• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

23 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 3 yakni, variabel dependen yang didefinisikan sebagai variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain atau variabel terikat, variabel independen yakni variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain atau variabel bebas, serta variabel kontrol yang berfungsi sebagai variabel yang membuat hubungan diantara variabel dependen dan independen menjadi tetap konstan.

1. Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROA.

2. Variabel Independen

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ownership (kepemilikan) yang terdiri dari Dummy Majority Foreign Owned dan Dummy Domestic Owned.

3. Varibel Kontrol

Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Size dan Leverage.

(2)

commit to user

24 3.2. Definisi Operasional

Berikut ini definisi operasional pada setiap variabel yang digunakan dalam penelitian:

3.2.1. Variabel Dependen 1. ROA

Kinerja perbankan dalam penelitian ini diukur atau diproksikan dengan ROA (Return on Assets). Dimana ROA adalah rasio laba/pendapatan setelah dikurangi bunga dan pajak atau sering disebut EAT (Earning after Tax) dibagi total aset yang dimiliki perusahaan (Brigham dan Ehrhadrt, 2005).

Maka rumusan yang digunakan dalam penelitian ini:

3.2.2. Variabel Independen

Kepemilikan bank dalam penelitian ini akan menggunakan dummy variabel. Struktur kepemilikan bank yang ada di Indonesia sangatlah banyak, namun dalam penelitian ini hanya akan disoroti mengenai kepemilikan yang sifatnya majforeign, minforeign, dan domestic. Dengan 3 kategori ini, maka hanya akan digunakan 2 variabel dummy saja (m-1). 2 variabel dummy ini, yakni: dummy majforeign dan dummy domestic. Sehingga dalam penelitian ini, variabel minforeign dikeluarkan dan dijadikan base. Nantinya hasil yang akan didapat pada variabel ini akan berkebalikan dengan hasil regresi variabel yang lain. Walaupun begitu, variabel ini akan memiliki tingkat signifikansi yang sama dengan variabel

(3)

commit to user

25

independen yang ada dalam penelitian. Jika variabel independen memiliki hasil yang tidak signifikan maka variabel minforeign juga memiliki hasil yang sama yakni tidak signifikan. Namun, ketika hasil regresi signifikan maka variabel base ini akan mendapatkan tanda koefisien yang berkebalikan dengan hasil regresi.

1. Foreign owned

Foreign owned (kepemilikan asing) merupakan proporsi kepemilikan atas suatu korporasi yang dalam hal ini adalah bank oleh pihak asing. Proporsi ini dapat dihitung menggunakan rumus seperti:

Dari perhitungan tadi akan diperoleh prosentase besarnya kepemilikan berdasarkan jumlah total saham yang beredar oleh pihak asing. Dikatakan Majority Foreign Owned jika paling sedikit 50% aset bank dimikili oleh asing (Nada Kobeissi dan Xian Sun, 2010). Untuk perhitungannya menggunakan dummy,

 Dummy satu jika aset bank yang dimiliki oleh asing paling sedikit 50%.

 Dummy nol jika sebaliknya.

(4)

commit to user

26 2. Domestic owned

Domestic owned (kepemilikan domestik) merupakan proporsi kepemilikan atas suatu korporasi yang dalam hal ini adalah bank oleh pihak dalam negeri. Proporsi ini dapat dihitung menggunakan rumus seperti:

Dari perhitungan tadi akan diperoleh prosentasi besarnya kepemilikan berdasarkan jumlah total saham yang beredar oleh pihak dalam negeri. Dikatakan Domestic owned jika seluruh aset bank dimiliki oleh pihak dalam negeri, dengan kata lain 100% kepemilikan oleh pihak dalam negeri (Allen et al., 2009). Untuk perhitungannya menggunakan dummy,

 Dummy satu jika 100% aset bank dimiliki oleh pihak

domestik tanpa adanya kepemilikan asing minoritas.

 Dummy nol jika sebaliknya.

3.2.3. Variabel kontrol 1. Size

Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur melalui total aset yang dimiliki menggunakan logaritma natural.

