PENGARUH PERAN GURU DALAM MEMBIMBING SISWA
PADA MATA PELAJARAN PRAKTIKUM PEMELIHARAAN
DAN PERBAIKAN SISTEM REFRIGERASI
DENGAN HASIL BELAJAR SISWA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
oleh:
Wenda Anggia Purnomo E. 0551. 0707225
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI & KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Pengaruh Peran Guru dalam Membimbing
Siswa Pada Mata Pelajaran Praktikum
Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem
Refrigerasi dengan Hasil Belajar Siswa
Oleh
Wenda Anggia Purnomo
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Wenda Anggia Purnomo 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ABSTRAK
WENDA ANGGIA PURNOMO (E.0551.0707225). “PENGARUH PERAN GURU DALAM MEMBIMBING SISWA PADA MATA PELAJARAN PRAKTIKUM PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SISTEM REFRIGERASI
DENGAN HASIL BELAJAR SISWA”.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui pengaruh peran guru dalam membimbing siswa pada mata pelajaran praktikum Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Refrigerasi di SMKN “X” dengan jumlah responden 67 siswa. Hal yang menjadi latar belakang penelitian ini adalah siswa kurang mendapat bimbingan dari guru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
descriptive research dengan teknik pengumpulan data berupa angket, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa peran guru dalam membimbing yang dilaksanakan pada praktikum mata pelajaran Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Refrigerasi berpengaruh rendah terhadap hasil belajar siswa.
Kata Kunci: Peran Guru, Hasil Belajar, Pembimbing.
WENDA ANGGIA PURNOMO (E.0551.0707225). “THE INFLUENCE OF
TEACHER’S ROLE IN GUIDING STUDENTS ON PRACTICAL SUBJECTS
REFRIGERATION SYSTEMS MAINTENANCE AND REPAIR ON LEARNING
OUTCOMES”.
ABSTRACT
This study generally aims to determine the influence of the teacher's role in guiding students on practical subjects Refrigeration Systems Maintenance and Repair at “X” Vocational School with the number of respondents 67 students. The background of this research is the students lack the guidance of a teacher. The method used in this research is descriptive method with data collection techniques such as questionnaires, interviews and documentation. The results of the study showed that the teacher's role in guiding conducted on lab subjects Refrigeration Systems Maintenance and Repair low impact on student learning outcomes.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ………. i
KATA PENGANTAR ………... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ……… iii
DAFTAR ISI ………. iv
DAFTAR TABEL ………. vii
DAFTAR GAMBAR ………. viii
DAFTAR LAMPIRAN ………. ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………. 1
B. Indentifikasi Masalah ………... 3
C. Pembatasan Masalah ……… 3
D. Rumusan Masalah ……… 3
E. Tujuan Penelitian ……… 4
F. Manfaat Penelitian ………... 4
G. Definisi Istilah ………. 5
H. Sistematika Penulisan ………... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran Guru ………... 6
B. Peran Guru Kelas ………. 7
C. Fungsi dan Teknik Bimbingan ………. 8
1. Fungsi bimbingan ……….. 8
2. Teknik bimbingan ……….. 9
a. Teknik bimbingan individual ………... 9
b. Teknik bimbingan kelompok ………... 10
D. Peran Guru dalam Membimbing ………. 14
E. Pembelajaran ……… 15
F. Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Refrigerasi ………. 16
H. Evaluasi Pembelajaran ………. 17
F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ………. 22
1. Teknik pengumpulan data ……….. 22
3. Uji koefisien korelasi dan koefisien determinasi ………... 28
a. Uji koefisien korelasi data berdistribusi normal ……….. 28
b. Uji koefisien korelasi data tidak berdistribusi normal ……… 29
c. Koefisien determinasi ……….. 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Uji Coba Instrumen ……….…… 32
1. Analisis data ……….. 32
2. Uji koefisien korelasi dan determinasi ……….. 33
3. Uji regresi linier sederhana………...….. 34
4. Uji hipotesis ………... 35
B. Hasil Penelitian ……… 36
