• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keragaan Air dan Strategi Keberlanjutan Program Pengelolaan Air Bersih di Kampung Kaironi Distrik Sidey Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keragaan Air dan Strategi Keberlanjutan Program Pengelolaan Air Bersih di Kampung Kaironi Distrik Sidey Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Hasil Wawancara Dengan Kepala Kampung Kaironi

Nama : Yusak Infarido

Umur : 32 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Petani/Kepala Kampung

Hari/Tanggal : Kamis 9 Februari 2017 dan Rabu 8 Maret 2017

Waktu : 13.00 WIT dan 12.00 WIT

Lokasi : Kampung Kaironi

P : Selamat Siang Bapa, maaf mengganggu dengan bapa kepala kampung kah?

N: Siang juga anak, iya bapa kepala kampung sendiri.

P : Jadi begini bapa, saya mahasiswa yang sedang penelitian untuk skripsi terkait dengan sumber air yang dibangun pemerintah. Apakah disini masih ada kah bapa?

N: oh... iya iya.. mari anak kita duduk di para-para (tempat duduk) sini... jadi betul di kampung kaironi pemerintah sudah bangun sumber air.

P : iya bapa terus fasilitas air yang di bangun gratis kan bapa?

N: Gratis anak, kami pakai tanpa bayar.

P : terus perjalanan masuknya pembangunan fasilitas air ke kampung ini bagaimana bapa? Apakah lewat pemerintah kabupaten lagi ? atau langsung?

N: jadi pemerintah dong bangun fasilitas ini langsung anak, tidak lewat pemerintah kabupaten dan distrik lagi, fasilitas air ini langsung dari pusat anak. Lalu kami pake gratis mereka hanya bangun saja anak. Fasilitas ini dong bangun dari tahun 2013. Trus bapa sama sekretaris, bendahara sama masyarakat tong semua berkumpul di balai kampung untuk bahas barang ini.

P : terus bapa jadi kepala kampung dari tahun berapa? baru untuk jadi kepala kampung dipilih dari masyarakat lagi kah bapa?

N : awalnya Bapa jadi kepala kampung, masyarakat kampung setuju juga bapa jadi kepala kampung, karna bapa punya bapa dulu kepala kampung disini, terus bapa punya kakak yang jadi kepala kampung, terus sekarang bapa sendiri yang jadi kepala kampung. Bapa jadi kepala kampung dari tahun 1999.

(2)

N : ada anak.. nama kampung ini Kaironi karna di kampung ini ada kali, makanya tong kasih nama kampung Kaironi. Dan tong orang Meyah punya fam pake nama dari tempat macam kali begitu, jadi fam nya ada waramui, wariori itu di ambil dari nama kali besar. Kalau anak ke kampung ini pasti lewat jembatan kali itu.

P: lembaga kampung mengelola partisipasi di kampung ini seperti apa bapa?

N: Jadi, tong pu cara disini untuk kelola partisipasi di masyarakat kampung yaitu dengan kegiatan kampung. Seperti setiap hari jumat tong pu kegiatan bersih-bersih kampung. Terus macam masyarakat mau buat pagar, nanti masyarakat bantu cari kayu di hutan. Terus kalau macam su desember natal tong masyarakat kampung sama-sama bikin pondok natal. Lewat kegiatan bola voli juga masyarakat senang sekali. Macam pembangunan di kampung ini kalo butuh tenaga masyarakat juga ikut bantu.

P : oke bapa, terus bapa di kampung ini menjadi kepala kampung, seperti apa peran bapa dalam mengajak masyarakat kampung untuk menjaga fasilitas air tersebut?

N : oke anak sebelum tong lanjut, bapa bisa minta rokok kah?

P : oh ia bapa ini tadi tong ada beli rokok sama pinang kering di jalan bapa.

