• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDING SEMINAR NASIONAL ASPI 2019 Percepatan Penyelenggaraan Penataan Ruang yang Inklusif, Inovatif, dan Berkelanjutan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROSIDING SEMINAR NASIONAL ASPI 2019 Percepatan Penyelenggaraan Penataan Ruang yang Inklusif, Inovatif, dan Berkelanjutan"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

PROSIDING SEMINAR NASIONAL ASPI 2019

Percepatan Penyelenggaraan Penataan Ruang yang Inklusif, Inovatif, dan Berkelanjutan

E-ISBN 978-623-91612-0-0

Editor

Ketua: Dr. Ely Nurhidayati, ST., MT.

Anggota: Dr. Ir. Gusti Zulkifli Mulki, DEA.; Dr. Erni Yuniarti ST., M.Si.;

Firsta Rekayasa H. ST., MT.; Agustiah Wulandari, ST.,MT.; Nana Novita Pratiwi, ST., M.Eng.;

Riska Aprilia Ayuningtyas, ST., MT; Marcellina, ST., M.Sc

Reviewer

Dr. Ely Nurhidayati, ST., MT.; Dr. Ir. Gusti Zulkifli Mulki, DEA.; Dr. Erni Yuniarti ST., M.Si.; Dr.

Nurhayati, ST., MT.; Dr. Ir. Denny Zulkaidi, MUP.; Dr. Anang Wahyu Sejati, ST., MT.; Dr.

Ashfa, ST., MT.; Dr. Istijabatul Aliyah, ST., MT.

Steering Committee

Prof. Dr.rer.nat. Imam Buchori, ST.; Dr.rer.nat. Ir. RM. Rustamaji, MT.

Desain Sampul dan Tata Letak

Feby Savitri, S.PWK; Syf. Husnia, S.PWK; Budi Utomo, S.PWK; Aziyati Indraswari, S.PWK;

Fitri Dwi Pangestika, S.PWK

Penerbit

Jurusan Perencaanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi 78124 – Pontianak, Telp/Fax: (0561) 740186 E-mail: untanpwk@gmail.com, Website: bit.ly/semnas_aspi_2019

Cetakan pertama, Oktober 2019

Hak cipta dilindungi undang-undang

Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit

(3)

ii

KATA SAMBUTAN KETUA ASPI

Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Segala puji bagi Allah SWT., Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan kesempatan ke sekian kalinya, ASPI (Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia) sebagai asosiasi sekolah di bidang perencanaan wilayah dan kota yang dapat menyelenggarakan seminar nasional tahunan ini. Seperti kita ketahui, setiap dua tahun sekali, seminar tahunan ini dibarengkan dengan Kongres ASPI. Sebuah momentum refleksi sekaligus motivasi dua tahunan untuk meneguhkan diri sebagai sebuah himpunan besar sekolah-sekolah yang mempunyai tanggung jawab signifikan terhadap perbaikan ruang hidup Masyarakat dan Bangsa Indonesia melalui lulusan yang dihasilkannya, melalui dharma pendidikannya, karya ilmiah melalui dharma penelitiannya, dan kegiatan langsung yang langsung bersentuhan dengan semua lapisan masyarakat melalui darma pengabdian kepada masyarakat.

Seperti kita ketahui bersama, tahun ini tema yang diangkat dalam Seminar Nasional Tahunan ASPI ini adalah “Percepatan Penyelenggaraan Penataan Ruang yang Inklusif, Inovatif, dan Berkelanjutan”. Tema ini sejalan dengan isu yang berkembang di tataran nasional, di mana instrumen penataan ruang di tingkat operasional, khususnya Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) menjadi target produk tata ruang yang perlu diprioritaskan untuk mengawal terselenggaranya pembangunan baik di skala kawasan, kota, maupun wilayah-wilayah strategis yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Seminar tahunan ASPI dengan puluhan tulisan yang mengandung banyak hal baru dan terkini ini diharapkan menjadi kumpulan pembelajaran sampai kumpulan evaluasi yang telah dilakukan secara akademik dan saintifik untuk menata kembali ke depan sampai menjadi arahan kritis bagi tercapainya tata ruang yang nyaman, produktif, dan berkelanjutan.

Di sisi yang lain, di luar seminar, kerja sama kongkrit antara ASPI dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional sebagai garda depan perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian ruang wilayah dan kota di Indonesia menjadi hal yang semestinya perlu terus diupayakan dan ditingkatkan.

ASPI dengan jumlah anggota yang hampir mencapai 70 sekolah dengan ribuan lulusan dengan ribuan karya tugas akhirnya baik di jenjang S1 sampai S3 tiap tahunnya selayaknya menjadi mitra strategis kementrian mana pun yang mempunyai komitmen besar pada produktivitas, kualitas, serta efektivitas produk tata ruang bagi pembangunan bangsa yang menjadi target saat ini. Sinkronisasi antara target produk maupun implementasi tata ruang dengan produk akademik terkait mestinya menjadi hal yang akan semakin mudah dipetakan, atau dikaitkan.

Dengan begitu, upaya pengarusutamaan terminologi, konsep, metode, maupun aplikasi tata ruang di masyarakat pun menjadi kegiatan yang mestinya semakin populer dan mudah.

(4)

iii

Pada kesempatan ini, ASPI ingin mengucapkan terima kasih kepada Universitas Tanjungpura, Pontianak mulai dari Program Studi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota sampai pihak Pimpinan Universitas yang telah sangat baik dalam menyelenggarakan Seminar Nasional dan Kongres ASPI Tahun 2019 ini. Rasa terima kasih juga kami sampaikan kepada Pemerintah Daerah, mulai dari Kota Pontianak sampai Provinsi Kalimantan Barat atas dukungannya. Penghargaan yang tinggi juga kami sampaikan kepada mitra kami dari kalangan profesi, IAP (Ikatan Ahli Perencanaan), baik pusat maupun daerah. Dan terakhir, tidak kalah pentingnya kepada pihak mitra strategis maupun sponsor penyelenggaraan kegiatan kali ini, Kementrian Agraria dan Tata Ruang/BPN RI, khususnya Direktorat Jenderal Penataan Ruang (DJPR) dan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementrian ATR/BPN RI.

Semoga Seminar Nasional Tahunan ASPI ini berjalan lancar dan sukses sesuai yang diharapkan, dan ke depan bisa menjadi media strategis bagi pembelajaran konsep, metode, dan aplikasi tata ruang di Indonesia. Semoga petunjuk dan berkahNya selalu bersama kita semua. Aamiin.

Wassalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Dr.Eng. M. Sani Roychansyah, S.T., M.Eng.

Ketua Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia

(5)

iv

KATA SAMBUTAN KETUA PANITIA Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

Bapak, Ibu dan para hadirin sekalian yang saya hormati.

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia-Nya dimana kita dapat bersama-sama meluangkan waktu dan meringankan langkah untuk hadir dalam Seminar Nasional dan Kongres X ASPI di Hotel Golden Tulip. Saya selaku Ketua Panitia mengucapkan selamat datang kepada seluruh Anggota ASPI, pemakalah dan peserta di Kota Pontianak. Seminar Nasional dan Kongres X ASPI (Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia) pada tahun 2019 diselenggarakan oleh Universitas Tanjungpura Fakultas Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah di Provinsi Kalimantan Barat dari tanggal 3-5 Oktober 2019.

Rangkaian kegiatan yang akan dilakukan terdiri dari: 1). Seminar Nasional. 2).

