TATA KELOLA
PD.BPR BKK BLORA
2019
KANTOR PUSAT
JL. GATOT SUBROTO NO 114 A BLORA
TELP : (0296) 531 912, 525 114 FAX : (0296) 5299 788
Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 1 PENDAHULUAN
Tata Kelola adalah tata kelola BPR yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggung jawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness). Dalam industri perbankan, tata kelola perusahaan adalah faktor penting dalam upaya memelihara kepercayaan dan keyakinan pemegang saham dan nasabah. Tata kelola perusahaan yang baik dirasakan semakin penting seiring dengan meningkatnya risiko bisnis dan tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan.
Dengan mengutamakan Good Corporate Governance (GCG) dan pengelolaan risiko yang baik, Bank diharapkan dapat terhindar dari dampak buruk krisis perekonomian global.
Setiap keputusan bisnis dapat menimbulkan risiko, untuk itu Bank harus mengelola risiko melalui pengawasan yang efektif dan pengendalian internal yang merupakan bagian dari pelaksanaan prinsip – prinsip GCG. Struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif dapat meminimalkan dampak tersebut.
Uraian singkat prinsip-prinsip dalam pelaksanaan Tata Kelola (GCG) pada PD. BPR BKK Blora, adalah sebagai berikut :
a. Keterbukaan (Transparency) yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.
Bank mengungkapkan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan mudah diperbandingkan serta mudah diakses oleh stakeholders sesuai dengan haknya. Prinsip keterbukaan oleh Bank tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan rahasia Bank sesuai Undang-Undang yang berlaku.
b. Akuntabilitas (Accountibility) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif.
Bank memiliki ukuran kinerja dari semua jajaran berdasarkan ukuran-ukuran yang konsisten dengan nilai-nilai perusahaan, sasaran, dan usaha dan strategi Bank sebagai pencerminan akuntabilitas Bank.
Dalam hubungan ini Bank menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing organ organisasi yang selaras dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan serta memastikan terdapatnya check and balance dalam pengelolaan Bank.
c. Tanggung Jawab (Responsibility) yaitu kesesuaian pengelolaan Bank dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan Bank
yang sehat.
Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 2 Sebagai wujud pertanggungjawaban Bank untuk menjaga kelangsungan usahanya, Bank harus berpegang pada prinsip kehati-hatian (prudential banking practices) dan menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bank harus bertindak sebagai good corporate citizen (warga perusahaan yang baik) termasuk peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial.
d. Independensi (Independency) yaitu pengelolaan Bank secara profesional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak manapun.
Bank menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholders manapun, dan tidak terpengaruh oleh kepentingan sepihak serta bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest), dan setiap keputusan berdasarkan objektifitas serta bebas dari tekanan dari pihak manapun.
e. Kewajaran (Fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bank memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran serta memberikan/menyampaikan pendapat bagi kepentingan Bank atau mempunyai akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.
PD. BPR BKK Blora senantiasa berupaya untuk menerapkan praktek tata kelola perusahaan yang sehat (GCG), dengan tujuan :
a. Meningkatkan kinerja Bank dengan menerapkan GCG dalam segala kegiatan Bank sejalan dengan visi, misi dan rencana strategi usaha yang telah ditetapkan Bank.
b. Menjaga agar kegiatan operasional Bank mematuhi peraturan internal dan eksternal Bank, serta perundangan yang berlaku.
c. Meningkatkan pertanggungjawaban dan memberikan nilai tambah Bank kepada Stakeholders.
d. Memperbaiki budaya kerja Bank.
e. Mengelola sumber daya Bank secara lebih efektif dan efisien
Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 3 I. DASAR HUKUM
Dalam pelaksanaan tata kelola (GCG), PD. BPR BKK Blora berpedoman pada ketentuan yang diatur :
1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 4/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 13/POJK.03/2015 tanggal 3 November 2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Perkreditan
Rakyat
3. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK)Nomor 5/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat
4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 6/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan fungsi Kepatuhan Bagi Bank Perkreditan Rakyat 5. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 7/SEOJK.03/2016 tanggal
10 Maret 2016 tentang Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Perkreditan Rakyat
Bank wajib menyusun laporan penerapan tata kelola (GCG) dan laporan hasil penilaian sendiri (self assessment) atas penerapan Tata Kelola (GCG) setiap tahun. Penerapan Tata Kelola (GCG), paling sedikit harus diwujudkan dalam bentuk:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Dewan Pengawas 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas atau fungsi Komite
4. Penanganan benturan kepentingan 5. Penerapan fungsi kepatuhan 6. Penerapan fungsi audit intern 7. Penerapan fungsi audit ekstern
8. Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian intern 9. Batas maksimum pemberian kredit
10.Rencana Bisnis BPR
11.Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan
Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 4
II. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham – Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal
31 Oktober 2017 dengan agenda Penetapan dan Pengangkatan Direksi PD. BPR BKK Blora yang telah di notariilkan oleh Notaris Elizabeth Estiningsih, SH
dengan Akta Nomor : 41/XI/2017 tanggal 06 Nopember 2017 dan telah dicatat dalam administrasi Otoritas Jasa Keuangan Nomor : S-51/KR.0313/2018 tanggal 22 Januari 2018, dengan susunan Direksi sebagai berikut :
1. Jumlah, komposisi, kriteria dan independensi Direksi
Persyaratan berupa jumlah, komposisi, kriteria dan independensi Direksi seperti yang ditentukan oleh OJK telah terpenuhi, dengan gambaran sebagai berikut :
a. Jumlah Anggota Direksi Bank sebanyak 2 (dua) orang yang dipimpin oleh Direktur Utama dan seluruh anggota Direksi bertempat tinggal di kota/kabupaten yang sama pada propinsi yang sama.
b. Direktur Utama serta Anggota Direksi lainnya berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali yakni tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Pengawas lainnya, serta Pemegang Saham Pengendali sehingga tidak mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
c. Semua Anggota Direksi telah memenuhi persyaratan dan lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) sesuai dengan ketentuan OJK tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
– Puguh Haryono disetujui oleh BI menjabat sebagai Direktur Utama melalui
Surat BI Nomor : 6/1282/DPBPR/IDBPR/Sm/Rahasia tertanggal
No Nama Jabatan Masa Jabatan
1 Puguh Haryono Direktur Utama 31-10-2017 s.d 10-8-2021
2. Sukarno, SE
Direktur UmumYang Membawahkan Fungsi
Kepatuhan
31-10-2017 s.d 10-8-2021
Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 5 16 Desember 2004 Perihal Keputusan Atas Pengangkatan Direktur Utama.
