• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSISTENSI PENGOBATAN DUKUN PATAH TULANG PADA MASYARAKAT GAYO DI DESA GELELUNGI KEC. PEGASING KAB. ACEH TENGAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EKSISTENSI PENGOBATAN DUKUN PATAH TULANG PADA MASYARAKAT GAYO DI DESA GELELUNGI KEC. PEGASING KAB. ACEH TENGAH."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

EKSISTENSI PENGOBATAN DUKUN PATAH TULANG

PADA MASYARAKAT GAYO DI DESA GELELUNGI

KEC. PEGASING KAB. ACEH TENGAH

Oleh:

ILHAM

NIM. 308322033

Program Studi Pendidikan Antropologi (S1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

ABSTRAK

Ilham 308322033, Eksistensi Pengobatan Dukun Patah Tulang Pada Masyarakat Gayo Di Desa Gelelungi Kec. Pegasing kab. Aceh Tengah, Skripsi Program Studi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2012. Pembimbing Skripsi : Dra. Nurjannah, M.Pd, pembimbing akademik : DR.phil. Ichwan Azhari, MS.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi pengobatan patah tulang pada masyarakat Gayo di Desa Gelelungi, mengetahui cara dukun patah tulang pada masyarakat Gayo dalam menyembuhkan pasien patah tulang, mengetahui tingkat kesembuhan pengobatan dukun patah tulang, mengetahui alat dan obat yang digunakan dalam menyembuhkan patah tulang beserta pengolahan tumbuhan obat patah tulang pada masyarakat Gayo dan bagaimana tradisi pengobatan tradisional patah tulang sebagai budaya leluhur yang bisa Eksis pada masyarakat Gayo sebagai suatu pengobatan alternatif di Desa Gelelungi kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah.

Metode penelitian yang digunakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif, populasi dalam penelitian ini masyarakat desa Gelelungi dengan sample Pak Yusra, Pak Sajarwin dan pasien patah tulang yang sedang berobat maupun yang sudah sembuh. Teknik pengambilan data menggunakan sampel sampling purposive, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi dan teknik analisa data menggunakan deskriptif.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulisi panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala

rahmat dan ridho serta kasih sayangnyalah skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi

ini adalah salah satu persyaratan bagi mahasiswa untuk menyelesaikan studi pada

program sarjana tingkat satu. Skripsi ini berjudul “Eksistensi Pengobatan Dukun

Patah Tulang Pada Masyarakat Gayo Di Desa Gelelungi Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pandangan orang Gayo terhadap pengobatan dukun patah tulang pada masyarakat

Gayo di Desa Gelelungi, mengetahui cara dukun patah tulang pada masyarakat

Gayo dalam menyembuhkan pasien patah tulang, mengetahui tingkat

kesembuhan pengobatan dukun patah tulang, mengetahui alat dan obat yang

digunakan dalam menyembuhkan patah tulang beserta pengolahan tumbuhan

obat patah tulang pada masyarakat Gayo dan Bagaimana tradisi pengobatan

tradisional patah tulang sebagai budaya leluhur yang bisa Eksis pada masyarakat

Gayo sebagai suatu pengobatan alternatif di Desa Gelelungi kecamatan Pegasing

Kabupaten Aceh Tengah. Dalam penelitian ini penulis banyak mengalami

kendala dan hambatan yang disebabkan keterbatasan peneliti dalam berbagai hal,

namun berkat bantuan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini terselesaikan juga.

Untuk semua jasa baik yang diberikan dalam penyelasaian skripsi ini, penulis

ucapkan salut dan terimakasih yang setinggi-tingginya. Ucapan terima kasih

(4)

