• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA SUHU PENYIMPANAN PKM (PALM KERNEL MEAL) TERHADAP KUALITAS MUTU PKM PADA PT. MULTIMAS NABATI ASAHAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS HUBUNGAN ANTARA SUHU PENYIMPANAN PKM (PALM KERNEL MEAL) TERHADAP KUALITAS MUTU PKM PADA PT. MULTIMAS NABATI ASAHAN."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PADA PT. MULTIMAS NABATI ASAHAN

Oleh:

Nurjannah NIM 409210030 Program Studi Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

Analisis Hubungan Antara Suhu Penyimpanan PKM (Palm Kernel Meal) Terhadap Kualitas Mutu PKM Pada PT. Multimas Nabati Asahan

Nurjannah ( NIM. 409210030)

ABSTRAK

Ampas bungkil inti sawit merupakan hasil dari proses ekstraksi inti sawit. Zat makanan yang terkandung didalamnya cukup bervariasi, protein kasar berkisar antara 16-19%. Kandungan serat kasarnya cukup tinggi, sehingga lebih tepat jika digunakan sebagai pakan tambahan pada ternak ruminansia seperti sapi perah dan kerbau. Perlu diperhatikan pula, biasanya bahan yang berbentuk serbuk apabila penyimpanan dalam jangka waktu yang lama akan mengalami penggumpalan akibat aktivitas air disekitar bahan. Pengujian selanjutnya yaitu pengukuran kadar air, kadar minyak dan kadar protein. Untuk mengetahui perubahan sifat-sifat tersebut, perlu dilakukan penentuan model hubungan antara parameter kualitas PKM dengan suhu penyimpanan PKM dan antar parameter. Setelah dilakukan pengujian analisis mutu kemudian di cari persamaan linear untuk memperoleh model matematika dengan variasi suhu 40oC, 45oC, 50oC. Sehingga diperoleh model matematika hubungan parameter mutu PKM dengan waktu pengeringan Kmstr = -0,072 (T) + 10,96, Koil = 0,107 (T) + 4,483, Kprot = -0,175 (T) + 13,75 dan model matematika hubungan antar parameter Kmstr = -0,548 (Koil) + 12,81, Kprot = 2,474 (Kmstr) – 13,17, Koil = -0.488 (Kprot) + 12,19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempermudah dalam menentukan parameter mutu PKM dalam berbagai suhu PKM di gudang penyimpanan PKM.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan Rahmat-Nya sehingga penelitian skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan

Februari 2013 ialah ”Analisis Korelasi antara Suhu Penyimpanan PKM (Palm

Kernel Meal) terhadap Kualitas Mutu PKM di PT Multimas Nabati asahan”. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari

pengajuan proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi antara

lain;

1. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah banyak memberi dukungan, bimbingan, nasehat dan ilmu yang

sangat bermanfaat bagi penulis.

2. Pimpinan Fakultas MIPA UNIMED, Dekan, PD I, PD II, PD III yang telah

memberi kesempatan dan dorongan kepada penulis untuk dapat

menyelesaikan studi dan segala persyaratan tepat pada waktunya.

3. Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si, selaku Ketua Jurusan, Drs. Rahmat

Nauli, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan, dan Dr. Marham Sitorus, M.Si,

selaku Ketua Prodi Kimia atas izin yang telah diberikan untuk

melaksanakan penelitian serta dukungan selama ini.

4. Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si, selaku Kepala Laboratorium beserta

staffnya kak Minda dan Bang Nizam atas bantuan dan fasilitas yang

diberikan.

5. Bapak Drs. P.M. Silitonga. M.S , Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si, dan

Bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si. Selaku dosen penguji yang telah

banyak memberikan saran dan masukan dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Drs. Gulmah Sugiharti, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik

(5)

7. Bapak Janerson selaku Manager di PK Crushing Plant beserta staffnya atas

bantuan fasilitas yang diberikan di Laboraturium PK Plant.