N: makasih banyak anak, sabar ee bapa bakar rokok dulu... ia jadi begini anak, bapa pu peran disini untuk mengajak masyarakat kampung menjaga fasilitas air dengan cara kita melakukan kegiatan kerja bakti setiap hari jumat untuk kas bersih lingkungan kampung dan juga lokasi sumber air.

P : terus kegiatan yang dilakukan pada hari jumat bersih itu seperti apa bapa?

N: Kalo di lingkungan kampung tong kas bersih rumput, bakar sampah lalu kalo di lokasi sumber air di atas tong kas bersih rumput-rumput liar yang sering tumbuh sampai jalan untuk keatas juga tidak kelihatan.

P : bapa,, masalah susah air di kampung ini sejak kapan ee? terus sebelum dibangun

fasilitas air diatas masyarakat sumber air dari mana?

N : Jadi bapa tong disini pake sumur gali anak, tapi kalo musim kemarau datang sumur kering jadi biasa tong pergi ambil air di kali. Biasa musim kemarau datang sekitar bulan 5 dan 6. Waktu dulu, tong masyarakat kampung sebelum ada sumur gali, untuk mandi, mencuci tong harus jalan kaki ke kali.. terus kalo mau masak di rumah berarti tong bawa pake jerigen dan ember. Tapi susah cari air bersih kalo musim hujan nanti air di kali kotor.

(3)

N: jadi begini anak, sa selaku kepala kampung beserta aparat kampung dan masyarakat kita sama-sama tidak menebang pohon yang ada di lokasi sekitar sumber air, karena pemerintah dong bangun tong pu fasiltas air ini, menggunakan mata air yang kecil, jadi yang tonk lakukan seperti itu disini anak.

P : Terus, kalo misalnya ada kerusakan dari fasilitas air itu bagaimana bapa? Misalnya pipa rusak atau bocor

N: kita perbaiki sama-sama anak, jadi nanti bapa dengan masyarakat kita naik ke atas untuk bikin barang itu.

P : iya bapa. Bapa lokasi fasilitas air itu dimana bapa?

N: ini anak, ko lewat jalur 1 atas ini terus keatas nanti belok kanan ikut pipa yang warna biru itu. Tapi menyebrang kali lagi baru naik keatas. Bapa mau antar ko cuma sekarang bapa mo pergi ke meyof ada bapa pu ade laki-laki yang meninggal.

P : oh iya bapa, oke nanti lain waktu saja bapa. Makasih bapa atas waktunya. Sa sekalian mo keliling-keliling di kampung ini dulu bapa.

N: sama-sama anak. Oke nanti kalo kam mau datang lagi langsung ke rumah saja ee..

P : oke bapa,, bapa daa...

Wawancara Hari Rabu 8 Maret 2017 Jam 12.00 WIT

P : siang bapa,, hehehehe

N: siang juga, mari anak.. bagemana?

P : begini bapa, sa mau wawancara bapa lagi.. bisa kah bapa?

N: iya bisa.. mari tong duduk di para-para (tempat duduk) sini.. baru anak sudah pergi lihat bak air di atas kah?

P : suda bapa, mama amanda farian yang waktu itu antar sa bapa.. Jadi begini bapa, sa mau tanya bapa tentang awal masuknya fasilitas air yang diatas itu seperti apa bapa? Apakah dong ijin dulu di bapa dong sini? Trus bapa dong dengan aparat kampung serta masyarakat bagaimana responnya?

(4)

P : ia bapa, jadi bapa kumpul masyarakat dong di balai kampung... trus biasanya yang dibahas tentang apa saja bapa?

N: waktu itu tong bahas tentang pelepasan tanah,, dan tong bahas bersama masyarakat mau terima barang ini masuk ke kampung sini atau tidak.

P : trus bapa dari pemerintah yang bangun fasilitas air ini mereka berikan pemberdayaan langsung ke masyarakat kampung atau tidak ?

