ABSTRACT
KENAN GINTING, NIM 045020306. The Relationship between the Ability to Design Instruction, Mastery of Teaching Materials, and Teacher's Perception towards Teaching as A Profession with the Effectiveness of Teaching English at SMP in Karo Regency. Thesis. Master's Degree Program of University ofMedan, 2007.
The research aimed at knowing the relationship between: (I) the ability to design instruction, (2) mastery of teaching materials, (3) teacher's perception toward teaching as a profession, and (4) the ability to design instruction, mastery of teaching materials, teacher's perception toward teaching as a profession with the effec1iveness of English_ Ieaching at SMP.
The population of this research were all teachers of English who teach at grade seven SMP in Karo Regency. The population consisted of I 14 teachers and the sample of the research consisted of 35 teachers whom randomly taken.
The applied technique of data collecting with the test instrument of mastery, questionnaire, and document of observation. The test mastery was applied to select the data of teacher' s mastery on the teaching content and teaching effectiveness. These research instruments had in advance been applied in order to determine their validity and reliability. The data analysis technique which was applied is the analysis of descriptive statistics in
order to describe the data and inferential statistics to test the hypothesis.
The research findings are ( 1) there is a positive and significant relationship between the ability to design instruction and the effectiveness of English teaching at SMP in Karo Regency with the correlation rx1y 0,98. The level of significance was measured by t-test (a
= 0,05) to = 28,29 > table = 1 ,69, (2) there is a positive and significant correlation between mastery of teaching materials and the effectiveness of English teaching at SMP in Karo Regency with the correlation rx2y 0,96. The level of significance was measured by t-test (a
ABSTRAK
KENAN GINTING, NIM 045020306. Hubungan antara Kemampuan Merancang Pengajaran, Penguasaan Materi, dan Persepsi terhadap Profesi Mengajar dengan Keefektifan Pengajaran Bidang Studi Bahasa Inggris di SMP se-Kabupaten Karo. Tesis. Medan 2007. Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara: (1) kemampuan merancang pengajaran, (2) penguasaan materi, (3) persepsi terhadap profesi guru dengan keefektifan pengajaran, dan (4) kemampuan merancang pengaj aran, penguasaan materi, dan persepsi terhadaR profesi guru secara bersama-sama terhadap keefekti fan~ ngajaran
bidang studi Bahasa lnggris di Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Populasi penelitian adalah seluruh guru bidang studi bahasa Inggris yang mengajar di kelas VII, di SMP se-Kabupaten Karo yaitu sebanyak I I 4 orang sedangkan sampel beijumlah 35 orang diambil secara acak dengan teknik undian.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan instrumen tes penguasaan, kuesioner dan observasi dokumen. Tes penguasaan digunakan untuk menjaring data variabel penguasaan materi dan keefektifan pengajaran kuesioner di gun~ an untuk menjaring data, persepsi terhadap profesi guru dan observasi dokumen digunakan untuk menjaring data kemampuan merancang pengajaran. Instrumen penelitian ini terlebih dahulu diujicobakan untuk menentukan validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif untuk mendeskripsikan data dan statistik inferensial untuk pengujian hipotesis.
Temuan penelitian ini adalah: (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan merancang pengajaran dengan keefektifan pengajaran bidang studi bahasa Inggris (h SMP se-Kabupaten Karo dengan korelasi rx1y o,98 Taraf signifikansi diukur
dengan uji-t (a = 0,05) to= 28,29 > ftabet = 1,69, (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara penguasaan materi pengajaran dengan keefektifan pengajaran bidang studi bahasa lnggris di SMP se-Kabupaten Karo dengan korelasi rx2y = 0,96. Taraf signifikansi diuji
dengan uji-t (a = 0,05)
to
15,83 > ftabei 1,69, (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi terhadap profesi mengajar dengan keefektifan pengajaran bidang · studi bahasa Inggris di SMP se-Kabupaten Karo, dengan korelasi rx:3y = 0,96. Taraf signifikansi diulrut dengan uji-t (a= 0,05) to 19,70 > ttabe1 1,69, (4) terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan merancang pengajaran, penguasaan materi, dan persepsi terhadap profesi guru dengan keefektifan pengajaran bidang studi bahasa Inggris di SMP se-Kabupaten Karo diukur dengan menggunakan rumus korelasi regresi ganda dengan basil R.y123 = 0,94. Keberartian korelasi ganda diuji dengan uji F. Untuk taraf signifikansi (a=DAFTARISI
Halaman
ABSTRACT ... .
ABSTRAK ···-··· ii
KA TA PENGANT AR .••.•...•...•..••..•...•..••...••...••...•...•....•...•....••... iii
DAFf AR lSI •...•.•.•....•..•...•..•.•.•..•..•••.•..••.•...••..•..•...•...•...•..••... v
DAFT AR T ABEL ...•...•..•...•..•..••...•.•....•...•..•... vii
DAFTAR GAMBAR ...•...••••...•....••....••..•..••...•.. viii
DAFT AR A-MP IRAN .••...••.•...•...•...•..•....•...•••...•. ix
BAB J ~ PENDAHULUAN ~~s c ~CI-s c(:: ~/ A. Latar Belakang Masalah ... .. ... . . ... ... .. ... ... ... 1
B. ldentifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... ... ... .... . ... . ... .... ... ... ... ... 7
D. Perumusan Masalah ... ... 8
E. Tujuan Penelitian .. .. ... ... ... ... ... ... ... ... 9
F. Manfaat Penelitian . ... .. ... .. . . .. . ... ... . . . .. . ... .... .. .. .. .. .. . .. . .... .. . ... .. ... .. 9
KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR / DAN PENGAJUAN IDPOTESIS ~ A. Deskripsi Teoretis ... 11
1. Hakikat Keefektifan Pengajaran ... .... 11
r 2. Hakikat Kemampuan Merancang Pengajaran ... 17
3. HakikatPenguasaan Mate · Pengajaran ... .' . ~: ..
'd.' ....