– Sukarno, SE disetujui oleh OJK menjabat sebagai Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan melalui Surat Nomor : KEP- 65/KR.03/2017 Tertanggal :18 Agustus 2017 Perihal Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) terhadap Calon Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan.
d. Tidak ada Anggota Direksi yang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Pengawas, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada lembaga/perusahaan lain.
e. Tidak ada Anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama memiliki saham pada Bank dan/atau pada suatu perusahaan lain.
f. Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi tidak memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang dapat mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi. pemberian kuasa umum dimaksud adalah pemberian kuasa kepada satu orang karyawan atau lebih atau orang lain yang mengakibatkan pengalihan tugas, wewenang dan tanggung jawab Direksi secara menyeluruh tanpa batasan ruang lingkup dan waktu.
Selain persyaratan berupa jumlah, komposisi, kriteria dan independensi Direksi seperti yang ditentukan oleh OJK, Direksi memenuhi persyaratan berupa Integritas, Kompetensi dan Reputasi keuangan.
g. Semua Anggota Direksi memiliki Integritas yang mencakup:
– Memiliki akhlak dan moral yang baik, antara lain ditunjukkan dengan sikap mematuhi ketentuan yang berlaku, termasuk tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana tertentu dalam waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir sebelum dicalonkan;
– Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku;
– Memiliki komitmen terhadap pengembangan operasional BPR yang sehat;
– Tidak termasuk dalam daftar tidak lulus uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test).
h. Semua Anggota Direksi memiliki Kompetensi yang mencakup :
– Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan relevan dengan
jabatannya;
Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 6 – Pengalaman dan keahlian di bidang perbankan dan/atau bidang keuangan;
dan
– Kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan Bank yang sehat.
i. Semua Anggota Direksi memiliki Reputasi Keuangan yang mencakup – Tidak memiliki kredit macet;
– Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Bank dinyatakan pailit berdasarkan ketetapan pengadilan dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum dicalonkan.
j. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya Direksi telah memiliki pedoman dan tata tertib Kerja Direksi PD. BPR BKK Blora yang bersifat mengikat bagi setiap Anggota Direksi, yang di sesuaikan dan di tetapkan pada tanggal 13 Desember 2018 yang mengatur tentang :
– Etika kerja;
– Waktu kerja;
– Peraturan rapat;
– Pelaporan dan Pertanggungjawaban;
– Penghasilan dan Penghargaan.
2. Tugas dan tanggung jawab Direksi
Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan Tata Kelola yakni sebagai berikut :
a. Direksi telah mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
b. Direksi senantiasa menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan OJK, PPATK dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.
c. Direksi telah melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola BPR dalam setiap
kegiatan usaha pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi dalam rangka
meningkatkan kompetensi dan mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung
jawabnya, anggota Direksi mengikuti pendidikan dan atau pelatihan sesuai
Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 7 dengan kebutuhan Bank.
d. Direksi bertanggungjawab dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Bank dalam mencapai maksud dan tujuannya.
e. Direksi telah mengawasi dan memastikan bahwa seluruh komponen (SOP, Kebijakan dan Aturan) telah diimplementasikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Tindak lanjut Direksi atas Rekomendasi dari Dewan Pengawas ;
a. Analisa kredit yang dilakukan Bank kurang cermat dan akurat sehingga menyebabkan kredit tidak tepat sasaran, tidak tepat waktu dan kegunanaan.
- Bank telah menerapkan analisa kredit sesuai dengan penggunaanya dengan selalu menegedepankan prinsip kehati hatian
b. Penggunaan kredit tidak sesuai dengan permintaan.
- Bank telah melakukan analisa sesuai dengan profil debitur.
c. Pembinaan dan pemantauan / monitoring kredit yang dilakukan terhadap debitur, kecendurungannya hanya dilakukan pada saat terjadi kredit non lancar saja sehingga munculnya permasalahan kredit bermasalah tidak dapat diantisipasi secara dini.
- Bank telah melakukan mitigasi terutama kredit yang sudah kolektibilitasnya DPK, yang antara lain dengan memberikan peringatan tertulis maupun pemanggilan debitur sebagai tindakan awal penyelesaian kredit bermasalah serta melakukan penyelesaian kredit bermasalah bagi debitur yang berstatus pegawai melalui kerjasama dengan dinas instansi terkait .
d. Adanya kegagalan usaha yang tidak dapat diprediksi sebelumnya
- Bank telah membantu debitur dalam penjualan agunan/jaminan secara kekeluargaan .
- Melakukan lelang agunan yang bekerjasama dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL)
Dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola Direksi telah membentuk:
a. Satuan Kerja Audit Intern;
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) bertugas untuk menjamin berfungsinya pengawasan internal sebagai bagian penting dari pengendalian internal Bank.
SKAI dibentuk independen terhadap satuan kerja operasional, sehingga dapat
Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 8 bekerja dengan bebas dan obyektif serta mampu mengungkapkan pandangan dan pemikirannya tanpa pengaruh ataupun tekanan dari manajemen ataupun pihak lain yang terkait dengan Bank.
b. Pejabat Eksekutif Manajemen Risiko
Pejabat Eksekutif Manajemen Risiko berfungsi untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan aspek risiko yang melekat pada setiap aktivitas Bank.
III. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN PENGAWAS 1. Jumlah, komposisi, kriteria dan independensi Anggota Dewan Pengawas
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham – Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal 06 Agustus 2018 dengan agenda Pengangkatan kembali Dewan Pengawas (Iwanuddin Iskandar, SH, M. Hum) PD. BPR BKK Blora yang telah dicatat dalam administrasi Otoritas Jasa Keuangan Nomor : S-6/KR.0313/2019 tanggal 04 Januari 2019 , dengan susunan dan masa jabatan pengurus sebagai berikut :
No Nama Jabatan Masa Jabatan
1 Iwanuddin Iskandar, SH, M.Hum Ketua Dewan Pengawas 10-09-2018 s.d 10-09-2022 2 Ika Wulan Prafitri, STP Anggota Dewan Pengawas 30-12-2017 s.d 30-12-2020
Persyaratan berupa jumlah, komposisi, kriteria dan independensi Dewan Pengawas seperti yang ditentukan oleh regulator sudah terpenuhi, dengan gambaran sebagai berikut :
a. Jumlah anggota Dewan Pengawas sebanyak 2 (dua) orang dipimpin oleh Ketua Dewan Pengawas. Ketua Dewan Pengawas bertempat tinggal di kota Semarang dan anggota Dewan Pengawas bertempat tinggal di Kabupaten Blora pada propinsi yang sama.
b. Seluruh anggota Dewan Pengawas tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Pengawas lainnya, Direksi dan Pemegang Saham Pengendali sehingga tidak mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
c. Semua anggota Dewan Pengawas memenuhi persyaratan telah lulus Penilaian
Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 9 Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) sesuai dengan ketentuan OJK tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
- Iwanuddin Iskandar, SH, M.Hum menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas setelah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat Nomor: KEP-76/KR.41/2015 tertanggal 31 Agustus 2015 perihal Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dari Iwanuddin Iskandar, SH, M.Hum menjadi Ketua Dewan Pengawas.
