EKSISTENSI PENGOBATAN DUKUN PATAH TULANG
PADA MASYARAKAT GAYO DI DESA GELELUNGI
KEC. PEGASING KAB. ACEH TENGAH
Oleh:
ILHAM
NIM. 308322033
Program Studi Pendidikan Antropologi (S1)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Ilham 308322033, Eksistensi Pengobatan Dukun Patah Tulang Pada Masyarakat Gayo Di Desa Gelelungi Kec. Pegasing kab. Aceh Tengah, Skripsi Program Studi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2012. Pembimbing Skripsi : Dra. Nurjannah, M.Pd, pembimbing akademik : DR.phil. Ichwan Azhari, MS.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi pengobatan patah tulang pada masyarakat Gayo di Desa Gelelungi, mengetahui cara dukun patah tulang pada masyarakat Gayo dalam menyembuhkan pasien patah tulang, mengetahui tingkat kesembuhan pengobatan dukun patah tulang, mengetahui alat dan obat yang digunakan dalam menyembuhkan patah tulang beserta pengolahan tumbuhan obat patah tulang pada masyarakat Gayo dan bagaimana tradisi pengobatan tradisional patah tulang sebagai budaya leluhur yang bisa Eksis pada masyarakat Gayo sebagai suatu pengobatan alternatif di Desa Gelelungi kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah.
Metode penelitian yang digunakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif, populasi dalam penelitian ini masyarakat desa Gelelungi dengan sample Pak Yusra, Pak Sajarwin dan pasien patah tulang yang sedang berobat maupun yang sudah sembuh. Teknik pengambilan data menggunakan sampel sampling purposive, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi dan teknik analisa data menggunakan deskriptif.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulisi panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
rahmat dan ridho serta kasih sayangnyalah skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi
ini adalah salah satu persyaratan bagi mahasiswa untuk menyelesaikan studi pada
program sarjana tingkat satu. Skripsi ini berjudul “Eksistensi Pengobatan Dukun
Patah Tulang Pada Masyarakat Gayo Di Desa Gelelungi Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pandangan orang Gayo terhadap pengobatan dukun patah tulang pada masyarakat
Gayo di Desa Gelelungi, mengetahui cara dukun patah tulang pada masyarakat
Gayo dalam menyembuhkan pasien patah tulang, mengetahui tingkat
kesembuhan pengobatan dukun patah tulang, mengetahui alat dan obat yang
digunakan dalam menyembuhkan patah tulang beserta pengolahan tumbuhan
obat patah tulang pada masyarakat Gayo dan Bagaimana tradisi pengobatan
tradisional patah tulang sebagai budaya leluhur yang bisa Eksis pada masyarakat
Gayo sebagai suatu pengobatan alternatif di Desa Gelelungi kecamatan Pegasing
Kabupaten Aceh Tengah. Dalam penelitian ini penulis banyak mengalami
kendala dan hambatan yang disebabkan keterbatasan peneliti dalam berbagai hal,
namun berkat bantuan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini terselesaikan juga.
Untuk semua jasa baik yang diberikan dalam penyelasaian skripsi ini, penulis
ucapkan salut dan terimakasih yang setinggi-tingginya. Ucapan terima kasih
1. Ayahhanda (Kali) dan Ibunda tercinta (Wardiah), yang telah berjasa
membimbing, mendidik, membesarkan, menyekolahkan penulis hingga ke
Perguruan Tinggi dengan pengorbanan yang luar biasa. Kini saatnya penulis
bisa berdiri sampai di sini, itupun oleh karena perjuangan kalian. Tak banyak
yang bisa saya perbuat untuk membalas kasih dan pengorbanan kalian selain
doa dan selalu memberikan yang terbaik dari yang terbaik di dunia ini untuk
kalian. Penulis mengakui bahwasanya dalam perkuliahan sangat egois tapi
semua itu penulis lakukan bukanlah dengan maksud ingin menyakiti
orang-orang disekeliling terlebih kalian namun itu semua penulis lakukan demi
merubah regenerasi keluarga yang kini tidak satupun yang masih mendapat
gelar Sarjana. Doakan anakmu ini agar tetap tegar dalam menjalani segala
cobaan dan tantangan dalam perjalanan hidup dan dengan curahan kasih
sayang yang tiada terhingga, sekali lagi berejen Ama orom Ineku.
2. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor UNIMED beserta
stafnya.
3. Bapak Drs. H. Restu, MS selaku Dekan FIS UNIMED, Pembantu Dekan
beserta stafnya.
4. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si selaku PD III di FIS UNIMED.
5. Ibu Dra. Nurjannah, MPd sebagai dosen pembimbing Skripsi dan selaku
6. Bapak DR.Phil. Ichwan Azhari selaku pembimbing Akademik penulis yang
telah memberi semangat dan bimbingan kepada penulis.
7. Bapak/Ibu Dosen beserta staf pegawai di Program Studi Pendidikan
Antropologi.
8. Bapak Yusra selaku Kepala Kampung Gelelungi sekaligus sebagai
Narasumber dalam penulisan Skripsi ini.
9. Dan yang terkasih sayang kepada Umi Zulhelmi Adhani Rambe yang telah
banyak memberikan dorongan, pengertian, pengorbanan bantuan moril dan
kasih sayang yang luar biasa selama mengikuti perkuliahan sampai Skripsi ini
terselesaikan
10.Buat saudara-saudari penulis yang telah memberi semangat, dukungan doa
bagi penulis selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.
11.Buat Mr. Adios, Ningsih Muriani, Teguh Kala, Bang Bobi, Sastrawan Ilmi,
Rahmanndi, dan Arfa,terima kasih atas semua dukungannya.
12.Buat semua saudara baik Pa’cik, Ma’cik, Ngah terima kasih atas semua
dukungannya.
13.Buat sahabat-sahabat kost , Robi, Aris, Abdi, Adlan, Shafwan, Arif, Sukurdi
Penulis menyadari skripsi ini belum sempurna, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan keritik dan saran yang membangun guna perbaikan skripsi
ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mebantu dan semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca.
Medan, 27 Juli 2012
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ABSTRAK ...
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Perumusan Masalah ... 6
1.4 Tujuan Penelitian ... 7
1.5 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 9
2.1 Pengertian Eksistensi ... 9
2.2 Pengobatan Tradisional ... 10
2.3 Pengobatan Tradisional Patah Tulang Pada Masyarakat Gayo... 13
2.4 Pengobatan Patah Tulang Pada Masyarakat Gayo Merupakan Warisan Budaya ... 16
2.5 Konsep Sehat dan Sakit ... 19
2.6 Kesehatan Dalam Kebudayaan ... 21
BAB III. METODE PENELITIAN ... 26
3.1 Metode Penelitian... 26
3.2 Lokasi Penelitian ... 26
3.3 Populasi ... 27
3.4 Sample ... 27
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 28
3.6 Teknik Analisa Data ... 28
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30
4.1 Deskripsi Desa Gelelungi Kec. Pegasing Kab. Aceh Tengah ... 30
4.2 Persepsi Masyarakat Pada Dukun Di Desa Gelelungi Kec. Pegasing Kab. Aceh Tengh ... 35
4.3 Eksistensi Pengobatan Dukun Patah Tulang Pada Masyarakat Gayo ... 43
4.4 Cara Dukun Patah Tulang Pada Masyarakat Gayo Dalam Menyembuhkan Pasien Patah Tulang ... 47
4.5 Tingkat Kejegeren (kesembuhan) Pengobatan Dukun Patah Tulang Pada Masyarakat Gayo ... 53
4.6 Alat Dan Obat Yang Digunakan Dalam Menyembuhkan Patah Tulang Pada Masyarakat Gayo Dan Untuk Mengetahui Cara Pengolahan Tumbuhan Obat Patah Tulang ... 55
4.8 Biaya Pengobatan Patah Tulang... 61
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 62
5.1 Kesimpulan ... 62
5.2 Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kultur merupakan warisan sosial yang dapat dimiliki oleh setiap individu,
kelompok dan masyarakat suku bangsa tentu ini semua diperoleh dengan cara
dibelajarkan, mempelajari, menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Agar tetap bertahan dan lestarinya suatu warisan budaya tidak lepas dari
dorongan keluarga, lembaga pendidikan dan sosial masyarakat. Ini artinya warisan
budaya tidak akan bertahan, berjalan dan berkembang di manapun berada jika
tidak diturunkan/wariskan melalui ketiga dorongan tersebut dan mempelajarinya
secara berlanjut, karena hanya dengan ketiga itulah kultul akan semakin eksis.
Warisan budaya pada intinya adalah suatu pengetahuan yang dapat
berfungsi menghadapi tantangan kehidupan. Dalam masyarakat tradisional
pengetahuan umumnya diperoleh dengan cara belajar dan mewarisinya secara
turun menurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Sebagai salah satu unsur kebudayaan daerah yang bersifat universal yang
telah diwarisi secara turun menurun oleh masyarakat pendukungnya, salah satu
diantaranya adalah pengetahuan yang berkenaan dengan kesehatan khususnya
pengobatan tradisional.
