• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

5 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian sejenis ini dilakukan oleh Oktaviani Ira. (2014). Penelitian tersebut membahas dan mengkaji tentang “Prosedur Pemberian Kredit Multi Guna (KMG) Terhadap Golongan Penghasilan Tetap studi pada kasus PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Bogor Dewi Sartika”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prosedur pemberian kredit multiguna pada golongan penghasilan tetap di salah satu bank milik pemerintah yang mempunyai fasilitas kredit multiguna. Penelitian yang dilakukan Penulis adalah di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Bogor Dewi Sartika. Hasil penelitian menunjukan bahwa PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Cabang Bogor Dewi Sartika telah menerapkan sistem prosedur pemberian kredit yang baik. Penilaian kelayakan debitur untuk menerima kredit serta proses pemberian kredit yang sudah cukup baik. Untuk memastikan bahwa Prosedur Pemberian Kredit Multiguna sudah cukup baik, dalam pemberian kredit pihak bank selalu menggunakan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Hasil evaluasi dari pembahasan ini menunjukan bahwa Kredit Multiguna merupakan kredit yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan konsumtif sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, yang menambah variasi jenis kredit yang ada dalam perbankan yang kebanyakan merupakan kredit yang dipergunakan untuk investasi dan modal kerja.

Penelitian sejenis kedua dilakukan oleh Murdiningsih Muslihah. (2015).

Penelitian tersebut membahas dan mengkaji tentang “Strategi Pemberian Kredit Multiguna di PD. BPR Bank Daerah Karanganyar”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Strategi Pemberian Kredit Multiguna di PD. BPR Bank Daerah Karanganyar. Strategi pemberian kredit multiguna dilakukan oleh PD. BPR Daerah Karanganyar setelah pemohon kredit mengajukan permohonan kredit multiguna serta dilakukan pengecekan kelengkapan dan SID di BI Checking.

(2)

Setelah pemohon memenuhi syarat pihak PD. BPR Bank Daerah Karanganyar melakukan survey lapangan sebagai strategi untuk mengetahui latar belakang calon nasabah agar dalam pemberian kredit tersebut aman dan tepat sasaran.

Penelitian sejenis ketiga dilakukan oleh Hairiyah Siti. (2017). Penelitian ini membahas dan mengkaji tentang “Pengaruh Promosi, Lokasi dan Prosedur Kredit Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Mengambil Kredit Multiguna Di Bank DKI”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis “Pengaruh Promosi, Lokasi dan Prosedur Kredit Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Mengambil Kredit Multiguna di Bank DKI”. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu, bila dipandang cocok sebagai sumber data, dimana peneliti memilih nasabah yang sudah mengambil kredit multiguna sebagai responden dari populasi. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 100 responden. Metode analisis kuantitatif dengan alat analisis Regresi berganda dilanjutkan determinasi (RSquare). Hasil penelitian menunjukkan promosi pengaruh signifikan terhadap Keputusan Nasabah dalam Mengambil Kredit Multiguna. Lokasi berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Nasabah. Prosedur Kredit berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Nasabah. Secara simultan ketiga variabel berpengaruh positif signifikan terhadap Keputusan Nasabah dengan kontribusi pengaruh sebesar 30,2%. Pengaruh terkuat ditunjukkan oleh pengaruh lokasi terhadap Keputusan Nasabah dalam Mengambil Kredit Multiguna.

Berdasarkan penjelasan dan uraian dari tiga penelitian terdahulu diatas terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian saat ini. Penelitian saat ini memiliki persamaan pembahasan dengan penelitian sebelumnya yaitu mengenai Kredit Multiguna.

Sedangkan yang membedakan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah selain tahun dan lokasi penelitian yang berbeda judul yang diangkat juga berbeda. Penelitian pertama membahas tentang Prosedur Pemberian Kredit Multi Guna (KMG) Terhadap Golongan Penghasilan Tetap studi pada kasus PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Bogor Dewi Sartika, penelitian kedua membahas tentang Strategi Pemberian Kredit Multiguna di PD. BPR

(3)

Bank Daerah Karanganyar, penelitian ketiga membahas tentang Pengaruh Promosi, Lokasi dan Prosedur Kredit Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Mengambil Kredit Multiguna di Bank DKI.

