( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 1 PROGRAMA DESA. OLEH DARWIN RAUF,S.STBAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang nomor 16 tahun 2006 tentang system Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (SP3K) mengamanatkan bahwa programa penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan terdiri dari atas programa penyuluhan desa/kelurahan atau unit kerja lapangan, programa penyuluhan tingkat kecamatan atau BP3K, programa penyuluhan kabupaten, dan programa penyuluhan tingkatan lainnya.
Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor :25/Permentan/OT.140/5/
2014. Tanggal 13 Mei 2014, tentang Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan merupakan rencana yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan disusun setiap tahun memuat rencana tahunberikutnya dengan memperhatikan siklus anggaran pada masing – masing tingkatan dengan cakupan pengorganisasian, pengelolaan sumber daya sebagai pelaksanaan penyuluhan.
Penyelenggaraan penyuluhan di tingkat BP3K Kecamatan Oba Tengah disesuaikan dengan kondisi, potensi dan kebutuhan sasaran. BP3K Kecamatan Oba Tengah memiliki 14 (empat belas) wilayah binaan yang meliputi Desa Aketobatu, Desa Akedotilou, Desa Aketobololo, Desa Beringin Jaya, Kelurahan Akelamo, Desa Siokona, Desa Akesai, Desa Akeguraci, Desa Fanaha, Desa Togeme, Desa Yehu, Desa Lola, Desa Tauno, Desa Tadupi. Pencapaian pembangunan pertanian perikanan dan kehutanan senantiasa melibatkan peran aktif dalam proses perencanaan penyuluhan melalui musyawarah tingkat kecamatan. Dalam penyusunannya selalu memperhatikan keterpaduan dan kesinergian Programa Penyuluhan pada setiap tingkatan.
Agar penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan dapat berjalan secara strategis, produktif dan dapat menyelaraskan keterpaduan/dinas terkait, untuk itu perlu memiliki daya ungkit yang tinggi terhadap peningkatan produktivitas komoditas unggulan daerah dan pendapatan petani.
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 2 Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan informasi mengenai keadaan, masalah dan alternative pemecahan masalah untuk mencapai tujuan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lokalita, agar mampu merespon kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha dan untuk memberikan dukungan terhadap program Dinas/Instansi terkait.Guna menyediakan acuan bagi seluruh penyelenggaraan penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan sebagai dasar persamaan persepsi, gerak dan langkah dalam persiapan perencanaan dalam merancang bangun kegiatan penyuluahan, maka dipandang perlu untuk menerbitkan pedoman penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) Oba Tengah Kota Tidore Kepulauan Tahun 2016.
B. Tujuan
Maksud dan tujuan disusunnya programa penyuluhan pertanian ini adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan acuan dalam penyelenggaraan penyuluhaan pertanian bagi para penyelenggara penyuluh.
b. Memberikan acuan bagi penyuluh pertanian dalam menyusun rencana kegiatan penyuluhan pertanian.
c. Menyediakan bahan penyusunan perencanaan penyuluhan untuk disampaikan dalam forum musrenmbangtan tahun berikutnya.
C. Manfaat Programa Penyuluhan
Manfaat programa penyuluhan pertanian adalah untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan.
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 3 BAB IIKEADAAN UMUM
A. Deskripsi Umum Wilayah 1. Letak Geografi dan Topografi
Kelurahan Akelamo, Kecamatan Oba Tengah, Kota Tidore Kepulauan memilikii luas wilayah 149 ha dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 386 jiwa dan perempuan sebanyak 381 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 225 KK. Kelurahan Akelamo terletak dibagian barat pulau halmahera dengan ketinggian tempat 0 – 500 meter dpl berbatasan dengan :
Sebalah Utara berbatasan dengan : Wilayah Desa Aketobololo Sebelah Selatan berbatasan dengan : Wilayah Desa Siokona Sebelah Timur berbatasan dengan : Hutan
Sebelah Barat berbatasan dengan : Laut Halmahera
Kelurahan Akelamo yang berjarak ±0 km dari ibukota Kecamatan, jarak ke Ibu Kota Propinsi ±13 km dengan waktu tempuh ±30 menit dengan menggunakan sepeda motor, sedangkan jarak ke Ibu Kabupaten / Kota ±10 km dengan waktu tempuh ± 60 menit dengan menggunakan kapal Motor dan ±30 menit dengan menggunakan spitboat.
Sedangkan Desa Siokona, Kecamatan Oba Tengah, Kota Tidore Kepulauan memilikii luas wilayah 8,5 ha dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 204 jiwa dan perempuan sebanyak 179 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 107 KK. Desa Siokona terletak dibagian barat pulau halmahera dengan ketinggian tempat 0 – 500 meter dpl berbatasan dengan :
Sebalah Utara berbatasan dengan : Wilayah Kelurahan Akelamo Sebelah Selatan berbatasan dengan : Wilayah Desa Akesai Sebelah Timur berbatasan dengan : Hutan
Sebelah Barat berbatasan dengan : Laut Halmahera
Desa Siokona yang berjarak ±1 km dari ibukota Kecamatan, jarak ke Ibu Kota Propinsi ±14 km dengan waktu tempuh ±30 menit dengan menggunakan sepeda motor, sedangkan jarak ke Ibu Kabupaten / Kota ±10 km dengan waktu tempuh ± 60 menit dengan menggunakan kapal Motor dan ±30 menit dengan menggunakan spitboat.
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 4 2. Karakteristik Iklim dan LahanWilayah binaan Penyuluh Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona merupakan daerah pesisir pantai berangin lembab, yang dimanfaatkan untuk areal pemukiman sedangkan areal berbukit dan dataran rendah dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan dengan struktur tanah lempung berpasir dengan tungkat keasaman berkisar 5 – 7 pH.
dengan suhu antara 25oC – 40oC merupakan tipe iklim B1 (menurut Oldemen), Wilayah ini dipengaruhi oleh 2 musim yaitu : Musim hujan dan musim panas/
kemarau. Iklim di wilayah ini bervariasi dimana tergolong iklim basah, curah hujan pertahunnya rata-rata antara 199,02 mm pada tahun 2014, dan 254,7 mm pada tahun 2015 dengan rata-rata jumlah hari hujan antara 14 -20 hari hujan.