Pengobatan tradisional merupakan suatu pengobatan alternative yang
pengobatan medis modern. Pengobatan medis tradisional salah satu diantaranya
adalah pengobatan medis tradisional patah tulang pada masyarakat Gayo di
Kabupaten Aceh Tengah yang masih tumbuh di tengah-tengah masyarakat
kususnya di Desa Gelelungi.
Masih digemarinya pengobatan tradisional patah tulang ini menunjukan
pengobatan tradisional patah tulang masih mendapat kepercayaan serta diminati
masyarakat guna penyembuhan dan pemeliharaan kesehatan dalam
keberlangsungan hidup sehari-hari khususnya patah tulang pada masyarakat Gayo.
Pada dasarnya kesehatan adalah salah satu kebutuhan yang mendasar
bagikeberlangsungan kehidupan manusiaa di samping sebagai
kebutuhan-kebutuhan lainnya seperti pangan, tempat tinggal dan pendidikan, karena hanya
dalam keadaan sehat manusia dapat hidup, tumbuh berkembang ,berkarya dan
mengaplikasikan ide-ide yang dimilki dengan baik.
Setiap kelompok etnis di manapun berada relatif telah menguasai dan
mengembangkan pengetahuan kesehatan. Pengetahuan kesehatan tradisonal
dengan pengetahuan medis modern memiliki persamaan dan juga perbedaan,
namun secara umum pengobatan kesehatan tradisional yang dikenal dan dipahami
oleh Dukun patah tulang berbeda dengan pengobatan kesehatan medis modern
yang berasal dari Barat.
Model penyembuhan kesehatan tradisional dapat dilihat dalam berbagai
bentuk upacara, alat yang digunakan, obat yang dugunakan terkadang memakai
ritual, iringan musik tradisional, tari-tarian, penggunaan mantra, mengenal kemali
ketrampilan tangan seperti cara mengalun, memijat atau mengurut bagian-bagaian
tertentu, di samping itu memberikan berbagai obat-obatan dari macam-macam
ramuan yang berasal dari dedaunan, akar tumbuh-tumbuhan, dan umbi-umbian
yang ke seluruhan jarang dijumpai dalam sistem kesehatan medis modern.
Pengobatan tradisional patah tulang pada masyarakat Gayo memiliki
pandangan dan konsep yang jauh berbeda dengan pengobatan patah tulang medis
modern (akunfuntur), sekalipun pelayanan kesehatan medis modern telah
berkembang begitu pesat di Indonesia, namun masih terdapat sebahagian anggota
masyarakat yang mempercayai dan masih menggunakan jasa pengobatan
tradisional khususnya pengobatan tradisional patah tulang pada masyarakat Gayo
di Kabupaten Aceh Tengah.
Ini mengindikasikan, walaupun perkembangan dunia kedokteran modern
telah maju dan berkembang pesat, namun dalam realitanya jumlah anggota
masyarakat pengguna jasa pengobatan tradisional tetap ada dan hampir tidak
pernah surut.
Hal ini disebabkan pengobatan tradisional telah diakui keberadaanya
sebagai metode yang ampuh dalam penyembuhan berbagai macam penyakit. Dan
ini sudah lama dikenal secara khusus oleh sebagian masyarakat desa Gelelungi.
Perkembangan pengobatan tradisional yang mulai muncul setelah perang
dunia ke II Foster (1986), bahwa setiap Negara mengenal serta mengembangkan
pengobatan tradisional masing-masing hal ini ditandai munculnya para
Antropolog memperdalam pengetahuan mereka tentang kesehatan sehingga
Selain itu ini dapat diwujudkan seperti pengobatan tradisional patah tulang
Gayo yang dilakukan dengan cara-cara sederhana dengan menggunakan mantra
(doa), bahan obat atau ramuan serta peralatan cukup sederhana, artinya
menggunakan bahan serta peralatan yang mudah didapat dari alam, adanya
kepercayaan tentang kekuatan magis dalam bentuk mantra atau doa, pantangan
(kemali) yang perlu dijaga dan Dindari selama perawatan dan pengobatan
berlangsung, berbagai faktor inilah yang menjadikan pengobatan tradisonal ini
ternyata masih tetap ada, walaupun kemajuan sistem pengobatan modern telah
mengalami perkembangan yang pesat.
