Kapal dan di evakuasi ke Kantor Jabatan Laut Muar Malaysia.

Dalam Kecelakaan Tenggelamnya KM. Mega Top IV tersebut, tidak ada korban dari Awak Kapal dan kapal tidak bisa diselamatkan/ tenggelam beserta semua Dokumen Kapal, Dokumen Awak Kapal, dan Dokumen muatan kapal.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/2/12/DN-11, tanggal 28 Oktober 20KL.205/2/12/DN-11, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, Juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah melakukan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administrasi kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

1. Laporan Kecelakaan Kapal, Tenggelamnya, KM. Mega Top IV, di buat pada tanggal 30 Juli 2011, di Dumai oleh Nakhoda dan diketahui oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Dumai ;

2. Kronologis Kejadian Kecelakaan Kapal, Tenggelamnya KM. Mega Top IV, di buat oleh Kepala Kantor Adpel Kelas I Dumai ;

(2)

118

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), Nakhoda dan Anak Buah Kapal, KM. Mega Top IV, dibuat oleh Kantor Administrator Pelabuhan Kelas I Dumai tanggal 9 Agustus 2011, terhadap :

a. Nakhoda, Sdr. Jamiluddin Bin Kursia; b. KKM, Sdr. Marwandi;

c. Juru Mudi, Sdr. Ramli Hutapea; d. Juru Minyak, Sdr. Riki Yusuf; e. Agen Kapal, Sdr. H. Darmawan;

f. Pemilik/Wakil, Sdr. Yogie Ardiyanto, ST.

4. Berita Acara Pendapat/ Resume Hasil Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Kelas I Dumai, pada tanggal 12 Agustus 2011; 5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

a. Pas Tahunan, Nomor Urut 720, tanggal 12 Oktober 2012, diberikan di Dumai, berlaku sampai tanggal 11 Oktober 2011, oleh Administrator Pelabuhan Dumai; b. Surat Ukur, Nomor 886/SSd, dikeluarkan di Sibolga, tanggal 15 Januari 1998,

oleh Syahbandar Sibolga;

c. Surat Permohonan Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar, nomor 200/SRU/DMI/VII/2011, tanggal 28 Juli 2011, oleh PT. Pelra Sinarrupat Utama Pusat Dumai;

d. Surat Persetujuan Berlayar nomor C1 AP.I 703/VII/201, tanggal 29 Juli 2011, dikeluarkan oleh Syahbandar Kantor Adpel Kelas I Dumai;

e. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor PK.650/09/24/AD-DMI/2011, tanggal 11 April 2011, diterbitkan di Dumai, oleh Kepala Kantor Adpel Dumai;

f. Sertifikat Garis Muat Kapal Nomor PK.656/02/13/AD-DMI/2011, tanggal 30 Mei 2011, diberikan di Dumai oleh Kepala Kantor Adpel Dumai;

g. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang Nomor PK.651/05/05/AD-DMI/2011, tamnggal 30 Mei 2001, diberikan di Dumai, oleh Kepala Kantor Adpel Dumai ; h. Certificate Fire Extinguishers, Fire Extinguishershing Installations, Fire Hoses

Safety and Rescue Equipment, Nomor 138/Prim/DMI/IX/2010, tanggal 7 Oktober 2010, pemeriksaan selanjutnya 6 Oktober 2011 dikeluarkan oleh PRIMKOKARMAR Kantor Adpel Dumai;

i. Daftar Anak Buah kapal (Crew List) dibuat oleh Nakhoda KM. Mega Top IV, diketahui oleh Agen Kapal PT. Pelra Sinar Rupat Utama Pusat Dumai dan Kepala Kantor Adpel Dumai;

j. Surat Pernyataan Nakhoda KM. Mega Top IV, tentang Keberangkatan Kapal, tanggal 29 Juli 2011, dibuat di Dumai.

(3)

119 6. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. ANT-V, Nomor 6201018997N50304, atas nama Jamiluddin, diterbitkan di Jakarta, tanggal 16 Februari 2004, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut ;

b. ATT- V, Nomor 6200473842T50309, atas nama Marwandi, diterbitkan di Jakarta, tanggal 25 Juni 2009, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut ;

c. ATTD, Nomor 6200316292T60306, atas nama Riki Yusuf, diterbitkan di Jakarta, tanggal 18 Oktober 2006, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut.

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan : 1. Data Kapal

Nama : Mega Top IV

Jenis : Kapal Barang Bendera : Indonesia

Pembuatan/Konstruksi : Tahun 1997 di Sibolga/Kayu

Isi kotor : GT. 34

Tanda Pendaftaran : 886/SSd.

