• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

STRATEGI & KONSEP VISUAL

3.1 Tujuan Komunikasi

Adapun tujuan komunikasi dari prosesn perancangan ini adalah:

a. Memberikan identitas dan karakter dari produk Kue Pancong Rawa Belong yang merupakan makanan tradisional Betawi dengan cara membuat visualisasi yang menekankan cirri dari dan karakter khas dari daerah Betawi pada kemasan produk.

b. Ingin memperkenalkan makanan khas lokal.

Memberikan informasi dan identitas yang jelas kepada masyarakat tentang Kue pancong Rawa Belong.

3.2 Strategi Komunikasi

Komunikasi merupakan penyampaian informasi atau pesan dari komunikator kepada komunikan melalui sebuah media, baik verbal maupun non verbal. Kemasan merupakan pemicu karena fungsinya langsung berhadapan dengan konsumen. Dalam merancang suatu strategi komunikasi harus memahami produk atau jasa yang akan dikomunikasikan, juga memahami proses kerja perancangan dan produksi, menguasai pemasaran serta ketajaman sasaran sehinga dapat disimpulkan bentuk pendekatan yang mudah dipahami dan komunikatif.

What to say : Kue Pancong Rawa Belong adalah makanan tradisional yang lezat, yang berasal dari Betawi di buat dari bahan-bahan alami yang diolah secara higienis.

(2)

How to say : Merancang kemasan yang dapat memvisualisasikan ciri khas daerah dari produk Kue Pancong Rawa Belong.

3.3 Tujuan Perancangan

Perancangan pada desain kemasan Kue Pancong Rawa Belong bertujuan untuk meningkatkan gaya visual produk sesuai dengan kategori pangan dan merangsang minat dan kesadaran, dan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam sekejap agar konsumen tidak keliru dengan produk jenis kategori lain disamping banyak kompetitor sejenis di pasaran. Secara keseluruhan perancangan akan menyajikan desain kemasan yang estetis dan memaksimalkan daya tarik desain kemasan agar menjadi produk yang unggul diantara produk kompetitor sejenis yang beredar di pasar. Dan pada kemasan Kue Pancong ini mencirikhaskan bahwa makan tersebut merupakan makanan tradisional yang dapat memenuhi pasaran secara luas.

3.4 Strategi Perancangan 3.4.1 Analisis Elemen Grafis

(3)

Tampak Kemasan depan

Tampak Samping (T:3.3 CM)

Tampak Depan (P:17,5CM)

(4)

Tampak Atas (L: 11,5 CM) 3.4.2. Data Perancangan

3.4.2.1. Kemasan

Kemasan merupakan proses lanjutan dari cetak grafika, hasil cetakan tidak dibuat buku, tetapi dibuat bungkus obat-obatan, tempat botol atau barang-barang lain, yang memerlukan kemasan. Kemasan fleksibel dapat dibentuk dari aluminium foil, film plastic, selopan, film plastic berlapis logam aluminium (metalized film) dan kertas dibuat satu lapis atau lebih dengan atau tanpa bahan thermoplastic maupun bahan perekat lainnya sebagai pengikat ataupun pelapis konstruksi kemasan dapat berbentuk lembaran, kantong, sachet maupun bentuk lainnya. Kemasan membutuhkan unsur cetak untuk mengkomunikasikan isi dari barang yang dikemas. Ada beberapa tujuan mengapa kita mengadakan unsur cetak dalam suatu kemasan yang diantaranya adalah :

1. Sebagai Promosi, dengan adanya unsur cetak diiringi dengan desain yang menarik maka unsur cetak berlaku sebagai bahan promosi karena kemasan akan kelihatan lebih menarik daripada yang tidak ada cetakan. Jadi sebaik apapun suatu produk apabila kemasannya tidak menarik, terkadang sangat mempengaruhi daya jual produk tersebut.

(5)

2. Sebagai Informasi, dengan adanya unsur cetak dalam kemasan maka cetakan dapat menginformasikan tentang keadaan barang yang ada dalam kemasan.

Informasi dapat berupa jumlah, berat, macam, warna, rasa dan masa berlaku sehingga masyarakat langsung dapat mengetahui keadaan barang dalam kemasan tanpa membuka terlebih dahulu.

