• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 A L 35 2 B P 35 3 C L 50 4 D P 55 5 E P 60

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "1 A L 35 2 B P 35 3 C L 50 4 D P 55 5 E P 60"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

41 4.1.1 Pra siklus

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan pra siklus yangdilaksanakan pada tanggal 7 September 2015 selama 2 jam pelajaran.

Dalam pra siklus ini peneliti melakukan beberapa kegiatan yaitu mengamati kondisi atau keadaan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan selanjutnya peneliti juga mengamati guru kelas V dalam menyampaikan pembelajaran apa saja metode yang digunakan selama pra siklus ini. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi atau keadaan siswa saat mengikuti pembelajaran dan selanjutnya bertujuan untuk mengetahui bagaimana seorang guru kelas V dalam mengelola pembelajaran serta cara dalam menyampaikan pembelajaran kepada siswa.

Dalam pra siklus ini bahwa siswa pada saat mengikuti pembelajaran kurang memperhatikan guru dalam menyampaikan pembelajaran, masih banyak yang bercerita sendiri dansaat pra siklus guru yang mengajar kelas V tidak pernah menggunakan metode demonstrasi dalam menyampaikan pembelajaran. Pada saat pra siklus guru pengampu kelas V lebih banyak menggunakan pembelajaran dengan metode ceramah dan pemberian tugas.

a. Data hasil pengamatan

Adapun hasil berupa nilai yang didapatkan dari pra siklussebagaiberikut:

No Nama Siswa Jenis

Kelamin

Nilai yang diperoleh

1 A L 35

2 B P 35

3 C L 50

4 D P 55

5 E P 60

(2)

6 F P 65

7 G P 50

8 H P 40

9 I P 60

10 J P 70

11 K P 50

12 L P 90

13 M P 70

14 N P 75

15 O P 90

16 P L 40

17 Q P 50

18 R L 40

19 S P 80

20 T L 50

21 U P 60

Jumlah Nilai 1.215

Rata-rata 57,86

Tabel 4.1 Hasil nilai tes formatif pra-siklus

Data di atas dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas mencapai nilai KKM 60 adalah sebanyak 3 siswa atau 14% dan yang belum tuntas sebanyak 11 siswa atau 53% sedangkan yang mendapatnilai di atas KKM ada 7 siswaatau 33% dari jumlah siswa yang ada di kelas V SD NegeriTalun 02 dengan rata-rata kelasnya adalah 57,86%.

Hasilformatiftestersebut di atasadalahsaatpra-siklus. Guru/ penelitidalam proses pembelajaranhanyamenggunakanmetodeceramahdantugas.

Sedangkanhasilpengamatanterhadapsituasipembelajaran sebagai berikut:

1) Siswa merasa bosan dan kurang antusias atau kurang tertarik dengan pembelajaran karena guru menyampaikan pelajarannya hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan saja

(3)

2) Siswa masih cenderung pasif dalam pembelajaran dan kurang memperhatikan penjelasan dari guru

3) Siswa masih kelihatan kebingungan saat mengerjakan soal dan kurang percayadiri

2. Siklus I

a. Hasil penelitian

Pada siklus I ini pencarian data dengan cara menggunakan test formatif sebagai instrumen pengumpulan data. Adapun data yang didapatkan dari test formatif yang dilakukan adalah seperti di bawahini

No Nama Siswa Jenis

Kelamin

Nilai yang diperoleh

1 A L 50

2 B P 55

3 C L 60

4 D P 65

5 E P 70

6 F P 70

7 G P 60

8 H P 55

9 I P 65

10 J P 75

11 K P 60

12 L P 95

13 M P 80

14 N P 80

15 O P 95

16 P L 50

17 Q P 60

(4)

18 R L 50

19 S P 85

20 T L 60

21 U P 65

Jumlah Nilai 1.405

Rata-rata 66,90

Tabel 4.2 Hasil nilai tes formatif siklus I

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang mendapat nilai tuntas dengan KKM 60 sebanyak 5 siswa atau 23,8% dan yang belum tuntas sebanyak 5 siswa atau 23,8% dan yang mendapat nilai di atas KKM ada 11 siswa atau 52,4% dari jumlah siswa yang ada dikelas V SD Negeri Talun 02yaitu 21 siswa, dengan nilai rata-rata kelasnya adalah 66,90.