Tanda Selar : GT. 34 No. 886/SSd. Tenaga Penggerak Utama : Mesin

Tenaga Pendorong : 185 PK.

Ukuran Pokok

Panjang : 19,00 meter Lebar : 4,50 meter

Dalam : 1,50 meter

Pemilik : M. Idris, Sibolga Nakhoda : Jamiluddin Bin Kursia

Awak Kapal : 6 (enam) orang, termasuk Nakhoda 2. Jalannya Peristiwa

a. Pada Tanggal 29 Juli 2011, pukul 15.00 WIB, KM. Mega Top IV bertolak dari Pelabuhan Dumai menuju ke Muar Malaysia, dengan jumlah ABK 6 (enam) orang termasuk Nakhoda, dengan membawa muatan ikan campur segar sebanyak 152 box fiber (10.640 kg) dan kondisi cuaca baik;

b. Pada Pukul 23.35 LT, ketika memasuki perairan Malaysia, KM. Mega Top IV melakukan kontak radio ke Malaysia, minta pertolongan karena menghadapi musibah cuaca buruk dan gelombang tinggi, serta air laut mulai masuk ke dalam palka/ruang mesin;

(4)

120

c. Nakhoda KM. Mega Top IV bersama awak kapal berupaya memompa air yang berada di ruang mesin dengan menggunakan 4 (empat) buah mesin pompa, namun tidak mampu mengatasi, akhirnya mesin kapal mati karena terendam air laut dan kapal terombang-ambing + 2 (dua) jam di tengah laut;

d. Tanggal 30 Juli 2011, pukul 03.30 LT, KM. Mega Top IV, perlahan-lahan mulai tenggelam beserta muatannya, seluruh ABK diperintahkan oleh Nakhoda untuk memakai life Jacket dan terjun ke laut untuk menyelamatkan

diri dengan menggunakan peralatan apa saja yang bisa dipakai mengapung, + 30 (tiga puluh) menit, kemudian diselamatkan oleh pihak Custom Diraja

Malaysia.

3. Dalam peristiwa kecelakaan ini Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut : Nakhoda, Jamiluddin; b. Saksi-saksi : 1) KKM, Marwandi;

2) Juru Mudi, Ramli Hutapea; 3) Juru Minyak, Riki Yusuf;

4) Agen Kapal, Darmawan;

5) Pemilik Kapal, Yogie Ardiyanto.

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan Kecelakaan Kapal tenggelamnya KM. Mega Top IV, pada tanggal 30 Juli 2011, diperairan Kuala Muar Malaysia, Mahkamah Pelayaran telah

memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi-saksi guna di

dengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, di Kantor Adpel Kelas I Dumai, pada hari Kamis, tanggal 26 Januari 2011, keterangan yang diberikan di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal oleh Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berkut :

1. Tersangkut Nakhoda, Jamiluddin Bin Kursia, tanpa didampingi Penasehat Ahli, memberikan keterangan :

a. Lahir di : Lombok.

Tanggal : 12 Desember 1973.

Agama : Islam.

Alamat : Jl. Datuk Laksana Gg. Idola Dumai

Pendidikan

Umum : 1) SD Tahun 1986 di Lombok; 2) SMP Tahun 1989 di Lombok; Kepelautan : ANT V Tahun 2004 di Jakarta. Pengalaman berlayar :

1) Juru Mudi, KM. Sugijaya, tahun 2005 sampai dengan 2006; 2) Mualim I, KM. Harapan Kita, tahun 2007 sampai dengan 2008; 3) Nakhoda, KM. Mega Top IV, tahun 2010 s/d kejadian.

(5)

121

b. Bahwa pada tanggal 29 Juli 2011, pukul 15.00 WIB, kapal bertolak dari Dumai menuju Malaysia, persiapan cukup dan kapal dalam kondisi baik, muatan ikan segar 152 box;

c. Saat kapal di sekitar Selat malaka, setelah menempuh 6 (enam) jam pelayaran dari 8 (delapan) jam yang direncanakan, tiba-tiba datang badai, gelombang dari lambung kanan dan angin kencang dari angin selatan, Tersangkut mengemudikan kapal dengan zig-zag tetap ke arah Timur Timur Laut (TTL), badai bertambah besar;

d. Pada pukul 23.00 LT, Tersangkut menghubungi Jabatan Laut Malaysia melalui radio kapal, namun karena besarnya ombak, dari Pemerintah Malaysia juga takut untuk menolong, dilanjutkan lagi menghubungi Custom Diraja Malaysia melalui radio kapal dan handphone, dan dijawab akan diusahakan dengan perintah agar Nakhoda menghidupkan parachute signal; e. Pukul 00.00 LT, air masuk palka lewat terpal, lambung, manhole, dan

