MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL STAD (STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISION) PADA SISWA KELAS IV MIS BIDAYATUL HIDAYAH-2 BANDAR KHALIFAH
KECAMATAN PERCUT SEI TUAN T.A. 2012/2013
SKRIPSI
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Jurusan PGSD S-1
Oleh :
DINI SETIAWATI NIM 1104311009
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
DINI SETIAWATI NIM 1104311009” Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Model STAD (Student Teams
Achievement Division) Pada Siswa Kelas IV MIS Bidayatul Hidayah-2 Bandar
Khalifah Kecamatan Percut Sei Tuan T.A. 2012/2013 ”.Skripsi.Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar IPA siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatis tipe STAD di kelas IV MIS Bidayatul Hidayah-2 Kecamatan Percut Sei Tuan T.A. 2012/2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas belajar IPA siswa kelas IV MIS Bidayatul Hidayah-2.
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MIS Bidayatul Hidayah-2 tahun ajaran 2012 / 2013 yang berjumlah 36 orang. Objek dalam penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas belajar IPA siswa melalui model pembelajaran STAD pada siswa kelas IV MIS Bidayatul Hidayah-2.
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar observasi untuk melihat aktivitas belajar siswa. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, masing – masing siklus terdiri atas 2 pertemuan belajar.
Dari hasil analisis data diperoleh peningkatan aktivitas belajar IPA siswa dari lembar kondisi awal, lembar observasi siklus I dan observasi siklus II. Dari hasil observasi diperoleh persentase aktivitas siswa Untuk skor rata-rata aktivitas belajar siswa yang dilihat dari jumlah siswa pada kondisi awal sebesar 57,36% kemudian pada siklus I skor rata – rata aktivitas belajar siswa sebesar 70,48% dan pada siklus II menjadi 99,65%. Kemudian untuk skor rata-rata aktivitas belajar siswa yang dilihat dari indikator aktivitas pembelajaran pada kondisi awal sebesar 30,89% kemudian pada siklus I skor rata – rata aktivitas belajar siswa sebesar 69,52% dan pada siklus II menjadi 91,49%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan Menggunakan Model STAD Pada Siswa Kelas IV MIS Bidayatul Hidayah-2 Bandar Khalifah Kecamatan Percut Sei Tuan T.A. 2012/2013 aktivitas belajar siswa meningkat.
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI... i
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Rumusan Masalah ... 4
1.5 Tujuan Penelitian ... 5
1.6 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 6
2.1 Kerangka Teoritis... 6
2.1.1 Aktivitas Belajar ... 6
2.1.2 Hakekat Pembelajaran IPA ... 9
2.1.3 Materi Energi dan Penggunaannya ... 13
2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif ... 20
2.1.5 Pembelajaran kooperatif tipe STAD ... 24
2.1.6 Keunggulan dan Kelemahan STAD ... 26
2.2 Kerangka Konseptual ... 27
2.3 Hipotesis Tindakan ... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30
ii
3.2 Objek dan Subjek Penelitian ... 30
3.3 Definisi Operasional Variabel ... 30
3.4 Design Penelitian ... 31
3.5 Prosedur Penelitian ... 32
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 37
3.7 Teknik Analisis Data... 37
3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian………. ... 38
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 40
4.1.1. Hasil Penelitian Pada Siklus I ... 43
4.1.2. Hasil Penelitian Pada Siklus II ... 49
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56
4.2.1. Pembahasan Observasi Aktivitas Siswa... 56
4.2.2. Pembahasan Observasi Guru... 62
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 64
B. Saran ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 67
i
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Konversi Skala Lima Absolut ... 39
Tabel 3.2 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 41
Tabel 4.1. Aktivitas Belajar Siswa Pada Kondisi Awal ... 43