Pembekalan Awal Percepatan RDTR dan Kerjasama ASPI dengan Kementerian ATR/BPN. 3). Workshop Penataan Ruang. 4). Kongres X ASPI. Panitia kegiatan Seminar Nasional dan Kongres X ASPI mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang tetap hadir pada hari ini, meskipun Kalimantan Barat dilanda kebakaran hutan dan lahan seperti yang baru saja terjadi secara meluas di Kalimantan dan Sumatera dan menyebabkan bencana kabut asap menyelimuti langit-langit kota. Kebakaran hutan dan lahan yang menuai berbagai dampak dalam elemen kehidupan dan menghabisi lahan hijau, tak serta merta melemahkan para peserta untuk hadir dalam kegiatan ini.

Seminar Nasional ASPI kali ini mengusung tema “Percepatan Penyelenggaraan Penataan Ruang yang Inklusif, Inovatif dan Berkelanjutan”.

Abstrak seminar yang telah diterima untuk diseminarkan hari ini berasal dari berbagai insitusi yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Naskah yang terseleksi dikategorikan dalam 4 sub topik, antara lain: (1) Pendidikan Perencanaan (Teori, Praktik, Peluang, dan Tantangan); (2) Ragam Perencanaan Ruang (Green, Smart, Inclusive Spatial Planning, dan lain-lain); (3) Inovasi Penataan Ruang (Metode, Prosedur, Kreativitas, Inovasi Perencanaan Ruang); (4) Praktik Perencanaan Ruang di Indonesia (Best Practices Lokalitas Tempat/Ruang dan Manusia).

Seminar Nasional hari ini diikuti oleh dosen, peneliti, praktisi dan mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia. Peserta paper yang hadir pada seminar ini, berasal dari: (1) Universitas Tanjungpura.; (2) Politeknik Negeri Pontianak.; (3) Institut Teknologi Bandung.; (4) Universitas Gadjah Mada.; (5) Universitas Brawijaya.; (6) Universitas Diponegoro.; (7) Universitas Negeri Sebelas Maret.; (8) Universitas Padjajaran.; (9) Institut Teknologi Indonesia.; (10) Institut Teknologi Nasional Malang.; (11) Institut Teknologi Sepuluh Nopember.; (12) Dinas Koperasi Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT.; (13) Pusat Survey Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.; (14) Universitas Cendrawasih.; (15) Universitas Hasanuddin.; (16) Universitas Hindu Indonesia.; (17) Universitas Islam Bandung.; (18) Universitas Mahasaraswati Denpasar.; (19)

(6)

v

Universitas Muhammadiyah Bulukumba.; (20) Universitas Muhammadiyah Mataram.; (21) Universitas Pasundan.; (22) Universitas Simalungun.; (23) Universitas Teknologi Yogyakarta. (24) Universitas Bung Hatta.; (25) Universitas Halu Huleo.; (26) Universitas Islam Sultan Agung; (27) Universitas Andalas Padang

Akhir kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih sebesar- besarnya kepada keynote speakers yang telah berkenan hadir dan membagikan perspektifnya untuk memperluas ilmu pengetahuan. Tak lupa saya ucapan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia dan semua pihak yang mendukung terselenggaranya acara Seminar Nasional dan Kongres X ASPI ini. Selamat datang, dan terima kasih atas kedatangan seluruh pemakalah dan peserta di Kota Pontianak. Semoga seluruh kegiatan Seminar Nasional dan kegiatan pendukung lainnya berlangsung dengan lancar sesuai dengan yang kita harapkan dan bermanfaat bagi kemajuan kita di masa depan. Sukses untuk kita semua.

Aamiin yaa robbal ‘alamiin.

Selamat berseminar.

Wabillahi taufiq walhidayah. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam dari Kota Khatulistiwa,

Dr. Erni Yuniarti, S.T., M.Si.

Ketua Panitia

(7)

vi

SUSUNAN PANITIA

Susunan Panitia Seminar Nasional ASPI (Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia) 2019:

Divisi Nama

Penanggung Jawab Umum : Dr.rer.nat. Ir. RM. Rustamaji, MT Penanggung Jawab Teknis : Dr. Ir. Gusti Zulkifli Mulki, DEA

Ketua : Dr. Erni Yuniarti ST., M.Si Sekretaris : Firsta Rekayasa H. ST., MT Bendahara : Agustiah Wulandari ST.,MT

Prosiding :

Dr. Ely Nurhidayati, ST., MT Dr. Nurhayati, ST., MT Marcellina, ST., M.Sc

Riska Aprilia Ayuningtyas, ST., MT Dokumentasi & Publikasi & Humas :

Nana Novita Pratiwi ST, M.Eng Laili Fitria, ST., MT

Gita Suryani Lubis, ST., MT

Riyanny Pratiwi, ST., MT

Acara :

Meta Indah Fitriani ST, M.Sc Eva Sitanggang, ST., M.Eng (MC) Fitriana Meilasari, S.Si, MT Syahrul Khairi, S.Si., M.Eng

Sponsorship :

Ir. H. Sutarto Y. M., MT

Ir. Hj. R.R. Endang Moelyani, MT Chairunnisa, ST., MT

Jasisca Meirany, ST., M.Si M. Taufiqurahman, ST., MT

Konsumsi :

Anthy Septianti ST., MT Ricka Aprilia, ST., MT

Arfena Deah Lestari, ST., M.Eng Perlengkapan :

Muhammad Ivanto, ST., MT Fanni Sandly, ST

Erwin Amd Akomodasi & Transportasi :

Vetti Puryanti, ST., MT Eddy Kurniawan, ST., M Sc Hendri Sutrisno, ST., MT M. Khalid Syafrianto, ST., MT

(8)

vii

Susunan Reviewer Seminar Nasional ASPI (Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia) 2019:

No Tema Institusi Nama

1.

Pendidikan Perencanaan (Teori, Praktik, Peluang, dan Tantangan)

Institut Teknologi Bandung

(ITB)

Dr. Ir. Denny Zulkaidi, MUP

Universitas Tanjungpura (UNTAN)

Dr. Ir. Gusti Zulkifli Mulki, DEA

2.

Ragam Perencanaan Ruang (Green, Smart, Inclusive Spatial Planning, dan lain-lain)

Universitas Diponegoro (UNDIP)

Dr. Anang Wahyu Sejati, ST, MT

Universitas Tanjungpura (UNTAN)

Dr. Erni Yuniarti ST., M.Si

3.

Inovasi Penataan Ruang (Metode, Prosedur, Kreativitas, Inovasi Perencanaan Ruang)

Universitas Syiah Kuala

(UNSIYAH) Dr. Ashfa, ST, MT Universitas Tanjungpura

(UNTAN)

Dr. Ely Nurhidayati, ST., MT

4.

