• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ilmu Farmasi : praktikum, bahan makalah fraksinasi, prosedur fraksinasi dll

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Ilmu Farmasi : praktikum, bahan makalah fraksinasi, prosedur fraksinasi dll"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

FITOKIM (Fraksinasi) FITOKIM (Fraksinasi)

FRAKSINASI FRAKSINASI

Landasan Teori Landasan Teori

Fraksinasi adalah suatu proses pemisahan senyawa

Fraksinasi adalah suatu proses pemisahan senyawa  –  –   senyawa berdasarkan tingkat kepolaran.  senyawa berdasarkan tingkat kepolaran.

Jumlah dan senyawa yang dapat dipisahkan menjadi fraksi berbeda

Jumlah dan senyawa yang dapat dipisahkan menjadi fraksi berbeda –  –  beda tergantung pada jenis beda tergantung pada jenis tumbuhan. Pada prakteknya dalam melakukan fraksinasi digunakan dua metode yaitu dengan tumbuhan. Pada prakteknya dalam melakukan fraksinasi digunakan dua metode yaitu dengan menggunakan corong pisah dan kromatografi kolom.

menggunakan corong pisah dan kromatografi kolom.

Corong

Corong pemisah pemisah atau atau corong corong pisah pisah adalah adalah peralatan peralatan laboratorium laboratorium yang yang digunakandigunakan dalam

dalam ekstraksi cair-cair ekstraksi cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran antarauntuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran antara dua fase pelarut dengan

dua fase pelarut dengan densitas densitas berbeda yang takcampur. berbeda yang takcampur.

Umumnya salah satu fase berupa larutan air dan yang lainnya berupa

Umumnya salah satu fase berupa larutan air dan yang lainnya berupa pelarut pelarut organik 

organik  lipofilik lipofilik sepertiseperti eter, eter, MTBE, MTBE, diklorometana, diklorometana, kloroform, kloroform, atau pun atau pun etil asetat. etil asetat. Kebanyakan Kebanyakan  pelarut organik berada di atas fase air keculai pelarut yang memiliki atom dari unsur 

 pelarut organik berada di atas fase air keculai pelarut yang memiliki atom dari unsur  halogen. halogen.

Corong pemisah berbentuk kerucut yang ditutupi setengah bola. Ia mempunyai penyumbat di Corong pemisah berbentuk kerucut yang ditutupi setengah bola. Ia mempunyai penyumbat di atasnya dan

atasnya dan keran keran di bawahnya. Corong pemisah yang digunakan dalam laboratorium terbuatdi bawahnya. Corong pemisah yang digunakan dalam laboratorium terbuat dari

dari kaca kaca borosilikatborosilikat dandan kerannya kerannya terbuat dariterbuat dari kaca kaca ataupunataupun Teflon. Teflon.  Ukuran corong pemisah  Ukuran corong pemisah  bervariasi antara 50 mL sampai 3 L.

 bervariasi antara 50 mL sampai 3 L. Dalam skala industri, corong pemisah bisa berukuran sanDalam skala industri, corong pemisah bisa berukuran san gatgat  besar dan dipasang

 besar dan dipasang sentrifuge. sentrifuge.

Untuk memakai corong ini, campuran dan dua fase pelarut dimasukkan ke dalam corong dari Untuk memakai corong ini, campuran dan dua fase pelarut dimasukkan ke dalam corong dari atas dengan corong keran ditutup. Corong ini kemudian ditutup dan digoyang dengan kuat untuk atas dengan corong keran ditutup. Corong ini kemudian ditutup dan digoyang dengan kuat untuk membuat dua fase larutan tercampur. Corong ini kemudian dibalik dan keran dibuka untuk membuat dua fase larutan tercampur. Corong ini kemudian dibalik dan keran dibuka untuk melepaskan

melepaskan tekanan tekanan uapuap yang berlebihan. Corong ini kemudian didiamkan agar pemisahanyang berlebihan. Corong ini kemudian didiamkan agar pemisahan antara dua fase berlangsung. Penyumbat dan keran corong kemudian dibuka dan dua fase larutan antara dua fase berlangsung. Penyumbat dan keran corong kemudian dibuka dan dua fase larutan ini dipisahkan dengan mengontrol keran corong.

ini dipisahkan dengan mengontrol keran corong.