294. Hakikat Persepsi terhadap Profesi Guru ... 33
B. Hasil Penelitian yang Relevan .. .. .. ... .. . .. .. ... .. ... .... .. .. . .. . .. ... .. . .... .. 3 7 C. Kerangka Berpikir ... 38
1. Hubungan Kemampuan Merancang Pengajaran "' dengan Keefektifan Pengajaran ... ... 38
2. Hubungan Penguasaan Materi Pengajaran dengan Keefektifan Pengajaran ... ~ .'!.~ . f!t . ~ ... / .... 39
3. Hubungan Persepsi terhadap Profesi Guru dengan Keefektifan Pengajaran ... . ... ... .... .. .... ... . .. . . .. .. .. . .. .. .. . 40
4. Hubungan antara Kemampuan Merancang ~ Pengajaran, Penguasaan Materi, dan Persepsi Guru ~ : / terhadap Profesi Guru secara Bersama-sama dengan
~
Keefektifan Pengajaran... ... 4 I D. Hipotesis Penelitian ... :... 42~
BAB III
BAB IV
BAB V I •
~
METODOLOGI DAN PROSEDUR PENELITIAN
A. Tempat dan W aktu Penelitian ... . B. Populasi dan Sam pel ... . C. Metode Penelitian ... . D. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ... . E. Paradigma Penelitian ... ... ... . F. Teknik Pengumpulan Data ... .. . G. Uji Coba Instrumen ... ... .
: A:: ~~::;:rn
D ~-~~=~~=:~·
i ···
~~
A. Deskripsi Data V ariabel Penelitian ... . l. Data Variabel Kemampuan Merancang Pengajaran (X1) •••••
~ 2. Data Variabel Penguasaan Materi (X2) ••• •• •• •••••••••••••••••••••••• •
3. Data Variabel Persepsi terhadap Profesi Guru (X3) ... . 4. Data Variabel Keefektifan Pengajaran (Y) ... . B. Uji Persyaratan Analisis Data ... ~/
1. Pengujian Normalitas Galat Taksiran ... ... . 2. Pengujian Homogenitas V arians ... ·· ~ · ~ ···· ... . 3. Pengujian Linearitas dan Keberartian Koefisien Regresi .... . C. Pengujian Hipotesis Penelitian ... . D. Pembahasan Hasil Penelitian ... . E. Keterbatasan Penelitian ...
;/
· ·· ~
...;J
··; ··
0 c
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN CJNIM(?.0 A. Simpulan ... . B. Implikasi ... ... . C. Saran ... ..
IJJ
DAFTAR TABEL
Hal am an Tabel
1.1 Nilai Tertinggi, Terendah, Rata- Ra~ dan Klasifikasi UN bidang
Studi Bahasa lnggris SMP se-Kabupaten Karo dari 3 Tahun Pelajaran tn
Terakhir ... 0 4
2.1 Aspek-Aspek Hasil Belajar ... ~ ...
:!. ...
::?... 162.2 Hubungan Hasil Belajar dengan lsi Pelajaran ... ... .... ... . .. .... ... .. . . ... ... 16
3.1 Ju...mJah Guru Bidang S1udi Bahasa Inggris di Kelas VII dan Nama £MP .. dil<.abupaten Karo (Sampel Penelitian) ... 46
3.2 Kisi-Kisi lnstrumen Observasi Kemampuan Merancang Pengajaran ... 53
3.3 Kisi-Kisi Instrumen Tes Penguasaan Materi Pengajaran ... ' 54
3.4 Kisi-Kisi Instrurnen Tes Keefektifan Pengajaran ... 55
3.5 Kisi-Kisi Instrurnen Angket Persepsi terhadap Profesi Guru ... 57
4.1 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Merancang P eng~ar an ... 64
4.2 Distribusi Frekuensi Skor Penguasaan Materi ... 65
4.3 Distribusi Frekuensi Skor Persepsi terhadap "Profesi Guru ... 67
4.4 Distribusi Frekuensi Skor Keefektifan Pengajaran ... ... ... 68
4.5 Rangkuman Analisis Normalitas Data Variabel Penelitian ... ~ 70
4.6 Pengujian Homogenitas V arians ... 70
4.7 Rangkuman Anava untuk Y atas X1 •••••••••••••••••••••••.••••••••••••••••.•••••••••••••..••.• 72
4.8 Rangkuman Anava untuk Y atas X2 ... 73
4.9 Rangkuman Anava untuk Y atas X3 ...
'!: ....
;c.
75 4.10 Rangkuman Anava untuk Regresi Linear Ganda ... 804.11 Rangkuman Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE) ~~,. masing-masing Prediktor ... .. ... ... ... ... ... • 82
Vll
.>
~
[image:5.595.61.512.133.702.2]Gambar
2.1 2.2 3.1 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5
4.6
4.7
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Varia bel Pengajaran . . .. ... . . .. . . . ... .. . . .. .. . . .. . .. . . .. . . .. . . .. . . 14
Proses Pemilihan Materi Pengajaran .. ... ... ... ... 24
Paradigma Penelitian ... ... ... ... 50
Histogram Kem ampuan Merancang Pengajaran ... ... ... 65
Histogram Penguasaan Materi Pengajaran ... ... ... ... .... 66
Histogram Persepsi terhadap Profesi Guru ... 67
Histogram Keefektifan Pengajaran ... ~ . ... ... . .. . .. . . . ... .. 69
Grafik Regresi Linear Sederhana Hubungan Kemampuan Merancang ~ Pengajaran dengan Keefekfifan Pengajaran ... ... ... ... ... 73
Grafik Regresi Linear Sederhana Hubungan Penguasaan Materi Pengajaran dengan Keefektifan Pengajaran ... ... • 74
Grafik Regresi Linear Sederhana Hubungan Persepsi terhadap Profesi Guru dengan Keefektifan Pengajaran ... 76
~~
Lampi ran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
rf
IJJ.>
"%, ' ?