Praktik Perencanaan Ruang di Indonesia (Best Practices Lokalitas Tempat/Ruang dan Manusia)

Universitas Sebelas Maret (UNS)

Dr. Istijabatul Aliyah, ST, MT

Universitas Tanjungpura

(UNTAN) Dr. Nurhayati, ST., MT

(9)

viii

DAFTAR ISI

JUDUL PROSIDING ... i

KATA SAMBUTAN KETUA ASPI ... ii

KATA SAMBUTAN KETUA PANITIA ... iv

SUSUNAN PANITIA ... vi

DAFTAR ISI ... viii

II. Ragam Perencanaan Ruang (Green, Smart, Inclusive Spatial Planning, dan lain-lain) ... 1

ADAPTASI POLA RUANG DALAM MEMINIMALKAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM KOTA MALANG ... 2

Aris Subagiyo, Mifta Nurul Alim, Turniningtyas Ayu Rachmawati ... 2

DAMPAK PENGEMBANGAN MODEL PERTANIAN BIO INDUSTRI TERHADAP NILAI TAMBAH USAHATANI PADA LAHAN KERING DI TABANAN BALI ... 14

I Gusti Lanang Patra Adiwirawan, I Ketut Arnawa, Ni Gst. Ag.Gede Eka Martiningsih, I Gst. Ngr. Alit Wiswasta ... 14

DAMPAK PENGEMBANGAN MODEL PERTANIAN BIOINDUSTRI TERHADAP PERTUMBUHAN TERNAK SAPI DAN LINGKUNGAN PADA LAHAN KERING DI TABANAN BALI ... 23

Berlian Natalia, I Gst. Ngr Alit Wiswasta, MP, I Ketut Arnawa, I Putu Sujana ... 23

INKLUSI SOSIAL PERUMAHAN REAL ESTATE KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS: PERUMAHAN ANGIN MAMMIRI) ... 34

Mimi Arifin, Abdul Rachman Rasyid, Wiwik Wahidah Osman ... 34

KAJIAN KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PADA WILAYAH PERI URBAN KOTA MATARAM, TERKAIT PENETAPAN KSP MATARAM METRO ... 45

Fariz Primadi Hirsan, Laylan Jauhari ... 45

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA WISATA DI KECAMATAN NGANTANG, PUJON, DAN PAGELARAN KABUPATEN MALANG ... 53

Arief Setiyawan, Arvian Zulfan Sutaryo, Mira Setiawati Abdullah ... 53

PEMETAAN KETAHANAN DAN KERAWANAN PANGAN KABUPATEN SEKADAU ... 65

Nana Novita Pratiwi dan M. Khalid Syafrianto ... 65

(10)

ix

PENGARUH AKTIVITAS PARIWISATA TERHADAP PERUBAHAN FUNGSI LAHAN PERTANIAN DI DESA TIBUBENENG DAN

STRATEGI PENANGGULANGANNYA ... 75

Mohammad Dieng Mahardika, I Ketut Sumantra, I Ketut Arnawa ... 75

PENGARUH TAMAN KOTA SEBAGAI ATRIBUT KOTA PONTIANAK MENUJU KOTA HIJAU (GREEN CITY) ... 85

Firsta Rekayasa Hernovianty, Erni Yuniarti, Feby Savitri ... 85

PERKEMBANGAN DAYA DUKUNG LAHAN PERTANIAN KAWASAN MAMMINASATA PROVINSI SULAWESI SELATAN ... 93

Laode Muhammad Asfan, Sri Wahyuni, Ihsan, Abdul Rachman Rasyid ... 93

PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DAN KESELARASAN DENGAN KEBIJAKAN RUANG DI SUB DAS CILIWUNG HULU ... 104

Setyardi Pratika Mulya, Ernan Rustiadi, Wildia Firman Chan, Andrea Emma Pravitasari .. 104

POLA RUANG KOTA KLUNGKUNG: IMPLEMENTASI KONSEP JERO DAN JABA ... 115

Nyoman Utari Vipriyanti, IGN Alit Wiswasta, Aris Sadana, Wira Adiputra ... 115

RENCANA TITIK TRANSIT BAGI TRANSPORTASI PUBLIK DI KOTA PONTIANAK ... 125

Yogi Aditya Duha, Hesti Megawati, Ely Nurhidayati, Nunik Hasriyanti ... 125

STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI DESA KUTUH KABUPATEN BADUNG ... 133

Anggun Sasmita, I Ketut Sumantra, AA. Ketut Sudiana ... 133

STUDI KOMPARASI MODEL PENGEMBANGAN AGROWISATA ... 142

Eppy Yuliani ... 142

URGENSI DAN STRATEGI PEMBATASAN PARKIR DI KAWASAN PENDIDIKAN CIKOKOL KOTA TANGERANG ... 156

Gapai Islami, Anthony P. Nasution,Forina Lestari... 156

PERENCANAAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LP2B) BERBASIS SUMBERDAYA LAHAN KERING DI KABUPATEN BUTON UTARA ... 172

Hasbullah Syaf, M. Tufaila, Tresjia C. Rakian, Lukman Yunus, Jufri Karim, Laode Rustam, Hadi Sudarmo ... 172

DINAMIKA FUNGSI KOTA LASEM DALAM PERKEMBANGAN WILAYAH ... 181

Pramita Musonniva, Jawoto Sih Setyono ... 181

STRATEGI PEMANGKU KEBIAJAKAN DAERAH DALAM PENATAAN RUANG WILAYAH RAWAN BANJIR DAN ROB DI PEDESAAN PESISIR PROVINSI JAWA TENGAH ... 195

Tia Dianing Insani, Iwan Rudiarto, Wiwandari Handayani, Holi Bina Wijaya ... 195

(11)

x

PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DI PESISIR PANTAI SEBAGAI KAWASAN WISATA YANG RAMAH BENCANA ... 201 Rini Asmariati, Nori Yusri, Era Triana, Ezra Aditia ... 201 ANALISIS POTENSI WISATA GUNUNG PADANG SEBAGAI GREEN

TOURISM DI KOTA PADANG ... 208 Era Triana, Nori Yusri, Rini Asmariati, Ezra Aditia ... 208 III. Inovasi Penataan Ruang (Metode, Prosedur, Kreativitas, Inovasi

Perencanaan Ruang) ... 213 ADVENTURE TRAIL SEBAGAI KATALIS PARIWISATA DESA BALI AGA

BELANDINGAN BALI ... 214 Ni G.A.Diah Ambarwati Kardinal, I Gusti Ayu Ketut Artatik, I Putu Sarjana ... 214 OPTIMASI PENGOLAHAN KOPI KAWASAN AGROPOLITAN GUNA

MENINGKATKAN EKONOMI LOKAL KABUPATEN GARUT ... 222 Faizah Arifiyah Al Azizi, Mahisma Driya Karenggani, Alda Rahma Putri... 222 PENGENDALIAN PERKEMBANGAN RUANG PINTU MASUK KOTA

SURAKARTA ... 235 Soedwiwahjono ... 235 PERTIMBANGAN GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK PENENTUAN

WILAYAH RELOKASI KORBAN GEMPA PALU 28 SEPTEMBER 2018 246 Bambang Sugiarto ... 246 SENSUS LINGKUNGAN HIDUP SEBAGAI POLITIK HUKUM HIJAU

DALAM MENGEMBALIKAN FUNGSI RUANG TERBUKA HIJAU PADA PERMUKIMAN PADAT KOTA ... 255 Jordan Mordekhai, Elsa Debora Manurung, Yulinda Adharani ... 255 STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN AIR BERSIH DI DISTRIK

ARSO, KABUPATEN KEEROM ... 266 Harmonis Rante , Apolo Safanpo, Arni ... 266 ANALISIS PRIORITAS PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR DASAR

DESA SUNGAI RENGAS KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA ... 275 Heri Azwansyah ... 275 EVALUASI MUATAN RTRW KABUPATEN DI JAWA TENGAH

BERDASARKAN PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG NOMOR 1 TAHUN 2018 ... 285 Jamilla Kautsary... 285 KONSEP PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PADA KAWASAN

LINGKAR PERTAMBANGAN ... 295 Ima Rahmawati Sushanti, Sri Rahmi Yunianti, Osy Insyan ... 295

