• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Kimia Organik Destilas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Kimia Organik Destilas"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

Judul : DISTILASI MINYAK ATSIRI

TujuanPercobaan :

1. Mempelajari teknik pemisahan senyawa berdasarkan perbedaan titik didih. 2. Mempelajari metode ekstraksi minyak atsiri menggunakan prinsip

hidrodistilasi. Pendahuluan

Minyak atsiri sering kita dengar di dalam kehidupan sehari-hari. Minyak atsiri merupakan salah satu produk yang dibutuhkan pada berbagai industri seperti industri kosmetik, obat-obatan, makanan dan minuman. Minyak atsiri juga dapat digunakan sebagai aroma terapi (Nurdjannah, 2004).

Tanaman penghasil minyak atsiri diperkirakan berjumlah 150-200 spesies tanaman yang termasuk dalam family Pinceae, Labiatae, Compositae, Myrtaceae, dan Umbelliferaceae. Minyak atsiri dapat besumber pada setiap tanaman yaitu daun, bunga, buah, biji, atau kulit, dan akar atau rizhome. Minyak atsiri selain dihasilkan oleh tanaman dapat juga bentuk dari hasil degradasi oleh enzim atau dapat dibuat secara sintetis (Richards, 1994).

Ekstraksi minyak dari bahan yang mengandung minyak atsiri dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu cara penyulingan (distillation), pengempaan (expression), ekstraksi dengan pelarut (solvent extraction), dan adsorbsi oleh lemak padat (enfluerasi dan maserasi). Cara ekstraksi yang cocok untuk digunakan sangat tergantung dari sifat bahan yang akan diolah dan dan sifat dari minyak serta kadar minyak yang terkandung dalamnya ( Ketaren, 1985).

(2)

atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin (Wikipedia, 2014).

Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut (Wikipedia, 2014).

Prinsip Kerja

Prinsip pemisahan yang menggunakan metode distilasi ini adalah berdasarkan perbedaan titik didih suatu zat. Titik didih yang lebih rendah akan menguap saat pemanasan dan mengalir pada pipa kondensor untuk didinginkan kembali, sehingga senyawa yang telah berwujud zat dapat diubah kembali menjadi cair. Hidrodestilasi memiliki 3 jenis metode berdasarkan cara penanganan bahan yang diproses yaitu : destilasi air, destilasi uap dan air serta destilasi uap langsung.

Alat

Pisau, set alat distilasi, gelas ukur 5 mL

Bahan

Sampel, magnesium sulfat anhidrat, batu didih.

Prosedur Kerja

(3)

diperoleh distilat sebanyak 100 mL atau telah dipanaskan selama 1-1.5 jam. Catat volume distilat yang diperoleh. Biarkan distilat beberapa saat hingga nantinya diperoleh dua fasa, aqueous phase dan organic phase. Pisahkan minyak atsiri dari air yang ada dalam campuran distilat. Lalu tambahkan sedikit magnesium sulfat pada distilat minyak atsiri. Peroleh minyak atsiri dengan cara dekantasi. Catat volume minyak atsiri yang diperoleh. Hitung rendemen minyak atsiri yang diperoleh . Amati bau dan warna dari minyak atsiri tersebut.

Waktu yang dibutuhkan

No Pengamatan Waktu

1 Preparasi sampel 10 menit

2 Menyiapkan set alat destilasi 10 menit 3 Pemanasan destilasi 82 menit 4 Pendinginan destilat 10 menit

5 Mengamati hasil yang

diperoleh 5 menit

Hasil Percobaan

 Proses destilasi dimulai jam 14.15 – 15.37 WIB

 Massa sereh = 50 gram

 Hail destilasi = 30 mL ( m.air + m.minyak atsiri )

 Minyak yang di hasilkan sangat sedikit

Pembahasan Hasil

(4)

bercampur dengan air sehingga sulit untuk dipisahkan.

Prinsip dari destilasi yaitu merupakan suatu proses pemisahan komponen-komponen suatu campuran yang terdiri atas dua cairan atau lebih berdasarkan perbedaan tekanan uap atau berdasarkan perbedaan titik didih komponen-komponen senyawa tersebut. Cara penyulingan menggunakan uap (hidrodestilasi) ini memisahkan minyak atsiri dari tanaman aromatik (sereh) dengan jalan memasukkannya ke dalam ketel penyulingan, kemudian ditambahkan sejumlah air dan dididihkan, atau uap panas dialirkan ke dalam alat penyuling tersebut. Campuran uap yang terdiri dari uap air dan uap minyak selanjutnya akan mengalir menuju kondensor untuk dicairkan kembali dengan sistem pendinginan dari luar. Kondensat yang keluar dari kondensor ditampung dalam tabung pemisah (decanter) agar terjadi pemisahan (dekantasi) antara minyak atsiri dan air suling. Sedikitnya minyak atsiri yang dihasilkan kemungkinan disebabkan karena beberapa hal diantaranya, pengaturan suhu destilasi yang kurang tepat. Minyak memiliki titik didih yang lebih rendah dari pada air, sehingga jika suhu terlalu tinggi maka kemungkinan air yang akan lebih cepat menguap. Selain itu disebabkan karena proses destilasi yang kurang maksimal dan kurang lamanya proses destilasi.

Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum kali ini adalah sebagai berikut :

1. 1. Distilasi adalah pemanasan suatu campuram melalui pemanasan untuk menuapkan komponen-komponen yang lebih mudah menguap dan dikondensasikan.

2. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi berat minyak atsiri yang diperoleh adalah suhu, volume minyak yang didapat,bahan yang digunakan dan waktu distilasi. 3. Saran

Adapun saran untuk praktikum destilasi minyak atsiri kali ini adalah diharapkan para praktikan pada praktikum selanjutnya disarankan lebih berhati hati menggunakan bahan dan alat-alat praktikum.

(5)

Ketaren,S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta : Balai Pustaka.

Tim Kimia Organik. 2014. Petunjuk Praktikum Kimia Organik. Jember: UNEJ

Nur Djannah, N..2004. Diversifikasi Penggunaan Cengkeh.Jakarta: Industrial Crops Research Journal

Richards, W. F.1944. Perfumer's Hand Book And Catalog.New York:Fritzsche Brother Inc Nama Praktikan

Referensi

Dokumen terkait

Pada destilasi alkohol absolute tidak menggunakan labu destilasi, hal ini dikarenakan apabila cairan dari labu alas bulat pada proses refluks dipindahkan pada labu destilasi

Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh suatu campuran

Cara atau teknik pemisahan campuran bergantung pada jenis, wujud, dan sifat komponen yang terkandung didalamnya. Jika komponen berwujud padat dan cair, misalnya pasir dan

Destilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang berbeda.

Destilasi dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari campurannya apabila komponen lain tidak ikut menguap, sedangkan destilasi bertingkat merupakan

- Tujuan destilasi uap adalah Untuk memurnikan zat/senyawa cair yang tidak larut dalam air, dan titik didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut

Sedangkan refluks untuk memisahkan senyawa dari komponen kimia, yang dilarutkan dengan cara sampel dimasukkan ke dalam labu bersama-sama dengan cairan penyari lalu dipanaskan,

Hukum Raoult digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi pada proses pemisahan yang menggunakan metode distilasi; menjelaskan bahwa tekanan uap suatu