PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARANPROBLEM POSING
DENGANNUMBERED HEAD TOGETHERUNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS SMA DHARMA PANCASILA MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2012 / 2013
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
M. FAUZI KURNIAWAN 708114178
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
vi DAFTAR ISI
Halaman Lembar Persetujuan dan Pengesahan
Kata Pengantar i
Abstrak iv
Abstract v
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...1
1.2 Identifikasi Masalah...4
1.3 Rumusan Masalah ...5
1.4 Pemecahan Masalah...6
1.5 Tujuan Penelitian ...8
1.6 Manfaat Penelitian ...9
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori...10
2.1.1 Model PembelajaranProblem Posing...10
2.1.2 Model PembelajaranNumbered Head Together...14
2.1.3 Penerapan Model PembelajaranProblem Posingdan Model PembelajaranNumbered Head Together...17
2.1.4 Aktivitas Belajar...18
vii
2.1.6 Hubungan antara Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa ...25
2.2 Penelitian Relevan...26
2.3 Kerangka Berpikir...27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian...28
3.2 Subjek Penelitian...28
3.3 Objek Penelitian ...28
3.4 Definisi Operasional...28
3.5 Prosedur Penelitian...34
3.6 Teknik Pengumpulan Data...36
3.6 Teknik Analisis Data...39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ...42
4.2 Analisis Data...53
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ...57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...61
5.2 Saran ...62
Daftar Pustaka...63 Daftar Riwayat Hidup
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas ...30
Gambar 4.1 Diagram Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I...47
Gambar 4.2 Diagram Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II...48
Gambar 4.3 Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I ...49
Gambar 4.4 Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus II...50
Gambar 4.5 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa...51
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Siklus I...32
Tabel 3.2 Kegiatan Penelitian Siklus II...34
Tabel 3.3 Observasi Aktivitas Belajar Siswa...37
Tabel 4.1 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I...47
Tabel 4.2 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ...48
Tabel 4.3 Hasil Perolehan Nilai Tes Sebelum Tindakan (Pre-test) ...49
Tabel 4.4 Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I (Post-test I)...49
Tabel 4.5 Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I (Post-test I)...50
Tabel 4.6 Peningkatan Hasil Belajar ...51
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran Lampiran 2 Materi Ajar
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan siklus II Lampiran 4 Soal dan Jawaban Pre test, Post test I, dan Post test II Lampiran 5 Data hasil belajar akuntansi siswa secara keseluruhan Lampiran 6 Lembar Observasi Siklus I dan Siklus II
iv ABSTRAK
M. Fauzi Kurniawan, NIM : 708114178. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Problem Posing dengan Numbered Head Together Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS 2 SMA Swasta Dharma Pamcasila Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Negeri Medan 2013.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar serta hubungan antara aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS 2 SMA Dharma Pancasila Medan sekaligus untuk mengetahui peningkatan yang signifikan antar siklus.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Swasta Dharma Pancasila Medan yang beralamat di Jl. Dr. T. Mansyur No.71 C Medan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IS 2 SMA Swasta Dharma Pancasila Medan dengan jumlah 30 orang. Objek dalam penelitian ini adalah kolaborasi model pembelajaran Problem Posing dengan Numbered Head Together Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi aktivitas siswa dan tes hasil belajar yang berbentuk essay. Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh rata-rata observasi aktivitas siswa yang dilaksanakan pada siklus I adalah 18,6 yang termasuk dalam kriteria Cukup. Pada siklus II rata-rata observasi aktivitas adalah 21,9 ≈ 22 yang termasuk dalam kriteria Baik. Dari hasil analisis data diperoleh data test sebelum penerapan dengan nilai rata-rata 57,67 sedangkan pada siklus I nilai rata-rata siswa menjadi 68,33 atau terjadi peningkatan sekitar 10,66 poin. Dan pada siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 82,33 atau mengalami peningkatan 14,00 poin dari siklus I. Sebagai indicator ketuntasan belajar klasikal ditetapkan 75% siswa memperoleh nilai ≥75. Dapat disimpulkan bahwa penerapan kolaborasi model pembelajaran Problem Posing dengan Numbered Head Together dapat meningkatkan secara signifikan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pembelajaran Jurnal Penyesuaian di kelas XI IS 2 SMA Swasta Dharma Pancasila Medan Tahun Pelajaran 2012/2013.