Hal ini dapat dilihat dengan munculnya praktek pengobatan tradisional
patah tulang Gayo di pedesaan sampai ke kota-kota besar dan tidak hanya di
Nanggroe Aceh Darusalam (NAD) bahkan pengobatan tradisional patah tulang
juga ada di Sumatera bahkan Jawa dengan nama yang berbeda dan mungkin di
belahan dunia juga masih banyak dijumpai pengobatan tradisional patah tulang.
Pengobatan patah tulang pada masyarakat Gayo muncul dengan berbagai
macam nama yang masing masing nama tersebut diberi nama pada nama dukun
tersebut. Pengobatan inilah yang menjadi subjek penelitian ini. Selain itu peneliti
mengambil pengobatan patah tulang karena masih ada masyarakat yang
menderita dan mengalami patah tulang akibat berbagai hal memilih dan
mempercayai sistem pengobatan tradisonal patah tulang sebagai alternatif dalam
menyembuhkan patah tulang.
Dari pemaparan di atas, peneliti menjadi tertarik untuk melakukan
rahasia dan fenomena yang terkandung di dalam pengobatan tradisional patah
tulang sehingga masih tetap ada.
Selain daripada itu kondisi di lapangan menunjukan masih ada terdapat
lokasi pengobatan tradisonal tidak hanya di desa Gelelungi tetapi merambah
samapai pada lintas Kecamatan, dan bahkan lintas Kabupaten. Kemudian di
dukung dengan masih besarnya jumlah penderita patah tulang yang
mempercayakan penyembuhannya kepada pengobatan medis tradisional guna
penyembuhan patah tulang.
Berdasarkan observasi tahap awal, ternyata masih ada orang yang datang
berobat ke dukun patah tulang, bukan hanya warga setempat bahkan yang datang
warga di luar desa serta bukan hanya etnis Gayo saja yang datang berobat tetapi
etnis di luar Gayo juga berobat ke dukun patah tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dikemukakan perumusan
identifikasi masalah yaitu sebagai berikut:
1. Minat masyarakat untuk berobat ke dukun patah tulang Gayo di
Desa Gelelungi Kec. Pegasing Kab. Aceh Tengah.
2. Model penyembuhan pengobatan tradisional dukun patah tulang
Gayo di Desa Gelelungi Kec. Pegasing Kab. Aceh Tengah.
3. Tingkat kesembuhan pengobatan tradisional dukun patah tulang
4. Eksistensi pengobatan tradisional dukun patah tulang Gayo di Desa
Gelelungi Kec. Pegasing Kab. Aceh Tengah.
5. Faktor-faktor yang mendukung eksistensi pengobatan dukun patah
tulang Gayo di Desa Gelelungi Kec. Pegasing Kab. Aceh Tengah.
1.3 Perumusan Masalah
Agar tidak terjadi kesimpangsiuran, berdasarkan identifikasi di atas
peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Eksistensi pengobatan dukun patah tulang pada
masyarakat Gayo di Desa Gelelungi Kec. Pegasing Kab. Aceh
Tengah?
2. Bagaimana cara dukun patah tulang pada masyarakat Gayo dalam
menyembuhkan pasien patah tulang di Desa Gelelungi Kec.
Pegasing Kab. Aceh Tengah?
3. Bagaimana tingkat kesembuhan pengobatan dukun patah tulang
pada masyarakat Gayo di Desa Gelelungi Kec. Pegasing Kab. Aceh
Tengah?
4. Apa alat dan obat yang digunakan dalam menyembuhkan patah
tulang pada masyarakat Gayo, serta bagaimana cara pengolahan
tumbuhan obat patah tulang di Desa Gelelungi Kec. Pegasing Kab.
Aceh Tengah?
5. Tradisi pengobatan tradisional patah tulang pada masyarakat gayo
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui eksistensi pengobatan dukun patah tulang pada
masyarakat Gayo di Desa Gelelungi Kec. Pegasing Kab. Aceh
Tengah.
2. Untuk mengetahui cara dukun patah tulang pada masyarakat Gayo
dalam menyembuhkan pasien patah tulang di Desa Gelelungi Kec.
Pegasing Kab. Aceh Tengah.
3. Untuk mengetahui tingkat kesembuhan pengobatan dukun patah
tulang pada masyarakat Gayo di Desa Gelelungi Kec. Pegasing
Kab. Aceh Tengah.
4. Untuk mengetahui Alat dan obat yang digunakan dalam
menyembuhkan patah tulang pada masyarakat Gayo, dan untuk
mengetahui cara pengolahan tumbuhan obat patah tulang di Desa
Gelelungi Kec. Pegasing Kab. Aceh Tengah.