- Ika Wulan Prafitri, STP menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas setelah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat Nomor : KEP-107/KR.41/2014 tertanggal 28 November 2014 perihal Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dari Ika Wulan Prafitri, STP menjadi Sekretaris Dewan Pengawas.
d. Tidak ada anggota Dewan Pengawas merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Pengawas, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada lembaga/perusahaan lain. Selain persyaratan berupa jumlah, komposisi, kriteria dan independensi Dewan Pengawas seperti yang ditentukan oleh OJK, semua anggota Dewan Pengawas memenuhi persyaratan Integritas, Kompetensi dan Reputasi Keuangan sehingga pelaksanaan fungsi pengawasan untuk kepentingan BPR dapat dilaksanakan dengan baik.
e. Semua anggota Dewan Pengawas memiliki Integritas yang mencakup :
- Memiliki akhlak dan moral yang baik, antara lain ditunjukkan dengan sikap mematuhi ketentuan yang berlaku, termasuk tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan Tindak Pidana Tertentu dalam waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir sebelum dicalonkan;
- Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku;
- Memiliki komitmen terhadap pengembangan operasional Bank yang sehat;
- Tidak termasuk dalam daftar tidak lulus uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test).
f. Semua anggota Dewan Pengawas memiliki Kompetensi yang mencakup : - Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan relevan dengan
jabatannya;
Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 10 - Pengalaman di bidang perbankan dan/atau bidang keuangan.
g. Semua anggota Dewan Pengawas memiliki reputasi keuangan yang mencakup : - Tidak memiliki kredit macet;
- Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Dewan Pengawas yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Bank dinyatakan pailit berdasarkan ketetapan pengadilan dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum dicalonkan.
2. Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas
a. Dewan Pengawas sebagai organ perusahaan secara kolektif telah bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan terselenggaranya penerapan Tata Kelola telah dilaksanakan.
Dalam melakukan pengawasan, Pengawas telah mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BPR.
b. Dalam melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi, dewan pengawas tidak ikut terlibat dalam mengambil keputusan kegiatan operasional, kecuali :
- Penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit ; dan - Hal-hal lain yang ditetapkan peraturan perundangan yang berlaku.
c. Keterlibatan atau persetujuan Dewan Pengawas dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional merupakan bagian dari tugas dan pengawasan Dewan Pengawas sehingga tidak meniadakan tanggung jawab Direksi dalam melaksanakan kepengurusan Bank. Tugas pengawasan oleh Dewan Pengawas tersebut merupakan upaya pengawasan dini yang perlu dilaksanakan.
d. Dewan Pengawas telah memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern Bank, Auditor eksternal, hasil pengawasan OJK dan/atau hasil pengawasan Otoritas lainnya.
e. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Pengawas telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota, yang mengatur tentang :
- Etika kerja;
- Waktu kerja;
Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 11 - Pengaturan rapat;
- Pelaporan dan Pertanggungjawaban;
- Penghasilan dan Penghargaan.
f. Dewan Pengawas senantiasa menyampaikan laporan Pelaksanaan Rencana Bisnis Bank secara semesteran kepada OJK dengan tepat waktu. Laporan Pelaksanaan Rencana Bisnis Bank Semester I/2019 telah disampaikan melalui surat Nomor : 13/Dewas/VII/2019 tertanggal 23 Agustus 2019, sedangkan Laporan Pelaksanaan Rencana Bisnis Bank Semester II/2019 disampaikan melalui Surat Nomor : 5/DEWAS/II/2020. tertanggal 18 Februari 2020.
g. Di dalam Laporan pelaksanaan Rencana Bisnis beberapa rekomendasi dari Dewan Pengawas kepada Direksi untuk pengembangan PD. BPR BKK Blora kedepan antara lain :
- Direksi agar mengambil langkah – langkah guna meningkatkan kinerja bank;
- Direksi agar melakukan upaya –upaya lebih keras dalam penurunan kredit bermasalah;
- Direksi agar lebih meningkatkan kinerja untuk semester II tahun 2019;
IV. KELENGKAPAN DAN PELAKSANAAN TUGAS KOMITE - KOMITE
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor : 4/POJK.03/2017 perihal
Penerapan Tata Kelola Bagi BPR bahwa BPR dengan modal inti paling sedikit Rp. 80.000.000.000 (delapan puluh miliar rupiah) wajib untuk membentuk Komite. Pada
posisi 31 Desember 2019 PD. BPR BKK Blora komposisi modal inti sebesar Rp. 46.258.327.000 (empat puluh enam milyar dua ratus lima puluh delapan juta
tiga ratus dua puluh tujuh juta rupiah), sehingga belum wajib membentuk Komite – Komite.
V. TRANSPARANSI KONDISI KEUNGAN DAN NON KEUANGAN.
Aspek transparansi sebagai salah satu prinsip pokok dalam pelaksanaan Tata Kelola, diuraikan sebagai berikut :
1. Dalam tahun buku 2019, Anggota Dewan Pengawas dan Direksi tidak memiliki
saham di PD BPR BKK Blora dan bank lain maupun Industri Keuangan dan Non
Bank (IKBN), sebagaimana yang dikedepankan pada tabel berikut :
Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 12
Nama Jabatan
Kepemilikan Saham (%) Bank
Ina
Bank Lain
IKBN*) Perusahaan
IWANNUDIN ISKANDAR, SH M hum Ketua DewanPengawas 0% 0% 0% 0%
IKA WULAN PRAFITRI, STP Anggota Pengawas 0% 0% 0% 0%
PUGUH HARYONO Direktur Utama 0% 0% 0% 0%
SUKARNO, SE Direktur Umum Yang
Membawahkan Fungsi Kepatuhan
0% 0% 0% 0%
Catatan :
*) IKBN = Industri Keuangan Non Bank
2. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga Anggota Dewan Pengawas dan Direksi.
Seluruh anggota Dewan Pengawas dan Direksi Bank tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua berupa hubungan baik vertikal maupun horizontal, termasuk mertua, menantu dan ipar dengan anggota Dewan Pengawas lainnya dan/atau anggota Direksi PD BPR BKK Blora dan atau Pemegang Saham Pengendali Bank.