(12)

xi

UPAYA MENDORONG KOLABORASI MENUJU PENGEMBANGAN STRUKTUR RUANG BERNUANSA KNOWLEDGE BASED DI ERA DISRUPSI ... 315 Ridwan Sutriadi ... 315 PENDEKATAN PENATAAN PERMUKIMAN DI KELURAHAN BANSIR

DARAT KOTA PONTIANAK ... 328 Rizqi Puteri Riyandini, Ely Nurhidayati, Nana Novita Sari ... 328 ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP MINIMARKET

WARALABA DAN NON-WARALABA DI KECAMATAN PONTIANAK KOTA ... 338 Aziyati Indraswari, Firsta Rekayasa Hernovianty, Riska Aprilia Ayuningtyas ... 338

PENGARUH PEMILIHAN METODE BELANJA TERHADAP

PERGERAKAN BARANG DI KOTA PONTIANAK ... 350 Devita Mayangsari, Agustiah Wulandari, Anthy Septianti ... 350 IV. Praktik Perencanaan Ruang di Indonesia (Best Practices Lokalitas

Tempat/Ruang dan Manusia) ... 362 ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS DI KOTA DENPASAR (STUDI KASUS

PUSAT PERBELANJAAN LIVING WORLD DI JALAN GATOT SUBROTO DENPASAR PROVINSI BALI) ... 363 Standly, Arief Subechi Widodo, Ni Luh Santhi Widyasthini... 363 ANALISIS KESESUAIAN LAHAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN

BUDIDAYA PERIKANAN DI KABUPATEN BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN ... 375 Jumase Basra, Asdar Nur Ilahi, Wahyu Hidayat ... 375 ANALISIS PERGERAKAN DAN PERSEBARAN PUSAT KEGIATAN

SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KOTA MAKASSAR ... 386 Arifuddin Akil, Ananto Yudono, Emha Sofyan ... 386 DAMPAK STRUCTURAL CHANGE PEREKONOMIAN TERHADAP

KEBIJAKAN DAN KARAKTERISTIK KERUANGAN PARAKAN, KABUPATEN TEMANGGUNG. ... 397 Samsul Marif, Muhammad Asyam Y.A ... 397 IDENTIFIKASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH GANG 86

KELURAHAN TANJUNG HULU 3 KECAMATAN PONTIANAK TIMUR408 Sekar Aprilia Maharani, Ely Nurhidayati ... 408 IDENTIFIKASI KEBIJAKAN GARIS SEMPADAN SUNGAI TERHADAP

PERMUKIMAN TEPIAN SUNGAI KAPUAS DI KECAMATAN PONTIANAK TENGGARA ... 414 Nur Devianti, Ely Nurhidayati, Riska A. Ayuningtyas ... 414 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH

KABUPATEN BATU BARA ... 430

(13)

xii

Ummu Harmain, Sri Kayani, Galumbang Hutagalung, Robert Tua Siregar, Ira Modifa, Jef Rudiantho Saragih ... 430 IMPLEMENTASI MASTER PLAN PENATAAN KAWASAN BARON

DALAM MEMFASILITASI KEGIATAN EKONOMI LOKAL DI KECAMATAN TANJUNGSARI, GUNUNGKIDUL ... 437 Ratika Tulus Wahyuhana, Annisa Mu’awanah Sukmawati ... 437 KONSEP PENATAAN LAHAN DI KAWASAN TEPIAN SUNGAI

KELURAHAN TAMBELAN SAMPIT KECAMATAN PONTIANAK TIMUR ... 447 Yannah Saffanah, Eugenne Vannszollo.N, Ely Nurhidayati, Nunik Hasriyanti ... 447 PENERAPAN PEMBANGUNAN TRANSMIGRASI BERBASIS KAWASAN

DI PROVINSI NTT... 457 Paul J. Andjelicus ... 457 PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMANFAATAN

RUANG : SURAT KETERANGAN RENCANA KABUPATEN (SKRK) DI KABUPATEN SINTANG ... 467 Susanti, Harry Nopiyanto ... 467 PERAN AKTOR DAN PENGELOLAAN PARKIR DI JALAN KALIURANG

KM 4,5 SAMPAI DENGAN 6,0 ... 471 Abdul Razak Nawaf ... 471 PERAN TATA RUANG DALAM INTERAKSI EKONOMI KOTA YANG

BERKELANJUTAN: KLASIFIKASI PASAR RAKYAT DENGAN STUDI KASUS DI KOTA SURABAYA ... 480 Dian Rahmawati, Herlambang Sucahyo, Ika Tisnawati, Evalina Vialita, Atika Mitzalina, K.

Putri Nariratih ... 480 PERENCANAAN LAHAN PERMUKIMAN BERKELANJUTAN DESA

ADAT TENGANAN PEGERINGSINGAN, BALI ... 488 Putu Gede Adi Radha Iswara dan Dwita Hadi Rahmi ... 488 PERAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS SEI MANGKEI DALAM

PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL DI KABUPATEN SIMALUNGUN PROVINSI SUMATERA UTARA ... 499 Jef Rudiantho Saragih, Dinda Permata Sintiya Hadi, Ummu Harmain ... 499 POLA RUANG TRADISIONAL BERBASIS GENDER PADA KAMPUNG

ENGGROS, KOTA JAYAPURA, PAPUA ... 507 Elisabeth Veronika Wambrauw, Widelhelmina Susan Taran... 507 PERBANDINGAN LAND RENT PERTANIAN DAN NON PERTANIAN DI

KABUPATEN BOGOR DAN KOTA BOGOR ... 513 Setyardi Pratika Mulya, Ernan Rustiadi, Andrea Emma Pravitasari ... 513

(14)

xiii

KAJIAN PEMANFAATAN RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) DI KECAMATAN KEBAYORAN LAMA KOTA JAKARTA

SELATAN PROVINSI DKI JAKARTA ... 518

Rio Apriansyah, Medtry ... 518

KAJIAN PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN RUANG KAWASAN SEMPADAN SUNGAI CISADANE STUDI KASUS KAMPUNG LENGKONG ULAMA RW 01 KELURAHAN LENGKONG KULON KABUPATEN TANGERANG ... 530

Anisa Rosalina,Medtry,Koesparmadi... 530

KAJIAN KESESUAIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PEMANFAATAN RUANG DI KAWASAN PUSAT KOTA BANDUNG ... 545

Ari Djatmiko, Firmansyah, Zulphiniar Priyandoko, Deden Syarifudin ... 545

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KUMUH KOTA KETAPANG ... 555

Fitri Imansyah ... 555

STRATEGI PENGEMBANGAN SEI PANCANG – SEBATIK UTARA SEBAGAI KAWASAN PERBATASAN NEGARA YANG INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN ... 569

Ardiana Yuli Puspitasari, Wa Ode Sitti Khasanah Ramli ... 569

TRANSFORMASI SPASIAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEBIJAKAN PENATAAN RUANG DI WILAYAH PINGGIRAN KOTA YOGYAKARTA ... 582

Joni Purwohandoyo... 582

PENENTUAN RUANG BAGI SENTRA INDUSTRI KECIL MENENGAH (STUDI KASUS DI KABUPATEN BOMBANA, PROVINSI SULAWESI TENGGARA) ... 594

Saraswati, Ernawati Hendrakusumah. ... 594

IDENTIFIKASI PREFERENSI WISATAWAN CINTA MANGROVE PARK DI DESA SUNGAI BAKAU BESAR LAUT KECAMATAN SUNGAI PINYUH KABUPATEN MEMPAWAH ... 606