N: mereka tidak kasih pemberdayaan ke masyarakat anak, tp dong hanya kasih tahu cara tentang pakai fasilitas itu untuk tong lembaga kampung saja.. selanjutnya bapa sama lembaga kampung yang melanjutkan ke masyarakat..

P : owh begitu ya bapa.. jadi mereka hanya datang bangun saja ee bapa?

N: iya anak betul itu...

P : terus bagaimana peran lembaga kampung dalam memberdayakan masyarakat terkait dengan pembangunan fasilitas air tersebut bapa?

N: jadi bapa mengajak masyarakat dan juga aparat kampung semua waktu itu kumpul di balai kampung untuk membahas bahas barang ini.. bapa selaku kepala kampung mengajak masyarakat karena ini untuk kepentingan bersama, waktu itu tidak semua masyarakat mau terima barang ini karena permasalahan pelepasan tanah ulayat masyarakat..dan juga tanah masyarakat yang masih di pake untuk berkebun.. tapi bapa berusaha agar dong semua terima barang ini, karena air bersih susah sekali untuk tong dapat.. harus jalan ke kali baru bawa datang kembali ke rumah.. memang tong disini juga pake sumur.. tapi kalo musim kemarau datang, sumur-sumur kering..

P : iya bapa.. jadi bapa selaku kepala kampung dan juga lembaga kampung disini coba memberi daya kepada masyarakat kampung semua agar sadar terhadap kebutuhan akan air ini ya bapa...

N: iya anak, apalagi pembangunan ini langsung tdk lewat pemerintah kabupaten dan distrik lagi, jadi bapa harus mengijinkan dong bangun barang itu disini.. biar tong pu hidup lebih baik sedikit untuk dapat air bersih..

P : iya bapa.. berarti fasilitas air ini masyarakat sendiri yang kelola ya.. terus siapa yang biasa cek air diatas untuk kas mengalir akan bapa?

N: yang biasa cek air diatas itu pak guru norfin, da yang biasa naik untuk kas jalan air anak...

P : terus selain program pembangunan fasilitas air yang masuk ke kampung ini, program pembangunan apa lagi bapa yang masuk ke kampung ini?

(5)

sini anak ko jalan lurus saja itu nanti dong ada bangun jembatan.. karna jembatan yang lama juga su rusak..

P : ok bapa nanti habis dari sini sa jalan-jalan kesana bapa... bapa sa mau tanya rumah sekretaris dengan bendahara kampung dimana ee?

N: sekretaris pu rumah yang baku depan dengan SD itu anak, yg depannya ada kios kecil disitu sudah,, kalo bendahara pu rumah itu di jalur 2 bawah, nanti anak ko lurus saja.. rumah ketiga.. itu sdh bendahara pu rmh disitu..

P : ok bapa trimakasih banyak.. tong jalan dulu bapa..

(6)

Lampiran 2. Hasil Wawancara Dengan Masyarakat Kampung Kaironi

Nama : Amanda Farian

Umur : 40 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Petani

Hari/Tanggal : Sabtu 18 Februari 2017

Waktu : 11.00 WIT

Lokasi : Kampung Kaironi

P : Selamat siang mama, mama tahu tempat bak air dimana kah?

N: Siang juga mas, mau kesana kah? Mari mama antar sudah

P : oke mama, trima kasih maaf merepotkan..

N: tra papa mas, mumpung mama juga lagi tra ada pekerjaan.. ayo tong jalan... mas mahasiswa unipa kah?

P : bukan mama, sa mahasiswa dari salatiga mau penelitian skripsi terkait dengan sumber air yang pemerintah dong bangun itu mama..

N: oh iaia,, oke sdh anak.. kita akan menyebrang kali ini baru naik ke atas..

P : oke mama..