5. Untuk mengetahui tradisi pengobatan tradisional patah tulang pada
masyarakat gayo sebagai budaya leluhur.
1.5 Manfaat Penelitian
1 Untuk memperluas wawasan pengetahuan atau pemahaman penulis
gayo dan bagaimana eksistensi pengobatan dukun patah tulang
Gayo di Desa Gelelungi Kec. Pegasing Kab. Aceh Tengah.
2 Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang
pengobatan tradisional dukun patah tulang.
3 Sebagai bahan kajian atau penambah literatur untuk penelitian
lebih lanjut bagi mahasiswa perguruan tinggi khususnya di jurusan
1 DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Azwar, 1996. Antropologi kesehatann Indonesia pengobatan tradisional. Buku kedokteran EGC.
Anderson, dan Foster. 1986. Antropologi Kesehatan. Universitas Indonesia. Jakarta.
Arjadmo, Tjokronegoro, 1992, Semiloka Etika Penelitian Obat Tradisional, Jakara.
Atmaja Pehulisa Sembiring. 2010. Eksistensi pengobatan tradisional patah tulang P.Gurusinga di Jln. Setia budi pasar 1 tanjung sari medan.
Djamal Irwan, Zoer’aini. 1992. Prinsip-prinsip ekologi dan ekologi ekosistem komunitas dan lingkungan. Bumi Aksara. Jakarta.
Effendhie, Macmoed. 1999. Sejarah Budaya. PT. Harum Argajaya.
Hurgronje, C.Snouck. 1996. Gayo Masyarakat dan Kebudayaannya Awal Abad ke-20. Balai Pustaka, Jakarta.
Purba, Jamaluddin. 2008. Pengobatan tradisional Karo. Tesis
Sudarti. 1989. Antropologi medis, Jakarta, Universitas Indonesia.
Koentjaraningrat. 1883. pengantar ilmu antropologi, Aksara Baru, Jakarta.
1974. beberapa pokok antropologi sosial, PT.Dran Rakyat, Jakarta.
2004. Manusia dan kebudayaan di Indonesia. Djambatan.
1969. Pengantar Antropologi. P.D. Aksara (cetakan ke 3). Jakarta.
1980. Pengantar Antropologi I. Universitas Indonesia. Jakarta.
2 Koentjaraningrat. Budisantoso, Dkk. 2003. Kamus Istilah Antropologi. Progres.
Jakarta.
Kusor. 2007. Tinjauan Antropologi Ekonomi Terhadap Petani di desa hamparan perak Kec. Hamparan Perak Kab. Deli Serdang.
Meleong, Lexi. 2000. Metodologi penelitian kuantitatif. Remana rosdakarya. Bandung.
Notoatdmogjo, soekidjo. 2003. Ilmu kesehatan masyarakat (prinsip-prinsip dasar). PT. Rineka Cipta. Jakarta
Nur tanjung Bahdin, Ardial. 2005. Pedoman penulisan karya ilmiah (proposal, skripsi, dan tesis). Kencana Prenada Media Group. Jakarta.
Reksodiharjdo, Soegeng, 1991, Pengobatan Tradisional Pada Masyarakat Pedesaan Daerah Jawa Tengah, Jakarta Depdikbud
Sahidinur. 2009. Eksistensi perayaan pacu kude (pacuan kuda) bagi masyarakat Kab. Aceh Tengah
Sembiring, Atmaja Pehulisa. 2010. Eksistensi Pengobatan Tradisional Patah Tulang P. Guru Singa di Jln. Setia Budi Pasar I Tanjung Sari Medan.
Sianipar,1992. Dukun, mantra dan kepercayaan, Grafikatama. Jakarta.
Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2008. Kapita Selekta Teori-Teori Antropologi Dan sejarah Sosiologi. Bina Media Printis. Medan.
Spradley ,P James. 2007. Metode Etnografi. Tiara Wacana. Yogyakarka.
Sugiono. 2009. Metode penelitian pendidikan. CV.Alfabeta.
www.gudeg.net/images/icon/icon_sehat.png:15 pebruari. 15:51
3
http://ian43,wordpress.com/2010/05/perbedaan-dan-pengertiankualitatip-dankuantitatif27:pebruari2012.17:47
Dewantara,Rudy.
http://everythingaboutortho.wordpress.com/2008/06/22/kontroversi-pengobatan-alternatif-patah-tulang/. Patah Tulang bagian I,
Pengobatan Alternatif, dapatkan dipertanggungjawabkan. Diunduh
:02:08:2012, jam 12:30.