8. Dosen-dosen di jurusan kimia FMIPA-UNIMED atas bimbingannya

selama ini.

9. Bapak Supriadi selaku mandor di bagian Gudang penyimpanan PKM yang

telah memberi izin dalam pengambilan sampel yang akan di uji di

Laboraturium Unimed.

10. Kakanda M. Nur Alfarizi yang banyak membantu penulis dalam

menyelesaikan tugas-tugas kuliah sampai penulis penyelesaian skripsi ini.

11. Seluruh Teman-teman dijurusan kimia, Non-Dik 2009 khususnya Eka, Jenny, Icha, Astri dan Lala yang telah banyak memberikan dorongan dan

semangat kepada penulis dalam mewujudkan skripsi ini.

12. Semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Ucapakan terimakasih secara khususnya saya sampaikan untuk Ibunda Juliah dan Ayahanda Suharso, Abang (Afriansyah) beserta Adik (Putra dan

Wardah) atas dukungan moral, material dan doa yang selalu mengiringi penulis

sampai hari ini.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam kehidupan kita.

Medan, 31 Juli 2013

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

Daftar Istilah dan Singkatan xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2.Batasan Masalah 2

1.3.Rumusan Masalah 2

1.4.Tujuan Penelitian 2

1.5.Manfaat Penelitian 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4

2.1. Tanaman Kelapa Sawit 4

2.2. Minyak Kelapa Sawit 7

2.3.Asam Lemak 9

2.3.1.Protein 10

2.3.2.Komposisi Asam Lemak Minyak inti Sawit 11

2.4. Pengolahan Buah Kelapa Sawit 12

2.5. Minyak Inti Sawit (CPKO) dan Bungkil Inti Kelapa Sawit (PKM) 14

2.5.1.Minyak Inti Sawit 14

2.5.2.Bungkil Inti Sawit 14

2.6. Sifat Fisik Bungkil Inti Sawit (PKM) 15

2.7. Kegunaan dan Komposisi Biji Inti Sawit 16

2.8. Standarisasi Bahan Dasar Pengolahan 18

2.9. Model Persamaan Matematika 18

2.10. Penentuan Mutu Inti Sawit 20

2.11. Perkebunan Kelapa Sawit PT. Multimas Nabati Asahan 21 2.12. Parameter Standard Mutu PKM PT. Multimas Nabati Asahan 22

BAB III METODE PENELITIAN 23

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 23

3.2. Alat dan Bahan 23

3.2.1. Peralatan yang Dipergunakan 23

3.2.2.Bahan Kimia yang Dipegunakan 23

3.3. Prosedur Kerja 23

(7)

3.4. Tahap Penelitian 26

3.4.1.Karakterisasi Mutu PKM (Palm Kernel Meal) 27

3.4.2.Penentuan Model Matematika Hubungan Antara Suhu Penyimpanan

PKM Terhadap Kualitas Mutu PKM (Palm Kernel Meal) 27 3.4.3.Penentuan Model Matematika Hubungan Antara Parameter Kualitas

PKM dengan Sifat Fisikokimia dan Hubungan Antar Parameter 28

BAB IV HASIL DAN PEMBHASAN 29

4.1. Hasil Penelitian 29

4.1.1. Hasil Penentuan Kadar Air 29

4.1.2. Hasil Penentuan Kadar Minyak 30

4.1.3. Hasil Penentuan Kadar Protein 31

4.2. Pembahasan 32

4.2.1. Karakterisasi Mutu PKM (Palm Kernel Meal) 32

4.2.1.1. Penentuan Kadar Air 32

4.2.1.2. Penentuan Kadar Minyak 33

4.2.1.3. Penentuan Kadar Protein 33

4.2.2.Hubungan Antara Suhu Penyimpanan PKM (Palm Kernel Meal) Dengan Parameter-Parameter Kualitas Mutu PKM (Palm Kernel Meal) 35 4.2.2.1. Hubungan antara Kadar Air dengan Suhu Penyimpanan PKM 35 4.2.2.2. Hubungan antara Kadar Minyak dengan Suhu Penyimpanan PKM 37 4.2.2.3. Hubungan antara Kadar Prrotein dengan Suhu Penyimpanan PKM 39 4.2.3.Hubungan antara Parameter Kualitas PKM dengan Sifat Fisiokimia dan

