LEMBAR KUESIONER
PERILAKU REMAJA TENTANG PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)
DI SMA PRAYATNA MEDAN TAHUN 2015
1. Data demografi:
No. Responden :
Umur :
A. Kuesioner Pengetahuan
1. Infeksi Menular Seksual adalah... a. Penyakit yang datang dari Tuhan
b. Penyakit yang disebabkan oleh aktifitas seksual c. Penyakit mata yang dapat menyebabkan kebutaan 2. Infeksi Menular Seksual disebabkan oleh...
a. Bakteri, jamur dan parasit
b. Bakteri, jamur,dan tanaman ganggang c. Bakteri, ganggang, dan protozoa
3. Berikut, contoh IMS yang disebabkanoleh bakteri yaitu: a. Gonore
b. HIV/AIDS c. Keputihan
4. Orang yang beresiko untuk tertular IMS adalah... a. Bayi
b. Remaja c. Semua usia
5. Seseorang dapat beresiko tertular IMS apabila.... a. Melakukan seks dengan menggunakan kondom b. Melakukan seks bebas tanpa kondom
c. Melakukan seks dengan satu pasangan tanpa kondom 6. Tanda dan gejala IMS secara umum kecuali...
a. Keluarnya cairan/keputihan yang tidak normal dari vagina atau penis b. Kemerahan di sekitar alat kelamin
c. Keluar darah pada saat BAB 7. Jenis-jenis dari IMS adalah...
a. Kencing nanah, Raja singa dan Keputihan
b. Keputihan, Kencing nanah, dan Radang pada serviks c. Kencing nanah, Raja singa dan Radang pada serviks 8. HIV/AIDS merupakan jenis IMS yang menyerang....
a. Sistem pernapasan b. Sistem pencernaan c. Sistem kekebalan tubuh
9. IMS dapat ditularkan melalui, kecuali.... a. Peralatan makanan
b. Hubungan seks tanpa pengaman c. Tranfusi darah
10. Bahaya yang dapat ditimbulkan dari IMS adalah, kecuali.... a. Kanker usus besar
11. Cara-cara melakukan pencegahan pada IMS adalah... a. Menjaga organ reproduksi agar tetap bersih dan sehat b. Memakai celana dalam yang ketat
c. Menggunakan pengaman pada saat melakukan seks 12. Tidak Melakukan seks bebas merupakan salah satu upaya....
a. Pengobatan IMS b. Pencegahan IMS c. Agar tetap sehat
13. Pencegahan IMS dapat dilakukan dengan.... a. Tidak melakukan seks secara bebas
b. Menggunakan obat sebelum melakukan hubungan seks c. Berteman dengan orang yang baik
14. Dibawah ini salah satu upaya melakukan pencegahan terhadap IMS adalah : a. Tidak melakukan ciuman dengan pasangan
b. Tidak melakukan oral seks
c. Tidak berteman dengan orang yang menderita IMS
15.Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan pencegahan terhadap IMS yaitu....
a. Mencari Informasi sebanyak mungkin, pergaulan yang sehat, rajin olahraga dan makan makanan yang bergizi
b. Menjaga kebersihan organ reproduksi, bergaul sehat, olahraga teratur dan makan makanan yang sehat
c. Bergaul secara sehat, olahraga teratur, suka keluyuran 16. Prinsip utama pencegahan dari IMS adalah...
a. Memutuskan rantai penularan infeksi b. Tidak keluar malam
c. Menuruti nasihat orang tua
17.Remaja yang berisiko tinggi dapat tertular IMS adalah remaja yang berperilaku seks bebas, perilaku seks bebas tercermin dalam bentuk tindakan....
a. Berpegangang tangan, berciuman, dan berpelukan dengan lawan jenis b. Selalu percaya diri, suka merayu pasangan, berdandan
c. Berdandan, over akting di depan lawan jenis
18. dibawah ini salah satu cara pencegahan terhadap virus HIV yaitu: a. Tidak memakai pakaian dalam penderita HIV
b. Tidak berteman dengan orang yang terkena HIV c. Tidak menerima donor darah dari penderita HIV
19. Bagi seorang PSK menggunakan kondom pada saat melakukan hubungan seksual dengan para kliennya bertujuan untuk:
a. Mencegah agar kehamilan tidak terjadi (1)
b. Untuk mencegah tertularnya dari IMS (1)
c. Agar tidak terjangkit virus HIV (1)
20. Cara yang paling efektif untuk mencegah terjangkitnya IMS adalah:
a. Menggunakan kondom (1)
b. Tidak melakukan seks (1)
c. Tidak melakukan oral seks (1)
B. Lembar Kuesioner Sikap
No Pertanyaan SS S TS STS
1.
Dengan tidak melakukan hubungan seksual dapat mencegah Infeksi Menular Seksual
4 3 2 1
2.
Dengan tidak berganti-ganti pasangan dapat mencegah terjadinya Infeksi Menular seksual
4 3 2 1
3.
Menurut anda dengan menggunakan narkoba dengan jarum suntik bekas penderita HIV/AIDS, maka anda akan tertular HIV/AIDS
4 3 2 1
4.
Menurut anda satu-satunya cara penularan IMS hanya melalui hubungan seks
1 2 3 4
5.
Setia pada pasangan adalah cara terbaik untuk pencegahan Infeksi Menular Seksual
1 2 3 4
6.
Melakukan oral seks dengan pasangan anda dapat menularkan IMS
4 3 2 1
7.
Dengan menggunakan kondom atau
pengaman termasuk cara untuk mencegah terjadinya Infeksi Menular Seksual
4 3 2 1
8.
Infeksi Menular Seksual dapat ditularkan melalui air liur dan air mata
1 2 3 4
9.
Berciuman dengan lawan jenis baik di pipi maupun di bibir dapat menularkan Infeksi Menular Seksual
1 2 3 4
10.
Berburu informasi sebanyak mungkin tentang Infeksi Menular Seksual sebaiknya dilakukan sejak dini agar terhindar dari ancaman Infeksi Menular Seksual
4 3 2 1
11.
Dengan memperbanyak ilmu agama akan membentengi anda dalam melakukan perbuatan dosa yaitu seks bebas, sehingga meminimalisasi resiko tertularnya IMS
4 3 2 1
12.
Hindari teman yang suka melakukan hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan, karena lambat laun anda akan mengikutinya.
4
3 2 1
13.
Sering menonton video porno akan menjadi faktor penyebab remaja melakukan seks bebas
4 3 2 1
14.
Infeksi Menular Seksual akan menyebabkan ketidaksuburan bagi penderitanya, baik itu wanita maupun pria
4 3 2 1
15.
