• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Dalam mengkaji dan mencari pemecahan atas persoalan penelitian yang telah dikemukakan pada bab yang terdahulu diperlukan perumusan secara tepat dan jelas tentang satuan pengamatan dan satuan analisis serta pengukuran konsep yang meliputi: jenis penelitian, ruang lingkup penelitian, sumber data, instrument dan metode pengumpulan data serta teknik analisa data.

3.1. Model Analisis

3.2. Jenis Penelitian

Karena data yang digunakan adalah data masa lampau maka penelitian ini tergolong historical research.

3.3. Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian ini mengambil sample 230 perusahaan kecuali perusahaan keuangan dari populasi 341 perusahaan go publik yang terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta. Kriteria pemilihan sampel adalah sebagai berikut:

a. Tercatat sebagai emiten selama dua tahun dan atau enam tahun berturut-turut dalam kurun waktu 2001 sampai 2006 (tidak pernah mengalami delisting).

b. Mengeluarkan laporan keuangan setiap tahun.

ADRt

+1

ADRt

IDR

ADRt

+5

ADRt

IDR

(2)

c. Dalam laporan keuangan tersebut harus terdapat data ekuitas selama dua tahun dan atau enam tahun (2001-2006) berturut-turut.

d. Perusahaan sampel dibagi menjadi dua yaitu: perusahaan size besar dan kecil.

Kriteria penentuan perusahaan size besar dan size kecil berdasarkan total aktiva perusahaan pada tahun dasar. Berikut ini adalah jumlah asset yang dipergunakan sebagai batasan size perusahaan dalam penelitian ini:

Jumlah Asset Kriteria Perusahaan rupiah

000 , 000 , 000 , 000 ,

≥1 Perusahaan besar

< 1,000,000,000,000 rupiah Perusahaan kecil

e. Perusahaan tidak melakukan stock split pada periode penelitian.

3.4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta (tidak termasuk di dalamnya perusahaan keuangan) yang berupa laporan Neraca dan harga saham historical dari Pojok BEJ Universitas Kristen Petra.

3.5. Prosedur Pengumpulan Data 3.5.1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder yang digunakan adalah laporan keuangan seluruh perusahaan kecuali perusahaan keuangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta yang berupa Laporan Neraca selama dua tahun dan atau enam tahun berturut-turut dalam kurun waktu 2001- 2006, serta harga saham tahunan perusahaan-perusahaan tersebut selama tahun 2001-2006.

3.5.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah:

(3)

a. Mengambil data melalui Pojok BEJ Universitas Kristen Petra, yaitu laporan keuangan seluruh perusahaan (kecuali perusahaan keuangan) yang terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta yang berupa Laporan Neraca selama dua tahun dan atau enam tahun (2001-2006), serta harga saham perusahaan-perusahaan tersebut.

b. Dari studi kepustakaan, sebagai tambahan data maupun cara perhitungan yang diperlukan dalam penelitian ini.

c. Browsing internet, untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan dengan penelitian ini.

3.6. Defnisi Operasional Struktur modal (Capital structure)

Konsep : perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan, yang dapat dilihat melalui rasio hutang (ADR).

Market return saham

Konsep : keuntungan yang didapatkan oleh investor sebagai hasil dari kepemilikan saham, dalam hal ini berupa capital gain. Market return saham dalam penelitian ini dicerminkan dalam rasio struktur modal yang mengikut sertakan implikasi dari capital gain (IDR).

Ukuran perusahaan (size)

Konsep : ukuran atau besarnya asset dalam perusahaan, dapat dilihat dari besarnya total asset dalam Laporan Neraca perusahaan.

3.7. Analisa Kuantitatif

Langkah-langkah analisa kuantitatif meliputi:

3.7.1. Menghitung Actual Debt Ratio (ADR)

t t

t

t E D

ADR D

= + (3.1) Rumus di atas digunakan untuk menghitung rasio hutang, yang diperoleh dengan membagi total kewajiban jangka panjang dengan jumlah antara total

(4)

kewajiban jangka panjang ditambah dengan total ekuitas perusahaan (Welch, 2003). Total kewajiban jangka panjang perusahaan adalah seluruh kewajiban jangka panjang perusahaan, tidak termasuk di dalamnya hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun lagi dan kewajiban pajak tangguhan.

Pengecualian terhadap hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun lagi didasarkan pada pemikiran bahwa hutang tersebut sudah termasuk dalam pendanaan jangka pendek. Sedangkan pengecualian terhadap kewajiban pajak tangguhan didasarkan pada pemikiran bahwa kewajiban ini muncul bukan sebagai tindakan pendanaan, namun muncul karena adanya penyesuaian metode akuntansi terhadap metode perpajakan.

