1
NASKAH PUBLIKASI
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI
M E D I A K A R T U K A T A B E R G A M B A R P A D A A N A K D I D I K
KELOMPOK B TK DHARMA WANITA KEDUNGPILANG
KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
Disusun Oleh: UMI LATIFAH
A 53C 111 031
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
1
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI M E D I A K A R T U K A T A B E R G A M B A R P A D A A N A K D I D I K
KELOMPOK B TK DHARMA WANITA KEDUNGPILANG KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
Oleh UmiLatifah, A 53C 111031, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 91 halaman.
ABSTRAK
Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah anak-anak Kelompok B TK Dharma Wanita Kedungpilang Wonosegoro Boyolali masih banyak mengalami kesulitan dalam pembelajaran bahasa terutama kemampuan membaca permulaan, hal ini karena media pembelajaran yang diberikan kepada anak kurang menarik perhatian anak, juga proses belajar mengajar selama ini dilakukan kurang menyenangkan dan membosankan bagi anak. Tujuan Penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengembangkan kemampuan membaca permulaan melalui media kartu kata bergambar pada anak Kelompok B TK Dharma Wanita Kedungpilang Wonosegoro Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (Action Research) ini direncanakan terdiri dari dua siklus. Tiap-tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan/ tindakan, observasi, refleksi. Penelitian ini mengambil tempat di TK Dharma Wanita Kedungpilang Wonosegoro Boyolali. Subyek penelitian ini adalah 18 anak yang terdiri dari 8 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Tekhnik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Sedangkan tekhnik analisis data menggunakanan analisis kritis dan analisis komparatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa melalui media kartu kata bergambar dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak Kelompok B TK Dharma Wanita Kedungpilang Wonosegoro Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014, hal ini ditunjukkan dengan peningkatan kemampuan membaca permulaan anak yaitu pada kondisi awal 43% mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 19 % dengan rata-rata sebesar 62 %, siklus I kesiklus II meningkats sebesar 20% dengan rata-rata sebesar 82 %. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan melaui media kartu kata bergambar dapat mengembangkan kemampuan membaca permulaan pada anak Kelompok B TK Dharma Wanita Kedungpilang Wonosegoro Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014, terbukti kebenarannya.
2
A.PENDAHULUAN
Menurut Sofia Hartati (2005: 17) pembelajaran pada masa golden age
merupakan wahana untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak
guna mencapai tahapan sesuai dengan tugas perkembangannya. Aspek - aspek
yang harus dikembangkan dalam pendidikan anak usia dini adalah
pengembangan perilaku dengan pembiasaan meliputi sosial, emosi, kemandirian,
nilai agama dan moral, serta pengembangan kemampuan dasar, yang meliputi
pengembangan kognitif, seni, fisik motorik, dan bahasa.
Salah satu bidang pengembangan dasar yang penting dikembangkan sejak
dini adalah perkembangan bahasa. Kemampuan berbahasa anak merupakan hal
penting karena dengan berbahasa anak akan mampu mengutarakan keinginannya
dan dapat berkomunikasi dengan orang lain yang ada di sekitarnya. Bahasa
merupakan bentuk utama dalam mengekspresikan pikiran dan pengetahuan bila
anak mengadakan hubungan dengan orang lain.
Membaca adalah suatu kegiatan fisik dan mental. Melalui membaca
informasi dan pengetahuan yang berguna dalam kehidupan dapat diperoleh.
Kebiasaan membaca yang baik harus dimulai sedini mungkin pada anak. Orang
tua terutama ibu atau guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam
usaha-usaha pengembangan ini. Pengembangan kemampuan membaca harus dimulai
dari rumah. Membaca bukan sekedar membaca sepintas saja tapi melibatkan
pikiran untuk memaknainya. Membaca memerlukan proses yang panjang, dari
mulai mengenal symbol sampai memaknai tulisan (Tampubolon, 1993:41).
Berdasarkan praobservasi yang dilakukan di TK Dharma Wanita
Kedungpilang Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali menunjukkan
bahwa kemampuan bahasa anak belum sesuai dengan perkembangan yang
seharusnya. Dari jumlah 18 anak baru 4 anak yang memiliki kemampuan
membaca dengan kriteria baik. Rendahnya kemampuan membaca permulaan
anak disebabkan karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk
mengembangkan bahasa, khususnya membaca permulaan, kurang bervariasi.