Destilasi bertingkat atau fraksinasi adalah proses pemisahan destilasi ke dalam bagian-bagian Destilasi bertingkat atau fraksinasi adalah proses pemisahan destilasi ke dalam bagian-bagian dengan titik didih makin lama makin tinggi yang selanjutnya pemisahan bagian-bagian ini dengan titik didih makin lama makin tinggi yang selanjutnya pemisahan bagian-bagian ini dimaksudkan untuk destilasi ulang. Destilasi bertingkat merupakan proses pemurnian dimaksudkan untuk destilasi ulang. Destilasi bertingkat merupakan proses pemurnian zat/senyawa cair dimana zat pencampurnya berupa senyawa cair yang titik didihnya rendah dan zat/senyawa cair dimana zat pencampurnya berupa senyawa cair yang titik didihnya rendah dan

(2)

tidak berbeda jauh dengan titik didih senyawa yang akan dimurnikan. Dengan perkataan lain, tidak berbeda jauh dengan titik didih senyawa yang akan dimurnikan. Dengan perkataan lain, destilasi ini bertujuan untuk memisahkan senyawa-senyawa dari suatu campuran yang destilasi ini bertujuan untuk memisahkan senyawa-senyawa dari suatu campuran yang komponen-komponennya memiliki perbedaan titik didih relatif kecil. Destilasi ini digunakan komponen-komponennya memiliki perbedaan titik didih relatif kecil. Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran aseton-metanol, karbon tetra klorida-toluen, dll. Pada proses untuk memisahkan campuran aseton-metanol, karbon tetra klorida-toluen, dll. Pada proses destilasi bertingkat digunakan kolom fraksinasi yang dipasang pada labu destilasi. Tujuan dari destilasi bertingkat digunakan kolom fraksinasi yang dipasang pada labu destilasi. Tujuan dari  penggunaan kolom ini

 penggunaan kolom ini adalah untuk memisahkan adalah untuk memisahkan uap campuran senuap campuran sen yawa cair yang titik didihnyawa cair yang titik didihnyaya hampir sama/tidak begitu berbeda. Sebab dengan adanya penghalang dalam kolom fraksinasi hampir sama/tidak begitu berbeda. Sebab dengan adanya penghalang dalam kolom fraksinasi menyebabkan uap yang titik didihnya sama akan sama-sama menguap atau senyawa yang titik menyebabkan uap yang titik didihnya sama akan sama-sama menguap atau senyawa yang titik didihnya rendah akan naik terus hingga akhirnya mengembun dan turun sebagai destilat, didihnya rendah akan naik terus hingga akhirnya mengembun dan turun sebagai destilat, sedangkan senyawa yang titik didihnya lebih tinggi, jika belum mencapai harga titik didihnya sedangkan senyawa yang titik didihnya lebih tinggi, jika belum mencapai harga titik didihnya maka senyawa tersebut akan menetes kembali ke dalam labu destilasi, yang akhirnya jika maka senyawa tersebut akan menetes kembali ke dalam labu destilasi, yang akhirnya jika  pemanasan

 pemanasan dilanjutkan dilanjutkan terus terus akan akan mencapai mencapai harga harga titik titik didihnya. didihnya. Senyawa Senyawa tersebut tersebut akanakan menguap, mengembun dan turun/menetes sebagai destilat.

menguap, mengembun dan turun/menetes sebagai destilat.

Macam

Macam –  –  macam proses fraksinasi: macam proses fraksinasi:

a)

a) Proses Fraksinasi KeringProses Fraksinasi Kering (Winterization)(Winterization)

Fraksinasi kering adalah suatu proses fraksinasi yang didasarkan pada berat molekul dan Fraksinasi kering adalah suatu proses fraksinasi yang didasarkan pada berat molekul dan komposisi dari suatu material. Proses ini lebih murah dibandingkan dengan proses yang lain, komposisi dari suatu material. Proses ini lebih murah dibandingkan dengan proses yang lain, namun hasil kemurnian fraksinasinya rendah.

namun hasil kemurnian fraksinasinya rendah.

b)

b) Proses Fraksinasi Basah (Proses Fraksinasi Basah (WeWet Ft F ractination ractination ))

Fraksinasi basah adalah suatu proses fraksinasi dengan menggunakan zat pembasah (

Fraksinasi basah adalah suatu proses fraksinasi dengan menggunakan zat pembasah (WettingWetting  Agent 