3. Sebagai Proteksi (pelindung), suatu kemasan terkadang juga memerlukan suatu pelindung dari segala perlakukan suatu alur produksi. Seperti kemasan kaleng sardences ini. Setelah menjadi kaleng, maka kaleng ini akan melalui alur produksi sardences yaitu berdesak-desakan diconveyor untuk diisi kemudian ditutup dan terakhir direbus (retort) dengan suhu 120

°

c selama 45 menit. Disini unsur cetak dapat membantu kemasan agar dapat tetap baik.

4. Sebagai Security (pengaman), suatu cetakan juga dapat sebagai pengaman kemasan. Dalam hal ini dengan mengadakan cetakan dengan berkode khusus sehingga sipemilik dapat mengetahui dengan pasti bahwa ini produk asli atau bukan. Atau yang lebih ketat lagi dapat dicetak memakai tinta security agar produknya tidak dapat dipalsukan.

Hal-hal yang sebaiknya diperhatikan dikemasan, antara lain : nama/ merk, logo, nama produsen, nama produk, isi, kode warna, teks sesuai peraturan, cara pemakaian, panel harga/ bar code, warna dan hubungannya dengan produk, mudah dibaca/ terbaca, mudah dilihat/ terlihat, dan Impak dan kepribadian.

Aplikasi packaging/ kemasan meliputi (1) flexible packaging (plastic film) : snack, food, dan noodles, (2) rigid packaging (rigid film/ sheet) :

(6)

food container, dan (3) box packaging (corrugated, duplex paper) : carried box, display box, food box. Perlindungan diperlukan untuk sebagian atau keseluruhan dari produk yang dikemas guna mendapatkan nilai tambah, untuk promosi penjualan dan kepuasaan pemilik untuk mendapatkan profit secara jangka panjang dan pendek. Hal ini berkaitan sekali dengan ketahanan kemasan. Ada dua faktor yang mempengaruhi yakni : faktor extern dan intern. Kedua faktor ini sangat erat sekali hubungannya dengan keadaan produk yang dikemas sehingga perlu mendapatkan perhatian supaya jangan terjadi hal-hal dibawah ini :

 Nilai tambah produk hilang.

 Kontaminasi dengan zat-zat kimia, udara dan bakteri.

 Profit / Laba menurun.

 Faedah yang didapat konsumen tidak sesuai.

 Kerusakan / pengembalian.

 Kelancaran transportasi tidak baik.

Faktor Extern, yang mempengaruhi Ketahanan dari kemasan adalah :

 Iklim.

 Transportasi.

 Gas, Air, Serangga.

Faktor Intern, yang mempengaruhi Ketahanan dari kemasan adalah :

 Bahan pengemasnya sendiri.

 Produk yang dikemas.

 Zat aktifnya.

Dilihat dari kedua faktor tersebut maka dari itu sangat perlu sekali

(7)

mengetahui produk yang akan dikemas, menggunakan kemasan apa dan bagaimana ketahanannya. Kemasan yang baik akan mempunyai dampak yang positif, antara lain :

 Mengurangi biaya per unit.

 Mempromosikan penjualan, penjualan eceran serta penerimaan produk oleh konsumen.

 Meningkatkan kinerja penjualan dan keuntungan / laba.

 Mengurangi limbah atau bahan terbuang pada proses pengemasan.

 Menambah jangkauan pasar dan membina pasar yang baru.

 Meningkatkan kenyamanan konsumen.

 Mengurangi kerusakan.

 Meningkatkan pengendalian pada transportasi1. 3.5 Target Audience

Target audience perancangan ulang desain kemasan Kue Pancong Rawa Belong, antara lain :

1. Demografis

Target audience daripada Kue Pancong Rawa Belong adalah anak-anak hingga orang dewasa. Jenis kelamin tidak menjadi halangan mengonsumsi Kue Pancong.

2. Geografis

Konsumen yang berdomisili di Jakarta. Dan mengunjungi event-event makanan.

1Antonius Bowo Wasono, dkk.2008. Teknik Grafika dan Industri Grafika Jilid 2. Jakarta:

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, hal 529.

(8)

3. Psikografis

 Anak-anak sampai orang dewasa

 Konsumen yang menyukai dan mengonsumsi Kue Pancong.

