I. PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka
panjang dalam upaya pembinaan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Harapan yang akan dicapai tentu saja butuh waktu yang lama. Karena itu, upaya
pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan
olahraga membutuhkan kesabaran dan keikhlasan selama mengikuti kegiatan
baik bagi guru, siswi maupun siswanya.
Sebagai upaya pembinaan sumber daya manusia, pendidikan jasmani dan
olahraga di sekolah dikembangkan secara priodik dan teratur melalui program
pembinaan keolahragaan nasional. Proses pembentukan sikap dan pembangkitan
motivasi harus dimulai pada usia dini. Sebab itu pendidikann jasmani dan
olahraga sudah dimulai sejak anak berada di bangku Sekolah TK maupun
Sekolah Dasar bahkan sampai Perguruan Tinggi.
Para guru pendidikan jasmani diharapkan memiliki pengetahuan
ketrampilan dan pengalaman yang memadai agar dapat memajukan keberhasilan
dalam mengajar dan melatih. Penguasaan suatu metode mengajar dan melatih
oleh seorang guru atau pelatih sangat penting untuk meningkatkan prestasi
olahraga yang diharapkan. Keberhasilan guru dalam mengajar akan membawa
dampak positif bagi prestasi. Untuk meraih prestasi yang tinggi perlu
dilaksanakan langkah pencapaian prestasi antara lain dengan meningkatkan
metode latihannya serta memperbaiki sarana dan prasarana. Faktor lain yang
Oleh karena itu pemerintah sudah sejak dahulu berperan aktif dalam
membentuk manusia Indonesia yang sehat baik jasmani maupun rohani. Peran
aktif pemerintah sudah mulai pada tahun tujuh puluhan.
Pada waktu itu pemerintah telah mempersiapkan pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya khususnya dalam segi kesehatan dan kesegaran dengan
memperkenalkan senam. Dimulai dari Senam Pagi Indonesia dalam empat seri.
Pada tahun 1984 terbit surat Keputusan Mendikbud No. 0242/U/1984
tertanggal 4 Juni 1984, tentang pedoman Pelaksanaan Jam Krida Olahraga untuk
kalangan Pegawai Negeri Sipil dalam lingkungan Depdikbud maupun pelajar,
yang isinya kepada mereka diwajiban melakukan senam 30 menit sebelum
dimulai pekerjaan atau kegiatan pelajaran pada setiap hari Jumat untuk
karyawan dan setiap hari untuk para pelajar.
Surat keputusan tersebut sampai sekarang belum dicabut. Menunjukkan
betapa masih relevannya kegiatan senam tersebut sampai sekarang. Pada waktu
itu senam yang dianjurkan adalah senam Pagi Indonesia seri D. Terhadap senam
tersebut telah dilakukan penelitian oleh Dumadi dkk. dari FPOK- IKIP
Semarang dan hasilnya adalah :Senam Pagi Indonesia seri D dapat
meningkatkan kesegaran jasmani yang signifikan. Pada tahun 1984 muncul jenis
senam yang baru ialah senam Kesegaran Jasmani’84. Terhadap senam inipun
telah dilakukan penelitian pula pada tahun 1987 oleh Endang Sri Retno dengan
membandingkan kedua bentuk senam ialah Senam Pagi Indonesia Seri D dan
Senam Kesegaran Jasmani ’84. Hasilnya senam kesegaran Jasmnai ’84 lebih
Serid D. Pada tahun 1988 telah ada senam yang baru ialah senam kesegaran
jasmani ’88 yang telah diteliti pula oleh Endang Sri Retno dengan
membandingkan manakah yang lebih baik antara senam kesegaran jasmani ’84
dan senam kesegaran jasmani ’88 dalam meningkatkan kesegaran jasmani.
Hasilnya adalah tidak ada perbedaan yang signifikan antara senam kesegaran
jasman’84 dengan senam kesegaran jasmani’88 dalam meningkatkan kesegaran
jasmani. Penggalakan senam kesegaran jasmani berlangsung terus yang
kemudian disusul oleh senam-senam yang lain hingga sekarang dengan
munculnya senam Ayo Bergerak Indonesia.
Senam merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai
untuk mengisi program pendidikan jasmani seperti kekuatan dan daya tahan otot
dari seluruh bagian tubuh.
Disamping itu senam juga berpotensi mengembangkan ketrampilan gerak
dasar, sebagai landasan penting bagi penguasaan ketrampilan teknik suatu
cabang olahraga. Lebih penting lagi senam lebih dapat meningkatkan kesegaran
secara efektif bagi siapapun yang melakukannya.
Seseorang yang memiliki kesegaran jasmani adalah orang yang cukup
mempunyai kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaannya
dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan berarti (Endang Sri Retno,1989:8).
Persoalannya adalah bagaimana senam dapat dimanfaatkan secara
optimal untuk mencapai tujuan pendidikan. Apalagi dengan bermacam-macam
senam terdahulu ternyata dapat meningkatkan kesegaran jasmanai seseorang,
bagaimanakah dengan senam yang baru-baru ini tersusun. Kiranya tidak ada
salahnya apabila perlu dibuktikan lagi apakah senam-senam tersebut juga efektif
dalam meningkatkan kesegaran jasmanai seseorang. Untuk itulah maka peneliti
tertarik untuk mengambil kesempatan dengan hadirnya senam Ayo Bergerak
Indonesia menyusun karya penelitian dengan judul “ Pengaruh Senam Ayo
Bergerak Indonesia Dalam Meningkatkan Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa
Putra Kelas Tinggi (IV,V dan VI) Sekolah Dasar Islam Terpadu Rajabasa
Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013”.
B. Permasalahan
Sesuai dengan latar belakang masalah, maka munculah permasalahan
yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :“Apakah Senam
Ayo Bergerak Indonesia dapat Meningkatkan Kebugaran Jasmani Siswa Putera
Kelas Tinggi (IV,V dan VI) Sekolah Dasar Islam Terpadu Rajabasa Bandar
lampung Tahun Pelajaran 2012/2013?”.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian pada umumnya untuk menentukan kebenaran dan mengkaji
kebenaran suatu ilmu pengetahuan (Sutrisno Hadi, 1987:271) oleh karena itu
penelitian ini bertujuan : Untuk mengkaji seberapa besar pengaruh latihan
Putera Kelas Tinggi (IV,V dan VI) Sekolah Dasar Islam Terpadu Rajabasa
Bandar lampung Tahun Pelajaran 2012/2013”.
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi siswa dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan dalam
meningkatkan kebugaran jasmani.
2. Bagi guru dapat memberikan pengetahuan, sumbangan pemikiran dan
menjadi contoh bagi siswanya untuk meningkatkan hasil belajar gerak
dasar kebugaran jasmani.
3. Bagi peneliti dapat mengetahui pengaruh senam Ayo bergerak Indonesia
terhadap peningkatan kebugaran jasmani
4. Bagi sekolah dapat memberikan kontribusi untuk perbendaharaan dalam
peningkatan kebugaran jasmani seluruhnya.
E. Batasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalahan persepsi tentang judul, maka perlu ada
penjelasan tersendiri tantang arti dan makna judul tersebut. Penjelasan tersebut
dikemas dalam penegasan istilah seperti berikut :
1. Pengaruh :
Pengaruh adalah daya yang timbul dari suatu atau orang yang
membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang (Kamus Besar
2. Senam Ayo Bergerak Indonesia :
Senam yang dimaksud disini Senam seperti pada umumnya yaitu
latihan tubuh yang dipilih dan dikontruksi dengan sengaja, dilakukan secara
sadar dan terencana, disusun secara sistematik dengan tujuan meningkatkan
kesegaran jasmani, mengembangkan ketrampilan, dan menanamkan
nilai-nilai mental spiritual. Sedangkan Ayo Bergerak Indonesia adalah nama dari
salah satu jenis senam yang sekarang ini banyak berkembang di Indonesia.
Untuk senam Ayo Bergerak Indonesia diciptakan dan dikembangkan oleh
Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia yang mencerminkan tekad untuk
bersatu dari seluruh komponen masyarakat, sekaligus mencerminkan
keinginan untuk melestarikan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
melalui kegiatan olahraga. Dan dalam pelaksanaannya diiringi dengan musik
kaset dan CD.