 Agent ) atau disebut juga proses) atau disebut juga proses Hydrophilization Hydrophilization atauatau detergentdetergent proses.  proses. Hasil Hasil fraksi dari fraksi dari prosesproses ini sama dengan proses fraksinasi kering.

ini sama dengan proses fraksinasi kering.

c)

c) Proses Fraksinasi dengan menggunakan Solvent (pelarut)/Proses Fraksinasi dengan menggunakan Solvent (pelarut)/ SSolveolvent nt FF ractionationractionation

Ini adalah suatu proses fraksinasi dengan menggunakan pelarut. Dimana pelarut yang digunakan Ini adalah suatu proses fraksinasi dengan menggunakan pelarut. Dimana pelarut yang digunakan adalah aseton. Proses fraksinasi ini lebih mahal dibandingkan dengan proses fraksinasi lainnya adalah aseton. Proses fraksinasi ini lebih mahal dibandingkan dengan proses fraksinasi lainnya karena menggunakan bahan pelarut.

karena menggunakan bahan pelarut.

d)

d) Proses Fraksinasi dengan Pengembunan (Proses Fraksinasi dengan Pengembunan (FF ractional ractional CondeCondentation ntation ))

Proses fraksinasi ini merupakan suatu proses fraksinasi yang didasarkan pada titik didih dari Proses fraksinasi ini merupakan suatu proses fraksinasi yang didasarkan pada titik didih dari suatu zat / bahan sehingga dihasilkan suatu produk dengan kemurnian yang tinggi. Fraksinasi suatu zat / bahan sehingga dihasilkan suatu produk dengan kemurnian yang tinggi. Fraksinasi  pengembunan ini

 pengembunan ini membutuhkan biamembutuhkan biaya yang cukya yang cukup tinggi up tinggi namun proses pnamun proses produksi lebih cepat roduksi lebih cepat dandan kemurniannya lebih tinggi.

kemurniannya lebih tinggi.

(3)

Pembahasan

Pada praktikum kali ini kami melakukan fraksinasi terhadap maserat. Fraksinasi sendiri adalah merupakan suatu metode pemisahan senyawa –  senyawa berdasarkan tingkat kepolarannya. Pada  praktikum kali ini kami melakukan fraksinasi menggunakan corong pisah. Corong pemisah atau

corong pisah adalah peralatan laboratorium yang digunakan dalam ekstraksi cair –   cair untuk memisahkan komponen  –   komponen dalam suatu campuran antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda yang tak campur.

Metodologi Alat :

1) Corong pisah.

2) Gelas ukur.

3) Erlenmeyer.

4) Botol vial.

Bahan : 1) H2SO45 ml.

2) n - heksan 5 ml dan 15 ml.

3) Etil asetat 5 ml.

4) Kertas pH.

5)  NH4OH untuk membasahi kertas pH secukupnya.

6) Metanol 5 ml.

(4)

Cara Pemakaian corong pisah:

1) Campuran dan dua fase pelarut dimasukkan ke dalam corong dari atas dengan corong keran ditutup.

2) Corong ini kemudian ditutup dan digoyang dengan kuat untuk membuat dua fase larutan tercampur.

3) Corong ini kemudian dibalik dan keran dibuka untuk melepaskan tekanan uap yang berlebihan.

4) Corong ini kemudian didiamkan agar pemisahan antara dua fase berlangsung.

5) Penyumbat dan keran corong kemudian dibuka dan dua fase larutan ini dipisahkan dengan mengontrol keran corong.

Prosedur kerja dengan corong pisah:

Cara kerja seperti biasa, dilihat dalam bagan.

Semua proses dilakukan dalam corong pisah.

Setelah didapat beberapa fraksi, fraksi –  fraksi tersebut disimpan dalam botol vial.

Simpan.

Daftar Pustaka

» http://www.wikipedia.com/corongpisah.  Diakses pada tanggal 07 November 2011, pukul 21.55 WIB.

» http://hidupituind4h.blogspot.com/2011/01/destilasi.html.  Diakses pada tanggal 07 November 2011, pukul 23.13 WIB.

(5)

Praktikum Fraksinasi

 Ilmu Farmasi : praktikum, bahan makalah fraksinasi, prosedur fraksinasi dll 

1. Tujuan

Praktikan diharapkan mampu menguasai prinsip fraksinasi

Praktikan diharapkan mampu melakukan proses fraksinasi 2. Teori dasar

Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Karena itu, diperlukan proses pemisahan untuk mendapatkan senyawa murni atau untuk menghilangkan  pengotor yang dapat

mengganggu dalam proses analisis.