Syf. Husniah, Nana Novianti Pratiwi ... 606

DAMPAK PEMBANGUNAN SEKAT KANAL PADA ASPEK LINGKUNGAN DI DESA SUNGAI BAKAU BESAR DARAT KECAMATAN SUNGAI PINYUH KABUPATEN MEMPAWAH ... 616

Santy Wahyuni, Nana Novita Pratiwi ... 616

PERENCANAAN PEMETAAN TEMPAT PENAMPUNGAN SAMPAH SEMENTARA DI KECAMATAN PONTIANAK SELATAN ... 624

Dyta Nur Akbari, Erni Yuniarti, Yulisa Fitrianingsih ... 624

INSENTIF DAN DISINSENTIF PENGENDALIAN PENGGUNAAN LAHAN DI BAGIAN HULU DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) REJOSO KABUPATEN PASURUAN JAWA TIMUR ... 634

(15)

xiv

Putu Gde Ariastita, Ajeng Tias Indira Wulandari ... 634 INOVASI INKLUSIF BIDANG PANGAN: PELUANG DAN TANTANGAN

IMPLEMENTASI DI PERGURUAN TINGGI ... 643 Rafnel Azhari, Yulianti Fitri Kurniadan Endry Martius ... 643 KAJIAN IMPLEMENTASI PERENCANAAN INKLUSIF PADA PROGRAM

BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA (BSPS) KOTA SEMARANG ... 652 Landung Esariti, Lillah Haulah... 652 TINGKAT KETAHANAN PANGAN DI KECAMATAN PANDAAN,

KABUPATEN PASURUAN ... 662 Gunawan Prayitno, Nuraini Safitri, Aris Subagiyo... 662 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KELEMBAGAAN PARIWISATA

KAWASAN KLEDUNG, TEMANGGUNG ... 674 Holi Bina Wijaya, M. Indra Hadi Wijaya ... 674 PEMBAHASAN KONSEP KOTA PULAU DALAM KONTEKS STUDI

PERKOTAAN ... 685 Ridwan Sutriadi ... 685

KEMARAU BERKEPANJANGAN DI KALIMANTAN BARAT

DISEBABKAN OLEH PHENOMENA ENSO? ... 701 Gusti Zulkifli Mulki, Meta Indah Fitriani ... 701

(16)

Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2019 -362

IV.

Praktik Perencanaan Ruang di Indonesia (Best Practices Lokalitas Tempat/Ruang dan Manusia)

Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2019

(17)

Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2019 -643 INOVASI INKLUSIF BIDANG PANGAN: PELUANG DAN TANTANGAN

IMPLEMENTASI DI PERGURUAN TINGGI

Rafnel Azhari1, Yulianti Fitri Kurnia2 dan Endry Martius1 1Fakultas Pertanian Universitas Andalas/ Padang 2Fakultas Peternakan Universitas Andalas/Padang

E-mail korespondensi: azharirafnel@yahoo.com

ABSTRAK

Pada tahun 2017 Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menganggarkan dana riset sebesar Rp 1,395 Triliun. Dana tersebut digunakan untuk membiayai penelitian dan pengabdian masyarakat termasuk dibidang pangan. Anggaran ini diharapkan dapat mendorong tumbuhnya inovasi bidang pangan, terutama pada komoditi pangan strategis. Pada makalah ini kami menganalisis pola penciptaan pengetahuan dan inovasi, terminal hilirisasi inovasi dan tingkat inklusifitas inovasi bidang pangan padi dan sapi potong yang berkembang di Universitas Andalas. Data dikumpulkan dari peneliti bidang pangan Padi dan Sapi Potong Universitas Andalas serta dari dokumen penelitian yang tersedia. Temuan penelitian menunjukkan bahwa tipologi penelitian pangan padi dan sapi potong di Unand masih didominasi oleh penelitian yang bersifat subject matter dan inovasi yang dihasilkan tidak bersifat inklusif. Akan tetapi terdapat kecendrungan perubahan meskipun sangat tidak signifikan. Disisi lain terdapat peluang untuk masuk kepada penelitian problem solving dengan melihat minat peneliti pangan padi yang tersebar pada berbagai fakultas yang berbeda. Besarnya dana penelitian bidang pangan yang terus meningkat adalah potensi besar untuk mendorong penelitian problem solving terlaksana lebih banyak. Perlu implementasi manajemen pengetahuan dan inovasi untuk penguatan inovasi di Unand.

Kata kunci: Inovasi Inklusif, Penelitian, Pangan, Perguruan Tinggi

PENDAHULUAN

Pada tahun 2017 Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menganggarkan dana riset sebesar Rp 1,395 Triliun (Kemenristekdikti, 2017). Dana tersebut digunakan untuk membiayai penelitian dan pengabdian masyarakat termasuk dibidang pangan. Anggaran ini diharapkan dapat mendorong tumbuhnya inovasi bidang pangan, terutama pada komoditi pangan strategis. Pertanyaan yang perlu dijawab oleh perguruan tinggi sebagai salah satu entitas penghasil dan pengembang teknologi bidang pangan adalah, apakah pengetahuan dan inovasi yang terus dihasilkan tersebut bersifat inklusif atau malah hanya menjadi cost center bagi institusi dan kemanfaatan output yang dihasilkan tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Pertanyaan ini adalah pertanyaan kunci yang menggiring makalah ini.

Pemerintah melalui Kementerian pertanian juga banyak bekerjasama dengan Perguruan Tinggi melakukan berbagai program untuk meningkatkan produksi pada komoditi pangan strategis, diantaranya yakni Padi dan Sapi Potong. Untuk padi, misalnya dilakukan upaya pencetakan sawah baru, program khusus PAJALE (Peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai) dan program lain yang menghabiskan banyak biaya. Mentri koordinator perekonomian menyebutkan bahwa, 50 triliun rupiah lebih pertahun dihabiskan untuk membiayai program-program pertanian, terutama dalam meningkatkan produktivitas pada dua komoditi strategis tersebut, akan tetapi efisiensinya dikritik oleh banyak pihak, bahkan oleh Menteri perekonomian sendiri yang menyebutkan anggaran besar disektor pertanian tidak sebanding dengan hasil yang

(18)

Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2019 -644 didapatkan. Peningkatan produksi pangan baru bisa dikatakan berhasil jika dana yang dikeluarkan untuk sektor pertanian efektif untuk meningkatkan produksi pertanian dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Data Bank Dunia menunjukkan bahwa dukungan pemerintah Indonesia terhadap sektor pertanian terus meningkat dibandingkan negara lainnya yang kecendungan dukungannya menurun. Akan tetapi fakta menunjukkan bahwa hasil produktivitas pertanian Indonesia masih rendah, hal ini bisa dilihat dari ekspor produk pertanian yang menurun tajam ditahun 2015 dan kembali mengalami penuruan ditahun 2016 (World Bank, 2017). Sejalan dengan hal ini nilai tukar petani (NTP) juga terus memburuk.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data indeks nilai tukar petani (NTP) nasional pada bulan Februari 2017 sebesar 100,33. Angka ini Iebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 sebesar 102,23 dan 102,19 pada tahun 2015 (BPS, 2017).

Selain ekspor produk yang menurun, harga komoditi strategis seperti beras dan sapi potong juga meningkat didalam negri, dan bahkan jauh lebih tinggi dari pada negara lain. Data dari BPS dan Bank Dunia memperlihatkan kecendrungan kenaikan harga beras di Indonesia yang berbanding terbalik dengan Thailand yang harga berasnya terus menurun. Begitu juga dengan daging sapi, kecendrungan harga didalam negri terus menaik sedangkan harga daging sapi diluar negri (dunia) kecendrungannya menurun (World Bank, 2017). Inovasi yang dihasilkan didalam negri belum menyumbang kepada peningkatan produksi pada kedua komoditi strategis tersebut dan juga tidak berdampak positif pada kesejahteraan petani.