(4)

B. Tinjauan Umum 1. Pengertian Bank

Bank adalah lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara masyarakat yang kekurangan dana dan masyarakat yang kelebihan dana.

Menurut Undang- Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 1998 Pasal 1 Ayat 2 menyatakan bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai kegiatan menghimpun dana dari masyarakat melalui bentuk simpanan berupa (Tabungan, Giro dan Deposito) lalu menyalurkan dana tersebut melalui bentuk kredit. Bank merupakan salah satu penggerak perekonomian. Oleh karena itu perbankan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional dalam rangka memeratakan pembangunan dan stabilitas nasional.

2. Pengertian Kredit

Kredit berasal dari kata Cedere yang artinya kepercayaan, maksudnya adalah apabila seseorang memperoleh kredit, berarti mereka memperoleh kepercayaan. Dengan perkataan lain maka kredit mengandung pengertian adanya suatu kepercayaan dari seseorang atau badan lainnya.

Menurut Undang – Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998 Pasal 1 Ayat 11 Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga ( Firdaus, 2006).

Kredit multiguna merupakan kredit yang diberikan untuk memenuhi segala kebutuhan konsumtif dengan jaminan SK Kepegawaian. Menurut Ikatan Bankir Indonesia (IBI) dan Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP) Kredit multiguna adalah fasilitas kredit untuk segala keperluan yang bersifat konsumtif dengan jaminan tanah berikut bangunan tempat tinggal.

Sasaran Kredit Multiguna merupakan kredit khusus yang diberikan kepada PNS, CPNS, Pegawai/Calon Pegawai BUMN/BUMD, Anggota TNI/POLRI,

(5)

Anggota Legislatif, Karyawan Perusahaan Swasta, Pensiunan dan Purnawirawan, Tenaga Kontrak.

3. Jenis- jenis Kredit

Pemberian fasilitas kredit oleh bank dikelompokkan ke dalam jenis yang masing-masing dilihat dari berbagai segi. Adapun jenis-jenis kredit, antara lain :

1) Dilihat dari segi tujuan kredit Kredit dari segi tujuan, antara lain:

a. Kredit Konsumtif

Kredit yang digunakan untuk konsumsi atau dipakai sendiri.

b. Kredit Produktif

Kredit yang digunakan untuk meningkatkan usaha atau produksi dan investasi.

c. Kredit Perdagangan

Kredit yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang tersebut.

2) Dilihat dari segi jaminan

a. Kredit dengan Jaminan, merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan tertentu. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan oleh calon debitur.

b. Kredit Tanpa Jaminan, merupakan kredit yang diberikan tanpa barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter serta loyalitas calon debitur selama berhubungan dengan bank yang bersangkutan.

3) Dilihat dari segi jangka waktu

a. Kredit Jangka Pendek yaitu kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun. Kredit ini digunakan untuk keperluan modal kerja.

(6)

b. Kredit Jangka Menengah yaitu kredit yang memiliki jangka waktu satu sampai tiga tahun, jenis kredit ini dapat diberikan untuk modal kerja.

c. Kredit Jangka Panjang yaitu Kredit yang masa pengembaliannya paling panjang atau lama, yaitu diatas tiga tahun atau lima tahun.

4) Dilihat dari segi kegunaan

Untuk melihat penggunaan dana tersebut apakah untuk digunakan dalam kegiatan utama atau hanya kegiatan tambahan. Jika dilihat dari segi kegunaan, kredit dibagi menjadi dua macam, antara lain :

a. Kredit Investasi

Kredit yang digunakan untuk keperluan usaha atau membangun proyek/pabrik. Jangka waktu relatif panjang atau lama.

b. Kredit Modal Kerja

Kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Contoh: Kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai.