a. Nyeri pada saat buang air kecil b. bercak merah
c. Rasa gatal dan panas pada daerah kemaluan
Hal berikut merupakan tanda dan gejala dari Infeksi Menular Seksual
4
16. Menurut Anda, apakah seorang PSK menggunakan kondom untuk mencegah IMS SS S TS STS
17. Agar terhindar dari penyakit IMS sebaiknya tidak menerima donor darah dari penderita IMS
SS
S
TS
STS
18. Seorang PSK akan terjangkit HIV/AIDS apabila dia melakukan hubungan seksual dengan orang tersebut.
SS
S
TS
STS
19. Prinsip utama pencegahan IMS adalah tudak melakukan seks bebas
SS
S
TS
STS
20. Seorang wanita hamil dengan HIV akan melahirkan bayi dengan HIV
SS
S
TS
STS
C. Lembar Observasi Tindakan
1. Apakah anda mempunyai pasangan atau pacar?
a. Ya (1)
b. Tidak (2)
2. Apakah anda termasuk orang yang setia terhadap pasangan anda?
a. Ya (2)
b. Tidak (1)
3. Jika anda memiliki pacar, kegiatan seksual apa yang pernah anda lakukan: ( jawaban dapat lebih dari 1)
a. Berpegangan tangan (1)
b. Berpelukan (1)
c. Ciuman basah (1)
d. Ciuman kering (1)
e. Petting (1)
f. Intercourse (1)
4. Apakah anda pernah melakukan perilaku seksual dibawah ini : (jawaban dapat lebih dari 1)
b. Merayu (1)
c. Menggoda (1)
d. Mejeng atau tebar pesona (1)
e. Curi pandang (1)
f. Ngelirik-lirik (1)
5. Apakah pernah terpikir pada benak anda untuk melakukan hubungan seksual?
a. Ya (1)
b. Tidak (2)
6. Apakah anda selalu berusaha untuk menjadi remaja yang tidak melakukan seks bebas?
a. Ya (2)
b. Tidak (1)
7. Apakah anda mempunyai teman yang suka melakukan seks bebas?
a. Ya (1)
b. Tidak (2)
8. Jika teman anda mengajak anda untuk melakukan seks, apa yang anda lakukan:
a. Memutuskan pertemanan dengannya (1)
b. Menolak (1)
c. Melarangnya untuk melakukan perbuatan tersebut (1)
d. Menyarankannya untuk memakai kondom jika berhubungan seks (1) 9. Apa yang anda lakukan agar anda terhindar dari IMS
(jawaban dapat lebih dari 1)
a. Tidak melakukan seks (1)
b. Menggunakan kondom saat berhubungan seksual (1)
c. Tidak melakukan oral seks (1)
10. apakah anda akan menjauhi teman yang menderita HIV
a. Ya (2)
b. Tidak (1)
D. lembar kuesioner Pendidikan Seks di sekolah
1. Apakah di sekolah anda mendapatkan pelajaran tentang pendidikan seks
a. Ada (3)
b. Tidak ada (2)
c. Tidak tahu (1)
2. Apakah ada mata pelajaran khusus yang mengajarkan tentang pendidikan seks
a. Ada (3)
b. Tidak ada (2)
c. Tidak tahu (1)
3. Apakah anda menyukai pelajaran tersebut?
a. Ya (2)
b. Tidak (1)
4. Apakah anda mendapatkan pelajaran tentang pencegahan penyakit IMS didalam pelajaran tersebut?
a. Ada (3)
b. Tidak ada (2)
c. Tidak tahu (1)
5. Bagaimana cara guru anda memberikan materi tersebut kepada para siswa/i di kelas?
b. Dengan memberikan leaflet atau brosur (1)
c. Dengan memberikan buku bacaan (1)
F. Lembar Kuesioner Sumber Informasi Keluarga
1. Apakah ada dari anggota keluarga anda yang mengetahui tentang IMS a. Ada
b. Tidak ada c. Tidak tahu
2. Apakah keluarga anda pernah memberikan informasi tentang pencegahan IMS a. Pernah
b. Tidak pernah
3. Apakah keluarga anda menyarankan agar anda tidak melakukan seks bebas a. Ya
b. Tidak
G. Lembar Kuesioner Sumber Informasi Teman
1. Apakah ada teman anda yang mengetahui tentang IMS a. Ada
b. Tidak ada c. Tidak tahu
2. Apakah teman anda pernah memberikan informasi tentang pencegahan IMS a. Pernah
b. Tidak pernah
3. Apakah teman anda pernah mengajak anda untuk mencari informasi tentang IMS dan pencegahannya
a. Pernah b. Tidak pernah
Lampiran 1
Karakteristik Responden
jk
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid laki-laki 17 35.4 35.4 35.4
perempuan 31 64.6 64.6 100.0
Total 48 100.0 100.0
us
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 15 1 2.1 2.1 2.1
16 12 25.0 25.0 27.1
17 29 60.4 60.4 87.5
18 6 12.5 12.5 100.0
Total 48 100.0 100.0
Pengetahuan Responden
Lampiran 2
P1
Lampiran 2
P1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid benar 48 100.0 100.0 100.0
P2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid salah 30 62.5 62.5 62.5
benar 18 37.5 37.5 100.0
Total 48 100.0 100.0
P3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid salah 35 72.9 72.9 72.9
benar 13 27.1 27.1 100.0
Total 48 100.0 100.0
P4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid salah 38 79.2 79.2 79.2
benar 10 20.8 20.8 100.0
P5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid salah 33 68.8 68.8 68.8
benar 15 31.3 31.3 100.0
Lampiran 3
P6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid salah 38 79.2 79.2 79.2
benar 10 20.8 20.8 100.0
Total 48 100.0 100.0
P7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid salah 35 72.9 72.9 72.9
benar 13 27.1 27.1 100.0
Total 48 100.0 100.0
P8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid salah 32 66.7 66.7 66.7
benar 16 33.3 33.3 100.0
Total 48 100.0 100.0
P9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid salah 35 72.9 72.9 72.9
benar 13 27.1 27.1 100.0
P10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid salah 32 66.7 66.7 66.7
benar 16 33.3 33.3 100.0
Total 48 100.0 100.0
Lampiran 3
P11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid salah 33 68.8 68.8 68.8
benar 15 31.3 31.3 100.0
Total 48 100.0 100.0
P12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid salah 36 75.0 75.0 75.0
benar 12 25.0 25.0 100.0
Total 48 100.0 100.0
P13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid salah 35 72.9 72.9 72.9
benar 13 27.1 27.1 100.0
P14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid salah 37 77.1 77.1 77.1
benar 11 22.9 22.9 100.0
Total 48 100.0 100.0
P15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid salah 30 62.5 62.5 62.5
benar 18 37.5 37.5 100.0
Total 48 100.0 100.0
Lampiran 4
P16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid salah 18 37.5 37.5 37.5
benar 30 62.5 62.5 100.0
Total 48 100.0 100.0
P17
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid salah 33 68.8 68.8 68.8
benar 15 31.3 31.3 100.0
P18
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid salah 32 66.7 66.7 66.7
benar 16 33.3 33.3 100.0
Total 48 100.0 100.0
P19
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid bila jawaban <2 24 50.0 50.0 50.0
bila jawaban 2-3 18 37.5 37.5 87.5
bila jawaban >2 6 12.5 12.5 100.0
Total 48 100.0 100.0
Lampiran 5
P20
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid bila jawaban <2 18 37.5 37.5 37.5
bila jawaban 2-3 15 31.3 31.3 68.8
bila jawaban >2 15 31.3 31.3 100.0
Sikap Responden
s1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 17 35.4 35.4 35.4
3 26 54.2 54.2 89.6
4 5 10.4 10.4 100.0
Total 48 100.0 100.0
s2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 1 2.1 2.1 2.1
2 27 56.3 56.3 58.3
3 16 33.3 33.3 91.7
4 4 8.3 8.3 100.0
Total 48 100.0 100.0
Lampiran 6
s3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 5 10.4 10.4 10.4
2 30 62.5 62.5 72.9
3 11 22.9 22.9 95.8
s5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 20 41.7 41.7 41.7
2 16 33.3 33.3 75.0
3 11 22.9 22.9 97.9
4 1 2.1 2.1 100.0
Total 48 100.0 100.0
s6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 9 18.8 18.8 18.8
2 26 54.2 54.2 72.9
3 13 27.1 27.1 100.0
Total 48 100.0 100.0
Lampiran 7
s7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 14 29.2 29.2 29.2
2 23 47.9 47.9 77.1
3 10 20.8 20.8 97.9
4 1 2.1 2.1 100.0
Total 48 100.0 100.0
s8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 24 50.0 50.0 50.0
2 12 25.0 25.0 75.0
3 8 16.7 16.7 91.7
4 4 8.3 8.3 100.0
Total 48 100.0 100.0
s9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 24 50.0 50.0 50.0
2 12 25.0 25.0 75.0
3 5 10.4 10.4 85.4
s9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 24 50.0 50.0 50.0
2 12 25.0 25.0 75.0
3 5 10.4 10.4 85.4
4 7 14.6 14.6 100.0
Total 48 100.0 100.0
Lampiran 8
s10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 14 29.2 29.2 29.2
2 21 43.8 43.8 72.9
3 5 10.4 10.4 83.3