Tahapan fraksinasi, pemisahan, dan pemurnian dapat dilakukan dengan macam-macam teknik yang diantaranya adalah dengan metode kromatografi ataupun kombinasi kromatografi dengan metode lain. Kadang-kadang dengan satu kali saja dilakukan fraksinasi, misalnya dengan fraksinasi, misalnya dengan fraksinasi menggunakan teknik ekstraksi cair-cair, dapat diperoleh suatu senyawa dengan jumlah yang cukup besar yang selanjutnya tinggal dilakukan tahap  pemurniaan, misalnya dengan rekristalisasi yang sederhana. Tapi dalam kenyataannya, sering kali diperlukan fraksinasi yang berulang-ulang, baik dengan teknik yang sama ataupun kombinasi dengan teknik fraksinasi lainnya.

Metode pemisahan yang banyak digunakan adalah : 1. Ekstraksi cair-cair

2. Kromatografi, teknik kromatografi yang sering digunakan adalah kromatografi kertas (KKt), kromatografi lapis tipis (KLT), kromatografi gas-cair (KGC), dan kromatografi cair kerja tinggi (KCKT). Tapi pada modul penuntun praktikum ini hanya akan dibahas kromatografi kertas (KKt), kromatografi lapis tipis (KLT), kromatografi kolom (KK), dan kromatografi cair vakum (KCV).

3. Alat dan Bahan a) Alat :

Corong pisah

Cawan penguap

(6)

Gelas kimia

Tabung reaksi

Water bath

Gelas ukur

Pipa kapiler

Sinar UV

Silica gel

Kertas saring

Alumunium foil  b) Bahan :

Ekstrak pekat

 N-butanol

Asam asetat

 N-heksan

 N-etil asetat

Metanol

Kloroform

Aquadest

4. Prosedur percobaan

Fraksinasi I

Ekstrak pekat + aquadest + N-heksan + Etanol

Dimasukkan kedalam corong pisah, kemudian kocok perlahan-lahan

Selang beberapa saat buang gas dari corong pisah

Didiamkan hingga terjadi pemisahan

Pisahkan komponen-komponen beda fasanya (fraksi N-heksan dan fraksi residu ekstrak)

(7)

Fraksinasi II

Fraksi residu ekstrak + etil asetat

Dimasukkan kedalam corong pisah, kemudian kocok perlahan-lahan

Selang beberapa saat buang gas dari corong pisah

Didiamkan hingga terjadi pemisahan

Pisahkan komponen-komponen beda fasanya (Fraksi etil asetat dan fraksi residu ekstrak)

Fraksinasi III

Fraksi residu ekstrak + N-butanol

Dimasukkan kedalam corong pisah, kemudian kocok perlahan-lahan

Selang beberapa saat buang gas dari corong pisah

Didiamkan hingga terjadi pemisahan

Pisahkan komponen-komponen beda fasanya (Fraksi N-butanol dan fraksi residu ekstrak)

Profil KLT

Penjenuhan chamber

Eluen dimasukkan kedalam gelas kimia ± 1cm dari permukaan

(8)

Dimasukkan kertas saring yang telah ditotol ekstrak

Ditutup dengan alumunium foil

Ditunggu hingga eluen meresap keseluruh kertas

KLT

Fraksi yang sudah dipekatkan, masing-masing : fraksi N-heksan, fraksi etil asetat,fraksi N-  butanol dan fraksi air ekstrak

Fraksi yang telah pekat ditotol pada silica gel

Silica gel ditaruh secara tegak lurus di chamber yang telah dijenuhkan

Setelah bercak terbentuk

Keringkan silica gelnya

Diamati bercak yang terbentuk (diamati dibawah s inar UV)

[Oleh Mahasiswa Farmasi Unisba]

Baca Lagi Artikel Lain, Sedot Ilmunya :

Laporan Praktikum dan Makalah

Laporan Praktikum Tablet Kempa Langsung

Laporan Praktikum Isolasi Hespiridin Dari Kulit Buah Jeruk (Citrus aurantufolia)