Tabel 4.2. Jumlah Siswa Yang Aktif Pada Kondisi Awal ... 45
Tabel 4.3. Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I ... 48
Tabel 4.4.Jumlah Siswa Yang Aktif Pada Siklus I ... 50
Tabel 4.5. Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II... 54
Tabel 4.6. Jumlah Siswa yang aktif pada siklus II I ... 56
Tabel 4.7. Peningkatan Aktivitas Siswa Secara Individu ... 57
Tabel 4.8. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Total ... 59
Tabel 4.9. Rekapitulasi Jumlah Siswa Yang Aktif ... 60
i
DARTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP Siklus I Pertemuan I ... 69
Lampiran 2. RPP Siklus I Pertemuan II ... 73
Lampiran 3. RPP Siklus II Pertemuan I ... 77
Lampiran 4. RPP Siklus II Pertemuan II ... 81
Lampiran 5.Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 85
Lampiran 6. Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 87 Lampiran 7. LKS I ... 89
Lampiran 8. LKS II ... 91
Lampiran 9. LKS III... 94
Lampiran 10 LKS IV ... 96
Lampiran 11. Rekapitulasi aktivitas belajar siswa pada kondisi awal 98 Lampiran 12. Rekapitulasi aktivitas belajar siswa pada Siklus I .. 101
Lampiran 13. Rekapitulasi aktivitas belajar siswa pada Siklus II . 104 Lampiran 14. Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus I ... 107
Lampiran 15. Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus I ... 109
Lampiran 16. . Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus I ... 111
Lampiran 17. . Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus I ... 113
Lampiran 18. Daftar Nama Siswa ... 115
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peran lembaga pendidikan sangat penting guna menyokong dan membantu
terbentuknya sumber daya yang potensial. Pendidikan melalui lembaga formal
merupakan cara yang sangat tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
yang dilakukan oleh guru khususnya mata pelajaran IPA. Guru merupakan salah
satu unsur dalam proses balajar mengajar yang dituntut memiliki kemampuan
dalam segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pengajaran. Namun
kenyataannya, aktivitas belajar masih banyak belum mencapai hasil yang
memuaskan dalam pendidikan. Hal ini merupakan tantangan bagi seseorang guru
sebagai tenaga pendidikan dalam pembelajaran di kelas. Dalam proses belajar
mengajar disekolah pembelajaran cenderung bersifat konvensional (ceramah,
Tanya jawab, latihan) sehingga siswa bersifat pasif dalam menerima
pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi pada siswa MIS Bidayatul Hidayah-2.
menunjukkan bahwa siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Terlihat dari
aktivitas siswa yang cenderung acuh tak acuh pada saat proses belajar mengajar,
dimana siswa bersikap pasif, malas bertanya, tidak focus pada saat materi
disampaikan guru. Dari 36 siswa yang penulis teliti hanya terdapat beberapa siswa
yang nilainya mencapai KKM yang di tetapkan oleh sekolah. Sementara KKM
yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran IPA adalah 70. Hal ini dapat
2
aktif sebagai pemberi saja dan siswa hanya duduk, diam dan mendengar apa yang
disampaikan oleh guru tanpa harus mengutarakan pendapat.
Perlu di pahami bahwa IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala
alam yang dituangkan beberapa fakta, konsep, prinsip dan hokum yang teruji
kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Hal ini
berarti dalam pembelajaran IPA, guru harus lebih jeli untuk membawa peserta
didik kedalam suasana belajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
lebih mandiri dan bekerja sendiri atau dalam kelompok untuk menemukan
jawaban dari setiap permasalahan yang kebenarannya dapat dibuktikan oleh
peserta didik itu sendiri, bukan semata penjelasan guru. Dengan demikian,
aktivitas belajar siswa akan lebih meningkat, disebabkan peserta didik bukan
sebagai pendengar melainkan sebagai pelaku, dengan demikian pembelajaran
akan mudah di ingat serta tujuan pembelajaran akan tercapai.