3. Besaran remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Pengawas dan Direksi Besarnya
remunerasi dan fasilitas lain yang diterima oleh Dewan Pengawas dan Direksi
sepanjang tahun 2019, disajikan sebagai berikut :
Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 13 Jenis Remunerasi & Fasilitas Lain
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Dewan Pengawas Direksi orang Jutaan Rp orang Jutaan Rp 1. Remunerasi (gaji, bonus,
tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura) *)
2 194,4 2 486,96
2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya)
- - - -
Total 2 194,4 2 486,96
Penetapan remunerasi dan fasilitas lain bagi Direksi dan Dewan Pengawas PD. BPR BKK Blora dengan memperhatikan tugas, wewenang, tanggung jawab dan
risiko berdasarkan :
a. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor : 35 tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Jawa Tengah nomor 3 tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 11 tahun 2008 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan di Provinsi Jawa Tengah pasal 49 tentang Hak Penghasilan dan Penghargaan Direksi.
b. Anggota direksi karena jabatannya diberikan gaji pokok besarnya :
- Direktur utama menerima gaji pokok maksimal 2,5 (dua koma lima) kali gaji pokok tertinggi pada daftar Skala gaji Pokok Pegawai;
- Direktur menerima gaji pokok sebesar 80% dari gaji pokok yang diterima oleh Direktur Utama.
c. Anggota Direksi mendapat fasilitas :
- Jaminan kesehatan yang layak termasuk istri dan sebanyak-banyaknya 2 (dua) anak;
- Kendaraan Dinas
- Tunjangan – tunjangan yang lazim.
Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 14 d. Anggota Direksi memperoleh tantiem sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang – undangan;
e. Sesuai Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor : 35 Tahun 2012 pasal 29 tentang penghasilan dan penghargaan Dewan Pengawas dengan ketentuan sebagai berikut - Ketua Dewan Pengawas mendapatkan hak pengahsilan 40 % (empat puluh
persen) dari penghasilan Direktur Utama;
- Anggota Dewan Pengawas mendapatkan hak penghasilan 80 % (delapan puluh persen) dari penghasilan Ketua Dwan Pengawas.
4. Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
Yang dimaksud dengan gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari Bank kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang- undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya.
Perbandingan gaji tertinggi dengan gaji terendah Pengawas, Direksi dan Pegawai disajikan per posisi 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut :
– Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah = 2,52 : 1
– Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah = 1,25 : 1
– Rasio gaji Dewas yang tertinggi dan terendah = 1,25 : 1
– Rasio gaji Direktur Utama dengan Dewas Tertinggi = 2,5 : 1
– Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi = 2,3 : 1
Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 15 5. FREKUENSI RAPAT DEWAN PENGAWAS.
Rapat-rapat Dewan Pengawas pada tahun 2019 adalah sebagai berikut :
Kehadiran Anggota Dewan Pengawas pada Rapat Dewan Pengawas :
No Nama Jumlah
Rapat Hadir % Hadir
1 Iwanuddin Iskandar, SH, M.Hum 4 4 100%
2 Ika Wulan Prafitri, STP 4 4 100%
6. Jumlah Penyimpangan Internal
Pengenalan Bank terhadap seluruh Karyawan yang dikenal juga dengan istilah Prinsip Know Your Employee (KYE) yang telah diimplemntasikan oleh Bank dalam upaya pencegahan terjadinya penyimpanagan fraud telah berjalan dengan efektif. Dalam pelaksanaannya prinsip KYE telah mampu menjadi bagian dari pencegahan terhadap karyawan-karyawan yang berpotensi akan menimbulkan kerugian bagi Bank sehingga Bank dapat melakukan langkah-langkah yang efektif untuk mencegah kerugian, namun demikian dalam perjalanan waktu sekitar bulan September 2019 masih ada penyimpangan yang dilakukan oleh karyawan dengan cara kredit fiktif, dari kejadian itu pihak karyawan telah dikenai sangsi administratif dengan pencopotan jabatan serta mengganti keuangan tersebut dan sampai dengan saat ini masih dalam proses penyelesaian, sehingga kedepan Tata kelola akan kami perbaiki sesuai Standar Operasional Prosedur yang berlaku.
No Topik Rapat Tanggal
Peserta Rapat 1 Rapat tindak lanjut hasil audit pada PD.BPR BKK Blora 09 Maret 2019 2 Orang
2 Rapat Evaluasi RBB PD.BPR BKK Blora Triwulan I 13 April 2019 2 Orang
3 Rapat Evaluasi RBB PD.BPR BKK Blora Triwulan I 13 Juli 2019 2 Orang 4 Rapat Evaluasi RBB PD.BPR BKK Blora Triwulan III 11 Okt 2019 2 Orang
Jumlah rapat 4
Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 16 Jumlah internal fraud disajikan dalam tabel berikut : ( 000 )
Internal Fraud 2019
JUMLAH KASUS YANG DILAKUKAN OLEH
Anggota Dewan Pengawas dan
Anggota Direksi Pegawai tetap Pegawai tidak tetap
Tahun sebelumnya
Tahun berjalan
Tahun sebelumnya
Tahun berjalan
Tahun sebelumnya
Tahun berjalan
Total Fraud - - - 158.738 - -
Telah diselesaikan - - - 32.032 - -
Dalam proses penyelesaian
di internal Bank - - -
Proses penyelesaian secara internal
- -
Belum diupayakan
Penyelesaiannya - - - - - -
Telah ditindaklanjuti
melalui proses hukum - - - - - -
7. Permasalahan Hukum selama tahun buku 2019
Permasalahan Hukum Jumlah
Perdata Pidana Telah mendapatkan putusan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap
0 0
Dalam proses penyelesaian 0 0
Total 0 0
8. Transaksi yang mengandung benturan kepentingan Pengurus Bank:
Bank berkomitmen untuk menangani semua transaksi yang mengandung benturan kepentingan dengan tunduk kepada peraturan terkait yang ada antara lain Peraturan OJK.
Sepanjang tahun 2019, tidak terdapat transaksi yang melibatkan Pengawas, Direksi,
Pejabat Eksekutif yang mengandung potensi benturan kepentingan.
Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 17 No Nama dan
Jabatan Pihak yang Memiliki
Benturan
Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan
Jenis Transaksi
Nilai Transaksi
(jutaan Rupiah)
Keterangan *)
1 - - - - -
2 - - - - -
9. Bank memiliki kebijakan mengenai penyediaan dana kepada pihak terkait. Pendanaan kepada pihak terkait dan kepada debitur dengan dana dalam jumlah besar senantiasa dilakukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, serta telah memenuhi ketentuan OJK maupun peraturan perundang-undangan lain yang berlaku, antara lain menyangkut aspek Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Selain itu, pendanaan kepada pihak terkait juga harus diputuskan oleh Dewan Pengawas secara independen. pelaporan rutin BMPK kepada OJK dilakukan secara tepat waktu dan sepanjang tahun 2019 tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan atas BMPK.
