• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Mutu. Kata Kunci: Perancangan Sistem Informasi, Dala Flow Diagram (DFD), Pengendalian Mutu Pekerjaan Beton Konvensional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ABSTRAK. Mutu. Kata Kunci: Perancangan Sistem Informasi, Dala Flow Diagram (DFD), Pengendalian Mutu Pekerjaan Beton Konvensional"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Yeremia Setiawan Haryono dan Aris Setiarso:

Skripsi

Usulan Perancangan System Informasi Manajemen Pengendalian Pekerjaan Beton Konvensional di Perusahaan Jasa Konstruksi

Mutu

Bidang konstruksi membutuhkan suatu sistem informasi untuk mendukung proses-proses dalam sebuah proyek konstruksi, khususnya dalam proses pengendalian mutu pada pekerjaan beton konvensional yang secara umum belum ada pada perusahaan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan rancangan suatu sistem informasi manajemen pengendalian mutu pekerjaan beton konvensional yang dapat langsung diterapkan di perusahaan jasa konstruksi.

Perancangan sistem dalam penelitian ini menggunakan metodologi pengembangan terstruktur (structured developmenl methodology), yaitu metodologi yang menggunakan perangkat serta teknik yang sistematis dan terintegrasi berupa pemodelan sistem. Perangkat pemodelan sistem yang dipakai adalah pemodelan proses atau data flow diagram (DFD). Dari hasil perancangan yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa sistem informasi manajemen pengendalian mutu pada pekerjaan beton konvensional ini menciptakan suatu standard operational procedure (SOP) dan dapat langsung diterapkan pada perusahaan jasa konstruksi.

Kata Kunci:

Perancangan Sistem Informasi, Dala Flow Diagram (DFD), Pengendalian Mutu Pekerjaan Beton Konvensional

(2)

ABSTRACT

Yeremia Setiawan Haryono dan Aris Setiarso:

Minilhesis

Management Information System Design Proposal On Qualily Conlrol Of Conventional Concrete Workln Construclion Company

Construction field needs an information syslem in order lo support processes in conslruction projecl, especially in qualily conlrol process on convenlional concrete work which generally notyet available at construction company. Thispaper aims to give an management information system design proposal on quality control of conventional concrete work which can be applied in construction company. The design uses struclured developmenl methodology, which uses systemalic and integrated tools and techniques as modelled system. Modelled system tools which is used is data flow diagram. From the result, it can be conclusion that management information system on quali(y control of conventional concrete work makes an standard operational procedure (SOP) and can be applied directly on construction company.

Key words:

Information System Design, Data Flow Diagram (DFD), Quality Control of Conventional Concrete Work

XI

(3)

DAFTAR ISI

HALAMANJUDUL i LEMBAR PENGESAHAN ii SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS iii FORMULIR PERSYARATAN TUGAS AKHIR / SKRIPSI iv DATA SKRIPSI / TUGAS AKHIR v BERITA ACARA PEMBIMBINGAN SKRIPSI vi KATA PENGANTAR viii

ABSTRAK x DAFTARISI xii DAFTARTABEL xv DAFTAR GAMBAR xvi DAFTAR LAMPIRAN xvii 1. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Masalah 1 1.2. Perumusan Masalah 3 1.3. Batasan Penelitian 3 1.4. Batasan Pengertian 3 1.5. Tujuan Penelitian 4 1.6. Manfaat Penelitian 5 1.7. Sistematika Skripsi 5 2. LANDASAN TEORI 7 2.1. Proyek Konstruksi 7 2.1.1. Defmisi Proyek 7 2.1.2. Definisi Proyek Konstruksi 7 2.1.3. Unsur-Unsur Pengelola Proyek Konstruksi 8 2.1.3.1. Pemilik Proyek (Owner) 9 2.1.3.2. Konsultan 9 2.1.3.3. Kontraktor 10 2.1.3.4. Subkontraktor 11 2.1.3.5. Supplier atau Pemasok 11

(4)