5) Dilihat dari segi sector usaha a. Kredit Pertanian

Kredit yang dibiayai untuk sector perkebunan atau pertanian rakyat.

Jangka waktu kredit ini dapat berupa jangka pendek dan jangka panjang.

b. Kredit Perumahan

Kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian perumahan.

c. Kredit Industri

Kredit untuk membiayai industri pengolahan baik untuk industri kecil, menengah, atau besar.

d. Kredit Peternakan

Kredit ini diberikan untuk jangka waktu yang relatif pendek, Contoh:

ternak ayam, sedangkan kredit yang jangka waktunya panjang yaitu seperti ternak kambing atau sapi.

(7)

e. Kredit Profesi

Kredit ini diberikan pada kalangan para profesional seperti dosen, dokter, atau pengacara.

f. Kredit Pertambangan

Kredit jenis tambang ini untuk jangka waktunya panjang atau lama.

4. Produk Kredit Konsumtif

Kredit konsumtif adalah kredit yang digunakan untuk konsumsi atau dipakai sendiri pribadi. Kredit yang ditujukan untuk membiayai kebutuhan nasabah terutama yang berhubungan dengan kegiatan konsumsi.

Produk yang termasuk kredit konsumtif antara lain;

1) Kredit Multiguna

Pemberian kredit untuk segala keperluan selama tidak bertentangan dengan peraturan hukum yang berlaku. Kredit Multiguna diberikan kepada anggota masyarakat yang memiliki penghasilan tetap.

Diperuntukkan bagi pegawai negeri (PNS/CPNS) yang gajinya dibiayai melalui Bank Jatim.

2) KKBP

Fasilitas kredit konsumtif diluar Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan agunan berupa properti yang dimiliki atau tanah milik pribadi yang akan dibangun properti (tidak diperjual belikan) yang meliputi produk refinancing, pembangunan diatas tanah sendiri, renovasi properti, take over, take over plus dan fasilitas top up.

3) Kredit Pemilikan Properti

Fasilitas kredit yang diberikan untuk pemilikan atau pembelian properti berupa rumah tapak, rumah susun (apartemen, griya tawang, kondominium dan flat), dan rumah kantor atau rumah toko (perkantoran, pertokoan, gudang atau Homestay/rumah cassa/guest house).

(8)

4) Kredit KPR Sejahtera

Kredit dengan dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang diterbitkan oleh Bank Jatim kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam rangka pemilikan Rumah Sejahtera.

5) Kredit KKB

Kredit KKB merupakan kredit konsumtif yang diberikan untuk pemilikan kendaraan bermotor.

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Pompengan Jeneberang SUL-SEL di dalam usahanya untuk meningkatkan hasil produktivitas kerja para karyawannya,

- peletakkan landing gajah/area kegiatan gajah harus dekat dengan sumber air (sungai/kolam) dan akses yang mudah untuk memunuhi kebutuhan minumnya - kandang

Faktor lain yang dapat mempengaruhi nyeri adalah keluarga. dan teman

KATA PENGANTAR Pertama – tama penulis hanturkan segenap puji syukur kepada allah SWT yang telah memberikan penulis kelancaran dalam munyusun karya tugas akhir dengan judul

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran sejarah berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMA N 1 IV Nagari Bayang Utara yang terdiri

Batuan sedimen yang menempati daerah Bengalun bagian utara terdiri dari Formasi Maluwi, Tendehhantu, Menumbar dan Formasi Golok, sedangkan didaerah penyelidikan yang secara

Tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai adalah (1) Menjelaskan konsep dasar teknonolgi dan proses metalurgi serbuk, (2) Menyebutkan keuntungan dan kerugian dari

1 Pengadaan Tiang listerik di RT.I,II dan RT IV Teratak 10 bh 10,000,000.00 APBD Kab Dinas Perumahan & Pemukiman. 2 Pengadaan Lampu