• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSIKOLOGI KOGNITIF. Maya Dewi Savitri, MSi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PSIKOLOGI KOGNITIF. Maya Dewi Savitri, MSi."

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

PSIKOLOGI KOGNITIF

Maya Dewi Savitri, MSi.

(2)

Pertemuan 10

BAHASA

LANGUAGE

(3)

Pertemuan 10

Materi :

1. Pemahaman Bahasa:

Mendengar dan Membaca

2. Produksi Bahasa: Berbicara dan Menulis

(4)

Psikologi Kognitif Cognitive

Develop ment Thinking &

Concept Formation

Language

Imagery Repre

sentation of Knowledge

Memory

Con ciousness

Attention Pattern Re

cognition Per sepsi Sen

sasi Neuro

science Human &

Artificial Inteligence

Psikologi Kognitif

(5)

• Bahasa

Kata-kata yang diucapkan lisan, dituliskan, disampaikan melalui gerak tubuh (gesture) dan cara mengkombinasikannya untuk

mengkomunikasikan suatu arti

(6)

Apakah bahasa?

Dua kondisi harus dipenuhi:

SEMANTICS – Unit arbitrary (kata) yang memiliki arti.

 Hissing cat?

 Vervet monkey?

SYNTAX – Kata-kata dikenali bersama

sebagai kesatuan sesuai dengan aturannya.

Chomsky: syntax merupakan bawaan manusia.

Binatang dapat mempelajari bahasa, namun tidak dapat menggunakan tatabahasa.

(7)

BAHASA adalah SUATU SISTEM KOMUNIKASI YANG MENGGUNAKAN SUARA, YANG BERHUBUNGAN SATU SAMA LAIN MENURUT SEPERANGKAT ATURAN, SEHINGGA MEMPUNYAI ARTI

BLOOMFIELD: BAHASA SEBAGAI SISTEM

LAMBANG BERUPA BUNYI-BUNYI YANG BERSIFAT SEWENANG-WENANG (ARBITER) YANG DIPAKAI

ANGGOTA MASYARAKAT UNTUK SALING BERHUBUNGAN/INTERAKSI

BAHASA?

(8)

BISA DITANGKAP OLEH SEMUA ORANG YANG BERBICARA DALAM BAHASA ITU

SBG SISTEM, BHS MEMILIKI ATURAN YANG SALING BERGANTUNG

BUNYI YANG DIKELUARKAN DARI MULUT MEMILIKI STRUKTUR DAN MAKNA TERTENTU

BHS JUGA MEMILIKI STRUKTUR UNSUR YANG BISA DIANALISIS SECARA

TERPISAH

(9)

A. PEMAHAMAN BAHASA

Speech perception:

1. Information about sounds is transmitted in parallel.

When we read the letters in a sentence, the letters follow one after another, like beads on a string. Ex. Word “bin”.

2. Context allows listeners to fill in missing sound.

People tend to show phonemic restoration (Warren dalam Matlin, 1989). Ex: it was found that the *eel was on the shoe.

3. Listeners can impose boundaries between words.

Enable listeners to figure out what sounds are group together into words.

Ex: check it out

Matlin, M. (1989). Cognition. New York: Holt, Rinehart, Winston

(10)

Mendengar

(11)

11

Listening (mendengarkan)

• Penelitian oleh Crocker, 1998 menemukan fakta bahwa dari 300 organisasi yang diteliti, sebagian

besar menempatkan “listening” diurutan teratas, sebagai syarat manajer yang berhasil

• Hearing Vs. Listening

• Hearing – mendengar suara

• Listening – menangkap makna dari suara yang kita dengar. Listening requires paying

attention, interpreting, and remembering sound stimuli.

(12)

12

Active Vs. Passive Listening

• Mendengarkan secara pasif, menempatkan diri kita seperti mesin perekam (recorder). Semua kata dimasukan ke dalam memori (yang penting dan yang tidak), sehingga kita tidak dapat

membedakannya. Kita ingat apa yang dikatakannya, tetapi tidak mengerti apa maknanya.

• Mendengarkan secara aktif menuntut kita agar mampu menempatkan diri sebagai pihak yang menyampaikan pesan (empati). Kita harus

berkonsentrasi dan mau memahami sepenuhnya isi yang dikemukakan pembicara.