DAFT AR LAMPIRAN
Halaman
PopuJasi Penelitian ... . lnstrumen Penelitian ... . Laporan/Pengolahan Uji Coba Instruroen Penelitian ... .. Rangkuman Perhitungan Anal isis V aliditas Instrumen T es dan Reliabilitas Instrumen ... . Perhitungan Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... .. Data Penelitian ... ... . Distribusi Frekuensi Data Penelitian ... ... .. . Rerhitungan Statistik Dasar ... . Perhitungan Uji Normalitas Galat Taksiran dengan Uji ,....-::-;: E Liliefors ... . Uji Homogenitas Varians dengan Uji Bartlett ... . Uji Linearitas Regresi dan Keberartian Persamaan Regresi
Linear ... ... . Perhitungan Koefisien Korelasi antar Variabel Penelitian ... .. Perhitungan Koefisien.Korelasi Parsial ... .. Perhitungan Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE) ... .
ix
!)Sf
~·1{)0
122 i .;. -·
l2if 138
146
147
148 150157
I .. ~~
1 .. ·; " t ~\
I .. f
,,
-·
162
l
~' ·~176
183
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah s NEe~~
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada
makin meningkatnya pula tuntutan kebutuhan sosial masyarakat. Masyarakat
meyakini pendidikan mampu menjawab dan mengantisipasi berbagai tantangan yang
timbul seiring dengan peningkatan-peningkatan kebutuhan. Keyakinan dan harapan
masyarakat terhadap_ pendidikan sudah selayaknya disahuti secara positif oleh
komponen-komponen pendidikan baik yang terlibat langsung maupun tidak yaitu
dengan mewujudkan pendidikan yang bermutu.
Pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan mutu
pengajaran agar mutu pendidikan nasional juga meningkat. Upaya tersebut dilakukan
dengan bertahap dan berkesinambungan di antaranya adalah: melengkapi sarnna dan
prasarana pengajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, menerapkan standar
pelayanan minimal, melakukan akreditasi sekolah, melakukan penyetaraan
pendidikan guru, melakukan penataran-penataran peningkatan mutu guru,
mengembangkan Musyawarah Keija Kepala Sekolah (MKKS), mengembangkan
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), melaksanakan Ujian Nasional (UN)
sebagai upaya menjaga standar mutu pendidikan, dan banyak lagi upaya-upaya yang
telah, sedang, maupun akan dilakukan.
Dalam standar nasional pendidikan mata pelajaran bahasa Inggris merupakan
bagian dari struk:tur kurikulum yang harus dibelajarkan pada setiap jenjang satuan
~~c)~~
pendidikan. H 1 ini didasari oleb pemikiran bahwa tanpa bahasa maka manusia tidak
akan dapat rpikir secara . rumit dan abstrak. seperti apa yang dilakukan dalam
kegiatan ilm· . Demikian juga tanpa bahasa maka seseorang tak dapat
mengkomunik sikan pengetahuannya pada orang lain. Dengan bahasa memberikan
tuk berpikir secara teratur dan sistematis.
globalisasi dan liberalisasi perdagangan, kompetensi kebahasaan
semakin mem gang peranan penting terutama bahasa-bahasa yang berperan sebagai
bahasa intern ional seperti bahasa Inggris. Atas dasar pemikiran ini, pengajaran
bahasa lnggris ditempatkail s~bagai mata pelajaran wajib mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai ke perguruan tinggi. Dengan penekanan arab ~ nga jaran
disesuaikan berdasarkan jenjang pendidikan. Pada jenjang Sekolah Dasar (SD)
pengajaran bahasa Inggris diarahkan pada tingkat performative (mampu baca dan
tulis ), pada jenjang Seko]ah Menengab Pertama (SMP) diarahkan pada tingkat
functional (-rnampu menggunakan bahasa untuk kebufiihan sebari-bari), paoa jenjang
Sekolah Menengah Atas (SMA) diarahkan pada tingkat informational (mampu
mengakses informasi seluas-luasnya dengan menggunakan bahasa Inggris ), dan
jenjang Perguruan Tinggi (PT) diarahkan pada tingkat epistemic ( dapat
mentransfonnasi pengetabuan dengan bahasa Inggris ).
Penekanan arab pengajaran Bahasa lnggris sebagaimana disebutkan di atas
adalah merupakan satu upaya pada tataran teoritis agar basil pengajaran Bahasa
Inggris semakin baik. Pada tataran praktis banyak faktor, yang diduga mempengaruhi
basil pengajaran di antaranya siswa, guru, metode, lingkungan, sarana dan prasarana,
dan banyak lagi faktor lainnya. Oleb karena itu, untuk memperoleh satu pengajaran
~~o/~~
yang maksimal dukungan dari faktor-faktor tersebut merupakan prasyarat penting
karena punya keterlibatan secara langsung dalam proses pengajaran.