Keberhasilan kegiatan pembelajaran ditentukan oleh aktifnya siswa saat
mengikuti pembelajaran. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap aktivitas belajar
siswa. banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aktivitas belajar
siswa secara optimal sesuai kemampuannya.
Dengan memperhatikan masalah diatas, sudah seharusnya pada mata
pelajaran IPA guru harus melakukan suatu inovasi atau perubahan dalam
mengajar. Oleh karena itu guru dapat memilih dan menggunakan model
pembelajaran yang dapat memotvasi siswa agar aktif dalam belajar.
Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu
3
kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar.
Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah Kegiatan-kegiatan yang mengarah pada proses belajar
seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengamati demostrasi, mengerjakan
tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru, dan bisa bekerja sama dengan
siswa lain.
Untuk mengatasi permasalahan yang telah dikemukakan diatas maka guru
perlu mengusahakan perbaikan pembelajaran sebagai suatu strategi untuk
meningkatkan aktivitas siswa. Salah satu pembelajaran IPA yang dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa adalah dengan menggunakan model
STAD(Student Teams Achievement Divisions), yang memacu siswa agar saling
mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang
diajarkan guru.
STAD adalah model pembelajaran yang paling sederhana dan mengacu
pada pembelajaran kelompok siswa beranggotakan 4-5 orang yang merupakan
sampuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin dan suku. STAD menekankan
pada adanya aktivitas dan interaksi siswa untuk saling memotivasi dan saling
membantu dalam mengusai pelajaran., guna mencapai prestasi yang maksimal.
Dengan demikian dapat diperkirakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe
STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa terutama pada pelajaran IPA.
Dengan harapan tersebut maka pelajaran IPA dengan pembelajaran kooperatif tipe
STAD dipilih dalam penelitian ini untuk dilihat pengaruhnya terhadap aktivitas
4
Berdasarkan urian diatas, penulis tertarik mengadakan penelitian dengan
judul: “Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Dengan
Menggunakan Model STAD Pada Siswa Kelas IV Mis Bidayatul Hidayah-2
Bandar Khalifah Kecamatan Percut Sei Tuan T.A.2012/2013”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifkasi masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Aktivitas siswa yang cenderung acuh tak acuh pada saat proses belajar
mengajar, dimana siswa bersikap pasif, malas bertanya, tidak fokus pada
saat materi disampaikan guru.
2. Pembelajaran masih bersifat teacher center dimana guru lebih aktif
sebagai pemberi saja dan siswa hanya duduk, diam dan mendengar apa
yang disampaikan oleh guru tanpa harus mengutarakan pendapat.
3. Hasil belajar IPA siswa masih dibawah KKM yang telah ditentukan
sekolah.
4. Guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga
siswa bersifat pasif dalam menerima pembelajaran.
1.3. Batasan Masalah
Mengingat kompleksnya permasalahan yang ada dalam penelitian ini dan
keterbatasan kemampuan peneliti maka peneliti membatasi masalah ini pada hal
yang berhubungan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
5
Bidayatul Hidayah-2 Bandar Khalifah Kecamatan Percut Sei Tuan T.A.
2012/2013 pada pokok bahasan energi dan penggunaannya.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah model STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar
Siswa Pada Pelajaran IPA Dengan Pada Siswa Kelas IV Mis Bidayatul Hidayah-2
Bandar Khalifah Kecamatan Percut Sei Tuan. T.A.2012/2013
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui apakah model STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar Siswa
Pada Pelajaran IPA Dengan Pada Siswa Kelas IV Mis Bidayatul Hidayah-2
Bandar Khalifah Kecamatan Percut Sei Tuan. T.A.2012/2013.
1.6. Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
1. Bagi guru, memberikan informasi tentang pentingnya model pembelajaran
6
mengupayakan proses pembelajaran yang inovatif seiring dengan
perkembangan dewasa ini dan selanjutnya.