3.6 Strategi Kreatif

Perancangan diupayakan dapat sesuai dengan target pasar. Perancangan dikemas dengan desain yang berbeda. Desain kemasan menggunakan unsur kuliner serta tradisional seperti gambar masakan atau sebagainya dan gambar yang menonjolkan unsur tradisional betawi sebagai identitas asal Kue Pancong Rawa Belong tersebut, dengan maksud dapat menggugah selera konsumen.

Bentuk material kardus kemasan dirancang sepraktis mungkin, agar konsumen dapat mudah mengonsumsinya.

Strategi kreatif dibutuhkan untuk mencapai suatu tujuan. Untuk Itu dapat diterapkan melalui metode AIDCA, yaitu Attention (perhatian), Interest (minat), Desire (keinginan), Conviction (percaya), dan Action (tindakan).

a. Attention (Perhatian)

Bentuk visual kemasan harus menarik perhatian, dengan disertai informasi yang dibutuhkan seperti Informasi kadaluarsa, Isi produk dan sebagainya. Logo yang ada serta kemasaan yang menarik dapat digunakan untuk mencari perhatian.

b. Interest (Minat)

Ketertarikan konsumen akan produk yang di tawarkan menjadi salah satu faktor yang penting dalam usaha perancangan desain kemasan Kue Pancong ini, karena erat kaitannya dengan kelangsungan produk. Desain kemasan ini akan

(9)

membuat orang yang sudah memperhatikan menjadi berminat dan ingin tahu lebih lanjut produk ini hingga membelinya.

c. Desire (Keinginan)

Kemasan yang baru ini harus memiliki rasa yang menggugah hati komsumen, sehingga timbul rasa ingin mencoba, atau merasakan produk ini.

d. Conviction (Percaya)

Kemasan baru harus memberikan rasa percaya pada konsumen, yaitu rasa aman dan terjaga kehigienisannya dan mudah terlihat.

e. Action (Tindakan)

Perubahan tampilan dan bentuk kemasan pada Kue Pancong Rawa Belong agar lebih efektif dan efisien, agar mudah dilihat oleh konsumen sehingga mereka membelinya.

3.7 Metode Perancangan 3.7.1 Metode Pengumpulan Data 3.7.1.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari lapangan secara langsung.

a. Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara tertutup langsung dengan narasumber yaitu beberapa konsumen Kue Pancong dan dosen yang ahli dibidang desain grafis atau bisa dikatakan merangkap sebagai desainer grafis.

3.7.1.2 Data Sekunder

(10)

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari beberapa dokumentasi dan diperoleh secara tidak langsung.

a. Metode Kepustakaan

Metode ini dilakukan dengan meneliti informasi dan teori-teori yang diperoleh dari media cetak yaitu buku maupun jurnal yang berisi data-data yang mengenai permasalahan penelitian, khususnya buku-buku yang berdasar pada kemasan.

b. Internet

Metode ini dilakukan sebagai tambahan yang tidak diperoleh dari metode kepustakaan. Mencari data dengan menelusuri website yang berhubungan dengan permasalahan penelitian.

3.7.2 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan bersifat analisis kualitatif atau artistik. Dalam perancangan penelitian kualitatif data yang di dapat berdasarkan wawancara secara langsung melalui pola pikir empiris sehingga data detail dan informatif. Data diperoleh dari masyarakat atau konsumen di wilayah tertentu terhadap produk Kue Pancong. Setelah itu data ditelusuri kembali melalui analisa S.W.O.T, dimana perlu mengkaji kompetitor dan permasalahan yang ada sehingga dapat memperbaiki kelemahan yang ada pada produk Kue Pancong.

Dari semua data yang didapat kemudian diolah dan dianalisa, sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai data yang telah diteliti. Kesimpulan tersebut tentunya harus mendukung perancangan desain kemasan yang dibuat.

3.8. Tinjauan Perusahaan

(11)

1. Profil Perusahan

Kue Pancong adalah makanan yang terbuat dari beberapa bahan- bahan yaitu tepung terigu, telur ayam, mentega, dan gula pasir yang di campur mejadi satu. Agar penampilannya lebih menarik, biasanya ditambahkan toping di atasnya seperti Keju, Coklat, Kacang Tanah, Selai dengan berbagai macam rasa. Kue pancong ini sekilas mirip seperti Kue Pukis. Kue pancong ini mengingatkan makanan khas tradisional orang jawa yaitu roti gandos yang akrab di lidah orang jawa tapi, Kue Pancong merupakan jajanan atau makanan khas Betawi yang murah meriah.