2.1.5. Tahap Siklus Proyek Konstruksi 12 2.1.6. Lingkup Kegiatan Pekerjaan Proyek Konstruksi 14 2.1.7. Lingkup Pekerjaan Beton Konvensional 15 2.1.7.1. Pekerjaan Persiapan 15 2.1.7.2. Pekerjaan Pengadaan Bahan dan Alat 16 2.1.7.3. Pekerjaan Perancah atau Bekisting Beton 16 2.1.7.4. Pekerjaan Penulangan 17 2.1.7.5. Pekerjaan Pengadaan Campuran Beton 18 2.1.7.6. Pekerjaan Penuangan Adukan Beton dan Finishing .. 19 2.1.7.7. Pekerjaan Perawatan Pengerasan Beton (Curing) 20 2.2. Pengendalian Mutu (Qualily Control) 21 2.2.1. Definisi Mutu 22 2.2.2. Parameter Mutu Produk Kontraktor 22 2.2.3. Definisi Pengendalian Mutu ( Qualily Controt) Proyek 22 2.2.4. Metode Pengendalian Mutu 23 2.2.4.1. Perencanaan Pengendalian Mutu (Plan) 23 2.2.4.2. Implementasi Pengendalian Mutu (Do) 25 2.2.4.3. Kegiatan Inspeksi Hasil PengendalianMutu(C/zec£).. 26 2.2.4.4. Tindakan Lanjutan (Action) 26 2.3. Sistem Informasi Manajemen 26 2.3.1. Data dan Informasi 26 2.3.2. Defmisi Sistem 27 2.3.3. Definisi Sistem lnformasi 28 2.3.4. Elemen-Elemen Sistem Informasi 30 2.3.5. Definisi Sistem Informasi Manajemen 31 2.3.6. Tujuan Sistem Informasi Manajemen 32 2.3.7. Pengembangan Sistem 32 2.3.7.1. Pengembangan Sistem Terstruktur 32 2.3.7.2. Kelebihan Pengembangan Sistem Terstruktur 33 2.3.8. Pemodelan Sistem 33 2.3.8.1. Data Flow Diagram (DFD) 34 2.3.8.2. BaganHirarki 37 3. METODE PENELITIAN 38 3.1. Definisi Konsep 38 3.2. Definisi Operasional 39 3.3. Jenis Perancangan 39 3.4. Lingkup Perancangan 40 3.5. Teknik Pengumpulan Data 40 3.6. Analisis Data 40 3.7. Metode Perancangan 41 3.8. Perangkat Permodelan 41 3.9. Langkah-Langkah Perancangan Sistem Informasi Manajemen 41 3.10. Kerangka Kerja Perancangan 42 4. ANALISIS DAN PERANCANGAN 43 4.1. Analisis Sistem 43 4.1.1. Struktur Organisasi Proyek Konstruksi Lapangan 43

(5)

4.1.3.1.

4.1.3.2.

4.1.3.3.

4.1.3.4.

4.1.3.5.

4.1.3.6.

4.1.3.7.

4.1.3.8.

4.1.2. Proses dan Item Pengendalian Mutu Pekerjaan Beton

Konvensional 44 4.1.3. Bentuk Struktur Organisasi Perusahaan Jasa Konstruksi di

Lapangan 45 Projecl Manager (PM) 45 Civil & Architec Engineer (CAE) 46 Qualily Control (QC) 47 Quality Surveyor (QS) 48 Purchasing Officer (PO) 49 Site Manager (SM) atau Manajer Lapangan 50 Site Engineer(SE) 51 Site Administration & Fin (SAF) 51 4.1.3.9. Site Logistic (SL) 52 4.1.3.10. Superintendent Konstruksi (SK) atauMandor 53 4.1.4. Format Perangkat Data yang Digunakan dalam Proses

Pengendalian Mutu Pekerjaan Beton Konvensional di Lapangan 54 4.2. Perancangan Sistem 55

4.2.1. Perancangan Diagram Interaksi Struktur Organtsasi Proyek

Konstruksi Usulan 55 4.2.2. Perancangan Organisasi Proyek Konstruksi dan Organisasi

Perusahaan Konstruksi Usulan 55 4.2.3. Perancangan Bagan Hirarki Interaksi Sistem Informasi

Manajemen Pengendalian Mutu pada Proses Pekerjaan Beton

Konvensional 56 4.2.4. Perancangan Sistem Manajemen Data Pengendalian Mutu pada

Proses Pekerjaan Beton Konvensional 56 4.2.4.1. Pekerjaan Persiapan 57 4.2.4.2. Pekerjaan Pengadaan Bahan dan Alat 62 4.2.4.3. Pekerjaan Bekisting atau Perancah Beton 65 4.2.4.4. Pekerjaan Penulangan 66 4.2.4.5. Pekerjaan Pengadaan Campuran Beton 68 4.2.4.6. Pekerjaan Penuangan Campuran Beton 71 4.2.4.7. Pekerjaan Finishing dan Perawatan Pengerasan Beton