10. Program-program fungsi sosial BPR lebih ditekankan untuk mewujudkan hubungan yang harmonis dengan alam sekitar, tepatnya komunitas dan lingkungan, serta dapat saling memberikan nilai tambah kepada semua pihak secara berkesinambungan.
Dalam konteks pemberian dana untuk kegiatan sosial bank telah melaksanakan beberapa fungsi sosial dan edukasi kepada masyarakat antara lain yaitu :
a) Pelaksanaan Edukasi Literasi Keuangan ke sekolah-sekolah (tingkat SD dan SMP) di wilayah kantor pusat dan wilayah kantor cabang di Kabupaten Blora
b) Bank ikut berkontribusi dalam bentuk pemberian dana untuk kegiatan sosial seperti
pada kegiatan pemerintah Kabupaten, Daerah, kegiatan hari besar nasional dan
keagamaan di wilayah sekitar kantor bank
Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 18 Bantuan Dana untuk Kegiatan Sosial Selama Tahun 2019
Jenis Kegiatan Tanggal Nominal
Bantuan promosi kepada pedagang mikro dan kecil dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi
11-06-2019 Rp. 33.649.000
Pemberian santunan kepada anak yatim dan berprestasi, bedah rumah kepada masyarakat kurang mampu serta sumbangan becak sampah kepada masyarakat.
13 -06-2019 Rp. 169.649.000
Partisipasi dalam kegiatan Hari Ulang Lingkungan hidup Kabupaten Blora berupa bantuan pembelian pohon
12 – 02-2019 Rp. 3.000.000
VI. PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, FUNGSI AUDIT INTERN, FUNGSI AUDIT EKSTERNAL
1. Fungsi Kepatuhan
Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat ex- ante (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan OJK dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada OJK dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
Fungsi Kepatuhan Bank meliputi tindakan untuk:
a. Merealisasikan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank;
b. Memitigasi Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank;
c. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha
yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan OJK dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku; dan
Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 19 d. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada
OJK dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
2. Fungsi Audit Intern
Pelaksanaan fungsi audit intern dilaksanakan berpedoman pada program Audit Internal untuk memastikan seluruh sistem dan prosedur sudah dijalankan oleh seluruh unit kerja, seperti prosedur APU& PPT, prosedur Kebijakan dan Prosedur Perkreditan.
Ruang lingkup Audit internal mencakup seluruh aspek kegiatan Bank yang secara langsung maupun tidak langsung diperkirakan dapat mempengaruhi tingkat terselenggaranya secara baik kepentingan Bank dan masyarakat.
Tugas dan Tanggung Jawab SKAI
a. Membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Pengawas dalam melakukan pengawasan operasional bank yang mencakup perencanaan, pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit;
b. Menyusun program kerja audit intern;
c. Membuat analisis dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi operasional, dan kegiatan lainnya dengan cara pemeriksaan langsung dan analisis dokumen dan On The Spot (OTS);
d. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana;
e. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa dari Kantor Pusat, Kantor Cabang dan Kantor Kas pada semua tingkatan manajemen;
f. Melaksanakan investigasi/ pemeriksaan khusus berdasarkan permintaan Direksi, Dewan Pengawas atau adanya indikasi tertentu;
g. Menyusun dan melaporkan temuan hasil audit;
h. Memantau tindak lanjut temuan hasil audit.
Dalam tahun 2019 telah dilakukan pemeriksaan/ audit intern di Kantor Pusat
Bidang IT, Kantor Pusat Operasional (KPO) dan 8 (delapan) Kantor Cabang,
sedangkan untuk 4 (empat) Kantor Cabang belum dilakukan audit, dengan jadwal
pelaksanaan sebagai berikut :
Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 20 No Kantor Operasional Waktu Pelaksanaan Keterangan
1 Kantor Cabang Kradenan 06 Feb s/d 14 Feb 2019 Telah Di Audit 2 Kantor Cabang Cepu 06 Mar s/d 15 Mar 2019 Telah Di Audit 3 Kantor Cabang Todanan 22 April s/d 30 April 2019 Telah Di Audit 4 Kantor Cabang Banjarejo 16 Mei s/d 23 Mei 2019 Telah Di Audit 5 Kantor Cabang Jepon 01 Juli s/d 09 Juli 2019 Telah Di Audit 6 Kantor Cabang Tunjungan 22 Juli s/d 26 Juli 2019 Telah Di Audit 7 Kantor Cabang Sambong 05 Agts s/d 09 Agts 2019 Telah Di Audit 8 Kantor Cabang Jati 09 Sept s/d 13 Sept 2019 Telah Di Audit 9 Kantor Cabang Ngawen 08 Okt s/d 14 Okt 2019 Telah Di Audit 10 Kantor Bidang TI 03 Des s/d 06 Des 2019 Telah Di Audit
11 Kantor Pusat Operasional - Belum Di Audit
12 Kantor Cabang Jiken - Belum Di Audit
13 Kantor Cabang Kunduran - Belum Di Audit
14 Kantor Cabang Kedungtuban - Belum Di Audit
3. Fungsi Audit External
Disamping telah dilakukan Audit dari OJK, Bank juga diaudit oleh Kantor Akuntan Publik dari Kantor Akuntan Publik KAP SURATMAN SEMARANG
Penerapan Fungsi audit Eksternal telah berjalan dengan baik, yang dapat dilihat dari hal – hal sebagai berikut :
a. PD. BPR BKK Blora menunjuk Akuntan Publik dan KAP yang terdaftar di OJK.
b. Penunjukan Akuntan Publik dan KAP telah memperoleh persetujuan Dewan Pengawas.
c. Penunjukan Akuntan Publik dan KAP di putuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
d. Akuntan Publik yang ditunjuk telah :
- Menyampaikan hasil audit dan managemen letter kepada PD. BPR BKK Blora tepat waktu;
- Mampu bekerja secara independen, memenuhi standar profesional Akuntan
Publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan.
Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 21 VII. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERMASUK SISTEM PENGENDALIAN
INTERN
Bank telah memiliki struktur organisasi yang memadai untuk mendukung penerapan manajemen risiko dan pengendalian intern yang baik antara lain Dewan Pengawas memberi persetujuan atas Kebijakan Manajemen Risiko Bank termasuk strategi dan kerangka Manajemen Risiko yang ditetapkan sesuai dengan tingkat risiko yang diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance). Sepanjang tahun 2019, Dewan Pengawas dan Direksi telah melakukan pengawasan secara aktif terhadap pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen risiko, bank telah menerapkan manajemen risiko secara efektif, yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank.
Bank telah melakukan langkah - langkah perbaikan kualitas penerapan Manajemen Risiko.