4 8 16.7 16.7 100.0
Total 48 100.0 100.0
s11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 11 22.9 22.9 22.9
2 28 58.3 58.3 81.3
4 4 8.3 8.3 100.0
Total 48 100.0 100.0
s12
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 10 20.8 20.8 20.8
2 25 52.1 52.1 72.9
3 9 18.8 18.8 91.7
4 4 8.3 8.3 100.0
Total 48 100.0 100.0
Lampiran 9
s13
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 3 6.3 6.3 6.3
2 33 68.8 68.8 75.0
3 7 14.6 14.6 89.6
4 5 10.4 10.4 100.0
s14
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 8 16.7 16.7 16.7
2 28 58.3 58.3 75.0
3 10 20.8 20.8 95.8
4 2 4.2 4.2 100.0
Total 48 100.0 100.0
s15
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 12 25.0 25.0 25.0
2 26 54.2 54.2 79.2
3 9 18.8 18.8 97.9
4 1 2.1 2.1 100.0
Lampiran 10
s16
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 20 41.7 41.7 41.7
2 15 31.3 31.3 72.9
3 13 27.1 27.1 100.0
s17
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 11 22.9 22.9 22.9
2 16 33.3 33.3 56.3
3 15 31.3 31.3 87.5
4 6 12.5 12.5 100.0
Total 48 100.0 100.0
s18
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 19 39.6 39.6 39.6
2 16 33.3 33.3 72.9
3 8 16.7 16.7 89.6
4 5 10.4 10.4 100.0
Lampiran 11
s19
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 25 52.1 52.1 52.1
2 13 27.1 27.1 79.2
3 4 8.3 8.3 87.5
4 6 12.5 12.5 100.0
Total 48 100.0 100.0
s20
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 24 50.0 50.0 50.0
2 11 22.9 22.9 72.9
3 7 14.6 14.6 87.5
4 6 12.5 12.5 100.0
Total 48 100.0 100.0
stk
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid baik 4 8.3 8.3 8.3
cukup 23 47.9 47.9 56.3
kurang 21 43.8 43.8 100.0
Lampiran 12
Tindakan Responden
t1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 48 100.0 100.0 100.0
t2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 27 56.3 56.3 56.3
2 21 43.8 43.8 100.0
Total 48 100.0 100.0
t3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 28 58.3 58.3 58.3
2 15 31.3 31.3 89.6
3 5 10.4 10.4 100.0
Total 48 100.0 100.0
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 26 54.2 54.2 54.2
2 6 12.5 12.5 66.7
3 16 33.3 33.3 100.0
Total 48 100.0 100.0
Lampiran 13
t5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 32 66.7 66.7 66.7
2 15 31.3 31.3 97.9
3 1 2.1 2.1 100.0
Total 48 100.0 100.0
t6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 33 68.8 68.8 68.8
2 14 29.2 29.2 97.9
3 1 2.1 2.1 100.0
t7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 34 70.8 70.8 70.8
2 12 25.0 25.0 95.8
3 2 4.2 4.2 100.0
Total 48 100.0 100.0
t8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 31 64.6 64.6 64.6
2 16 33.3 33.3 97.9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 32 66.7 66.7 66.7
2 16 33.3 33.3 100.0
Total 48 100.0 100.0
Lampiran 18
ps5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
2 10 20.8 20.8 100.0
Total 48 100.0 100.0
pstk
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid baik 1 2.1 2.1 2.1
cukup 17 35.4 35.4 37.5
kurang 30 62.5 62.5 100.0
Total 48 100.0 100.0
Sumber Informai dari Keluarga
keluarga yang tahu IMS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak tahu 21 43.8 43.8 43.8
tidak ada 18 37.5 37.5 81.3
ada 9 18.8 18.8 100.0
Total 48 100.0 100.0
keluarga yang memberikan informasi tentang IMS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak pernah 31 64.6 64.6 64.6
pernah 17 35.4 35.4 100.0
Lampiran 19
keluarga yang menyarankan seks bebas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid ya 48 100.0 100.0 100.0
Kategori keluarga
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid baik 14 29.2 29.2 29.2
sedang 34 70.8 70.8 100.0
Total 48 100.0 100.0
Sumber Informai Teman
teman mengetahui IMS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak tahu 17 35.4 35.4 35.4
tidak ada 21 43.8 43.8 79.2
ada 10 20.8 20.8 100.0
Total 48 100.0 100.0
teman memberi informasi IMS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak pernah 26 54.2 54.2 54.2
teman memberi informasi IMS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak pernah 26 54.2 54.2 54.2
pernah 22 45.8 45.8 100.0
Total 48 100.0 100.0
teman mengajak mencari informasi IMS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak pernah 28 58.3 58.3 58.3
pernah 20 41.7 41.7 100.0
Total 48 100.0 100.0
Lampiran 20
Kategori teman
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid baik 12 25.0 25.0 25.0
sedang 36 75.0 75.0 100.0
DAFTAR PUSTAKA
Alfort, 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Etika Pergaulan.
http://www.belajarpsikologi.com. Diakses 16 Juli 2015.
Anonim. Penyakit Infeksi Menular Seksual di Tarakan Cukup Tinggi.
http://m.jpnn.com/news.php?id=145162(diakses 22 Oktober 2015).
Aprianti, Lisna, 2010. Gambaran Pendidikan Seksual Pada Remaja di SMA
Negeri 6 Padang Sidempuan Tahun 2012. Skripsi FKM USU, Medan.
Arikunto, 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta,
Jakarta.
Arikunto, Suharismi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Edisi Revisi IV, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Aspriyati, 2005. Masalah Kehamilan Pranikah Pada Remaja Ditinjau Dari
Kesehatan Reproduksi. Departemen Kependudukan dan Biostatistik.
FKM USU, Medan.
Astuti, Sari, 2008. Hubungan Antara Religiusitas dan Perilaku Seksual
Pranikah Pada Remaja Yang Beragama Islam. Skripsi Fakultas
Psikologi USU, Medan.
Bangun, R. H., 2008. Persepsi Kelompok Resiko Tinggi Tertular HIV/AIDS
Tentang Klinik Infeksi Menular Seksual (IMS) dan Voluntary Conseling and Testing (VCT) di Puskesmas Padang Bulan Medan.
Skripsi FKM. Universitas Sumatera Utara.
BKKBN, 2010. Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja. Direktorat
Chandra, R., 2012. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Wanita Pekerja Seks
Komersial Dengan Tindakan Pencegahan IMS di Bandar Baru Kecamatan Sibolangit. Skripsi FKM USU. Medan.
Chindra, 2013. Hubungan Pengetahuan Seksual Siswa IX Di SMA N 1
Gorontalo. Program Studi Ilmu Keperawatan, Jurusan Keperawatan.
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan. Universitas Negeri
Gorontalo, Gorotalao.
Chiuman, L., 2009. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja SMA Wiyata
Dharma Medan Terhadap IMS. Skripsi Fakultas Kedokteran USU.
Medan
Daili, S.F., 2011. Infeksi Menular Seksual. FKUI, Jakarta.
Damanik, Hotmelia, 2012. Pengaruh Paparan Media Internet dan Teman
Sebaya Terhadap Perilaku Seks Bebas Pada Remaja Kelas 2 SMA XYZ tahun 2012. Tesis FKM USU, Medan
Darmasih, R., 2009. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seks Pranikah
Pada Remaja SMA di Surakarta. Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta, Indonesia. 8 Maret 2011.
http://etd.eprints.ums.ac.id/5959/1/J410050007.PDF.
Dianawati, A., 2006. Pendidikan Seks Untuk Remaja. Kawan Pustaka, Jakarta.
DinKes RI, 2009. Profil Kesehatan Kota Medan. Medan
Depkes, 2006. Laporan Triwulan Pertama 2011 Kasus HIV/AIDS. Oktober
2011.http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1496-laporan-triwulan-pertama-2011-kasus-hiv-aids-html.
Fatimah, S., 2013. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Pasien Infeksi
di Wilayah Kerja Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak. Skripsi
Fakultas Kedokteran Universitas Tanjung Pura. Pontianak.
Fina, Usti, 2011. Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Free Sex di SMA
Prayatna Medan Tahun 2011. KTI D-III Kebidanan RS. Haji Medan,
Medan
Gavin, S., 2010. Remaja Harapan dan Tantangan. Ruhana, Jakarta.
Ghojally, Imam, 2007. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS.
Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gifari, Abu, 2003. Remaja Korban Mode. Mujahid, Bandung.
Hady, 2009. Pendidikan Seks Upaya Preventif Perilaku Seksual Pranikah.
http://wordpress.com/2009/02/24/pendidikan-seksupaya-preventif-perilaku-seksual-pra-nikah/. Diakses pada tanggal 13 Januari 2015.