Kue Pancong merupakan salah satu produk UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang hadir untuk melestarikan warisan leluhur dari Betawi.

Meskipun tergolong home industry , Kue Pancong Rawa Belong ini sangatlah ramai di kunjungi oleh semua kalangan usia dan terkenal di berbagai daerah di sekitaran Jakarta maupun Tangerang. Kue Pancong Rawa Belong ini didirikan oleh Bang Utep Pada tahun 2001 awalnya usaha ini hanyalah warung kopi biasa di sertai jajanan Kue Pancong yang sasarannya adalah para pengunjung maupun para pedagang di pasar bunga namun semakin lama banyak yang menyukai Kue Pancong buatan Bang Utep tersebut maka sampai saat ini Kue Pancong buatan Bang Utep ramai dan banyak pengunjungnya. Usaha Kue Pancong ini memiliki kemasan yang cukup biasa seperti makanan-makanan kaki lima lainya dimana hanya menggunakan kemasan plastic tanpa menggunakan label dari usaha tersebut.

(12)

Masalah kemasan ini telah menjadi bagian kehidupan masyarakat sehari- hari terutama yang memiliki hubungan dengan produk pangan. Sejalan dengan itu pengemasan telah berkembang dengan pesat menjadi bidang ilmu dan teknologi yang semakin maju. Ruang lingkup bidang pengmasan yang semakin maju dan menarik. Bahan kemasan yang digunakan juga bervariasi mulai dari bahan yang terbuat dari kertas,plastic, gelas, logam, fiber hungga bahan-bahan yang dilaminasi.

Untuk menciptakan daya tarik pembeli maka diperlukan terobosan kreatif atas produk selain kualitas produk, salah satunya melalui kemasan yang dapat menarik minat beli. Daya tarik suatu produk tidak terlepas dari kemasanya.

Kemasan merupakan pemicu dari suatu produk untuk mencitrakan dirinya sendiri dipasaran dan berusaha menawarkan dirinya sendiri di tengah-tengah himpitan produk lain, karena ia langsung berhadapan dengan konsumen.

Karena itu kemasan harus dapat mempengaruhi konsumen untuk memberikan respon positif, dalam hal ini adalah membeli produk, karena tujuan akhir dari pengemasan adalah untuk menciptakan penjualan2

Kebanyakan produk yang ditawarkan oleh UKM sebagian besar terkendala oleh desain kemasan yang monoton dan terkesan seadanya. Sebagaian besar UKM di Indonesia masih mengems produknya dengan tampilan yang kurang menarik. Sebab, masih ada pandangan bahwa kemasan itu mahal dan membutuhkan alat yang mahal untuk mengemas dan mendesain produk

2 Wirya,Iwan (1999). Kemasan yang menjual, PT.Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.h. ix

(13)

Ahmad Pelayan

makanan atau pun minumnya agar terlihat bagus dan menarik oleh konsumen.

2. Manajemen Perusahaan

Karena termasuk industry rumahan maka manajeman sebagian besar diatur oleh sanak keluarga. Adapun manajemen dari Industri UKM Kue Pancong Rawa Belong adalah sebagai berikut:

Gambar 3.8 Manajemen Perusahaan

3.8.1 Identitas Perusahaan

Utep Owner

Munaji Sekertaris

Komariah Bendahara

Joko Pelayan

(14)

Gambar 3.8.1 situasi warung kue pancong rawa belong bang utep

3.8.2 Produk Perusahaan

Adapun Macam-macam rasa yang dikeluarkan oleh UKM Kue Pancong Rawa Belong adalah sebagai berikut :

Gambar 3.8.2 Produk kue pancong dengan beraneka toping: coklat,keju, dan original

a. Original: Rp.3000,00./potong

b. Kue Pancong Keju + Susu: Rp.12000,00. /porsi

(15)

c. Kue Pancong Keju + Kacang: Rp.12000,00./porsi d. Kue Pancong Keju + Meises: Rp.14000,00./porsi e. Kue Pancong Kacang + Meises: Rp.13000,00./porsi f. Kue Pancong Strawberry: Rp.1100,00./porsi

g. Kue Pancong Sarikaya: Rp.11000,00./porsi h. Kue Pancong Nanas: Rp.11000,00./porsi i. Kue Pancong Kacang: Rp.11000,00./porsi

3. Penjelasan Produk

Kue Pancong RawaBelong adalah sebuah makanan tradisional yang sudah langka di kebanyakan tempat Kue Pancong merupakan makanan khas Betawi.