Tabel 1 : Data curah hujan lima (5) tahun terakhir.
N o
Bulan Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH
1. Januari 321 20 280 24 240 18 125 16 135 9
2. Pebruari 514 28 291,5 21 280 20 67 9 438,5 21
3. Maret 516 26 270 19 260 19 90 14 62 6
4. April 405 22 175 12 170 15 281 19 378 22
5. Mei 156 18 180 16 160 13 194 17 238 19
6. Juni 62 10 215 18 200 19 107,1 12 149 15
7. Juli 33 4 80 8 110 10 240 16 229,5 22
8. Agustus 102 14 75 5 60 8 30,1 11 360,5 26
9. September 101 14 301,2 24 80 4 612 10 309,5 17
10 Oktober 226 10 89 2 244 19 38 11 265 12
11 Nopember 472 25 259 14 250 20 141 19 239 18
12 Desember 253 26 303,3 27 265 25 463 23 252 22
J u m l a h 3161 217 2519 190 2319 190 2388,2 177 3056 209 Rata-rata 263,4 18,08 209,92 15,83 193,3 15,833 199,02 14,8 254,7 17,42
Sumber : Data Kecamatan Oba Tengah 2015
Berdasarkan data curah hujan tersebut diatas, maka dapat dilakukan penanaman usahatani perkebunan dan pertanian dengan pola tanam palawija dan horti yang didukung dengan sarana irigasi pedesaan.
B. DATA PRODUKSI USAHA TANI 1. Bidang Tanaman Pangan
Luas tanam, luas panen dan produksi tanaman pangan di wilayah binaan Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 2.
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 5 Tabel 2. Luas Areal Tanaman Tanaman Jagung, Tanaman Ubi Kayu, Tanaman Ubi Jalar di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah 2016N o
Desa/
Kelurahan
Jenis Tanaman Tanaman
Jagung (Ha)
Produksi (Ton)
Tanaman Ubi Kayu
(Ha)
Produksi (Ton)
Tanaman Ubi Jalar
(Ha)
Produksi (Ton)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Akelamo 1 2 0,5 1 0,5 1
2 Siokona 0,5 1 0,5 1 0,5 1
Sumber : Data Programa BP3K Kecamatan Oba Tengah 2016
Dengan melihat tabel diatas maka dapat dijelaskan bahwa luas areal tanaman Tanaman Jagung di Kelurahan Akelamo adalah 1 ha dengan produksi 2 ton/ha, komoditi Tanaman Ubi Kayu luas areal tanam 0,5 ha dengan produksi 1 ton/ha, sedangkan komoditi Tanaman Ubi Jalar luas areal tanam 0,5 ha dengan produksi 1 ton/ha. Sedangkan Desa Siokona luas areal tanaman Tanaman Jagung adalah 0,5 ha dengan produksi 1 ton/ha, komoditi Tanaman Ubi Kayu luas areal tanam 0,5 ha dengan produksi 1 ton/ha, sedangkan komoditi Tanaman Ubi Jalar luas areal tanam 0,5 ha dengan produksi 1 ton/ha. Dengan melihat luas areal tanam setiap komoditi yang ada pada tabel diatas maka perlu ditingkatkan lagi.
Untuk tanaman hortikultura / sayuran yang diushakan terdiri dari tanaman Tanaman Tomat, tanaman cabe keriting, tanaman kacang panjang, ketimun, kacang tanah. Adapun luas areal tanam tanaman tersebut dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini:
Tabel 3. Luas Areal Tanaman Sayuran di Kecamatan Oba Tengah No Nama Tanan Sayuran
dan Buah-buahan Luas (Ha) Produksi/panen
(kg) Keterangan
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
Tanaman Tomat Cabe Keriting Kacang Panjang Ketimun
Kacang Tanah
0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Jumlah 2,5
Sumber : Data IPW Penyuluh 2016
Dengan melihat tabel diatas maka dapat dijelaskan bahwa luas areal tanaman sayur-sayuran secara keseluruhan adalah 2,5 ha , dan jumlah produksi belum teridentifikasi. Diantara jenis komoditi yang ditanam, ada komoditi yang dominan yaitu ; komoditi tanaman tomat dengan luas areal tanam 0,5 ha,
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 6 kacang tanah dengan luas tanam 0,5 ha, kacang panjang 0,5 ha, dan cabe keriting 0,5 ha. Dengan melihat luas areal tanam setiap komoditi yang ada pada tabel diatas maka perlu ditingkatkan lagi.2. Bidang Peternakan
Adapun populasi dan produktifitas peternakan secara terperinci dapat di lihat pada tabel 4 dibawah ini.
Tabel 4. Jumlah Ternak Besar di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah 2016
No Desa/ Kelurahan Jenis (ekor)
Jumlah Jantan Betina
1 2 3 4 5
1 Akelamo 12 60 72
2 Siokona 4 17 21
Sumber : Data IPW Penyuluh 2016
Dari tabel diatas dapat di ketahui bahhwa populasi ternak besar di Kelurahan Akelamo sebanyak 72 ekor dan populasi ternak besar yang ada di Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah sebanyak 21 ekor. Sehingga cukup baik untuk dikembangkan.
Tabel 5. Jumlah Ternak Kecil di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kec.
Oba Tengah 2016
No Desa/ Kelurahan Jenis (ekor)
Jumlah Jantan Betina
1 2 3 4 5
1 Akelamo 30 60 90
2 Siokona 12 32 44
Sumber : Data IPW Penyuluh 2016
Dari tabel diatas dapat di ketahui bahhwa populasi ternak kecil di Kelurahan Akelamo sebanyak 90 ekor dan populasi ternak kecil yang ada di Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah sebanyak 44 ekor. Sehingga cukup baik untuk dikembangkan.
