REFORMA AGRARIA DALAM KARYA SENI GRAFIS
(Analisis Semiotika Karya Seni Grafis Lembaga Budaya Kerakyatan Taring Padi Yogyakarta dalam Menyampaikan Reforma Agraria di Indonesia)
Di Susun Oleh: LATHIF PUSPO
D1214046
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET
! !
#! MOTTO
“Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup.
Kalau bekerja sekedar bekerja, kera juga bekerja.”
! !
#"!
PERSEMBAHAN
Penulis mempersembahkan skripsi ini untuk:
Bapak, Ibu, adik-adikku, kawan baikku, dan seluruh petani serta pejuang
! !
#""!
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang tak terhingga penulis haturkan kepada Allah Tuhan
Yang Maha Esa, atas segala petunjuk dan karunia-Nya sehingga skripsi berjudul
“Reforma Agraria dalam Karya Seni Grafis” ini dapat selesai.
Penyusunan penelitian ini sebagai skripsi berawal dari ketertarikan penulis
terhadap beberapa kasus agraria yang pelik dan tak kunjung usai hingga memakan
korban jiwa. Berbagai macam perjuangan dilakukan untuk mendukung kaum
agraria, menyuarakan keadilan dan penuntasan kasus-kasus tersebut, namun
hingga saat ini masih saja kasus tersebut samar dan tidak mendapat spotlight.
Hambatan dan kesulitan dalam penyusunan pastilah banyak dialami
penulis selama penyusunan skripsi ini, akan tetapi bimbingan dan bantuan lebih
besar komposisinya sehingga akhirnya dapat terselesaikan dengan baik. Dan
kemudian akan timbul ungkapan terima kasih dan rasa syukur yang besar kepada:
1. Allah yang Maha Pengasih dan Penyanyang,
2. Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si selaku dekan FISIP UNS yang
telah membantu perihal administratif selama melakukan penelitian,
3. Sri Hastjarjo, S.Sos., Ph.D selaku Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi
FISIP UNS yang telah membantu dan mempermudah perihal administratif
selama melakukan penelitian skripsi,
4. Sri Herwindya Baskara Wijaya S.Sos., M.Si selaku pembimbing
! !
#"""!
nasihat kepada penulis hingga pada akhirnya dapat menyelesaikan skripsi
ini,
5. Nora Nailul Amal, LMed, Hons. selaku Pembimbing Akademik penulis
yang selama masa perkuliahan telah memberikan masukan, semangat,
nasihat, dan arahan kepada penulis,
6. Bapak Drs. Haryanto, M.Lib dan ibu Firdastin Ruthnia Yudiningrum,
S.Sos, M.Si, selaku penguji skripsi yang telah memberikan banyak
masukan terhadap penelitian ini,
7. Keluarga besar KPJJ; Virgina, Kurniadhi, Ester, Zendy, Kinanti, Tito,
Bangkit dan Tika serta Bapak dan Ibu Moko yang selalu memberi
kehangatan dan keceriaan,
8. Sahabat-sahabat yang selalu memberikan aura positif dan postingan
hangat; Widi, Anisadita, Raisa, Imanda, dan Ican,
9. Kelas B Komunikasi Non Reguler yang sudah berasa seperti keluarga
keren dan membanggakan,
10.Tim KKN Jagalan 2 atas semangat dan perjuangannya; Titis, Widi, Johan,
Connie, Intan, Tia, Sasa dan Satya,
11.Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penulisan skripsi ini.
Surakarta, 10 Januari 2017
! !
"$! DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR BAGAN ... xiv
ABSTRAK ... xv
ABSTRACT ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 9
C. Tujuan Penelitian ... 9
D. Manfaat Penelitian ... 10
E. Kajian Teori ... 11
1. Komunikasi sebagai Proses Produksi Makna ... 11
2. Teori Pesan Alan H. Monroe ... 14
3. Semiotika ... 15
4. Semiotika Komunikasi Charles S. Pierce... 17
5. Semiotika Visual ... 22
6. Seni Grafis sebagai Media Komunikasi ... 24
7. Seni Grafis di Indonesia ... 31
! !
$!