Hubungan Antar Parameter 41

4.2.3.1.Hubungan Kadar Air dengan Kadar Minyak 41

4.2.3.2.Hubungan Kadar Air dengan Kadar Protein 43

4.2.3.3.Hubungan Kadar Minyak dengan Kadar Protein 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 48

5.1. Kesimpulan 48

5.2. Saran 49

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Lahan Produksi Kelapa Sawit 4

Gambar 2.2. Pohon Kelapa Sawit dan Buah Kelapa Sawit 5

Gambar 2.3. Reaksi Esterifikasi Lemak 8

Gambar 2.4. Flow proses minyak inti sawit. 13

Gambar 3.1. Tahapan Penelitian 27

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Karakteristik tipe kelapa sawit dura, tenera dan pisifera 6

Tabel 2.2. Komponen dalam minyak kelapa sawit 9

Tabel 2.3. Komposisi asam lemak minyak kelapa sawit dan minyak inti sawit 11 Tabel 2.4. Spesifikasi Persyaratan Mutu PKM (Palm Kernel Meal) 16

Tabel 2.5. Komposisi Inti Sawit 17

Tabel 2.6. Nilai Konversi Buah Kelapa Sawit 18

Tabel 2.7. Standard Mutu Minyak Sawit, Minyak Inti Sawit dan Inti Sawit 20 Tabel 2.8. Parameter mutu produksi PKM (Palm Kernel Meal) 22 Tabel 4.1. Hasil analisa kadar air dari ampas kernel sawit (PKM)

pada suhu 40oC 29

Tabel 4.2. Hasil analisa kadar air dari ampas kernel sawit (PKM)

pada suhu 45oC 29

Tabel 4.3. Hasil analisa kadar air dari ampas kernel sawit (PKM)

pada suhu 50oC 30

Tabel 4.4. Hasil analisa kadar minyak dari ampas kernel sawit (PKM)

pada suhu 40oC 30

Tabel 4.5. Hasil analisa kadar minyak dari ampas kernel sawit (PKM)

pada suhu 45oC 30

Tabel 4.6. Hasil analisa kadar minyak dari ampas kernel sawit (PKM)

pada suhu 50oC 31

Tabel 4.7. Hasil analisa kadar protein dari ampas kernel sawit (PKM)

pada suhu 40oC 31

Tabel 4.8. Hasil analisa kadar protein dari ampas kernel sawit (PKM)

pada suhu 45oC 31

Tabel 4.9. Hasil analisa kadar protein dari ampas kernel sawit (PKM)

pada suhu 50oC 32

Tabel 4.10. Data hasil penelitian mutu PKM 32

Tabel 4.11. Data hasil perhitungan kadar air dengan menggunakan

model matematika 36

Tabel 4.12. Data hasil perhitungan kadar minyak dengan menggunakan

model matematika 39

Tabel 4.13. Data hasil perhitungan kadar protein dengan menggunakan

model matematika 40

Tabel 4.14. Data kadar air dan kadar minyak pada PKM 41 Tabel 4.15. Data hasil perhitungan kadar air dengan menggunakan

model matematika 43

Tabel 4.16. Data kadar air dan kadar protein pada PKM 43 Tabel 4.17. Data hasil perhitungan kadar protein dengan menggunakan

model matematika 45

Tabel 4.18. Data kadar minyak dan kadar protein pada PKM 45 Tabel 4.19. Data hasil perhitungan kadar minyak dengan menggunakan