Tabel 6. Jumlah Ternak Unggas di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kec.
Oba Tengah 2016
No Desa/ Kelurahan Jenis (ekor)
Jumlah Jantan Betina
1 2 3 4 5
1 Akelamo 260 420 680
2 Siokona 135 253 388
Sumber : Data IPW Penyuluh 2016
Dari tabel diatas dapat di ketahui bahhwa populasi ternak unggas di Kelurahan Akelamo sebanyak 680 ekor dan populasi ternak unggas yang ada di
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 7 Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah sebanyak 388 ekor. Sehingga cukup baik untuk dikembangkan.3. Bidang Perikanan
Adapun jenis tangkapan dan produktifitas perikanan secara terperinci dapat di lihat pada tabel 7 dibawah ini.
Tabel 7. Data jenis ikan hasi tangkapan nelayan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah tahun 2016
No Komoditas Jenis Tangkapan
Ikan Komo Ikan Sorihi Ikan Dolosi
1 Perikanan Laut √ √ √
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa komoditi perikanan dalam Wilayah Kecamatan Oba Tengah dibagi atas perikanan laut yang hasil tangkapannya berupa ikan pelagis yaitu : komo, sorihi dan dolosi.
4. Bidang Perkebunan
Data luas tanam, luas panen, komodias Perkebunan disajikan pada tabel 8.
Tabel.8 Data luas tanam/panen, produktivitas dan jumlah produksi komoditas Perkebunan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah 2016
No Desa/
Kelurahan
Jenis Komoditi
Kelapa (ha) Kakao (ha) Cengkeh (ha) Pala (ha)
1 Akelamo 30 4 5 8
2 Siokona 2,5 0,5 1 1
Sumber : Data BP3K Oba 2016
Dengan melihat tabel diatas maka dapat dijelaskan bahwa Diantara jenis komoditi yang ditanam di Kelurahan Akelamo ada komoditi yang dominan yaitu ; komoditi kelapa dengan luas tanam/panen 30 ha, komoditi kakao dengan luas tanam/panen 4 ha, komoditi cengkeh dengan luas tanam/panen 5 ha, komoditi pala dengan luas tanam/panen 1 ha. Sedangkan di Desa Siokona komoditi yang dominan yaitu ; komoditi kelapa dengan luas tanam/panen 2,5 ha, komoditi kakao dengan luas tanam/panen 0,5 ha, komoditi cengkeh dengan luas tanam/panen 1 ha, komoditi pala dengan luas tanam/panen 1 ha. Dengan melihat luas areal tanam/panen setiap komoditi yang ada pada tabel diatas maka perlu ditingkatkan lagi, sehingga produksi panennya dapat lebih meningkat lagi.
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 8 Data luas areal tanaman buah-buahan, luas panen, produktivitas dan jumlah produksi komodias Perkebunan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona disajikan pada tabel 9.Tabel 9. Luas Areal Tanaman Buah-buahan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah 2016
No Desa / Kelurahan
Jenis Buah-buahan Pisang
(ha)
Sukun (ha)
Jeruk (ha)
Rambutan (ha)
Durian (ha)
1 2 3 4 5 6
1 Akelamo 8 - 5 1 1
2 Siokona 1 - 0,5 0,5 0,5
Sumber : Data IPW Penyuluh 2016
Dengan melihat tabel diatas maka dapat dijelaskan bahwa Diantara jenis komoditi yang ditanam di Kelurahan Akelamo ada komoditi yang dominan yaitu ; komoditi pisang dengan luas tanam 8 ha, Komoditi jeruk dengan luas tanam 5 ha, komoditi rambutan 1 ha, , disusul dengan komoditi durian dengan luas tanam 1 ha. Sedangkan di desa Siokona . komoditi yang dominan yaitu ; komoditi pisang dengan luas tanam 1 ha, Komoditi jeruk dengan luas tanam 0,5 ha, komoditi rambutan 0,5 ha, , disusul dengan komoditi durian dengan luas tanam 0,5 ha.
5. Bidang Kehutanan
Komoditi kehutanan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah diperbanyak melalui kegiatan KBR, jenis tanaman yang diperbanyak antara lain tanaman Mahoni, Jati, Super, Binuang dan Samama. Adapun luas kawasan hutan secara terperinci dapat di lihat pada tabel 10 dibawah ini.
Tabel 10. Luas areal tanam komoditi kehutanan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kec.Oba Tengah
No Desa/
Kelurahan
Jenis Kayu
Jumlah Pohon Mahoni
(ha)
Jati Super
(ha)
Binuang (ha)
Samama (ha)
1 Akelamo 1 - - - 2.500
2 Siokona - - - - -
Sumber data : Dinas Pertanian dan Kehutanan 2016
Dengan melihat tabel diatas maka dapat dijelaskan bahwa Diantara jenis komoditi kayu yang ditanam di Kelurahan Akelamo ada komoditi yang dominan yaitu ; komoditi kayu mahoni dengan luas tanam 1 ha, dengan jumlah pohon sebanyak 2.500 pohon. Sedangkan di Desa Siokona belum ada.
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 9 C. KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG PENYULUHAN.Dalam upaya pemenuhan kebutuhan pokok khususnya pangan perlu memperhitungkan jumlah penduduk dengan produksi yang dihasilkan melalui kemampuan penerapan teknologi. Ada beberapa program pemerintah yang telah di lakukan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah beberapa tahun terahir yaitu :
1. PTT Tanaman Jagung
2. Bantuan Bibit Ternak Sapi Bali 3. Perikanan Laut
4. P2BN (Demplot dan Demfarm) 5. KBR dan Gerhan
D. SUMBER DAYA MANUSIA ( SDM ) 1. Data Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah binaan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah sampai dengan tahun 2016 disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11. Data Penyebaran Penduduk di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah Tahun 2016.