(Curing) 71 4.2.4.8. PekerjaanPengujianBeton 73 4.2.4.9. Penyusunan Laporan Progress Fisik 73 4.2.5. Perancangan Physical DFD Sistem Informasi Manajemen

Pengendalian Mutu pada proses Pekerjaan Beton Konvensional 74 5. KESIMPULAN DAN SARAN 76 5.1. Kesimpulan 76 5.2. Saran 77 DAFTAR REFERENSI 78 LAMPIRAN 80

(6)

DAFTAR TABEL

4.1. Data Awal Proyek 57 4.2. Data Rekayasa Teknik 58 4.3. Data Proses Perencanaan Program QC 59 4.4. Data Proses Estimasi Kebutuhan Material dan Peralatan 61 4.5. Data Proses Estimasi Rencana Anggaran Biaya 62 4.6. Data Proses Pembelian Bahan dan Alat 63 4.7. Data Proses Pengendalian Mutu Material dan Peralatan 64 4.8. Data Proses Pabrikasi dan Pemasangan Bekisting 65 4.9. Data Proses Pabrikasi dan Pemasangan Tulangan 67 4.10. Data Pekerjaan Uji Konsistensi Campuran Beton 68 4.11. Data Pekerjaan Pengadaan Campuran Beton 69 4.12. DataPekerjaanPembuatanBendaUjiBeton 70 4.13. Data Pekerjaan Penuangan Campuran Beton 71 4.14. Data Pekerjaan Finishing dan Perawatan Pengerasan Beton (Curing) 72 4.15. Data Pekerjaan Pengujian Beton 73 4.16. Data Penyusunan Laporan Progress Fistk 74

XV

(7)

DAFTAR GAMBAR

2.1. Unsur-Unsur Pengelola Proyek Konstruksi 8 2.2. Transformasi Data Menjadi Informasi 29 2.3. Sistem Informasi Sederhana 29 2.4. Model Sistem Informasi dengan Penyimpanan Data 30 2.5. Elemen-Elemen Sistem Informasi 31 2.6. Simbol Proses 35 2.7. Entiti Eksternal 36 2.8. Simbol Aliran Data 36 2.9. Simbol Penyimpanan Data 36 2.10. Simbol Penghubung 37 2.11.BaganHirarki 37 4.1. Struktur Organisasi Proyek Konstruksi Lapangan 43

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Panduan Wawancara 80 2. Bagan Input, Proses dan Output Sistem Informasi Manajemen

Pengendalian Mutu Pekerjaan Beton Konvensional 81 3. Bagan Interaksi Unsur Pengelola Proyek Konstruksi 82 4. Struktur Organisasi Usulan 83 5. Bagan Hirarki Sistem Informasi Manajemen Pengendalian Mutu Pekerjaan

Beton Konvensional di Perusahaan Jasa Konstruksi 84 6. Context Diagram Sistem Informasi Manajemen Pekerjaan Beton

Konvensional di Perusahaan Jasa Konstruksi 85 7. Physical DFD Level 1: Persiapan Pekerjaan Beton 86 8. Physical DFD Level 2: Proses Pengumpulan Data Awal Proyek 87 9. /%.y/ctf/Z)FZ)Zeve/l:PengadaanBahandanAlat 88 10. Physical DFD Level 2: Pengadaan Mutu Bahan dan Alat 89 11. Physical DFD Level 1: Pekerjaan Penulangan 90 12. Physical DFD Level 2: Pemeriksaan Lapangan Pekerjaan Penulangan .... 91 13. Physical DFD Level 1: Pekeijaan Perancah atau Bekisting 92 14. Physical DFD Level 2: Pengendalian Mutu Pekerjaan Perancah 93 15. Physical DFD Level 1: Pekerjaan Pengadaan Campuran Beton In Site .... 94 16. Physical DFD Level 1: Pekerjaan Pengadaan Campuran Beton Out Site .. 95 17. Physical DFD Level 2: Pemeriksaan Campuran Beton 96 18. Physical DFD Level 1: Penuangan Campuran Beton 97 19. PhysicalDFD Aeve/1: Perawatan Beton (Cwrmg) 98 20. Physical DFD Level 2: Penyusunan Laporan dan Penagihan Termyn 99 21. Daftar Dokumen Pelaksanaan 100

xvtt

(9)