N: ini mas tong su sampe di bak air ini, mas lihat-lihat sudah. Kalo mau liat air dalam baknya mas naik saja ada tangga ini. Baru seharusnya tadi tong naik lewat jalan yang pemerintah dong bangun ini tapi rumput-rumput sudah tumbuh makanya tong lewat jalan yang tadi itu. Masyarakat di bawah dong belum naik kas bersih jd..

(7)

N: iyo mas ,, dulu dong sama-sama masyarakat di kampung sini bikin jalan yang bagus ini biar bisa bawa barang-barang untuk bangun bak ini, karna kalo lewat jalan yang menyebrang kali tadi setengah mati sekali..

P : baik mama, sekarang sa mau tanya-tanya mama sedikit dulu tentang sumber air ini. Mama dong di kampung sini untuk memakai fasilitas ini seperti apa mama?

N: jadi begini mas, tong di kampung sini untuk pake air ini harus di tampung dulu sampe panuh di bak ini untuk tong pake. Baru pemerintah bikin bak air ini pake tenaga matahari jadi tergantung cuaca juga.

P : berarti tergantung cuaca juga ee mama.. baru biasa kalo cuaca cerah bisa mengalir setiap hari kah air nya mama?

N: tra ada mas, kalo cerah bisa 1 minggu 3 kali mengalir.. kalo cuaca mendung mengalirnya 1 kali saja.

P : berarti kalo air di bak sini su penuh baru siapa yang biasa kas mengalir mama?

N: biasa yang kas mengalir air ini tong biasa panggil da pak guru norfin karena da yang punya tanah ini, jadi biasa da yang naik kas mengalir..

P : owh iaia mama,,

N: ia mas, mari tong turun sudah .. ini juga su mulai mendung..

P : ia mama... trus mama pak guru pu rumah dimana ee? Biar nanti kalo sa ke kaironi lagi sa mau ketemu pak guru dia..

N: mas ko tau SD yang di kampung sini toh,, pak guru pu rumah di belakang SD situ...

P : owh ia mama,, pak guru pu rumah yang disitu toh..

N: io mas itu sudah,, nanti ko kesitu saja ..

P : ia mama,, oke mama trima kasih banyak su antar sa ke bak air di atas..

N: ia sama-sama mas,, baru mas su minta ijin di kepala kampung kah?

P : sudah mama,, sa sudah minta ijin.. tadi sa singgah di kepala kampung pu rumah, cuma da pu anak bilang kepala kampung ada turun ke kota jdi sa langsung ke jalur sini baru ketemu mama..

N: ohh ia sdh mas,, baru mau langsung pulang?

P : ia mama tong plg dulu mama,, perjalanan pulang juga jd... ok sdh mama nanti kalo sa kesini lagi bru sa singgah di mama.. mama daaa..

(8)

Lampiran 3. Hasil Wawancara Dengan Masyarakat Kampung Kaironi

Nama : Fredik Moktis

Umur : 35 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Petani

Hari/Tanggal : Jumat 3 Maret 2017

Waktu : 14.00 WIT

Lokasi : Kampung Kaironi

P : sore bapa.. sa bisa minta waktu sebentar kah bapa? Mau wawancara bapa .. sa mahasiswa yang sedang penelitian di kampung ini bapa.

N: sore juga anak,, owh ia boleh-boleh. Mahasiswa unipa kah?

P : bukan bapa, sa mahasiswa dari salatiga

N: owh ia anak,, silahkan mau wawancara apa?

P : kampung kaironi ini di huni oleh suku apa bapa?

N: kami yang tinggal di kampung ini suku meyah..

P : terus bapa, budaya suku meyah apakah ada untuk menjaga alam dan lingkungan?

N: ada anak, kami masih percaya tuan tanah dalam keseharian kami..

(9)

N: tuan tanah itu leluhur moyang yang menjaga alam kami, biasa mereka dong tinggal di pohon-pohon atau hutan. Jadi masyarakat kampung disini tra bisa untuk tebang pohon sembarang.