Perusahaan yang sudah besar akan sangat mudah dalam mendapatkan dana dari para investor kerena memiliki flexsibilitas untuk itu (Sari, 2010). Dengan kemudahan dalam

(5)

commit to user

27

memperoleh dana ini maka memungkinkan suatu perusahaan akan memiliki dana yang cukup besar dalam mendorong produktifitas yang nantinya akan meningkatkan kinerja dari persahaan tersebut. Maka rumusan yang digunakan dalam penelitian ini:

Firm Size = Log Natural of Total Asset

2. Leverage

Dalam penelitian ini digunakan leverage atau tingkat hutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk bisa mendanai aktivitas bisnis yang dijalankan. Dengan kata lain, leverage mengukur rasio total aset terhadap total hutang yang ada (Siallagan dan Machfoedz, 2006). Maka rumusan yang digunakan dalam penelitian ini:

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

3.3.2. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank dengan kepemilikan asing baik mayoritas maupun minoritas serta bank domestik dalam kurun waktu 2010-2014.

(6)

commit to user

28 3.3.3. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan kriteria data yang lengkap sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebagai sampel.

3.3.4. Sumber Data dan Jenis

Dalam penelitian ini digunakan data sekunder yang bersumber dari data-data yang tersedia di Bursa Efek Indonesia. Data yang diperlukan merupakan data historis yang dapat dilihat dari laporan tahunan (annual report) bank yang terdaftar di BEI pada kurun waktu 2010-2014. Nantinya, annual report dapat diperoleh melalui www.idx.co.id, www.icamel.id dan juga website resmi perusahaan.

3.4. Metode Analisis

ROA = α + β1 D1 (MAJforeign)+ β2 D2 (Domestic) + β3 SIZE + β4

LEVERAGE + ε

Keterangan :

ROA = Earning after tax by total assets

D1Majforeign = Indikator variabel, 1 if at least 50 % of its assets are foreign owned

D2Domestic = Indikator variabel, 1 if fully assets are domestic owned SIZE = Log Natural of Total Asset

LEVERAGE =Total debt (short and long-term debt) by total assets

(7)

commit to user

29 3.5. Pengujian Asumsi Klasik

3.5.1. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui dan menguji apakah dalam model regresi yang digunakan ditemukan hubungan korelasi diantara variabel bebas (independen). Variabel bebas yang saling berkorelasi berdampak pada hasil masing-masing koefisien regresi terhadap variabel dependen menjadi lebih sulit.

Model regresi yang baik seharusnya adalah model regresi yang tidak memiliki atau tidak terjadi hubungan korelasi diantara variabel independen. Ada beberapa cara untuk dapat mengetahui ada tidaknya masalah multikolinearitas dalam suatu model empirik, salah satunya adalah dengan menggunakan korelasi parsial (Rahayu, 2007). Pendekatan ini dapat dilakukan dengan membandingkan nilai R2 hasil estimasi persamaan awal dengan nilai R2 hasil regresi yang dilakukan untuk variabel bebasnya.

Dikatakan tidak terjadi masalah multikolinearitas apabila nilai R2 pada regresi untuk variabel bebas lebih kecil bila dibandingkan dengan nilai R2 persamaan penelitian.

3.5.2. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui dan memastikan apakah di dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian terjadi kesamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila variance dari residual pengamatan yang satu dengan yang lain adalah tetap,

(8)

commit to user

30

maka hal ini disebut homoskedastisitas, sedangkan apabila berbeda hal ini yang disebut heteroskedastisitas. Nantinya, dikatakan memiliki model regresi yang baik apabila residual dari variancenya adalah homoskedastisitas atau dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi ada atau tidaknya masalah heteroskedastisitas yaitu dengan menggunakan Metode grafik, Uji Park, Uji Glejser, Uji Korelasi Spearman, Uji Goldfelt-Quandt, Uji Bruesch-Pagan-Godfrey dan Uji White (Wing, 2011). Dalam penelitian ini akan digunakan Uji Glejser, uji ini akan memberikan informasi terkait masalah heteroskedastisitas melalui tingkat signifikansinya. Dikatakan terhindar dari masalah heteroskedastisitas apabila tingkat signifikansi yang menunjukkan nilai lebih tinggi dari 0,05.

3.5.3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui dan menguji apakah didalam model regresi terdapat hubungan korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode saat ini dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Hal ini terjadi karena observasi yang dilakukan selama kurun waktu yang berurutan dan saling berkaitan satu sama lain. Menurut Wing (2011), uji autokorelasi dapat dilakukan menggunakan 2 cara yakni melalui Uji Durbin-Watson atau Uji Breusch-Godfrey (B-G test). Dari kedua pilihan metode tersebut, penelitian ini nantinya akan menggunakan

(9)

commit to user

31

Uji Durbin-Watson untuk mengetahui masalah autokorelasinya.