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian disimpulkan kolaborasi model pembelajaran Problem Posing dengan Numbered Head Together pada materi Jurnal Penyesuaian dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS 2 SMA Swasta Dharma Pancasila Medan Tahun Pelajaran 2012/2013.
v
ABSRACT
M. Fauzi Kurniawan, NIM 708114178. The Imprlementation of Colaboration of Problem Posing with Numbered Head Together learning model to Improve Activities and student accounting learning result in class XI IS 2 SMA Swasta Dharma Pancasila Medan academic year of 2012/2013. Thesis faculty of Economic, Majoring of Economic Education, Study Program of Accounting Education, State University fo Medan, 2013.
The Problem of this about the lower of the activity and the learning result in accuonting. The aim is the research would be tho know that colaborations of Problem Posing with Numbered Head Together learning model could improve the activity and learning accounting result on traiding company of Adjustment entri in class XI IS 2 SMA Swasta Dharma Pancasila Medan.
The research has been conducted in SMA Swasta Dharma Pancasila Medan, Jl. Dr Mansyur. No. 71 C Medan. The research of this study was conducted by using was XI IS 2 student of SMA Swasta Dharma Pancasila Medan consisting of 30 student and the object was colaborations of Problem Posing with Numbered Head Together learning model. The tecnique of collected data to do by observation activity students in group and bring test to students. The instrument used observation activity sheet and the essay study result form. The tecnique of data analysis could be seen through the observation result fo students activities and baseed on been meninimum standard exhaustive learning stipulated in school if a student has been considerated to graduared by 75 score.
Based on result of research was the mean of observation activities student in cycle I 18,6 which includ active enogh category. In cycle II the mean observation activities student is 21,9 ≈ 22 which include good category. From the result of data analityc, it is obtained test data before implemetation with average score 57,67, when having a test on cycle I, the average score of students become 68,33 or having progress about 10,66 points. On the test cycle II, the average score of students become 82,17 or having progress about 13,84 points. As an indicator the classical studying completeness was decided 75% students got value ≥ 75. It is can be concluded that the implementation of learning model problem posing and Numbered Head Together strategies in class XI IS 2 SMA Swasta Dharma Pancasila Medan Academic Year of 2012/2013 can be increase both of activity and accounting result of students that signifikan at service company financial statement basic compet
Basen on above, it showed that colaboration of Problem Posing with Numbered Head Together learning medel could improve the activities and learning result of student class XI IS 2 SMA Swasta Dharma Pancasila Medan academic year 2012/2013.
1
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena dalam proses pendidikan tersebut manusia mengalami beberapa perubahan yang sebelumnya belum mereka rasakan, yaitu perubahan diri dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti dengan guru sebagai peran utama pengajar. Pendidikan berkaitan erat dengan proses belajar mengajar yang dilakukan disekolah, proses belajar mengajar akan menunjukkan hasil yang baik apabila unsur yang terkait didalamnya saling mendukung. Guru mempunyai peranan penting dalam keberhasilan siswa menerima dan menguasai pelajaran secara optimal.
Dengan demikian guru diharapkan mampu menerapkan metode yang tepat, namun pada kenyataannya proses belajar mengajar masih cenderung didominasi oleh guru, sedangkan siswa cenderung pasif dan hanya menunggu informasi dari guru, dan hal ini yang membuat siswa tidak terdorong untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya.
Seperti halnya dikemukakan oleh Trianto (2011 ; 1) bahwa :
2
masih memberikan dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berpikirnya. Kondisi tersebut diatas juga terjadi di SMA Swasta Dharma Pancasila Medan. Berdasarkan hasil observasi penulis dan wawancara dengan guru bidang studi Akuntansi (ibu Aryopa Suryani) dikelas XI IS 2 bahwa penguasaan materi akuntansi siswa masih tergolong rendah, yaitu dari 30 siswa hanya 12 siswa (40%) yang mendapatkan nilai sesuai atau diatas standar ketuntasan belajar minimum (SKBM) yang ditetapkan sekolah yaitu 75 dan 18 siswa lainnya belum mencapai ketuntasan (60%), yang sesuai dengan daftar kumpulan nilai (DKN) di SMA Swasta Dharma Pancasila Medan semester 1 tahun ajaran 2012/2013. Hal ini dikarenakan dalam proses belajar mengajar guru cenderung menggunakan proses pembelajaran bersifat konvensional (ceramah, Tanya jawab, latihan atau tugas). Kurangnya guru melibatkan siswa dalam pembelajaran, dan sebagian besar waktu pelajaran digunakan siswa untuk mendengar dan mencatat penjelasan yang diberikan oleh guru. Guru masih menganggap siswa bagaikan tong kosong yang bisa diisi dengan informasi-informasi yang dianggap penting oleh guru. Siswa hanya mencatat dan mendengarkan serta melakukan kegiatan sesuai perintah guru, sehingga menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran apalagi mengajukan pertanyaan. Sehingga siswa menjadi bosan dan cenderung pasif. Keadaan seperti ini tidak merangsang siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran dikarenakan siswa kurang termotivasi untuk mengikuti proses belajar mengajar.