No Desa/ Kelurahan Jenis Kelamin
Keterangan Pria Wanita Jumlah
1 2 3 4 5 6
1 Akelamo 386 381 767 KK 225
2 Siokona 204 179 383 KK 107
Sumber : Data Sekunder Desa 2016
Melihat tabel diatas menunjukan bahwa penduduk di Kelurahan Akelamo berjumlah 767 jiwa yang terdiri dari penduduk laki – laki sebanyak 386 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 381 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 225 KK, yang dominan berjenis kelamin pria, hal ini menjadi salah satu potensi dalam pelaksanaan kegaiatan usaha tani karena tenaga kerja pria lebih banyak dan cenderung bergerak di sector pertanian dan perikanan. Sedangkan di Desa Siokona menunjukan bahwa penduduk berjumlah 383 jiwa yang terdiri dari penduduk laki – laki sebanyak 204 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 179 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 107 KK, yang dominan berjenis kelamin pria, hal ini menjadi salah satu potensi dalam pelaksanaan kegaiatan usaha tani karena tenaga kerja pria lebih banyak dan cenderung bergerak di sector pertanian dan perikanan.
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 10 2, Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur.Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur di wilayah binaan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamtan Oba Tengah, pada usia produktif yaitu umur 20 Tahun s/d 60 Tahun.dapat dilihat pada Tabel 12 dibawah ini.
Tabel 12. Jumlah Penduduk Menurut Umur Wilayah binaan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamtan Oba Tengah 2016
No Desa/ Kelurahan 0-20 21-40 41-60 < 60
1 Akelamo 258 336 125 48
2 Siokona 110 164 82 27
Sumber : Data Monografi Kecamatan Oba Tengah Tahun 2016
3. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan.
Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan yang ada di wilayah binaan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Data Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kec. Oba Tengah
No Desa/
Kelurahan
Jumlah Penduduk (Jiwa) Belum/tidak/putus
sekolah SD
Tamat SD dan sederajat
Tamat SLTP sederajat
Tamat SLTA sederajat
Tamat perguruan
tinggi
1 Akelamo 120 180 320 125 22
2 Siokona 98 124 86 68 7
Sumber Data : Programa BP3K Oba 2016
4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian.
Tabel 14. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah
No Desa/
Kelurahan
Kelasifikasi Lapangan Kerja Petani Nelayan PNS TNI /POLRI Swast Jlh
a Lain-lain
1 2 4 5 6 7 8 9 10
1 Akelamo 60 30 12 4 22 82
2 Siokona 15 10 - - 6 25
Sumber Data Kecamatan Oba Tengah 2016 5. Kelembagaan petani
Kelembagaan petani yang ada terdiri dari Gapoktan / Kelompoktani yang tersebar di Kelurahan Akelamo 1 (Satu) Gapoktan. Sedangkan di Desa Siokona belum terbentuk Gapoktan. Untuk lebih jelasnya data kelembagaan petani dapat di lihat pada tabel 15 dibawah ini.
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 11Tabel 15 : Data Kelembagaan Petani di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah 2016
Sumber : Data Programa BP3K Oba Tengah 2016
`Dari tabel tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa sampai dengan akhir tahun 2016 kelembagaan petani yang ada di Kelurahan Akelamo Kecamatan Oba Tengah sebanyak 6 kelompoktani. Sedangkan di Desa Siokona sebanyak 1 kelompok tani ternak.
6. Data Kelompok Tani, Gapoktan.
Wilayah binaan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona dengan jumlah kelompoktani sebanyak 8 kelompok tani serta klasifikasi kelas kelompok. Secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16.Jumlah Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah
No
Jenis Kelompok Tani
Jumlah Kelompok dan Klasifikasinya
Pemula Lanjut Utama Madya
1 Pertanian 1 1 - -
2 Peternakan 3 - - -
3 Perikanan 1 - - -
4 Kehutanan 1 - - -
Jumlah 6 1 - -
Sumber : BP3K Kecamatan Oba Tengah Tahun 2016 7. Ketenagaan Penyuluh
Tenaga Penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan yang ada di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah dan melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penyuluh sebanyak 4 orang, dengan rincian menurut wilayah binaan masing masing. Tenaga Penyuluh Pertanian sebanyak 1 orang, tenaga Penyuluh Peternakan sebanyak 1 orang Penyuluh Kehutanan sebanyak 1 orang dan Penyuluh Perikanan sebanayak 1 orang
E. PENUNJANG PENYULUHAN 1. Kelembagaan Penunjang
Kelembagaan penunjang adalah Dinas terkait dan lembaga lain yang dapat menunjang kegiatan penyuluhan dapat di lihat pada tabel 17 di bawah ini :
No Desa/
Kelurahan
Jenis Kelompok dan Jumlah Kelompok Tani
Pertanian Peternakan Perikanan Kehutanan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7
1 Akelamo 2 2 1 1 6
1. Siokona - 1 - - 1
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 12 Tabel 17: Data kelembagaan Penunjang.di Wilayah binaan Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba TengahNo Desa/
Kelurahan
Koperasi /KUD
Kios Saprodi
BRI UPT Dinas
RPH Pasar Jlh
1. Akelamo 1 - - - -
2 Siokona - - - -
Sumber : Data Programa BP3K Oba 2016
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa kelembagaan penunjang kegiatan penyuluhan yang ada di Kelurahan Akelamo Kecamatan Oba Tengah yang dominan adalah kelembagaan koperasi. Sedangkan di Desa Siokona kelembagaan penunjang belum ada.
2. Sarana / Fasilitas Usahatani.
Fasilitas usahatani yang ada di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah Tahun 2016, disajikan secara terinci pada Tabel 18 Tabel 18. Data Fasilitas Usahatani yang ada di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah Tahun 2016
No Jenis Fasilitas Jumlah Unit Keterangan
1 Hand Traktor 1 Baik
2 Traktor Besar - Belum ada
3 Hand Sprayer 8 Baik
4 Cangkul 60 Baik
Sumber : Data Programa BP3K Kecamatan Oba Tengah 2016
Fasilitas penunjang yang ada sekarang ini masih di anggap belum mencukupi kebutuhan usaha tani. Untuk memenuhi kekurangan sarana/ fasilitas usaha tani ini maka dipandang perlu sarana atau fasilitas berupa Traktor besar perlu diupayakan pengadaan demi untuk menunjang kebutuhan usaha tani.