9. Penelitian Sebelumnya ... 38
F. Kerangka Pemikiran ... 41
G. Metodologi Penelitian ... 43
1. Jenis Penelitian ... 43
2. Metode Penelitian ... 44
3. Obyek Penelitian ... 45
4. Sumber Data ... 47
5. Teknik Pengumpulan Data ... 47
6. Teknik Analisis Data ... 48
7. Validitas Data ... 49
BAB II GAMBARAN UMUM KARYA SENI GRAFIS TARING PADI ... 51
A. Lembaga Budaya Kerakyatan Taring Padi ... 51
B. Karakteristik Karya Seni Grafis Taring Padi ... 54
C. Buku Seni Membongkar Tirani ... 62
BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA ... 64
A. Sajian Data ... 64
B. Analisis Data ... 68
1. Tanah dan Petani Merdeka Menghidupi Semua ... 68
a. Deskripsi Visual Karya ... 69
b. Ikon ... 73
c. Indeks ... 77
d. Simbol ... 82
2. Tolak Partai yang Tidak Memperjuangkan Hak-hak Petani ... 88
a. Deskripsi Visual Karya ... 89
b. Ikon ... 90
c. Indeks ... 92
! !
$"!
3. Menyambut Hari Tani ... 98
a. Deskripsi Visual Karya ... 99
b. Ikon ... 100
c. Indeks ... 101
d. Simbol ... 102
4. Penolakan Tambang Pasir Besi Kulonprogo ... 108
a. Deskripsi Visual Karya ... 109
b. Ikon ... 109
c. Indeks ... 110
d. Simbol ... 111
5. Zine Terompet Rakyat ... 115
a.Deskripsi Visual Karya ... 116
b. Ikon ... 116
c. Indeks ... 117
d. Simbol ... 118
6. Land for The People ... 121
a. Deskripsi Visual Karya ... 122
b. Ikon ... 125
c. Indeks ... 126
d. Simbol ... 127
C. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 130
1. Ikon ... 130
2. Indeks... 132
3. Simbol... 134
BAB IV PENUTUP ... 139
A. Kesimpulan ... 139
B. Saran ... 140
! !
$""!
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Ikon, Indeks, Simbol... 19
Tabel 2.1 Kegiatan Lembaga Budaya Kerakyatan Taring Padi ... 57
Tabel 3.1 Enam Karya dari Buku Taring Padi;
! !
$"""!
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Festival Memedi Sawah 1999,
Lembaga Budaya Taring Padi ... 55
Gambar 3.1 Tanah dan Petani Merdeka Menghidupi Semua ... 68
Gambar 3.2 Tolak Partai yang Tidak Memperjuangkan Hak-hak Petani ... 88
Gambar 3.3 Menyambut Hari Tani ... 98
Gambar 3.4 Penolakan Tambang Pasir Besi Kulonprogo ... 108
Gambar 3.5 Zine Terompet Rakyat ... 115
! !
$"#!
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Semiotic Triangle ... 21
! !
$#! ABSTRAK
LATHIF PUSPO, D1214046. REFORMA AGRARIA DALAM KARYA SENI GRAFIS (Analisis Semiotika Karya Seni Grafis Lembaga Budaya Kerakyatan Taring Padi Yogyakarta dalam Menyampaikan Reforma Agraria di Indonesia). Skripsi (S-1). Program Studi Ilmu Komunikasi. FISIP. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2017.
Kondisi setelah reformasi, mendorong masyarakat terutama petani serta Konkorsium Pembaharuan Agraria, menyerukan adanya pembaharuan agraria yang dikenal dengan reforma agraria yang kemudian muncul Ketetapan MPR No. IX tahun 2001 tentang Pembaharuan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam. Masyarakat memiliki berbagai macam cara dalam menanggapi keadaan sosial-politik tersebut, seperti melakukan aksi demonstrasi, mengkritik melalui artikel, ada pula yang mengekspresikannya secara vandalisme di ruang-ruang publik, membuat festival untuk menangggapi keadaan tersebut, hingga membuat karya seni grafis seperti yang dilakukan oleh Lembaga Budaya Kerakyatan Taring Padi Yogyakarta.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanda-tanda dan maknanya pada karya seni grafis Lembaga Budaya Kerakyatan Taring Padi Yogyakarta dalam menyampaikan reforma agraria di Indonesia. Penelitian ini merupakan pengembangan dari pengamatan non partisipasi pada purposive sampling objek material berupa ilustrasi dan tipografi serta objek formal berupa makna di dalam enam karya seni grafis Lembaga Budaya Kerakyatan Taring Padi yang mengangkat isu reforma agraria pada buku Taring Padi; Seni Membongkar Tirani. Kemudian disajikan dengan metode penelitian kualitatif menggunakan analisis semiotika komunikasi Charles S. Peirce karena penelitian ini bukan hanya meneliti makna kata semata, namun meneliti keseluruhan tanda yang dapat ditangkap oleh panca indera.