3.7.2. Menghitung Implied Debt Ratio (IDR)

(

tt k

)

t t

t k

t

t E x D

IDR D

+ +

= ⋅

+ +

,

, 1 (3.2)

% 100

, 1×

 

 −

= +

+

t k t k t

t P

x P (3.3)

dimana:

k t

xt,+ = Return saham tanpa dividen

k

Pt+ = Harga saham pada periode t+k P = Harga saham pada periode t t

Rumus di atas digunakan untuk menghitung rasio modal yang secara tidak langsung dipengaruhi oleh return saham (capital gain), yang diperoleh dengan cara membagi total kewajiban jangka panjang dengan jumlah antara total kewajiban jangka panjang dengan total ekuitas perusahaan yang sebelumnya telah dikalikan dengan 1 ditambah return saham (capital gain) (welch, 2003).

Dividen tidak termasuk dalam penelitian ini, sebab berdasarkan penelitian sebelumnya (welch 2003) dividen ditemukan tidak memiliki peranan yang terlalu penting bagi investor. Hal ini juga didukung oleh teori residual.

Berdasarkan teori residual (Arifin, 2005), dividen hanya merupakan kebijakan residual dalam arti dividen hanya akan dibayarkan jika masih ada uang

(5)

tersisa setelah semua investasi yang menghasilkan NPV positif telah didanai.

Dalam hal ini perusahaan lebih memprioritaskan pendanaan untuk investasinya daripada membagikan labanya sebagai dividen. Teori ini secara tidak langsung mengatakan bahwa perusahaan menganggap dividen tidak akan mempengaruhi keputusan investor.

3.7.3. Mencari Model Regresi Linier

Penelitian ini menggunakan rumus regresi linier untuk mengetahui pengaruh determinan struktur modal terhadap pembentukan struktur modal.

Adapun model regresi linier sebagai berikut:

ui X X

X X

X

Y = β01 12 23 34 4n n+

0 (3.4) Nilai-nilai koefisien tersebut akan dapat diduga, sehingga modelnya menjadi:

n nx b x b x b x b x b b

Y = 0+ 1 1+ 2 2+ 3 3+ 4 4+ (3.5) dimana:

Y = variabel terikat b = konstanta 0

b = koefisien variabel bebas n

x = variabel bebas ke n n

ui = nilai eror

Model tersebut kemudian dirumuskan dengan memasukkan variabel- variabel yang diteliti sebagai berikut:

2 2 1 1

0 bx b x

b

Y = + + (3.7) dimana:

Y = struktur modal (capital structure) b = konstanta 0

2 ,

b = koefisien variabel bebas 1

x = struktur modal tahun-tahun sebelumnya 1

x2 = market return saham

(6)

3.7.4. Uji Asumsi Klasik

Dalam regresi linier sebelum data dianalisa, terlebih dahulu harus dilakukan uji asumsi yang meliputi :

a. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data tersebut normal atau tidak dilakukan dengan Jarque-Bera normality test, yaitu dengan melihat pada nilai p value. Bila p value berada di atas α maka dapat disimpulkan bahwa model regresi telah terdistribusi normal (Gujarati, 1995).

b. Uji multikolinearitas, yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear yang sempurna antar variabel bebas dalam model regresi. Dengan multikolinearitas yang tinggi data sampel masih tetap BLUE, namun estimator OLS memiliki variance dan covariance yang besar. Tingkat multikolinearitas yang masih dapat ditolerir adalah tingkat kolinearitas di bawah 0.95 (Gujarati, 1995).

c. Uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedasitas, dan jika berbeda disebut heterokedasitas. Untuk mengetahui ada tidaknya heterokedasitas dapat dilakukan dengan uji Glejser dan White. Uji ini dilakukan dengan menggunakan fungsi residual OLS sebagai variabel dependent dalam regresi pembantu. Jika ditemukan χ2 test lebih besar daripada χ2 tabel maka terdapat heterokedastisitas dalam model.

d. Uji autokorelasi yaitu pengujian yang dimaksudkan untuk mengetahui apabila terjadi korelasi antara serangkaian data observasi yang diurutkan menurut waktu (time series) atau ruang / tempat (cross sectional) (Gujarati, 1995).

Model klasik mengasumsikan bahwa variabel pengganggu yang berhubungan dengan observasi tidak dipengaruhi oleh variabel penganggu yang berhubungan dengan pengamatan lain manapun. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Metode statistik dari

(7)

Durbin Watson digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi tersebut. Cara pengujiannya adalah dengan membandingkan nilai DW (d) dengan nilai yang terdapat dalam tabel.

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4 Tidak ada korelasi nogatif No decision 4 - du ≤ d ≤ 4 - dl Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tidak ditolak Du < d < 4 - du

3.7.5. Menguji Hipoesa

Pengujian tingkat significance pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat berdasarkan model regresi linier yang sudah dihitung sebelumnya didasarkan pada tingkat kepercayaan tertentu, dimana alat uji yang dipakai adalah uji t dan uji F. Untuk t dan F hitung dapat diperoleh dengan menggunakan menu SHAZAM. Uji t dilakukan untuk menguji hipotesis berikut ini:

a. H : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel capital structure tahun 0 sebelumnya terhadap capital structure pada perusahaan yang dipisahkan berdasarkan ukuran asset-nya.