Untuk mengidentifikasi masalah autokorelasi maka dapat dilihat pada kriteria dibawah ini:

Tabel 3.1

Dasar Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Ditolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No Decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negatif Ditolak 4-dl < d < 4 Tidak ada korelasi negatif No Decision 4-du ≤ d ≤ 4-dl Tidak ada autokorelasi, positif atau

negatif Diterima du < d < 4-du

Sumber: Gujarati, 2006

3.6. Pengujian Hipotesis 3.6.1. Uji F

Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui dan menguji apakah semua variabel independen yang digunakan didalam model regresi memiliki pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dilakukan dengan membandingkan antara nilai F-hitung dan nilai F-tabel pada level signifikansi (level of significance) sebesar 5% (Ghozali, 2006).

a. Jika p-value lebih kecil dari standar level of significance sebesar 5% maka H0 ditolak sedangkan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen secara bersama- sama memiliki pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

(10)

commit to user

32

b. Jika p-value lebih besar dari standar level of significance sebesar 5% maka H0 diterima sedangkan H1 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen secara bersama- sama tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

3.6.2. Uji R2

Uji R2 atau uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui dan menguji seberapa besar atau kecil kemampuan suatu model dalam menerangkan variasi perubahan dari variabel dependennya (Ghozali, 2006). Hal ini dapat dilihat melalui:

a. Jika nilai R2 mendekati nilai 1, maka hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian memberikan hampir semua informasi yang diperlukan dalam menjelaskan variasi dari variabel dependen.

Dengan kata lain, semakin besar nilai R2 maka semakin besar pula pengaruh yang dapat dijelaskan oleh variabel independen terhadap variabel dependennya. Hal ini juga menunjukkan bahwa model dapat dikatakan semakin baik.

b. Jika nilai R2 mendekati nilai 0, maka hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian memberikan cukup sedikit atau terbatasnya informasi yang diperlukan dalam menjelaskan variasi dari variabel dependen. Dengan kata lain semakin kecil nilai R2 maka semakin sedikit pula pengaruh yang dapat dijelaskan

(11)

commit to user

33

oleh variabel independen terhadap variabel dependennya sisanya dapat dijelaskan oleh variabel lain.

3.6.3. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui dan menguji seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial/individu menjelaskan variabel dependen (Ghozali, 2006). Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan level of significance tiap variabel independen yakni sebesar 10% atau 0,1.

a. Jika level of significance lebih kecil dari 0,1 maka hal ini menunjukkan bahwa hipotesisnya diterima, dengan kata lain koefisien regresi signifikan. Artinya, variabel independen yang digunakan dalam penelitian berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

b. Jika level of significance lebih besar dari 0,1 maka hal ini menunjukkan bahwa hipotesisnya tidak diterima, dengan kata lain koefisien regresi tidak signifikan. Artinya, variabel independen yang digunakan dalam penelitian tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

Referensi

Dokumen terkait

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di

Skripsi ini merupakan persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik (ST) Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, dengan judul “Kajian Sebaran Suhu

Mengingat pembelanjaan modal merupakan jenis pengeluaran perusahaan yang membutuhkan banyak dana, maka dalam menentukan seberapa besar tingkat pembelanjaan modal yang

hipertrofi atau peningkatan isi sekuncup NOC :  Cardiac Pump effectiveness  Circulation Status  Vital Sign Status Kriteria Hasil: o Tanda Vital dalam rentang normal (Tekanan

Pokok Bahasan : Ruang lingkup, Sistem, Peran Dan Fungsi Manajemen SDM Dalam Organisasi Sub Pokok Bahasan : Ruang Lingkup dan Sistem Manajemen SDM (Sesi 2)1. Kegiatan Pembelajaran

Teori .ang dikemukakan oleh )esse Delia tentang konstrukti(isme da+at ,erguna dalam kehidu+an seharihari dalam menginter+retasikan suatu hal* Ketika saat

Jumlah traffic di Bandar Domine Eduard Osok Sorong meningkat dari waktu ke waktu, namun keteraturan pergerakan kendaraan operasional di area airside belum memenuhi

Sebagai contoh dalam aplikasi dari software Ant Picking System (APS) yang dibuat peneliti dalam menunjang pengaplikasian dari algoritma ACS, perhitungan jarak