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Penyediaan Larutan 52

Lampiran 2. Perhitungan Mutu PKM 53

Lampiran 3. Pembuktian Model Matematika 56

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kelapa sawit walaupun bukan merupakan tanaman asli Indonesia, telah menempatkan Indonesia sebagai negara yang sangat penting dalam memproduksi

minyak nabati dunia. Indonesia adalah negara penghasil minyak sawit (Crude

Palm Oil, CPO), minyak inti sawit (Crude Palm Kernel Oil, CPKO) dan PKM (Palm Kernel Meal) terbesar di dunia. Ampas dari inti sawit merupakan olahan

dari inti sawit yang telah dipress dan menghasilkan ampas. Ampas dari inti sawit

dapat diolah menjadi pakan ternak sapi. Dengan adanya peningkatan nilai ekspor maka diperlukan standart dan pengawasan mutu bungkil dan pellet inti kelapa

sawit,untuk memberikan jaminan mutu pada konsumen. (Ketaren,1986)

Hubungan antara dua atau lebih peubah data percobaan dapat dinyatakan

dalam bentuk rumus matematika. Rumus matematika tersebut yang dinyatakan dalam bentuk persamaan dapat digunakan untuk menggambarkan pola data yang

diperoleh serta dapat berfungsi untuk keperluan peramalan (Chapra dan Canale

1990; Walpole, 1982). Pendugaan bentuk persamaan berupa persamaan garis lurus adalah garis linear, dengan mempertimbangkan koefisien determinasi (r2)

(Guner, 1997; Chapra dan Canale, 1990; Box et al., 1978). Koefisien determinasi

adalah ukuran kesesuaian model (persamaan regresi linear yang dihasilkan), yaitu kemampuan model menerangkan keragaman nilai peubah Y. Semakin besar nilai

koefisien determinasi berarti model semakin mampu menerangkan peubah Y.

Nilai koefisien determinasi tersebut berkisar mulai dari 0 sampai 1 (Mattjik dan

Sumertajaya, 2000).

Dalam hal ini peneliti memfariasikan penelitian yang sudah pernah

dilakukan oleh M. Akhlis Mustaghifiri dari IPB yang berjudul “ Model

matematika Hubungan antara Parameter Kualitas Pengeringan Minyak Jarak Sebagai Pengganti Minyak Tanah” dalam penelitien tersebut belum

mengungkapkan apakah hal yang sama dapat dilakukan oleh PKM Maka dari itu

akan direncanakan penemuan formula baru untuk mengefisiensikan waktu dan

(12)

2

tenaga serta meminimkan biaya dalam menganalisis mutu PKM (Palm Kernel Meal) di industri-industri kelapa sawit. Dari penjelasan tersebut maka penulis

tertarik untuk membuat penelitian dengan judul, “Analisis Hubungan Antara

Parameter Suhu Penyimpanan PKM (Palm Kernel Meal) terhadap Kualitas Mutu

PKM (Palm Kernel Meal) pada PT. Multimas Nabati Asahan” sehingga memberikan informasi tentang penentuan kualitas dan mutu produk PKM (Palm

Kernel Meal).

1.2. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi padahubungan antara suhu penyimpanan PKM

(Palm Kernel Meal) terhadap mutu PKM (Palm Kernel Meal) dan hubungan antar mutu

PKM dengan memprediksi model matematika untuk memprediksi kualitas mutu PKM (Palm Kernel Meal)yang meliputi kadar air, kadar minyak dan kadar protein pada PT. Multimas Nabati Asahan.

1.3. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat hubungan antara suhu penyimpanan PKM (Palm Kernel Meal) terhadap mutu PKM (Palm Kernel Meal) dan hubungan antar

parameter mutu PKM (Palm Kernel Meal)?

2. Bagaimana model matematika yang menyatakan hubungan antara parameter mutu digunakan untuk memprediksi mutu PKM (Palm Kernel

Meal) sehingga dapat meminimalisir biaya analisis mutu di industri pabrik

kelapa sawit?