Zamroni (2004) menyatakan meskipun proses pengajaran ditentukan oleh
banyak faktor namun guru tetap merupakan faktor kunci yang paling menentukan
dalam peningkatan basil pengajaran. Sebagai ujung tombak.. penyelenggaran
pendidikan, jika semakin baik guru melaksanakan tugas dan fungsinya, maka
diharapkan semakin baik basil pengajarannya. ~
Degeng (1989) mengemukakan basil pengajaran dapat diklasifikasikan menjadi
tiga yaitu: (l) keefektifan pengajarail~ (2) efisiensi pengajaran, dan (3) daya tarik pengajaran. Lebih lanjut Degeng (1989) mengemukakan ada empat aspek penting
yang dapat dipakai untuk mempreskripsikan keefektifan pengajaran, yaitu: (1 )
kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari atau juga se~ng disebut tingkat
kesalahan, (2) kecepatan unjuk keija, (3) tingkat alih belajar, dan (4) tingkat retensi
dari apa yang dipelajari.
Jadi keefektifan pengajaran dapat diukur dari sejauh mana peserta didik sebagai
si pembelajar dapat menyerap materi pengajaran atau seberapa tinggi daya serap
siswa terhadap materi pengajaran sebagai basil belajar setelah mengikuti suatu proses
pengajaran dalam kurun waktu tertentu.
Berbagai fakta baik secara akademis maupun non akademis menunjukkan basil
belajar peserta didik belum mencapai standar ketuntasan belajar yang dibarapkan.
Fakta akademis yaitu berdasarkarl-.indikator perolehan-11ilai peserta didik pada tes
basil belajar bidang studi bahasa Inggris yang dilakukan pibak sekolah maupun
pemerintah. Dari basil beberapa penelitian menwUukkan bahwa penguasaan pada
~~c/~~
kelulusan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah
Menengah Atas (SMA) terhadap materi pengajaran hanya sekitar 30%.
Fakta non akademis yaitu berdasarkan indikator kreatifitas, kemandirian peserta
didik dalam mengaplikasikan hasil pengajaran dalam kehidupannya belum
sebagaimana yang diharapkan. Fakta tersebut memerluk:an pemecahan terutama dari
faktor guru sebagai faktor kunci penentu keberhasilan pengajaran. Hal demikian juga
tetjadi di Kabupaten Karo khususnya dalam pengajaran Bahasa Inggris tiga tahun
terakhir ini. Berdasarkan fakta akademis dapat dilihat dari data nilai Ujian Nasional
(UN) mata pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama.
Berdasarkan data yang ada di Kantor Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten
Karo, perolehan nilai Ujian Nasional bidang studi Bahasa Inggris pada tahun 2004,
2005, dan 2006 sebagaimana tertera pada tabel berikut:
Tabel l.l Nilai Tertinggi, Terendah, Rata-rata, dan Klasifikasi UN Bidang Studi Bahasa Inggris
SMP d' ~ Ka upaten aro pa a Jga b K d T" Tah un Terakh ' IT.
Tahun
·-
Nilai ...-/ KlasifikasiPengajaran
Tertinggi Terendah Rata-Rata __.;_
2003/2004 9,00 3,38 6,19
r
c
~2004/2005 9,67 3,00 6,52 ! B
2005-2006 9,80 1,&0 6,74 I B I ~
..
Sumber. Dmas Pendtdikan Nastonal Kabupaten Karo ' I <"
Dari nilai rata-rata tersebut di atas dapat diinte restasikan bahwa keefektifan
pengajaran birumg studi bahasa Inggris belum mencapai batas ketuntasan belajar.
Secara nasional, batas ketuntasan belajar setiap bidang studi adalah 7,5.
Berdasarkan fakta non akademis, dapat dilihat dari indikator minirnnya sekolah
yang mengikutsertakan peserta <li<liknya dalam lomba kecakapan Bahasa Inggris
Dari 55 SMP yang ada di Kabupaten Karo, hanya 1 0 sekolah yang mengirimkan
peserta didiknya untuk mengikuti kegiatan tersebut. Berdasarkan pantauan di
lapangan hal ini disebabkan kurang kesiapan peserta didik.
Berdasarkan fakta yang telah dikemukakan di atas, dapat diduga keefektifan
pengajaran Bahasa lnggris SMP di Kabupaten Karo belwn optimal. Hal ini
mengisyaratkan perlu upaya pengoptimalan faktor-faktor yang berhubungan dengan
keefektifan pengajaran utamanya guru sebagai faktor kunci yaitu dengan
pengoptimalan fungsi guru untuk terwujudnya pengajaran yang berkualitas. ~
Tampubolon (2001 ) dalam suatu acara bedah buku menyatakan hal yang
dihadapi pendidikan di Indonesia selama ini yang mengakibatkan keefektifan
pengajaran rendah adalah kualitas pengajaran yang rendah. Kenyataan ini sangat
tergantung pada bagaimana guru melakukan fungsinya dalam pengajaran. Gagne
(1975) mengemukakan adalah setiap guru berfungsi sebagai Perancang Pengajaran
(Designer of Instruction), Pengelola Pengajaran (Manager of Instruction), dan
Penilai Pengajaran (Evaluator Student Learning).
Berdasarkan pengamatan awal, terdapat perbedaan perolehan nilai Ujian
Nasional di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Karo Tahun
Pengajaran 2005/2006 yang memiliki rombongan belajar kelas IX sebanyak 5
rombongan belajar. Dalam kegiatan pengajaran, rombongan belajar diklasifikasikan
sebagai berikut: satu rombongan belajar sebagai kelas unggulan dan empat rombongan belajar lainnya sebagai kelas reguler. Guru mata pelajaran bahasa Inggris
yang mengajar di kelas unggulan berbeda orangnya dengan guru yang mengajar di
Ujian Nasional (UN) lebih tinggi daripada kelas reguler. Kenyataanny~ nilai rata-rata
kelas reguler lebih tinggi daripada nilai kelas unggulan sehingga hal ini menarik
untuk dikaji dan diteliti terutama dari faktor-faktor kunci penentu keberhasilan
pengajaran, yaitu guru.