1. Gambaran peran guru dalam membimbing praktikum pada mata pelajaran Pemeliharaan dan Sistem Refrigerasi (PPSR) ………... 36
a. Hasil angket ………. 36
b. Hasil wawancara ………..…… 37
2. Gambaran hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Refrigerasi (PPSR) ……… 38
C. Pembahasan ………. 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………..…… 40
B. Saran ……… 40
DAFTAR PUSTAKA ……… 41
DAFTAR TABEL
Tabel
1.1 Nilai Ulangan Harian Siswa ………...……… 2
2.1 Perwujudan Langkah-langkah Bimbingan ………. 11
3.1 Penilaian Alternatif Angket Peran Guru ………...…... 23
3.2 Uji Normalitas ………...…... 26
3.3 Rangking Korelasi Spearman ……… 29
3.4 Interpretasi Nilai r ………... 29
4.1 Uji normalitas ………..………... 32
4.2 Distribusi Frekuensi Angket Variabel X ……… 36
DAFTAR GAMBAR
Gambar
3.1 Prosedur Pelaksanaan Penelitian …………..………... 21
4.1 Diagram Pencar Data ….………...………… 34
4.2 Kurva Uji Hipotesis Dua Sisi ………..…….. 35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
I Kisi-kisi Instrumen ……….. 43
Kuesioner ……… 44
Pedoman Wawancara ……….. 46
Hasil Wawancara ……… 47
II Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas ………..… 48
Perhitungan Konversi Z-Skor dan T-Skor ………..… 53
Uji Normalitas dan Homogenitas ……… 57
Uji Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ………. 65
Uji Regresi dan Hipotesis ………..……….. 69
Tingkat Kriterium Angket Peran Guru dalam Membimbing (X) ………... 77
Gambaran Peran Guru dalam Membimbing (X) ……… 80
III Tabel statistik ……….. 83
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah sebagai gerbang utama untuk pengembangan dan peningkatan
kualitas manusia mempunyai tanggung jawab yang besar untuk menghasilkan
sumber daya manusia (SDM) yang bisa berperan dalam membangun negara ini.
Peningkatan dan pengembangan kualitas SDM ini bisa diawali dari peran guru
dalam pembelajaran di kelas. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Sumarno (2012) bahwa “guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan dan guru yang profesional diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas.” Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa peran guru dalam pembelajaran harus sangat diperhatikan dan tidak boleh
diabaikan karena bisa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dan mengganggu
keberhasilan proses pendidikan.
Salah satu peningkatkan SDM ini bisa dilakukan melalui Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK). Tentunya sesuai kebutuhan dari SMK itu sendiri yang lebih
memerlukan sarana praktik untuk mengaplikasikan langsung teori yang diperoleh
dari para guru. Sarana praktik yang lengkap dan berfungsi baik harus disediakan
di SMK agar guru mampu memberikan perannya dalam pembelajaran dengan
baik.
Mata pelajaran Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Refrigerasi merupakan
salah satu mata pelajaran yang ada pada program studi keahlian Refrigerasi dan
Tata Udara di SMKN X. Mata pelajaran ini membahas mengenai cara perawatan,
pemeliharaan dan perbaikan komponen-komponen sistem refrigerasi dan tata
udara. Melalui kegiatan praktikum pada mata pelajaran ini, siswa diharapkan bisa
menganalisa setiap permasalahan yang terdapat pada komponen-komponen sistem
refrigerasi untuk selanjutnya dicari cara penanggulangan masalahnya.
Berdasarkan pengamatan dari cara guru di sekolah dalam memberikan
pembelajaran ketika melaksanakan PLP di SMKN X dan hasil wawancara dengan
siswa kurang mendapat bimbingan dari guru bersangkutan, selain itu situasi
belajar terkadang kurang kondusif sehingga berpengaruh pada hasil belajar. Hal
ini dikarenakan intensitas keberadaan guru di kelas praktikum yang kurang.
Padahal memberikan bimbingan merupakan salah satu dari peran guru dalam
pembelajaran.
Tabel 1.1. Nilai Ulangan Harian Siswa.
Nilai Kelas
Hal ini berarti bahwa mengajar adalah membimbing kegiatan belajar siswa sehingga ia mau belajar. “Sebagai pembimbing guru berperan untuk membantu siswa agar menemukan potensi yang dimilikinya” (Sanjaya, 2010: 27).