Kue Pancong Rawa Belong memilki berbgai macam jenis rasa, mulai dari rasa manis dengan aroma kelapa, pancong cokelat, pancong keju, pancong keju cokelat, pancong selai nanas, dan pancong strawberry.

Isi yang di jual bervariasi mulai dari 4potong (setengah loyang) untuk 1 porsi dan 8potong ( 1 loyang) untuk 2 porsinya, jika ada yang memesan untuk acara- acara besar seperti syukuran juga di produksi dalam bentuk satuan. Kue pancong Rawa Belong enak dinikmati saat hangat bagi konsumen yang ingin menikmati dirumah dapat di jadikan cemilan saat waktu senggang.

3.9. Pemilihan Media

Media merupakan alat teknis yang digunakan untuk melakukan mediasi atau menyampaikan pesan; dengan kata lain, media merupakan alat

(16)

komunikasi. Media yang digunakan dalam perancangan pada desain kemasan Kue Pancong Rawa Belong haruslah mendapatkan respon atau feedback daya beli yang tinggi di mata konsumen. Oleh karena itu, dalam perancangan ini diperlukan media-media yang dekat dan dapat dijangkau oleh sasaran. Media promosi ini dibagi menjadi media utama dan media pendukung.

3.9.1. Media Utama

1. Kemasan Kue Pancong Rawa Belong

Kemasan adalah media utama dari suatu produk untuk menampilkan isi produk yang diwakili oleh gambar visual kemasan produk.

3.9.2. Media Pendukung

1. Banner (Spanduk dan X-banner)

Banner atau spanduk adalah kain rentang yg berisi slogan, propaganda, atau berita yg perlu diketahui umum. Banner merupakan media yang dipakai supaya konsumen mengetahui tempat tersebut. Banner diletakkan pada posisi indoor dan outdoor, di tempat tersebut berjualan.

2. Flyer

Flyer atau sebuah selembaran atau dapat disebut surat edaran, atau leafet merupakan bentuk iklan kertas yang di tunjukan untuk distribusi yang luas dan biasanya di pasang atau di edarkan di tempat umum atau tempat itu berada.

Flyer ini digunakan untuk mempromosikan atau memperkenalkan produk tersebut supaya dapat terkenla secara luas.

(17)

3.10. Analisis SWOT 1. Strengths (Kekuatan)

Kue Pancong Rawa Belong telah banyak di ketahui oleh banyak masyarakat di Jakarta.

2. Weakness (Kelemahan)

Desain kemasan yang kurang menarik dan tidak sesuai dengan kategorial produk pangan dan tidak terlihat kreatifitas serta ciri khas tradisional jakarta pada kemasan.

3. Opportunities (Peluang)

Desain kemasan berkonsep praktis masih memiliki kesempatan besar dalam merebut konsumen di pasar local dan memperkenalkan Kue pancong Rawa Belong sebagai makanan khas tradisional Jakarta yang sudah jarang di temukan.

4. Threaths (Ancaman)

Kurangnya visualisasi khas dari karakter produk tersebut sehingga kurang menarik perhatian konsumen (khususnya konsumen baru) dan harga baru yang ditawarkan setelah menggunakan kemasan yang baru.

3.11. Konsep Perancangan Desain Kemasan

Konsep perancangan merupakan ide dari tatanan bahasa verbal yang di realisasikan melalui bahasa visual. Konsep perancangan berasal dari elemen- elemen grafis atau unsur visual yang terkandung didalamnya serta menonjolkan asal dari makanan tersebut. Konsep visual yang muncul dari suatu desain terutama pada desain kemasan, merupakan upaya untuk mewakili selera masyarakat dan

(18)

juga mengefektifkan kemampuan komunikasi dari pesan yang ingin disampaikan sserta dapat memberitahukan asal dari makanan tersebut yang di tunjukkan pada ciri khas pada kemasan tersebut. Untuk itu desain kemasan mengandung unsur kuliner dengan unsur sejenisnya serta menambahkan unsur kebudayaan betawi yang menambah nilai dari produk Kue Pancong Rawa Belong. Desain kemasan dirancang sesuai dengan asal dari produk tersebut, agar konsumen tahu bahwa Kue Pancong Rawa Belong ini adalah makanan khas tradisional betawi.