~~s
NEe~~,
~~~s
( / ' ' -; 4:"
11\ IJJ
c .>
B. ldentifikasi Masalah :
~
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi sejumlah
permasalahan penelitian yang didasarkan pada keefektifan pengajaran. Sehubungan
dengan itu, pertanyaan-pertanyaan yang muncul adalah sebagai berikut: ( 1)
faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan keefektifan pengajaran? (2) apakah guru
merencanakan pengajarannya seoelum melakukan proses pengajaran? (3) apakah
dalam melaksanakan dan memimpin proses pengajaran guru cenderung hanya
mengejar target pencapaian kurikulum? (4) apakah ada hubungan antara karakteristik
guru dengan keefektifan pengajaran? (5) apakah terdapat hubungan antara interaksi
dalam pengajaran dengan keefektifan pengajaran guru? (6) bagaimanakah sistem
penilaian yang memadai untuk meningkatkan keefektifan pengajaran? (7) apakah
kegiatan guru memotivasi siswa untuk belajar mulai dari membuka pelajaran hingga
menutup pelajaran dapat meningkatkan keefektifan pengajaran? (8) apakah
kemampuan guru melaksanakan pengajaran yang menyenangkan dapat meningkatkan
keefektifan pengajaran? (9) apakah terdapat hubungan antara kemampuan guru
merancang pengajaran dengan keefektifan pengajaran? (1 0) -~pakah terdapat
hubungan antara penguasaan guru terhadap materi pengajaran dengan keefektifan
keefektifan pengajaran? dan (12) apakah terdapat hubungan antara kemampuan
merancang pengajaran, penguasaan materi dan persepsi terhadap profesi guru secara
bersama-sama dengan keefektifan pengajaran?
C. Pembatasan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang dan identifikasi permasalahan, penelitian ini
dimaksudkan untuk memberikan sumbangan dalam penyelesaian
permasalahan-permasalahan seputar upaya peningkatan mutu pendidikan. Untuk memperoleh suatu
gambaran yang jelas tentang ruang lingkup penelitian, malm perlu diberikan
batasan-batasan permasalahan yang ditelaah maupun istilah-istilah yang digunakan dalam
penelitian ini. ,...,
Penelitian ini berada dalam ruang lingkup kinerja pendidik terkait dengan
keefektifan pengajaran guru. Tiga variabel yang menurut dugaan peneliti cukup erat
kaitannya dengan keefektifan pengajaran yaitu: kemampuan merancang pengajaran,
penguasaan materi pengajaran, dan persepsi terhadap profesi guru. Oleh karena itu,
penelitian yang dilakukan ini hanya difokuskan pada ada tidaknya hubungan antara
ketiga variabel bebas dan dilihat kontribusinya terhadap variabel terikat. Ketiga
variabel ini pada dasarnya dapat diteliti pada setiap jenjang dan tingkat pendidikan.
Namun demikian, berdasarkan alasan keefektifan, keefisienan, keterfokusan pada
arab yang dituju oleh penelitian ini. Penelitian ini hanya dilakukan terhadap guru yang mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris kelas VII SMP T ~un Pengajaran
Ada beberapa indikator yang dapat dipakai dalam menetapkan keefektifan
pengajaran, namun pada penelitian ini dibatasi pada indikator tingkat retensi peserta
didik terhadap materi pengajaran dibatasi pada ranah kognitif aspek pengetahuan
(C1), pemaharnan (C2 ), dan aplikasi (C3) setelah mengikuti proses pengajaran pada
kompetensi komunikatif (transactional, intei,J)Crsonal, short functional, dan monolog)
dalam kurun waktu tertentu. Hal ini didasarkan pada pertimbangan karena mata
pelajaran Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran dasar bagi kelas VII SMP karena
mata pelajaran Bahasa Inggris belum dipelajari pada sebagian besar SD di Kabupaten
Karo.
D. Perumusan Masalah
{ Berdasarkan pembatasan masalah, maka dirumuskan masalah penelitian ini
sebagai berikut:
iJ
1. Apakah terdapat hubungan positif dan berarti antara kemampuan merancang
pengajaran dengan keefektifan pengajaran mata pelajaran Bahasa lnggris kelas
VII di SMP se-Kabupaten Karo?
2. Apakah terdapat hubungan positif dan berarti antara penguasaan materi dengan
keefektifan pengajaran mata pelajaran Bahasa Inggris kelas VII di SMP se-Kabupaten Karo?
3. Apakah terdapat hubungan positif dan berarti antara persepsi terhadap profesi
guru dengan keefektifan pengajaran guru mata pelajaran Bahasa lnggris kelas VII
4. Apakah terdapat hubungan positif dan berarti antara kemampuan merancang pengajaran, penguasan materi, dan persepsi terhadap profesi guru dengan
keefektifan pengajaran mata pelajaran Bahasa Inggris kelas VII di SMP
se-Kabupaten Karo?