Adapun data berupahasilpengamatansebagaiberikut:

1) Metode pembelajaran dengan metode demonstrasi masih terlalu baru untuk siswa karena biasanya hanyalah metode ceramah

2) Masih banyak yang kurang memperhatikan materi yang diajarkan Adapun tindakan perbaikan untuk siklus I ini adalah:

1) Untuk selanjutnya sebaiknya peserta didik dikenalkan lebih dalam dengan metode demonstrasi, agar nantinya terbiasa menerima pelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi

2) Sebaiknya yang dilakukan guru adalah membuat pembelajaran lebihmenarik dan menyenangkan sehingga siswa akan memperhatikan materi yang disampaikan

Adapun data pengamatan yang dilakukan guru kolaborator terhadap peneliti sepertipadaTabel 4.3

No Aspek yang

diamati Pendukung Penghambat Ide perbaikan

1 Ketepatan Pengelolaan Sebaiknya Guru

(5)

pengelolaan waktu

- waktu kurang

optimal

mengalokasikan waktu lebih baik lagi sesuai RPP

2 Menyajikan materi belajar

Sesuai dengan apa yang ada dalam rencana pembelajaran yang telah dibuat

- -

3 Melaksanakan evaluasi pembelajaran

-

Tes formatif yang

dilaksanakan kurang begitu baik masih banyak siswa yang kesulitan mengerjakan

Sebaiknya untuk perbaikan tes formatif dipersiapkan sebaik mungkin dan untuk selanjutnya siswa yang kesulitan harus didampingi

4 Menguasai materi pelajaran

Guru dalam menyampaikan dengan baik, terarah sesuai tujuan

pembelajaran dan langkah- langkah pembelajaran

-

-

No Aspek yang

diamati Pendukung Penghambat Ide perbaikan 5 Pengelolaan - Beberapa siswa Sebaiknya guru

pandai mengelola

(6)

kelas masih ada yang berbicara sendiri dan tidak memperhatikan penjelasan guru

kelas yaitu dengan menyiapkan metode sebaik mungkin dan membuat

pembelajaran semenarik mungkin

6 Penerapan

metode -

Penerapan metode kurang begitu maksimal karena siswa belum

mengetahui metode yang digunakan

Untuk selanjutnya sebaiknya peserta didik di kenalkan lebih dalam dengan metode demonstrasi, agar nantinya terbiasa menerima pelajaran dengan metode demonstrasi

7 Penampilan guru

Cukup rapi dan sopan

- -

8 Ketepatan menggunakan EYD

-

Guru belum menggunakan EYD dengan baik dan benar

Guru dalam

menyampaikan pembelajaran harus menggunakan EYD yang baik dan benar

9 Perhatian siswa

-

Sebagian siswa tidak

memperhatikan penjelasan guru dan berbicara sendiri

guru menegur sisw yang masih berbicara sendiri dan pandai mengondisikan kelas agar tetap kondusif

10 keaktifan siswa Beberapa siswa Sebaiknya guru

(7)

- tidak menjawab pertanyaan dari guru

memancing terlebih dahulu tentang pemahaman terhadap materi yang diajarkan dengan memberi pertanyaan yang ringan terlebih dahulu Tabel 4.3 Hasil pengamatan guru kolaborator terhadap peneliti

3. Siklus II

a Hasil penelitian

Padasiklus II inidiperoleh data denganberdasarkanhasiltesformatif yang dilakukansebagaiberikut:

No Nama Siswa Jenis

Kelamin

Nilai yang diperoleh

1 A L 60

2 B P 70

3 C L 75

4 D P 75

5 E P 80

6 F P 70

7 G P 60

8 H P 75

9 I P 75

10 J P 80

11 K P 75

12 L P 100

13 M P 90

14 N P 90

(8)

15 O P 100

16 P L 60

17 Q P 75

18 R L 65

19 S P 90

20 T L 70

21 U P 75

Jumlah Nilai 1.610

Rata-rata 76,66

Tabel 4.4 Hasil nilai tes formatif siklus II

Dari perolehan hasil nilai tes formatif siklus II di atas, siswa yang mendapat nilai sama dengan KKM 60 ada3 siswa atau 14%,siswa yang mendapat nilai di atas KKM ada 18 siswa atau 86% dan semua siswa dapat dikatakan tuntas karena tidak ada satupun siswa yang mendapat nilai di bawah KKM, sedangkan rata-rata kelasnya adalah 76,66.