Kemasan di desain dengan memperhatikan fungsi dari kemasan agar menarik, kemasan tidak mudah rusak, aman, mudah dibuka maupun ditutup kembali, dan mudah untuk dibawa kemana-mana. Kemasan dirancang berdasarkan dasar dan prinsip desain kemasan. Visualisasi informatif efektif akan memberikan informasi produk dengan jelas sesuai dengan fungsi, penggunaan, dan tujuan produk.

3.11.1. Konsep Visual dan Material Desain Kemasan

Bagi banyak produk, konfigurasi fisik mewujudkan identitas visual suatu merek. Struktur dan material digunakan sebagai tempat penyimpanan, perlindungan dan transportasi produk dan menyediakan permukaan fisik bagi desain kemasan.

Material yang dipakai pada desain visual kemasan menggunakan unsur kuliner dan tradisional yang dimana Kue Pancong merupakan makanan tradisional. Desain grafis yang digunakan meyesuaikan asal dari makanan tersebut.

(19)

Konsep simple pada kemasan diadopsi dari bentuk kemasan yang dapat menjaga keutuhan makanan di dalamnya. Bahan kardus yang digunakan pada kardus kemasan adalah jenis kardus karena kardus bisa menjadi kemasan yang fungsional, murah, dan dapat didaur ulang. Sifat fungsional kardus memungkinkan kreativitas structural dan bahkan karton lipat sederhana bisa menjadi solusi yang baik karena permukaannya yang luas dan datar dapat berfungsi sebagai tempat untuk membangun billboarding bagi identitas merek.

Kardus atau paperboard adalah istilah umum dalam industry kertas untuk lembaran yang terbuat dari serat kayu murni atau kertas daur ulang.Berat material kardus diukur dengan lapisan, kerapatan, atau dengan ketebalan dalam perseribu inci menggunakan instrument pengukur ketebalan atau caliper gauge.

Kardus dibedakan dari kertas berdasarkan ketebalannya. Material yang ketebalannya kurang dari 0,010 inci disebut kertas; sementara semua yang lebih tebal dari 0,010 inci disebut kardus. Umumnya kardus dibuat dalam ukuran ketebalan antara 0,010 dan 0,040 inci, dan juga memakai satuan poin (0,010 = 10 poin, 0,040 = 40 poin).

Dengan menggunakan Kardus Gelombang (Corrugated Paperboard) Corrugated Paperboard atau containerboard terdiri dari dua kardus sebagai

“medium” yang dilapis dan disisipkan pada lapisan kardus yang rata. Kardus bertuliskan huruf cetak dapat dilapiskan pada kardus gelombang untuk kemasan primer produk-produk berat: perkakas, peralatan masak, peralatan rumah tangga/elektrik (setrika, pemanggang roti, piring, pecah belah, dan sebagainya), dan elektronik (komputer, kamera, dan sebagainya).

(20)

Dan karton lipat biasanya di desain dengan konstruksi selembar kardus atau kardus gelombang yang di press, kemudian ditindas atau diberi alur untuk dilipat, dan disteples atau dilem untuk menghasilkan sebuah bentuk struktur.

3.11.2. Konsep Tipografi

Tipografi menggunakan Times New Roman, Perpetua, Joker dan Zapfchan BD BT, Bankoli. Karena font-font tersebut memiliki tampilan yang jelas dan mudah diingat serta menarik dilihat.

1. Font untuk nama produk dan tagline menggunakan Joker: agar lebih menarik dan terlihat lebih unik.

Kue Pancong Rawa Belong Kue Peneman Santai

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890

!@#$%^&*()<>?”:{}[]\|

2. Font untuk komposisi menggunakan: Perpetua karena agar mudah di baca

Komposisi

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890

!@#$%^&*()_+-=[]\{}|;’:”,./<>?

(21)

3. Font untuk tagline menggunakan: Zapfchan BD BT karena supaya terlihat lebih menarik dengan kesan tulisan yg simple

Harganye Bersahabat,

Rasanye Nikmat CooOOYY!!!