1. Ayahhanda (Kali) dan Ibunda tercinta (Wardiah), yang telah berjasa

membimbing, mendidik, membesarkan, menyekolahkan penulis hingga ke

Perguruan Tinggi dengan pengorbanan yang luar biasa. Kini saatnya penulis

bisa berdiri sampai di sini, itupun oleh karena perjuangan kalian. Tak banyak

yang bisa saya perbuat untuk membalas kasih dan pengorbanan kalian selain

doa dan selalu memberikan yang terbaik dari yang terbaik di dunia ini untuk

kalian. Penulis mengakui bahwasanya dalam perkuliahan sangat egois tapi

semua itu penulis lakukan bukanlah dengan maksud ingin menyakiti

orang-orang disekeliling terlebih kalian namun itu semua penulis lakukan demi

merubah regenerasi keluarga yang kini tidak satupun yang masih mendapat

gelar Sarjana. Doakan anakmu ini agar tetap tegar dalam menjalani segala

cobaan dan tantangan dalam perjalanan hidup dan dengan curahan kasih

sayang yang tiada terhingga, sekali lagi berejen Ama orom Ineku.

2. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor UNIMED beserta

stafnya.

3. Bapak Drs. H. Restu, MS selaku Dekan FIS UNIMED, Pembantu Dekan

beserta stafnya.

4. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si selaku PD III di FIS UNIMED.

5. Ibu Dra. Nurjannah, MPd sebagai dosen pembimbing Skripsi dan selaku

(5)

6. Bapak DR.Phil. Ichwan Azhari selaku pembimbing Akademik penulis yang

telah memberi semangat dan bimbingan kepada penulis.

7. Bapak/Ibu Dosen beserta staf pegawai di Program Studi Pendidikan

Antropologi.

8. Bapak Yusra selaku Kepala Kampung Gelelungi sekaligus sebagai

Narasumber dalam penulisan Skripsi ini.

9. Dan yang terkasih sayang kepada Umi Zulhelmi Adhani Rambe yang telah

banyak memberikan dorongan, pengertian, pengorbanan bantuan moril dan

kasih sayang yang luar biasa selama mengikuti perkuliahan sampai Skripsi ini

terselesaikan

10.Buat saudara-saudari penulis yang telah memberi semangat, dukungan doa

bagi penulis selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

11.Buat Mr. Adios, Ningsih Muriani, Teguh Kala, Bang Bobi, Sastrawan Ilmi,

Rahmanndi, dan Arfa,terima kasih atas semua dukungannya.

12.Buat semua saudara baik Pa’cik, Ma’cik, Ngah terima kasih atas semua

dukungannya.

13.Buat sahabat-sahabat kost , Robi, Aris, Abdi, Adlan, Shafwan, Arif, Sukurdi

(6)

Penulis menyadari skripsi ini belum sempurna, oleh karena itu penulis

sangat mengharapkan keritik dan saran yang membangun guna perbaikan skripsi

ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

mebantu dan semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca.

Medan, 27 Juli 2012

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ABSTRAK ...

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Perumusan Masalah ... 6

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Pengertian Eksistensi ... 9

2.2 Pengobatan Tradisional ... 10

2.3 Pengobatan Tradisional Patah Tulang Pada Masyarakat Gayo... 13

2.4 Pengobatan Patah Tulang Pada Masyarakat Gayo Merupakan Warisan Budaya ... 16

2.5 Konsep Sehat dan Sakit ... 19

2.6 Kesehatan Dalam Kebudayaan ... 21

(8)

BAB III. METODE PENELITIAN ... 26

3.1 Metode Penelitian... 26

3.2 Lokasi Penelitian ... 26

3.3 Populasi ... 27

3.4 Sample ... 27

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.6 Teknik Analisa Data ... 28

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

4.1 Deskripsi Desa Gelelungi Kec. Pegasing Kab. Aceh Tengah ... 30

4.2 Persepsi Masyarakat Pada Dukun Di Desa Gelelungi Kec. Pegasing Kab. Aceh Tengh ... 35

4.3 Eksistensi Pengobatan Dukun Patah Tulang Pada Masyarakat Gayo ... 43

4.4 Cara Dukun Patah Tulang Pada Masyarakat Gayo Dalam Menyembuhkan Pasien Patah Tulang ... 47

4.5 Tingkat Kejegeren (kesembuhan) Pengobatan Dukun Patah Tulang Pada Masyarakat Gayo ... 53

4.6 Alat Dan Obat Yang Digunakan Dalam Menyembuhkan Patah Tulang Pada Masyarakat Gayo Dan Untuk Mengetahui Cara Pengolahan Tumbuhan Obat Patah Tulang ... 55

(9)

4.8 Biaya Pengobatan Patah Tulang... 61

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

5.1 Kesimpulan ... 62

5.2 Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kultur merupakan warisan sosial yang dapat dimiliki oleh setiap individu,

kelompok dan masyarakat suku bangsa tentu ini semua diperoleh dengan cara

dibelajarkan, mempelajari, menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan

sehari-hari.