Pada pelaksanaan siklus yang ke II ini hampir seluruh siswa berhasil mendapatkan nilai tuntas dari ketentuan KKM hanya ada satu siswa yang belum mencapai ketuntasan.

Adapun dari pengamatan selama dilaksanakannya pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan materi 2) Masih ada tiga siswa yang mencapai nilai KKMsajayaitu 60

Adapun tindakan perbaikan pada siklus II adalah sebagai berikut:

1) Sebaiknya guru membuat pembelajaran dengan semenarik mungkin dengan mempersiapkan metode demonstrasi semaksimal mungkin sehingga siswa akan lebih aktif dan suasana pembelajaran akan menjadi kondusif

2) Untuk tindakan perbaikan sebaiknya siswa dilakukan pendampingan, dimotivasi dan dicari penyebab kesulitan belajar sehingga pada pembelajaran selanjutnya akan lebih baik Secara garis besar pelaksanaan pembelajaran pada

(9)

siklus II ini bisa dikatakan sudah berjalan dengan sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari prestasi yang dicapai siswa yaitu dilihat dari hasil test formatif yang didapat dari siklus-siklus sebelumnya mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu seluruh siswa mencapai nilai KKM yang ditentukan.

Data yang berupahasilpengamatanpadasiklus II sebagaiberikut:

No Aspek yang diamati Pendukung Penghambat Ide perbaikan 1 Ketepatan

pengelolaan waktu

Pengelolaan waktu sudah cukup baik sesuai rencana pembelajaran

- -

2 Menyajikan materi belajar

Sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat

- -

3 Melaksanakan evaluasi pembelajaran

-

Pada tes formatif ini masi ada 1 siswa yang masih

merasa kesulitan

Sebaiknya untuk perbaikan tes formatif dipersiapkan lebih matang lagi bagi siswa yang

mengalami kesulitan dilakukan

pendampingan dan dicari kesulitannya 4 Menguasai materi

pelajaran

Guru dalam menyampaikan dengan baik, terarah sesuai tujuan

pembelajaran

-

-

(10)

dan langkah- langkah pembelajaran 5 Pengelolaan kelas

-

Masih ada beberapa siswa yang tidak

Sebaiknya guru membuat

pembelajaran semenarik mungkin dan menyiapkan metode dengan 6 Penerapan metode Dapat

diterapkan dalam pelajaran dengan baik

- -

7 Penampilan guru Cukup rapi dan

sopan - -

8 Ketepatan

menggunakan EYD

Guru sudah menggunakan

EYD dengan baik dan benar

- -

9 Perhatian siswa

-

Ada beberapa siswa yang tidak

memperhatik an materi

guru menegur siswa

yang kurang

memperhatikan materi dan membuat kelas lebih kondusif

10 keaktifan siswa Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

- -

(11)

Tabel 4.5 Hasil pengamatan guru kolaborator terhadap peneliti 4. Siklus III

a. Hasil penelitian

Data terakhirdalampenelitianiniberupanilaitesformatifpadasiklus III seperti di bawahini.

No Nama Siswa Jenis Kelamin Nilai yang diperoleh

1 A L 70

2 B P 75

3 C L 80

4 D P 80

5 E P 90

6 F P 80

7 G P 70

8 H P 80

9 I P 80

10 J P 90

11 K P 80

12 L P 100

13 M P 100

14 N P 100

15 O P 100

16 P L 70

17 Q P 85

18 R L 75

19 S P 100

20 T L 75

21 U P 80

Jumlah Nilai 1.760

Rata-rata 83,8

Tabel 4.6 Hasil nilai tes formatif siklus III

(12)

Dari hasiltesformatifpadasiklus III dapatdisimpulkanbahwasemuasiswamendapatnilai di atas KKM 100% dengan rata-rata kelas 83,8.