Handayani, 2011. Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Remaja
Puteri Tentang Kebersihan Organ Genetalia Pada Saat Menstruasi.
Skripsi FK USU, Medan.
Hanifah, Laily., 2007. Gender dan HIV/AIDS. Diperoleh dari: http://www.kesrepro.info/?q=node/217. Diakses pada 12 Maret 2015].
Hawari, Dadang, 2009. Dampak Seks Bebas Terhadap Kesehatan Jiwa. FKUI,
Jakarta
Hermawan, J., 2014. Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja SMA kelas XI
Mengenai IMS Dengan Perilaku Seksual Remaja di SMA Negeri 5 Surakarta. Skripsi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma
Husada. Surakarta
Hockenberry, M., 2008. Pediatric Nurshing. ISBN
Hutapea, Ronald, 2011. AIDS & PMS dan Pemerkosaan. Edisi II Cetakan I
Rineka Cipta, Jakarta
Ica, S., 2009. Perkembangan anak dan remaja. PT Rineka Cipta, Jakarta.
Irawati dan Prihyugiarto, I., 2005. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap
Terhadap Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja di Indonesia.
BKKBN.
Isaac, Prins, 2012. Gambaran Karakteristik IMS di RSUD. Dr. Pirngadi
Medan Tahun 2012. KTI FK. USU, Medan.
Jones, D.L., 2005. Setiap Wanita. Delapratasa Publishing, Jakarta.
Jupiter, 2007. Seksualitas Remaja. Graha Ilmu, Jakarta.
Kesumawati, 2006. Penyakit Menular Lewat Hubungan Seksual. Jilid 3 PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. 2007-2010. Strategi Nasional
Penanggulangan HIV dan AIDS. Diakses 16 juli 2015. http://www.toodoc.com.
Lokollo, F, Y., 2009. Studi Kasus Perilaku Wanita Pekerja Seksual Tidak
Langsung Dalam Pencegahan IMS, HIV/AIDS di PUB dan Karaoke, Cafe, dan Diskotek Semarang. Skripsi FKM Universitas Ponegoro.
Semarang
Magdalena, C, 2011. Perilaku Seksual Wabal Ditinjau Dari Efektifitas
Komunikasi Orang Tua-Anak dan Locus of Control. Kognisi Vol 4,
No1. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Maisaroh, S,. 2009. Menarche. Nuha Medika, Yogyakarta.
Manuaba Bagus Ida, 2009. Memahami kesehatan reprooduksi wanita.
Manurung, M., 2011. Membangun Remaja Jawa Barat Yang Bebas Dari
Masalah Seksualitas, Napza dan HIV/AIDS. Tersedia: http://jabar.bkkbn.go.id/viewArtikel.aspx?ArtikelID=586. [29 September
2015].
Mintarjo, Sri, 2007. Waspadai PMS di Kalangan Remaja. PT Macanan Jaya
Cemerlang, Jakarta Selatan.
Morton, et al. 2012. Volume 1 Keperawatan Kritis Pendekatan Asuhan
Holistic. Kedokteran EGC, Jakarta.
Mubarok, Wahid Iqbal, dkk. 2006. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar
Proses Belajar Mengajar Dalam Pedidikan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Murtiastutik, D., 2008. Buku Ajar Infeksi Menular Seksual. Erlangga
University Press, Surabaya.
Mu’tadin, Z., 2012. Pengantar Pendidikan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Andi
Offset, Yogyakarta.
Notoatmodjo, S., 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. PT.Rineka Cipta,
Jakarta.
Notoatmodjo, S., 2007. Konsep Perilaku Dan Perilaku Kesehatan. Dalam
Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta, Jakarta.
Notoatmodjo, S., 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi, PT. Rineka
Cipta, Jakarta.
Notoatmodjo, S., 2012. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Edisi Revisi, PT
Oktarina, Dkk, 2009. Hubungan Karekteristik Responden, Keadaan Wilayah,
Pengetahuan, Sikap Terhadap HIV/AIDS di Indonesia.
Paat, 2007. Informasi Pendidikan Seks. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Profil Dinkes Kota Medan, 2010. Profil Kesehatan. Medan
Riduwan, 2008. Skala PengukuranVariabel-variabel Penelitian. Alfabeta,
Bandung.
Sadli, Saparinah, 2009. Persepsi Sosial Mengenai Perilaku Menyimpang. Bulan
Bintang, Jakarta.
Santock, W., 2007. Remaja. Erlangga, Jakarta.
Saroha, P., 2009. Kesehatan reproduksi dan kontrasepsi. TIM, Jakarta.
Sarwono, Sarlito, 2003. Psikologi remaja. Penerbit Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Sarwono, W., 2012. Psikologi Remaja. Rajawali, Jakarta
Sidi, Indra Djati, 2005. Dari ITB Untuk Pembaharuan Pendidikan. Teraju,
Jakarta Selatan.
Silitonga, 2010.Gambaran Infeksi Menular Seksual Di RSUP.H. Adam Malik
Tahuan 2010. Skripsi FKM USU. Medan
Simamora, 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi ke dua. Cetakan ke
III , Penerbit STIE YPKN. Yogyakarta.
Singarimbun, M, 2008. Metode Penelitian Survey. Cetakan Keempat. LP3ES,
Jakarta.
Soetjiningsih, 2006. Buku Ajar: Tumbuh Kembang Remaja. Jakarta: Penerbit :
Sri, Y., 2013. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Remaja Jakarta Tentang
Seks Aman dan Faktor Yang Berhubungan. Jakarta : Fakultas
Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional.
Sugiyono, Dr, Prof, 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan XVI
Alfabeta, Bandung.
Sutantri, F, J., 2004. Pendidikan Seksual Pada Remaja. Available
at:http//:www.e-psikologi.com. Diakses tanggal 26 April 2015.
Syafrudin, 2008. Remaja dan Hubungan Seksual Pranikah
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1799376-remaja-dan-hubunganseksual-pranikah/ . Diakses pada tanggal 21 Januari 2009.
Syahputra, 2010. Gambaran Pengetahuan Siswi SMK Negeri 1 Medan
Tentang IMS Tahun 2010. Skripsi FKM USU, Medan.
Wahyuni, T., 2012. Baru 25% Penduduk Indonesia Paham HIV/AIDS. Artikel
Elektronik Diakses 10 Desember 2012. http://kpap.jakarta.go.id/article.
Widianti, A.T., 2009. Senam Kesehatan. Nuha Medika, Yogyakarta.
Widoyono, 2008, Penyakit tropis. Erlangga, Jakarta.
Widyastuti, Yani, dkk, 2009. Kesehatan Reproduksi. Fitramaya, Yogyakarta.
Wijaya, Cindy, 2007. Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja dalam
Mencegah HIV/AIDS di SMA Santo Thomas 1 Medan. Skripsi FK
USU. Medan
Wong, D.L., 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatric. EGC, Jakarta.
Yanti, Irma, 2010. Pengetahuan dan Sikap Siswa SMA Negeri 4 Pematang
Siantar Tentang PMS di Kotamadya Pematang Siantar Tahun 2005.
Yuliantini, H., 2012. Tingkat Pengetahuan HIV/AIDS Dan Sikap Remaja
Terhadap Perilaku Seksual Pranikah Di SMA “X” Di Jakarta Timur.
Skripsi Fakultas Ilmu Keperawatan UI. Depok.
Yusuf, S., 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 DesainPenelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan metode
kuantitatif yang bertujuan untuk menggambarkan bagaimana perilaku remaja
tentang pencegahan IMS di SMA Prayatna Tahun 2015.
3.2 LokasidanWaktuPenelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Prayatna Medan.
Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian adalah :
a. Telah dilakukannya penelitian sebelumnya yaitu “ Pengetahuan dan Sikap
Remaja tentang Free Sex di SMA Prayatna Medan Tahun 2011” dan
didapatkan hasil bahwa sekitar 65% remaja di SMA tersebut telah
berpacaran, 30 % dari mereka mengaku sudah melakukan kissing, 20%
necking, dan 5% mengaku pernah melakukan petting. Bahkan ada yang
telah melakukan hubungan seksual. Dan mereka mengakui tidak
melakukannya dengan pacar mereka.
b. Belum pernah dilakukan penelitian tentang pencegahan IMS di SMA
Prayatna Medan.