3. Administrasi Pemerintahan
Wilayah binaan di Kelurahan Akelamo Kecamatan Oba Tengah terdiri dari 1 (satu) unit Kantor Kelurahan yang dilengkapi dengan berbagai bidang Staf kelurahan. Sedangkan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah terdiri dari 1 (satu) unit Kantor Desa yang dilengkapi dengan berbagai bidang staf Desa mulai dari perangkat RT, RW. LMD, BPD. Dan lain-lainnya.
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 13 F. MENETAPKAN FAKTOR PENENTU1. Impact Point Teknis
Hasil identifikasi faktor penentu (impact point) Teknis wilayah binaan di Kelurahan Akelamo dan Siokona Kecamatan Oba Tengah dapat dilihat pada Tabel 19 berikut ini.
Tabel 19. Impact Point Teknis wilayah binaan Di Kelurahan Akelamo dan desa Siokona Kecamatan Oba Tengah
No Jenis Komoditi Impact Point Tingkat Penerapan(%) 1 Tanaman Jagung 1. Pengendalian PHT
2. Panen dan pasca panen 3. Manfaat pupuk
30%
40 % 40%
2 Tanaman Ubi Kayu
1. Pengolahan Hasil 2. Pengendalian PHT 3. Pemupukan berimbang
40%
40%
45%
3 Tanaman Tomat
1. Pengendalian PHT 2. Pemupukan Organik 3. Pola tanam
45%
45%
45%
4 cabe
1. Pengenalan HAPEN 2. Pengendalian HAPEN 3. Pemupukan Berimbang
50%
45%
40%
5 Bawang Merah
1. Pengolahan Tanah 2. Pengunaan Pupuk 3. Pengendalian HAPEN
15%
15%
15%
6 Kacang Tanah
1. Pemnfaatan pupuk 2. Pengendalian HAPEN 3. Teknik Budidaya
45%
45%
30%
7 Jeruk Manis
1. Pola Tanam
2. Pengendalian HAPPEN 3. Pupuk berimbang
15%
15%
15%
8 Kelapa
1. Pengenalan HAPEN 2. Pemelihan bibit 3. Penggunaan pupuk
35%
25%
30%
9 Kakao
1. Pengedalian PHT 2. Pola tanam 3. Syarat Tumbuh
45%
40%
40%
10 Pala
1. Penerapan tehnologi 2. Pengendalian PHT 3. Pemelihan Bibit unggul
50%
40%
40%
11 Ternak Sapi
1. Pemanfatan limbah 2. Manfaat Kandang 3. Penyakit Brucelosis
35%
45%
30%
12 Ternak Unggas
1. Vaksinasi
2. Kebersihan Kandang
45%
25%
13 Ternak Kambing
1. Pemberian pakan 2. Pengendalian penyakit 3. Perkandangan
50%
45%
40%
14 Hutan
1. Konservasi Hutan 2. Budidaya Tanaman Jati
45%
20%
15 Perikanan Laut 1. Penanganan Hasil Tangkap 2. Pengolahan Hasil Tangkap
25%
25%
Sumber ; Data Olahan Impac Poin 2016
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 14 2. Impact Point Sosial dan EkonomiHasil identifikasi faktor penentu (impact point) sosial dan ekonomi wilayah binaan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah Tengah dapat dilihat pada Tabel 20 berikut ini.
Tabel 20. Impact Point Sosial dan Ekonomi wilayah binaan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah
No Uraian Impact Point Tingkat.
Penerapan (%) 1 Sosial 1. Sistem pertanggungjawaban Pengurus
Kelompok.
2. Kerja sama antar kelompok
3. Ketaatan anggota terhadap rencana kegiatan.
4. Kemampuan mencari informasi 5. Adminitrasi kelompok
6. Kemitraan dengan lembaga lain
25,5
30,2 30.4 40.3 35,5 25.4
2 Ekonomi 1. Pemupukan modal kelompok 35,5
Sumber : Data Hasil Olahan Impac Poin 2016
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 15 BAB IIIT U J U A N
A. ASPEK TEKNIS ( PERILAKU) 1.TANAMAN PANGAN
Tanaman Tanaman Jagung
Peningkatan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman Tanaman Jagung dari 45% menjadi 50%
Meningkatkan pengetahuan petani dalam penanganan pasca panen dari 45% menjadi 50%
Meningkatkan Pengetahuan petani tentang manfaat dan keguanaan pupuk dari 40% menjadi 45%
Tanaman Tanaman Ubi Kayu
Meningkatkan keterampilan petani dalam pengolahan hasil dari 35%
menjadi 40%
Meningkatkan pengendalian hama secara alami dari dari 35% menjadi 40%
Meningkatkan pengetahuan petani tentang pemupukan berimbang dari 40% menjadi 45%
Tanaman Tanaman Ubi Jalar
Meningkatkan keterampilan petani dalam pengendalian hama penyakit dari 30 % menjadi 35%
Meningkatkan keterampilan penangan pasca panen dari 30% menjadi 35%
Penerapan cara pemupukan berimbang sesuai anjuran dari 30% menjadi 35%
2. HORTIKULTURA Tanaman Tanaman Tomat
Meningkatkan keterampilan petani dalam pengendalian hama penyakit dari 45% menjadi 50%
Meningkatkan pengetahuan petani tentang penggunaan pupuk organik dari 45% menjadi 50%
Menerapakan pola tanam yang sesuai anjuran dari 45% menjadi 50%
Tanaman Cabai Keriting
Meningkatkan pengetahuan petani tentang pengenalan hama penyakit dari 50% menjadi 55%
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 16 Meningkatkan keterampilan petani tentang pengendalian hama terpadu dari 45% menjadi 50%
Melakukan pemupukan berimbang pada tanaman cabe yang sesuai anjuran dari 40% menjadi 45%
Tanaman Kacang Panjang
Meningkatkan Pengetahuan petani tentang peknik pengolahan tanah dari 15% menjadi 20%
Meningkathan pengetahuan petani tentang pemupukan berimbang dari 155 menjadi 20%
Meningkatkan ketrampilan petani tentang cara pengendalian Hama penyakit dari 15% menjadi 20%
Tanaman Ketimun
Meningkatkan Pengetahuan petani tentang peknik pengolahan tanah dari 15% menjadi 20%
Meningkathan pengetahuan petani tentang pemupukan berimbang dari 155 menjadi 20%