(13)

13

Empat tuntutan “active listening”

intensitas

Kemauan memperoleh

informasi lengkap

menerima empati

Active Listening

(14)

Membaca

(15)

membaca

Mensuarakan ≠

bahasa tulisan

(Baca: membaca bukan sekedar mensuarakan bahasa tulisan)

(16)

Membaca

TONY BUZAN: HUBUNGAN

TIMBAL BALIK INDIVIDU SECARA TOTAL DENGAN INFORMASI

SIMBOLIK

(17)

17

• Kegiatan mengumpulkan informasi dalam memori manusia.

• Proses Mendapatkan dari buku apa yang dimaksud penulis.

• Memahami kata yang ditulis

• Proses meramal isi bacaan.

(18)

Rumus : Jumlah Kata/Satuan Waktu

LAMA

TERBARU

BARU

UKURAN MEMBACA

CEPAT

Satuan : Kata Per Menit (KPM) Rumus : Jumlah Kata/Satuan Waktu

Satuan : Jumlah Buku

Rumus : Jumlah Ide/Satuan Waktu Satuan : Ide Per Menit (IPM)

(19)

Pembaca Lambat

Pembaca Rata-Rata

Pembaca Cepat

Power Reader

< 250 kpm

250 – 350 kpm 351 – 500 kpm

> 500 kpm

Ragam Kecepatan Membaca

*kpm= kata per menit

(20)

Pengetahuan Teknik Mebaca

MODAL MEMBACA

Pengetahuan

Tujuan Membaca

Pengalaman Kemampuan Berbahasa

(21)

Skimming dan Scanning (>1000kpm)

• Mengenal bahan yang akan dibaca.

• Mencari jawaban atas pertanyaan tertentu.

• Mendapatkan struktur dan organisasi bacaan.

• Menemukan gagasan umum

(22)

Kecepatan Tinggi (500-800kpm)

• Membaca bahan yang mudah dan telah dikenali.

• Membaca novel ringan.

(23)

Membaca Cepat (351-500kpm)

• Bacaan deskriptip dan non fiksi yang informatif.

• Bacaan fiksi untuk menikmati keindahan sastranya.

(24)

Membaca Rata-Rata (250-350kpm)

• Fiksi yang komplek untuk analisis watak.

• Non fiksi yang agak sulit untuk mendapatkan detail.

• Hubungan atau evaluasi

(25)

Membaca Lambat (< 250)

• Mempelajari bahan yang sulit.

• Bahan ilmiah yang sulit dan bersifat teknik.

• Analisis bahan yang bernilai sastra klasik.

• Memecahkan persoalan yang ditunjukan dengan bacaan yang bersifat instruksional.

(26)

Ragam Jenis Membaca

• Informative Reading

• Comprehensive Reading

• Comparative Reading

• Analitic Reading

• Inspirative Reading

• Recreative Reading

(27)

27

Teknik Membaca Efektif

Survey Membaca sekilas untuk tahu konteks bacaan.

Question Berpikir aktif (5W 1H)

Read Mencari jawaban dari tahap Question Recite Menjawab tanpa melihat teks

Review Kaji ulang, menceritakan kembali

(28)

MATA vs OTAK

Mneairk skeali bagmaania ktia taetp bsia mnertegi klaiamt ini wlpauun uutran hrufuyna kcaau baalu

(29)

MATA vs OTAK

• Unsur utama membaca adalah otak.

• Mata hanya alat untuk mengantarkan gambar ke otak, lalu otak memberikan interpretasi terhadap apa yang dituju oleh mata.

• Interpretasi itu dapat secara langsung atau tertunda, dapat akurat atau salah, mudah atau sulit.

• Interpretasi tidak tergantung pada ketajaman penglihatan, tetapi kejernihan dan pengertian kita (Persepsi Kita)

(30)

Gerakan Mata Saat Membaca

• Gerakan mata ketika membaca mengarah dan berhenti sejenak pada suatu sasaran (kata) lalu melompat ke sasaran berikutnya (satu atau dua kata berikutnya), melompat, berhenti dst.

• Pemberhentian tersebut disebut fiksasi.

• Pada saat berhenti (fiksasi) itulah mata membaca dan tidak mengamati apa-apa.

(31)

• Pembaca yang tidak efisien dalam satu fiksasi hanya dapat menangkap satu 1-2 kata sedangkan pembaca efisien dapat menyerap 3-4 kata setiap fiksasi.

• Kesulitan fiksasi bukan karena kesulitan fisik melainkan mental, bukan karena otot mata melainkan karena ketidakmampuan pikiran menyerap dengan cepat dan tanpa salah informasi berikutnya

Gerakan Mata Saat Membaca

(32)

Hal-hal Penting Dalam Membaca

• Konsentrasi merupakan aspek penting dalam membaca.

