RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIMULASI MENGAJAR SEKOLAH PENGGERAK
Satuan Pendidikan : SMP Kristen Bukit Pengharapan Kelas/Semester : 7/Genap
Materi : Kehidupan pada Masa Praaksara
Sub Materi : Periodisasi Masa Praaksara secara Arkeologi Pembelajaran ke : 2
Alokasi waktu : 10 menit
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati gambar-gambar peninggalan kehidupan pada masa praaksara, siswa mampu mendeskripsikan secara umum perbedaan cara hidup dan kebudayaan manusia pada masa praaksara dan kehidupan manusia di era sekarang berdasarkan alat-alat yang dipakai.
2. Setelah berdiskusi, siswa mampu mengidentikasikan secara jelas kehidupan masa praaksara beserta periodisasi masa praaksara.
3. Setelah melakukan kegiatan mind maping, siswa mampu memahami dan memetakan pembagian masa/periodisasi berdasarkan arkeologisnya.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU Kegiatan
Pendahuluan
1. Membuka kelas dengan salam dan doa bersama (Orientasi).
2. Melakukan absensi siswa
3. Mengingatkan kembali sedikit materi sebelumnya dan menjelaskan kaitannya dengan materi yang akan dipelajari (Apersepsi).
4. Mendeskripsikan manfaat pelajaran hari ini dalam kehidupan sehari-hari (Motivasi).
2 menit
Kegiatan Inti Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Sebelum pelajaran dimulai, Guru mengingatkan dan meminta siswa untuk mempersiapkan alat dan media belajar mereka (buku teks, buku tulis, dan alat tulis) di meja mereka masing- masing.
Guru mendorong dan mengajak siswa untuk curah pendapat :
6 menit
❖ Apa yang kamu alami jika kamu hidup pada masa praaksara?
❖ Hal positif apa yang kamu alami jika kamu hidup pada masa praaksara?
❖ Hal negatif apa/ kesulitan apa yang akan kamu alami jika kamu hidup pada masa praaksara?
Ayo Mengamati :
➢ Siswa-siswi mengamati gambar (artefak yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari) yang digunakan pada masa praaksara
➢ Siswa-siswi melanjutkan membaca teks materi mengenai periodisasi masa praaksara berdasarkan arkeologisnya
➢ Siswa- siswi memetakan masa/ periodisasi masa praaksara berdasarkan arkeologis dengan cara/
metode mind maping. Siswa diberikan keleluasaan untuk menyusun mind maping mereka semenarik mungkin. (Creativity dan Inovation)
➢ Siswa -siswi mengelompokkan jenis-jenis benda artefak yang sudah diamati tersebut berdasarkan periodiknya ke dalam mind maping tersebut
➢ Guru berkeliling memastikan bahwa setiap siswa ikut aktif berpartisipasi
➢ Saling bertukar pendapat antar kelompok atas hasil yang dilakukan dalam menyusun mind maping pembagian periodisasi masa praaksara berdasarkan arkeologis (Collaboration).
➢ Di akhir kegiatan, Guru bersama siswa menyimpulkan pembagian masa praaksara secara arkeologis dalam mind maping yang sudah mereka buat.
Kegiatan Penutup
Peserta Didik :
❖ Menanyakan apabila ada materi yang belum jelas kepada guru
Guru :
❖ Mengumpulkan tugas proyek/produk/unjuk kerja yang telah dikerjakan siswa
2 menit
❖ Memberikan pujian dan aplouse kepada seluruh siswa yang sudah mengikuti kegiatan belajar dengan tertib dan semangat.
❖ Memotivasi bagi siswa-siswi yang belum tuntas/
belum maksimal dalam membuat tugas proyek/produk/unjuk kerja.
❖ Guru memberikan refleksi/manfaat hasil
pembelajaran yang telah dipelajari untuk kehidupan sehari-hari dan masa mendatang.
❖ Kegiatan belajar ditutup dengan salam dan doa.
C. PENILAIAN (ASESMEN)
Pengambilan nilai/ penilaian pada materi ini dilakukan dengan :
❖ Pengamatan sikap/keaktifan
❖ Tes pengetahuan
❖ Hasil unjuk kerja/karya/proyek
Balai Karangan, April 2022 Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas
INDRIYATI, S. Pd. INDRIYATI, S. Pd
NIP. - NIP. -
LAMPIRAN
A. REMEDIAL DAN PENGAYAAN 1. REMEDIAL
Bagi siswa yang belum menguasai materi, maka mereka akan diberikan lagi kartu mind maping beserta ringkasan materi tentang periodisasi masa praaksara berdasarkan arkeologis serta menyusunnya ulang secara mandiri dengan dibantu siswa yang sudah menguasai materi.