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890

!@#$%^&*()_+-=[]\{}|;’:”,./<>?

4. Font untuk alamat mengguakan: times new roman karena supaya mudah dibaca dan terlihat rapi.

Jln. H. Sulaiman Rawa Belong Jakarta Barat ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890

!@#$%^&*()_+-=[]\{}|;’:”,./<>?

5. Font pantun menggunkan : Bankoli supaya terlihat menarik Ke makan ketemu pocong,

Jangan Cuma pake kaos oblong,

Kalo anda pengen makan kue pancong, Datenglah ke daerah Rawa Belong

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

(22)

Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890

!@#$%^&*()_+-=[]\{}|;’:”,./<>?

3.11.3. Konsep Warna

Desain kemasan dominan menggunakan Spesial Color dengan menggunakan warna kuning, warna kuning melambangkan kehidupan, matahari, kehangatan, idealisme, energi, dan sportif. Kuning adalah warna yang positif dan digunakan untuk melambangkan harapan. Warna kuning merupakan warna spektrum yang paling menstimulasi mata maka dari itu menjadi warna yang paling menarik perhatian. Warna merah juga digunakan pada desain kemasan.

Warna merah adalah warna yang hangat dalam spektrum-warna. Warna merah diasosiasikan dengan matahari dan panas, dan menggambarkan cinta, api, nafsu, agresi, sifat impulsif, mendebarkan, berani, dan kuat. Warna orange di gunakan agar terlihat dinamis dan harmonis dan dapat untuk menarik perhatian orang.

Warna hijau juga digunakan pada desain kemasa, warna hijau merupakan warna formal dan memberikan kesan agar segar pada kemasan tersebut.

Hitam melambangkan keras kepala, dapat diandalkan, konstan, dan kebijaksanaan, serta mengesankan kekuatan. Pemakaian warna hitam dalam desain kemasan bisa membantu menonjolkan warna-warna lain dan membuat warna-warna lain itu “terlihat.”

(23)

3.12. Pasca Produksi

3.12.1. Anggaran Biaya

Produksi TOTAL

A Pra Produksi

Sketsa Desain 200.000

Konsep Desain 400.000 300.000 900.000

B Produksi

Biaya Desain &

Editing

1 0rang 7jam

editing view Desain

Per 1 view

adobe 200.000

1.000.000 1.000.000 2.200.000

(24)

Digital adobe C PascaProduksi

Biaya Pembuatan Kemasan

100 item 2.000.000 2.000.000 4.000.000

D Biaya Tidak Terduga

500.000 500.000 1.000.000

Jumlah Total 8.100.000

Table 3.12 3.12.2. Jadwal Pembuatan Media

TAHAP MEDIA JADWAL PEMBAUATAN MEDIA

APRIL MEI JUNI JULI MEDIA

UTAMA

SETING DESAIN KEMASANA

MEDIA PENDUKUN G

MENCARI KERTAS

PENCETAKA N &

PEMBUATAN

Table 3.12.1

(25)

3.13. Proses Cetak

Cetak offset adalah teknik cetak yang banyak digunakan, di mana citra

(image) bertinta di-transfer (atau di- "offset") terlebih dahulu dari plat ke lembaran karet, lalu ke permukaan yang akan dicetak. Ketika dikombinasikan dengan proses litografi, yang berdasarkan pada sifat air dan minyak yang tidak bercampur, maka teknik offset menggunakan sebuah pemuat citra yang rata (planographic) di mana citra yang akan dicetak mengambil tinta dari penggulung tinta (ink rollers), sementara area yang yang tidak dicetak menarik air, menyebabkan area yang tak dicetak bebas tinta.teknik cetak datar atau biasa disebut offset adalah teknik cetak dimana bagian yang mencetak kedudukannya sama datar dengan bagian yang tak mencetak.

Cetak offset adalah teknik cetak yang banyak digunakan saat ini. Karena telah terbukti teknik cetak yang satu ini memang memiliki banyak keunggulan dibanding teknik-teknik lainnya. Kecepatan, kemampuan, dan kemajuan teknologinya bisa dibilang sebagai kekuatan utama cetak offset.