3.2.2 Waktu penelitian
Penelitian dimulai dengan :
Pengajuan judul bulan Maret 2014
Kegiatan survey awal, penelusuran pustaka
Pelaksanaan penelitian 04 Mei – 18 Mei 2015
Pengolahan data dan penyusunan hasil skripsi
Bimbingan dengan Dosen Pembimbing
Dan akan dilaksanakan seminar skripsi
3.3 PopulasidanSampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006).Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa/i kelas XI di SMA Prayatna Tahun2015
[image:39.595.142.411.352.623.2]yang berjumlah 320 orang yang terbagi dalam 8 kelas.
Tabel 3.1 Distribusi Siswa/i Kelas XI SMA Prayatna Medan Tahun 2015 No. Nama Kelas Jumlah Populasi
1. XI IPA 1 40
2. XI IPA 2 40
3. XI IPA 3 40
4. XI IPA 4 40
5. XI IPS 1 40
6. XI IPS 2 40
7. XI IPS 3 40
8. XI IPS 4 40
Total Populasi 320
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
Dalam menentukan besar sampel yang akan diteliti, peneliti menggunakan
rumus Lameshow (1990 et al., dikutip oleh Ariawan, 1998) sebagai berikut :
� = Z
2. P 1−P . N
�2 � −1 +�2.�(1− �)
Keterangan :
N = Besar Populasi
n = Besar Sampel
d = Galat pendugaan (0,1)
Z = Tingkat Kepercayaan (90% = 1,645)
P = Proporsi Populasi (0,5)
Maka besar sampel
� = 1,645
2. 0,5. 1−0,5 . 320
0,12 320−1 + 1,645 2. 0,5(1−0,5)
= 216 ,482
4,5430125
= 47,65 = 48 siswa
Dari hasil perhitungan maka didapatkan sampel minimal adalah sebanyak
48 orang siswa dan siswi.
Selanjutnya untuk menentukan sampel yang akan dijadikan unit analisis
dilakukan dengana metode pengambilan sampel yaitu dengan metode
proporsional stratified random sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan
proporsi yang sama setiap siswa/i kelas XI memiliki peluang yang sama untuk
dijadikan sampel sehingga mewakili setiap kelas yang lain.
1. Menetapkan persentase berdasarkan perbandingan besar sampel dengan
jumlah populasi yaitu :
Proporsi =48
320= 15%
2. Menjumlahkan dengan proporsi yang ada pada tiap-tiap kelas sebagai
[image:41.595.140.491.381.683.2]berikut:
Tabel 3.2 Jumlah sampel pada tiap-tiap kelas berdasarkan proporsi No Kelas JumlahPopulasi Proporsi
(%)
Jumlah sampel
1. XI IPA 1 40 15% 6
2. XI IPA 2 40 15% 6
3. XI IPA 3 40 15% 6
4. XI IPA 4 40 15% 6
5. XI IPA 1 40 15% 6
6. XI IPS 2 40 15% 6
7. XI IPS 3 40 15% 6
8. XI IPS 4 40 15% 6
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang
disusun dan dimodifikasi oleh peneliti dengan mengacu kepada kerangka
konsep dan tinjauan pustaka, terdiri dari tiga bagian yang berisi pengetahuan,
sikap, dan tindakan Remaja tentang Pencegahan Infeksi Menular Seksual di
SMA Prayatna Medan Tahun 2015.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Medan dan
Provinsi Sumatera Utara.
3.5 Defenisi operasional
Sebagai pedoman awal untuk pengumpulan informasi sesuai fokus
penelitian, digunakan defenisi operasional yang di kembangkan seperti uraian di
bawah ini :
a. Karakteristik adalah hal-hal yang melekat pada diri responden yang dapat
membedakannya dari responden lain, yang terdiri dari :
Jenis kelamin adalah karakteristik pada manusia yang membedakan atas
dua jenis yaitu laki-laki dan perempuan.
Umur adalah lama waktu hidup atau sejak dilahirkan sampai akhirnya
menjadi responden.
b. Sumber informasi adalah sumber keterangan-keterangan yang diperoleh
responden baik melalui pendidikan seks di sekolah, teman ataupun
Pendidikan Seks adalah mata pelajaran yang memberi pembelajaran
seputar seksualitas manusia khususnya tentang IMS dan
pencegahannya.
Keluarga adalah kumpulan orang yang memberi informasi kepada
responden yang berasal dari keluarga inti yaitu ayah, ibu dan saudara
kandung yang mempengaruhi perilakunya terhadap pencegahan IMS.
Teman adalah orang-orang yang berada ditingkatan kelas yang sama
dengan responden yang dapat mempengaruhi perilakunya terhadap
pencegahan IMS.
c. Perilaku adalah suatu aktifitas dari manusia itu sendiri baik dapat diamati
secara langsung maupun tidak langsung tentang pencegahan IMS.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden tentang
pencegahan IMS.
Sikap adalah respon atau penilaian responden terhadap pencegahan
IMS
Tindakan adalah perbuatan nyata responden yang menyangkut tentang
pencegahan IMS.
3.6 Instrumen dan Aspek Pengukuran
3.6.1 Instrumen
Alat untuk pengumpulan data adalah kuesioner yang berisi
pertanyaan-pertanyaan tentang pengetahuan, sikap, dan tindakan responden terhadap
pencegahan Infeksi Menular seksual di SMA Prayatna Medan tahun 2015.
3.6.2 Aspek pengukuran
Menurut Arikunto (2006), aspek pengukuran dengan kategori (baik,
dijadikan penentuan. Pada penelitian ini kuesioner berjumlah 61 pertanyaan yang
terdiri dari 20 pertanyaan tentang pengetahuan, 20 pertanyaan tentang sikap, dan
10 pertanyaan tentang tindakan,5 pertanyaan tentang sumber informasi
pendidikan seks di sekolah, 3 pertanyaan tentang sumber informasi dari keluarga,
dan 3 pertanyaan tentang sumber informasi dari teman.
a. Pengukuran Pengetahuan
Pengetahuan diukur melalui 20 pertanyaan dengan menggunakan skala
Thurstone (Singarimbun, 2008). Skala pengukuran pengetahuan berdasarkan pada
jawaban yang diperoleh responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan.
Untuk pertanyaan nomor 1 – 18, masing-masing dengan alternatif jawaban “a”,
“b”, dan “c” dengan ketentuan jika :
- Jawaban benar skor : 2
- Jawaban mendekati benar skor : 1
- Jawaban salah skor : 0
Khusus untuk pertanyaan no 19 dan 20 nilai tertinggi adalah 3 dengan kriteria:
- Jawaban < 2 skor : 3
- Jawaban 2 skor : 2
- Jawaban > 2 skor : 1
Menurut Arikunto (2006), aspek pengukuran dengan kategori jumlah nilai
yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu:
a. Tingkat pengetahuan baik, apabila nilai yang diperoleh >75% dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 42 yaitu> 32
b. Tingkat pengetahuan sedang, apabila nilai yang diperoleh 45% – 75% dari
c. Tingkat pengetahuan kurang, apabila nilai yang diperoleh < 45% dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total 42 yaitu < 18
b. Pengukuran Sikap
Sikap diukur melalui 20 pertanyaan dengan menggunakan skala Likert
(Riduwan, 2008), kriteria dalam pertanyaan sikap yaitu :
Sangat setuju dengan nilai : 4
Setuju dengan nilai : 3
Tidak setuju dengan nilai : 2
Sangat tidak setuju : 1
Nilai tertinggi dari seluruh pertanyaan adalah 4 sehingga total nilai
tertinggi adalah 80. Pertanyaan di dalam kuesioner sikapi ini terbagi atas 2 yaitu:
Pertanyaan positif terdapat pada nomor : 1, 2, 3 , 6, 7, 10,
11,12,13,14, dan 15
Pertanyaan negatif terdapat pada nomor : 4, 5, 8, dan 9
Menurut Arikunto (2006), aspek pengukuran dengan kategori jumlah nilai
yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu:
a. Tingkat sikap baik, apabila nilai yang diperoleh >75% dari nilai tertinggi
seluruh pertanyaan dengan total nilai 80 yaitu > 60
b. Tingkat sikap sedang, apabila nilai yang diperoleh 45% – 75% dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total 80 yaitu 36 - 60
c. Tingkat sikap kurang, apabila nilai yang diperoleh < 45% dari nilai
c. Pengukuran Tindakan
Tindakan diukur melalui 10 pertanyaan dengan menggunakan skala
Thurstone (Singarimbun, 2008). Skala pengukuran tindakan berdasarkan jawaban
yang diperoleh dari responden terhadap seluruh pertanyaan yang diberikan.