(j.r>-
5 NE~~~
«~r>-~
q;,; -;. q;,;
"' 1f\ "'
E. Tujuan Penelitian :
~
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk:
1. Mendeskripsikan hubungan positif yang berarti antara kemampuan rnerancang
pengajaran dengllijl keefektifan pengajaran mata pelajaran Bahasa Inggris kelas
VII di SMP se-Kabupaten Karo; c
J
,
0o/
2. Mendeskripsikan hubungan positif yang · berarti an tara kemampuan penguasaan
rnateri pengajaran dengan keefektifan pengajaran mata pelajaran Bahasa Inggris
kelas VII di SMP se-Kabupaten Karo;
3. Mendeskripsikan hubungan positif yang berarti antara persepsi terhadap profesi
guru dengan keefektifan pengajaran mata pelajaran Bahasa lnggris kelas VJI di
SMP se-Kabupaten Karo; dan
4. Mendeskripsikan hubungan positif yang berarti antara kemampuan merancang
pengajaran, penguasaan materi, dan persepsi t€rhadap profesi guru secara
bersama-sama dengan keefektifan pengajaran mata pelajaran Bahasa Inggris kelas
VII di SMP se-Kabupaten Karo.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian diharapkan dapat mernberikan manfaat baik secara
(1) untuk menambah dan mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan tentang upaya
meningkatkan mutu pendidikan melalui keefektifan pengajaran guru, dan (2) sebagai
bahan informasi bagi peneliti berikutnya yang ingin mengembangkan upaya
meningkatkan mutu pendidikan melalui keefektifan pengajaran guru. Secara praktis,
basil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai: (1) swnbangan pemikiran
bagi guru untuk memenuhi keefektifan pengajaran, (2) bahan informasi bagi para
guru untuk' meningkatkan kemampuan merancang pengajaran, menguasai materi, dan
persepsi terhadap profesi guru, dan (3) sumbangan pemikiran bagi pembuat kebijakan
di hi dang pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. ~- . , _- · __ · "
0
~~
BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
Berd~arkan pengujian hipotesis penelitian, maka dapat ditarik
simpuJan sebagai berikut:
l. Terdapat hubungan positif yang berartj antara kemampuan
merancang pengajaran dengan keefektifan pengajaran bidang studi
Bahasa lnggris. Hal ini menunjukkan semakin tinggi kemampuan
merancang pengajaran, maka akan semakin tinggi keefektifan
pengajarannya.
~
~
2. Terdapat hubungan positif yang berarti antara penguasaan materi
dengan keefektifan pengajaran bidang studi Bahasa Inggris. Hal
ini menunjukkan semakin tinggi tingkat penguasaan guru akan
materi pengajaran, maka akan semakin tinggi keefektifan
pengajarannya.
3. Terdapat hubungan positif yang berarti antara persepsi terhadap
4.
(.
'%
~
5.
~
profesi guru dengan keefektifan pengajaran bidang studi Bahasa
Inggris. Hal ini menunjukkan semakin tinggi persepsi terhadap
profesi guru, maka akan semakin tinggi keefektifan
pengajarannya.
~
~
c. ~
~
~
Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kemampuan
merancang pengajaran, penguasaan materi, dan persepsi terhadap
profe-si guru secara bersama-sama dengan keefektifan pengajaran
bidang studi Bahasa lnggris. Hal ini menunjukkan semakin tinggi
kemampuan merancang pengajaran, penguasaan materi
pengajaran, dan persepsi guru terhada£ profesi guru secara
bersama-sama, maka akan semakin tinggi keefektifan
pengajarannya.
a~
o/
:)"
Dalam analisis korelasi parsial, jika variabel penguasaan materi
dan sikap terhadap profesi dikontrol, maka terdapat hubungan
positif yang berarti an tara kemampuan merancang dengan
keefektifan pengajaran. Demikian juga jika variabel sikap
terhadap profesi dan kemampuan merancang pengajaran dikontro1,
lF
":
QV
maka terdapat hubungan positif yang berarti antara penguasaan
materi dengan keefektifan pengajaran. Hal yang sama juga berlaku
terhadap variabel persepsi terhadap profesi guru, j ika variabel
kemampuan merancang, penguasaan materi dikontrol, maka
ter da~at hubungan positif dan berarti antara persepsi terhadan
profesi guru dengan keefektifan pengajaran.
B. Implikasi
Berdasarkan pengujian hipotesis dan simpulan di atas, maka sebagai
implikasi dari hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
o o / I o o c:
1. Upaya Meningkatkan Keefektifan Pengajaran Bahasa Inggri
melalui Peningkatan Kemampuan Guru Merancang Pengajaran
,t:.
Rendahnya tingkat keberhasilan peserta didik mencapai kompetensi
adalah merupakan salah satu potret rendahnya tingkat keefektifan
pengajaran guru. Tingkat keberhasilan peserta didik mencapai tujuan
pengajaran tidak terlepas dari kemampuan guru meningkatkan
keefektifan pengajarannya. Oleh karena itu, jika presentase ketuntasan
belajar rendah, guru perlu melakukan introspeksi diri terutama melakukan
refleksi terhadap pengajarannya di antaranya hal-hal apa yang kurang ~
hal-hal apa yang perlu dibenahi, dan hal-hal apa yang perlu ditingkatkan.
Di antaranya, adalah kemampuan guru merancang pengajarannya. Dalam
bahasa teknik, 75% peketjaan telah dilakukan dengan melakukan
perancangan atau perencanaan demikian halnya dalam mengajar. Guru
yang membuat rancangan pengajaran cenderung keefektifan
pengajarannya akan tinggi.
~
~
~
~
~
Mengingat pentingnya kemampuan merancang pengajaran, perlu
di]akukan beberapa upaya dan terobosan di antaranya upaya untuk
menghasilkan guru yang berkualitas sesuai dengan tuntutan masyarakat
sekarang maupun masa depan. Pada waktu yang akan datang, guru
dituntut untuk memiliki kemampuan yang 1ebih baik dalam
membelajarkan peserta didik sebab pada waktu yang akan datang kualitas
sumber daya manusia tidak dapat ditawar-tawar lagi. Untuk itu, seorang
guru hams: (a) bersikap dan berwawasan sebagai warga negara yang
baik, (b) bersikap dan berperilaku sebagai guru yang baik, (c) menguasai
bidang kajian yang ditekuninya, (d) mampu merencanakan, memilih, aan
menyampaikan bahan ajar kepada peserta didik, dan (e) kreatif dan
inovatif daJam pengajarannya.