Makalah ini bertujuan untuk menganalisis pola penciptaan pengetahuan dan pemanfaatan inovasi bidang pangan padi dan sapi potong yang berkembang di Perguruan Tinggi, dengan mengambil kasus di Universitas Andalas. Secara spesifik makalah ini akan mendiskusikan inklusifitas inovasi bidang pangan yang dihasilkan Universitas Andalas. Pada akhirnya makalah ini mengusulkan perlunya implementasi manajemen pengetahuan dan inovasi ditingkat perguruan tinggi dengan perubahan- perubahan kebijakan penelitian yang mendasar.

Makalah ini berargumen bahwa penelitian yang dilakukan di Perguruan Tinggi di dominasi oleh penelitian yang bersifat Disciplinary dan subject-matter belum melaksanakan penelitian problem solving. Hal ini menyebabkan pengetahuan dan inovasi yang dihasilkan tidak menyelesaikan persoalan masyarakat. Makalah ini juga berargumen bahwa implementasi manajemen pengetahuan dan inovasi di perguruan tinggi akan mendorong penguatan dan inklusifitas inovasi yang dihasilkan sehingga memberikan kemanfaatan bagi kepentingan bangsa dan negara.

METODOLOGI

Makalah ini didasarkan atas hasil penelitian tahun 2017 yang didanai melalui dana BOPTN Universitas Andalas, dimana penulis bertindak sebagai ketua peneliti.

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Desain penelitian adalah studi kasus, dengan unit analisis adalah peneliti pangan bidang padi dan sapi potong Universitas Andalas. Pemilihan lokasi disesuaikan dengan pemilihan Unand sebagai obyek penelitian. Unand dipilih sebagai obyek penelitian dengan alasan:

1. Unand diamanatkan untuk melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, dengan tiga peran utama adalah pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Aktivitas ini

telah menjadikan Unand berperan sebagai generating system, delivery system dan masyarakat sebagai receiving system. Dalam posisinya sebagai generating system dan delivery system tersebut, Unand melakukan kegiatan pengelolaan pengetahuan.

(19)

Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2019 -645 2. Unand merupakan perguruan tinggi yang tertua diluar pulau jawa, dengan akreditasi A dan telah berada pada klaster mandiri dalam pendanaan dan pengelolaan risetnya.

3. Unand menjadikan ketahanan pangan sebagai klaster unggulan dengan fokus kepada komoditi pangan strategis, diantaranya adalah padi dan sapi potong.

4. Sebagai dosen tetap di Unand, penulis akan lebih mudah untuk mengakses data dan menelusuri sumber-sumber data lainnya secara lebih dalam.

Sumber data primer untuk mendeskripsikan pola pemanfaatan inovasi bidang pangan padi dan sapi potong yang berkembang di Universitas Andalas dan pendekatan penciptaan serta implementasi inovasi yang digunakan adalah telaah dokumen terkait dan wawancara dengan sumber daya manusia dalam organisasi Unand yang menjadi peneliti dengan fokus kajian pada bidang pangan padi dan sapi potong. Unand memiliki 1400 orang dosen tetap. Dari jumlah dosen tetap yang ada ini dipilih peneliti/dosen yang memiliki fokus kajian komoditi padi dan sapi potong. Pemilihan dilakukan dengan melihat daftar penelitian Unand tahun 2015 dan 2016. Dari daftar penelitian tersebut dipilih secara sensus penelitian pangan bidang padi dan sapi potong. Dimana didapatkan daftar penelitian pangan padi pada tahun 2015 sebanyak 17 judul penelitian dan bidang sapi potong sebanyak 22 judul penelitian. Pada tahun 2016 didapatkan sebanyak 32 judul penelitian bidang pangan padi dan 32 judul penelitian bidang pangan sapi potong.

Selanjutnya dokumen penelitian ini dianalisis dan dilakukan wawancara dengan masin- masing ketua peneliti.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Penciptaan Pengetahuan dan Inovasi

Jhonson (1986) membedakan jenis penelitian menjadi 3, yakni; disciplinary research, subject-matter research dan probem solving research. Jenis penelitian ini dibedakan oleh pendekatan yang digunakan dan tujuan penelitian. Disciplinary research dirancang untuk menemukan dan mengembangkan teori, tidak memecahkan masalah spesifik dan tidak bersifat holistik. Subject-matter research telah ditujukan untuk mengatasi masalah tertentu tetapi masih dibatasi oleh disiplin keilmuan yang ketat sehingga tidak bersifat holistik. Sedangkan probem solving research adalah penelitian bersifat holistik yang ditujukan untuk memecahkan masalah tertentu yang tidak dibatasi oleh disiplin keilmuan yang ketat.

Berdasarkan tipologi diatas, ditemukan bahwasanya penelitian pangan di Universitas Andalas dari tahun 2015 sampai tahun 2016 didominasi oleh penelitian yang bersifat subject-matter research dan disciplinary research. Seharusnya ada upaya untuk berpindah ke probem solving research agar hilirisasi penelitian menjadi berdampak bagi masyarakat. Tabel dibawah ini memperlihat hal tersebut.

Tabel I. Jenis/Tipologi Penelitian Pangan Unand Tahun 2015

Jenis Penelitian Bidang Padi (n=17)

Bidang Sapi Potong (n= 22)

Jumlah (n=39)

Persen disciplinary

research

6 10 16 41%

subject-matter research

8 11 19 48,7%

probem solving research

3 1 4 10,3 %

(20)

Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2019 -646 Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2015 jenis penelitian pangan di Unand didominasi oleh jenis penelitian subject-matter research dan disciplinary research, yakni mencapai sebanyak 89,7%, sedangkan penelitian yang bersifat probem solving research hanya berjumlah 10.3%. Data ini memperlihatkan bahwasanya pola penciptaan pengetahuan masih berada pada penelitian basic/fundamental dan meski sudah mencoba untuk menyelesaikan permasalahan tertentu namun masih dibatasi oleh disiplin keilmuan yang ketat sehingga tidak bersifat holistik.

Pada tahun 2016 terjadi penambahan judul penelitian yang cukup signifikan baik pada topik pangan bidang padi ataupun sapi potong. Hal ini menunjukkan minat peneliti pada bidang ini semakin tinggi. Namun demikian, pola/tipologi penelitiannya tetap didominasi oleh subject-matter research dan disciplinary research bahkan dengan kecendrungan yang semakin tinggi yakni mencapai 93.7%. Tampak juga pada Tabel 2 bahwasanya probem solving research belum dilaksanakan secara maksimal dan bahkan memiliki kecendrungan yang menurun yakni hanya mencapi 6.2%. Data ini juga memperlihatkan terjadinya penumpukkan pada penelitian dasar dan penelitian yang yang dibatasi oleh keilmuan yang ketat.

