• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU SAKU LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP), DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA, DAN SEKOLAH SASARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUKU SAKU LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP), DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA, DAN SEKOLAH SASARAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BUKU SAKU LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP), DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA, DAN SEKOLAH SASARAN

Program Kampus Mengajar Angkatan 3 Tahun 2022 Tim Penyusun:

Wagiran Asri Aldila Putri Maydison Ginting Aprida Sondang Edy Cahyono Editor:

Siti Hartinah Sena Oddy Prakosa Layout:

Oktanta Tri H Diyan P Sari

Edisi Januari 2022 Diterbitkan oleh:

SubPokja Kampus Mengajar

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Catatan Penggunaan:

Buku Saku LPMP, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan Sekolah Sasaran ini dapat disimpan dan dipergunakan sebagai dasar pembimbingan pelaksanaan Program Kampus Mengajar Angkatan 3 Tahun 2022. Buku ini menjadi pegangan khususnya bagi LPMP, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan Sekolah Sasaran dan penunjang bagi Dosen dan Koordinator Perguruan Tinggi (PT). Buku ini dapat didistribusikan untuk khalayak umum dengan izin dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Disclaimer:

Buku Saku LPMP, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan Sekolah Sasaran Program Kampus Mengajar Angkatan 3 Tahun 2022 ini bersifat dinamis yang senantiasa disempurnakan, diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kondisi, situasi dan kebijakan yang berkembang. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan menyempurnakan buku pegangan ini.

(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2

Tahapan Pelaksanaan Kampus Mengajar 1

Pra Penugasan 1

Penugasan 4

Pasca Penugasan 6

Luaran Kegiatan Kampus Mengajar 7

Insentif 8

Lampiran 9

(4)

A. Tahapan Pelaksanaan Kampus Mengajar

Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Program Kampus Mengajar

Pra Penugasan

Pra-penugasan merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum melaksanakan tugas di SD atau SMP sasaran. Kegiatan ini meliputi pembekalan, koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan Koordinasi dengan SD atau SMP sasaran.

Pembekalan

Pembekalan Program Kampus Mengajar Angkatan 3 Tahun 2022 bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi mahasiswa untuk membantu sekolah dan guru dalam proses pembelajaran, membantu adaptasi teknologi, dan membantu administrasi manajerial sekolah.

Secara umum, materi pembekalan terdiri dari materi wajib bagi mahasiswa yang ditugaskan di SD maupun SMP, materi soft skills, dan workshop pengayaan untuk mahasiswa yang akan ditempatkan di SMP.

(5)

Gambar 2. Materi Pembekalan Program Kampus Mengajar

Pembekalan dilakukan secara daring meliputi pemaparan materi, diskusi, dan penugasan. Pembekalan dibagi menjadi 2 (dua) tahap, sebelum penugasan dan saat masa penugasan berlangsung dengan melibatkan narasumber yang kompeten sesuai bidangnya.

Jumlah waktu pembekalan untuk seluruh tahap adalah 132 jam.

Koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Langkah koordinasi meliputi kegiatan:

1. Mahasiswa dan DPL menjalin komunikasi awal serta melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat dibantu oleh LPMP.

2. Mahasiswa melaporkan diri dan menyerahkan Surat Tugas dari Ditjen Dikti dan Surat Tugas dari Perguruan Tinggi ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

3. Dinas Pendidikan kemudian membuatkan Surat Tugas untuk mahasiswa ke sekolah sasaran.

4. Mahasiswa mengisi laporan dan mengunggah foto kegiatan di aplikasi MBKM sebagai bukti lapor diri mahasiswa kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

(6)

5. LPMP menunjuk beberapa orang untuk menjadi Koordinator Lapangan yang bertugas membantu dalam mencarikan akomodasi bagi Mahasiswa yang berpindah.

Jumlah Koordinator Lapangan dari LPMP didasarkan pada kebutuhan di provinsi tersebut.

6. LPMP berkoordinasi dengan tim Kampus Mengajar terkait kegiatan membantu Mahasiswa menemukan tempat tinggal yang layak sesuai form indikator rumah hunian peserta Program Kampus Mengajar (terlampir).

7. LPMP melakukan koordinasi/komunikasi awal dengan Sekolah dan Dinas Pendidikan daerah setempat perihal tempat tinggal mahasiswa yang bertugas di daerah tersebut.

8. LPMP berkoordinasi dengan DPL yang mengantar/menerjunkan mahasiswa.

Catatan: dokumentasi kegiatan diunggah melalui aplikasi yang ditetapkan oleh tim Kampus Mengajar.

Koordinasi dengan SD atau SMP sasaran

Mahasiswa didampingi DPL melakukan lapor diri kepada Kepala Sekolah dan Guru Pamong di awal penugasan. Langkah koordinasi meliputi:

1. Mahasiswa dan DPL menjalin komunikasi awal dengan pihak sekolah (SD atau SMP).

2. Mahasiswa didampingi DPL melakukan lapor diri dan menyerahkan Surat Tugas dari Ditjen Dikti, Surat Tugas dari Perguruan Tinggi, dan Surat Tugas dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

3. SD atau SMP sasaran membuatkan Surat Keterangan Penerimaan Mahasiswa dengan format yang sudah ditetapkan.

4. Mahasiswa mengisi laporan dengan melampirkan Surat Keterangan Penerimaan Mahasiswa dan mengunggah foto kegiatan di aplikasi MBKM.