• Koordinasi otak dan mata mutlak diperlukan.

• Selalu membaca untuk mendapatkan isinya (idenya) bukan menghafalkan kata- kata.

• Artinya kita tidak harus mengingat-ngingat bagaimana susunan kata itu, tapi idenya.

Lalu dengan pengertian yang kita fahami, kita merumuskan ide itu dengan kata-kata sendiri.

(33)

Kebiasan Buruk

• Vokalisasi.

• Gerakan Bibir.

• Gerakan Kepala.

• Menunjuk Jari.

• Regresi atau Kebiasaan Mengulang Kata- Kata.

• Subvokalisasi.

(34)

B. PRODUKSI BAHASA

• Aspek fisik bahasa manusia:

suara/bunyi yang dihasilkan melibatkan laring, glotis, lidah dan kotak suara.

Di laring, glotis dibatasi oleh kotak suara. Ketika udara melewati glotis, kotak suara bergetar, menghasilkan suara.

Suara dikendalikan oleh kecepatan suara, tenggorokan dan bentuk mulut serta posisi lidah dan laring

Pada mamalia dan bayi manusia, laring berada tinggi di tenggorokan dimana ia memisahkan udara dan jalur makanan, membuat ia mampu makan dan bernafas sekaligus.

Setelah balita, laring manusia turun ke tenggorokan. Di sini ia

menciptakan sejumlah besar suara namun menyebabkan kita tidak dapat makan dan bernapas sekaligus.

(35)

• Bahasa manusia adalah bentuk komunikasi yang unik

* Bersifat terbuka, rasional, simbolik, dan maknawi

---

• Binatang mengeluarkan suara sebagai sistim komunikasi yang terbatas dan tertutup dimana satu suara / bunyi

hanya mewakili 1 pesan serta bersifat naluriah

---

• Para ahli tertarik menyelidiki anatomi tenggorokan dan mulut tempat

dihasilkannya bunyi dan anatomi otak tempat dihasilkannya sistim simbol dan makna...kapan bahasa muncul...?

(36)

Bahasa:

1. Bahasa lisan

2. Bahasa non lisan : tulisan

isyarat (media: tubuh

dan media lainnya)

Bahasa lisan terdiri dari tiga bagian nyata:

fonem, morfem dan grammar.

bahasa lisan bersifat simbolik: bunyi yg mengandung gagasan dan makna

Bahasa tertulis baru berusia 6 ribu tahun.

(37)

Berbicara

(38)

PENGERTIAN BERBICARA

• Suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor fisik, psikologis, neurologis, semantik, dan

linguistik secara luas dan intensif.

• Kemampuan mengucapkan kalimat-kalimat untuk

mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.

• Keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan.

• Merupakan suatu sistem tanda yang dapat didengar

(audible) dan dapat dilihat (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin disampaikan.

(39)

FUNGSI BERBICARA

• Menyampaikan kebutuhan.

• Mengekspresikan perasaan dan emosi.

• Memelihara hubungan.

• Memberi petunjuk.

• Menyampaikan pesan/informasi.

• Menanyakan sesuatu.

• Menjelaskan sesuatu.

• Mengungkapkan imajinasi.

• Menyampaikan pendapat dalam diskusi.

• Menyampaikan ide kreatif.

• Melakukan dialog/percakapan.

• Kegiatan bermain peran.

(40)

Proses Komunikasi

Pembicara/

Komunikator (encoding)

Pesan Pendengar/

Komunikan (decoding)

Media/

Bahasa Sarana

Interaksi

(41)

Pesan yang disampaikan berupa:

Informasi (to inform)

Bujukan /ajakan (to persuade)

Hiburan/lawakan (to entertain)

Tujuan Berbicara:

1. menginformasikan/menjelaskan

2. Menstimulasi/mendorong/meyakinkan/mengge -rakkan

3. menghibur

(42)

Keterampilan Berbicara

• Keterampilan fonetik (phonetic Skill)

• Keterampilan semantik (semantic skill)

• Keterampilan vokal (vocal skill)

• Keterampilan sosial (social skill)

(43)

Keterampilan Fonetik

• Keterampilan melafalkan bunyi-bunyi bahasa:

- Vokal

- Konsonan - Diftong

• Intonasi, tekanan, durasi

• Volume suara

(44)

Permasalahan Pengucapan

• Vokal : a,i, u, e ,o

kemaren, nasehat,resiko, hakekat,

• Konsonan: k, h,j, kh, s, sy, z, f, p tehnologi, ahir, husus, azas, sukur,

jenasah, ijajah, faham, fikir, paham

• Diftong: ai, au,oi

pake, kalo, pulo,pante, pete, gule,

(45)