Agar tetap bertahan dan lestarinya suatu warisan budaya tidak lepas dari

dorongan keluarga, lembaga pendidikan dan sosial masyarakat. Ini artinya warisan

budaya tidak akan bertahan, berjalan dan berkembang di manapun berada jika

tidak diturunkan/wariskan melalui ketiga dorongan tersebut dan mempelajarinya

secara berlanjut, karena hanya dengan ketiga itulah kultul akan semakin eksis.

Warisan budaya pada intinya adalah suatu pengetahuan yang dapat

berfungsi menghadapi tantangan kehidupan. Dalam masyarakat tradisional

pengetahuan umumnya diperoleh dengan cara belajar dan mewarisinya secara

turun menurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Sebagai salah satu unsur kebudayaan daerah yang bersifat universal yang

telah diwarisi secara turun menurun oleh masyarakat pendukungnya, salah satu

diantaranya adalah pengetahuan yang berkenaan dengan kesehatan khususnya

pengobatan tradisional.

Pengobatan tradisional merupakan suatu pengobatan alternative yang

(11)

pengobatan medis modern. Pengobatan medis tradisional salah satu diantaranya

adalah pengobatan medis tradisional patah tulang pada masyarakat Gayo di

Kabupaten Aceh Tengah yang masih tumbuh di tengah-tengah masyarakat

kususnya di Desa Gelelungi.

Masih digemarinya pengobatan tradisional patah tulang ini menunjukan

pengobatan tradisional patah tulang masih mendapat kepercayaan serta diminati

masyarakat guna penyembuhan dan pemeliharaan kesehatan dalam

keberlangsungan hidup sehari-hari khususnya patah tulang pada masyarakat Gayo.

Pada dasarnya kesehatan adalah salah satu kebutuhan yang mendasar

bagikeberlangsungan kehidupan manusiaa di samping sebagai

kebutuhan-kebutuhan lainnya seperti pangan, tempat tinggal dan pendidikan, karena hanya

dalam keadaan sehat manusia dapat hidup, tumbuh berkembang ,berkarya dan

mengaplikasikan ide-ide yang dimilki dengan baik.

Setiap kelompok etnis di manapun berada relatif telah menguasai dan

mengembangkan pengetahuan kesehatan. Pengetahuan kesehatan tradisonal

dengan pengetahuan medis modern memiliki persamaan dan juga perbedaan,

namun secara umum pengobatan kesehatan tradisional yang dikenal dan dipahami

oleh Dukun patah tulang berbeda dengan pengobatan kesehatan medis modern

yang berasal dari Barat.

Model penyembuhan kesehatan tradisional dapat dilihat dalam berbagai

bentuk upacara, alat yang digunakan, obat yang dugunakan terkadang memakai

ritual, iringan musik tradisional, tari-tarian, penggunaan mantra, mengenal kemali

(12)

ketrampilan tangan seperti cara mengalun, memijat atau mengurut bagian-bagaian

tertentu, di samping itu memberikan berbagai obat-obatan dari macam-macam

ramuan yang berasal dari dedaunan, akar tumbuh-tumbuhan, dan umbi-umbian

yang ke seluruhan jarang dijumpai dalam sistem kesehatan medis modern.

Pengobatan tradisional patah tulang pada masyarakat Gayo memiliki

pandangan dan konsep yang jauh berbeda dengan pengobatan patah tulang medis

modern (akunfuntur), sekalipun pelayanan kesehatan medis modern telah

berkembang begitu pesat di Indonesia, namun masih terdapat sebahagian anggota

masyarakat yang mempercayai dan masih menggunakan jasa pengobatan

tradisional khususnya pengobatan tradisional patah tulang pada masyarakat Gayo

di Kabupaten Aceh Tengah.