(7)

Penugasan

Kegiatan penugasan meliputi kegiatan awal penugasan, kegiatan harian, kegiatan mingguan, dan penyusunan laporan akhir.

Rincian kegiatan penugasan di sekolah sasaran meliputi:

Kegiatan Awal Penugasan

Kegiatan awal penugasan yang dilakukan setelah proses pelaporan mahasiswa ke sekolah sasaran meliputi:

1. Observasi sekolah dilakukan terhadap aspek-aspek berikut:

a. Lingkungan sekolah (lingkungan fisik/sarpras, lingkungan sosial, iklim, dan suasana akademik)

b. Administrasi sekolah c. Organisasi sekolah

d. Observasi proses pembelajaran

1) Perangkat pembelajaran (kurikulum, silabus, RPP, dll) 2) Metode pembelajaran

a) Pembelajaran tatap muka b) Pembelajaran jarak jauh

(1) Strategi pembelajaran daring (2) Strategi pembelajaran luring 3) Media dan sumber pembelajaran 4) Penilaian

e. Identifikasi permasalahan 1) Pembelajaran

2) Adaptasi teknologi

3) Administrasi sekolah dan guru 2. Menyusun rancangan kegiatan

Langkah penyusunan rancangan kegiatan meliputi:

a. Mahasiswa menyusun rancangan kegiatan selama penugasan berdasarkan hasil observasi sekolah

b. Mahasiswa mengkonsultasikan rancangan kegiatan pada Guru Pamong dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

(8)

c. Mahasiswa meminta persetujuan rancangan kegiatan kepada DPL melalui aplikasi MBKM

3. Penyusunan laporan awal

Berdasarkan observasi sekolah dan penyusunan rancangan kegiatan, Mahasiswa mengisi/ mengunggah laporan melalui aplikasi MBKM.

4. Dinas Pendidikan melakukan kunjungan ke sekolah sasaran dan melakukan diskusi serta koordinasi bersama dengan mahasiswa dan pihak sekolah.

Kegiatan Penugasan dan Pelaporan

Kegiatan penugasan mahasiswa meliputi kegiatan harian, kegiatan mingguan, dan penyusunan laporan akhir. Pelaporan kegiatan dan pembimbingan dilakukan melalui aplikasi MBKM meliputi:

1. Kegiatan Harian

a. Mengisi rekap kegiatan di logbook harian di aplikasi MBKM.

2. Kegiatan Mingguan

a. Mengisi laporan mingguan pada akhir minggu berjalan dan diunggah paling lambat setiap Hari Minggu pukul 23.59 WIB berdasarkan kegiatan yang dilakukan.

Keterlambatan mengunggah laporan mingguan dapat mengakibatkan keterlambatan persetujuan dari DPL dan keterlambatan pendanaan.

b. Melakukan evaluasi diri setiap minggu secara daring dengan membaca dan menindaklanjuti tanggapan DPL terhadap laporan mingguan melalui aplikasi MBKM.

c. Melakukan sharing session dengan DPL setiap dua minggu sekali.

d. Khusus di akhir minggu keempat (ulangi setiap empat minggu), mahasiswa juga melakukan kegiatan:

1) Mengisi form penilaian mandiri.

(9)

2) Meminta penilaian dari teman sejawat (dalam satu sekolah sasaran).

3) Mengisi form penilaian untuk teman sejawat.

4) Memastikan pengisian hasil penilaian yang dilakukan oleh guru pembimbing.

e. Khusus di minggu terakhir penugasan, mahasiswa juga melakukan kegiatan:

1) Meminta penilaian dari Guru Pamong 2) Meminta penilaian dari DPL

3) Memberikan tanggapan terhadap pelaksanaan Program Kampus Mengajar

4) Memberikan tanggapan terhadap performa DPL 5) Memberikan testimoni terhadap Program Kampus

Mengajar

3. Penyusunan Laporan Akhir

Pada akhir penugasan, mahasiswa menyusun laporan akhir kegiatan, melakukan pembimbingan, dan meminta persetujuan DPL, serta mengunggah laporan akhir sesuai format yang ditetapkan di aplikasi MBKM.

4. Dinas Pendidikan melakukan monitoring dan menjalin komunikasi dengan sekolah sasaran.

5. LPMP secara berkala memastikan kondisi Mahasiswa dan tetap menjaga komunikasi dengan Dinas Pendidikan Daerah serta Kepala Sekolah Sasaran.

Akhir Penugasan

Pada akhir program dilakukan proses serah terima mahasiswa. Mahasiswa berkoordinasi dengan pihak sekolah dan DPL untuk melakukan proses serah terima mahasiswa. Secara nasional proses penarikan dilakukan secara serentak.