Meningkatkan ketrampilan petani tentang cara pengendalian Hama penyakit dari 15% menjadi 20%
Tanaman Kacang Tanah
Meningkatkan keterampilan petani tentang keguanaan pupuk dari 45%
menjadi 50%
Meningkatkan pengetahuan petani tentang pengendalian hama terpadu dari 45% menjadi 50%
Meningkatkan ketrampilan petani tentang teknik budidaya dari 30%
menjadi 35%
3. PERKEBUNAN Tanaman Kelapa
Meningkatkan keterampilan petani dalam pembuatan bakteri pengengendalian hama saxava dari 35% menjadi 40%
Meningkatkan ketrampilan petani tentang pemelihan bibit unggul dari 255 menjadi 30%
Melakukan pemupukan berimbang dari 30% menjadi 35%
Tanaman Kakao
Meningkatkan keterampilan petani dalam pengendalian hama dari 45%
menjadi 50%
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 17 Menerapkan pola tanam yang sesuai anjuran dari 40% menjadi 45%
Meningkatkan pengetahuan petani tentang syarat tumbuh yang baik pada tanaman kakao dari 40% menjadi 45%
Tanaman Cengkeh
Menerapkan tehnologi baru pada tanaman pala dalam meningkatkan produksi dari 50% menjadi 55%
Meningkatkan keterampilan petani dalam penanggulangan Hama penyakit Gugur Buah Muda dari 40% menjadi 45%
Meningkatkan ketrampilan petani tentang pemilihan bibit unggul dari 40%
menjadi 45%
Tanaman Pala
Menerapkan tehnologi baru pada tanaman pala dalam meningkatkan produksi dari 50% menjadi 55%
Meningkatkan keterampilan petani dalam penanggulangan Hama penyakit Gugur Buah Muda dari 40% menjadi 45%
Meningkatkan ketrampilan petani tentang pemilihan bibit unggul dari 40%
menjadi 45%
4. PETERNAKAN Ternak Sapi
Meningkatkan pengetahuan tentang pemanfatan limbah pertanian sebagai pakan ternak dari 25% menjadi 30%
Meningkatkan pengetahuan tentang pemanfaatan limbah ternak sebagai pupuk organik dari 25% menjadi 30%
Meningkatkan pengetahuan peternak tentang manfaat dan kegunaan kandang pada Ternak Sapi dari 25% menjadi 30%
Meningkatkan pengetahuan peternak tentang penyakit Brucelosis dari 30%
menjadi 35%
Meningkatkan pengetahuan peternak tentang cara penggemukan Ternak Sapi dari 25% menjadi 35%
Ternak Unggas
Meningkatkan pengetahuan peternak tentang pencegahan penyakit ND/Tetelo yang baik dari 25% menjadi 30%
Meningkatkan pengetahuan peternak tentang pembuatan mesin penetas dan pengelolaannya dari 25% menjadi 30%
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 18 Meningkatkan pengetahuan peternak tentang pembuatan kandang ayam sistem litter dan batterey dari 25% menjadi 30%
Meningkatkan pengetahuan peternak tentang cara beternak ayam buras yang baik dari 30% menjadi 40%
Meningkatkan pengetahuan peternak tentang kebersihan kandang dari 30% menjadi 35%
Meningkatkan pengetahuan peternak tentang cara membuat induk buatan dari 30% menjadi 40%
Ternak Kambing
Meningkatkan Pengetahuan peternak dalam pemberian pakan yang sehat dari 30% menjadi 35%
Meningkatkan pengetahuan peternak terntang penyakit scabies dari 35%
menjadi 40%
Meningkatkan pengetahuan peternak tentang cara beternak Kambing yang baik dari 30% menjadi 40%
Menerapk4an sistem perkandangan dari 40% menjadi 45%
5. KEHUTANAN Hutan Lindung
Meningkatkan pengetahuan petani tentang fungsi Hutan Mangrove dari 40% menjadi 45%
Meningkatkan pengetahuan petani tentang pentingnya kawasan hutan lindung dari 35% menjadi 40%
Meningkatkan ketrampilan petani tentang perawatan kayu jati dari 20%
menjadi 25%
6. PERIKANAN Perikanan Laut
Meningkatkan ketrampilan nelayan tentang pengendaliah hasil tangkap dari 25% menjadi 30%
Meningkatkan ketrampilan nelayan tentang pengolahan hasil tangkap dari 25% menjadi 30%
B. ASPEK SOSIAL
Membangun hubungan dengan instansi terkait dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan pelaku utama dan pelaku usaha
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 19 C. ASPEK EKONOMI Memperkuat kelembagaan kelompoktani untuk mengarahkan kearah agribisnis dalam menopang kemandirian kelompok
Kemampuan kelompoktani-nelayan dalam pemupukan modal kelompok atau perorangan baru dilakukan oleh petani masih kurang
D. ASPEK TEKNIS (NON PERILAKU)
1. TANAMAN PANGAN Tanaman Jagung
Membuka Akses Pasar Keluar daerah
Pengadaan Sarana pengolahan hasil
Pengembangan Home industri pengolahan Hasil Tanaman Ubi Kayu
Membuka Akses Pasar Keluar daerah
Pengadaan Sarana pengolahan hasil
Pengembangan Home industri pengolahan Hasil Tanaman Ubi Jalar
Membuka Akses Pasar Keluar daerah
Pengadaan Sarana pengolahan hasil
Pengembangan Home industri pengolahan Hasil 2. TANAMAN HORTIKULTURA
Tanaman Tomat
Pengadaaan sarana produksi
Pengendalian harga
Pengembangan Home industri pengolahan Hasil Cabe Keriting
Pengadaan sarana Produksi
Pengembangan Home Industri
Pengendalian harga Kacang Panjang
Pengadaan Sarana Produkasi
Pengendalian harga Ketimun
Pengadaan Benih Bersertifikasi
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 20 Pengendalian harga Kacang Tanah.