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis hubungan antara suhu penyimpanan PKM (Palm

(13)

2. Untuk menemukan formula atau model matematika yang dapat digunakan untuk memprediksi mutu PKM (Palm Kernel Meal) sehingga dapat

meminimalisir biaya analisis mutu PKM(Palm Kernel Meal) di PT.

Multimas Nabati Asahan.

3. Untuk mengaplikasikan rumus matematika yang diperoleh terhadap parameter mutu PKM (Palm Kernel Meal) yang telah di analisis di

laboraturium.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain :

1. Bagi penulis, dapat mengetahui formula atau model matematika yang

menyatakan hubungan antara parameter mutu PKM (Palm Kernel Meal) di PT. Multimas Nabati Asahan.

2. Memberikan masukan pada industri kelapa sawit tentang hubungan

kuantitatif antara parameter mutu produk olahan dari kelapa sawit

sehingga dapat digunakan untuk menghemat biaya produksi di industri.

3. Bagi pihak lain yang berkepentingan, dapat dijadikan sebagai kajian lebih

(14)

48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil analisis data yang dilakukan pada penelitian, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut;

1. Ada hubungan antar parameter mutu PKM (Palm Kernel Meal) dengan suhu

penyimpanan PKM (Palm Kernel Meal) memperoleh tiga model matematika yaitu model matematika hubungan kadar air dengan suhu penyimpanan PKM

(Palm Kernel Meal) dimana semakin tinggi suhu penyimpanan maka kadar air

akan semakin rendah yang dapat dinyatakan dalam bentuk model matematika

Kmstr = -0,072 (T) + 10,96.

2. Ada hubungan kadar minyak dengan suhu penyimpanan PKM (Palm Kernel

Meal) dimana semakin tinggi suhu penyimpanan maka kadar minyak akan

semakin tinngi yang dapat dinyatakan dalam bentuk model matematika Koil = 0,107 (T) + 4,483.

3. Ada hubungan kadar protein dengan suhu penyimpanan PKM (Palm Kernel

Meal) dimana semakin tinggi suhu penyimpanan maka kadar protein akan semakin rendah yang dapat dinyatakan dalam bentuk model matematika Kprot

= -0,175 (T) + 13,75.

4. Ada hubungan antar parameter mutu PKM (Palm Kernel Meal) diperoleh tiga

model matematika yaitu model matematika hubungan kadar air dengan kadar minyak dimana semakin rendah kadar air maka kadar minyak akan semakin

tinngi yang dapat dinyatakan dalam bentuk model matematika Kmstr = -0,548

(Koil) + 12,81.

5. Ada hubungan kadar air dengan kadar protein dimana semakin rendah kadar air

maka kadar protein semakin rendah yang dapat dinyatakan dalam bentuk

model matematikaKprot = 2,474 (Kmstr) – 13,17.

(15)

6. Ada hubungan kadar minyak dengan kadar protein dimana semakin rendah kadar minyak maka kadar protein akan semakin tinngi yang dapat dinyatakan

dalam bentuk model matematika Koil = -0.488 (Kprot) + 12,19.

5.2. Saran

Demi kemajuan penelitian selanjutnya, disarankan kepada mahasiswa peneliti

lanjutan untuk melakukan variasi suhu yang lebih bervaiasi dan parameter mutu

(16)

50

DAFTAR PUSTAKA

Akhlis, Muhammad. (2007). Model Matematika Hubungan Antara Parameter

Kualitas Pengeringan Minyak Jarak Pagar Sebagai Pengganti Minyak

Tanah. Jurnal Penelitian Minyak Jarak. IPB : Bogor

Adan Standarisasi Nasional. (1987), SNI Crude Palm Oil. Jakarta.

Elisabeth, Jenny dan Simon P. Ginting. 2003. Pemanfaatan Hasil Samping Industri Kelapa Sawit Sebagai Bahan Pakan Ternak Sapi Potong. Jurnal Teknol. Dan Industri Pangan Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan.