/
2. Upaya Meningkatkan Keefektifan Pengajaran Bahasa Inggris melalui Peningkatan Penguasaan M ateri Pengajaran
I
Adanya pandangan peserta didik bahwa pelajaran bahasa Ingg-r-is
adalah merupakan mata pelajaran yang kurang menarik sehingga
berdampak rendahnya tingkat keberhasil peserta didik dalam belajar
bahasa Inggris, penyebabnya tidak sepenuhnya terletak pada peserta didik
dan kompleksitas dari mata pelajaran bahasa Inggris itu. Oleh karena itu
guru perlu melakukan · nstropeksi diri dengan melekukan refleksi
terhadap pengajarannya selama ini. ,.. 0
J
\
01 • .
~
- .... 0/__;/
~
~ ~
Rendahnya daya tarik pengajaran bahasa Inggris tidak terlepas dari
rendahnya kemampuan guru daJam mengorganisasikan serta
menyampaikan materi pengajaran kepada peserta didik, terutama dalam
membuat analogi-analogi dalam pengajarannya. Dengan membuat
analogi akan memudahkan peserta didik memahami materi pengajaran.
Kemampuan guru membuat analogi dalam pengajaran tidak terlepas dari
penguasaan guru terhadap materi pengajaran.
:
Mengingat pentingnya penguasaan guru akan materi pengajaran
untuk meningkatkan keefektifan pengajaran perlu dilakukan upaya-upaya
untuk meningkatkan penguasaan guru akan materi pengajaran di
antaranya: pertama, melakukan pemetaan guru sehingga guru mengajar
sesuai dengan bidang keahliannya. Kedua, merevitaJisasi Musyaw_ll[ah
Guru Mata Pelajaran. Ketiga, melak:ukan penyetaraan pendidikan guru
sesuai dengan kualifikasi yang dipersyaratkan. Keempat, melakukan uji
sertifikasi guru. : /
~
~
---..._
__,..._,__
3. Upaya Meningkatkan Keefektifan Pengajaran Bahasa Inggris melalui Peningkatan Persepsi terhadap Profesi guru
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan adanya
hubungan yang positif yang signifikan antara persepsi guru terhadap
profesi guru dengan keefektifan pengaj aran. Hal ini memberikan
penjelasan dan penegasan bahwa persepsi guru terhadap profesi guru
adalah upa¥a.. untuk meningkatkan keefektifan -pengajaran. Karena
persepsi yang positif terhadap profesi guru ak:an memberikan pandangan
yang positif dalam diri guru dalam melaksanakan tugas-tugas mengajar
Mengingat persepsi terhadap profesi guru merupakan variabel yang
penting dalam meningkat.kan keefektifan pengajaran, maka perlu
dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan persepsi yang positif
terhadap profesi guru. LTntuk itu, hal-hal yang dapat dilakukan adalah
dengan memberikan insentif atau tunjangan fungsional yang layak,
memberikan kesempatan untuk mengembangkan karir.
C. Saran
Bertolak dari simpulan dan implikasi dalam penelitian ini maka
diajukan beberapa saran antara lain disarankan kepada:
J I 0
1. Pengambil kebijakan dalam bidang pendidikan agar dapat
meningkatkan kemampuan merancang, penguasaan materi dan
menumbuhkan persepsi positif terhada profesi guru dengan
melengkapi fasilitas pengajaran dan hal-hal lain yang dibutuhkan
yang berkaitan hal tersebut.
2. UNIMED atau LPTK sebagai instansi, lembaga yang menghasilkan
tenaga penaga pendidik hams lebih mampu mencetak guru yang
memiliki kompetensi dari sikap prpofesionalisme yang tinggi sesuai
dengan tuntutan masyarakat, dunia kerja, dan ilmu pengetahuan.
~"\ /~"\ /&lj'\. ~
3. Guru, untuk untuk tetap konsisten mengembangkan diri agar dapat
melaksanakan pengajaran yang efektif, efisien, dan berdaya tarik. Hal
ini dapat dilakukan meningkatkan kemampuan merancang
pengajaran, menambah wawasan terutama yang menyangkut mata
pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya serta menaruh pandangan
yang positif terhadap profesi guru. ~
~.... '$1 /,~"\p.-
.
-"'~~....
~4. Disarankan agar senantiasa lebih interaktif dalam proses pengajaran
sehingga guru akan termotivasi untuk berinovasi dalam mencaiptakan
pengajaran yang berkualitias.
I~
5. Penelitian ini hanya mengungkapkan tiga variabel yang behubungan
dengan kefektifan pengajaran bahasa Inggris yaitu variabel
kemampuan merancang pembelajaran, penguasaan materi, dan
variabel presepsi. Sebenarnya bahak variabel yang berhubungan
dengan keefektifat pengajar bahasa Inggris. Oleh sebab itu, pada para
peneliti laip agar dapat melihat variabel lain yang berhubungan
:
dengan keefektifan pengajaran bahasa Inggris khususnya di Sekolah
Menengah Pertama (SMP).
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2002).
Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara .. .. .. ... , (1999).
Dasar-Dasar Eva/uasi Pendidikan.
Edisi Revisi. Jakarta: P.T. Rineka Cipta.Briggs, L.J., et. all. (1978).
Instructional Design.
New Jersey: Educational Technology Publics.Degeng, Nyoman S. (1 989).
1/mu Pengajaran: Taksonomi Variabel.
Jakarta: Depdikbud.
Depdiknas, (2003).
Pedoman Penguasaan Materi Pembelajaran.
Jakarta: Dikdasmen .
.. ... ... , (2003).
Teori Be/ajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Dikdasmen .. . . .. , (2004 ).
Stan dar Kompetensi Guru.
Jakarta: Dikdasmen.Dick W. & Carey, L. (1996).
The Systematic Design of Instruction.
Glenview, Illinois: Scot, Forestman Company.Dikdasmen (2003).
Pengembangan Silabus dan Sistem Penilaian.
Jakarta: Depdiknas.
Gafur, Abdu. (1982).
Desain InstruksionaL
Solo: Tiga Serangkai.... , (2004).
Modul Peningkatan Mutu Guru.
Jakarta: Dikdasmen.Gagne R.M., (1975).
Essentials of Learning for Instruction.
Expanded Edition. New York: Holt, Rinehart and Winston.Gerlach, V.S., and Ely, D.P., (1980).
Teaching and Media: A Systematic
Graffm, Ricky. W. (1998). Management. Boston: Houghton Millin Company.
Hamalik, Oemar. (2004). Proses Be/ajar Mengajar. Bandung: Bumi
Aksara.
Imron, Ali. (1995). Supervisi Pendidikan. Jakarta: Gramedia.
Kamars, M.D., (1980). Beberapa Dimensi Kepribadian sebagai Faktor ,
Determinasi Efektivitas Mengajar, Studi Eksploratif di FKJE,
/KIP. Indonesia, Bandung: Disertasi, IKIP Bandung. /
Kemp, Jerrold E. (1994). Proses Perancangan Pembe/ajaran.
(Teijemahan: Asril Maijohan) Bandung: ITB.
Marolop. (2003). H ubungan antara Pengetahuan Dasar Kependidikan,
Penguasaan Materi Pengajaran dan Sikap terhadap Profesi Guru dengan Keterampilan Mengajar Guru Bidang Studi Biologi di
SLTP Negeri Kota Medan. Tesis: Medan: PPs UNIMED.
Mary. (2004). Hubungan Kemampuan Merancang Pembelajaran dan
Persepsi terhadap Profesi Mengajar dengan Efektivitas
Pembelajaran Guru SMP Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli
Serdang. Tesis. Medan: PPs UNIMED.
Merill, P.F., (1978). Hirearchical and Information Processing Task Analysis: A Comparison. Journal of Instructional Development.
Merrils, M.D., (1994 ). Instructional Design Theory. New Jersey:
Educational Technology Publication, Inc., Englewood Cliffs.
Miarso, Y. (1986). Defenisi Teknologi Pen(Jii/ikan/Satuan Tugas
Defenisi dan Terminologi AECT. Jakarta: CV Rajawali.
"
Nawawi, Hadari. (1982). Administrasi Pendidikan. Jakarta: Haji
Masagung.
Prawira Dilaga, Dewi Salma. (2004). Mozaik Teknologi Pendidikan.
Jakarta: Pranada & Universitas Negeri Jakarta.
))
Prawiro Putro, Ekram (2003).
Pelatihan Terintegrasi Berbasis
Kompetensi.
Jakarta: Dikdasmen.Reigeluth, C.M., (1 983).
Instructional Design Theories and Models: An
Overview of Their Current Status.
Hillsdale, N.J., LawrenceErlbaum Associates.
Sanusi, Ahmad, dkk. (1991).
Studi Pengembangan Model Pendidikan
Profesiona/ Tenaga Kependidikan,
Bandung: IKIP Bandung.Siagian, P.S. (1995).
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: BumiAksara.
Sibuea, Abdul Muin. (200 l ).
Statistik II (Seri Diktat Kuliah Statistik
Bisnis).
Medan: STII Harapan.Singarimbun, M. (1995).
Metode Penelitian Survey.
:Jakarta: LP3ES.Sitompul, H. (2003).
Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Perancangan
Pembelajaran.
JurnaJ Pendidikan PPs, Unimed, VoJ.O 1,Situmorang, J. (2005).
Ana/isis Kebutuhan.
Bahan Seminar NasionalPeningkatan Mutu Pendidikan, PPs Unimed.
Soedjana, Nana. (1 992).
Metoda Statistika.
Bandung: Tarsito.Soekamto, T. (1993 ).
Perancangan dan Pengembangan Sistem
InstruksionaL
Jakarta: Intermedia.Soekardi. (2003).
Metodologi Penelitian Pendidikan.
Jakarta: BumiAksara.
Soekartawi. (1995).
Mengajar yang Efektif.
Jakarta: Pustaka Jaya.Sulistyono. (2003).
Modul Umum Wawasan Pendidikan.-
Jakarta:Dikdasmen.
Suparman, Atwi, (1997).
Desain InstruksionaL
Jakarta: PAU-PPAT-UT, Ditjen DiktLSyah, Muhibbin. ( 1996).
Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan
Terpadu.
Bandung: Remaja Rosdakarya.Syamsir. (2003).
Hubungan antara Minat Be/ajar dengan Kemampuan
Guru Mengimplementasikan Desain Sistem Instruksional
sebagaimana Dipersepsi Siswa dengan Prestasi Be/ajar Bahasa
Indon-esia: Siswa SMU:Negeri Kabupaten Deli Serdang.
iesis.Medan: PPs Unimed.
Tampubolon, Daulat P.
Akar Permasalahan Pendidikan Nasional.
Harlan Sinar Indonesia Barn, 23 Juni 2001.
Usman ~ Mob. Uzer, (1 995).
Menjadi Guru ProfesionaL
Bandung: Remaja Rosdakarya.Zamroni. (2004).
Pendidikan Masa Depan.
Jakarta: Dikdasmen.