perintahkan KKM untuk cek asal air dari kamar mesin, ABK mengadakan pengamatan keliling;

f. Pukul 03.30 LT, mesin induk mati terendam, Tersangkut memerintahkan kepada KKM untuk menghidupkan pompa portable 2 (dua) buah, pompa emergency 1 (satu) buah, genset lampu 2 (dua) buah;

g. Memerintahkan kepada ABK untuk ambil life jacket agar segera dipakai, dan turun terjun berenang menjauh dari kapal;

h. Pukul 03.35 LT, kapal tenggelam habis dan Custom datang menyelamatkan semua crew kapal.

2. Saksi KKM, Marwandi, dalam keadaan sehat dan memberikan keterangan dibawah sumpah :

a. Lahir di : Dumai

Tanggal : 27 Maret 1975 Agama : Islam

Alamat : Datuk Laksamana Gg. Idola Nomor 22 Kelurahan Dumai Kota

Pendidikan

Umum : SMA tahun 1995 di Dumai Kepelautan: ATT-V tahun 2009 di Jakarta Pengalaman berlayar:

1) Oiler, KM. Sugih Jaya, tahun 1997

2) KKM, KM. Mega Top IV, tahun 2010 s/d kejadian

b. Mempunyai tanggung jawab dengan seluruh permesinan di atas kapal, mesin induk, mesin bantu dan mesin lainnya semua berfungsi dengan baik;

(6)

122

c. Bahwa kapal berangkat tanggal 29 Juli 2011, pukul 15.00 WIB, dengan muatan ikan segar, mesin induk dan mesin bantu dalam keadaan baik siap dioperasikan;

d. Mengetahui adanya air masuk kamar mesin setelah berlayar ± 6 jam, terlihat air got bertambah banyak dan langsung melaporkan ke Nakhoda bahwa kamar mesin kemasukan air dan Nakhoda memerintahkan untuk memompa; e. Upaya pemompaan air di kamar mesin dengan menggunakan semua pompa

yang ada tapi tidak mampu, karena volume air masuk lebih banyak daripada kekuatan pompa, sehingga air memenuhi kamar mesin dan mesin induk mati ditambah dengan cuaca semakin buruk, dan selanjutnya pada pukul 03.35 LT, kapal tenggelam.

3. Saksi Pimpinan PT. Pelayaran Rakyat Sinar Rupat Utama Dumai, H. Darmawan, memberikan keterangan dibawah sumpah:

a. Lahir di : Selat Panjang Tanggal : 24 Agustus 1958 Agama : Islam

Alamat : Jalan Mawar Nomor 2 Kecamatan Dumai Timur

Pendidikan Umum : D3

Pengalaman bekerja: Direktur PT. Pelayaran Rakyat Sinar Rupat Utama Dumai tahun 2001 s/d kejadian

b. PT. Pelayaran Rakyat Sinar Rupat Utama Dumai mengageni 4 (empat) unit kapal, termasuk KM. Mega Top IV;

c. Mengetahui musibah kecelakaan KM. Mega Top IV dari wakil pemilik kapal yaitu Bapak Yogie dengan berita bahwa kapal tenggelam di perairan Muar, ABK selamat, namun muatan habis tenggelam;

d. Setelah mendapatkan berita musibah kapal, melaporkan ke Administrator Pelabuhan Dumai dan membuat Berita Acara;

e. Dengan tenggelamnya KM. Mega Top IV, hubungan antara pemilik kapal dengan agen dan awak kapal sudah diselesaikan, tanpa adanya saling menuntut ganti rugi.

4. Saksi, Direktur PT. Adiwiraguna Usahatama, Yogie Ardiyanto, memberikan keterangan dibawah sumpah:

a. Lahir di : Dabo Singkep Tanggal : 9 September 1971 Agama : Kristen

Alamat : Jalan Jenderal Sudirman, Dumai

(7)

123 Pendidikan

Umum : S1 tahun 1996 di Malang

Pengalaman bekerja: Direktur PT. Adiwiraguna Usahatama tahun 1999 s/d kejadian

b. KM. Mega Top IV memuat ikan segar sejumlah 152 box, ± 10.640 Kg. dengan tujuan Muar Malaysia;

c. Mengetahui bahwa KM. Mega Top IV tenggelam dari petugas lapangan, tanggal 30 Juli 2011, pukul 06.00 WIB;

d. Dengan tenggelamnya KM. Mega Top IV, perusahaan mengalami kerugian materiil.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal. a. Kapal.