2. Bagi siswa, bermanfaat untuk mengetahui cara belajar yang baik untuk
meningkatkan aktivitas belajar IPA siswa.
3. Bagi calon peneliti, bermanfaat sebagai acuan dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar pada masa mendatang serta meningkatkan pemahaman
tentang model pembelajaran STAD dalam pembelajaran IPA.
4. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model
64 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam memahami dan menganalisis pelajaran IPA. Selain itu, menimbulkan keberanian siswa dalam menyampaikan ide atau pikiran, meningkatkan rasa tanggung jawab siswa dalam mengikuti pelajaran, siswa dapat menggunakan waktu secara efisien, siswa dapat memperbaiki hubungan dengan teman sebaya.
2. Dengan menggunakan model STAD pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini dapat dilihat adanya peningkatan pada 8 indikator yaitu:(1) Mengajukan pertanyaan (2) Memberikan jawaban (3) Mendengarkan (4). Menyampaikan pendapat (5). Menulis/Mencatat (6) Diskusi (7) Memecahkan masalah/Soal (8) Menaruh minat.
65
indicator aktivitas pembelajaran pada kondisi awal sebesar 30,89% kemudian pada siklus I skor rata – rata aktivitas belajar siswa sebesar 69,52% dan pada siklus II menjadi 91,49%.
4. Melalui model pembelajaran STAD siswa bekerja dalam tim dan memastikan bahwa seluruh anggota tim menguasai pelajaran dan pada tes mereka tidak diperbolehkan saling membantu. Dengan demikian siswa akan terlihat secara aktif salam proses pembelajaran.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh maka saran-saran yang dapat disampaikan sebagai berikut :
1. Kepada siswa
Dalam kegiatan belajar mengajar siswa hendaknya turut aktif dalam proses pembelajaran di kelas, dan disarankan untuk saling bekerjasama dalam kelompok, memiliki rasa tanggung jawab sebagai anggota kelompok, tidak takut bertanya maupun mengungkapkan pendapatnya, saling menghargai pertanyaan atau pendapat orang lain, dan disarankan untuk selalu tetap semangat dalam belajar.
2. Bagi guru
66
disarankan agar guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
3. Bagi sekolah
Penelitian tindakan kelas hendaknya digunakan di sekolah-sekolah sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan siswa di sekolah dan juga sebagai alat kontrol kinerja guru dalam mengajar.
67
DAFTAR PUSTAKA
Alwi Hasan, dkk. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Rineka Cipta: Jakarta
Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Penerbit PT Bumi Aksara: Jakarta
Asy’ari, Muslichah. 2006. Hakekat Pembelajaran IPA di Sekolah. Tersedia http://www.sekolahdasar.net. Di akses 3 Desember 2012
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1993. Metodik khusus Pengajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta : Direktorat Pendidikan Dasar
Depdiknas. 2006. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta : Depdiknas Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta
Hamalik, Oemar. 2010, Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara: Bandung.
Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Pustaka Belajar: Yogyakarta
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan KElas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Lie, Anita. 2010. Coopertive Lerning. Gramedia Widiasaran Indonesia: Jakarta Mulyasa. 2008. Kurikulum Berbasis Kompetensi, konsep, karakteristik,
implementasi dan inovasi. PT Remaja Rosda Karya: Bandung
Poedjiati. 2010. Hakekat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Bumi Aksara: Jakarta
Santika, N. 2008. Seni Mengajar IPA Berbasis Kecerdasan Majemuk. Tinta Emas Publishing: Bandung
Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta
68
Slavin, Robert. E. 2010. Cooperative Learning: Theory, Research and Practice.
(diterjemahkan oleh Narulita Yusron). Penerbit Nusa Media: Bandung Suprijono, Agus. 2009. Cooperative learning. Pustaka Pelajar: Yogyakarta
Syaodih, Erliany. 2008. Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 2: 46 Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisme.
Prestasi Pustaka: Jakarta