3. Kebugaran Jasmani :
Menurut Rusli Lutan ( 2001 : 7 ) kesegaran jasmani adalah
kemampuan seseorang untuk melakukan tugas fisik yang memerlukan
II. TINJAU PUSTAKA
A. Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk
mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan
jasmaniah dan rohaniah serta kesehatan siswa dan lingkungan hidupnya agar
tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal sehingga mampu
melaksanakan tugas bagi dirinya dan untuk bangsa. Hal ini sesuai dengan
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 tahun 1989 yang menyatakan
bahwa pendidikan nasional bertujuan: “Mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan kesehatan jasmani dan rohani serta kepribadian yang mantap
dan mandiri serta bertanggung jawab kepada masyarakat dan bangsa”.
Dalam pengertian pendidikan jasmani dan Kesehatan sudah tercakup
kegiatan olahraga. Jenis kegiatan yang diajarkan meliputi kegiatan pokok dan
kegiatan pilihan. Kegiatan pokok antara lain: atletik,senam,permainan dan
pendidikan kesehatan.
1. Tujuan Pendidikan Jasmani
Adapun tujuan pendidikan jasmani menurut standar kompetensi penjas
(Departeman Pendidikan Nasional 2003) adalah sebagai berikut :
a. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai dalam
b. Mengembangkan landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial
dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama.
c. Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui pelaksanaan tugas- tugas ajar
pendidikan jasmani.
d. Mengembangkan sikap disiplin, jujur, sportif, bertanggung jawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis melalui aktifitas jasmani, permainan dan olahraga.
e. Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan berbagai macam permainan
dan olahraga seperti : permainan dan olahraga, pengembangan uji diri / senam,
aktifitas ritmik, akuatik/ aktifitas air, dan pendidikan luar kelas.
f. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktifitas
jasmani dan olahraga.
g. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang
lain.
h. Mengetahui dan memahami konsep aktifitas jasmani dan olahraga sebagai informasi
untuk mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat.
i. Mampu mengisi waktu luang dengan aktifitas jasmani yang bersifat kreatif.
2. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani
Ruang lingkup materi mata pelajaran pendidikan jasmani tertera dalam
Standar kompetensi Pendidikan jasmani ( Dinas Pendidikan Nasional : 2003 )
untuk jenjang sekolah dasar adalah sebagai berikut :
a. Permainan dan Olahraga
Permainan dan olahraga berisi tentang berbagai permainan dan olahraga
maupun beregu. Dalam aktifitas ini termasuk juga pengembangan aspek
pengetahuan/ konsep yang relefan serta sistem nilai yang terkandung didalamnya
seperti : kerjasama, sportifitas, jujur, berfikir kritis dan patuh pada peraturan yang
berlaku.
b. Aktifitas Pengembangan
Aktifitas pengembangan berisi tentang kegiatan yang berfungsi untuk
membentuk postur tubuh yang ideal dan pengembangan kebugaran jasmani
seperti : kekuatan daya tahan, keseimbangan dan kelenturan tubuh. Latihan yang
dilakukan misalnya : pull-up, sit-up, back-up, push-up, squat-jump dan lain-lain.
Dalam aktifitas ini termasuk juga pengembangan aspek pengetahuan konsep yang
releVan serta nilai- nilai yang terkandung didalamnya.
c. Uji Diri Senam
Aktifitas ini berisi tentang kegiatan yang berhubungan dengan
ketangkasan seperti senam lantai, senam alat, dan aktifitas fisik lainnya yang
bertujuan untuk meningkatkan keterampilan gerak. Disamping melatih
keberanian, kapasitas diri, pengembangan aspek pengetahuan konsep yang relevan
serta nilai- nilai yang terkandung didalamnya.
d. Aktivitas Ritmik
Aktifitas ritmik adalah pengembangan ketrampilan irama gerak dan
seni gerak berirama serta pengembangan aspek pengetahuan konsep yang relevan
e. Akuatik (Aktivitas Air)
Akuatik berisi rentang kegiatan diair seperti : permainan air, gaya- gaya
renang, dan keselamatan diair, serta pengembangan aspek pengetahuan konsep
yang relevan serta nilai- nilai yang terkandung didalamnya.
f. Pendidikan Luar Kelas
Aktivitas luar kelas berisi tentang aktifitas luar sekolah/ kelas dan alam
bebas lainnya, seperti bermain dilingkungan sekolah, taman perkampungan,
berkemah, dan kegiatan yang bersifat petualangan, serta pengembangan aspek
pengetahuan/ konsep yang relevan serta nilai- nilai yang terkandung didalamnya.
3. Peran Pendidikan Jasmani
Didalam intensifikasi penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses
pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, peranan pendidikan jasmani
adalah sangat penting, yakni memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat
langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktifitas jasmani yang
dilakukan secara sistematis, pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk
membina sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.
B. Kebugaran Jasmani
Istilah kesegaran jasmani berdasarkan dari hasil Seminar Nasional
Kesegaran Jasmani tanggal 16 Maret sampai dengan 20 Maret 1971 di Jakarta
dengan pertimbangan bahwa istilah tersebut telah umum digunakan di Indonesia
Samapta Jasmani. Tetapi Soedjatmo Soemowerdojo menggunakan istilah
Kebugaran Jasmani, sedang Radiopoetro menggunakan istilah Kemampuan
Jasmani (Endang Sri Retno, 1989 : 4). Istilah-istilah tersebut dikemukakan atas
dasar terjemahan dari istilah Physical fitness yang menurut Lawrens dan Ronald
dapat disamakan dengan istilah Organic fitness atau Physiological fitness.
Kemudian istilah physical fitness inilah dipakai sebagai dasar untuk pengertian
kesegaran jasmani ,Menurut Gabard (1987 : 50) kesegaran jasmani mempunyai
beberapa komponen. Komponen-komponen itu adalah : kecepatan, kekuatan,
keseimbangan dan kordinasi. Kecepatan adalah suatu kemampuan untuk bergerak
dari satu tempat ke tempat yang lain dalam waktu sesingkat mungkin. Kekuatan
adalah kemampuan melawan tahanan dengan suatu kecepatan dan kontraksi yang
tinggi. Keseimbangan adalah suatu kemampuan mempertahankan posisi tubuh
dalam keseimbangan pada situasi gerakan statis maupun dinamis. Koordinasi
adalah kemampuan untuk menggabungkan sistim motor dan sensori menjadi suatu
pola gerak yang lebih efisien.
Menurut Giriwijoyo dalam tulisannya Rubianto ( 2002 : 25-28 ) tentang
pengertian kesegaran jasmani adalah kecocokam keadaan fisik terhadap tugas
yang harus dilaksanakan oleh fisik itu. Atau dengan perkataan lain untuk dapat
melaksanakan tugas fisik tertentu dengan hasil yang baik, diperlukan syarat-syarat
fisik tertentu yang sesuai dengan sifat fisik itu. Berdasarkan pendapat tersebut
bahwa setiap orang memerlukan kesegaran yang sesuai dengan pekerjaan atau
kegiatan yang dia lakukan, misalnya orang yang bekerja di kantor akan lain
dilapangan. Dijelaskan pula bahwa kesegaran jasmani juga mempunyai beberapa
komponen yaitu : a) kemampuan kualitas dasar ergosistema ( ES1 ) yang terdiri
atas : 1) luas pergerakan dari persendian, 2) kekuatan dan daya tahan otot, 3)
koordinasi fungsi otot. b) Kemampuan kualitas dasar ergosistema sekunder (ES2)
ialah yang berupa daya tahan umum ( fungsi dari jantung dan paru-paru ).
Menurut Rusli Lutan ( 1996 : 7-8 ) bahwa kesegaran jasmani dan
ketrampilan gerak yang kaya dengan koordinasi otot, syaraf, yang halus menjadi
bagian dalam taksonomi tujuan jasmani dan termasuk psikomotor. Sebab hal ini
kelak bermanfaat bagi pelaksanaan kegiatan dalam kehidupan se-hari-hari dan
bahkan sebagai dasar ketrampilan yang baik untuk suatu cabang olahraga.