3
aktif dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Padahal, keberhasilan proses pembelajaran yang ditunjukkan melalui hasil belajar sangat dipengaruhi oleh aktivitas siswa dalam pembelajarannya.
Hal lain yang juga dapat menyebabkan rendahnya aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa yaitu kurangnya persiapan guru dalam mengajar, menguasai berbagai macam model dan strategi pembelajaran, pengelolaan kelas yang kurang baik dan kurangnya penggunaan media atau sumber dalam pembelajaran.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka guru perlu menguasai berbagai model dan strategi dalam pembelajaran yang dapat melatih kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, melibatkan aktivitas siswa secara optimal, dan dapat menyelesaikan masalah akuntansi dalam kehidupan sehari-hari. Banyak model dan strategi yang baik dan dapat diterapkan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, salah satu alternative yang dapat digunakan yaitu melalui suatu bentuk kolaborasi model pembelajaranproblem posingdanNumbered Head Together yang dapat memberikan ruang seluas-luasnya kepada siswa untuk berpikir dan terlibat secara aktif serta kreatif dalam suatu pembelajaran.
4
dilakukan oleh siswa. Jadi pada proses pembelajaran, guru berperan sebagai mediator dan fasilitator dalam pembentukan pengetahuan dan pemahaman siswa.
Dengan menggunakan kolaborasi model pembelajaran problem posing dan Numbered Head Together akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, bermakna dan menyeluruh. Sebab, selain memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi siswa untuk berpikir kritis dan ikut langsung mendalami permasalahan yang timbul dalam pembelajaran, siswa juga diajak untuk menyelesaikan masalah yang timbul dan mempertanggungjawabkan penyelesaiannya serta dapat menggunakan pengetahuan yang diperolehnya dalam situasi dan kondisi yang berbeda. Guru pada pembelajaran ini berperan sebagai fasilitator dan mediator dalam pembentukan pemahaman siswa. Siswa yang lebih memegang peranan dalam pembelajaran, sebab siswa adalah individu yang belajar.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Problem Posing dengan Numbered Head Together Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS SMA Dharma Pancasila Medan Tahun Pembelajaran 2012 / 2013”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
5
2. Bagaimana meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS SMA Swasta Dharma Pancasila Medan?
3. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran problem posing dengan Numbered Head Together dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS SMA Swasta Dharma Pancasila Medan?
4. Apakah ada hubungan antara aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS SMA Swasta Dharma Pancasila Medan?
5. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS SMA Swasta Dharma Pancasila Medan yang signifikan antar siklus? 1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi yang telah diungkapkan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah dengan penerapan kolaborasi model pembelajaranproblem posing dengan Numbered Head Together dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI IS SMA Swasta Dharma Pancasila Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013?
2. Apakah dengan penerapan kolaborasi model pembelajaranproblem posing dengan Numbered Head Together dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS SMA Swasta Dharma Pancasila Medan Tahun Ajaran 2012/2013?
6
4. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS SMA Swasta Dharma Pancasila Medan yang signifikan antar siklus?
1.4 Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan masalah diatas, maka kolaborasi model pembelajaran problem posing dan Numbered Head Together dapat digunakan untuk melatih kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, melibatkan aktivitas siswa secara optimal, dan dapat menyelesaikan masalah akuntansi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mendapatkan hasil belajar yang optimal.
Pembelajaran dengan menggunakan model problem posing akan memancing siswa untuk menemukan pengetahuan melalui upaya secara mandiri dengan mengajukan masalah sesuai dengan pengetahuannya yang dituangkan dalam bentuk pertanyaan yang kemudian diupayakan penyelesaiannya baik secara individu maupun bekerjasama dengan pelajar lainnya. Pembelajaran dengan model ini akan merangsang siswa untuk berpikir kritis sekaligus dialogis, kreatif dan interaktif.