Tabel II. Jenis/tipologi penelitian pangan Unand Tahun 2016

Jenis Penelitian

Bidang Padi (n=32)

Bidang Sapi Potong (n=32)

Jumlah (n=64)

Persen disciplinary

research

13 13 26 40.6%

subject-matter research

16 18 34 53.1%

probem solving research

3 1 4 6.2 %

Penelitian dengan pendekatan probem solving research adalah penelitian yang memungkinkan penelitinya menghasilkan inovasi untuk menyelesaikan persoalan yang spesifik dengan pendekatan yang lebih holistik sehingga kemungkinan persoalan yang timbul dari berbagai bidang dapat diatasi (Johnson, 1986). Dengan demikian penelitian problem solving adalah jenis penelitian interdisiplin yang dibutuhkan untuk penguatan inovasi agar menghasilkan hilirisasi yang berdampak lebih baik. Di Unand peluang melakukan penelitian problem solving telah tercipta, hal tersebut tampak pada Tabel 3 dan Tabel 4 yang menunjukkan minat peneliti dari berbagai Fakultas pada bidang pangan Padi sudah ada dan bahkan memiliki kecendrungan semakin tinggi di tahun 2016. Bahkan keterlibatan Fakultas juga bertambah dari 4 Fakultas yang terlibat pada tahun 2015 menjadi 5 Fakultas pada tahun 2016 sebagai pelaksana penelitian bidang pangan Padi.

Dari sisi jumlah penelitian dan besaran dana penelitian bidang pangan Padi dari tahun 2015 ke tahun 2016 menunjukkan peningkatan yang signifikan. Tampak pada Tabel 4 bahwasanya besaran dana penelitian bidang pangan padi mencapai Rp 2,742, 675,000 atau meningkat 47, 51 %.

Tabel III. Sebaran Pelaksana Penelitian Pangan Bidang Padi Tahun 2015

Fakultas Jumlah Penelitian Dana Penelitian (Rp)

Pertanian 13 Penelitian 1,089,500,000

Farmasi 1 Penelitian 145,000,000

(21)

Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2019 -647

Teknologi Pertanian 2 Penelitian 66,000,000

FISIP 1 Penelitian 139,000,000

Total 1,439,500,000

Tabel IV. Sebaran Pelaksana Penelitian Pangan Bidang Padi Tahun 2016

Fakultas Jumlah Penelitian Dana Penelitian (Rp)

Pertanian 26 Penelitian 2,240,175,000

Farmasi 2 Penelitian 122.500.000

Teknologi Pertanian 2 Penelitian 160,000,000

FISIP 1 Penelitian 110,000,000

MIPA 1 Penelitian 110,000,000

Total 2,742,675,000

Hal berbeda tampak pada penelitian bidang sapi potong. Potensi interdisiplineritasnya belum tercipta sekuat di penelitian bidang padi yang mampu mencapai lintas Fakultas tidak hanya lintas keilmuan program studi. Hal ini bisa dilihat pada Tabel 5 dan 6 yang menunjukkan semenjak tahun 2015 sampai tahun 2016 penelitian bidang sapi potong hanya dilaksanakan oleh peneliti di Fakultas Peternakan saja.

Jumlah penelitian dan besaran dana yang digunakan dibidang sapi potong juga mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2015 ke tahun 2016.

Tabel V. Sebaran Pelaksana Penelitian Pangan Bidang Sapi Potong Tahun 2015

Fakultas Jumlah Penelitian Dana Penelitian (Rp)

Peternakan 22 Penelitian 2,177,500,000

Total 2,177,500,000

Tabel VI. Sebaran Pelaksana Penelitian Pangan Bidang Sapi Potong Tahun 2016

Fakultas Jumlah Penelitian Dana Penelitian (Rp)

Peternakan 32 Penelitian 2,643,050,000

Total 2,643,050,000

Terminal Hilirisasi Pengetahuan dan Inovasi

Terminal pengetahuan dan inovasi dalam penelitian ini dilihat dari sifat hilirisasi penelitian para peneliti pangan padi dan sapi potong di Unand. Sifat hilirisasi ini dilihat dari output penelitian. Output penelitian yang hanya berupa jurnal dan laporan penelitian tidak dihitung sebagai produk dalam penelitian ini.

Tampak pada Tabel 7, bahwasanya hilirisasi penelitian bidang pangan di Unand pada tahun 2015 didominasi oleh temuan penelitian yang tidak menjadi produk, yakni sebesar 64.10%, sedangkan temuan penelitian yang menajdi produk atau model tetapi tidak dipasarkan atau tidak menjadi kebijakan mencapai 35.9%. Tidak terdapat penelitian pada tahun 2016 dibidang pangan padi dan sapi potong yang menjadi produk dan dipasarkan atau telah menjadi kebijakan.

(22)

Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2019 -648

Tabel VII. Sifat Hilirisasi Penelitian Pangan Tahun 2015

Sifat Hilirisasi Penelitian dari segi outputnya/

terminal hilirisasinya

Bidang Padi (n=17)

Bidang Sapi Potong (n= 22)

Jumlah (n= 39)

Persen

Temuan tidak menjadi produk/tidak menjadi kebijakan

13 12 25 64.10%

Temuan jadi produk/model tapi tidak dipasarkan/ tidak menjadi kebijakan

4 10 14 35.9%

Temuan jadi produk dan dipasarkan/menjadi kebijakan

- - - -

Pada tahun 2016 sifat hilirisasi penelitian bidang pangan padi dan sapi potong di Unand menjadi sedikit lebih baik. Tampak pada tabel 8 bahwasanya sudah tedapat temuan yang menjadi produk dan dipasarkan meki jumlahnya masih saangat rendah yakni baru mencapai 3.1%. temuan penelitian yang tidak menjadi produk dan juga tidak menjadi kebijakan pada tahun 2016 turun menjadi 57.8 % sedangkan temuan yang menajdi produk tetapi tidak dipasrkan atau menjadi kebijakan naik menjadi 39.1%.

Tabel VIII Sifat Hilirisasi Penelitian Pangan Tahun 2016

Sifat Hilirisasi Penelitian dari segi outputnya/

terminal hilirisasinya

Bidang Padi (n=32)

Bidang Sapi Potong (n= 32)

Jumlah (n= 64)

Persen

Temuan tidak menjadi produk/tidak menjadi kebijakan

21 16 37 57.8%

Temuan jadi produk/model tapi tidak dipasarkan/ tidak menjadi kebijakan

10 15 25 39.1%

Temuan jadi produk dan dipasarkan/menjadi kebijakan

1 1 2 3.1%

Tingkat Inklusifitas Inovasi

Berdasarkan temuan penelitian seperti yang tampak pada Tabel 7 dan 8, diambil penelitian yang sudah menghasilkan inovasi yang menjadi produk tetapi tidak dipasarkan ataupun yang sudah dipasarkan untuk diuji tingkat inkulisiftas inovasinya.

Tingkat inklusifitas inovasi ini dilihat dengan membandingkan sifat inovasi konvensional dan sifat inovasi inklusif berdasarkan indikator-indikator pembeda yang diadaptasi dari Foster dan Heeks (2013).

Tabel 9 menyajikan data inklusifitas inovasi bidang pangan padi yang dihasilkan Unand tahun 2015 dan 2016. Tampak bahwasanya mayoritas inovasi yang dihasilkan hanya bersifat teknis dan supply push. Lebih dari separuh inovasi yang dihasilkan juga tidak berorientasi kebutuhan lokal. Ketiga indikator yang dominan ini menunjukkan bahwasanya inovasi bidang pangan padi yang dihasilkan Unand masih merupakan inovasi konvensional belum tergolong kepada inovasi inklusif.

(23)

Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2019 -649 Tabel 10 menyajikan data inklusifitas inovasi bidang pangan sapi potong yang dihasilkan Unand tahun 2015 dan tahun 2016. Tampak bahwasanya inovasi yang dihasilkan didominasi oleh inovasi yang bersifat teknis dan supply push. Lebih dari separuh inovasi yang dihasilkan juga tidak berorientasi pada kebutuhan lokal.