Pengadaan Benih Bersertifikasi
Pengendalian harga 3. TANAMAN PERKEBUNAN Tanaman Kelapa
Pengendalian harga
Pengembangan industri Tanaman Kakao
Membuka akses pasar ke luar daerah
Mengadakan latihan pengolahan hasil Tanaman Cengkeh
Pengendalian harga
Pengembangan industri Tanaman Pala
Mengadakan pelatihan pengolahan hasil guna menambah nilai ekonomis
Pengendalian harga 4. PETERNAKAN
Ternak Sapi
Peremajaan ternak
Pengadaan sarana Vaksinasi
Penggemukan Ternak Sapi
Sanitasi Kandang Ternak Sapi
Pemanfaatan limbah Ternak Sapi
Pengobatan Ternak Sapi Ternak Ternak Unggas
Pembuatan kandang sistem Litter
Pembuatan kandang sistem Batterey
Pembuatan mesin Penetas
Pembuatan induk buatan
Sanitasi kandang ayam
Pengobatan ternak Ternak Unggas Ternak Ternak Kambing
Pembuatan kandang Ternak Kambing yang baik
Pengadaan Obat-obatan scabies pada ternak Ternak Kambing
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 21 Sanitasi Kandang Ternak Kambing
Pemanfaatan limbah ternak Ternak Kambing
Pengobatan ternak Ternak Kambing 5. KEHUTANAN
Rehabilitasi hutan 6. PERIKANAN
Perikanan Laut
Pengadaan Sarana dan Prasarana
Membuka akses pasar ke luar daerah E. ASPEK SOSIAL
Agar kesadaran petani terhadap kelompok tani meningkat F. ASPEK EKONOMI
Petani dapat mengakses informasi pasar
Petani dapat membina kerja sama dengan pelaku usaha
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 22 BAB IVM A S A L A H
A. ASPEK TEKNIS ( MASALAH PERILAKU ) 1. TANAMAN PANGAN
Tanaman Tanaman Jagung
Baru 45% petani yang terampil pengendalian hama dan penyakit
Baru 45% petani yang terampil dalam penanganan pasca panen
Baru 45% petani yang mengetahui tentang manfaat dan kegunaan pupuk Tanaman Tanaman Ubi Kayu
Baru 45% petani yang terampil dalam pengolahan hasil
Baru 35% petani yang mau mengendalikan hama secara alami
Baru 40% petani yang mengetahui tentang pemupukan berimbang Tanaman Tanaman Ubi Jalar
Baru 30% petani yang keterampilan dalam pengendalian hama
Baru 30% petani yang terampil dalam penanganan hasil panen
Baru 30% petani yang mengetahui cara penggunaan pupuk sesuai anjuran
2. HORTIKULTURA Tanaman Tanaman Tomat
Baru 45% petani yang keterampil dalam pengendalian hama penyakit
Baru 45% petani yang mengetahui tentang manfaat penggunaan pupuk organik
Baru 45% petani yang mau menerapakan pola tanam sesuai anjuran Tanaman Cabe Keriting
Baru 50% petani yang mengetahui tentang hama penyakit pada tanaman cabe
Baru 45% petani yang terampilan petani tentang pengendalian hama terpadu
Baru 35% petani yang mau melaksanakan pemupukan berimbang yang sesuai anjuran
Tanaman Kacang Panjang
Baru 15% petani mengetahui tentang teknik pengolahan tanah yang baik
Baru 15% petani mengetaahui tentang pemupukan berimbang
Baru 15% petani mengetahui tentang pengendalian hama penyakit
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 23 Tanaman Ketimun Baru 15% petani mengetahui tentang teknik pengolahan tanah yang baik
Baru 15% petani mengetaahui tentang pemupukan berimbang
Baru 15% petani mengetahui tentang pengendalian hama penyakit Tanaman Kacang Tanah
Baru 45% petani yang terampil dalam pembuatan pupuk organik
Baru 45% petani yang mengetahui tentang pengendalian hama terpadu secara benar
3. PERKEBUNAN Tanaman Kelapa
Baru 55% petani yang mengetahuan tentang hama penyakit PHT
Baru 30% petani mengetahui tentang pemilihan bibit unggul
Baru 30% petani mengetahui tentang pengunaan pupuk berimbang Tanaman Kakao
Baru 45% petani yang terampil dalam pengendalian hama
Baru 40% petani yang Menerapkan pola tanam yang sesuai anjuran
Baru 40% mengetahui tentang syarat tumbuh pada tanaman kakao Tanaman Cengkeh
Baru 55% petani yang mengetahuan tentang hama penyakit PHT
Baru 30% petani mengetahui tentang pemilihan bibit unggul
Baru 30% petani mengetahui tentang pengunaan pupuk berimbang Tanaman Pala
Baru 50% petani yang mau Menerapkan tehnologi baru pada tanaman pala
Baru 50% petani yang terampil dalam penanggulangan hama penyakit
Baru 40% petani trampil ddalam pemelihan bibit unggul 4. PETERNAKAN
Ternak Sapi
Baru 25% peternak yang terampil dalam mengolah limbah pertanian menjadi pakan ternak
Baru 25% peternak yang mengetahui tentang manfaat sanitasi kandang pada Ternak Sapi
Baru 30% peternak yang Mengetahui tentang manfaat dan kegunaan kandang
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 24 Baru 25 % peternak yang terampil dalam mengolah limbah ternak menjadi pupuk organik
Baru 25 % peternak melakukan penggemukan Ternak Sapi Ternak Unggas
Baru 25% peternak yang mengetahui tentang pencegahan penyakit ND/Tetelo
Baru 30% peternak yang mau melakukan sanitasi kandang ternak
Baru 25% peternak yang mengertahui tentang mesin penetas
Baru 25% peternak yang mengetahui tentang induk buatan Ternak Kambing
Baru 30% peternak yang mengetahui tentang pemberian pakan yang baik
Baru 35% peternak yang mengetahui tentang penyakit scabies
Baru 40% peternak yang mengetahui Sistem perkandangan yang baik
Baru 30% peternak yang mau melakukan sanitasi kandang 5. KEHUTANAN
Hutan Lindung
Baru 45% petani yang menjaga pelestarian hutan mangrove
Baru 35% petani yang mengetahui tentang pentingnya konservasi hutan lindingg
Baru 20% petani yang trampil dalam perawatan tanaman kayu jati 6. PERIKANAN
Perikanan Laut
Baru 25% petani mengetahui tentang penanganan hasil tangkap
Baru 25% petani mengetahui tentang pengolahan hasil tangkap B. ASPEK SOSIAL
Baru 30% lembaga petani yang Membangun hubungan dengan instansi terkait dalam peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan pelaku utama dan pelaku usaha
C. ASPEK EKONOMI
Masih kurangnya pemberdayaan kelompoktani dan nelayan dalam beragribisnis serta menunjang kemandirian kelompok
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 25 D. ASPEK TEKNIS ( MASALAH NON PERILAKU )1. TANAMAN PANGAN Tanaman Jagung
Belum maksimalnya peningkatan produksi Tanaman Jagung
Belum dilakukan secara baik penangan pasca panen Tanaman Jagung Tanaman Ubi Kayu
Belum dimanfaakan pengolahan limbah tepung kasava
Penerapan tehnologi masih tradisional Tanaman Ubi Jalar
Belum maksimalnya peningkatan produksi Tanaman Ubi Jalar
Belum adanya sarana produksi yang memadai 2. TANAMAN HORTIKULTURA
Tanaman Tomat
Pengadaaan sarana produksi masih seadanya
Belum adanya Sekolah Lapang Pengendalian hama tanaman (SL-PHT) Tanaman Cabe Keriting
Pengendalian hama masih dilakukan secara kimiawi
Belum adanya SL-GAP tanaman cabe Tanaman Kacang Panjang
Belum tersedianya bibit yang baik
Belum adanya SL-GAP tanaman bawang Tanaman Ketimun
Belum tersedianya bibit yang baik
Penanganan pasca panen masih bersifat tradisional Tanaman Kacang Tanah.
Tidak adanya Pengadaan Benih Bersertifikasi
Belum ada Pengendalian hama secara terpadu
Pengolahan Hasil masih sederhana 3. TANAMAN PERKEBUNAN
Tanaman Kelapa
Belum dilakukan Penanggulangan Hama Penyakit saxava
Peremajaan Kelapa Tanaman Kakao
Belum adanya usaha membuka akses pasar ke luar daerah
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 26 Tanaman Cengkeh Belum adanya usaha membuka akses pasar ke luar daerah Tanaman Pala
Mengadakan pelatihan pengolahan hasil guna menambah nilai ekonomis 4. PETERNAKAN
Ternak Sapi
Belum dilakukannya Penanggulangan penyakit mata pada Ternak Sapi
Belum dilakukannya vaksinasi secara masal pada Ternak Sapi
Belum dilakukannnya peremajaan Ternak Sapi secara baik
Belum adanya Pengadaan sarana Vaksinasi untuk Ternak Sapi
Belum dilakukannya Penggemukan Ternak Sapi secara baik
Belum dilakukannya Sanitasi Kandang Ternak Sapi secara rutin
Belum dilakukannya Pemanfaatan limbah Ternak Sapi yang baik
Belum dilakukannya Pengobatan Ternak Sapi secara massal Ternak Unggas
Belum dilakukannya Pembuatan kandang sistem Litter
Belum dilakukannya Pembuatan kandang sistem Batterey
Belum dilakukannya Pembuatan mesin Penetas yang baik
Belum dilakukannya Pembuatan induk buatan yang baik
Belum dilakukannya Sanitasi kandang ayam secara rutin
Belum dilakukannya Pengobatan ternak Ternak Unggas secara massal Ternak Kambing
Belum dilakukannya Pembuatan kandang Ternak Kambing yang baik
Belum dilakukannya Pengadaan Obat-obatan scabies pada ternak Ternak Kambing
Belum dilakukannya Sanitasi Kandang Ternak Kambing secara rutin
Belum dilakukannya Pemanfaatan limbah ternak Ternak Kambing dengan baik
Belum dilakukannya Pengobatan ternak Ternak Kambing secara massan 5. KEHUTANAN
Masih adanya lahan keritis diluar kawasan hutan yang tidak produktif 6. PERIKANAN
Perikanan Laut
Belum dilakukannya penanganan hasil tangkap dengan baik
Belum dilakukannya pengolahan hasi tangkap dengan baik
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 27 E. Aspek Sosial Kelompok tani belum berfungsi dengan baik F. Aspek Ekonomi
Jarak pasar yang relatif jauh dari lokasi lahan pertanian
Keberadaan tengkulak yang lebih banyak dari pelaku usaha
( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST)
Page 28 BAB VCARA MENCAPAI TUJUAN
Kegiatan Penyuluhan Pertanian akan efektif dan efisien apabila dilakukan secara terpadu dengan kegiatan pengaturan dan pelayanan yang kesemuanya terfokus kepada kebutuhan dan kepentingan petani, sehingga perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap para petani dapat terwujud dalam praktek usaha mereka sehari-hari. Untuk mengetahuai penetapan rencana kegiatan penyuluhan untuk mencapai tujuan dapat di lihat pada lampiran 1