7
kelompok kemudian guru memberikan nomor urut kepada setiap anggota. Guru menyampaikan materi pembelajaran dan menerangkan tentang cara membuat soal masing-masing anggota kelompok merumuskan kembali atau menyederhanakan soal yang ada agar mereka lebih memahami dan mengerti soal tersebut.
Dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran problem posing dan Numbered Head Together dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan membentuk soal sesuai dengan pengetahuannya, mencari penyelesaiannya sesuai dengan materi yang telah diajarkan, berdiskusi dan bertukar pikiran bersama teman lainnya sehingga dapat merumuskan suatu permasalahan menjadi lebih mudah dan sederhana.
Guru dalam pengajarannya mengantarkan siswanya dalam mengaitkan konsep pelajaran sebelumnya atau pun pengalaman dalam kehidupan yang nyata dengan konsep baru sehingga siswa lebih memahami apa yang dipelajarinya. Setelah kelompok terbentuk, setiap kelompok harus membuat soal dan mencari, menemukan serta mengeksplorasi bagaimana cara penyelesaian dari soal yang ada. Selanjutnya setiap kelompok menyajikan hasil diskusinya, dalam diskusi ini setiap siswa berhak untuk mengutarakan pertanyaan, masukan atau menyangkal pendapat yang dipresentasikan, sehingga terlihat jelas keaktifan siswa didalamnya. Serta siswa diajak untuk bersama-sama bertukar pikiran untuk merumuskan hasil dari pembelajaran yang ditelah dilakukan.
8
yang ada dalam dirinya yang pada akhirnya akan meningkatkan aktivitas belajar siswa itu sendiri. Seperti pada saat siswa diminta untuk membentuk soal/permasalahan yang ada dalam pembelajaran, mengeksplorasi, menemukan, dan mengaplikasikan pembelajaran untuk menyelesaikan soal yang ada, lalu didiskusikan secara bersama. Meningkatnya aktivitas siswa berjalan seirama dengan hasil belajar. Hal ini berarti dengan meningkatnya aktivitas siswa dalam pembelajaran akan diikuti dengan meningkatnya hasil belajar siswa.
Dari uraian diatas, maka penerapan kolaborasi model pembelajaran problem posing dan numbered head togeher diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa XI IS SMA Dharna Pancasila Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI IS SMA Dharma Pancasila Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013 dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran problem posing dengan numbered head together.
9
3. Untuk mengetahui hubungan antara aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS SMA Swasta Dharma Pancasila Medan.
4. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS SMA Swasta Dharma Pancasila Medan yang signifikan antar siklus.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Sebagai bahan masukan untuk menambah wawasan, kemampuan dan
pengalaman penulis sebagai calon guru dalam menerapkan kolaborasi model pembelajaran problem posing dengan numbered head together untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar .
2. Sebagai bahan masukan khususnya bagi guru pada mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI IS SMA Dharma Pancasila Medan tentang pelaksanaan penerapan kolaborasi model pembelajaran problem posing dengan numbered head together untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar .
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitan maka disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil observasi aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Problem Posing dengan Numbered Head Together menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I yaitu sebesar 53,33% dan meningkat pada siklus II sebesar 90%, jadi ada peningkatan yang signifikan dari siklus I ke siklus II sebesar 36,67%.
2. Penerapan model pembelajaran Problem Posing dengan Numbered Head Together membuktikan peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari perusbahan hasil belajar siswa, dimana nilai rata-rata pre-test di siklus I sebesar 57,67 (tidak tuntas) sedangkan pada postest siklus I rata-rata nilai mengalami peningkatan sebesar 10,66 menjadi 68,33 dan pada siklus II rata-rata nilai mengalami peningkatan sebesar 14,00 menjadi 82,33. Sesuai dengan SKBM yang ditetapkan di sekolah, seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar telah mencapai skor 75 atau 7,50 dan suatu kelas dikatakan tuntas terhadap suatu materi pelajaran jika skor rata-rata kelas mencapai 75 atau 7,50. Maka dapat disimpulkan, hasil belajar akuntansi siswa pada materi pembelajaran jurnal Penyesuaian, siswa kelas XI IS 2 SMA Swasta Dharma Pancasila Medan dikatakan tuntas.
62
3. Ada hubungan yang positif antara aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa serta ada peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siklus I dan siklus II diperoleh thitung4,69 > ttabel2,00.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang bersumber dari analisis data hasil penelitian diatas, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Kepada guru khususnya bidang studi akuntansi, dalam proses belajar mengajar sebaiknya menerapkan model pembelajaran Problem Posing dengan Numbered Head Together sebab penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Posing dengan Numbered Head Together dapat memperdalam pemahaman siswa pada materi Jurnal Penyesuaian, siswa lebih bertanggung jawab dengan pekerjaannya dan merangsang siswa lebih aktif untuk mengeluarkan ide yang diperoleh sehingga pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan lebih maksimal sesuai dengan yang diharapkan.