Selain itu media yang digunakan belum dapat menarik perhatian anak, media
3
kurang baik, kurangnya kesiapan anak dalam melakukan pembelajaran di dalam
kelas. Hal tersebut terlihat saat pembelajaran membaca gambar sederhana, media
yang digunakan tidak berwarna, yaitu guru menggambar di papan tulis, dan
memberi keterangan gambar dengan tulisan di samping gambar, saat guru
menggambar anak ribut sendiri.
Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk menarik perhatian anak
untuk belajar membaca adalah dengan menggunakan media kartu kata
bergambar. Media kartu kata bergambar adalah media visual yang efektif untuk
menyajika pesan-pesan tertentu pada sasaran tertentu pula. Media kartu kata
gambar ini mudah untuk dibuat sendiri oleh guru sehingga tidak mengeluarkan
biaya yang banyak dalam pembuatannya. Gambar-gambar yang akan disajikan
dapat dipasang dan dicopot dengan mudah, dengan demikian dapat dipakai
berkali-kali.
Selain itu, warna-warna yang menarik pada kartu kata bergambar dapat
memusatkan perhatian siswa pada materi pembelajaran yang disampaikan oleh
guru, misalnya dalam menyebutkan fonem yang sama. Dengan melihat
kelebihan yang dimiliki oleh kartu kata bergambar, maka media ini tepat untuk
menstimulus kemampuan membaca permulaan pada anak, terutama pada anak
TK Kelompok B, sehingga diharapkan anak akan lebih tertarik untuk belajar
dan memudahkan anak dalam belajar membaca.
Dengan media kartu kata bergambar anak dapat melihat
bermacam-macam gambar, selain itu dari kartu kata bergambar anak dapat berlatih
membaca meskipun yang dilakukan adalah membaca permulaan yaitu membaca
gambar yang dilihatnya. Kartu kata bergambar ini akan memudahkan anak untuk
mengingat informasi yang telah disampaikan oleh guru, dan kartu kata bergambar
4
B. METODE PENELITIAN
Tempat Penelitian Mengembangkan Kemampuan Membaca Permulaan
Melalui Media Kartu Kata Bergambar Pada Anak Kelompok B Dilaksanakan Di
TK Dharma Wanita Kedungpilang yang beralamat di dusun Kunciombo RT 01
RW 03 Desa Kedungpilang Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali dengan
alasan karena peneliti bekerja pada tempat tersebut sehingga lebih mudah
memperoleh data yang diinginkan. Sedangkan Penelitian dilaksanakan selama
dua bulan pada semester satu antara bulan Oktober sampai dengan November
Tahun Pelajaran 2013 / 2014 pada anak Kelompok B TK Dharma Wanita
Kedungpilang Wonosegoro Boyolali.
Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa Kelompok B TK Dharma
Wanita Kedungpilang Tahun Pelajaran 2013/ 2014 yang berjumlah 18 orang
terdiri dari 10 anak perempuan dan 8 anak laki-laki.
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus yang meliputi: (1)
Perencanaaan yang berupa kegiatan menyusun rencana kegiatan harian dan
mempersiapkan alat peraga, (2) Tindakan adalah kegiatan pelaksanaan
pembelajaran itu sendiri, (3) Observasi yang berupa kegiatan pencatatan
maupun pengamatan tingkah laku anak dalam kegiatan pembelajaran serta
tingkat perkembangannya, (4) Refleksi untuk menganalisis kelemahan serta
kekerangan tindakan pada siklus sebelumnya.
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data kualitatif yang
bersumber dari interaksi guru dan siswa dalam kegiatan pengembangan
kemampuan membaca gambar-gambar sederhana dan berupa data tindakan
belajar atau perilaku belajar yang dihasilkan dari tindakan mengajar dengan
menggunakan media kartu kata bergambar.