KM. Mega Top IV adalah kapal barang, berbendera Indonesia berukuran GT.34, kapal dibangun di Sibolga pada tahun 1997, dengan konstruksi kayu bergeladak 1 (satu) dan berbaling-baling 1 (satu) digerakkan oleh 1 (satu) unit mesin merk Nissan Diesel, 185 PK, Nomor 00674.

b. Surat-surat Kapal.

KM. Mega Top IV dalam pelayarannya memiliki Pas Tahunan yang dikeluarkan oleh kantor Administrator Pelabuhan Dumai tanggal 12 Oktober 2010 yang berlaku sampai dengan tanggal 11 Oktober 2011 dan Sertifikat lain yang dipersyaratkan masih berlaku.

c. Awak Kapal.

Sesuai Daftar Anak Buah kapal (Crew List) dibuat oleh Nakhoda KM. Mega Top IV, diketahui Agen Kapal PT. Pelra Sinar Rupat Utama Pusat Dumai dan diketahui oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Dumai, terdiri dari: Bagian Dek :

Nakhoda : Jamiluddin Bin Kursia, Ijasah ANT V, Tahun 2004, di Jakarta. Juru Mudi : Ramli Hutapea, BST, Tahun 2008, di Semarang.

Juru Mudi : Wahyu Husada, BST, Tahun 2008, di Jakarta. Cook : Amiruddin B. Ibrahim, BST

Bagian Mesin :

K K M : Marwandi, Ijasah ATT V, Tahun 2009, di Jakarta. Juru Minyak : Riki Yusuf, Ijasah ATTD, Tahun 2006, di Jakarta.

(8)

124

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM. Mega Top IV saat bertolak dari Pelabuhan Dumai menuju Kuala Muar Malaysia, keadaan kapal dalam keadaan laik laut, surat kapal dan sertifikat kapal lengkap dan masih berlaku serta kapal diawaki dengan cukup sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Tentang Cuaca.

a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 28 Desember 2011, tentang tenggelamnya KM. Mega Top IV, di perairan Muar Malaysia pada tanggal 30 Juli 2011, pukul 03.35 LT, adalah sebagai berikut :

Cuaca : Cerah- Berawan

Arah dan Kecepatan Angin : Timur – Tenggara 1,3 Knots Arah dan Kecepatan Arus : Barat-Barat Laut 0,1 cm/det Tinggi Gelombang : 0,1 – 0,2 meter

b. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dan Saksi-saksi dalam BAPP, dan hasil Pemeriksaan Lanjutan terhadap Tersangkut Nakhoda dan Saksi KKM bahwa pada saat kejadian cuaca buruk yang datang tiba-tiba di lokasi kejadian.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan Tersangkut Nakhoda dan Saksi-saksi tentang keadaan cuaca di lokasi kejadian dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal

Ukuran pokok kapal sesuai Surat Ukur (Cara Pengukuran Dalam Negeri)

L x B x T = 19,00 x 4,50 x 1,50 meter

Lambung Timbul Tropik (LT) = 240 mm = 0,240 m Sarat maksimal H = 1,50 m t = 0,24 m - Sarat maksimal 1,26 m Displacement kapal (D) = 19,00 x 4,50x1,26x0,68 x1,025 = 75,087 Ton

Berat kapal kosong (W) = 0,30 x D = 0,30 x 75,087 = 22,5256 Ton Kapasitas angkut = D - W = 75,087 - 22,5256 = 52,561 Ton Jumlah . . .

(9)

125

Jumlah Muatan Fisik (Ikan Campuran) = 10.640 kg.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa muatan KM. Mega Top IV tidak melebihi kapasitas angkut yang diijinkan.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak

a. Pada tanggal 29 Juli 2011 pukul 15.00 WIB, KM. Mega Top IV bertolak dari Pelabuhan Dumai menuju pelabuhan Muar Malaysia dengan membawa ikan segar 10.640 Kg;

b. Dalam perjalanan tiba-tiba datang angin kencang dari arah Pulau Undan-Malaysia, melihat kondisi saat itu Nakhoda berupaya dengan memompa air yang masuk kamar mesin dan merobah haluan untuk menghindari hantaman ombak dan berlayar zig-zag;

c. Segala upaya telah dilakukan untuk memompa dan merobah haluan, namun mengingat air yang masuk semakin deras, hingga kapal dalam bahaya tenggelam;

d. Melihat kondisi saat itu, Nakhoda masih berupaya menghubungi meminta bantuan dari darat, kantor keselamaatan Diraja Malaysia;

e. Mengingat kondisi kapal yang tidak dapat dipertahankan lagi, Nakhoda mengambil keputusan dan perintahkan ABK untuk memakai life jacket dan meninggalkan kapal.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa navigasi dan olah gerak yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda dapat diterima.