Pesan dalam karya seni grafis dimaknai Peirce dengan mengklasifikasikan tanda menjadi ikon, indeks, dan simbol digunakan sebagai sebuah paradigma baik dalam pembacaan tanda, maupun penciptaan untuk melihat enam objek karya seni grafis Lembaga Budaya Kerakyatan Taring Padi yang diaplikasikan melalui cukil kayu di atas kain & kertas, dan poster, seni grafis dijadikan sebagai sebuah fenomena, yang didalamnya terdapat tanda, pesan yang ingin disampaikan, serta aturan atau kode yang mengatur.
Hasil analisis dari penelitian pada karya seni grafis Lembaga Budaya Kerakyatan Taring Padi Yogyakarta adalah memunculkan tanda-tanda dan maknanya berupa ikon, indeks, dan simbol dalam menyampaikan reforma agraria di Indonesia seperti pekerjaan, karakter, penampilan, idealisme, keadaan petani, lahan tani, hasil tani dan kelakuan para penguasa. Realitas sosial dan pesan yang terdapat dalam karya seni grafis Lembaga Budaya Kerakyatan Taring Padi Yogyakarta ini sebaiknya dijadikan refleksi oleh mahasiswa ilmu komunikasi dalam pembelajaran seni grafis perlu perencanaan komunikasi yang matang sebelum menciptakan sebuah karya.
! !
$#"! ABSTRACT
LATHIF PUSPO, D1214046. AGRARIAN REFORM IN GRAPHIC ARTWORKS (Semiotics Analysis Graphic Artworks by Institute for Cultural Democracy Taring Padi Yogyakarta to Present Agrarian Reform in Indonesia). Thesis (Bachelor’s Degree). Commnication Science Department, Faculty of Social and Political Science. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2017.
Conditions after the reform, to encourage people, especially farmers and Konkorsium Agrarian Reform, called for land reform, known as the agrarian reform that later appeared on MPR Decree No. IX of 2001 on Agrarian Reform and Natural Resources Management. Society has a variety of ways in response to the socio-political, as do the demonstration, criticized through the article, others express it vandalism in public spaces, making the festival to address any such situations, to create works of graphic art as practiced by Populist Cultural institute Taring Padi Yogyakarta.
The purpose of this study is to know the signs and their meanings in works of graphic art Institute of Popular Culture Taring Padi Yogyakarta in conveying the agrarian reform in Indonesia. This research is the development of non-participation in the observation of purposive sampling material object in the form of illustrations and typography as well as a formal object in the form of meaning in the six works of graphic art Institute of Popular Culture Taring Padi raise the issue of agrarian reform on the books of Taring Padi; Dismantling Tyranny art. Then presented with a qualitative research method using semiotic analysis of communication Charles S. Peirce for this study not only examines the meanings of words alone, but examine the overall mark that can be captured by the five senses. Messages in the graphic arts interpreted Peirce to classify signs into icons, indices, and symbols are used as a paradigm both in reading signs, nor the creation to see six objects, graphic artworks Institute for Cultural Democracy Taring Padi Yogyakarta applied through woodcuts on cloth and paper also posters, graphic artworks serve as a phenomenon, in which there are signs, messages to be conveyed, as well as the rules or codes governing.
The results of the analysis of research on graphic artworks Institute for Cultural Democracy Taring Padi Yogyakarta is led signs and their meanings as icons, indices, and symbols in conveying the agrarian reform in Indonesia such as employment, character, appearance, ideals, state farmers, agricultural land, results farmer and the behavior of the authorities. Social reality and the message contained in the graphic artworks Institute for Cultural Democracy Taring Padi Yogyakarta should be a reflection by students majoring in science communication in the graphic arts learning in the communication planning that mature before creating a masterpiece.