Sumber data yang kami gunakan adalah : (1) Daftar siswa TK Dharma
Wanita Kedungpilang, (2) Kemampuan bahasa anak yang diperoleh dari hasil
pembelajaran dan pemberian tugas di TK Dharma Wanita Kedungpilang, (3)
5
Tehnik pengumpulan data dari penelitian ini meliputi
a. Observasi adalah suatu tehnik yang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan secara teliti dan sistematis (Suharsimi Arikunto, 2002 :28).
Pengumpulan data melalui observasi dilakukan sendiri oleh peneliti pada
kelas yang dijadikan sampel untuk mendapatkan gambaran secara
langsung kegiatan belajar anak didik di kelas.
b. Wawancara yaitu untuk pengumpulan data dengan cara menggali
informasi dengan menanyakan secara langsung kepada anak, guru dan
orang tua, wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
perkembangan bahasa anak khususnya kemampuan membaca.
c. Dokumentasi adalah bukti-bukti kegiatan penelitian bermain kartu kata
yang berupa foto-foto kegiatan guru dan anak dalam KBM, struktur
organisasi TK, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti dsb.
Adapun tekhnik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan cara
komparatif, yaitu dengan cara membandingkan keberhasilan antar siklus.
Analisis data terhadap anak dilakukan beberapa tahap :
a. Menjumlahkan skor yang dicapai anak pada setiap amatan.
b. Membuat tabulasi skor observasi peningkatan kemampuan membaca
permulaan pada anak yang terdiri dari nomor, nama anak, butir amatan,
dan jumlah skor.
c. Menghitung prosentase peningkatan kemampuan membaca permulaan
anak dengan menggunakan media kartu kata bergambar dengan cara
sebagai berikut:
1) Prosentase pencapaian kemampuan
2) Jumlah skor amatan yang dapat dicapai tiap anak x 100 %
3) Jumlah skor maksimum
4) Skor maksimum = skor maksimum butir amatan x jumlah butir amatan
5) Skor maksimum = 4 x 11= 44
6
d. Membandingkan hasil prosentase hasil pencapaian indicator pada setiap
anak dengan tingkat keberhasilan pada setiap siklus yang telah ditentukan
peneliti.
C.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dari keterangan wali murid guru sejawat dan siswa itu sendiri dapat
diketahui bahwa kemampuan membaca permulaan anak masih rendah,diperkuat
dengan data pada tabel pencatatan kemampuan membaca permulaan oleh peneliti
dapat diambil kesimpulan bahwa ada permasalahan pada kondisi kemampuan
bahasa anak. Rata- rata kemampuan membaca permulaan pada anak dari 18
siswa kelompok B baru mencapai 43 % saja.
Berdasarkan dari hasil pengamatan tindakan siklus I, dapat diperoleh data
hasil pengamatan sebagai berikut:
No Nama Nomor Butir Amatan Jml %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Ahdiyat Tirta .R 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 24 54,5
2 Asih Widiastuti 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 1 26 59,1
3 Aulia Hafidz . D 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 32 72,7
4 Benar Hari. A 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 33 75,0
5 Dimas Andre .P 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 21 47,7
6 Dini Nur Aini 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 25 56,8
7 Gita Olivia 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 27 61,3
8 Ivansyah 3 2 3 3 2 2 2 2 2 1 1 22 50,0
9 Jihan Najwa .Z 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 32 72.7
10 Muthia Qowiyah 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1 25 56,8
11 M .Wibowo 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 20 45,4
12 Raihan Nugroho 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 30 68,1
13 Sila Apriliana 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 29 65,9
14 Sinta Dewi Putri 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 1 26 59,1
15 Sylvi Tegar .P 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 32 72,7
16 Tyas Anggraini 3 1 3 2 2 3 2 2 1 1 1 21 47,7
17 Yusuf Fattah 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 28 63,6
18 Fendi Awang .S 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 30 68,1
7
Pada siklus I terjadi peningkatan kemampuan membaca permulaan anak
dari 43% pada kondisi awal meningkat menjadi 62 % berarti terjadi
peningkatan sebesar 19%. Namun demikian pencapaian kemampuan membaca
permulaan anak masih belum sesuai seperti yang diharapkan.
Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II kemampuan membaca
permulaan pada anak memngalami peningkatan sebesar 21 % yaitu dari 62%
meningkat menjadi 83 %. Hal ini dibuktikan dari data hasil pengamatan sebagai
berikut:
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti, bahwa dengan media
kartu kata bergambar dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan
anak tentunya dengan faktor pendukung lain seperti, kegiatan kelas yang
menyenangkan serta faktor metode atau cara penyampaian guru ke murid yang
No Nama Nomor Butir Amatan Jml %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Ahdiyat Tirta .R 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 35 79,5
2 Asih Widiastuti 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 36 81,8
3 Aulia Hafidz . D 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 39 88,6
4 Benar Hari. A 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 39 88,6
5 Dimas Andre .P 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 32 72,7
6 Dini Nur Aini 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 36 81,8
7 Gita Olivia 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 36 81,8
8 Ivansyah 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 33 75,0
9 Jihan Najwa .Z 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 38 86,3
10 Muthia Qowiyah 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 36 81,8
11 M .Wibowo 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 31 70,5
12 Raihan Nugroho 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 38 86,3
13 Sila Apriliana 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 37 84,1
14 Sinta Dewi Putri 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 36 81,8
15 Sylvi Tegar .P 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 38 86,3
16 Tyas Anggraini 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 31 70,4
17 Yusuf Fattah 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 37 84,1
18 Fendi Awang .S 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 38 86,3
8
dapat dimengerti oleh anak. Pada setiap siklus tidak menunjukkan kestabilan
pada tahap Pra Siklus baru mencapai 43 % hal ini disebabkan karena Metode
yang digunakan kurang menarik, kurang memanfaatkan media yang ada di
sekolah, kurang memberi stimulasi pada anak yang belum mampu, Guru belum
bisa menguasai kelas, perhatian anak kurang berpusat pada penjelasan guru,
anak kurang konsentrasi dalam menyelesaikan kegiatan, proses pembelajaran
masih klasikal, anak terbiasa belajar dalam suasana gaduh, guru belum bisa
menguasai kelas, terbatasnya ruangan yang sangat sempit. Prosentase sebelum
tindakan sampai siklus I peningkatanya mencapai 19% sedangkan dari siklus I
ke siklus II mencapai 21 %. Peningkatan Pra Siklus ke Siklus I lebih banyak
dibandingkan Siklus I ke Siklus II, hal ini disebabkan karena media yang
digunakan sama hanya saja dilakukan perbaikan-perbaikan untuk mencapai
indikator-indikator yang telah ditetapkan. Berdasarkan observasi lapangan
kemampuan membaca permulan anak tidak merata, hal ini disebabkan bahwa
kemampuan bahasa anak tiap individu berbeda tergantung pada faktor
kematangan anak, faktor usia dan faktor jenis kelamin serta banyaknya latihan
yang diberikan.
D.KESIMPULAN
Berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tindakan kelas dan pembahasan di
atas dapat disimpulkan bahwa : Penggunaan media kartu kata bergambar dapat
mengembangkan kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B TK
Dharma Wanita Kedungpilang Wonosegoro Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014.
1. Kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B TK Dharma Wanita
Kedungpilang dapat dikembangkan melalui penggunaan media kartu kata
bergambar. Hal ini dapat ditunjukkan dengan peningkatan kemampuan
membaca permulaan anak kelompok B di TK Dharma Wanita Kedungpilang
pada kondisi awal 43 % siklus I mengalami peningkatan sebesar 62 % dan pada
siklus II skor meningkat menjadi 83 %.
2. Aktivitas guru dalam menerapkan kegiatan bermain menggunakan media kartu
kata bergambar meningkat pada setiap siklusnya, pada siklus I aktivitas guru
9
Disimpulkan bahwa media kartu kata bergambar dapat meningkatkan aktivitas
guru dalam kemampuan bahasa anak khususnya membaca permulaan pada anak
10
Daftar Pustaka
Sutama, Main Sufanti. 2010. Penelitian Tindakan Kelas dan Karya Ilmiah.
Surakarta. Departemen Pendidikan Nasional, Panitia Sertifikasi Guru
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Musta’in, Nurani. 2010. Bimbingan dan Konsultasi Metode Belajar Membaca Praktis. Surakarta, Pustaka Amanah.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta:Rineka Cipta.