P : jadi tong di kampung ini tra boleh tebang pohon sembarang ee bapa.. trus kalo masyarakat dong disini mau tebang pohon untuk keperluan buat pagar atau rumah bagaimana bapa?

N: bisa anak,, yang penting minta ijin sama kepala kampung.. untuk buat pagar kah atau mo bkin rumah,,

P : terus bapa, di kampung ini pemerintah bangun bak air di atas. Baru mata air untuk sumber air nya kecil.. apakah dengan budaya lokal suku meyah ini bisa membantu menjaga fasilitas tersebut?

N: ia anak,, betul mata air di atas kecil tong hanya bisa jaga bak air itu dengan cara tra tebang pohon di atas karena bisa-bisa mata air nya tra bisa kami pake lagi anak.

P : berarti tuan tanah juga dong ada jaga di pohon-pohon dekat lokasi bak air itu kah bapa?

N: ia anak.. masyarakat tra berani tebang pohon-pohon yang diatas.. paling kalo dong perlu dong tebang yang di bawah-bawah sini saja dekat pantai.. tapi harus ijin sama kepala kampung.

P : misalnya ada masyarakat yang tebang itu bagemana bapa?

N: kalo dong tebang tanpa ijin, tuan tanah bisa marah... itu nanti da kena sakit sampe bisa meninggal..

P : trus kalo sudah terlanjur tebang baru mau batalkan agar tidak terkena sakit, apa ada caranya bapa?

N: ia keluarga dari masyarakat yang tebang harus kas makan tuan tanah.. nanti sama-sama kepala kampung ke tempat yang da tebang pohon itu..

P : biasanya kasih makan dengan apa bapa?

N: biasanya kasih pinang dengan rokok, baru kepala kampung taruh di tempat yang masyarakat tebang pohon itu.

P : ia bapa,, ok bapa.. sa mau keliling kampung lagi dulu bapa.. makasih bapa atas waktunya..

(10)

Lampiran 4. Hasil Wawancara Dengan Masyarakat Kampung Kaironi

Nama : Norfin Moktis

Umur : 30 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Guru

Hari/Tanggal : Rabu 22 Maret 2017

Waktu : 14.00 WIT

Lokasi : Kampung Kaironi

P : Selamat sore bapa maaf mengganggu.. bisa minta waktunya sebentar kah?

N: sore juga.. ada perlu apa ee?

P : begini bapa, sa mahasiswa yang sedang penelitian terkait dengan sumber air yang pemerintah bangun di kampung sini, jadi sa mau tanya-tanya bapa sedikit ..

N: hmmm.. iya boleh-boleh...

P : iya bapa,, adoh maaf lagi su ganggu bapa belah kayu..

N: ahh.. tra apa-apa anak..ok mau tanya apa?

P : jadi begini bapa, fasilitas air diatas kan di kelola swadaya oleh masyarakat.. terus bagemana cara kelolanya bapa?

N: iya.. kebetulan di atas itu sa pu tanah yang pemerintah dong bangun bak air .. jadi sa yang biasa naik ke atas untuk cek air diatas..

(11)

N: tidak anak.. sa biasa ke atas 1 minggu 3 kali.. hari selasa, kamis, dengan jumat..krna bak air itu pake tenaga matahari.. jadi harus tunggu penuh dulu baru bisa kas mengalir ke bawah... kalo anak sudah ke atas pasti lihat keran air untuk buka air yang ditutup terus di gembok...

P : ohh iya bapa sa ada lihat yang dekat pipa itu..

N: iyo.. jadi kalo bapa ke atas buka bak air su penuh.. baru bapa buka kunci keran itu untuk kas mengalir ke bawah...

P : oh iya bapa.. pantasan pas sa mau buka untuk cek keran itu tra bisa.. ternyata di gembok...

N: hehehehehe io anak.. karna bapa yang pu tanah diatas jadi bapa yang harus cek bak itu.. jd bapa gembok kran air biar tong bisa pake pas..