Ketrampilan Semantik

• Penguasaan kosa kata/pilihan kata/ diksi:

- ketepatan ragam bahasa (resmi/tidak resmi)

- kebakuan kata (baku/tidak baku)

- ketepatan makna (denotasi/konotasi) - variasi gaya bahasa

(46)

Keterampilan Vokal

• Kenyaringan suara

• Kehalusan jenis suara

• Olah vokal (tinggi rendah suara)

• Variasi suara

(47)

Keterampilan Sosial

• Cara menjalin interaksi dan komunikasi agar aktif, kreatif, inovatif, dan menarik

• Cara berdiri

• Cara memandang/melihat

• Cara menjelaskan

• Cara mempersilakan

• Cara bertanya

• Cara menjawab

• Cara menyampaikan

persetujuan/penolakan/kritikan

(48)

Hambatan Internal

• Ketidaksempurnaan alat ucap.

• Penguasaan komponen kebahasaan.

• Penguasaan komponen isi.

• Kelelahan dan kesehatan fisik maupun mental.

(49)

Hambatan Eksternal

• Suara atau bunyi.

• Kondisi ruangan.

• Media.

• Pengetahuan pendengar.

(50)

Prasyarat Organis

• Teknik bernafas

• Pengolahan suara

• Pelenturan tubuh

(51)

Keefektifan Berbicara

• Faktor Kebahasaan:

Ketepatan ucapan, tekanan, nada, sendi, dan durasi,pilihan kata, struktur kalimat,

dan gaya bahasa

• Faktor Non-kebahasaan:

sikap (wajar, tenang, tidak kaku), arah

pandangan, gerak-gerik dan mimik, suara, kelancaran, penalaran, dan penguasaan topik pembicaraan.

(52)

Prinsip-prinsip Komposisi Pembicaraan

1. Kesatuan (unity): Komposisi yang baik harus memiliki kesatuan yang utuh dari segi isi, tujuan, dan sifat.

- Isi harus ada gagasan tunggal yang mendominasi seluruh pembicaraan

- Tujuan uraian pembicaraan harus jelas - Sifat uraian sesuai dengan bahan, gaya,

dan situasi (formal/tidak formal).

(53)

Prinsip-prinsip Komposisi Pembicaraan

2. Pertautan (coherence)

Komposisi yang baik menunjukkan urutan bagian uraian yang berkaitan satu sama lain. Pertautan dapat mewujudkan

kelancaran dan keserasian dalam

perpindahan dari pokok yang satu pada pokok yang lain.

Caranya: - ungkapan penyambung - kesejararan bentuk

- pengulangan gagasan

(54)

Prinsip-prinsip Komposisi Pembicaraan

3. Titik Berat (emphasis)

Komposisi yang baik selalu memberikan titik berat/penekanan pada bagian-bagian yang penting. Misalnya dengan cara

memberikan tekanan suara atau

penunjuk isyarat pada bagian yang penting.

(55)

Menulis

(56)

Introduction

What is the writing process ?

Writing an essay takes time. That’s why writing is often referred to as a process. In other words, there are several steps to go through before you have a complete essay ready to turn in for a grade. In this lesson we will talk about those steps. They are:

Pre-Writing

Organizing

Drafting

Revising and Editing

Handing in a Final Copy

(57)

Processes in Writing

• Planning: generating info from LTM, organizing

• Translating: producing language

conforming in meaning to that retrieved in the planning stage

• Reviewing: editing what is written

(58)

TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 39 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Lembaga Sensor Film;.. Peraturan

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa modal kerja berpengaruh positif terhadap Return on Asset sejalan dengan teori dimana jumlah modal kerja bersih yang merupakan

Atau jika Majelis Hakim Konstitusi berpendapat dan menganggap Pasal 263 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang

Analisis statistik digunakan untuk menghitung bagaimana penilaian pelanggan akan komponen yang diteliti yaitu Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Penumpang pesawat

Suatu aliran fluida proses pada control valve bekerja tidak hanya pada posisi menutup secara penuh (fully closed) atau membuka secara penuh (fully opened) tetapi dapat juga

Tujuan penelitian ini adalah (1) menghasilkan model untuk meningkatkan kemampuan bangunan pengendali banjir melalui strategi pengendalian debit banjir yang mungkin terjadi

Besarnya dana zakat yang dihimpun oleh BAZNAS provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2013 – 2019 terus mengalami peningkatan yang merupakan manifestasi dari unsur modal

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI