• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Peningkatan Rasa Percaya Diri Melalui Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Di TK Pertiwi 03 Tambak Mojosongo Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Peningkatan Rasa Percaya Diri Melalui Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Di TK Pertiwi 03 Tambak Mojosongo Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Taman Kanak – Kanak merupakan salah satu bentuk

pendidikan jalur formal. Pendidikan anak usia dini / PAUD pada hakekatnya

adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk menfasilitasi

pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan

pada perkembangan seluruh aspek kepribadian anak. Pendidikan anak usia

dini / PAUD memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan

kepribadiannya.

Pendidikan di TK merupakan kunci utama dalam meraih suatu

keberhasilan atau kesuksesan. Keberhasilan anak dimulai ketika anak

memasuki Taman Kanak – Kanak karena di Taman Kanak – Kanak anak

dapat bereksplorasi, menggali kemampuan yang dimilkinya, menunjukkan

kemampuan rasa percaya diri sehingga pola pikir dan kemampuan yang

dimiliki anak menjadi berkembang dan meningkat.

Kemampuan yang dikembangkan di TK adalah kemampuan

kognitif, sosial, rasa percaya diri dan fisik motorik. Dari berbagai kemampuan

tersebut yang dapat ditingkatkan dengan menggunakan permainan bermain

peran dengan kata lain kemampuan rasa percaya diri.

Rasa percaya diri penting bagi anak, karena dengan anak

mempunyai rasa percaya diri dapat menyelesaikan suatu pekerjaan dan

masalah, setelah anak dapat menyelesaikan suatu pekerjaan dan masalah anak

(2)

akan lebih percaya diri. Rasa percaya diri memberi peran banyak dan penting

bagi anak. Anak mempunyai rasa percaya diri bila ada yang memotivasi,

memberikan stimulus atau rangsangan tentang rasa percaya diri kepada anak

sehingga anak akan terbiasa percaya diri dan mempunyai rasa percayadiri

yang tinggi. Namun sebaliknya, apabila anak tidak mempunyai rasa percaya

diri anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kurang sehat dan mandiri.

Sehingga apabila anak mempunyai pekerjaan atau tugas dan masalah tidak

akan selesai dan tergantung kepada orang dewasa.

Kemampuan rasa percaya diri anak TK Pada umumnya anak –

anak secara bertahap berubah dari melakukan berbicara didepan bersama –

sama lalu mau bermain bersama – sama untuk menunjukan kemampuannya,

berkembang menjadi mempunyai percaya diri melalui : (1) Memperlihatkan

rasa senang; (2) Bersedia memberi dan menerina bantuan; (3) Berani

berbicara didepan kelas; (4) Berani menyatakan sesuatu secara langsung dan

terus terang. Anak – anak biasanya mampu mengembangkan rasa percaya diri

melalui bermain bersama dan mengobrol sama teman.

Namun kenyataannya kemampuan rasa percaya diri anak TK

kelompok B TK Pertiwi 03 Tambak Mojosongo Boyolali masih rendah. Hal

ini ditandai dengan kemampuan rasa percaya diri pada anak kelompok B

masih malu – malu dalam jika disuruh maju ke depan kelas masih malu,

belajar di sekolah sendiri, cara berteman anak masih mau menangnya sendiri.

Penyebab rendahnya kemampuan rasa percaya diri pada anak kelompok B di

(3)

disampaikan guru pada anak masih monoton, kurang bervariasi, kurang

menarik, sehingga membuat anak menjadi bosan dan minat belajarnya

menjadi berkurang.

Berdasarkan uraian di atas maka penelitian tindakan kelas ini memilih

judul “Peningkatan Rasa Percaya Diri Melalui Bermain Peran pada Anak

Kelompok B di TK Pertiwi 03 Tambak Mojosongo Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

Judul tersebut diatas diambil penelitian dengan alasan bahwa dengan

permainan bermain peran dengan kata kemungkinan dapat peningkatan

kemampuan rasa percaya diri pada anak kelompok B di TK Pertiwi 03

Tambak Mojosongo Boyolali.

B. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat di kaji ulang lebih mendalam maka di perlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah yang di kaji

dalam penelitian ini adalah :

1. Rasa percaya diri dibatasi pada keberanian.

2. Bermain peran dibatasi dalam bermain peran makro.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas,

serta agar permasalahan yang dibahas dapat terfokus, dirumuskan : Apakah

bermain peran dapat meningkatkan rasa percaya diri anak Kelompok B pada

(4)

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan rasa percaya diri pada anak di Kanak-Kanak Pertiwi

03 Mojosongo Boyolali.

2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui peningkatan rasa percaya diri anak melalui bermain

peran pada anak Kelompok B pada TK Pertiwi 03 Mojosongo Boyolali

tahun 2011/2012.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai sumbangan karya ilmiah bagi perkembangan ilmu

pengetahuan Universitas Muhammadiyah Surakarta mengenai

pengembangan metode bermain peran dalam meningkatkan percaya

diri anak.

b. Dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian yang akan

datang

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Anak

Dengan bermain peran diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya

diri anak, dan merangsang anak untuk selalu aktif sehingga anak bisa

bergaul dan bekerja sama dan bersosialisasi dengan teman-temannya.

(5)

Menambah pengetahuan khususnya tentang pentingnya metode

bermaian peran bagi perkembangan sosial anak dalam meningkatkan

rasa percaya diri anak.

c. Bagi Sekolah

Sebagai sumbangan karya ilmiah yang dapat dijadikan referensi bagi

perkembangan dunia pendidikan dalam meningkatkan rasa percaya

Referensi

Dokumen terkait

Adapun perbedaannya adalah dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer, penelitian yang akan dilakukan adalah mengenai kehidupan pada zaman penjajahan

[r]

Chitosan memiliki pengaruh yang sangat nyata terhadap pertumbuhan akar $ secara ( # sedangkan BAP tidak memiliki pengaruh yang nyata & Interaksi Chitosan dan BAP hanya

Equation ( 11 ) may be used to substitute model for estimating shrinkage stress in patch repair system where stress releases both due to creep and composite action are taken

Adapun peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilihat dari perolehan nilai siswa dalam Mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung yang meningkat dalam kualitas belajar

Berdasarkan hasil uji signifikansi kesamaan dua rata-rata dengan uji beda (skor berpasangan) dua hipotesis diterima yaitu : 1) ada pengaruh yang signifikan dari

Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model pembelajaran nilai toleransi berbasis budaya”tepa sarira” pada anak usia sekolah dasar, sebagai salah satu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan pengaruh metode latihan interval anaerob dengan rasio kerja dan istirahat 1:5 dan 1:10 terhadap