P : oke bapa... trus belum di bentuk pengurus pengelolaannya kah bapa? Maksdnya biar masyarakat lain juga bisa ikut bantu.. tdk hanya bapa sendiri saja..

N: begini anak.. bapa sudah coba bicara dengan kepala kampung tapi da sering jarang ditempat.. jd bapa juga su malas...

P : owh iya bapa.. okey bapa... hmmm kalo begitu sa pamit dulu bapa.. soalnya mau pulang ke kota bapa ...

N: iya anak,, ini juga sudah sore.. sebelum gelap..

P : iya bapa.. makasih bapa..jalan dulu bapa..

(12)

Lampiran 5. Hasil Wawancara Bendahara Kampung Kaironi

Nama : Frans Kassi

Umur : 42 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Petani/Bendahara Kampung

Hari/Tanggal : Sabtu 15 April 2017

Waktu : 13.00 WIT

Lokasi : Kampung Kaironi

P : selamat siang bapa, mau tanya apa betul ini rumah bapa bendahara kampung?

N: oh iya betul anak, dengan bapa sendiri.. mari masuk...

P : ia makasih bapa.. jd begini bapa sa mau wawancara bapa sedikit tentang keuangan kampung.. bisa kah bapa?

N: iya bisa, hmmm ini dari dinas mana ee? Mau kasih bantuan kah?

P : bukan bapa.. sa mahasiswa yang sedang penelitian di kampung ini bapa.

N: oh... iya iya.. trus anak mau tanya tentang apa?

P : jadi begini bapa.. sa mau tanya sumber dana kampung ini dari mana saja ee bapa?

N: sumber dana kampung berasal dari dana otsus, dari dana APBD, terus dari dana jokowi..

(13)

N: dana otsus 100 juta pertahun di ambil 2 tahap, dana APBD 100 juta pertahun di ambil 2 tahap juga.. jadi tahap pertama 50 juta, tahap kedua 50 juta.. kalau dana jokowi tahap pertama tong ambil 865 juta, terus tahap kedua 340 juta.

P : terus bapa,, alokasi dana kampung disini untuk apa saja bagi masyarakat bapa?

N: kalo dana otsus kita alokasi ke pendidikan, kesehatan, pkk, karang taruna, anak sekolah,,, dana APBD untuk operasional kampung, terus dana jokowi untuk bangun fisik seperti rumah layak huni, gorong-gorong, dengan gapura kampung.

P : owh,,, iya bapa terus prosesnya seperti apa ketika dana ini turun ke kampung untuk digunakan?

N: jadi kita semua lembaga kampung dan masyarakat sosialisasi di balai kampung untuk membahas ini, sepakat atau tidak digunakan seperti untuk bikin gorong-gorong atau rumah.. kalo sudah setuju.. dari tong di dampingi lagi dengan pemberdayaan provinsi dan BPK dalam prosesnya.

P : terus pengambilan dananya seperti apa bapa?

N: kalo dana APBD dan dana Jokowi tong kalo mo ambil nanti dari pemda ada yang dampingi tong, dari pemberdayaan provinsi dengan BPK.. kalo dana otsus biasa langsung sa dengan kepala kampung ambil di bank.. dari distrik hanya menyetujui dan mengetahui saja..tapi setiap bulan tong harus bayar pajak juga ke pemda 19 juta..

P : owh ia bapa,, terus bapa sa mau tanya lagi soal fasilitas air yang pemerintah bangun diatas, apakah ada alokasi dana untuk pengelolaan itu bapa?

N: tidak ada anak.. untuk alokasi dana kampung untuk fasilitas air diatas dari lembaga kampung sampe sekarang belum ada anak,, masih mo direncanakan...

P : oke bapa.. makasih atas waktunya.. sudah perbolehkan sa wawancara bapa.. skrg sa mau lanjut ke rmh bapa sekretaris..