Padasikluske II inipembelajaranberlangsungdenganbaik, selainituhasilbelajarsiswajugameningkat.Hal

inidibuktikankeseluruhansiswamendapatnilaituntasdari KKM yang ditentukansebesar

60.Tidakhanyahasilbelajarsiswasaja yang

meningkattapijugapadasaatpembelajaransedangberlangsungsiswadapatmengikutidenganb aikdansuasanakelasmenjadikondusifsertaaktif.

Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada siklus III didapatkan hasil sebagai berikut:

1) Guru tidak mengalami kesulitan dalam menyampaikan pembelajaran karena siswa sangat antusias dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran

2) Siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan baik dan tetap kondusif.

Adapun data pengamatan yang dilakukan guru kolaborator terhadap peneliti sepertiberikut:

No Aspek yang diamati Pendukung Penghambat Ide perbaikan 1 Ketepatan pengelolaan

waktu

Sesuai dengan rencana

pembelajaran

- -

2 Menyajikan materi belajar Sesuai dengan skenario

pembelajaran yang telah dibuat

- -

3 Melaksanakan evaluasi pembelajaran

Tes formatif berjalan dengan

lancar - -

4 Menguasai materi pelajaran

Guru dapat menyampaikan

(13)

dengan baik, terarah sesuai tujuan

pembelajaran dan langkah- langkah

pembelajaran

- -

5 Pengelolaan kelas Seluruh siswa antusias

menjadikan kelas kondusif serta aktif

- -

6 Penerapan metode Penerapan metode dalam pelajaran sudah baik

- -

7 Penampilan guru Rapi dan sopan

- -

8 Ketepatan menggunakan EYD

Menggunakan EYD dengan baik dan benar

- -

9 Perhatian siswa Seluruh siswa memperhatikan pembelajaran

- -

10 keaktifan siswa Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran

dan mampu

menjawab semua

- -

(14)

pertanyaan yang diberikan guru

Tabel 4.7 Hasil pengamatan guru kolaborator terhadap peneliti

4.2 Pembahasan 4.2.1 Pra Siklus

Kondisi awal pada saat penelitian belum dilaksanakan siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas. Siswa merasa jenuh, bercerita sendiri sehingga materi pembelajaran kurang dipahami oleh siswa, yang pada akhirnya nilai ulangan tidak dapat mencapai KKM yang ditentukan yaitu 60.

Rekapitulasi hasil nila tes formatif pada saat pra siklus seperti di bawah ini.

NilaiKetuntasan Prosentase perolehan nilai

Nilai <60 52,4%

Nilai =60 14,3%

Nilai >60 33,3%

Nilai 90 9,5%

Tabel 4.8 Rekapitulasi nilai formatif pra siklus

Dari data di atas dapat dibuat diagram batang seperti berikut:

Diagram 4.1 Rekapitulasi nilai formatif pra siklus.

0 10 20 30 40 50 60

Nilai <60 Nilai =60 Nilai >60 Nilai 90

Persentaseperolehannilai

NilaiKetuntasan

(15)

Diagram 4.1 Rekapitulasi nilai formatif Prasiklus

Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa siswa yang belum tuntas masih banyak yaitu 52,4%. Oleh karena itu perlu diteliti untuk dicari solusinya agar siswa dapat mencapai ketuntasan dalam pembelajaran.

4.2.2 Siklus I

Berdasarkan hasil nila pra siklus dan hasil pengamatan dalam pembelajara tersebut, diadakanlah penulisan dengan menerapkan metode demonstrasi selai beberapa metode seperti ceramah, tanya jawab, pemberian tugas dan diskusi.

Hasil penelitian pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

NilaiKetuntasan Prosentase perolehan nilai

Nilai < 60 19 %

Nilai =60 23,8%

Nilai >60 52,4%

Nilai 95 9,5%

Tabel 4.9 Rekapitulasi nilai formatif siklus I

Dari data di atas dapat dibuat diagram batang seperti berikut:

0 10 20 30 40 50 60

Nilai <60 Nilai =60 Nilai >60 Nilai 95

NilaiKetuntasan

Persentaseperolehannilai

(16)

Diagram 4.2 Rekapitulasi nilai formatif siklus I.