H : Ada pengaruh yang signifikan dari variabel capital structure tahun 1

sebelumnya terhadap capital structure pada perusahaan yang dipisahkan berdasarkan ukuran asset-nya.

b. H : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel market return tahunan 0 saham selama satu tahun terhadap capital structure pada perusahaan yang dipisahkan berdasarkan ukuran asset-nya.

H1 : Ada pengaruh yang signifikan dari variabel market return tahunan saham selama satu tahun terhadap capital structure pada perusahaan yang dipisahkan berdasarkan ukuran asset-nya.

c. H : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel capital structure 5 0 tahun sebelumnya terhadap capital structure pada perusahaan yang

(8)

dipisahkan berdasarkan ukuran asset-nya.

H1 : Ada pengaruh yang signifikan dari variabel capital structure 5 tahun sebelumnya terhadap capital structure pada perusahaan yang dipisahkan berdasarkan ukuran asset-nya.

d. H : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel market return tahunan 0 saham selama 5 tahun terhadap capital structure pada perusahaan yang dipisahkan berdasarkan ukuran asset-nya.

H : Ada pengaruh yang signifikan dari variabel market return tahunan 1

saham selama 5 tahun terhadap capital structure pada perusahaan yang dipisahkan berdasarkan ukuran asset-nya.

Uji F dilakukan untuk menguji hipotesis berikut ini:

a. H : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel capital structure tahun 0 sebelumnya dan market return tahunan saham perusahaan selama 1 tahun terhadap capital structure pada perusahaan yang dipisahkan berdasarkan ukuran asset-nya.

H : Ada pengaruh yang signifikan dari variabel capital structure tahun 1

sebelumnya dan market return tahunan saham perusahaan selama 1 tahun terhadap capital structure pada perusahaan yang dipisahkan berdasarkan ukuran asset-nya.

b. H : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel capital structure 5 0 tahun sebelumnya dan market return tahunan saham perusahaan selama 5 tahun terhadap capital structure pada perusahaan yang dipisahkan berdasarkan ukuran asset-nya.

H : Ada pengaruh yang signifikan dari variabel capital structure 5 tahun 1

sebelumnya dan market return tahunan saham perusahaan selama 5 tahun terhadap capital structure pada perusahaan yang dipisahkan berdasarkan ukuran asset-nya.

(9)

Untuk mengetahui tolak atau terima Ho, dapat dilakukan dengan dua cara (yang keduanya dapat memberikan hasil yang sama, sehingga dapat memilih untuk menggunakan salah satu), sebagai berikut:

a. • membandingkan t hitung dengan t tabel jika t hitung < t tabel, maka H diterima 0 jika t hitung > t tabel, maka H ditolak 0

• membandingkan F hitung dengan F tabel jika F hitung < F tabel, maka H diterima 0 jika F hitung > F tabel, maka H ditolak 0 b. membandingkan nilai probabilitas dengan α

jika probabilitas < α, maka H ditolak 0 jika probabilitas > α, maka H diterima 0

Pengujian hipotesa dilakukan dengan menetapkan significance level sebesar 95% dan dilakukan dengan menggunakan SHAZAM versi 9.0 untuk mengetahui pada significance level berapa Ho diterima atau ditolak.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendapatkan distribusi produk yang maksimal dengan biaya pengiriman yang minimum, maka langkah selanjutnya menggunakan metode Least Cost dan MODI seperti

Kilangan..

Sesuai dengan komitmen pimpinan Universitas dan Fakultas dilingkungan Universitas Bung Hatta, bahwa pada prinsipnya pelayanan peminjaman koleksi(sirkulasi)

Penelitian ini telah dilaksanakan disalah satu sekolah swasta yang terletak di kecamatam Suoh Lampung Barat yaitu SMA Bhakti Mulya Suoh. Pada penelitian ini yang

Hubungan harmonis siswa kelas II SMA Negeri 9 Gowa yang terbangun melalui komunikasi fatis (basa-basi) menunjukkan bahwa hubungan harmonis terjadi dalam jangka yang

Daya dukung kelompok tiang pada lapisan lensa hasil PLAXIS didapatkan untuk diameter yang sama didapatkan kenaikan daya dukung berbanding lurus dengan kenaikan

Hasil rata-rata tingkat nyeri menstruasi sebelum senam dysmenorhea sebesar 4,17 atau 50,0 % hal ini menunjukkan tingkat nyeri menstruasi yang dirasakan pada

PPIC adalah suatu proses membuat perencanaan &amp; pengendalian produksi, merancang aliran kerja (workflow) organisasi mulai bahan baku sampai barang jadi, menyusun