N: iya sama-sama anak.. oh io sekretaris da ada di rmh itu,, langsung ke sana saja anak..su tahu sekretaris pu rumah?

P : oke bapa,,, sdh bapa sa sdh tahu..ok bapa sa jalan dulu bapak..

(14)

Lampiran 6. Hasil Wawancara Dengan Sekretaris Kampung Kaironi

Nama : Decky Waramui

Umur : 38 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Swasta/Sekretaris Kampung

Hari/Tanggal : Sabtu 15 April 2017

Waktu : 14.30 WIT

Lokasi : Kampung Kaironi

P : Selamat Sore Bapa, bisa minta waktunya sebentar kah?

N : Iya sore juga anak, bisa.. mari masuk...hmm bagemana apa yang bisa bapa bantu?

P : Jadi begini bapa sa mahasiswa yang sekarang sedang skripsi butuh data wawancara, mau wawancara bapa bisa kah?

N : Mau wawancara tentang apa anak?

P : Begini bapa kalo lembaga kampung didirikan sejak tahun berapa ee??

N : Adoh bapa kurang tahu pasti,,, kira-kira lembaga kampung ada sekitar tahun 1975 waktu jamannya bapa bupati Drs. Esau Sesa dulu ...

P : Owhh iya bapa, terus jumlah anggota lembaga kampung ini ada berapa orang?

(15)

P: organisasi apa saja yang ada di kampung ini? terus kegiatan yang seperti apa bapa?

N : Di kampung ini, ada PKK dan Karang Taruna. PKK kegiatannya untuk mama-mama dong di kampung seperti buat kue, anyam tikar, terus buat noken. Kalo Karang Taruna itu kegiatan nya untuk tong punya anak-anak muda disini. Macam olah raga bola voli.

P : Terus program apa saja yang dijalankan pake dana kampung bapa?

N : Program yang pake dana kampung seperti bangunan fisik rumah layak huni yang sekrang sudah berjalan 3 tahun...

P : kalau hari jumat bersih menggunakan dana kampung juga kah bapa?

N : Tidak anak, kalo jumat bersih itu swadaya masyarakat kampung.

P : terus proses nya bagaimana bapa? ketika dana kampung mau di gunakan untuk kampung ini..

N : jadi nanti tong semua sosialisasi di balai kampung sama-sama pengurus kampung dengan masyarakat. untuk sepakat atau tidak mau bangun apa.. trus tong juga di dampingi oleh pemberdayaan provinsi dan BPK dalam prosesnya..

P :ia bapa, terus bagaimana lembaga kampung mengelola partisipasi di masyarakat kampung bapa?

N : dengan cara yang halus anak seperti mengikuti keinginan masyarakat dan kesadaran masyarakat.

P : trus faktor apa saja yang mempengaruhi partisipasi di masyarakat kampung bapa?

N : Kalo di Kampung sini yang biasa pengaruh terhadap partisipasi masyarakat kampung, kalo macam ada masyarakat yang tidak dapat raskin atau bantuan dari pemerintah yang lain nanti tong susah ajak ikut bantu-bantu. Terus masyarakat disini keras, jadi tong lembaga kampung harus kasih tahu dengan cara yang halus dan ikut masyarakat punya mau seperti apa. Baru tong masyarakat disini juga sering baku masalah sendiri. Seperti masalah tanah itu sering sekali.

P : terus caranya gimana bapa untuk mengikuti apa yang masyarakat mau?

N : ahh itu tong lembaga kampung biasa bikin lomba bola voli anak, karna masyarakat disini suka main voli, terus semangat juga untuk nonton.. terus mama-mama di kampung sini bisa jualan juga..

P : jadi pasti rame skali ee bapa hehehe...

(16)

P : oh iya bapa ini ...

N : oke anak... trus mau tanya apa lagi anak??