Sedangkan menurut Siedentop (1990 : 156-157) menjelaskan secara umum
definisi kesegaran dapat digeneralisasikan kedalam konsep yang lebih luas yakni
kesegaran total (total fitness). Total Fitness meliputi kesegaran fisik, sosial, moral,
kesegaran spritual dan karakteristik kesegaran lanunya. Dalam kaitan ini,
kesegaran fisik didefinisikan sebagai derajad atau sejumlah takaran tertentu
kekuatan atau ketahanan otot seseorang untuk dapat memenuhi tuntutan gerak
aktivitas sehari-hari.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kesegaran jasmani
adalah kemampuan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan tanpa mengalami
kelelahan yang berarti dan masih mampu melakukan perkerjaan yang lain yang
bersifat rekreasi. Atau dengan kata lain bahwa seseorang yang memiliki kesegaran
kemampuan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa menimbulkan
kelelahan berarti.
C. Senam
Senam dikenal di Indonesia sebagai salah satu cabang olahraga. Dalam
Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Gymnastic dari asal kata Gymnos bahasa
Yunani yang artinya telanjang. Istilah gymnastic tersebut dipakai untuk
menunjukkan kegiatan-kegiatan fisik yang memerlukan keleluasaan gerak,
sehingga perlu dilakukan dengan telanjang atau setengah telanjang. Hal ini bisa
terjadi karena pada waktu itu teknologi pembuatan bahan pakaian belum
memungkinkan membuat pakaian yang bersifat lentur dan mengikuti gerak
pemakainya. Senam didefinisikan sebagai latihan fisik yang dipilih, disusun dan
dirangkai secara sistimatis sehingga berguna untuk tubuh, sikap, kesehatan serta
kebugaran jasmani (Berty Tilarso, 2000 : 1).
Meskipun senam sudah lama dikenal di Indonesia, tetapi penggalakan
senam secara masal baru dimulai sekitar tahun tujuh puluhan, dengan
diperkenalkannya Senam Pagi Indonesia. Senam ini dikemas secara indah dan
pelaksanaannya dengan iringan musik. Setelah itu baru banyak sekali
bermunculan senam-senam yang lain yang salah satunya adalah Senam Ayo
Bergerak Indonesia yang mulai diperkenalkan sejak tahun 2012. Adapun
D. Latihan
Latihan (training) adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja
yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah
beban latihan atau pekerjaan (Harsono, 1988:101)
Yang dimaksud sistem latihan adalah berencana menurut jadwal yang telah
ditentukan juga menurut pola dan sistem tertentu, metodis dari mudah kesusah,
teratur dan sederhana kekompleks. Berulang-ulang maksudnya adalah
gerakan-gerakan yang semula sukar dilakukan menjadi semakin mudah karena terbiasa.
1. Prinsip-prinsip Latihan a. Prinsip beban lebih
b. Prinsip perkembangan menyeluruh
c. Prinsip spesialisasi
d. Prinsip intensitas Latihan
e. Kwalitas latihan
f. Prinsip variasi dalam Latihan
g. Prinsip lama latihan
2. Prosedur Latihan a. Latihan Fisik
b. Latihan Teknik
c. Latihan taktik
3. Pengaruh/Manfaat Latihan
Manfaatnya adalah untuk membantu atlet meningkatkatkan ketrampilan
dan prestasinya semakin maksimal.
E. Kerangka Berpikir
Adapun yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah pengaruh Latihan
Senam Ayo Bergerak Indonesia terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani para Siswa
Putra Kelas Tinggi (IV. V. Dan VI) SD Islam terpadu Gedung Meneg Rajabasa
Bandar Lampung.
Tujuan dari senam jenis apapun adalah untuk mencapai kesegaran
jasmani yang maksimal. Oleh karena itu tata urutan senam dikemas sedemikian
rupa sehingga dimungkinkan dapat meningkatkan kesegaran. Hal itu dapat kita
lihat dari gerakan atau latihan-latihan senam.
Senam Ayo Bergerak Indonesia yang terdiri atas tiga bagian ialah
Pemanasan, Inti dan Pendinginan dan masing-masing bagian mempunyai
gerakan-gerakan yang kalau dilakukan semua unsur otot digerakkan . Sekalipun ada
selang-selang waktu antar gerakan, tetapi karena beban latihan cukup merangsang
paru-paru, jantung dan peredaran darah, maka diperlukan O2 yang banyak untuk
memenuhi kebutuhan tersebut sedangkan beban latihan untuk masing-masing otot
tidak terlalu tinggi,sehingga kelelahan bukan terjadi secara primer pada otot-otot
karena otot-otot tidak bekerja secara berlebihan, tetapi secara sekunder ialah oleh
karena kurang mempunyai mekanisme penyediaan O2 dan menyingkirkan
respiro-cardio-circulatoir ialah paru-paru,jantung dan peredaran darah dapat
ditingkatkan demi mencukupi O2. Disamping meningkatkan sistem
respiro-cardio-circulatoir juga meningkatkan sistem skeleto-neuromusculair,karena seluruh otot
aktif walaupun ada cara khusus meningkatkannya yang akan membantu
peningkatan sistem respiro-cardio-circulatoir.
Jadi berdasarkan uraian di atas maka Senam Ayo Bergerak Indonesia
dimungkinkan dapat meningkatkan kesegaran jasmani.
F. Hipotesis
Berdasarkan uraian terdahulu maka dalam penelitian ini dapat ditarik
hipotesis adalah : “Senam Ayo Bergerak Indonesia Berpengaruh terhadap peningkatkan kebugaran jasmani bagi siswa kelas tinggi (IV,V dan VI) Sekolah
Dasar Islam Terpadu Permata Bunda Gedungmeneng Rajabasa Bandar Lampung
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan untuk
pemecahan masalah dengan teknik dan cara tertentu sehingga diperoleh data yang
valid untuk memperoleh hasil yang signifikan dengan tujuan penelitian (Kartini
Kartono, 1980:16) menyatakan “Metodologi merupakan ajaran-ajaran mengenai
metode-metode yan dipergunakan didalam proses penelitian”.
Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen
sebagai mana dikemukakan oleh (Surahmat, 1982:149) sebagai berikut: “Dalam
arti kata yang luas bereksperimen adalah mengadakan kegiatan percobaan untuk
melihat suatu hasil”.
B. Variabel Penelitian
Sebagai variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu :
1) Variabel bebas : Senam Ayo Bergerak Indonesia.
2) Variabel terikat : Tingkat Kesegaran Jasmani.
C. Definisi Variabel Penelitian
Menurut (Sanapiah Faisal, 1982:82), “Variabel adalah kondisi atau
karakteristik yang oleh pengeksperimen dimanipulasikan, dikontrol atau
diobservasi”.
Dalam penelitian ini digunakan 2 variabel yaitu: variabel bebas dan
a. Variabel bebas (independent variable)
Menurut (Sanapiah Faisal, 1982:820) mengatakan bahwa “Variabel
bebas (independent variable)ialah kondisi manipulasi dalam rangka untuk
menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi”.
b. Variabel Terikat (dependent variable)
Menurut (Sanapiah Faisal, 1982:82) “Variabel terikat (dependent
variable) ialah kondisi atau karakteristik yang berubah, atau muncul, atau
tidak muncul, ketika mengeksperimen mengintroduksi, merubah, atau
mengganti variabel bebas”.
D. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah “eksperimen
lapangan”. Yang secara skematis digambarkan seperti berikut:
X O2 Y
Keterangan :
X : Kelompok perlakuan O 2 : Senam
Y : Kebugaran jasmani
E. Sampel / Populasi
1.
Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putera kelas tinggi
Rajabasa Bandar Lampung yang berjumlah 30 siswa. Menurut Sutrisno Hadi (
1988 : 220 ) tentang populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksud untuk
diselidiki dengan jumlah penduduk yang paling sedikit memiliki sifat yang
sama. Adapun sifat yang sama dari populasi ini ialah : 1) berjenis kelamin
laki-laki 2) duduk dalam kelas yang sama yaitu kelas IV dan kelas V. 2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti
(Suharsimi Arikunto : 2002 : 109 ). Dan sampel dalam penelitian ini adalah
siswa putera kelas IV dan kelas V Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata
Bunda Gedungmeneng Rajabasa Bandar Lampung, yang berjumlah 15 orang
siswa. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini 30 orang siswa maka untuk
memperoleh sampel maka dilakukan dengan teknik random. Caranya buat
gulungan kertas sejumlah 30, dari 30 gulungan kertas 15 gulungan diberi
tulisan sampel dan 15 gulungan kosong. Kemudian seluruh populasi
mengambil gulungan satu persatu ,maka akan diperoleh 15 orang sampel. Dan
kemudian dilanjutkan dengan pengambilan data kesegaran jasmani. Hal ini
sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Suharsimi Arikunto( 1996:112 ) tentang
penentuan sampel bahwa apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik
diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10 – 15% atau
20 – 25% atau lebih baik.
F. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata
Bunda Gedungmeneng Rajabasa Bandar Lampung.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai , sebagaimana dikemukakan oleh
(Harsono, 1988:226) “oleh karena perkembangan setiap unsur tidak bisa
diperoleh dalam waktu yang singkat, maka dibutuhkan jangka waktu yang
lama sebelum unsur-unsur tersebut dapat dikembangkan secara optimal,
teratur, sistematis, dan sesuai dengan prinsip-prinsip latihan yang benar.
Maka umumnya dalam jangka waktu sekitar 2 sampai 2,5 bulan atlet sudah
akan mencapai fitness yang optimal dibutuhkan dalam melakukan cabang
olahraga, yaitu: kekuatan, kelentukan, daya tahan, di power, kelincahan dan
stamina.
Tes dilakukan setiap hari Senin, Rabu dan Jum’at. Latihan dilakukan
pada waktu pagi hari antara pukul 08.00- 10.00 WIB.
Tabel 1. Program Latihan
No Jenis Kegiatan Jumlah Keterangan
1 Frekuensi 3x/minggu
2 Repetisi 2 X
2 Set 3 set/pertemuan
G. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan menggunakan Instrumen yang berupa tes atau
lebih dikenal dengan Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) untuk umur 10 –
12 tahun. 2) .
Tes Kesegaran Jasmani TKJI terdiri dari beberapa item tes yaitu ada
lima. 1) lari 40 meter, 2) Gantung siku tekuk, 3) baring duduk 30 detik, 4)loncat
tegak, 5) lari 600 meter. Tes ini mempunyai kesahihan untuk reliabilitas putri
0.942 dan validitas 0.897. menurut Sudjana bahwa validitas dan reliabilitas
tersebut adalah sangat baik. Kegunaan dari tes ini adalah untuk mengukur dan
menentukan tingkat kesegaran jasmani anak umur 10 – 12 tahun. Adapun tes
tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Lari 40 meter
a) Tujuan : tes ini untuk mengukur kecepatan.
b) Alat dan fasilitas : yang terdiri dari : 1) Lapangan : Lintasan lurus, datar,
rata, tidak licin, berjarak 40 meter dan masih mempunyai lintasan lanjutan,
2) bendera start,peluit, tiang pancang, stopwatch, formulir dan alat tulis.
c) Petugas tes : 1) Juru berangkat atau starter, 2) .Pengukur waktu merangkap
pencatat hasil.
d) Pelaksanaan : 1) Sikap permulaan : peserta berdiri dibelakang garis start.
2) Gerakan: pada aba-aba “siap” peserta mengambil sikap start berdiri,
siap untuk lari ( lihat gambar ). 3) Kemudian pada aba-aba “Ya” peserta
Lari masih bisa diulang apabila : 1) Pelari mencuri start, 2) .Pelari tidak
melewati garis finis., 3) Pelari terganggu oleh pelari lain.
e) Pengukuran waktu : Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera
diangkat sampai pelari tepat melintas garis finis.
f) Pencatatan hasil : 1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh
pelari untuk menempuh jarak 40 meter dalam satuan waktu detik.2)
Pengambilan waktu : satu angka dibelakang koma untuk stopwatch
manual, dan dua angka dibelakang koma untuk stopwatch digital. (lihat
gambar 1).
Gambar 1
Lari 40 meter ( TKJI Depdikbud 1995 : 7 )
2. Tes Gantung siku Tekuk
a) Tujuan : tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot
b) Alat dan Fasilitas. Yang terdiri atas : 1) Palang tunggal yang dapat
diturunkan dan dinaikkan atau lihat gambar.2) Stopwatch.3) Formulir dan
alat tulis, nomor dada,serbuk kapur atau magnesium.
c) Petugas tes : Pengukur waktu merangkap pencatat hasil.
d) Pelaksanaan : Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit diatas
kepala peserta : 1) Sikap permulaan : Peserta berdiri dibawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada palang tunggal selebar bahu.
Pegangan telapak tangan menghadap ke arah letak kepala lihat gambar 2.
Gambar 2
Tes Gantung Siku Tekuk ( TKJI Ddepdikbud 1995 : 9 )
Gerakan : dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat ke atas
tunggal. Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin atau lihat gambar
2.
e) Pencatatan hasil : Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk
mempertahankan sikap tersebut diatas, dalam satuan waktu detik. Dengan
catatan : peserta yang tidak dapat melakukan sikap diatas dinyatakan
gagal, hasilnya ditulis dengan angka 0 ( nol ).
3. Baring duduk selama 30 detik.
a) Tujuan : tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot
perut.
b) Alat dan fasilitas meliputi : Lantai / lapangan rumput yang rata dan bersih,
Stopwatch, nomor dada, formulir dan alat tulis.
c) Petugas tes : Pengamat waktu dan penghitung gerakan merangkap pencatat
hasil.
d) Pelaksanaan : 1) Sikap permulaan : Berbaring telentang di lantai atau
rumput, kedua lutut ditekuk dengan sudut 900, kedua tangan jari-jarinya
bertautan diletakkan dibelakang kepala. 2) ) Petugas atau peserta yang lain
memegang atau menekan pergelangan kaki, agar kaki tidak terangkat. 3)
Petugas atau peserta yang lain memegang atau menekan pergelangan kaki,
agar kaki tidak terangkat lihat gambar 4
e) Pencatatan Hasil : Hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan
Peserta yang tidak mampu melakukan tes baring duduk ini, hasilnya ditulis
dengan angka 0 atau nol.
Gambar : 3
Tes Baring – duduk Memegangi kaki agar tidak terangkat (TKJI Depdikbud 1995 : 12)
4. Loncat Tegak
a) Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur tenaga eksplosif.
b) Alat dan fasilitas meliputi : 1) Papan berskala senti meter, warna gelap,
berukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding atau tiang, serbuk kapur
putih. alat penghapus, nomor dada, formulir dan alat tulis. Jarak antara
lantai dengan 0 atau nol pada skala yaitu : 100 cm lihat gambar
c) Petugas tes : Pengamat dan pencatat hasil.
d) Pelaksanaan : 1) Sikap permulaan : Terlebih dahulu ujung jari peserta
diolesi serbuk kapur atau magnesium, kemudian peserta bediri tegak dekat
dengan dinding kaki rapat, papan berada disamping kiri peserta atau
diraihkan ke papan berskala sehingga meninggalkan bekas raihan jari. 2)
Gerakan : Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan
kedua lengan diayunkan kebelakang lihat gambar 10. Kemudian peserta
meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang
terdekat sehingga menimbulkan bekas lihat gambar 11. Gerakan ini
diulangi sampai 3 kali berturut-turut.
e) Pencatatan Hasil : Hasil yang dicatat adalah selisih raihan loncatan
dikurangi raihan tegak, ketiga selisih raihan dicatat.
Gambaar.5
Loncat tegak ( TKJI Depdikbud 1995 : 17 )
5. Lari 600 meter.
a) Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung, peredaran
b) Alat dan Fasilitas. : alat dan fasilitas ini meliputi : Lintasan lari berjarak
600 meter, stopwatch, bendera start, peluit, tiang pancang, nomor dada,
formulir dan alat tulis.
c) Petugas Tes : ada beberapa yang terdiri dari : Juru berangkat, pengukur
waktu, pencatat hasil, pembantu umum.
d) Pelaksanaan : 1) Sikap permulaan : Peserta berdiri di belakang garis start.