Ini mengindikasikan, walaupun perkembangan dunia kedokteran modern

telah maju dan berkembang pesat, namun dalam realitanya jumlah anggota

masyarakat pengguna jasa pengobatan tradisional tetap ada dan hampir tidak

pernah surut.

Hal ini disebabkan pengobatan tradisional telah diakui keberadaanya

sebagai metode yang ampuh dalam penyembuhan berbagai macam penyakit. Dan

ini sudah lama dikenal secara khusus oleh sebagian masyarakat desa Gelelungi.

Perkembangan pengobatan tradisional yang mulai muncul setelah perang

dunia ke II Foster (1986), bahwa setiap Negara mengenal serta mengembangkan

pengobatan tradisional masing-masing hal ini ditandai munculnya para

Antropolog memperdalam pengetahuan mereka tentang kesehatan sehingga

(13)

Selain itu ini dapat diwujudkan seperti pengobatan tradisional patah tulang

Gayo yang dilakukan dengan cara-cara sederhana dengan menggunakan mantra

(doa), bahan obat atau ramuan serta peralatan cukup sederhana, artinya

menggunakan bahan serta peralatan yang mudah didapat dari alam, adanya

kepercayaan tentang kekuatan magis dalam bentuk mantra atau doa, pantangan

(kemali) yang perlu dijaga dan Dindari selama perawatan dan pengobatan

berlangsung, berbagai faktor inilah yang menjadikan pengobatan tradisonal ini

ternyata masih tetap ada, walaupun kemajuan sistem pengobatan modern telah

mengalami perkembangan yang pesat.

Hal ini dapat dilihat dengan munculnya praktek pengobatan tradisional

patah tulang Gayo di pedesaan sampai ke kota-kota besar dan tidak hanya di

Nanggroe Aceh Darusalam (NAD) bahkan pengobatan tradisional patah tulang

juga ada di Sumatera bahkan Jawa dengan nama yang berbeda dan mungkin di

belahan dunia juga masih banyak dijumpai pengobatan tradisional patah tulang.

Pengobatan patah tulang pada masyarakat Gayo muncul dengan berbagai

macam nama yang masing masing nama tersebut diberi nama pada nama dukun

tersebut. Pengobatan inilah yang menjadi subjek penelitian ini. Selain itu peneliti

mengambil pengobatan patah tulang karena masih ada masyarakat yang

menderita dan mengalami patah tulang akibat berbagai hal memilih dan

mempercayai sistem pengobatan tradisonal patah tulang sebagai alternatif dalam

menyembuhkan patah tulang.

Dari pemaparan di atas, peneliti menjadi tertarik untuk melakukan

(14)

rahasia dan fenomena yang terkandung di dalam pengobatan tradisional patah

tulang sehingga masih tetap ada.

Selain daripada itu kondisi di lapangan menunjukan masih ada terdapat

lokasi pengobatan tradisonal tidak hanya di desa Gelelungi tetapi merambah

samapai pada lintas Kecamatan, dan bahkan lintas Kabupaten. Kemudian di

dukung dengan masih besarnya jumlah penderita patah tulang yang

mempercayakan penyembuhannya kepada pengobatan medis tradisional guna

penyembuhan patah tulang.

Berdasarkan observasi tahap awal, ternyata masih ada orang yang datang

berobat ke dukun patah tulang, bukan hanya warga setempat bahkan yang datang

warga di luar desa serta bukan hanya etnis Gayo saja yang datang berobat tetapi

etnis di luar Gayo juga berobat ke dukun patah tersebut.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dikemukakan perumusan

identifikasi masalah yaitu sebagai berikut:

1. Minat masyarakat untuk berobat ke dukun patah tulang Gayo di

Desa Gelelungi Kec. Pegasing Kab. Aceh Tengah.

2. Model penyembuhan pengobatan tradisional dukun patah tulang

Gayo di Desa Gelelungi Kec. Pegasing Kab. Aceh Tengah.