Pada siklus I perolehan nilai formatif telah menunjukkan kemajuan untuk masing-masing ketuntasan. Hal ini terbukti bahwa nilai terendah pada pra siklus 35, sedangkan pada siklus I 50. Untuk siswa yang memperoleh nilai tidak tuntas (<60) pada pra siklus 52,4% sedangkan pada siklus I menjadi 19%. Adapun siswa yang memperoleh nilai tuntas diatas KKM(>60) yang pada pra siklus hanya 33,3% pada siklus I meningkat menjadi 52,4%

dan perolehan nilai tertinggi pada pra siklus 90 menjadi 95 pada siklus I.

Karena masih ada siswa yang memperoleh nilai belum tuntas, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II.

4.2.2.1 Siklus II

Pada siklus II ini penggunaan metode demonstrasi lebih dimanntapkan dengan penggunaan metode metode lainnya, siswa banyak diberi kesempatan untuk melakukan demonstrasi sesuai materi pembelajaran dengan arahan dan bimbngan guru / peneliti setelah selesai pembelajaran diadakan tes formatif yang rekapitulasi hasil nilainya sebagai berikut.

NilaiKetuntasan Prosentase perolehan nilai

Nilai <60 0%

Nilai 60 14,3%

Nilai >60 85,7%

Nilai tertinggi (100) 9,5%

Tabel 4.10 Rekapitulasi nilai formatif siklus II

Data rekapitulasi nilai formatif siklus II dapat dibuat diagramnya seperti di bawah ini.

20 30 40 50 60 70 80 90

Persentaseperolehannilai

(17)

Diagram 4.3 Rekapitulasi nilai formatif siklus II.

Hasil nilai formatif siklus II dibandingkan dengan siklus I menunjukkan kemajuan yang lebih baik. Pada siklus I nilai terendah yang diperoleh siswa 50, sedangkan pada siklus II 60. Siswa bellum tuntas pada siklus I19%, pada siklus II 0%. Hal ini membuktikan bahwa pada siklus II semua siswa yang berjumlah 21 siswa dapat mencapai tuntas 100%. Nilai sama dengan KKM (60) sama dengan nilai terendah, yaitu siswa yang mendapat nilai tersebut ada 14,3%. Adapun siswa yang memperoleh nilai tuntas di atas KKM (>60) yang pada siklus I 52,4% meningkat menjadi 85,7% pada siklus II. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus II ini sempurna yaitu 100, meskipun hanya 9,5%. Meskipun semua siswa telah tuntas, penelitian tetap dilanjutkan pada siklus III dengan harapan hasilnya lebih meningkat sebagai pemantapan hasil penelitian ini.

4.2.3 Siklus III

Pelaksanaan siklus III penggunaan metode demonstrasi lebih dmantapkan dengan memberi kesempatan untuk setiap siswa melakukan demonstrasi sesuai materi pembelajaran dengan dipantau oleh guru/ peneliti.

Semua siswa sudah berani melakukan demonstrasi dan bertanya serta berdiskusi sesama teman untuk mengumpulkan materi pembelajaran tersebut. Pada saat akhir pembelajaran diadakan tes formatif yang rekapitulasi hasil nilai formatif pada siklus III ini sepert pada tabel di bawah ini.

NilaiKetuntasan

(18)

NilaiKetuntasan Prosentase perolehan nilai

Nilai < 60 0 %

Nilai =60 0%

Nilai >60 100%

Nilai tertinggi (100) 23,8%

Tabel 4.11 Rekapitulasi nilai formatif siklus III

Adapun data di atas dapat dibuat diagramnya sebagai berikut:

Diagram 4.4 Rekapitulasi nilai formatif siklus III.