2) Gerakan
: Pada aba-aba “Siap” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk
berlari lihat gambar. Pada aba-aba “Ya” peserta lari menuju garis finis
menempuh jarak 600 meter. Dengan catatan : Lari diulang bilamana : ada
pelari yang mencuri start, pelari tidak melewati garis finis.
e) Pencatatan Hasil : 1) Pengambilan waktu dilakukan dari saat bendera
diangkat sampai pelari tepat melintas garis finis. Kemudian hasil yang
dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 600
meter. Waktu dicatat dalam satuan menit dan detik.
H. Perlakuan
Perlakuan dalam penelitian ini adalah Senam Ayo Bergerak
Indonesia adapun urutan dan rangkaian gerak instrumen tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Latihan Pemanasan :
Pada pemanasan irama atau ketukan musik 125 per menit dengan
seperti berikut : 1) Berdiri tegak, tumit rapat dengan ujung jari kaki
terbuka selebar kepalan tangan. 2) 5 ( lima) titik mulai telinga, bahu,
pinggul, lutut dan mata kaki merupakan satu garis tegak lurus dengan
lantai.3) Pandangan lurus kedepan. 3) Kedua lengan lurus di samping
badan, telapak tangan menghadap ke dalam rapat di samping paha, jari-jari
rapat dan siap untuk berolahraga. Adapun pemanasan latihannya terdiri
atas :
1. Latihan I : Gerakan : jalan di tempat, dan napas
Tujuan : (l) Menaikkan denyut jantung agar meningkat secara perlahan
untuk persiapan melakukan olahraga senam. 2) Menghilangkan kekakuan
pada otot dan persendian.3)
2. Latihan II : Gerakan : Kepala dan Leher.
Tujuan : Melatih, menguatkan dan merilekskan otot dan sendi leher.
3. Latihan III : Gerakan : Bahu.
Tujuan : melatih dan merilekskan otot dan persendian bahu.
4. Latihan IV : Gerakan : Dada I.
Tujuan : Melatih dan merileskan otot dada, lengan dan punggung.
5. Latihan V : Gerakan : Dada II.
Tujuan : Melatih dan merilekskan otot dada, lengan dan punggung.
6. Latihan VI : Gerakan : Pinggang I.
Tujuan : Melatih dan merilekskan persendian dan otot pinggang.
7. Latihan VII : Gerakan : Pinggang II.
8. Latihan VIII: Gerakan Kombinasi I.
Tujuan : (1) Melatih dan merilekskan otot-otot lengan atas – bawah dan
persendian kaki (2) Melatih dan menguatkan otot kaki (tungkai atas
bawah).(3) Melatih koordinasi gerakan tangan dan kaki.
9. Latihan IX : Gerakan Kombinasi II.
Tujuan : (1) Melatih dan merilekskan otot-otot lengan atas-bawah dan
persendian kaki. (2) Melatih dan menguatkan otot kaki (tungkai
atas-bawah), (3) Melatih koordinasi gerakan tangan dan kaki.
10.Latihan X : Gerakan kombinasi III.
Tujuan : (1) Melatih dan merilekskan otot-otot lengan atas bawah dan
persendian kaki., (2) Melatih dan menguatkan otot kaki ( tungkai
atas-bawah ), (3) Melatih koordinasi gerakan tangan dan kaki.
11.Latihan XI : Gerakan Peregangan dinamis dan Statis.
Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan, pergelangan tangan, dan sisi
badan dan samping kepala.
12.Latihan XII : Gerakan Peregangan Statis.
Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan.
13.Latihan XIII : Gerakan peregangan Statis.
Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kaki
1. Gerakan Peralihan I : Jalan di tempat dan single step zig-zag. Tujuan :
Untuk memacu denyut nadi dan menyesuaikan ke irama yang lebih cepat,
persiapan melakukan gerakan inti dan pengaturan nafas.
2. Latihan I : Gerakan Ayun siku bergantian ke atas kepala depan perut dan
lurus tekuk lengan setinggi bahu. Tujuan : Menguatkan otot-otot dada,
lengan dan kaki.
3. Latihan II : Ayun kepalan tangan ke arah bahu, dorong ke bawah dan ke
muka setinggi bahu.
Tujuan : ( a ) menguatkan otot-otot lengan atas dan kaki.( b ) Koordinasi
gerakan lengan dan kaki.
4. Gerakan Peralihan II: Gerakan jalan ditempat dan single step zig-zag
Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan penyesuaian ke irama yang lebih
cepat, persiapan melakukan gerakan inti dan pengaturan nafas.
5. Latihan inti III : Gerakan : angkat siku setinggi bahu dan ayun lurus
lengan keatas. Tujuan : (a) Menguatkan otot-otot lengan atas dan kaki. (b)
Koordinasi gerakan lengan dan kaki.
6. Latihan inti IV : Gerakan : Dorong lengan ke depan atas dan serong
setinggi bahu. Tujuan : (a) Menguatkan otot-otot lengan dan kaki.(b)
Koordinasi gerakan lengan dan kaki.
7. Gerakan Peralihan III : Gerakan jalan ditempat dan step single zig-zag .
Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan penyesuaian ke irama yang lebih
8. Latihan V : gerakan : Ayun silang di depan-tekuk siku-siku setinggi bahu
dan ayun siku di depan dada.
Tujuan : (a) Menguatkan otot-otot lengan atas dan bawah.(b) Menguatkan
otot-otot dada, bahu dan kaki.(c) Koordinasi gerakan lengan dan kaki.
9. Latihan VI : Gerakan : dorong telapak tangan ke kanan-kiri dan ke atas
serta putar lengan lurus ke atas-bawah.
Tujuan : (a) Menguatkan otot-otot dada, lengan dan bahu.(b) Koordinasi
gerakan lengan dan kaki.
10.Gerakan peralihan IV: Gerakan jalan ditempat dan single step zig-zag.
Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan penyesuaian ke irama yang lebih
cepat, persiapan melakukan gerakan inti dan pengaturan nafas.Ulangi satu
set gerakan :
Latihan Inti I dan II.
11.Gerakan peralihan V : 1) ulang gerakan peralihan I, 2) Latihan Inti III dan
IV.
12.Gerakan peralihan VI : 1) Ulang gerakan peralihan I, 2) Latihan Inti V dan
VI.
13.Gerakan peralihan VII : Gerakan : Jalan di tempat dan“single step”
zig-zag.
Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan penyesuaian ke irama yang lebih
c. Latihan Pendinginan
Pada latihan pendinginan ketukan musiknya 118 per menit dengan
durasi 3 menit 40 detik. Adapun latihan pendinginan ini terdiri dari tujuh
latihan sebagai berikut :
1. Latihan I : Gerakan : Peregangan dinamis dan statis.
Tujuan : Melenturkan otot-otot lengan, pergelangan tangan, sisi badan dan
kaki.
2. Latihan II : Gerakan : Peregangan dinamis dan statis.
Tujuan : Melenturkan otot-otot lengan, pergelangan tangan, sisi badan dan
kaki.
3. Latihan III : Gerakan : Peregangan statis.
Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kepala.
4. Latihan IV : Gerakan : Peregangan statis.
Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kepala.
5. Latihan V : gerakan : Peregangan statis.
Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kaki.
6. Latihan VI : gerakan : Peregangan statis.
Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kaki.
7. Latihan VII : Gerakan : Nafas.
Tujuan : Untuk mengembalikan kondisi fisik pada keadaan semula dengan
I. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian
Dalam suatu penelitian banyak faktor yang dapat mempengaruhi
hasil penelitian, terutama penelitian eksperimental. Apalagi penelitian ini
dilakukan tidak dalam suatu laboratorium sehingga banyak hal yang tidak
mungkin dapat dikendalikan. Paling tidak peneliti berupaya untuk
meminimalkan. Adapun kemungkinan-kemungkinan yang menjadi
faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian antara lain :
1. Cuaca
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, maka yang menjadi kendala
adalah cuaca seperti hujan. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut bisa
dipindahkan di dalam ruangan.
