LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1
Larutan yang terdiri dari dua bahan atau lebih disebut campuran. Pemisahan kimia adalah proses pemisahan sampai ke skala molekuler (skala kimia berarti pemisahan sampai ke partikel yang terkecil, sekecil atom dan molekul atau ion). Metode praktikum yang digunakan kali ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif
dari massa dalam pemisahan komponen secara fisik dari campuran dengan menentukan persentase masing-masing komponen. Filtrasi atau penyaringan adalah
operasi dimana campuran yang heterogen antara fluida dan partikel-partikel padatan dipisahkan oleh media filter yang meloloskan fluida tetapi menahan partikel-partikel padatan. Campuran NaCl, H2C2O4, dan SiO2 yang ditambahkan air merupakan campuran heterogen karena mengandung dua fasa yaitu fasa cair dan
fasa padat. Massa residu yang didapatkan konstan pada 0,05 gram dan diperkirakan merupakan zat NaCl murni yang telah terpisah dari kedua zat lainnya
Kata Kunci : Campuran, Larutan, Filtrasi, Residu, Massa konstan,
PENDAHULUAN
Jenis ketiga, larutan lewat jenuh (supersaturated solution), mengandung lebih banyak zat terlarut dibandingkan yang terdapat di dalam larutan jenuh. Larutan lewat jenuh bukanlah larutan yang stabil. Pada saatnya, sebagian zat terlarut akan terpisah dari larutan lewat jenuh sebagai kristal. (Chang, 2005: 04)
Larutan yang terdiri dari dua bahan atau lebih disebut campuran, campuran homogen ialah larutan yang sifat-sifatnya sama diseluruh cairan. Sedangkan campuran homogen ialah larutan yang memiliki campuran dua fase karena komposisi dan sifat-sifatnya tidak seragam. Unsur terpenting yang menentukan keadaan bahan dalam larutan adalah pelarut. Komponen yang jumlahnya lebih sedikit dinamakan zat terlarut (solute). Larutan yang menggunakan air sebagai pelarut dinamakan larutan dalam air atau aqueos. Larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah banyak dinamakan larutan pekat. Jika jumlah zat terlarut sedikit, larutan dinamakan larutan encer. Istilah larutan biasanya mengandung arti pelarut cair dengan cairan, padatan, atau gas sebagai zat yang terlarut. (Petrucci, 1985: 54-55)
Suatu metode yang digunakan untuk memisahkan dan atau memurnikan senyawa tunggal, kelompok senyawa dengan susunan yang berkaitan atau suatu zat yang terdapat dalam bahan alam, hasil proses reaksi baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Pemisahan dengan proses sederhana: Pemisahan ini hanya dengan cara tunggal, misalnya dua cairan yang tidak bercampur diambil dengan pipet atau corong pisah, destilasi, sentrifugasi, filtrasi, dll. Pemisahan dengan proses kompleks: Proses yang kompleks ini biasanya memerlukan pembentukan fase yang kedua yaitu dengan menambah cairan, padatan atau gas. Proses ini juga memerlukan pengaturan dengan proses mekanis ataupun rekasi kimia untuk menghasilkan pemisahan yang efektif. (Marwati, staff.uny.ac.id).
pemisahan kimia masih mengandung makna sebagai kondisi hipotesis saja. Komponen campuran heterogen mempunyai kecenderungan untuk memisahkan diri dengan sendirinya. Campuran homogen lebih sukar untuk dipisahkan karena komponen campuran mempunyai sifat fisika dan kimia mirip. Campuran homogen tidak dapat dipisahkan secara sederhana karena metode fisika seperti penyaringan atau penguapan tidak mampu memisahkan komponen-komponennya. (Wonorahardjo, 2013: 08-09)
Sifat fisika (sifat fisik), yaitu sifat yang berhubungan dengan penampilan fisik yang biasanya dapat diamati dari luar materi. Sifat fisik ini tidak menyebabkan terbentuknya zat lain. Contoh: warna, bau, rasa, titik didih, massa jenis. Sifat kimia, yaitu sifat khas yang menjadi identitas dasar materi yang dapat diamati di dalam materi tersebut. Sifat kimia ini berhubungan dengan perubahan menjadi zat lain (menyebabkan terbentuknya zat lain). Contoh: keelektronegatifan, kereaktifan, energi ionisasi, energi ikatan. (yasmanrianto, staff.gunadarma.ac.id). mL Aquades, sampel padatan yang terdiri dari 3 zat, ±2 mL larutan CaCl2 dan kertas saring.
Langkah Kerja
Langkah pertama menimbang cawan porselen kosong dan kertas saring. Kemudian timbang cawan porselennya kosongnya saja, lalu cawan porselen ksoong tersebut dipanaskan dalam oven selama 10 menit. Setelah 10 menit keluarkan dari oven lalu masukkan ke dalam desikator. Jika sudah kering, timbang. Lakukan langkah-langkah tersebut hingga didapan massa cawan porselen konstan. Jika sudah konstan, ambil wadah gelas kimia. Masukkan sampel dari campuran tiga zat sebanyak 0,5 gram kedalam gelas kimia dan tambahkan 5 mL aquadest ke dalamnya dan diaduk selama 5 menit.