(10)

Pasca Penugasan

Kegiatan pasca penugasan meliputi tahapan pasca kegiatan dan keberlanjutan.

Pasca Kegiatan

1. Lapor diri ke Perguruan Tinggi/ Program Studi asal;

2. Melakukan desiminasi kegiatan Kampus Mengajar yang telah dilakukan kepada civitas akademik di Perguruan Tinggi/Program Studi asal sehingga kegiatan yang telah dilakukan dapat menginspirasi mahasiswa, dosen dan civitas akademik lainnya;

3. Memproses penyetaraan Program Kampus Mengajar ke dalam mata kuliah di Program Studi atau pengakuan Program Kampus Mengajar dengan pencatatan di Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).

Keberlanjutan

Setelah kegiatan ini selesai, peserta Kampus Mengajar dapat mengembangkan kapasitas keilmuan, mendarmabaktikan keahlian sesuai kompetensinya untuk mengerahkan dan menjadi pencerah bagi masyarakat kampus, masyarakat di sekitar tempat tinggalnya dan masyarakat secara umum.

B. Luaran Kegiatan Kampus Mengajar

Selain laporan harian, mingguan, dan bulanan. Mahasiswa Kampus Mengajar juga diharapkan dapat memproduksi:

1. Perangkat penunjang pembelajaran

2. Laporan akhir kegiatan sebagai bentuk pelaporan/pertanggungjawaban kegiatan ke Dikti dan Perguruan Tinggi/Program Studi asal mahasiswa

3. Dokumentasi kegiatan selama pelaksanaan Kampus

(11)

Mengajar yang berupa:

a. Video rangkaian pelaksanaan kegiatan Kampus Mengajar (ragam kegiatan dan testimoni dari sekolah) dan/atau;

b. Poster rangkaian pelaksanaan kegiatan Kampus Mengajar

C. Administrasi dan Honorarium

Honorarium Koordinator Lapangan yang berasal dari LPMP diberikan dalam bentuk uang harian, penggantian biaya transportasi, dan akomodasi jika jarak koordinator lapangan jauh dari lokasi sekolah sasaran. Honor diberikan dengan mekanisme reimbursement dengan memberikan laporan kegiatan, bukti dokumentasi, dan kwitansi saat turun lapangan dalam kegiatan membantu pencairan tempat tinggal Mahasiswa.

Pihak LPMP membuat laporan kegiatan pendampingan mahasiswa ke lokasi penugasan, mengisi borang indikator rumah tempat tinggal untuk Mahasiswa peserta Program Kampus Mengajar, dan mengunggah ke aplikasi yang ditentukan oleh tim Kampus Mengajar pada waktu yang ditentukan.

Tim Kampus Mengajar akan menyelenggarakan acara koordinasi secara daring dengan Koordinator Lapangan yang berasal dari LPMP untuk mendiskusikan mekanisme pencarian tempat tinggal Mahasiswa.

Adapun Honorarium Koordinator Lapangan yang berasal dari Dinas Pendidikan akan diberikan dalam bentuk biaya transportasi.

Customer Service Kampus Mengajar 089520000095

(12)

Lampiran

Berikut adalah link untuk mengunduh seluruh format laporan:

https://bit.ly/LampiranBukuSakuLPMP

Surat dan Laporan Koordinator Lapangan:

1. Laporan kegiatan Koordinator Lapangan

2. Borang indikator rumah hunian untuk Mahasiswa peserta program

3. Pernyataan kesediaan calon lokasi tempat tinggal 4. Borang info data keluarga calon rumah tinggal

Surat dari Sekolah:

1. Surat keterangan penerimaan Mahasiswa 2. Surat keterangan pelepasan Mahasiswa

Gambar

Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Program Kampus Mengajar
Gambar 2. Materi Pembekalan Program Kampus Mengajar

Referensi

Dokumen terkait

PPK masing-masing satker melakukan pengisian capaian output dalam aplikasi SAS dengan berpedoman kepada Manual Modul Capaian Output yang disertakan satu paket dengan

AGUS BUDI SANTOSO S,Pd SUYONO MELAI RAHMAWATI. DIREKTUR

terhadap pengelolaan fitur yang ada di dalam website seperti, pengguna Admin, pengguna dosen, pengguna tim redaksi jurnal, link partner, kontak, slide, berita, kategori,

Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dari ketiga variabel independen [konflik peran ( role conflict ) (X1), ketidakjelasan peran ( role ambiguity )

Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu gedung, dan ke dalamnya termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari

Alasan pemilihan pangan utama pada subjek dengan kategori status gizi normal berupa kandungan alami dalam pangan, kesehatan dan harga. Pada kategori status gizi lebih

Aplikasi e-Learning yang dibangun oleh penulis menggunakan Linux sebagai sistem operasi dan Apache sebagai web server dengan dukungan antarmuka HTML serta skrip pemrograman PHP

Berdasarkan hasil analisis data pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel reputasi auditor dengan proksi variabel dummy dimana melihat dengan KAP