Dampak dari permasalahan yang dijelaskan di atas adalah hasil belajar siswa
yang kurang memuaskan (Tabel 1.1). Sistem penilaian yang digunakan di
SMKN X mengacu pada Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), yaitu 75. Kriteria
keberhasilan dalam belajar dianggap cukup jika siswa yang memenuhi KKM
sebesar 75% dengan nilai minimum 75. Kelas XI A yang memenuhi KKM adalah
10 siswa dengan persentase 31% dan kelas XI B yang memenuhi KKM adalah 12
siswa dengan persentase 34%. Hal tersebut mengindikasikan bahwa nilai KKM
pada Mata pelajaran Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Refrigerasi belum
terpenuhi.
Faktor-faktor di atas tentu saja bisa dihindari apabila tenaga pengajar di SMK
bisa memberikan peran dalam pembelajaran yang baik terhadap siswa. Peralatan
praktikum yang memadai, berfungsi dengan baik dan terawat serta bisa
wawasannya dalam ranah psikomotor sehingga mereka siap bergelut dengan dunia
usaha dan industri.
Berdasarkan data-data dan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
suatu penelitian mengenai permasalahan ini di SMK Negeri X dan mengambil
judul “Pengaruh Peran Guru dalam Membimbing Siswa pada Mata Pelajaran
Praktikum Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Refrigerasi dengan Hasil Belajar
Siswa”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah perlu ditetapkan terlebih dahulu untuk mengetahui
kemungkinan-kemungkinan permasalahan yang timbul dalam penelitian ini.
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Situasi belajar yang kurang kondusif.
2. Siswa kurang mendapat bimbingan dari guru.
3. Hasil belajar siswa yang kurang memuaskan.
4. Intensitas keberadaan guru di kelas yang sedikit.
C. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan yang ditinjau tidak terlalu luas dan sesuai dengan tujuan
serta dapat menjawab rumusan masalah, maka perlu adanya pembatasan masalah.
Oleh karena itu, penelitian ini akan difokuskan pada:
1. Hasil belajar siswa pada praktikum kompetensi memelihara kompresor
peralatan refrigerasi.
2. Pengaruh peran guru dalam membimbing siswa terhadap hasil belajar pada
praktikum kompetensi memelihara kompresor peralatan refrigerasi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas dan untuk memperjelas
permasalahan yang diteliti, maka penulis perlu merumuskan masalah. Adapun
1. Bagaimana hasil belajar siswa pada praktikum kompetensi memelihara
kompresor peralatan refrigerasi?
2. Seberapa besar pengaruh peran guru dalam membimbing siswa terhadap hasil
belajar siswa pada praktikum kompetensi memelihara kompresor peralatan
refrigerasi?
E. Tujuan Penelitian
Agar dapat dicapai hasil yang optimal dari suatu penelitian, maka terlebih
dahulu dirumuskan tujuan dari penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui hasil belajar siswa pada praktikum kompetensi memelihara
kompresor peralatan refrigerasi.
2. Mengetahui pengaruh peran guru dalam membimbing siswa terhadap hasil
belajar siswa pada praktikum kompetensi memelihara kompresor peralatan
refrigerasi.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang peneliti harapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Sebagai bahan kajian bagi guru bidang keahlian Refrigerasi dan Tata Udara,
khususnya guru di SMKN X untuk meningkatkan perannya dalam
pembelajaran.
2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya SMKN X dalam
memberikan sarana praktikum yang baik.
3. Sebagai bahan untuk meningkatkan motivasi belajar bagi siswa.
4. Sebagai pengalaman baru bagi penulis untuk lebih meningkatkan semangat
penelitian yang lainnya dan sebagai bahan untuk mempelajari ilmu yang
G. Definisi Istilah
Istilah-istilah yang perlu dijelaskan dari judul penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Refrigerasi merupakan salah satu mata
pelajaran produktif siswa tingkat XI SMKN X yang membahas mengenai
pemeliharaan, perawatan serta perbaikan komponen-komponen sistem
refrigerasi.
2. Guru sebagai pembimbing dituntut untuk mengadakan pendekatan bukan saja
melalui pendekatan instruksional akan tetapi dibarengi dengan pendekatan
yang bersifat pribadi (personal approach) dalam setiap proses belajar
mengajar berlangsung (Ahmad dan Supriyono, 2004: 116).
3. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dalam
proses belajar dan suatu lingkungan belajar (UU RI No. 20/2003 Pasal 1 Ayat
20 Sisdiknas).
4.
Hasil belajar siswa pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku yangmencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris (Sudjana, 2011: 3).
H. Sistematika Penulisan
Bab 1 Pendahuluan, meliputi latar belakang, identifikasi masalah, perumusan
masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi
operasional, dan sistematika penulisan. Bab 2 Kajian Pustaka, berisi landasan teori
yang mendukung penelitian, anggapan dasar dan hipotesis. Bab 3 Metodologi
Penelitian, berisi metode penelitian, variabel dan paradigma penelitian, data dan
sumber data, populasi dan sampel, instrumen penelitian dan teknik analisis data.
Bab 4 Hasil Penelitian, berisi penjelasan tentang deskripsi data, hasil analisis data,
hasil pengujian hipotesis dan pembahasan penelitian. Bab 5 Kesimpulan dan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk
mendapatkan data valid yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah.
Metode deskriptif merupakan metode yang peneliti gunakan untuk memecahkan
permasalahan yang sedang terjadi. Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk
mendapatkan gambaran dari fenomena yang ada. Sebagaimana yang dikemukakan
Sukmadinata (2011: 54), “penelitian deskriptif (descriptiveresearch) adalah suatu
metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau.”
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu variabel dependen dan
independen. Sebagaimana yang dikemukakan Arikunto (2006: 119) bahwa “variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau
independent variable (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas,
variabel tergantung, variabel terikat atau dependent variable (Y).” Berdasarkan
uraian di atas, maka variabel pada penelitian ini adalah:
Variabel bebas : Peran guru dalam membimbing (X).
Variabel terikat : Hasil belajar (Y).
C. Prosedur Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada siswa SMKN X Program Keahlian Teknik
Pendingin dan Tata Udara. Penjelasan mengenai prosedur penelitian yang akan
Keterangan :
: Alur penelitian.
: Lingkup penelitian.
Gambar 3.1. Prosedur Pelaksanaan Penelitian.
D. Subjek Penelitian 1. Populasi
Arikunto (2006: 130) mengemukakan bahwa “populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian.” Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa
kelas XI Program Keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara SMKN X yang
terdiri dari dua kelas dengan jumlah 67 orang.
2. Sampel
Arikunto (2006:131) mengemukakan bahwa “sampel adalah sebagian atau
wakil populasi yang diteliti.” Perolehan data yang benar dilakukan dengan
pengambilan sampel terlebih dahulu dengan cara yang dapat
dipertanggungjawabkan. Penentuan perkiraan besarnya sampel dikemukakan oleh
Arikunto (2006: 134), yaitu “untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya
kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.”
Melihat dari jumlah populasi yang ada 67 siswa, subjeknya kurang dari 100,
maka sebagai sampel diambil seluruh siswa. Jumlah siswa tersebut diambil dari 2
E. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan untuk pengolahan data adalah sebagai
berikut:
1. Pembuatan rancangan penelitian yang meliputi pemilihan masalah, rumusan
masalah, asumsi serta alat pengumpul data.
2. Penyusunan instrumen penelitian.
3. Uji coba instrumen penelitian.
4. Perhitungan validitas dan reliabilitas penelitian.
5. Penyebaran insturmen penelitian berupa angket kepada siswa teknik
pendingin SMKN X.
6. Pengumpulan instrumen.
7. Mengecek data.
8. Mentabulasi data.
9. Mengolah data menggunakan analisi statistik yang terdiri dari analisis
Variabel X dan Y, uji normalitas data, uji homogenitas, uji koefisien korelasi,
uji koefisien determinasi, uji regresi, dan uji hipotesis.
10. Membuat pembahasan hasil penelitian.
11. Membuat kesimpulan penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik pengumpulan data
Data dalam suatu penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk
diperoleh agar bisa dianalisis. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menyebar kuesioner, dokumentasi dan juga
wawancara.
a. Kuesioner
Arikunto (2006: 151) mengemukakan bahwa “kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Angket ini
b. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data-data yang erat
hubungannya dengan masalah yang diteliti, dilakukan dengan mengumpulkan
sejumlah data yang mendukung terhadap penelitian yang dilakukan. Data dari
dokumentasi diperoleh dengan “menyelidiki benda-benda tertulis seperti
buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya” (Arikunto, 2006: 158).
c. Wawancara
Arikunto (2006: 155) mengemukakan “wawancara atau kuesioner lisan,
adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh data dari terwawancara”.
2. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan dalam penelitian
saat mengumpulkan data dan disusun berdasarkan kisi-kisi penelitian. Angket
yang digunakan pada penelitian ini berupa angket tertutup yang jawabannya telah
disediakan oleh peneliti. Angket dalam penelitian ini berisi pernyataan mengenai
kontribusi peran guru dalam membimbing praktikum terhadap hasil belajar siswa.
Skala pengukuran yang digunakan pada angket menggunakan skala Likert. “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial” (Sugiyono, 2010: 134). Data mengenai peran guru dalam membimbing praktikum diperoleh dengan empat
alternatif jawaban (Tabel 3.1), yaitu: Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang
(KK), dan Tidak Pernah (TP).
Tabel. 3.1. Penilaian Alternatif Angket Peran Guru.
Pernyataan Skor Alternatif
SL SR KK TP
Positif 4 3 2 1
3. Uji coba angket
Uji coba angket dilakukan kepada siswa untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan angket yang disusun, sehingga angket tersebut dapat
diperbaiki dengan uji validitas dan reliabilitas.
a. Uji validitas
Arikunto (2006: 168) mengatakan bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.”
Apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat, maka
instrumen bisa dikatakan valid. Pengujian validitas alat ukur ini menggunakan
rumus korelasi product moment sebagai berikut:
√
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y.
XY = Jumlah hasil kali variabel X dan variabel Y.
Perhitungan selanjutnya dilanjutkan dengan uji t untuk mengukur taraf
signifikansi setelah harga rxy diperoleh dengan menggunakan rumus:
√
√
Keterangan:
t = Nilai t hitung.
r = Koefisien korelasi.
N = Jumlah responden.
b. Uji reliabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menguji ketepatan dari instrumen
penelitian. Pengujian dilakukan dengan menggunakan rumus:
Dimana:
r11 = Reliabilitas instrumen.
k = Banyaknya butir pertanyaan atau soal. σb2 = Jumlah varians butir.
σt2 = Varians total.
Alpha diperoleh dengan terlebih dahulu mencari jumlah varians butir yang
merupakan jumlah total dari setiap butirnya dengan langkah-langkah berikut:
1) Menghitung jumlah total varians tiap item.
Dimana: σ2
= Varians tiap butir ke-n.
X2
= Jumlah skor tiap item. (X)2
= Jumlah kuadrat skor tiap item.
N = Jumlah responden.
2) Menjumlahkan butir varians seluruh item.
(Arikunto, 2006: 197).
3) Mencari harga varians total.
= Jumlah kuadrat skor responden.
N = Banyaknya responden.
c. Interpretasi skor angket
Interpretsi skor angket dilakukan untuk mengetahui tinggi, sedang atau
rendah tingkat bimbingan yang diperoleh siswa. Interpretasi skor menggunakan
rumus:
Tinggi : T > μ + 1σ.
Sedang : μ - 1σ ≤ T < μ + 1σ.
Rendah : T ≤ μ - 1σ. (Ihsan, 2009: 77).
Dimana:
T : Skor T.
μ : Rata-rata baku.
σ : Standar deviasi baku.
G. Teknik Analisis Data 1. Uji normalitas
Langkah-langkah yang ditempuh untuk menguji kenormalan data dilakukan
dengan menggunakan chi-kuadrat (Tabel 3.2) di bawah ini:
Tabel 3.2. Uji Normalitas.
Interval fi xin Zi Lo Li ei 2
Jumlah
(Siregar, 2001: 156).
Pengisian tabel persiapan uji normalitas mengikuti prosedur sebagai berikut:
a. Menentukan range.
R = Xa – Xb. (Siregar, 2001: 21).
Dimana:
R = Selisih nilai maksimum dengan nilai minimum.
Xa = Nilai maksimum.
Xb = Nilai minimum.
i = Banyaknya kelas interval.
N = Jumlah sampel.
c. Menentukan panjang kelas interval (P).
(Siregar, 2001: 21).
Dimana:
P = Panjang kelas interval.
R = Selisih nilai maksimum dengan nilai minimum.
i = Banyaknya kelas interval.
d. Membuat tabel distribusi frekuensi.
e. Membuat rata-rata skor (mean).
Dimana:
μ = Rata-rata hitung untuk responden. xi = Titik tengah masing-masing kelas.
fi = Frekuensi masing-masing kelas.
f. Menghitung varians (σ2) dan standar deviasi (σ).
√ g. Membuat tabel distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dalam uji
chi-kuadrat, dengan langkah-langkah sebagai berikut: Hitung rata-rata Xi dan standar deviasi (σ).
Tentukan batas bawah kelas interval Xin = Bb – 0,5 kali desimal yang
digunakan interval kelas.
Hitung nilai Zi untuk setiap batas bawah kelas interval.
Lihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan peluang pada kolom Lo.
Selalu ambil nilai peluang 0,5000 untuk Xi dan Xin terakhir.
h. Hitung luas tiap kelas interval, isikan pada kolom Li.
Li = L1– L2. (Siregar, 2001: 65).
i. Menentukan frekuensi harapan yang diterapkan (ei), dengan cara mengalikan
luas tiap kelas interval dengan jumlah responden (N).
ei = Lix Σfi. (Siregar, 2001: 65).
j. Menghitung besarnya distribusi chi-kuadrat dengan rumus:
χ2
= (Siregar, 2001: 155).
2. Uji homogenitas
“Persyaratan agar pengujian homogenitas dapat dilakukan ialah apabila kedua datanya telah terbukti berdistribusi normal” (Usman & Akbar, 2009: 133).
Tetapkan taraf signifikasi (α).
Hitung Ftabel menggunakan tabel F, Ftabel = F1-α (dk varians terbesar – 1,
dk varians terkecil – 1).
Tentukan kriterian pengujian Ho, jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima
(homogen).
3. Uji koefisien korelasi dan koefisien determinasi a. Koefisien korelasi data berdistribusi normal
Penghitungan data berdistribusi normal menggunakan statistik parametrik.
Korelasi yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara
variabel X dengan variabel Y menggunakan rumus product moment, yaitu:
√{ }
Dimana:
rxy = Koefisien korelasi.
X = Jumlah skor item responden.
Y = Jumlah skor seluruh item keseluruhan responden.
b. Koefisien korelasi data tidak berdistribusi normal
Penghitungan koefisien korelasi untuk data yang berdistribusi tidak normal
menggunakan statistik non-parametrik dengan menggunakan rumus korelasi
peringkat atau korelasi Rank Spearman. Langkah dalam penghitungan koefisien
korelasi ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat tabel rangking korelasi Spearman.
Tabel 3.3. Rangking Korelasi Spearman.
No. Xi Yi RXi RYi bi bi2
4. Masukkan ke dalam rumus:
Dimana :
ρ = Koefisien korelasi Rank Spearman.
Σbi = Selisih jumlah kuadrat dari selisih rank variabel X dengan rank variabel Y. N = Banyaknya subjek ukuran sampel.
Agar derajat hubungan variabel X dan variabel Y bisa diketahui, maka hasil
koefisien korelasi diinterpretasikan dengan nilai r (Tabel 3.4).
Tabel 3.4. Interpretasi Nilai r.
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199
c. Koefisien determinasi
Besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y dapat diketahui dengan
menggunakan rumus koefisien determinasi. Persentase koefisien determinasi
terhadap variabel Y ditentukan oleh variabel X. Berikut adalah rumus koefisien
determinasi:
KD = r2 x 100%. (Somantri & Muhidin, 2006: 341).
Keterangan :
KD = Koefisien Determinasi.
r2 = Koefisien korelasi.
4. Uji regresi linier sederhana
Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh antara variabel X dan variabel Y. Model regresi linier sederhana
dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
Ŷ= α + βX. (Usman & Akbar, 2009: 216).
Dimana:
Ŷ = Variabel kriterium. X = Variabel prediktor.
α = Bilangan konstan. β = Koefisien arah regresi linier. Koefesien regresi α dan β dapat dicari berdasarkan pasangan dua variabel data X
dan Y yang diperoleh dari hasil penelitian dengan menggunakan rumus:
5. Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis adalah langkah terakhir yang bertujuan menguji apakah
hipotesis yang diajukan pada penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujiannya
menggunakan rumus sebagai berikut:
Ho: ρ = 0: ”Tidak terdapat pengaruh peran guru dalam membimbing siswa pada mata pelajaran praktikum pemeliharaan dan perbaikan sistem
refrigerasi dengan hasil belajar siswa.”
Ha: ρ ≠ 0: ”Terdapat pengaruh peran guru dalam membimbing siswa pada mata
pelajaran praktikum pemeliharaan dan perbaikan sistem refrigerasi dengan hasil belajar siswa.”
Taraf kesalahan yang digunakan adalah α = 0,05 (taraf kepercayaan = 95%)
dengan kriteria pengujian jika thitung ≥ ttabel, maka Ho ditolak
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan penelitian yang dikemukakan pada bab sebelumnya dan
hasil dari penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan secara umum
mengenai penelitian ini, yaitu:
1. Hasil belajar sebagian besar siswa pada praktikum kompetensi memelihara
kompresor peralatan refrigerasi berada di bawah KKM.
2. Peran guru dalam membimbing pada praktikum kompetensi memelihara
kompresor peralatan refrigerasi berpengaruh rendah terhadap hasil belajar
siswa.
B. Saran 1. Bagi sekolah
Sekolah sebaiknya meningkatkan pemantauan terhadap kinerja guru dalam proses pembelajaran di kelas pada umumnya dan proses
pembelajaran PPSR khususnya.
Sekolah sebaiknya berupaya memberikan pelatihan-pelatihan untuk guru
agar bisa meningkatkan peran guru dalam pembelajaran umumnya dan
peran guru dalam pembelajaran sebagai pembimbing khususnya.
2. Bagi guru
Keterlibatan guru saat kegiatan praktikum lebih ditingkatkan lagi dan
tidak hanya sebatas mengawasi saja.
Guru sebaiknya berupaya untuk meningkatkan dan memaksimalkan
perannya dalam memberikan pembelajaran kepada siswa.
3. Bagi rekan-rekan
Tingkat kejenuhan guru dalam proses pembelajaran mungkin bisa dijadikan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A. & Supriyono, W. (2004). Psikologi Belajar: Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Aqib, Z. (2009). Menjadi Guru Profesional Berstandar Nasional. Bandung: Yrama Widya.
Arifin, Z. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Bandung: Rineka Cipta.
Endarmoko, E. (2007). Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Depdiknas. (2003). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.
Depdiknas. (2005). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta.
Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa: Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hamalik, O. (2004). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Ihsan, H. (2009). Metode Skala Psikologi. Bandung: Psikologi UPI.
Murdiastuti, D. (2011). Pengertian Peran Guru [Online]. Tersedia: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2154729-pengertian-peran-guru/. [2 Mei 2012].
Priyatno, D. (2012). Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
42
Somantri, A. dan Muhidin, S. A. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suherman. (Tanpa Tahun). BimbinganBelajar. UPI: PDF.
Sukmadinata, N.S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sumarno, A. (2012). Peran dan Tugas Guru Tak Sekedar Mengajar
[Online].Tersedia: http://www.lensaindonesia.com/2012/01/03/peran-dan-tugas-guru-tak-sekedar-mengajar.html. [1 Mei 2012].
Suryabrata, S. (1991). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Susilana, R,. dkk. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran Jurusan Kurikulum dan Teknologi FIP-UPI Bandung.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung: UPI.
Usman, H dan Akbar, P.S. (2009). Pengantar Statistika Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.