2. PENGAYAAN
Bagi siswa yang sudah menguasai diberikan kesempatan menggambar mind maping tersebut menggunakan media komputer sekolah. Hal ini menjadi menarik karena
mengerjakannya menggunakan teknologi komputer dan siswa secara tidak langsung akan menuliskan kembali peta konsep materi tersebut dan hasil yang diharapkan siswa semakin kaya akan pemahaman materi periodisasi masa praaksara berdasarkan arkeologis.
B. SUMBER DAN MEDIA
1. Buku guru Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VII (Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu kurikulum 2013, Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018)
2. Buku Interaktif Ilmu Pengetahuan Sosial (Salma Bela Megawati, Ringo Rahata. 2022.
Buku Interaktif Ilmu Pengetahuan Sosial semester 2: Yogyakarta: Penerbit Intan Pariwara.)
3. Kertas karton dan buffalo, pensil warna, dan alat tulis
4. Teks bacaan materi “ Periodisasi Masa Praaksara berdasarkan Arkeologis”
C. RUBRIK PENILAIAN
Daftar Periksa Produk siswa hasil membuat mind maping :
INDIKATOR PENILAIAN BENAR BELUM BENAR
Mampu mengelompokkan 2 zaman periodisasi masa praaksara
Mampu menyebutkan 4 masa pada zaman batu
Mampu menyebutkan 3 masa pada zaman logam
Mampu menyebutkan ciri kehidupan masyarakat masing-masing masa pada periodisasi masa praaksara
D. MATERI
PERIODISASI SECARA ARKEOLOGIS
Periodisasi berdasarkan arkeologis adalah pembagian masa prasejarah berdasarkan benda- benda artefak yang digunakan pada masa itu. Artefak adalah benda-benda peninggalan pada masa lampau, sedangkan arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau berdasarkan artefak.
Para pakar arkeologi membagi zaman praaksara menjadi dua, yaitu zaman batu dan zaman logam.
1. Zaman Batu
Zaman batu adalah zaman ketika sebagian besar perkakas atau peralatan penunjang kehidupan manusia terbuat dari batu. Berdasarkan temuan arkeologis, zaman batu dibagi menjadi beberapa zaman yaitu :
a. Zaman Palaeolithikum ( Zaman Batu Tua) Ciri-ciri kehidupan masyarakat masa ini :
o Dilihat dari sudut mata pencariannya, periode ini disebut masa mengumpulkan makanan (food gathering) berburu dan meramu.
o Manusia di zaman Batu Tua masih hidup secara nomaden (berpindah-pindah) o belum tahu bercocok tanam.
o Alat yang digunakan masih batu kasar b. Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
Ciri-ciri kehidupan masyarakatnya :
o Dilihat dari sudut mata pencariannya, periode ini disebut masa mengumpulkan makanan (food gathering) berburu dan meramu.
o Manusia di zaman Batu Tua masih hidup secara nomaden (berpindah-pindah) o belum tahu bercocok tanam.
o Alat yang digunakan masih batu kasar dan tulang binatang.
c. Zaman Neolithikum ( Zaman Batu Muda)
Ciri utama zaman Batu Muda (Neolitikum) adalah alat-alat batu buatan manusia sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah.
o Dilihat dari sudut mata pencariannya, periode ini disebut masa mengumpulkan makanan (food gathering) berburu dan meramu.
o Manusia di zaman Batu Tua masih hidup secara nomaden (berpindah-pindah)
o belum tahu bercocok tanam.
o Alat yang digunakan sudah batu halus dan dibentuk sesuai kebutuhan.
d. Zaman Megalithikum ( Zaman Batu Besar)
Pada masa ini, cara berpikir manusia sudah mulai berkembang. Masyarakat pada masa itu mulai beripikir asal usul mereka secara sederhana (mereka ada berasal dari mana).
Oleh sebab itu pada masa ini banyak dibuat bangunan-bangunan dari batu besar untuk memperingati atau menghormati nenek moyang mereka.
Ciri-ciri kehidupan masyarakat pada zaman Megalithikum:
o Mulai mentap/ membentuk perkampungan kecil o Mulai bercocok tanam secara sederhana
o Semua alat yang digunakan dari batu halus dan tulang binatang yang dibentuk sesuai kebutuhan
o Mulai da ritual menyembah roh nenek moyang dengan bangunan-bangunan megalithikum.