2. Petugas pengambil data.
Dalam penelitian ini pengambilan data dilakukan pada awal sebelum
eksperimen dilakukan dan sesudah eksperimen selesai. Akan tetapi hasil
penelitian ini bisa saja menjadi tidak seperti yang diharapkan apabila cara
pengambilan data dilakukan oleh orang-orang yang kurang atau bahkan
yang belum berpengalaman menggunakan berbagai alat dalam intrumen
penelitian ini. Namun karena petugas pengambil data adalah orang-orang
yang telah berpengalaman dalam bidangnya maka hal tersebut dapat
diminimalkan. Sebab para petugas adalah guru-guru olahraga dan
3. Instruktur.
Instruktur juga mempunyai pengaruh terhadap hasil penelitian, karena
penguasaan materi dan penguasaan teknik gerak akan mempengaruhi hasil
latihan. Untuk mensiasati masalah intruktur, intruktur dilakukan oleh
peneliti sendiri yang telah pernah mengikuti penataran-penataran yang
berkaitan dengan senam Ayo Bergerak Indonesia.
4. Beban Latihan
Dalam prinsip dasar latihan dikatakan bahwa untuk mendapatkan efek
latihan yang baik organ tubuh harus diberi beban melebihi beban aktivitas
sehari-hari Beban diberikan bersifat individual, mendekati beban
maksimal hingga beban maksimal ( Fox., 1984 ), prinsip ini dapat
meningkatkan penampilan secara umum. Prinsip beban bertambah atau the
principle of progressive resistance ini dilakukan dengan meningkatkan
beban secara bertahap dalam suatu program latihan ialah dengan
meningkatkan berat beban, set, repetisi, frekwensi dan lama latihan. Tetapi
ada prinsip lain dalam prinsip dasar latihan ialah Prinsip individual atau
the Priciples of individuallity. Pada prinsipnya karakteristik seseorang
berbeda, baik secara fisik maupun secara psychologis. Oleh karena itu
target latihan disesuaikan dengan tingkat
kemampuan jasmani seseorang, dengan tujuan yang akan dicapai dan
lamanya latihan. Prinsip reversible atau The principles of reversibility,
yang berati bahwa kwalitas yang diperoleh dari latihan akan menurun
itu kesinambungan latihan mempunyai peranan yang sangat penting
dengan tidak melupakan adanya pulih asal. ( Ardle., 1981 : 39-93). Oleh
sebab itu diharapkan instruktur berhati-hati dalam memberi beban latihan
kepada sampel.
5. Kondisi Kesehatan Sampel
Senam Ayo Bergerak Indonesia dilakukan oleh siswa dalam keadaan sehat
karena tujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Oleh karena itu
selama latihan berlangsung diharapkan sampel selalu dalam keadaan sehat,
dengan cara apabila selesai latihan siswa diberi pengarahan agar selalu
membawa minum ketika latihan, makan yang kenyang setelah pulang
sekolah, sebab apabila ada yang sakit lebih-lebih dalam jumlah yang
cukup banyak akan mengangu penelitian secara keseluruhan.
Adapun cara pengambilan data ini dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Pada aba-aba “siap” teste berdiri dibelakang garis star dengan sikap badan
tegak.
b. Pada aba-aba “ya” teste mulai melakukan lari secepat-cepat nya menuju
garis finish.
c. Saat melalui garis finish badan agak dicondongkan kedepan.
d. Menyiapkan alat dan perlengkapan tes, yang meliputi : 1) lapangan, 2)
J. Teknik Analisis Data
Penelitian ini diawal dengan pengambilan data awal atau pretest dan
apabila eksperimen telah selesai dilakukan maka diakhiri dengan posttest, yang
kemudian dilanjutkan dengan tabulasi data untuk menghitung statistik
diskriptifnya. Untuk menguji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan
yaitu uji normalitas data menggunakan Kolmogorov Smirnov dan uji homogenitas
dengan menggunakan Chisquare dan dilanjutkan dengan uji t perpasangan yang
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Deskripsi Data
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh latihan Senam Ayo
Bergerak Indonesia dalam meningkatkan kesegaran jasmani siswa putra kelas IV
dan V SD Islam Terpadu Permata Bunda Rajabasa Bandar Lampung , penelitian
ini dilakukan dengan eksperimen, variabel yang diukur adalah kesegaran jasmani.
Instrumen dalam penelitian ini adalah Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk
anak umur 10-12 tahun yang terdiri dari lima rangkaian tes yaitu : 1) lari cepat, 2)
Angkat tubuh, 3) Baring duduk, 4) Loncat tegak, 5) Lari ketahanan fisik dan
fungsi kardiorespiratori.
2. Hasil Analisis Statistik
Setelah eksperimen selesai dilakukan maka diakhiri dengan tes kesegaran
jasmani dengan TKJI, yang kemudian dilanjutkan dengan tabulasi data untuk
dilakukan penghitungan statistik deskriptif. Adapun hasil perhitungan statisitik
deskriptif dapat dilihat seperti pada tabel 1 berikut :
Tabel 1
Rangkuman Hasil Perhitungan Data Statistik Deskripsi
sumber N Min Maks Mean Std Dev
pre 15 12 19 60 2.23
Tabel 1 diatas menyajikan data hasil pengukuran kesegaran jasmani
siswa putra dari kedua kelompok baik kelompok pre ( sebelum latihan ) maupun
kelompok post( sesudah latihan ). Hasil tes pre N = 15, hasil nilai minimum = 12,
nilai maksimum = 19, mean sebesar = 15.60, standart deviasi = 2.23. Hasil posttes
untuk kelompok Eksperimen N = 15, nilai minimum = 20, nilai maksimum = 25,
nilai mean = 22.73, standart deviasi = 1.49.
Uji Persyaratan Analisis
Dari hasil perhitungan statistik deskripsi seperti terlihat pada tabel 1,
kemudian dilanjutkan dengan uji persyaratan analisis hipotesis yang meliputi
beberapa langkah sebagai berikut :
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dalam penelitian ini dengan statistik non parametrik
menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Adapun untuk menguji normalitas ini
dengan ketentuan : jika nilai signifikansi 0.05 berarti normal, dan jika nilai signikansi 0.05 berarti tidak normal Dari perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel 2
Rangkuman hasil perhitungan Uji Normalitas
Variabel signifikansi Keterangan
Berdasarkan pada rangkuman hasil perhitungan nilai pada tabel 2
menunjukkan bahwa data dari kelompok pre dan post penelitian ini secara
keseluruhan berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas dalam penelitian ini dengan menggunakan Chi-Square
dan dengan ketentuan : jika nilai signifikansi ≥ 0.05 berarti homogen, sedang jika
nilai signifikansi ≤ 0.05 berarti tidak homogen. Adapun dari perhitungan diperoleh hasilsebagai berikut :
Tabel 3
Rangkuman hasil perhitungan Uji Homogenitas
Variabel Signifikansi Keterangan Pretest 0.981 ≥ 0.05 Homogen Posttes 0.369 ≥ 0.05 Homogen
Dari Tabel 3 tersebut diatas nampak bahwa data dari kelompok pre dan
kelompok post penelitian menunjukkan nilai signifikansi ≥ 0.05, dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa data dari kedua kelompok penelitian tersebut
adalah Homogen. 3. Uji Hipotesis
Untuk melihat pengaruh latihan, yaitu Senam Ayo Bergerak Indonesia
dalam meningkatkan kesegaran jasmani maka dilakukan uji hipotesis. Uji ini
dimaksudkan untuk menguji perbedaan mean dari kelompok pre terhadap
signifikansi ≤ 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Atau Jika nilai t hitung ≤ t
tabel atau jika nilai signifikansi ≥ 0.05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil seperti tabel 4 berikut ini :
Tabel : 4
Rangkuman Hasil Uji Paired Sample T Test
Sumber t hitung / t tabel Signifikansi Keputusan E 1 – E2 - 21.219
hitung = - 21.219, dengan tingkat signifikansi 0.000. Sedang harga t tabel dengan N =
15, maka d.b ( derajad kebebasan ) = N-1, ( 15-1 = d.b 14 ) dan alpha 0.05 =
2.145. Jadi harga t hitung =- 21.219 ≥ harga ttabel = 2.145 dengan demikian
hipotesis nihil atau H0 yang berbunyi :”Tidak terdapat perbedaan pengaruh latihan Senam Ayo Bergerak Indonesia dalam meningkatkan kesegaran jasmani
siswa putra klas IV dan V Sekolah Dasar Islam Terpadu Rajabasa Bandar
Lampung Tahun ajaran 2012 / 2013” pada Kelompok antara Pretest ( sebelum
siswa putra klas IV dan V Sekolah Dasar Islam Terpadu Rajabasa Bandar
LampungTahun ajaran 2012 / 2013 pada Kelompok antara Pretest (sebelum
latihan ) dengan Posttest ( sesudah latihan )” adalah diterima.
Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh hasil ialah ” Terdapat Perbedaan
Pengaruh Latihan Senam Ayo Bergerak Indonesia Dalam Meningkatkan
Kesegaran Jasmani Siswa Putra klas IV dan V Sekolah Dasar Islam Terpadu
Permata Bunda Rajabasa Bandar Lampung Tahun ajaran 2012 /2013”.
B. Pembahasan
Berdasarkan uji hipotesis penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil
bahwa :hipotesis alternatif yang diajukan atau H1 yang berbunyi : ” Terdapat Perbedaan Pengaruh Latihan Senam Ayo Bergerak Indonesia Dalam
Meningkatkan Kesegaran Jasmani Siswa Putra Klas IV dan V Sekolah Dasar
Islam Terpadu Permata Bunda Rajabasa Bandar Lampung Tahun ajaran 2012 /
2013”.
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
1. Uji Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah senam Ayo
bergerak Indonesia berpengaruh terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa kelas
tinggi (IV,V dan VI) Sekolah dasar Islam Terpadu Gedungmeneng Rajabasa
Bandar Lampung secara signifikan, artinya bahwa melalui latihan senam Ayo
Bergerak Indonesia secara priodik atau terprogram seperti disajikan dalam hal.19.
latihan yang disusun secara sistematis,berjenjang dan berkesinambungan . Hal ini
sesuai dengan pernyataan Harsono(1988:35) dan Bompa (1990) bahwa latihan
yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan akan dapat
menghasilkan kemampuan fisik. Sedangkan aspek-aspek tersebut antara lain,
ketahanan, kecepatan, daya tahan, daya tahan jantung, daya ledak (power),
kelentukan, kelincahan dan koordinasi (Harsono, 1988; Bompa, 1990; Nossek,
1985).
Kemungkinan lain peningkatan tersebut disebabbkan oleh faktor gizi dan
motivasi. Gizi merupakan bahan makanan yang penting dan dibutuhkan oleh
tubuh terutama dalam latihan atau aktifitas jasmani, seperti dalam meningkatkan
kebugaran jasmani siswa. Karena dengan gizi yang baik maka kesehatan akan
semakin baik. Dan dengan demikian berpengaruh terhadap kesegaran jasmani
siswa. Keadaan Gizi siswa baik karena mereka tinggal diperumahan, dimana
secara ekonomi dalam keadaan menengah. Keadaan ekonomi yang menengah ini
berpengaruh pula terhadap kesehatannya. Sehingga wajar apabila kesehatannya
baikGizi makanan tak kalah pentingnya dalam meningkatkan kesegaran jasmani
siswa. Karena dengan gizi yang baik maka kesehatan akan semakin baik. Dan
dengan demikian berpengaruh terhadap kesegaran jasmani siswa. Keadaan Gizi
siswa baik karena mereka tinggal diperumahan, dimana secara ekonomi dalam
keadaan menengah. Keadaan ekonomi yang menengah ini berpengaruh pula
Demikian pula faktor motivasi sangat mendukung peningkatan
kebugaran jasmani siswa, karena kemauan latiuhan yang berat tidak akan terasa
manakala siswa memiliki semangat berlatih yang tinggi.
Sedangkan pengaruh latihan Senam Ayo Bergerak Indonesia merupakan
salah satu jenis senam kebugaran jasmani yang diciptakan oleh Federasi Olahraga
Masyarakat Indonesia yang mencerminkan keinginan dan tekad untuk bersatu dari
seluruh komponen olahraga masyarakat, sekaligus mencerminkan keinginan untuk
melestarikan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia melalui kegiatan olahraga.
Senam Ayo Bergerak Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan
kebugaran jasmani para pesertanya. Jadi memang benar ketika dilakukan dengan
baik dan benar dapat meningkatkan kebugaran atau kesegaran jasmani.
Hasil yang ditimbulkan oleh pengaruh latihan senam tersebut, menurut
Hellenbrand ( 1973 : 107-112 ) bahwa latihan fisik pada prinsipnya adalah
memberikan stress fisik terhadap tubuh secara teratur, sistematik,
berkesinambungan sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan kemampuan
didalam melakukan kerja secara teratur. Dan menurut Astrand ( 1986 : 296-383 ),
Fox ( 1988 : 345 ) bahwa latihan fisik yang teratur, sistematik dan
berkesinambungan yang tertuang dalam suatu program latihan, dalam hal ini
Senam Ayo Bergerak Indonesia akan meningkatkan kemampuan fisik secara
nyata, tetapi tidak demikian halnya jika latihan dilakukan secara tidak teratur.
Pada Prinsipnya bahwa prinsip dasar latihan yang dalam buku Physical
bahwa program physical fitness anak difokuskan pada perkembangan
dan pemeliharaan dari komponen dasar kesehatan, disamping juga pentingnya
kesegaran jasmani yang berhubungandengan ketrampilan seperti : speed,
koordinasi, keseimbangan dan kelincahan. Berkaitan dengan program pendidikan
jasmani yang digunakan sebagai suatu pendekatan pokok, yang oleh Gabbard
program itu digambarkan sebagai suatu gerakan analisa model danbahwa manfaat
utama dari konsep gerakan yang mempunyai nilai . Pada bidang pendidikan
jasmani konsep gerakan yang mempunyai nilai ialah seperti aktifitas menari,
permainan, olahraga dan senam, yang mana aktivitas tersebut dapat digunakan
sebagai sarana untuk mengembangkan dan menghaluskan ketrampilan gerak.
Sejalan dengan pendekatan pada pendidikan jasmani dijelaskan bahwa model
perkembangangan di definisikan sebagai suatu pedekatan pendidikan jasmani,
yang dimaksud adalah : mendidik anak dalam menggunakan tubuhnya, agar
mereka dapat bergerak lebih efektif dan efisien dalam banyaknya macam gerakan
dasar. Kemampuan dasar dapat diterapkan terhadap banyaknya macam gerakan
ketrampilan baik yang perkembangannyaberhubungan dengan olahraga maupun
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa : jika nilai
t hitung ≥ nilai t tabelatau jika nilai signifikansi ≤ 0.05 maka H0 ditolak dan H1
diterima. Atau Jika nilai t hitung ≤ t tabel atau jika nilai signifikansi ≥ 0.05
maka H0 diterima dan H1 ditolak.” Hasilnya ada pengaruh latihan Senam
Ayo Bergerak Indonesia dalam meningkatkan kebugaran jasmani siswa putra
kelas tinggi (IV,V dan VI) Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bunda
Gedungmeneng Rajabasa Bandar Lampung Tahun ajaran 2012 /2013
B. Saran
Dengan demikian sebagai saran, dianjurkan kepada guru olahraga
untuk menggunakan latihan Senam Ayo Bergerak Indonesia sebagai salah satu
alternatif bentuk latihan untuk meningkatkan kesegaran jasmani siswa. Hal
ini didasarkan pada hasil penelitian yang menunjukkan hasil sangat signifikan.
Nampaknya suatu hal yang wajar apabila sesuatu yang baik itu disebar
luaskan. Sebab dengan kesegaran jasmani yang baik paling tidak kita sudah
menyiapkan sebuah generasi muda yang sehat dan segar yang adalah salah
satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia melalui
fisiknya yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin
Ardle, Mc., Katch, WD, F.I., Klatch, 1981, Exercise Physiology : Energy, Nutrision an Human Performance, Lea Febinger, Philadelphia
Arikunto, Suharsimi 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta Rineka Cipta
---, 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta Rineka Cipta
Astrand, P.O. Rodhahl, K 1986, Texbooks of Work Physiology 3 rd ed, Mc Graw- Hill Company, New York
Bompa, TO. 1990. The Theory and Metodology of Training the Key to Athletic Performance. Dubuque.IOWA: Kendall/Hunt
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Panduan Pembelajaran Silabus Penjas SD.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Pendekatan pembinaan pola gerak dominan.