Bagaimana tidak, mesin offset tersedia dalam beberapa pilihan. Mulai dari mesin satu warna seperti Hiedelberg GTO 52, Printmaster, Speed Master, Roland, hingga mesin-mesin web berukuran besarpun ada. Cetak offset mengadopsi teknik cetak datar, dimana image area dan non image area sama tingginya. Namun apakah sebenarnya cetak offset itu Offset berasal dari kata set-off (beralih), dimana lapisan tinta yang ada di pelat cetak tidak

(26)

langsung dialihkan ke permukaan bahan cetak tetapi diberikan dulu kepada sebuah blanket sebagai perantaranya. Karena proses peralihan tadi, maka dalam mesin cetak offset setidaknya terdapat tiga buah silinder utama, yaitu silinder pelat, silinder blanket, dan silinder impresion. Dan karena dalam cetak offset tinta harus melalui blanket terlebih dahulu sebelum mencapai permukaan bahan cetak, maka cetak offset termasuk teknik cetak tidak langsung. Sama seperti stempel anda di rumah, pelat cetak offset juga terdiri dari dua bagian, yaitu image area yang nantinya akan membentuk gambar dan non image area. Bedanya juga pada stempel acuan cetaknya bergelombang, maka tidak pada cetak offset, dalam cetak offset pelat cetak yang digunakan itu datar. Cetak offset disebut juga chemical printing technique atau teknik cetak kimia, karena dalam prosesnya cetak offset memanfaatkan sifat tolak-menolak antara air dan minyak. Air yang dimaksud adalah air pembasah yang digunakan dalam cetak offset, dan minyak dianalogikan sebagai tinta yang digunakan dalam proses cetak. Bagian image area pada pelat cetak offset terbuat dari lapisan Oleophylic yang bersifat menolak air dan menerima tinta. Sebaliknya bagian non image area terbuat dari lapisan hidrophylic yang menerima air dan akan menolak tinta.

Seperti diketahui bahwa air mustahil melekat pada permukaan yang licin, maka dari itu permukaan bagian oleophylicdibuat licin, sedangkan hydrophylic kasar. Dalam proses cetak offset sendiri, pertama- tama pelat akan diberi lapisan air, dan karena sifat-sifat bagian pelat tadi maka bagian hidrophylic pun akan terlapisi oleh air, sedangkan bagian

(27)

oleophylic akan tetap kering. Pada tahap selanjutnya, pelat cetak akan

dilapisi oleh tinta, dan karena bagian hidropylictelah terlapisi oleh air, maka mustahil tinta akan melekat diatasnya, dan karena bagian oleophylic mampu menarik tinta, maka bagian itu pun akan terlapisi oleh tinta, dan gambar-pun akan terbentuk.3

3http://id.wikipedia.org/wiki/Cetak_offset http://duniagrafika.wordpress.com

Gambar

Gambar 3.8 Manajemen Perusahaan
Gambar 3.8.2 Produk kue pancong dengan beraneka toping: coklat,keju, dan  original

Referensi

Dokumen terkait

pengembangan sumber daya manusia pertanian; dan (c) penyiapan pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik, serta urusan perpustakaan. Rapat Pimpinan Badan

yang ditandai dengan terlihatnya warna merah (disclosing solution) menempel dipermukaan gigi khususnya pada sisi permukaan gigi palatal, lingual maupun bukal,

Pada pengambilan data awal yang dilakukan pada 63 siswa dari keseluruhan siswa kelas XI MIA, yang merupakan pengguna media sosial aktif didapatkan fakta bahwa

Media yang digunakan untuk penanaman Chlorella vulgaris dan Botryococcus braunii adalah limbah cair industri PT.. Pertumbuhan alga diarahkan pada kondisi lingkungan yang stres

Namun pihak IDX Channel tidak puas hanya dikenal di kalangan tersebut, karena menurut Bapak Yosman, IDX Channel masih belum begitu dikenal oleh calon investor yang merupakan

Berdasarkan hasil penelitian, maka ditemukan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan tentang sanitasi lingkungan dengan perilaku siswa memelihara kesehatan

Konvolusi Distribusi Eksponensial dengan Parameter Berbeda Pada bagian ini akan diberikan teorema tentang konvolusi distribusi eksponensial dengan menggunakan parameter berbeda

pengetahuan hukum serta memperluas wawasan sebagai bekal untuk memasuki praktek dunia kerja yang sebenarnya. Persiapan dan Kesiapan Melaksanakan Praktek Kerja