3. Tingkat kesembuhan pengobatan tradisional dukun patah tulang

(15)

4. Eksistensi pengobatan tradisional dukun patah tulang Gayo di Desa

Gelelungi Kec. Pegasing Kab. Aceh Tengah.

5. Faktor-faktor yang mendukung eksistensi pengobatan dukun patah

tulang Gayo di Desa Gelelungi Kec. Pegasing Kab. Aceh Tengah.

1.3 Perumusan Masalah

Agar tidak terjadi kesimpangsiuran, berdasarkan identifikasi di atas

peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Eksistensi pengobatan dukun patah tulang pada

masyarakat Gayo di Desa Gelelungi Kec. Pegasing Kab. Aceh

Tengah?

2. Bagaimana cara dukun patah tulang pada masyarakat Gayo dalam

menyembuhkan pasien patah tulang di Desa Gelelungi Kec.

Pegasing Kab. Aceh Tengah?

3. Bagaimana tingkat kesembuhan pengobatan dukun patah tulang

pada masyarakat Gayo di Desa Gelelungi Kec. Pegasing Kab. Aceh

Tengah?

4. Apa alat dan obat yang digunakan dalam menyembuhkan patah

tulang pada masyarakat Gayo, serta bagaimana cara pengolahan

tumbuhan obat patah tulang di Desa Gelelungi Kec. Pegasing Kab.

Aceh Tengah?

5. Tradisi pengobatan tradisional patah tulang pada masyarakat gayo

(16)

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui eksistensi pengobatan dukun patah tulang pada

masyarakat Gayo di Desa Gelelungi Kec. Pegasing Kab. Aceh

Tengah.

2. Untuk mengetahui cara dukun patah tulang pada masyarakat Gayo

dalam menyembuhkan pasien patah tulang di Desa Gelelungi Kec.

Pegasing Kab. Aceh Tengah.

3. Untuk mengetahui tingkat kesembuhan pengobatan dukun patah

tulang pada masyarakat Gayo di Desa Gelelungi Kec. Pegasing

Kab. Aceh Tengah.

4. Untuk mengetahui Alat dan obat yang digunakan dalam

menyembuhkan patah tulang pada masyarakat Gayo, dan untuk

mengetahui cara pengolahan tumbuhan obat patah tulang di Desa

Gelelungi Kec. Pegasing Kab. Aceh Tengah.

5. Untuk mengetahui tradisi pengobatan tradisional patah tulang pada

masyarakat gayo sebagai budaya leluhur.

1.5 Manfaat Penelitian

1 Untuk memperluas wawasan pengetahuan atau pemahaman penulis

(17)

gayo dan bagaimana eksistensi pengobatan dukun patah tulang

Gayo di Desa Gelelungi Kec. Pegasing Kab. Aceh Tengah.

2 Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang

pengobatan tradisional dukun patah tulang.

3 Sebagai bahan kajian atau penambah literatur untuk penelitian

lebih lanjut bagi mahasiswa perguruan tinggi khususnya di jurusan

(18)

1 DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Azwar, 1996. Antropologi kesehatann Indonesia pengobatan tradisional. Buku kedokteran EGC.

Anderson, dan Foster. 1986. Antropologi Kesehatan. Universitas Indonesia. Jakarta.

Arjadmo, Tjokronegoro, 1992, Semiloka Etika Penelitian Obat Tradisional, Jakara.

Atmaja Pehulisa Sembiring. 2010. Eksistensi pengobatan tradisional patah tulang P.Gurusinga di Jln. Setia budi pasar 1 tanjung sari medan.

Djamal Irwan, Zoer’aini. 1992. Prinsip-prinsip ekologi dan ekologi ekosistem komunitas dan lingkungan. Bumi Aksara. Jakarta.

Effendhie, Macmoed. 1999. Sejarah Budaya. PT. Harum Argajaya.

Hurgronje, C.Snouck. 1996. Gayo Masyarakat dan Kebudayaannya Awal Abad ke-20. Balai Pustaka, Jakarta.

Purba, Jamaluddin. 2008. Pengobatan tradisional Karo. Tesis

Sudarti. 1989. Antropologi medis, Jakarta, Universitas Indonesia.