Fauzi, Y., Y.E. Widyastuti, I. Satyawibawa, dan R. Hartono. (2006),Kelapa Sawit

Budidaya, Pemanfaatan Hasil dan Limbah, Analisis Usaha dan Pemasaran,

Penebar Swadaya, Jakarta.

Herawan, T., dan Nuryanto, E., (1996), Hidrolisis Minyak Sawit Menggunakan

Lipozyme Dari Mucormiehei, Jurnal Penelitian Kelapa Sawit, Vol.4 No.2.

Hal (91-918)

Ketaren, S. 1986. Minyak dan Lemak Pangan. Cetakan Pertama. Jakarta:

Universitas Indonesia Press.

Mangoensoekarjo, S. 2003. Manajemen Agrobisnis Kelapa Sawit. Yogyakarta :

Universitas Gadjah Mada Press.

Nababan, I.P. (2011). Studi Kualitas Konsentrasi Mutudan Rendemen CPO di

PKS PT Persero IV Unit Usaha Adolina.Skripsi FMIPA Unimed. Medan.

Naibaho, P. (1998).Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit, Pusat Penelitian Kelapa Sawit Indonesian Oil Palm Research Institute.Medan.

Purba, A. dan Simon P. Ginting. 1995.Nilai nutrisi dan manfaat pelepah kelapa

sawit sebagai pakan ternak. Jurnal Penelitian Kelapa Sawit 5(3): 161-178 Risza,S. (1994),Kelapa Sawit Upaya Peningkatan Produktivitas, Kanisius,

Yogyakarta.

(17)

Sastrosayono, S. (2003).Budidaya Kelapa Sawit. Jakarta: Agromedia Pustaka. Siahaan,Donald,dkk. (2008),. Karakteristik CPO Indonesia.Warta PPKS 2008.

Medan.

Silaban, R. (2010). Isolasidan Karakterisasi Mikroba Penguraian Asam Lemak

dari Limbah Industri Oleokimia dan Aplikasinya Pada Pembelajaran

Bioteknologi. Jurnal Pendidikan Biologi, Vol.1 No.3, ISSN : 2086-2245.

Hal (234-245)

Sitinjak, K. 1983. Pengolahan Hasil Perkebunan : Pengolahan Kelapa Sawit Fakultas Pertanian. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Wilbraham, A. C. 1992.Pengantar Kimia Organik Dan hayati.Bandung:Penerbit

ITB

Winarno, F.G, 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Wulandari, Nur. (2011).Sifat Fisik Minyak Sawit Kasar dan Korelasinya dengan

Atribut Mutu. Jurnal Teknol. Dan Industri Pangan, Vol XXII No. 2 Th. 2011. IPB : Bogor.

(18)

52

Lampiran 1:

PENYEDIAAN LARUTAN

a. Larutan H2SO40,1 N

Sebanyak 1,7 mL H2SO4pekat dilarutkan dengan aquades dalam labu ukur

100 mL hingga tanda batas, kemudian aduk sampai homogen.

b.Larutan NaOH 45%

Sebanyak 22,5 gram NaOH dilarutkan dengan aquades dalam labu ukur 50mL hingga tanda batas, kemudian aduk sampai homogen.

c. Larutan H3BO32%

Sebanyak 10 gram H3BO3 dilarutkan dengan aquades dalam labu ukur

500mL hingga tanda batas, kemudian aduk sampai homogen. d. Katalis

30 gram Na2SO4ditambah 0,375 gram CuSO4aduk hingga rata.

e. Larutan Natrium Karbonat 0,1 N

Sebanyak 0,265 g Natrium Karbonat dilarutkan dengan akuades dalam

(19)

Lampiran 2:

PERHITUNGAN MUTU PKM

1. Contoh Perhitungan kadar air

Kadar Air =

% 100 1 2 x W W W  Dimana :