Pada siklus III perolehan nilai formatf peningkatannya lebih signifikan. Hal ini terbukti dari perolehan nilai bahwa pada siklus II nilai terendah sama dengan KKM

yaitu 60 sedangkan pada siklus III ini menjadi 70. Pada siklus III masih ada siswa yag tuntas sama dengan KKM yaitu nilai 60 ada 14,3%, namun pada siklus III semua siswa tuntas 100% di atas nilai KKM (>60). Nilai tertinggi sempurna nilai

100 dicpai siswa sebanyak 23,3%.

MenurutDjamarah dan Zain (1997:102) mengemukakan bahwa metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang di pelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan.Usman (2002:106) mengatakan

0 20 40 60 80 100 120

Nilai <60 Nilai =60 Nilai >60 Nilai 100

Persentaseperolehannilai

NilaiKetuntasan

(19)

bahwa Demonstrasi adalah tekhnik mengajar yang sudah tua dan telah digunakan sejak lama misalnya seperti seoranag ibu yang mengajarkan cara memasak suatu makanan kepada anak-anaknya dengan mendemonstrasikan dimuka mereka. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melaksanakan demonstrasi, yaitu : (a) Persiapan alat-alat yang diperlukan; (b) Guru menjelaskan kepada anak-anak apa yang direncanakan dan apa yang akan dikerjakan; (c) Guru mendemonstrasikan kepada anak-anak secara perlahan-lahan, serta memberikan penjelasan yang cukup singkat; (d) Guru menugaskan kepada siswa agar melakukan demonstrasi sendiri langkah demi langkah dan disertai penjelasan, Asnawir (2002:108).

Kelebihan Metode Demonstrasi menurut Djamarah (1997:102-103) yaitu:

a Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan konkret, sehingga menghindari verbalist (pemahaman secara kata-kata atau kalimat) b Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari

c Proses pengajaran lebih menarik

d Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya. Masalah-masalah yang timbul dalam hati anak langsung terjawab, karena itu mengurangi kemungkinan salah pengertian dan pengambilan kesimpulan yang keliru.

Dari penjelasan dan hasil penelitian di SD Negeri Talun 02 tersebut bahwa penggunaan metode demonstrasi pada pelajaran IPA khususnya materi Gaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian mulai siklus I sampai dengan siklus III dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri Talun 02 Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2015/2016.

Gambar

Tabel 4.1 Hasil nilai tes formatif pra-siklus
Tabel 4.2 Hasil nilai tes formatif siklus I
Tabel 4.4 Hasil nilai tes formatif siklus II
Tabel 4.5 Hasil pengamatan guru kolaborator terhadap peneliti  4.  Siklus III
+6

Referensi

Dokumen terkait

Majelis Jemaat GPIB “CINERE” Depok mengucapkan Selamat kepada Warga Jemaat yang berulang tahun “KELAHIRAN” dari tanggal 27 Maret – 02 April 2016.. Tuhan Yesus

Berdasarkan hasil observasi t e r h a d a p p e n e l i t i a n p e n d a h u l u a n tidak ditemukan internalisasi nilai budaya minangkabau dalam wilayah

Dari tabel 5, dapat diketahui pada hari ke- 0 kadar lemak yang terendah terdapat pada kemasan L D P E yaitu 6,9%, dan tertinggi terdapat pada kemasan H D P E yaitu 9,6%,

(3) Dalam uji petik survey dan donasi yang dilakukan oleh Jurnalis Peduli Kesehatan Masyarakat (JPKM) kepada 120 warga di fasilitas umum (fasum) lingkungan RW 06 Depok 2

Penyemaian bibit dengan cara ini dapat memberikan keseragaman pada bibit dan dapat diproduksi dalam jumlah besar.Mesin ini dapat bekerja lebih cepat, akurat dan stabil.Bila

Untuk itu diperlukan suatu pengembangan sistem yang dimulai dari proses penetapan kebutuhan sistem, pemodelan sistem serta penetapan software yang akan digunakan, dengan harapan

Berkaitan dengan hal tersebut tak terkecuali dengan perilaku siswa di SMK Negeri Temayang Bojonegoro. Perilaku siswa di SMK Negeri Temayang Bojonegoro sangat

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan melakukan survei dan pengambilan sampel tanah berdasarkan posisi lahan yaitu pada bagian