Depdikbud 1994. Kamus Besar Bahasa Indoneasia, Jakarta Balai Pustaka
---, 1995 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk Anak Umur 10 – 12 Tahun, Jakarta : Pusat Kesegaran jasmani dan Rekreasi
Faisal, Sanafiah, 1982. Metodologi Penelitian Pendidikan, Usaha Nasional: Surabaya
Fox, E.L. Mathew, DK, 1984, The Physiology Basis of Education and Athletics, Philadelphia, Ssanders College Publishing
Gabbard, C, Le Blanc E. Lowy, S. 1987, Physical Education for Children Building The Foundation, New Yersey Printice Hall Inc Englewood Cliffs
Hadi, Rubianto. 2002 , Pengaruh Pembelajaran Penjas Dan Jenis Kelamin Terhadap KesegaranJasamani . Tesis, UNNES (tidak diterbitkan)
Hadi, Soetrisno, 1988 Metodologi Research I, II dan IV Yogyakarta : Andi Offset
Kartono, Kartini, 1980, Pengantar Metodologi Sosial. Alumni: Bandung
Lutan, Rusli. 1996 , Hakekat dan Karakteristik Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dalam Kurikulum D2 PGSD. Jakarta :Dirjen Dikti Depdikbud
Retno,Endang Sri , 1989 , Perbandingan Pengaruh Antara Latihan Senam Kesegaran Jasmani ’84 dengan Senam Kesegaran Jasmani’88 Didalam Peningkatan Kesegaran Jasmani pada Siswa Putra SMA Theresiana Salatiga Tahun Pelajaran 1988/1989, Semarang : FPOKIKIP Semarang
Santoso,Singgih , 2005, Ststistik Parametrik, Jakarta ,PT Elex Media Komputindo
Seaton, R, 1983, Physical Education Handsbooks, New Yersey, Prentice Hall Inc Englewood Cliff Seven edition
Siedentop, D. 1990. Introduction To Physical Education Fitness and Sport, California: MayfieldPublishing Company
Standar Kompetensi Pendidikan Jasmani,2003. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Penerbit Erlangga.
Tilarso, Berty, 2000, Sehat dan Bugar Sepanjang Usia Dengan Senam, Semarang : Seminar dan Lokakarya
GEDUNG MENENG RAJABASA BANDAR LAMPUNG
(Skripsi)
Oleh
ABDAN SYAKURO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
PENGARUH SENAM AYO BERGERAK INDONESIA TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA PUTERA KELASTINGGI
SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU PERMATA BUNDA GEDUNG MENENG RAJABASA
BANDAR LAMPUNG
ABDAN SYAKURO
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan Senam Ayo Bergerak terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada siswa kelas tinggi (IV,VdanVI) Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bunda Gedungmeneng Rajabasa Bandar Lampung.
Metode yang digunakan dalam peneliti ini adalah eksperimen dengan perlakuan berupa latihan senam Ayo Bergerak Indonesia yang dilakukan sebanyak 3x seminggu, selama tiga bulan selama 60 menit setiap pertemuan. Sampel berjumlah 15 orang, yakni siswa putera. Pengumpulan data menggunakan TKJI tahun 1994 dari Depdiknas. Kemudian data dianalisis secara statistik menggunakan uji t dengan tingkat Kepercayaan 95%.
Hasil menunjukkn bahwa latihan senam Ayo Bergerak Indonesia berpengaruh terhadap tingkat kebugaran jasmani pada siswa kelas tinggi (IV,VdanVI) Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bunda Gedungmeneng Rajabasa Bandar Lampung. Dengan t hitung sebesar 21,22 dan t tabel sebesar 2.14. Karena t hit > t tabel . maka hipotesis diterima.
Kesimpulan dari penelitian ini, yaitu adanya pengaruh latihan senam ayo bergerak Indonesia terhadap Tingkat Kebugaran pada siswa putra kelas tinggi (IV.V, dan VI) Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bunda Gedung Meneng Rajabasa Bandar Lampung.
GEDUNG MENENG RAJABASA BANDAR LAMPUNG
Oleh
ABDAN SYAKURO
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
KELAS TINGGI SEKOLAH ISLAM
TERPADU PERMATA BUNDA RAJABASA BANDAR LAMPUNG .
Nama Mahasiswa : Abdan Syakuro
Nomor Pokok Mahasiswa : 1113068001
Program Studi : Penjaskes
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Komisi Pembimbing
Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Dr. Rahmat hermawan, M.Kes. NIP. 19510507 198103 1 002 NIP.19580127 198503 1 003
1. Tim Penguji
Ketua : Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes. ...
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Ade Jubaedi, M. Pd ...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Abdan Syakuro
NPM : 1113068001
Tempat Tanggal Lahir : Gadingrejo, 10 September 1982
Alamat : Jl. Purnawirawan Gg. Swadaya 09 No. 14 Gunung Terang, Tanjung Karang Barat Bandar Lampung
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ Pengaruh Latihan Senam Ayo Bergerak Indonesia Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Putera Kelas Tinggi Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bunda Rajabasa Bandar Lampung” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 08 Januari – 08 Februari 2013 Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau karya orang lain.
Demikian peryataan ini penulis buat dengan sebenarnya . Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Bandar Lampung, 10 Februari 2013
Penulis Abdan Syakuro dilahirkan di Gadingrejo pada tanggal 10 September 1982
dari pasangan Bapak Mad Basri dan Ibu Salbiyah, jenjang pendidikan yang telah
dilalui oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. Madrasah Ibtidaiyah Baabussalam Wonosari selesai pada tahun 1995
2. Sekolah Menengah Pertama di SMP Patria Gadingrejo selesai pada tahun
1998
3. Sekolah Menengah Atas di SMA Patria Gadingrejo selesai pada tahun
2001
4. D II Penjaskes FKIP Universitas Lampung selesai pada tahun 2003
5. Pada tahun 2011 penulis menjadi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung pada Program Studi Pendidikan Jasmani
& '
() * # + ,
& )
-) , .
)
/) * +, #
)
0)
1 2 * ,
3 . 4 )
5) 2 * , 3 .
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa hasil karya bukanlah usaha dan perjuangan sendiri
melainkan banyak dibantu oleh beberapa pihak. Adapun judul skripsi ini
“Pengaruh Latihan Senam Ayo Bergerak Indonesia Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Putera Kelas Tinggi Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bunda Rajabasa Bandar Lampung” . Oleh sebab itu, pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung yang telah memberi berbagai fasilitas dan kesempatan kepada
penulis untuk melaksanakan studi di Universitas Lampung.
2. Bapak Drs.Baharuddin Risyak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan petunjuk,
arahan, saran serta bimbingan dalam perkuliahan hingga selesainya skripsi
ini.
3. Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes. selaku pembimbing yang telah banyak
memberikan dorongan,bimbingan, petunjuk dan saran sehingga skripsi ini
menyelesaikan skripsi ini.
5. Para Bapak dan Ibu Dosen Universitas Lampung, khususnya Program
Studi Penjaskes FKIP Unila yang banyak menyumbang saran dan
petunjuk. Serta menurunkan sejumlah pengetahuan hingga menambah luas
wawasan penulis.
6. Segenap Staf dan Karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah
memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.
7. Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu Rajabasa Bandar Lampung yang
telah memberi ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian pada
siswa untuk sampel penelitian
8. Para Siswa Kelas IV dan Kelas V Sekolah Dasar Islam Terpadu Rajabasa
yang telah bersedia menjadi sampel dalam penelitian ini.
9. Teman-teman seperjuangan di Program S1 dalam Jabatan mahasiswa
yang tidak dapat kami sebut satu persatu.
10.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu penyelesain tugas akhir ini.
Semoga segala amal baik bapak dan saudara semuanya dalam membantu
selama proses penelitian ini akan mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT
dan akhirnya penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat dan menambah