• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

18 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Teknik Pengumpulan, Jenis dan Sumber Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi yaitu metode mengumpulkan data-data dari sumber data yang terkait. Metode tersebut digunakan lantaran penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menggunakan data sekunder yang tersedia di instansi-instansi terkait (Malian, 2015).Data dalam penelitian ini adalah nilai ekspor furniture di Indonesia, inflasi, kurs, dan pertumbuhan ekonomi pada tahun 1994-2019.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian faktor yang mempengaruhi menurunnya ekspor furnitur di Indonesia adalah penelitian kuantitatif, dimana data yang diperoleh diwujudkan dalam bentuk angka dan dianalisis menggunakan metode statistika dan ekometrika. Penelitian ini menggunakan data time series, yaitu data yang runtut waktunya pada satu variabel tertentu.

Jumlah observasi dalam penelitian ini adalah 25 observasi, yaitu dari tahun 1994 sampai 2019. Data penelitian ini bersumber dari publikasi Bank Indonesia, Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, dan Badan Pusat Statistika.

3.2 Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini dilakukan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.variabel bebas dalam penelitian ini adalah inflasi (X1), kurs (X2), dan pertumbuhan ekonomi (X3) terhadap variabel terikat nilai ekspor furniture di Indonesia (Y).

(2)

19 3.2.1 Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Menurut Oki (2010) uji normalitas adalah uji sebaran data apakah normal atau tidak, dimana kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :

a. Jika nilai sig < nilai kritis (5%) maka distribusi data tidak tersebar secara normal.

b. Jika sig > nilai kritis (5%) maka distribusi data tersebar secara normal.

Uji Autokorelasi

Autokorelasi artinya terdapat korelasi antar anggota data dan pengamatan yang dianut berdasarkan waktu, tujuan pengujian ini untuk mendeteksi apakah data dalam penelitian ini terdapat autokorelasi atau tidak. Metode yang dipakai untuk uji autokorelasi pada penelitian ini adalah Durbin- Watson (Oki, 2010).

Uji Heteroskedastisitas

Oki (2010) memaparkan bahwa tujuan pengujian ini untuk mengetahui apakah residual untuk dari model yang diamati memiliki varian yang konstan atau tidak. Metode yang digunakan untuk uji heteroskedastisitas adalah sperman’s rho. Dimana kriteria penilaian adalah sebagai berikut : a. Jika nilai sig > nilai kritis (5%) maka varian tidak ada

heteroskedastisitas.

b. Jika nilai sig < nilai kritis (5%) maka varian terdapat heteroskedastisitas.

(3)

20 Uji Multikolinieritas

Menurut Oki (2010) memaparkan bahwa tujuan uji multikolinearitas adalah untuk melihat korelasi sesama variabel bebas, peneliti akan menggunakan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor sebagai pedoman pengambilan keputusan. Dimana kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :

a. jika nilai VIF > 10 berarti terdapat korelasi yang tinggi sesama variabel bebas atau terkena kasus multikolinearitas.

b. Jika nilai VIF < 10 berarti tidak terdapat korelasi yang tinggi antar variabel bebas atau tidak terkena kasus multikolinearitas.

3.2.2 Uji Hipotesis Uji t- statistik

Uji t adalah pengujian signifikan pada masing-masing variabel bebas. Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel dependen. Uji t yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melihat nilai probabilitas dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan nilai probabilitas apabila nilai probabilitas lebih kecil dari nilai kritis 0,05 maka ada pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Sedangkan apabila nilai probabilitas lebih besar dari nilai kritis 0,05 maka tidak ada pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Oki, 2010).

Uji F- Statistik

Uji F merupakan uji model secara keseluruhan. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini uji F dilihat dari nilai probabilitas pada output regresi. Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai kritis (α) 5 %, maka dapat dinyatakan bahwa variabel bebas secara

(4)

21

bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih kecil dari nilai kritis (α) 5%, maka dapat dinyatakan bahwa variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat (Oki, 2010).