22. Work Instruction - Pekerjaan Persiapan Pekerjaan Beton PT. "X" 102 23. Work Instruction - Pengadaan Bahan dan Alat PT. "X" 104 24. Work Instruction - Pekerjaan Penulangan Kolom atau Balok PT. "X" 106 25. Work Instruction - Pekerjaan Bekisting Kolom PT. "X" 108 26. Work Instruction - Pekerjaan Bekisting Balok dan Plat PT. "X" 110 27. Work Instruction - Pekerjaan Pengadaan Campuran Beton In Site

PT. "X" 113 28. Work Instruction - Pekerjaan Pemeriksaan Slump Test PT. "X" 115 29. Work Instruction- Pekerjaan Pembuatan Benda Uji PT. "X" 116 30. Work Instruction - Pekerjaan Penuangan Campuran Beton In Site PT. "X" 118 31. Work Instruction - Pekerjaan Pengerasan Beton atau Finishing PT"X" ... 120 32. Work Instruction - Pekerjaan Perawatan Beton atau Curing PT. "X" 121 33. Ijin Pelaksana Pekerjaan 122 34. Laporan Harian 123 35. Surat Permohonan Ijin Lembur 124 36. Pengambilan Contoh Bahan atau Material 125 37. Daftar Rencana Peralatan Pokok 126 38. Kelayakan Peralatan 127 39. Lembar Pemeriksaan Lapangan Mutu Material Beton dan Tulangan Baja 128 40. Lembar Pemeriksaan Lapangan Peralatan Penulangan 129 41. Lembar Pemeriksaan Lapangan Pekerjaan Pemotongan dan

Pembengkokan Tulangan Baja 130 42. Lembar Pemeriksaan Lapangan Pekerjaan Pemasangan Tulangan Kolom

atau Balok 131 43. Lembar Pemeriksaan Lapangan Pekerjaan Pemasangan Bekisting Kolom 132

(10)

44. Lembar Pemeriksaan Lapangan Pekerjaan Pemasangan Bekisting Balok

danPlat 133 45. Lembar Pemeriksaan Lapangan Pekerjaan Pengadaan Campuran Beton

InSile 134 46. Uji Konsistensi Campuran Beton 135 47. Lembar Pemeriksaan Lapangan Pengambilan Benda Uji 136 48. Pengambilan Sampel Beton 137 49. Lembar Pemeriksaan Lapangan Pekerjaan Penuangan Beton (Placing) ... 138 50. Lembar Pemeriksaan Lapangan Pekerjaan Pengerasan Beton (Finishing) 139 51. Lembar Pemeriksaan Lapangan Pekerjaan Perawatan Beton Pasca

Pengecoran (Curing) 140 52. Berita Acara Pemeriksaan 141 53. Berita Acara Pekeijaan Tambah - Kurang 143

XIX

Referensi

Dokumen terkait

Pasien dengan meningitis TB atau meningoensefalitis TB datang dengan derajat MRC 2-3 yang berkorelasi dengan morbiditas dan mortalitas tinggi sehingga diagnosis dan tatalaksana

Impikasi dari penelitian ini adalah : Perlu adanya pembaharuan undang- undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Keputusan Menteri Perindustrian

Ketiga kultur ini, baik kultur awase, kultur haji no bunka ataupun kultur masyarakat vertical-horizontal juga dapat ditemukan dalam hubungan diplomasi Jepang Indonesia yang

Dalam merancang sistem informasi manajemen pengendalian mutu (quality control) pada pekerjaan beton konvensional, semua aliran data maupun informasi disesuaikan

Teknik analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh sikap investasi, norma

Jika terdeteksi adanya perubahan, Anda dapat memilih apakah akan menyimpan MBR dari disk yang dapat di-boot saat ini, memulihkan MBR yang sebelumnya disimpan, atau menonaktifkan

Konstruksi ini dipilih karena proses pembuatan dapat dilakukan di pabrik atau lokasi proyek dengan menggunakan beton ready mix sehingga terjamin mutu beton seragam dan

Kejang demam merupakan bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh lebih dari 38 o C per rektal atau 37,8 o C per axila yang disebabkan oleh proses