Untuk jawaban nomor 1, 2, 5, 6, 7, 10 nilai tertinggi adalah 2.
Untuk jawaban nomor 3 dan 4 nilai tertinggi adalah 3,dengan kriteria
jawaban:
- Jawaban < 2 skor : 3
- Jawaban 2-3 skor : 2
- Jawaban >3 skor : 1
Untuk jawaban nomor 8 dan 9 skor tertinggi adalah 3, dengan kriteria
jawaban lebih dari 1.
Menurut Arikunto (2006), aspek pengukuran dengan kategori jumlah nilai
yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu:
a) Tingkat tindakan baik, apabila nilai yang diperoleh >75% dari nilai tertinggi
seluruh pertanyaan dengan total nilai 24 yaitu > 18
b) Tingkat tindakan sedang, apabila nilai yang diperoleh 45 – 75% dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total 24 yaitu 11–18
c) Tingkat tindakan kurang, apabila nilai yang diperoleh < 45% dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total 24 yaitu <11
d. Pengukuran Pendidikan Seks di Sekolah
Diukur melalui 5 pertanyaan dengan menggunakan skala Thurstone
(Singarimbun, 2008). Skala pengukuran ini berdasarkan pada jawaban yang
Untuk pertanyaan no. 1 dan 2 nilai tertinggi adalah 3, dengan kriteria
jawaban:
- Jawaban <2, skor : 1
- Jawaban 2 , skor : 2
- Jawaban > 3,skor : 3
Untuk pertanyaan nomor 3, 4 dan 5 nilai tertinggi adalah 3, dengan kriteria
jawaban:
- Jawaban 1 skor : 1
- Jawaban 2 skor : 2
- Jawaban 3 skor : 3
Menurut Arikunto (2006), aspek pengukuran dengan kategori jumlah nilai
yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu:
a. Tingkat pendidikan seks baik, apabila nilai yang diperoleh >75% dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 15 yaitu > 11
b. Tingkat pendidikan seks sedang, apabila nilai yang diperoleh 45 – 75% dari
nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total 15 yaitu 7 – 11
c. Tingkat pendidikan seks kurang, apabila nilai yang diperoleh < 45% dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total 15 yaitu < 7
e. Pengukuran Sumber Informasi keluarga
Kelompok referensi diukur melalui 3 pertanyaan dengan menggunakan
skala Thurstone (Singarimbun, 2008). Skala pengukuran ini berdasarkan pada
jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang
diberikan.
Untuk pertanyaan nomor 2 dan 3 nilai tertingginya adalah 2
Menurut Arikunto (2006), aspek pengukuran dengan kategori jumlah nilai
yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu:
a) Tingkat sumber informasi keluarga baik, apabila nilai yang diperoleh >75%
dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 7 yaitu >5
b) Tingkat sumber informasi keluarga sedang, apabila nilai yang diperoleh 45 –
75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total 7 yaitu 3 – 5
c) Tingkat sumber informasi keluarga kurang, apabila nilai yang diperoleh <
45% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total 7 yaitu < 3
f.Pengukuran Sumber Informasi teman
Sumber informasi teman diukur melalui 3 pertanyaan dengan
menggunakan skala Thurstone (Singarimbun, 2008). Skala pengukuran ini
berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua
pertanyaan yang diberikan.
Untuk pertanyaan nomor 1 nilai tertinggi adalah 3.
Untuk pertanyaan nomor 2 dan 3 nilai tertingginya adalah 2
Menurut Arikunto (2006), aspek pengukuran dengan kategori jumlah nilai
yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu:
a) Tingkat sumber informasi teman baik, apabila nilai yang diperoleh >75% dari
nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 7 yaitu > 5
b) Tingkat sumber informasi teman sedang, apabila nilai yang diperoleh 45 –
75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total 7 yaitu 3 – 5
c) Tingkat sumber informasi teman kurang, apabila nilai yang diperoleh < 45%
dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total 7 yaitu < 3
3.7.1 Metode Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan secara manual dan proses komputerisasi dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Editing ( pengeditan)
Pengeditan dilakukan dengan memeriksa kelengkapan isi kuesioner dengan
tujuan agar data masuk dan dapat diolah secara benar, sehingga pengolahan
data memberikan hasil yang menggambarkan masalah yang diteliti.
2. Coding (pengkodean)
Setelah data diperoleh dan telah dilakukan pengeditan maka peneliti
melakukan pengkodean pada setiap jawaban responden untuk mempermudah
analisis data yang telah dikumpulkan.
3. Entri
Yaitu kegiatan memasukkan data-data yang ada pada kuesioner ke dalam
program komputer untuk pengambilan hasil dan kesimpulan.
3.7.2 Analisa Data
Analisis dilakukan pada setiap variabel dari hasil penelitian dengan
mendeskripsikan setiap variabel penelitian untuk memperoleh perilaku remaja
tentang pencegahan infeksi menular seksual di SMA Prayatna Medan Tahun
2015. Kemudian dta diolah dengan program komputer, dan disajikan dalam
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Profil SMA Prayatna Medan
SMA Prayatna Medan didirikan sejak tahun 1974. SMA ini berada di
Daerah perkotaan Kecamatan Medan Tembung yang bertempat di Jl. Letda
Sujono No.403 Medan. SMA ini merupakan salah satu SMA di Medan yang
statusnya terakreditasi dengan peringkat A (sangat baik). SMA ini memiliki 29
ruang kelas, 4 ruang laboratorium, perpustakaan, aula serba guna,
halaman/lapangan olah raga, kantin, ruang tata usaha, ruang guru dan ruang
kepala sekolah. Jumlah siswa-siswi SMA Prayatna Medan pada tahun ajaran
2014/2015 adalah 1087 siswa. Dimana kelas X berjumlah 10 kelas yang terdiri
dari 502 siswa. Kelas XI berjumlah 8 kelas yang terdiri dari 320 siswa dan kelas
XII berjumlah 7 kelas dengan jumlah siswa 264.
4.1.2. Visi dan Misi Visi
Unggul dalam prestasi, terampil dalam perbuatan, mulia dalam akhlak.
Misi
a. Menciptakan siswa yang cerdas akan disiplin ilmu dan kegiatan
ekstakulikuler yang diperoleh
b. Menumbuh kembangkan semangat keunggulan secara intensif kepada
seluruh warga sekolah dan masyarakat
c. Meningkatkan peranan perpustakaan
e. Menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif
4.1.3. Tujuan
a. Membekali siswa dengan penguasaan materi yang sesuai dengan
kurikulum terampil dalam menggunakan alat-alat atau media
pembelajaran, paham akan komputer serta Aplikasi Program
b. Memiliki ketulusan yang life skill
c. Memiliki ketulusan yang berakhlak mulai dan tanggap terhadap kemajuan
d. Memiliki ketulusan yang mampu bersaing di jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.
4.1.4. Motto
Satu-satunya kelaparan yang bukan bencana adalah kelaparan akan bahan
bacaan. Satu-satunya kehausan yang bukan bencana kehausan akan ilmu
pengetahuan.
4.2. Karakteristik Responden
Tabel 4.2.1. Distribusi Frekuensi Responden pada Kelas XI SMA Prayatna Tahun 2015
No Karakteristik Jumlah %
1 Jenis Kelamin
Laki-laki 17 35,4
Perempuan 31 64,6
2 Umur
15 Tahun 1 2,1
16 Tahun 12 25,0
17 Tahun 29 60,4
18 Tahun 6 12,5
[image:51.595.113.515.506.721.2]Dari tabel 4.2.1. Diatas diketahui responden yang berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 17 responden (35,4%) dan yang berjenis kelamin perempuan
sebanyak 31 responden (64,6%). Dan diketahui karakteristik umur responden
yang berumur 15 tahun sebanyak 1 responden (2,1%), 16 tahun sebanyak 12
responden (25,0%), 17 tahun sebanyak 29 responden (60,4%) dan 18 tahun
sebanyak 6 responden (12,5%).
4.3. Sumber Informasi Pendidikan Seks Di Sekolah Responden (Khususnya Tentang IMS dan Pencegahannya)
a. Di Kelas Anda Ada Mendapatkan Pelajaran Tentang Pendidikan Seks Tabel 4.3.1 Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden Tentang Ada
Mendapatkan Pelajaran Tentang Pendidikan Seks
Pendidikan Seks di Sekolah f %
Ada 9 18,8
Tidak Ada 4 8,3
Tidak Tahu 35 72,9
Total 48 100,0
Dari tabel 4.3.1. di atas diketahui bahwa sebagian besar responden
menjawab “tidak tahu“ sebanyak 35 responden (72,9%), sebanyak 9 responden (18,8%) menjawab “ada” , dan sebanyak 4 responden (8,3%) menjawab “tidak ada“.
b. Di Kelas AndaAda Mata Pelajaran Khusus yang Mengajarkan Tentang Pendidikan Seks
Tabel 4.3.2. Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden Tentang Ada Mata Pelajaran Khusus yang Mengajarkan Tentang Pendidikan Seks
Mata Pelajaran Khusus Tentang Pendidikan Seks
f %
Ada 3 6,3
Tidak Ada 5 10,4
Tidak Tahu 40 83,3
Total 48 100,0
Dari tabel 4.3.2. di atas diketahui bahwa sebagian besar responden
(10,4%) menjawab “tidak ada” , dan sebanyak 3 responden (6,3%) menjawab “ada.
c. Anda Menyukai Pelajaran Tersebut
Tabel 4.3.3. Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden Tentang Responden Menyukai Pelajaran Tersebut
Menyukai Pelajaran Tentang Pendidikan Seks
f %
Ya 8 16,7
Tidak 40 83,3
Total 48 100,0
Dari tabel 4.3.3. di atas diketahui bahwa sebagian besar responden
menjawab “tidak” yaitu sebanyak 40 responden (83,3%) dan sebanyak 8 responden (16,7%) menjawab “ya”menyukai pelajaran tersebut.
d. Anda Mendapatkan Materi Tentang Pencegahan IMS Di dalam Pelajaran Tersebut
Tabel 4.3.4. Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden Tentang Responden Mendapatkan Materi Pencegahan IMS Di dalam Pelajaran Tersebut
Materi Tentang Pencegahan IMS di Dalam Pelajaran Tersebut
f %
Tidak Ada 16 33,3
Tidak Tahu 32 66,7
Total 48 100,0
Dari tabel 4.3.4. di atas diketahui bahwa sebagian besar responden
menjawab “tidak tahu“ sebanyak 32 responden (66,7%), sebanyak 16 responden (33,3%) menjawab “tidak ada” , dan tidak ada atau (0%) responden yang menjawab “ada” materi pencegahan IMS di pelajaran tersebut.
e. Cara Guru Menyampaikan Materi Tersebut Kepada Para Siswa/i Di Kelas
Berikut ini adalah beberapa cara guru menyampaikan materi-materi
[image:53.595.113.511.136.250.2]dengan memberikan leaflet atau brosur dan memberikan buku bacaan. Dan
sebaran jawaban responden terdapat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.3.5. Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden Tentang Cara Guru Menyampaikan Materi Kepada Para Siswa/i Di Kelas
Cara Guru Menyampaikan f %
Bila Jawaban < 2 38 79,2
Bila Jawaban 2 10 20,8
Total 48 100,0
Dari tabel 4.3.5. di atas diketahui bahwa sebagian besar responden
menjawab yaitu bila jawaban < 2 (menyampaikan secara langsung) sebanyak 38
responden (79,2%), dan sebanyak 10 responden (20,8%) menjawab yaitu bila
jawaban 2-3 (dengan memberikan leaflet atau brosur dan menyampaikan secara
langsung).
Tabel 4.3.6. Distribusi Frekuensi Sumber Informasi Pendidikan Seks Di Sekolah Responden Terhadap Pencegahan IMS Di SMA Prayatna Medan Tahun 2015
Pendidikan Seks di Sekolah f %
Baik 1 2,1
Sedang 17 35,4
Kurang 30 62,5
Total 48 100,0
Dari tabel 4.3.6.di atas dapat dilihat bahwa sumber informasi pendidikan
seks di sekolah responden dominan masih dalam kategori kurang yaitu sebanyak
30 responden (62,5%) mengatakan masih kurang, sebanyak 17 responden (35,4%)
sedang , dan hanya 1 responden (2,1%) yang mengatakan peranan pendidikan
[image:54.595.112.512.424.509.2]4.4. Sumber Informasi Dari Keluarga
a. Ada Dari Anggota Keluarga Anda Yang Mengetahui Tentang Pencegahan IMS
Tabel 4.4.1 Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden Tentang ada dari anggota keluarga anda yang mengetahui tentang IMS Anggota Keluarga Mengetahui
IMS
f %
Ada 9 18,8
Tidak ada 18 37,5
Tidak tahu 21 43,8
Total 48 100,0
Dari tabel 4.4.1 di atas diketahui bahwa sebanyak 9 responden (18,8%)
menjawab ada, sebanyak 18 responden (37,5%) menjawab tidak ada, dan
sebanyak 21 responden (43,8%) menjawab tidak tahu.
b. Keluarga Anda Pernah Memberikan Informasi tentang Pencegahan IMS
Tabel 4.4.2. Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden Tentang Keluarga Responden Pernah Memberikan Informasi tentang Pencegahan IMS
Keluarga Yang Memberikan Informasi Pencegahan IMS
f %
Pernah 17 35,4
Tidak Pernah 31 64,6
Total 48 100,0
Dari tabel 4.4.2. di atas diketahui bahwa sebagian besar responden
menjawab pernah yaitu sebanyak 17 responden (35,4%),dan responden yang
menjawab tidak pernah sebanyak 31 responden (64,6%).
b. Keluarga anda menyarankan kepada anda untuk tidak melakukan seks bebas
Untuk sumber informasi dari keluarga pada pertanyaan tentang ada
keluarga menyarankan untuk tidak melakukan seks bebas seluruh responden
Tabel 4.4.3 Distribusi Frekuensi Sumber Informasi Keluarga Responden Terhadap Pencegahan IMS Di SMA Prayatna Medan Tahun 2015
Sumber Informasi Keluarga f %
Baik 14 29,2
Sedang 34 70,8
Total 48 100,0
Dari tabel 4.4.3 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
dengan kategori sedang yaitu sebanyak 34 responden (70,8%), dan sebanyak 14
responden (29,2) dengan kategori baik.
4.5. Sumber Informasi Dari Teman
a. Ada Teman Anda Yang Mengetahui tentang IMS
Tabel 4.5.1. Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden Tentang Teman yang Ada Mengetahui Tentang IMS
Teman Yang Mengetahui Tentang IMS
f %
Ada 10 20,8
Tidak ada 21 43,8
Tidak Tahu 17 35,4
Total 48 100,0
Dari Tabel 4.5.1 di atas diketahui bahwa responden memilih jawaban ada
sebanyak 10 reponden (20,8%), sebanyak 21 responden (43,8%) menjawab tidak
ada, dan sebanyak 17 responden (35,4%) memilih jawaban tidak tahu.
b. Ada Teman Anda yang Pernah Memberikan Informasi Tentang Pencegahan IMS
Tabel 4.5.2. Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden Tentang teman yang pernah memberikan Informasi tentang pencegahan IMS
Teman Yang Memberikan Informasi Tentang Pencegahan IMS
f %
Pernah 22 45,8
Tidak pernah 26 54,2
[image:56.595.113.516.301.433.2]Dari tabel 4.5.2 di atas dapat dilihat bahwa responden yang menjawab
pernah sebanyak 22 responden (45,8%), dan sebanyak 26 responden (54,2%)
menjawab tidak pernah.
c. Teman Anda Pernah Mengajak Responden Untuk Mencari Informasi Tentang IMS Dan Pencegahannya
Tabel 4.5.3. Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden Tentang teman Yang Pernah Mencari Informasi Tentang Pencegahan IMS
Teman Yang Mencari Informasi Tentang IMS
f %
Pernah 20 41,7
Tidak pernah 28 58,3
Total 48 100,0
Dari Tabel 4.5.3 di atas diketahui bahwa responden yang memilih jawaban
pernah yaitu 20 responden (41,7%), dan sebanyak 28 responden (58,3%)
menjawab tidak pernah.