Tabel IX Inklusifitas Inovasi Bidang Pangan Padi yang dihasilkan Unand Tahun 2015 dan 2016 dilihat Dari Segi Sifat Inovasi

Sifat Inovasi

In . 1

In.

2 In.

3 In.

4 In.

5 In.

6 In.

7 In.

8 In.

9 In.1 0

In.1 1

In.1 2

In.1 3

In.1 4

In.1 5

Tota l Berorienta

si kebutuhan Lokal

˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ 7

Deman Driven

˅ 1

Inovasi juga bersifat non teknis

˅

Tidak berorentasi kebutuhan local

˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ 8

Supply Push

˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ 14

Inovasi hanya bersifat teknis

˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ 14

Tabel X Inklusifitas Inovasi Bidang Pangan Sapi Potong yang dihasilkan Unand Tahun 2015 dan 2016 dilihat Dari Segi Sifat Inovasi

Peluang dan Tantangan Implementasi Inovasi Inklusif

Gambaran pola penciptaan dan inovasi, sebaran pelaksana penelitian bidang pangan padi dan sapi potong, potensi besaran dana, terminal hilirisasi dan tingkat inklusifitas inovasi bidang pangan padi dan sapi potong memberikan petunjuk adanya peluang dan tantangan untuk mewujudkan inovasi yang inklusif di Unand. Inovasi yang inklusif adalah upaya untuk meningkatkan kebermanfaatan penelitian sehingga lebih tepat sasaran dan berdampak bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dan kemajuan negara.

Peluang secara umum dapat diartikan sebagai kesempatan, juga dapat diartikan sebagai ruang gerak baik yang kongkrit maupun yang abstrak, yang memberikan kemungkinan bagi suatu kegiatan untuk memanfaatkannya dalam usaha mencapai tujuan. Tantangan dilain pihak mengacu kepada hal atau objek yang menggugah tekad untuk meningkatkan kemampuan mengatasi masalah, dapat juga diartikan hal atau objek yang perlu ditanggulangi (Yonariza,2015).

Tipologi penelitian pangan padi dan sapi potong di Unand masih didominasi oleh penelitian yang bersifat subject matter. Akan tetapi terdapat kecendrungan perubahan

(24)

Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2019 -650 meskipun sangat tidak signifikan. Disisi lain terdapat peluang untuk masuk kepada penelitian problem solving dengan melihat minat peneliti pangan padi yang terdapat pada berbagai fakultas yang berbeda. Besarnya dana penelitian bidang pangan yang terus meningkat adalah potensi besar untuk mendorong penelitian problem solving terlaksana lebih banyak.

Dari segi jenis hibah yang diberikan, keseluruhan penelitian yang dikelola Unand adalah penelitian kompetitif. Tampak bahwasanya penelitian dengan skema kompetitif sulit terkelola dengan baik, hal ini ditunjukkan oleh dominannya penelitian subject matter serta sifat hilirisasi yang lemah. Penelitian dengan sekema kompetitif seperti membagikan uang dari atas helikopter, sehingga tidak dapat diukur dengan baik pencapaian dan kemanfaatannya. Perlu dibuat skema penelitian baru yang lebih menjamin output yang terkontrol dan bekerja secara interdisiplineritas (problem solving research). Maka dari itu perlu upaya sistemastis dan terukur untuk memanajemen pengetahuan dan penelitian. Melalui upaya manajemen pengetahuan dan penelitian ini perlu dibuat skema penelitian mandatori. Penelitian mandatori adalah penelitian interdispilin yang holistik (problem solving research) dengan topik spesifik yang keputusan soal penelitian tersebut diambil dengan menganalisis basis data penelitian.

Potensi terlaksananya penelitian ini cukup tinggi di Unand melihat minat yang tersebar dari berbagai fakultas serta kecendrungan meningkatnya dana penelitian yang semakin besar, hanya diperlukan implementasi kebijakan manajemen pengetahuan dan inovasi.

SIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian bidang pangan di Unand didominasi oleh penelitian subject matter. Inovasi yang dihasilkan juga masih bersifat inovasi konvensional. Disisi lain terdapat peluang Unand untuk merubah kondisi ini sehingga menjadikan penelitiannya lebih bersifat problem solving dan inovasi yang dihasilkan juga bersifat inklusif. Peluang tersebut terdapat pada potensi minat penelitian bidang pangan yang tersebar pada berbagai Fakultas serta besaran dana yang terus meningkat. Potensi tersebut hanya akan dapat didayagunakan untuk mencapai kebermanfaatan riset yang lebih baik jika dirumuskan dan diimplementasikan kebijakan manajemen pengetahuan dan inovasi.

DAFTAR PUSTAKA

Akram K, Siddiqui SH, Nawaz MA, Ghauri T, Cheema AKH.2011. Role of Knowledge Management to Bring Innovation: an Integrated Approach. Int. Bus. Res 11 (11):

121-134

BPS. 2017. Data Ekspor Impor. [Internet]. Diakses 03 Mei 2017

Foster, C., and Heeks, R. (2013a) ‘Analyzing Policy for Inclusive Innovation: The Mobile Sector and Base-of-the-pyramid Markets in Kenya’, Innovation and Development, 3: 103–19.

Foster, C., and Heeks, R (2013b) ‘Conceptualising Inclusive Innovation: Modifying Systems of Innovation Frameworks to Understand Diffusion of New Technology to Low-income Consumers’, European Journal of Development Research, 25:

333–55.

(25)

Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2019 -651 Johnson, G. 1986. Research Methodology For Economists; Philosophy and Practice.

Collier Macmillan Publisher London

Yonariza, Rudi F. 2015. Peluang dan Tantanan Koperasi Pertanian Dalam Era Masyarakat Ekonomi Asean. Makalah Seminar Perhepi.

World Bank. 2006. Enhancing Agricultural Innovation: How to Go Beyond Strengthening Research Systems. Washington DC (US): Wold Bank.

World Bank, 2017. Agricultural Policy and Evaluation Report. [Internet] diunduh 03 Mei 2017.

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini antara lain dikarenakan nilai kerugian yang terlalu kecil, ataupun menyangkut persoalan-persoalan sepele, ataupun pelaku-pelaku yang seharusnya mendapat

kelahiran dan jenis kelamin anak; sedangkan konsumsi pakan induk, konsumsi zat makanan ransum, konsumsi air minum, penyusutan bobot badan induk, bobot lahir anak, bobot sapih

Sistem religi masyarakat Suku Akit, walaupun masyarakat Suku Akit telah memeluk agamaIslam, Kristen, dan Budha namun masyarakat Suku Akit tetap mengikuti tradisi

Sir John Hershel, salah satu dari astronomer besar di Inggris, dan orang yang dianggap oleh banyak orang sebagai bapak astronomi modern, melaporkan bahwa ia telah

ƒ Kebutuhan sistem adalah data-data atribut penilai kualitas biodiesel yang diperoleh dari hasil pengukuran laboratorium dan pengamatan di industri mulai dari kandungan asam

Kehadiran Heart Inc adalah hasil dari pengamatan Zo la akan kebutuhan mak comblang bagi kalangan pro- fesional baik perempuan atau laki-laki yang masih single namun sudah

pembangunan juga masih minim. Analisis Pengaruh Pengeluaran Rill Perkapita Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di provinsi Nusa Tenggara Timur. Hasil penelitian menunjukan

Model Pembelajaran konstruktivisme dan merupakan implementasi dari kurikulum 2013 adalah Project Based Learning dimana dalam pembelajaran ini, siswa di mendapat fasilitas