Laporan Praktikum Kristalisasi, Sublimasi Dan Penentuan Titik Leleh

Laporan Praktikum Supositoria

Laporan Praktikum Emulsi

Laporan Praktikum Isolasi, Identifikasi Dan Konfirmasi Mikroba

Praktikum Pembuatan Sediaan Infus Glukosa

(9)

Praktikum Metode Ekstraksi

Laporan Praktikum Sediaan Larutan

Isolasi Fitosterol dari Kedawung

Laporan Praktikum Penentuan Spektrum Kerja Antibiotik 

Laporan Kombinasi Antibiotik Tetrasiklin, Ampisilin, dan Kloramfenikol

Teori Praktikum Skrining Fitokimia

Sintesis Aspirin

Oleh: Fauzi Bt

KCV (kromatografi cair vakum)

1. Fraksinasi

Fraksinasi merupakan proses pemisahan komponen-komponen dalam ekstrak berdasarkan  perbedaan tingkat kepolarannya. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam fraksinasi

adalah Kromatografi Cair Vakum (KCV) (Gambar 2). Prinsip dasar KCV i ni adalah pemisahan secara adsorpsi dan partisi yang dipercepat dengan bantuan pompa vakum (Hostettmann dkk, 1997).

Keuntungan KCV dibandingkan dengan kromatografi konvensional terletak pada jumlah fase gerak yang digunakan. Pada KCV, konsumsi fase gerak hanya 80% atau lebih sedikit

dibandingkan dengan kromatografi konvensional, sedangkan kekurangan metode ini adalah membutuhkan waktu yang cukup lama (Hostettmann dkk, 1997).

(10)

Kromatografi dikemas kering dalam keadaan vakum agar diperoleh kemasan rapat yang

maksimal, pelarut yang kepolarannya rendah dituangkan ke permukaan penyerap lalu divakum kembali. Kolom dihisap sampai kering dan siap d ipakai. Cuplikan dilarutkan dalam pelarut yang sesuai, mulai pelarut yang kepolarannya rendah lalu kepolarannya ditingkatkan perlahan-lahan (Hostettmann dkk, 1997).

KROMATOGRAFI CAIR VAKUM (KCV)

Kromatografi Cair Vakum (KCV) merupakan salah satu metode fraksinasi yaitu dengan memisahkan crude extract   menjadi fraksi-fraksinya yang lebih sederhana.

Pemisahan tersebut memanfaatkan kolom yang berisi fasa diam dan aliran fasa geraknya dibantu dengan pompa vakum. Fasa diam yang digunakan dapat berupa silika gel atau alumunium oksida (Ghisalberti, 2008).

Fasa diam yang digunakan dikemas dalam kolom yang digunakan dalam KCV.

Proses penyiapan fasa diam dalam kolom terbagi menjadi dua macam, yaitu:

a. Cara Basah

Preparasi fasa diam dengan cara basah dilakukan dengan melarutkan fasa diam dalam fase gerak yang akan digunakan. Campuran kemudian dimasukkan ke dalam kolom dan dibuat merata. Fase gerak dibiarkan mengalir hingga terbentuk lapisan fase diam yang tetap dan rata, kemudian aliran dihentikan (Sarker et al ., 2006).

b. Cara kering

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tangga dengan anak tangga yg bergerak naik atau turun, dengan bagian dari rangkaian rantai angkut yang

(ebagaimana telah dikemukan pada bagian terdahulu bahan pembelajaran merupakan komponen penting yang harus disusun dan dipersiapkan guru sebelum melaksanakan kegiatan belajar

Sistem prosedur persediaan bahan baku menjadi bahan jadi di PT Jayamas Medica Industri diawali dengan proses pengebonan kepada pihak gudang melalui data SAP yang dilakukan oleh

Pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print alias desain tadi menjadi kenyataan. Artinya, jika dalam desain diperlukan suatu software berupa multimedia pembelajaran,

 Pemeriksaan produk da&am proses me&iputi pemeriksaan terhadap proses yaitu  produk antara dan produk ruahan* Bagian penga/asan mutu akan menga/asi  bahan produk yang

Destilasi adalah proses pemisahan garam dan mineral lainnya dari air laut dan air payau dengan cara pemanasan guna mendapatkan air murni (air bersih). Pada

Sedangkan panning adalah proses pemisahan mineral berharga dengan pengotornya berdasarkan perbedaan berat jenis pada aliran fluida horizontal lebih condong secara manual karena