3.3 Definisi Variabel

Nilai Ekspor Furniture Indonesia

Nilai ekspor furniture adalah jumlah nominal yang dihasilkan atau didapat dari hasil penjualan ekspor furniture ke negara lain. Data yang diambil adalah nilai ekspor furniture Indonesia yang dilihat dari tahun 1994-2019 :

Gambar 1. Grafik Nilai Ekspor Furniture Tahun 1994-2019

Sumber : Bank Indonesia (data diolah)

Gambar diatas merupakan trend nilai ekspor furniture selama 25 tahun. Jika dilihat berdasarkan grafik, angka nilai ekspor mengalami fluktuasi. Penurunan paling

- 1,000,000.00 2,000,000.00 3,000,000.00 4,000,000.00 5,000,000.00 6,000,000.00

1994 1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018

Nilai Ekspor (Ribu USD)l

(5)

22

tajam adalah pada tahun 2005 yaitu menurun sebesar 1,284,668 ribu USD. Adanya penurunan nilai ekspor tersebut bisa diakibatkan oleh beberapa hal, pertama kurangnya bahan baku, kedua harga yang kurang kompetitif, dan ketiga adalah kurangnya dukungan dari pemerintah. Jika dilihat berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka faktor bahan baku, tidak menjadi penyebab karena, jika dilihat dari grafik diatas menunjukkan bahwa hasil produksi kayu bulat yang dihasilkan cukup melimpah dan cenderung meningkat setiap tahunnya. Kedua harga yang kurang kompetitif hal ini bisa menjadikan opsi penyebab menurunnya nilai ekspor jika kita melihat grafik trend inflasi dan nilai tukar yang ada di Indonesia.

Kemudian yang ketiga adalah dukungan dari pemerintah, pada bagian latar belakang telah dijelaskan bahwa terdapat beberapa regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah yang tujuannya untuk membantu para pelaku usaha salah satunya industri furniture.

Sehingga faktor yang ketiga ini bukan menjadi alasan penurunnya nilai ekspor.

Inflasi

Inflasi merupakan kondisi dimana nilai mata uang terus mengalami depresiasi, akibatnya harga barang-barang secara umum meningkat. meningkatnya harga barang yang dijadikan bahan baku membuat produsen mengalami penurunan kuantitas produksi serta pada akhirnya akan mempengaruhi nilai ekspor (Sayoga, 2003). Mata uang yang mengalami depresiasi dapat dijelaskan dengan menggunakan teori jumlah uang beredar dimana pada teori ini menyatakan bahwa jumlah uang yang tersedia menentukan tingkat harga serta tingkat pertumbuhan jumlah uang menentukan tingkat inflasi (Mankiw, 2014). Artinya ketika ketika jumlah uang yang berdedar di masyarakat suatu negara terlalu banyak, akan mempengaruhi nilai uang itu sendiri. Sehingga kecenderungan nilai uang akan menurun, akibatnya harga-harga akan melonjak naik. Sehingga ketika harga bahan baku meningkat maka akan mempengaruhi harga jual atau otput yang dihasilkan memiliki harga yang cenderung mahal, hal ini menjadikan harga tidak kompetitif, hal inilah yang menjadikan inflasi

(6)

23

berpengaruh terhadap nilai ekspor. Berikut adalah grafik inflasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1994-2019 :

Gambar 2. Grafik Inflasi Indonesia Tahun 1994-2019

Sumber : Badan Pusat Statistika, 2019.

Gambar grafik diatas menjelaskan trend tingkat inflasi yang ada di Indonesia,terlihat bahwa perubahan tingkat inflasi dari tahun 1994-2019 mengalami fluktuasi. Tingkat inflasi paling tinggi terjadi pada tahun 1998 yaitu sebesar 77,6 %.

Hal ini menyebabkan kekacauan ekonomi termasuk industri furniture. Hal ini dalam ilmu ekonomi dikategorikan dalam hiperinflasi dimana tingkat inflasi lebih dari 50%.

Pada tahun ini terjadi kekacaun moneter, pertumbuhan ekonomi melambat hingga 13 persen, kemudian nilai tukar terhadap dollar melemah menjadi Rp17.000/USD.

Kemudian pada tahun 2005 inflasi berada pada tingkat 17,11%, hal ini akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak, sehingga mengakibatkan harga-harga secara umum ikut meningkat. Tahun-tahun berikunya tingkat inflasi cenderung menurun, terakhir tahun 2019 tingkat inflasi tercatat sebesar 3,07% ( year on year).

Kurs merupakan nilai mata uang terhadap mata uang asing. Berdasarkan teori yang telah dijelaskan diatas maka ketika nilai mata uang melemah maka nilai ekspor

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Series1

(7)

24

akan mengalami peningkatan. Sebaliknya ketika nilai mata uang menguat maka nilai ekspor akan menurun. Berikut adalah data mengenai kurs mata uang rupiah terhadap dollar Amerika yang disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 3. Grafik Kurs Dolar Terhadap Rupiah Tahun 1994-2019

Sumber : Bank Indonesia (data diolah).