Di sisi lain, buat rangkaian untuk penyaringan. Setelah selesai mengaduk, saring dan tamping filtrate dengan gelas kimia lain dan pisahkan residunya. Oven residu tersebut di dalam oven dengan suhu 105℃. Oven hingga memperoleh massa konstan. Ke dalam filtratnya, masukkan larutan Kalsium klorida hingga terbentuk endapan lagi. Jika tidak terbentuk endapan lagi, maka percobaan hanya selesai sampai mengoven residu pertama.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Percobaan kali ini, akan mempelajari teknik-teknik pemisahan secara fisik dari campuran. Memisahkan komponen (zat) dalam campuran, dalam percobaan ini campuran terdiri dari 3 zat unknown. Kemudian dilarutankan dengan aquades 5 mL. Campuran tersebut diambil sebanyak 0.5 gram untuk diidentifikasi. Setelah di aduk, terdapat endapan yang tak larut. Kemudian larutan tersebut disaring menggunakan kertas saring sehingga partikel padatan akan mengendap pada kertas saring. Pada percobaan kali ini padatan yang tertahan pada kertas saring ini di sebut residu 1.
ukuran partikel sangat kecil sehingga lolos dalam penyaringan pertama. Tanda berhasilnya pemisahan zat perlarut dan larutan adalah dengan terbentuknya endapan.
Untuk mengurangi kadar air yang masih menyatu dengan residu maka dilakukan pemanasan menggunakan open, sehingga air akan menguap dan residu akan mengering dan lebih murni. Setelah itu dilakukan penimbangan hingga massa residu konstan. Pada percobaan ini diperlukan dua kali penimbangan untuk mendapatkan hasil yang konstan..
Didapatkan hasil massa konstan residu adalah 0,05 gram. Berarti zat yang terlarut dalam campuran tersebut adalah 0.45 gram. Sebelum pengeringan dalam oven, cawan porselen di panaskan dalam oven hingga konstan guna menghilangkan zat-zat pengotor yang melekat pada cawan porselen.
Percobaan dan hasil pengamatan ditinjau dari literatur yang ada yaitu dasar pemisahan komponen dari suatu campuran adalah bahwa setiap komponen memiliki perbedaan sifat dasar. Setiap unsur atau senyawa mempunyai sifat dasar, sehingga dasar tersebut dapat diidentifikasi . Pada keadaan temperature dan tekanan yang sama, sifat-sifat dasar dari setiap zat murni adalah identik. Sifat kimia, yaitu sifat khas yang menjadi identitas dasar materi yang dapat diamati di dalam materi tersebut. Sifat kimia ini berhubungan dengan 5 perubahan menjadi zat lain (menyebabkan terbentuknya zat lain). (yasmanrianto, staff.gunadarma.ac.id).
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan , dapat disimpulkan bahwa :
1. Pemisahan kimia adalah proses pemisahan sampai ke skala molekuler (skala kimia berarti pemisahan sampai ke partikel yang terkecil, sekecil atom dan molekul atau ion).
dua atau lebih fasa: padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas-gas,dan sebagainya.
3. Filtrasi atau penyaringan adalah operasi dimana campuran yang heterogen antara fluida dan partikel-partikel padatan dipisahkan oleh media filter yang meloloskan fluida tetapi menahan partikel-partikel padatan.
4. Campuran NaCl, H2C2O4, dan SiO2 yang ditambahkan air merupakan campuran heterogen karena mengandung dua fasa yaitu fasa cair dan fasa padat.
5. Penambahan reagensia CaCl2 bertujuan untuk mengendapkan zat yang memiliki ukuran partikel yang lebih kecil sehingga zat dapat dipisahkan dengan pelarutnya melalui proses penyaringan yang kedua.
6. Massa residu yang didapatkan konstan pada 0,05 gram dan diperkirakan merupakan zat NaCl murni yang telah terpisah dari kedua zat lainnya
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Edisi Keempat Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga
Wonorahardjo, Surjan. 2013. Metode-Metode Pemisahan Kimia. Jakarta : Akademia Permata
Marwati.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Siti%20Marwati,%20M.S
i./Teknik%20Pemisahan%20Senyawa.pdf
Yasmanriato.
http://yasmanrianto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/29210/KD1bab1. pdf
Diakses pada tanggal 15 November 2014. Pukul. 00.27 WIB
LAMPIRAN
Table pengamatan Penimbangan
ke
Massa
Porselen Keterangan Residu 1 Residu 2 Ket
1 (20 menit) 56,1 g - - - -
2 (10 menit) 57 g konstan 1,3 g 0,05 g konstan 3 (10 menit) 57 g konstan 1,3 g 0,05 g konstan
No Perlakuan Hasil Pengamatan
1 Sampel + CaCl2 (110 tetes) terbentuk endapan kristal putih
2 Endapan kristal putih dipanaskan
dan ditimbang 0,05 gram
3 Residu 1 dan Residu 2 di kasinasi dan ditimbang