Upaya peningkatan risk awareness ( budaya peduli risiko) tiap karyawan, peningkatan kualitas dan kuantitas SDM serta peningkatan kualitas infrastruktur untuk Sistem Informasi Manajemen Risiko telah menunjukkan kemajuan meskipun masih harus terus diupayakan secara konsisten dan merupakan program jangka panjang yang harus terus dievaluasi dan disempurnakan, kualitas penerapan manajemen risiko secara keseluruhan dinilai baik, proses identifikasi dan pengukuran risiko secara proaktif sudah dilakukan dan terus diupayakan agar dapat menjangkau seluruh aktifitas.
Demikian pula proses monitoring sudah dilakukan secara berkala namun perlu peningkatan konsistensi dan ketepatan waktunya.
Peningkatan kualitas proses pengendalian intern Bank, difokuskan pada pembenahan sistem dan prosedur untuk menjamin akuntabilitas proses dan prinsip dual control pada setiap pelaksanaan operasional.
Upaya meningkatkan budaya anti fraud secara konsisten terus dilaksanakan melalui sosialisasi pada berbagai kesempatan dan tidak memberikan ruang bagi upaya tindakan fraud. Hal tersebut diwujudkan dengan penandatanganan pakta integritas yang dilakukan oleh Pejabat Eksekutif. Pengendalian intern ditingkatkan terutama melalui pengawasan di lapangan sehingga tidak terjadi lagi fraud.
VIII. RENCANA BISNIS BANK
Rencana Bisnis Bank telah disusun sesuai dengan ketentuan pasal 65 Peraturan OJK
Nomor : 04/POJK.03/2015. Rencana Bisnis Bank disusun atas dasar analisa yang
Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 22 komprehensif dengan memperhatikan peluang bisnis dan kekuatan yang dimiliki Bank serta mengidentifikasikan kelemahan dan ancaman (SWOT Analysis), dalam menetapkan Rencana Bisnis, senantiasa berpedoman pada prinsip kehati-hatian, manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), termasuk rencana bisnis yang realistis, dengan memperhatikan faktor eksternal dan internal sehingga rencana bisnis yang dibuat dapat menjadi sarana untuk mengendalikan risiko strategis.
Rencana Bisnis Bank untuk Tahun 2019 telah dilaksanakan dengan baik dengan indikator antara lain asset tercapai sebesar 102,01 % , Kredit yang diberikan tercapai sebesar 100,30
%, dana pihak ketiga tercapai sebesar 101,67 % dan laba tercapai sebesar 106,59 % . Untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia dan meningkatkan kualitas SDM yang ada dengan melalui sertifikasi, pendidikan jenjang karir, seminar dan pelatihan lainya yang diperlukan.
Dewan Pengawas senantiasa menjalankan pengawasan terhadap pelaksanaan Realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB) secara periodik (semesteran), hal ini juga terkait dengan masukan dari Dewan Pengawas kepada Direksi mengenai Langkah – langkah yang perlu dilakukan dalam pencapaian target dan kinerja Bank.
Untuk tahun 2019 Rencana Bisnis Bank dibuat sesuai dengan ketentuan baru yakni dibuat untuk jangka pendek 1 (satu) tahun sebagaimana yang diwajibkan dalam peraturan OJK nomor 37/POJK.03/2016 tentang Rencana Bisnis BPR.
IX. KESIMPULAN UMUM HASIL PENILAIAN (SELF ASSESSMENT) ATAS PELAKSANAAN TATA KELOLA (GCG) PD.BPR BKK BLORA
1) Penilaian Komposit dan Predikatnya
Pemantauan penerapan Good Corporate Governance (GCG) dilakukan dengan cara melakukan penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan tata kelola (GCG) tahun 2019 sebagaimana ditetapkan dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 5/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat.
Berdasarkan hasil Self Assessment pelaksanaan Tata Kelola (GCG) PD.BPR BKK BLORA tahun 2019, dapat disampaikan bahwa Nilai Komposit GCG
sebesar 1,84 dengan peringkat BAIK.
Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 23 2) Self Assessment Pelaksanaan Tata Kelola (GCG)
Penilaian dilakukan sesuai dengan kondisi PD.BPR BKK BLORA dalam penerapan GCG pada Tahun 2019, dengan hasil peringkat sebagaimana tabel berikut :
No. Aspek Yang Dinilai
Bobot B
Peringkat Nilai Komposit
Catatan
1
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
20% 1 0,40
Jumlah, Komposisi, Integritas, Kompetensi serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab anggota Direksi secara keseluruhan telah memenuh memenuhi prinsip-prinsip GCG.
2
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas
15% 1 0,24
Jumlah, komposisi, Integritas, Kompetensi serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas secara keseluruhan telah memenuhi prinsip-prinsip GCG terlihat dari fungsi pengawasan yang dilakukan Dewan Pengawas terhadap kebijakan Direksi.
3
Kelengkapan dan Pelaksa- naan Tugas atau Fungsi
Komite 0% 0 0.00
Mengingat modal inti Bank masih berada dibawah Rp.50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah), maka Bank tidak wajib membentuk komite audit, komite pemantau risiko dan komite remunerasi dan nominasi, namun pelaksanaan fungsi komite menjadi bagian dari fungsi dan tugas Dewan Pengawas.
4
Penanganan Benturan
Kepentingan 10% 1 0,15
Bank telah memiliki pedoman,
sistem dan prosedur yang
mengatur khusus penanganan
benturan kepentingan baik
menyangkut Direksi, Dewan
Pengawas, Pejabat Bank dan
karyawan Bank.
Laporan Penerapan Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 24 No. Aspek Yang
Dinilai
Bobot B
Peringkat Nilai Komposit
Catatan
5
Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
10% 1 0,21
Anggota Direksi yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan telah menunjuk Pejabat Eksekutif untuk melaksanakan fungsi kepa- tuhan serta telah adanya SOP Fungsi Kepatuhan.
6 Penerapan Fungsi Audit Intern
10% 1 0,18
Pelaksanaan fungsi Audit Intern bank telah berjalan dengan baik, dan sudah mempunyai pedoman audit intern sebagai acuan pemeriksaan.
7
Penerapan Fungsi Audit
Ekstern 2,5% 1 0,05
Kantor Akuntan Publik telah melaksanakan Audit secara independen dan memenuhi kriteria yang ditetapkan.
8 Penerapan Fungsi Mana- jemen Risiko Termasuk Sistem Pengendalian
10% 1 0,22
Penerapan Manajemen Risiko termasuk sistem pengendalian intern sebagian besar telah dilakukan dengan adanya Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko.
9
Batas Maksimum Pemberian Kredit
(BMPK) 7,5% 1 0,15
Tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan terhadap BMPK.