W2 = berat cawan penguap dan sampel sebelum di oven (g) W1 = berat cawan penguap dan sampel setelah di oven (g)

W = berat sampel (g)

 Perhitungan kadar air pada suhu 40oC adalah sebagai berikut : a. Untuk pengulangan I

Kadar Air = 2 1x100%

W W

W

= 100%

005 , 10 704 , 11 12,551 x  = 8,006%

b. Untuk pengulangan II

Kadar Air = 8,183%

c. Untuk pengulangan III

Kadar Air = 8,014%

Kadar air rata-rata = , % , % , %

= 8,087 %

2. Contoh Perhitungan kadar minyak

(20)

54

M1 = bobot sampel awal (g)

M2 = bobot minyak setelah pengeringan (g)

 Perhitungan kadar minyak pada suhu 40oC adalah sebagai berikut : a. Untuk pengulangan I

Kadar Minyak = 100% 2

1

x M

M

= 100%

12 , 112 0032 , 10 x = 8,921% b. Untuk pengulangan II

Kadar Minyak = 8,918%

c. Untuk pengulangan III Kadar Minyak = 8,913%

Kadar minyak rata-rata = , % , % , %

= 8,918 %

3. Contoh Perhitungan kadar protein

Kadar Protein =

% 100 25 , 6 014 , 0 ) 1 2 ( x W x xNx V V  Dimana :

V1 = banyaknya larutan baku asam sulfat yang diperlukan untuk menitar blanko (mL)

V2 = banyaknya larutan baku asam sulfat yang diperlukan untuk

menitar contoh uji (mL)

(21)

Perhitungan standarisasi H2SO40,1N

V H2SO4I : 17,4 mL

V H2SO4II : 17,6 mL

V H2SO4III : 17,2 mL

V H2SO4rata-rata =

, , ,

= 17,4mL

N H2SO4 =

, ( )

= ,

,

= 0,144 N

Penetapan nilai protein dilakukan secara tidak langsung, karena analisis

ini didasarkan pada penentuan kadar nitrogen yang terdapat dalam bahan.

Kandungan nitrogen yang diperoleh dikalikan dengan angka 6,25 sebagai angka konversi menjadi nilai protein. Nilai 6,25 diperoleh dari asumsi bahwa protein

mengandung 16% nitrogen (perbandingan protein : nitrogen =100 :16 = 6,25:1).

 Perhitungan kadar protein pada suhu 40oC adalah sebagai berikut : a. Untuk pengulangan I

Kadar Protein = 100%

0052 , 1 25 , 6 014 , 0 144 , 0 ) 8 , 11 9 , 18 ( x x Nx x  = 6,180%

b. Untuk pengulangan II

Kadar Protein = 7,085%

(22)

56

Lampiran 3 :

PEMBUKTIAN MODEL MATEMATIKA

a. Model matematika hubungan kadar air dengan waktu pengeringa  Contoh perhitungan pada suhu 40oC

Kmstr = -0,072 (T) + 10,96

= -0,072 (40oC) + 10,96

= 8,08 %

Hasil perhitungan pada penelitian = 8,088%

Maka % kesalahan yang diperoleh =

praktek nrumus hasildenga praktek = 088 , 8 08 , 8 088 , 8  = 0,00099%

b. Model matematika hubungan kadar minyak dengan waktu pengeringan  Contoh pada suhu 40oC

Koil = 0,107 (T) + 4,483

= 0,107 (40oC) + 4,483

= 8,763 %

Hasil perhitungan pada penelitian = 8,918%

Maka % kesalahan yang diperoleh =

(23)

c. Model matematika hubungan kadar protein dengan waktu pengeringan  Contoh pada suhu 40oC