63
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman,Mulyono.2005.Pendidikan Bagi Anak Bangsa Berkesulitan Belajar. Jakarta :
Rineka Cipta.
Aisyah .2008.Penerapan Model Pembelajaran NHT Dengan Bantuan Problem Posing Untuk
Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi siswa kelas XI SMA Purwareja T.P. 2007/2008. Jurnal Pendidikan Volume 30 Edisi 03. Halaman 30 . Padang : Universitas Negeri Padang Press
http://www.smu-net.com/main diakses 28 Februari 2011
Arikunto,dkk. 2009.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
Budiasih.2005.Penerapan Pendekatan Problem Posing (Pembentukan soal). Proceding Seminar
Kimia Nasional. Jurnal Ilmu Pendidikan Volume16 Edisi 1. Halaman 25. Malang : LPTK ISP
.http://gurupkn.wordpriss.com/category/pebelajaran/model-model.(28 Februari 2011)
Dewi, Ratna Sari.2008.Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Di Kelas XI SMA Negeri 1 Padang Tualang T.A 2008/2009.Skripsi, Medan : Unimed
Djamarah Syaiful Bahri, Zain Aswan. 2006.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta
Fauzi..2007.Metode Pemberian Tugas Pengajuan Soal (Problem Posing) Dalam Pembelajaran
Matematika Ralistik Pada Pokok Bahasan Pembagian Bilangan di Kelas IV SDN 0608867 Medan.Unimed
Hakim , Thursam.2008.Belajar Secara Efektif.Jakarta : Puspa Swara.
Hamalik, Oemar.2008.Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Herdians.2008.Model Pembelajaran Problem Posing.
.http://gurupkn.wordpriss.com/category/pebelajaran/model-model.(28 Februari 2011)
Herdy,2007.Model Pembelajaran Kooperatif
http://herdy07.wordpress.com/model.permbelajaran kooperatif/pdf. Diakses 5 Desember 2010
Intang, Baso.(2008). “Pengaruh Pembelajaran Konstruktivisme Terhadap Hasil Belajar
Akuntansi SMA Negeri I Malang” Junal Pendidikan Volume 01 Edisi 16. Halaman 135. Malang : LPTK ISP
64
Kasiati.2009.Pemahaman Pembelajaran Dengan Problem Posing.
http://www.smu-net.com/main diakses 25 Desember 2010 Lie,Anita.2008.Cooperative Learning. Jakarta : Gramedia
Rapina. 2010. “Penerapan Model Pembelajaran Problem Posing Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas XI AP di SMK-BM Swasta Eka Prasetya Medan T.P. 2010/2011”. Medan : UNIMED
Ritonga,Abdulrahman.2007.Statistika Terapan Untuk Penelitian,Jakarta Univesitas Indonesia Saondi, Ondi. (2011).Statistika Pendidikan. Jakarta : UMC Press
Sardiman.2003.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada Sanjaya,wina.2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta :
Kencana
Siskandar. 2009. “Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran
Kooperative Pada Siswa SLTP Negeri Tanggerang”. Junal Ilmu Pendidikan Volume 45 Edisi 01. Halaman 179. Padang : Universitas Negeri Padang Press
Slameto.2006.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta : Rhineka Cipta.
Soemarso.2006.Akuntansi Suatu Pengantar.Jakarta : Salemba Empat.
Sugiono,2005.Memahami Penelitian Kualitatif.Bandung : Alfabeta
Sunarsih.2009.Penerapan Model Pembelajaran NHT-Problem Posing Untuk Meningkatkan
Aktivitas Dan Hasil Belajar Pokok BahasanPengenalan Ilmu Statika dan Tegangan Siswa Kelas X Teknik Pemesinan 3 SMK Muhammadyah I Kepajen. Jurnal Pendidikan
Volume 10. Halaman 21s Tanggerang : LPPM-UT.http://google.co.id (28 Februari 2011)
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Teori dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya : Pustaka
Pelajar
Syafri, sofyan.2007.Teori Akuntansi.Jakarta : Raja Grafindo Persada Syah, Muhibbin. 2006.Psikologi Belajar.Jakarta : Raja Grafindo Persada