Gambar diatas menunjukkan trend kurs atau nilai dollar terhadap rupiah, terlihat bahwa nilai dollar terhadap rupiah menguat pada tahun 2016 dibanding tahun sebelumnya yaitu Rp 13.436,sedangkan pada tahun 2015 nilai tukar rupiah sebesar Rp13.795 atau melemah. Pada tahun 2018 nilai tukar melemah, pada harga Rp.

14.481, dan terakhir pada tahun 2019 nilai tukar menguat yaitu Rp. 13.901. Kasus melemah atau menguatnya nilai tukar atas dasar perkembangan jumlah uang yang beredar di masyarakat, sehingga ketika jumlah uang yang beredar semakin banyak akan mempengaruhi harga jual rupiah itu sendiri terhadap dollar. Atau bisa dikatakan melemah, karena dengan menukar satu dollar maka harus membutuhkan sebesar Rp14.481 sebagai contoh pada tahun 2018. Dilain sisi ada hal positif yaitu, harga

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000

1994 1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018

(8)

25

produk yang ditawarkan akan cenderung lebih murah, sehingga dapat meningkatkan nilai ekspor.

Pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan ekonomi yang dilihat dari jumlah memproduksi suatu barang dan jasa di suatu negara pada periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam persentase. Hal ini bisa mempengaruhi kesejahteraan maupun pendapatan masyarakat.Sehingga pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap perdagangan internasional bisa berupa impor ataupun ekspor (Yeni, 2015). Logikanya adalah ketika pertumbuhan ekonomi meningkat, maka barang yang diproduksi akan bertambah. Sehingga akan ada kecenderungan suatu negara untuk melakukan ekspor barang. Sehingga dengan melakukan ekspor ke negara lain maka nilai ekspor akan ikut meningkat. Berikut adalah grafik mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 1994-2019 :

Gambar 4. Grafik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 1994-2019

Sumber : Bank Indonesia (data diolah)

Gambar grafik diatas menunjukkan pertumbuhan ekonomi selama 25 tahun, terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015 sebesar 3,98 %, kemudian tahun 2016 turun menjadi 2,68 %. Artinya bahwa terjadi penurunan aktivitas

-15.00%

-10.00%

-5.00%

0.00%

5.00%

10.00%

(9)

26

ekonomi yang berdampak pada hasil produksi barang dan jasa sebesar 1,3%. Lalu pada tahun 2019 pertumbuhan ekonomi di Indonesia tercatat sebesar 5,02%, artinya bahwa terjadi peningkatan aktivitas ekonomi sehingga berdampak pada meningkatnya hasil produksi barang dan jasa pada tahun 2019, jika dibandingkan dengan tahun 2016.

Referensi

Dokumen terkait

Maka untuk keperluan analisa, manajemen harus tahu benar mengenai data: harga jual per unit, biaya variabel per unit, jumlahnya biaya tetap yang terdiri dari biaya tetap tunai

Sonuçlar Göller Yöresinde Yalancı akasya, Anadolu karaçamı ve Toros sediri ağaç türleri için bilinmeyen ağaç boyunu göğüs yüksekliği çapına göre belirlemede yeterli

Lakukan penggantian mesin EDC apabila langkah sebelumnya tidak berhasil (silahkan hubungi petugas BRI di kantor terdekat) 4 Display Error Tampilan menu EDC tidak. normal

Pada test case pembacaan pohon tabel ini bertujuan untuk memastikan bahwa pohon tabel yang dibuat sesuai dengan database target (tujuan). Pembacaan pohon tabel menggunakan

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati pengaruh aplikasi penambahan kalsium terhadap getah kuning yang terdapat pada buah

Thailand terkenal dengan sebutan negara gajah putih, negara gajah putih ini memungut cukai bukan berdasarkan kategori, melainkan langsung menunjuk pada

Sama halnya, jika manajemen berharap dapat memasuki sejurnlah negara secara cepat, sumber daya dan waktu yang dibutuhkan untuk mendirikan anak perusahaan yang

Selanjutnya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata tingkat Guru BK dengan umur kurang dari 30 tahun memiliki tingkat burnout yang lebih tinggi daripada