2. Zaman logam
Zaman logam disebut juga zaman perundagian. Zaman logam berlangsung ketika manusia praaksara sudah membuat peralatan dari logam. Pada zaman ini manusia sudah mengenal teknik melebur dan mencetak logam menjadi peralatan. Zaman logam dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Zaman tembaga b. Zaman perunggu c. Zaman besi
E. PENDEKATAN DAN METODE Pendekatan : Scientific
Strategi : cooperative Learning Teknik : example non example Model : Mind Maping (Peta Konsep)
MIND MAPING (PETA KONSEP)
PERIODISASI MASA PRAAKSARA BERDASARKAN ARKEOLOGI
PERIODISASI MASA PRAKSARA SECARA ARKEOLOGI
NEOLITHIKUM (ZAMAN BATU
MUDA) MEZOLITHIKUM
(ZAMAN BATU TENGAH)
MEGALITHIKUM (ZAMAN BATU
BESAR) PALAEOLITHIKUM
(ZAMAN BATU TUA)
CIRI
KEHIDUPAN:
1. Nomaden (belum menetap) 2. Berburu dan
meramu 3. Belum
mengenal bercocok tanam 4. Alat yang
digunakan masih batu kasar (kapak genggam, kapak perimbas, alas serpih)
CIRI KEHIDUPAN:
1. Nomaden (belum menetap) 2. Berburu dan
meramu
3. Belum mengenal bercocok tanam 4. Alat yang
digunakan masih batu kasar dan tulang binatang (kapak genggam, kapak perimbas, alat serpih, mata tombak dari tulang, alat pemotong dari tulang
CIRI KEHIDUPAN:
1. Nomaden (belum menetap) 2. Berburu dan
meramu
3. Belum mengenal bercocok tanam 4. Alat yang
digunakan sudah mulai halus dan berbentuk sesuai kebutuhan.
(Beliung persegi, Kapak Lonjong, alat-alat dari tulang)
CIRI KEHIDUPAN:
1. Mulai menetap/
membentuk perkampungan kecil.
2. Mulai Bercocok tanam secara sederhana 3. Semua alat yang
digunakan dari batu dan tulang yang dibentuk dan dihaluskan sesuai
kebutuhan 4. Mulai ada ritual
menyembah roh nenek moyang
ZAMAN LOGAM ZAMAN BATU
ZAMAN TEMBAGA
CIRI KEHIDUPAN:
1. Menetap pada perkampungan/
desa
2. Bercocok tanam 3. Alat yang
digunakan didominasi batu halus dan logam tembaga 4. Adanya
penyembahan kepada nenek moyang
CIRI KEHIDUPAN:
1. Menetap pada perkampungan dan desa.
2. Bercocok tanam dan beternak 3. Alat yang
digunakan didominasi logam tembaga dan perunggu dan batu halus 4. Mulai membuat
perhiasan- perhiasan sederhana dari perunggu.
5. Muncul kepercayaan animisme dan dinamisme
CIRI KEHIDUPAN:
1. Menetap pada perkampungan/de sa
2. Bercocok tanam dan beternak
3. Peralatan yang digunakan hampir semua terbuat dari logam 4. Perhiasan-perhiasan
yang dibuat semakin beragam bentuknya 5. Mulai ada barter
dalam memenuhi kebutuhan 6. Kepercayaan
animisme dan dinamisme berkembang pesat ZAMAN
PERUNGGU
ZAMAN BESI
Alat Peninggalan Zaman Batu 1 : Kapak Genggam
Alat manusia purba zaman batu ini disebut juga dengan Chopper, memiliki bentuk yang sama seperti kapak, tetapi tidak memilik pegangan. Cara menggunakan benda ini adalah dengan digenggam. Kapak genggam terbuat dari batu yang salah satu sisinya diasah hingga menjadi tajam, sedangkan sisi lainya tidak diasah untuk dijadikan tempat genggaman.
Alat ini digunakan untuk menguliti dan memotong hewan buruan dan juga digunakan sebagai alat penggali tanah dalam mencari umbi – umbian. Kapak genggam ini banyak ditemukan di daerah Pacitan.
Kapak Perimbas
Kapak perimbas adalah alat manusia purba yang berbentuk kapak, tetapi dengan bentuk yang lebih kecil dari ukuran kapak pada saat ini. Benda ini digunakan untuk, memahat, merimbas kayu, dan tulang untuk dijadikan senjata. Alat ini digunakan oleh manusia Pithecanthropus dan banyak sekali ditemukan di daerah Pactitan, Jawa Tengah oleh Ralp Von Koenigswald, sehingga disebut juga dengan alat peninggalan kebudayaan Pacitan.
Selain di temukan di Pacitan, ternyata alat ini juga ditemukan di daerah Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), lahat, (Sumatra selatan), dan Goa Choukoutieen di Beijing.
Flakes (ALAT SERPIH)
Flakes adalah peralatan manusia purba zaman batu yang berukuran kecil dan terbuat dari batu Chalcedon. Alat ini merupakan hasil dari kebudayaan Ngandong, kebudayaan yang alat – alatnya terbuat dari tulang hewan. Flakes digunakan untuk mengupas makanan. Selain itu, alat ini juga dimanfaatkan sebagai alat untuk berburu binatang, menangkap ikan, dan mengumpulkan ubi dan buah-buahan.