5. Tentang sebab terjadinya kecelakaan.

a. Menganalisa berbagai informasi data dokumen, dan mengamati perjalanan navigasi pelayaran kapalnya, hingga kapal tenggelam beserta muatannya, bahwa sebab terjadinya kecelakaan tenggelamnya kapal bermula dari persiapan berlayar yang kurang memadai, khususnya dari minimnya informasi berkaitan dengan cuaca;

b. Melihat upaya penyelamatan yang dilakukan Nakhoda telah cukup maksimal, namun derasnya air laut yang masuk tidak dapat diantisipasi lagi, yang akhirnya kapal tenggelam.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa tenggelamnya kapal lebih dikarenakan faktor cuaca.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

a. Bahwa pada pukul 23.00 LT, tanggal 29 Juli 2010, cuaca sangat jelek, angin kencang, ombak makin besar dari arah selatan Pulau Undan Malaysia dan air sudah masuk ke kamar mesin semakin besar, telah dilakukan pemompaan dengan . . .

(10)

126

dengan menggunakan pompa, tapi tidak memberikan hasil bahkan air bertambah besar;

b. Nakhoda berusaha kontak agen dan jabatan laut Malaysia serta custom diraja Malaysia melalui radio kapal untuk meminta pertolongan dan kami diminta untuk menghidupkan smoke signal, pada pukul 03.00 LT, Nakhoda perintahkan untuk mengenakan life jacket, karena kapal sudah mulai tenggelam, maka Nakhoda memerintahkan untuk loncat ke laut sambil menunggu bantuan, seluruh crew saling berpegangan dan sekitar pukul 03.40 LT, kapal Custom Diraja Malaysia datang menyelamatkan dan mengevakuasi seluruh crew ke jabatan laut Malaysia.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan sudah maksimal dan semua crew dalam keadaan selamat.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan atas hasil pemeriksaan sidang lanjutan kecelakaan kapal dan penelitian terhadap berkas dalam berita acara pemeriksaan pendahuluan terhadap kasus tenggelamnya KM. Mega Top IV di Perairan Muar Malaysia, Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kesalahan dan kelalaian berawal dari lemahnya informasi yang berhubungan dengan faktor cuaca.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda telah bertindak sesuai dengan Pasal 342 KUHD.

D. Putusan :

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf (a) KUHD dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa tenggelamnya KM. Mega Top IV lebih dikarenakan faktor cuaca buruk.

II. Membebaskan Tersangkut Nakhoda Jamiluddin memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT-V, Nomor 6201018997N50304, diterbitkan di Jakarta, tanggal 16 Februari 2004, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut dari sanksi Administratif.

III. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

(11)

127

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Kamis tanggal 1 Maret 2012, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis, tanpa dihadiri oleh Tersangkut.

Ketua : TTD Capt. Hari Suharsono

Anggota : TTD Syafruddin, ANT-II

Anggota : TTD Rusman Hoesien, ATT-I, M.Sc.

Anggota : TTD Ir. Benny Haryono, M.M.

Anggota : TTD Edy Sunaryo, S.H.

Referensi

Dokumen terkait

Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk

Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Kota Tegal melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Tegal melaksanakan Program Pemberdayaan Sosial

Dalam mengatasi kesulitan mengenai keadaan barang berupa busana dan memperoleh barang-barang tersebut, orang mulai berpikir dengan cara apa busana yang dibutuhkan

Sehingga judul di atas memiliki pengertian yaitu tempat yang memiliki fungsi untuk menampung dan mempertemukan berbagai kalangan yang bergerak di bidang mode dan mampu

• Terwujudnya bangunan Jogja Fashion Center di Yogyakarta sebagai wadah untuk menampung aktivitas yang berkaitan dengan fashion, yang feminin dan anggun melalui pengolahan

Indonesia sendiri belum mempunyai bangunan yang dikatakan sebagai museum fashion, di mana bangunan itu bisa membandingkan perkembangan dunia fashion dari tahun ke tahun di

Adanya sistem produksi berdasarkan pesanan (job order) dalam memproduksi susu pasteurisasi, membawa kerugian bagi KPBS Pangalengan baik dalam pemanfaatan sumberdaya maupun

Teknologi merupakan salah satu penentu faktor daya saing, yang efisiensi dan efektifitasnya harus dapat diukur pada setiap periode sehingga dapat menjadi bahan evaluasi