10 RencanaBisnis BPR
7,5% 1 0,14
Rencana Bisnis BPR merupakan rencana jangka pendek, yang telah disusun dan disiapkan sesuai dengan ketentuan dan telah memperhatikan rencana kedepan .
11
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan
7,5% 1 0,10
Informasi keuangan dan non keuangan telah disampaikan dan dipublikasikan secara transparan kepada pihak- pihak yang ditetapkan.
Nilai
Komposit 100% 1 1,84
Peringkat Komposit
“BAIK”
Manajemen PD.BPR BKK BLORA berupaya melakukan penerapan Good Corporate
Governance, dimana secara internal dalam penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan
GCG dinilai BAIK. Hal ini tercermin dari pemenuhan sebagian besar yang memadai atas
prinsip-prinsip dasar pelaksanaan Good Corporate Governance.
Laporan Penerapan Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 25 X. PENUTUP
Laporan pelaksanaan tata kelola (GCG) PD.BPR BKK Blora ini disampaikan sebagai
gambaran yang komprehensif atas hasil usaha manajemen serta seluruh jajaran PD. BPR BKK Blora dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik.
Kami mengucapkan terimakasih dan apresiasi setinggi–tingginya kepada seluruh
stakeholder yang telah memberikan kepercayaan serta dukungan bagi kemajuan dan
perkembangan PD. BPR BKK Blora
Laporan Penerapan Tata Kelola PD.BPR BKK Blora Tahun 2019 Page 26
Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR
Profil BPR Nama BPR Alamat BPR Posisi Laporan Modal Inti BPR Total Aset BPR Bobot BPR
PD. BPR BKK BLORA
JL. GATOT SUBROTO NO. 114 A BLORA Desember 2019
Rp46.258.327
Rp. 320.965.444
B
SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
1
1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50M:
Jumlah anggota Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang, dan salah satu anggota Direksi bertindak sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.
BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M:
Jumlah anggota Direksi paling sedikit 2 (dua) orang, dan salah satu anggota Direksi bertindak sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.
2) Seluruh anggota Direksi bertempat tinggal di kota/kabupaten yang sama, atau kota/kabupaten yang berbeda pada provinsi yang sama, atau kota/kabupaten di provinsi lain yang berbatasan langsung dengan kota/kabupaten pada provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.
v
Seluruh anggota Direksi bertempat tinggal di Kabupaten Blora, Provinsi
Jawa Tengah
3) Anggota Direksi tidak merangkap jabatan pada Bank, Perusahaan Non Bank dan/atau lembaga lain (partai
politik atau organisasi kemasyarakatan). v Anggota Direksi tidak ada yang
merangkap Jabatan
4) Mayoritas anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga atau semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.
v Direksi tidak ada hubungan keluarga dengan Dewan Pengawas
5) Direksi tidak menggunakan penasihat perorangan dan/atau penyedia jasa profesional sebagai konsultan kecuali memenuhi persyaratan yaitu untuk proyek yang bersifat khusus yang dari sisi karakteristik proyeknya membutuhkan adanya konsultan; telah didasari oleh kontrak yang jelas meliputi lingkup pekerjaan, tanggung jawab, produk yang dihasilkan, dan jangka waktu pekerjaan, serta biaya; dan perorangan dan/atau penyedia jasa profesional adalah pihak independen yang memiliki kualifikasi untuk proyek yang bersifat khusus dimaksud.
v
Direksi tidak pernah menggunakan penasihat dan / atau penyedia jasa
profesional sebagai konsultan
6) Seluruh anggota Direksi telah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan dan telah diangkat melalui RUPS termasuk perpanjangan masa jabatan Direksi telah ditetapkan oleh RUPS sebelum berakhir masa jabatannya.
v
Seluruh Anggota Direksi telah lulus Uji Kompetensi dan mempunyai Sertifikasi Kompetensi serta diangkat
melalui RUPS Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan
0 12 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 6
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%
2,00
1,00 v
Saat ini anggota Direksi sebanyak 2 orang : 1 Direktur Utama, 1.Direktur Umum dan yang membawahkan
fungsi Kepatuhan
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
12
SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
1
7) Direksi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen dan tidak memberikan kuasa umum yang dapat mengakibatkan pengalihan tugas dan wewenang tanpa batas.
v
Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara independen, tidak melakukan pengalihan tugas dan tanggungjawab 8) Direksi menindaklanjuti temuan audit dan
rekomendasi dari Pejabat Eksekutif yang ditunjuk sebagai auditor intern, auditor ekstern, dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.
v Direksi selalu menindaklanjuti
temuan audit Intern maupun ekstern
9) Direksi menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat, terkini, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.
v
Direksi telah menydiakan data informasi kepada Dewan Pengawas
yang lengkap 10) Pengambilan keputusan rapat Direksi yang bersifat
strategis dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, suara terbanyak dalam hal tidak tercapai musyawarah mufakat, atau sesuai ketentuan yang berlaku dengan mencantumkan dissenting opinion jika terdapat perbedaan pendapat.
v
Apabila dalam pengambilan keputusan yang strategis tidak terjadi
perbedaan pendapat Direksi mengambil suara terbanyak
11) Direksi tidak menggunakan BPR untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, serta tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BPR, selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.
v
Direksi tidak pernah mengunakan kepentingan pribadi yang dapat
merugikan bank
12) Anggota Direksi membudayakan pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi antara lain dengan peningkatan
keikutsertaan pegawai BPR dalam
pendidikan/pelatihan dalam rangka pengembangan kualitas individu.
v
Direksi memberikan pendidikan / pelatihan peningkatan kualitas individu kepada para pegawai demi meningkatkan kualitas SDM
13) Anggota Direksi mampu mengimplementasikan kompetensi yang dimilikinya dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, antara lain pemahaman atas ketentuan mengenai prinsip kehati- hatian.
v
Direksi mampu mengimplementasikanketentuan
prinsip kehati hatian
14) Direksi memiliki dan melaksanakan pedoman dan tata tertib kerja anggota Direksi yang paling sedikit mencantumkan etika kerja, waktu kerja, dan peraturan rapat.
v
Dalam melaksanakan kerja berpedoman pada etika kerja, waktu
kerja Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan 0 16 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 8
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40%
2
0,80
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
16
SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
1
15) Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.
v
Dalam pelaksanaan tugasnya direksi mempertanggungjawabkan lewat
RUPS 16) Direksi mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai
mengenai kebijakan strategis BPR di bidang kepegawaian.
v Belum sepenuhnya
17) Hasil rapat Direksi dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan secara jelas dissenting opinions yang terjadi dalam rapat Direksi, serta dibagikan kepada seluruh Direksi.