Koentjaraningrat. 1883. pengantar ilmu antropologi, Aksara Baru, Jakarta.

1974. beberapa pokok antropologi sosial, PT.Dran Rakyat, Jakarta.

2004. Manusia dan kebudayaan di Indonesia. Djambatan.

1969. Pengantar Antropologi. P.D. Aksara (cetakan ke 3). Jakarta.

1980. Pengantar Antropologi I. Universitas Indonesia. Jakarta.

(19)

2 Koentjaraningrat. Budisantoso, Dkk. 2003. Kamus Istilah Antropologi. Progres.

Jakarta.

Kusor. 2007. Tinjauan Antropologi Ekonomi Terhadap Petani di desa hamparan perak Kec. Hamparan Perak Kab. Deli Serdang.

Meleong, Lexi. 2000. Metodologi penelitian kuantitatif. Remana rosdakarya. Bandung.

Notoatdmogjo, soekidjo. 2003. Ilmu kesehatan masyarakat (prinsip-prinsip dasar). PT. Rineka Cipta. Jakarta

Nur tanjung Bahdin, Ardial. 2005. Pedoman penulisan karya ilmiah (proposal, skripsi, dan tesis). Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Reksodiharjdo, Soegeng, 1991, Pengobatan Tradisional Pada Masyarakat Pedesaan Daerah Jawa Tengah, Jakarta Depdikbud

Sahidinur. 2009. Eksistensi perayaan pacu kude (pacuan kuda) bagi masyarakat Kab. Aceh Tengah

Sembiring, Atmaja Pehulisa. 2010. Eksistensi Pengobatan Tradisional Patah Tulang P. Guru Singa di Jln. Setia Budi Pasar I Tanjung Sari Medan.

Sianipar,1992. Dukun, mantra dan kepercayaan, Grafikatama. Jakarta.

Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2008. Kapita Selekta Teori-Teori Antropologi Dan sejarah Sosiologi. Bina Media Printis. Medan.

Spradley ,P James. 2007. Metode Etnografi. Tiara Wacana. Yogyakarka.

Sugiono. 2009. Metode penelitian pendidikan. CV.Alfabeta.

www.gudeg.net/images/icon/icon_sehat.png:15 pebruari. 15:51

(20)

3

http://ian43,wordpress.com/2010/05/perbedaan-dan-pengertiankualitatip-dankuantitatif27:pebruari2012.17:47

Dewantara,Rudy.

http://everythingaboutortho.wordpress.com/2008/06/22/kontroversi-pengobatan-alternatif-patah-tulang/. Patah Tulang bagian I,

Pengobatan Alternatif, dapatkan dipertanggungjawabkan. Diunduh

:02:08:2012, jam 12:30.

Referensi

Dokumen terkait

Pejabat Pembuat Komitmen Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Landak. Sifat : Segera

Sedangkan sesuai dengan hasil keputusan rapat umum pemegang saham tanggal 23 Juni 2004 dan 27 Juni 2003, Perusahaan telah menetapkan cadangan umum masing-masing sebesar Rp

Setelah itu didapatkan larutan standar 10 ppm, untuk diketahui alat yang kami gunakan yakni pada spektrofotometer uv vis dapat menyerap cahaya apabila senyawa

1 Kestabilan nilai rupiah antara lain merupakan kestabilan terhadap harga- harga barang dan jasa yang tercermin pada laju inflasi.Untuk mencapai tujuan tersebut,

Hampir 80 prosen penelitian JST menggunakan model jaringan saraf tiruan umpan balik (backpropagation), model supervised ini dianggap sangat baik dikarenakan proses

Dalam praktik di dunia usaha, baik pada lembaga leasing maupun lembaga pembiayaan setelah akta pembebanan jaminan fidusia dibuat dengan akta, hal ini berkaitan dengan

Menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004, Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan atau menyerahkan harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka

Minyak mentah yang diperoleh dari hasil pengilangan dapat langsung dipisahkan terhadap fraksi-fraksinya untuk menentukan berapa jumlah persen volum dari setiap fraksi