Kprot = -0,175 (T) + 13,75

= -0,175 (40oC) + 13,75

= 6,75 %

Hasil perhitungan pada penelitian = 6,982%

Maka % kesalahan yang diperoleh =

praktek nrumus hasildenga praktek = 982 , 6 75 , 6 982 , 6  = 0,0332%

d. Model matematika hubungan kadar air dengan kadar minyak  Contoh perhitungan pada suhu 40oC kadar minyak 8,918% Kmstr = -0,548 (Koil) + 12,81

= -0,548 (8,918) + 12,81

= 7,922 %

Hasil perhitungan pada penelitian = 8,088%

Maka % kesalahan yang diperoleh =

(24)

58

e. Model matematika hubungan kadar air dengan kadar protein  Contoh perhitungan pada suhu 40oC kadar air 8,087% Kprot = 2,474 (Kmstr) – 13,17

= 2,474 (8,087) – 13,17

= 6,837 %

Hasil perhitungan pada penelitian = 6,982%

Maka % kesalahan yang diperoleh =

praktek nrumus hasildenga praktek = 982 , 6 837 , 6 982 , 6  = 0,0207%

f. Model matematika hubungan kadar minyak dengan kadar protein  Contoh perhitungan pada suhu 40oC kadar protein 6,895% Koil = -0,488 (Kprot) – 12,19

= -0,488 (6,895) + 12,19

= 8,825%

Hasil perhitungan pada penelitian = 8,918%

Maka % kesalahan yang diperoleh =

(25)

Lampiran 4 :

PHOTO DOKUMENTASI

Gambar 1. Bahan yang digunakan.

(26)

60

Gambar 3 dan 4. Refluks pada penentuan kadar minyak

(27)

Gambar 6. Hasil destilasi gambar 7. Hasil destilasi kemudian di titrasi

(28)
(29)
(30)
(31)
(32)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Medan, pada tanggal 24 Desember 1990, ibu

bernama Juliah dan ayah bernama Suharso dan merupakan anak ke dua dari empat bersaudara. Pada tahun 1995, penulis masuk TK Kasih Bunda Medan, Pada tahun

1997, penulis masuk SD Tunas Harapan Medan dan lulus pada tahun 2003. Pada

tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di MTs N 1 Medan dan lulus pada tahun

2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di MAN 2 Medan dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi Kimia

jurusan Kimia, Fakultas MIPA-UNIMED melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa

Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Kegiatan intrakulikuler di UNIMED yang pernah diikuti antara lain: studi

lapangan ke PDAM Tirtanadi dan PT INALUM. Penulis pernah mengikuti

seminar internasional kimia. Penulis juga pernah melakukan kegiatan PKL ( Praktik Kerja Lapangan ) di PT. Multimas Nabati Asahan. Selama Perkuliahan,

Gambar

Gambar 2.1. Lahan Produksi Kelapa Sawit
Gambar 1. Bahan yang digunakan.
Gambar 3 dan 4. Refluks pada penentuan kadar minyak
Gambar 6. Hasil destilasi

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Pemberian Kalsium Secara Oral Terhadap Kadar Plumbum Dalam Darah Mencit (Mus musculus L).. Sekolah Pasca

pemilik akan mengurangi produksi dari keripik udang rebon dengan mempertahankan. harga produk seperti biasanya yaitu Rp.3000,- hal ini dilakukan

Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara konsumsi teblet Fe dengan angka kejadian anemia pada ibu hamil.Oleh karena itu Sebaiknya ibu hamil dapat mengkonsumsi

Untuk itu, kemampuan menganalisis hasil jawaban setelah melakukan tes sangatlah dibutuhkan oleh pendidik untuk melakukan evaluasi apakah alat ukur yang digunakan tersebut

[r]

Dengan protocol SNMP ini, kita bias mendapatkan informasi tentang status dan keadaan suatu jaringan, karena tujuan SNMP adalah bagaimana supaya informasi yang dibutuhkan untuk

[r]

Firewall merupakan suatu cara atau mekanisme yang ditetapkan baik terhadap hardware, software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan meyaring,