Tabel 4.5.4. Distribusi Frekuensi Sumber Informasi Dari Teman Responden TentangPencegahan IMS Di SMA Prayatna Medan Tahun 2015
Sumber Informasi Teman f %
Baik 12 25,0
Sedang 36 75,0
Total 48 100,0
Dari tabel 4.5.4 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
dengan kategori sedang yaitu sebanyak 36 responden (75,0%), dan sebanyak 12
responden (25,0) dengan kategori baik.
4.6. Pengetahuan Responden Tentang Pencegahan IMS 4.6.1. Pengetahuan Tentang Pencegahan IMS
Tabel 4.6.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Pencegahan IMS
No Pengertian Infeksi menular seksual Jumlah Persen
1 Penyakit yang datang dari Tuhan 0 0,0
2 Penyakit yang disebabkan oleh aktifitas seksual
48 100,0
3 Penyakit mata yang dapat menyebabkan kebutaan
[image:57.595.114.510.163.304.2]Jumlah 48 100,0 Penyebab Infeksi menular seksual Jumlah Persen
1 Bakteri, jamur dan parasit 18 37,5
2 Bakteri, jamur,dan tanaman ganggang 12 25,0
3 Bakteri, ganggang, dan protozoa 18 37,5
Jumlah 48 100,0
Contoh Infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri
Jumlah Persen
1 Gonore 13 27,1
2 HIV/AIDS 20 41,6
3 Keputihan 15 31.3
Jumlah 48 100,0
Lanjutan Tabel Pengetahuan Tentang Pencegahan IMS No Orang-orang yang paling berisiko tertular
infeksi Menular Sekual
Jumlah Persen
1 Bayi 18 37,5
2 Remaja 20 41,6
3 Semua usia 10 20,8
Jumlah 48 100,0
Seseorang yang berisiko tinggi dapat tertular IMS
Jumlah Persen 1 Melakukan seks dengan menggunakan
kondom
13 27,0
2 Melakukan seks bebas tanpa kondom 15 31,3
3 Melakukan seks dengan satu pasangan tanpa kondom
20 41,6
Jumlah 48 100,0
Tanda dan gejala IMS secara umum Jumlah Persen 1 Keluarnya cairan/keputihan yang tidak
normal dari vagina atau penis
10 20,8
2 Kemerahan di sekitar alat kelamin 22 45,8
3 Keluar darah pada saat BAB 16 33,3
Jumlah 48 100,0
Jenis-jenis dari infeksi menular seksual Jumlah Persen
1 Kencing nanah, Raja singa dan Keputihan 13 27,0
2 Keputihan, Kencing nanah, dan Radang pada serviks
20 41,6
3 Kencing nanah, Raja singa dan Radang pada serviks
15 31,3
HIV/AIDS adalah salah satu jenis IMS yang menyerang
Jumlah Pesen
1 Sistem pernapasan 10 20,8
2 Sistem pencernaan 22 45,8
3 Sistem kekebalan tubuh 16 33,3
Jumlah 48 100,0
IMS dapat ditularkan melalui, kecuali Jumlah Persen
1 Peralatan makanan 13 27,1
2 Hubungan seks tanpa pengaman 30 62,5
3 Tranfusi darah 5 10,4
Jumlah 48 100,0
Lanjutan Tabel Pengetahuan Pencegahan IMS
No Bahaya yang dapat ditimbulkan dari IMS Jumlah Persen
1 Kanker usus besar 16 33,3
2 Dapat merusak penglihatan, otak dan hati 16 33,3
3 Kemandulan dan keguguran 16 33,4
Jumlah 48 100,0
Cara-cara melakukan pencegahan pada IMS
Jumlah Persen 1 Menjaga organ reproduksi agar tetap bersih
dan sehat
20 41,6
2 Memakai celana dalam yang ketat 13 27,0
3 Menggunakan pengaman pada saat
melakukan seks
15 31,3
Jumlah 48 100,0
Tidak Melakukan seks bebas Jumlah Persen
1 Pengobatan IMS 14 29,1
2 Pencegahan IMS 12 25,0
3 Agar tetap sehat 22 45,8
Jumlah 48 100,0
Pencegahan IMS Jumlah Persen
1 Tidak melakukan seks secara bebas 13 27,1
2 Menggunakan obat sebelum melakukan hubungan seks
13 27,1
3 Berteman dengan orang yang baik 22 45,8
Jumlah 48 100,0
Salah satu upaya melakukan pencegahan terhadap IMS
Jumlah Persen
1 Tidak melakukan ciuman dengan pasangan 30 62,5
2 Tidak melakukan oral seks 11 22,9
3 Tidak berteman dengan orang yang menderita IMS
7 14,5
Lanjutan Tabel Pengetahuan Pencegahan IMS
No Langkah-langkah pencegahan IMS Jumlah Persen 1 Mencari Informasi sebanyak mungkin,
pergaulan yang sehat, rajin olahraga dan makan makanan yang bergizi
18 37,5
2 Menjaga kebersihan organ reproduksi, bergaul sehat, olahraga teratur dan makan makanan yang sehat
20 41,6
3 Bergaul secara sehat, olahraga teratur, suka keluyuran
10 20,8
Jumlah 48 100,0 Remaja yang berisiko tinggi dapat tertular
IMS
Jumlah Persen 1 Berpegangang tangan, berciuman, dan
berpelukan dengan lawan jenis
15 31,3
2 Selalu percaya diri, suka merayu pasangan, berdandan
15 31,3
3 Berdandan, over akting di depan lawan jenis 18 37,5
Jumlah 48 100,0
Salah satu cara pencegahan terhadap virus HIV
Jumlah Persen
1 Tidak memakai pakaian dalam penderita 10 20,8
2 Tidak berteman dengan orang yang terkena HIV
22 45,8
3 Tidak menerima donor darah dari orang yang menderita HIV
16 33,3
Jumlah 48 100,0
Dari tabel 4.6.1. diatas didapat bahwa pertanyaan dari infeksi menular
seksual adalah penyakit yang disebabkan oleh aktifitas seksual jawaban yang
paling tinggi yaitu benar sebanyak 48 orang (100,0%). Pertanyaan dari infeksi
seksual disebabkan oleh bakteri, jamur dan parasit jawaban yang paling tinggi
yaitu bakteri, jamur dan parasit yaitu sebanyak 18 responden (37,5%). Pertanyaan
dari beberapa contoh infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri adalah gonore
jawaban yang paling tinggi yaitu HIV/AIDS sebanyak 20 responden (41,6%).
Pertanyaan dari orang-orang yang paling berisiko tertular infeksi menular seksual
adalah semua usia jawaban yang paling tinggi yaitu remaja sebanyak 20 orang
(41,6%). Pertanyaan dari seseorang dapat tertular IMS apabila melakukan
melakukan seks dengan satu pasangan sebanyak 20 orang (41,6%). Pertanyaan
dari tanda dan gejala IMS secara umum adalah keluar cairan yang tidak normal
dari alat kelamin dan kemerahan disekitar alat kelamin jawaban yang paling tinggi
yaitu kemerahan di sekitar alat kemaluan sebanyak 22 orang (45,8%). Pertanyaan
dari jenis-jenis dari infeksi menular seksual adalah kencing nanah, raja singa dan
keputihan jawaban yang paling tinggi yaitu keputihan, kencing nanah, radang
pada serviks sebanyak 20 orang (41,6%). Pertanyaan dari HIV/AIDS adalah salah
satu jenis IMS yang menyerang system kekebalan tubuh jawaban yang paling
tinggi yaitu sistem pencernaan sebanyak 22 orang (45,8%). Pertanyaan dari IMS
dapat ditularkan melalui hubungan seks tanpa pengaman dan transfusi darah
jawaban yang paling tinggi yaitu hubungan seks tanpa pengaman sebanyak 30
orang (