v
Risalah hasil rapat Direksi dicatat dalam notulen hasil rapat dan didokumentasikan dengan baik
18) Terdapat peningkatan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan anggota Direksi dan seluruh pegawai dalam pengelolaan BPR yang ditunjukkan antara lain dengan peningkatan kinerja BPR, penyelesaian permasalahan yang dihadapi BPR, dan pencapaian hasil sesuai ekspektasi stakeholders.
v
Direksi dan seluruh pegawai telah mengikuti pelatihan yang berguna
untuk peningkatan kinerja
19) Direksi menyampaikan laporan penerapan Tata Kelola pada Otoritas Jasa Keuangan, Asosiasi BPR di Indonesia, dan 1 (satu) kantor media atau majalah ekonomi dan keuangan sesuai ketentuan.
v
Laporan penerapan Tata kelola tahun 2019 disampaikan kepada OJK, dan
Asosiasi BPR
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5 Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan 1 6 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 5
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10%
Penjumlahan S + P + H
Total Penilaian Faktor 1 Dikalikan dengan bobot Faktor 1
IKI DE
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
10 2
0,20 2,00 0,40
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan
SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
2
1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50 M:
Jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit 3 (tiga) orang.
BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M:
Jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit 2 (dua) orang.
2) Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak melampaui jumlah anggota Direksi sesuai ketentuan.
v
Jumlah Anggota Dewan Pengawas 2 (Dua) orang dan jumlah anggota
Direksi 2 (dua) orang dan tidak melampaui
3) Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan dan telah diangkat melalui RUPS. Dalam hal BPR memperpanjang masa jabatan anggota Dewan Komisaris, RUPS yang menetapkan perpanjangan masa jabatan anggota Dewan Komisaris dilakukan sebelum berakhirnya masa jabatan.
v
Seluruh Anggota Dewan Pengawas telah Lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan mempunyai Sertifikasi
serta diangkat melalui RUPS
4) Paling sedikit 1 (satu) anggota Dewan Komisaris bertempat tinggal di provinsi yang sama atau di kota/kabupaten pada provinsi lain yang berbatasan langsung dengan provinsi lokasi Kantor Pusat BPR. v
Seluruh Anggota Dewan Pengawas bertempat tinggal di Propinsi Jawa Tengah dan salah 1 (Satu) orang Anggota Dewan Pengawas bertempat tinggal di Kabupaten Blora.
5) BPR memiliki Komisaris Independen:
a. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikit Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah) paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.
b. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) dan kurang dari Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah), paling sedikit satu anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen.
v
Bank memiliki modal inti dibawah Rp.50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah )
6) Dewan Komisaris memiliki pedoman dan tata tertib kerja termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat.
v Ya memiliki dan dijalankan
7) Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 2 (dua) BPR atau BPRS lainnya, atau sebagai Direksi atau pejabat eksekutif pada BPR, BPRS dan/atau Bank Umum.
v
Dewan Pengawas tidak meragkap jabatan sebagai Anggota Dewan Komisaris atau Direksi lebih dari 2 (dua) BPR
8) Mayoritas anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga atau semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris atau Direksi.
v Anggota Dewan Pengawas dan Direksi
tidak memiliki hubungan keluarga
9) Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lain, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
v Belum mempunyai Anggota Dewan
Komisaris Independen
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5 Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan 8 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 9
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
10 1,11
0,56
v Jumlah anggota Dewan Pengawas 2
(Dua) orang
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan
SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
2
10) Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta memberikan nasihat kepada Direksi, antara lain pemberian rekomendasi atau nasihat tertulis terkait dengan pemenuhan ketentuan BPR termasuk prinsip kehati-hatian.
v
Dewan Pengawas telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
tugas dan tanggungjawab serta memberi nasihat secara tertulis
kepada Direksi
11) Dalam rangka melakukan tugas pengawasan, Komisaris mengarahkan, memantau dan
mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BPR. v Kebijakan yang bersifat strategi selalu dipantau oleh Dewan Pengawas
12) Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional BPR, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai batas maksimum pemberian kredit BPR dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam peraturan perundangan dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan.
v
Dewan Pengawas tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan
operasional
13) Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan audit intern, audit ekstern, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya antara lain dengan meminta Direksi untuk menyampaikan dokumen hasil tindak lanjut temuan.
v
Dewan Pengawas telah memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti
hasil temua audit intern maupun ekstern
14 )
Dewan Komisaris menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal dan menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 bulan yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.
v
Dalam pelaksanaan rapat dewan pengawas dihadiri anggota dewan pengawas
15 )
Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris yang bersifat strategis telah dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam hal tidak tercapai musyawarah mufakat, atau sesuai ketentuan yang berlaku dengan mencantumkan dissenting opinion jika terdapat perbedaan pendapat.
v
Ya, dan hasilnya dituangkan dalam risalah rapat yang dicatat dalam
notulen hasil rapat
16) Anggota Dewan Komisaris tidak memanfaatkan BPR untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, serta tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BPR, selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.
v
Anggota Dewan pengawas tidak memanfaatkan kepentingan pribadi
atau merugikan perusahaan
17) Anggota Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab anggota Direksi yang membawahkan fungsi
kepatuhan yang memerlukan tindak lanjut Direksi. v
Anggota Dewan Pengawas belum sepenuhnya melakukan pemantauan
terhadap pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan
0 14 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 8
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40%
18) Hasil rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik dan jelas, termasuk dissenting opinions yang terjadi jika terdapat perbedaan pendapat, serta dibagikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris.
v
ya, setiap hasil rapat Dewan Pengawas dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan
baik
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5 Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan 0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10%
Penjumlahan S + P + H
Total Penilaian Faktor 2 Dikalikan dengan bobot Faktor 2
2 2,00
0,20 1,61 0,24 17 2,13
0,85 C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
3
1) BPR telah memiliki Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko dengan anggota Komite sesuai ketentuan.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5 Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan 0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2) Komite Audit melakukan evaluasi terhadap penerapan fungsi audit intern.
-
3) Komite Pemantau Risiko melakukan evaluasi terhadap penerapan fungsi manajemen risiko.
-
4) Dewan Komisaris memastikan bahwa Komite yang dibentuk menjalankan tugasnya secara efektif antara lain telah sesuai dengan pedoman dan tata tertib kerja.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5 Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan 0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 3
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40%
5) Komite memberikan rekomendasi terkait penerapan audit intern dan fungsi manajemen risiko kepada Dewan Komisaris untuk tindak lanjut kepada Direksi BPR.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5 Hasil perkalian untuk masing-masing Skala
Penerapan 0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10%
Penjumlahan S + P + H
Total Penilaian Faktor 3 Dikalikan dengan bobot Faktor 3
0 0,00
0,00 0,00 0,00 0 0,00
0,00 C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
0 0,00
0,00
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan