• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Skema Kognitif Siswa SMA dalam Menyelesaikan Soal Cerita tentang Balok Ditinjau dari Tahapan Polya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Skema Kognitif Siswa SMA dalam Menyelesaikan Soal Cerita tentang Balok Ditinjau dari Tahapan Polya"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

SKEMA KOGNITIF SISWA SMA DALAM MENYELESAIKAN

SOAL CERITA TENTANG BALOK DITINJAU DARI TAHAPAN POLYA

Evi Yanti Angreini, Helti Lygia Mampouw

Program Studi S1 Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711 Indonesia

email:202013088@student.uksw.edu

Abstrak

Skema kognitif adalah konsep atau kerangka yang eksis di dalam pikiran individu yang dipakai untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan skema kognitif siswa yang berkemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah dalam menyelesaikan soal cerita tentang balok ditinjau dari tahapan Polya. Jenis penelitian adalah kualitatif deskriptif yang dilaksanakan di kelas X SMA pada 3 subjek, masing-masing 1 subjek berkemampuan matematika tinggi, 1 subjek berkemampuan matematika sedang dan 1 subjek berkemampuan matematika rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga subjek mengalami disekuilibrium dengan masalah yang diberikan. Subjek berkemampuan matematika tinggi dalam menyelesaikan soal cerita tentang kerangka balok dan luas permukaan kubus mengalami asimilasi dan ekuilibrium dalam memahami masalah, merencanakan pemecahan, dan melakukan rencana pemecahan. Sedangkan dalam menyelesaikan soal cerita tentang luas permukaan balok mengalami asimilasi dan ekuilibrium dalam memahami masalah, merencanakan pemecahan, melakukan rencana pemecahan, dan memeriksa kembali jawaban. Subjek berkemampuan matematika sedang dalam menyelesaikan soal cerita tentang kerangka balok dan luas permukaan kubus mengalami asimilasi dan ekuilibrium dalam memahami masalah, merencanakan pemecahan, dan melakukan rencana pemecahan, sedangkan dalam menyelesaikan soal cerita tentang luas permukaan balok mengalami asimilasi dan ekuilibrium dalam memahami masalah dan merencanakan pemecahan, akomodasi dan ekuilibrium dalam melakukan rencana pemecahan. Subjek berkemampuan matematika rendah dalam menyelesaikan soal cerita tentang luas permukaan kubus dan luas permukaan balok mengalami asimilasi dan ekuilibrium dalam memahami masalah, merencanakan pemecahan, dan melakukan rencana pemecahan, sedangkan dalam menyelesaikan soal cerita tentang kerangka balok mengalami asimilasi dan ekuilibrium dalam memahami masalah dan merencanakan pemecahan, akomodasi dan ekuilibrium dalam melakukan rencana pemecahan. Tulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi guru tentang skema kognitif siswa SMA dalam menyelesaiakan soal cerita tentang balok dan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

(4) Setiap kelompok melaporkan hasil kerjanya Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok.. 5)Setiap ketua kelompok maju berkeliling ke kelompok yang lain untuk

Dalam memahami sejarah kebudyaan Indonesia masa kolonial perlu dipahami menganai kondisi sosial masyrakat pada masa itu, dalam hal ini adalah struktur sosial krana kita ketahuai

Fenomena pembelajaran saat ini, siswa kurang berani mengajukan pertanyaan, siswa masih kesulitan memahami materi geometri dan sebagian siswa tidak menyelesaikan tugas yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan secara kimiawi (K2, penggunaan asam organik yang terdiri atas asam formiat dan propionat dengan perbandingan

Analisa yang dilakukan meliputi analisa fisik ( cooking time, cooking loss, tensile strength , persen elongasi), analisa kimia (kadar air), dan analisa

Kesiapan masyarakat dan pemerintah setempat dinyatakan dalam kueisioner yang menyebutkan siap dalam keikutsertaan tetapi belum siap dalam kesediaan alat yang

Sikap individualistis adalah sikap mementingkan diri sendiri, tidak memiliki kepekaan terhadap apa yang dirasakan oleh orang lain. Harus berusaha untuk melakukan

Pengungkapan CSR dalam laporan keuangan memperkuat citra perusahaan dan menjadi salah satu pertimbangan yang diperhatikan investor memilih tempat untuk berinvestasi