P : bapa.. kalo tempat fasilitas air yang pemerintah bangun itu kan agak digunung toh bapa, kira-kira gunung itu namanya apa bapa?

N : ohh io yang bak air itu .. pemerintah bangun di gunung ragmam..

P : terus bapa.. sa mau tanya bagemana proses masuknya fasilitas air yang pemerintah bangun? dan pelepasan tanah ulayatnya seperti apa bapa?

N : proses masuknya,, dong dari pemerintah minta ijin setelah tong semua sudah bahas di balai kampung untuk setuju kalo fasilitas ini dibangun di kampung ini. Dengan membayar pelepasan tanah ulayat 20 juta ke yang punya tanah, Pak guru Norfin.

P : owh... iya bapa.. jadi langsung di bayarkan ke yang punya tanah ee bapa..

N : ia anak betul..

P : bapa baru air dari fasilitas itu mengalir toh sampe di bapa pu rumah sini?

N : jarang sekali mengalir anak..

P : kenapa bisa bapa?

N : begini anak biasa yang kasih mengalir air pak guru nofin karna da yang pu tanah diatas, tapi biasa air mengalir ke masyarakat yang tinggal di dekat sumber air itu. itu juga pak guru da pu keluarga sendiri..

P : terus kalo air jarang mengalir, bapa pake air dari mana? kenapa tidak di bicarakan hal ini ke kepala kampung bapa?

N : bapa tong disini pake sumur gali anak, tapi kalo musim kemarau datang sumur kering jadi biasa tong pergi ambil air di kali.. bapa mau bicarakan tapi takut terjadi apa-apa karena masyarakat disini sifatnya keras anak, lalu yang pegang air diatas itu pak guru karna da yang punya tanah diatas..

P : hmm begitu ya bapa.. terus belum dibentuk kah bapa pengurus pengelolaan fasilitas air diatas?

N : belum ada anak, masih direncakan untuk mau dibikin ...

P : iya bapa biar masyarakat disini juga bisa menikmati air toh bapa, kalau seandainya sudah dibentuk terus masyarakat bayar iuran mungkin per bulan 5000 ribu atau 10000 ribu perbulan bagemana bapa?

(17)

P : iya bapa.. berhubung su gelap tong pamit dulu ee bapa..

N : iya anak,, adoh baru kam pulang ke kota kah?

P : ia bapa hehehehe..

N : ok sdh anak hati-hati di jalan e..

P : ia bapa,, makasih sudah sediakan waktu untuk sa wawancara bapa..

N : ia anak.. sama-sama...

Lampiran 7. Hasil Wawancara Dengan Pegawai Satker SPAM Manokwari

Nama : Eko Hariyadi

Umur : 35 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Pegawai SPAM bidang Perencanaan

Hari/Tanggal : Sabtu 13 Mei 2017

Waktu : 15.00 WIT

Lokasi : Sowi, Manokwari

P : selamat sore mas eko... bisa minta waktu untuk wawancara mas kah?

N : sore juga mas kris.. gimana-gimana? mau wawancara apa ? mari duduk ...

P : begini mas mau tanya-tanya tentang SPAM yang di kampung kaironi mas..

N : lohh... yang di suruh Pak Gabriel ke SPAM di Sorong – Aimas itu gak jadi toh mas? kan disana lebih bagus terus sudah ada pengelola resminya.. kenapa gak di teliti disana aja mas?

(18)

N : owh iya mas kris...ia betul juga.. trus mau tanya apa lagi mas?

P : sebelum ada SPAM disana,, masyarakat biasa dapat air dari mana mas?

N : mereka biasa ambil di kali trus pake sumur, tapi sumur disana airnya kurang bagus mas warna coklat-coklat.. tidak terlalu jernih..

P : oh iya mas.. trus misalnya kalau ada alat disana yang rusak, apa dari satker SPAM tidak kesana untuk memperbaiki nya?

N : tidak .. kami hanya membangun saja.. itu konsekuensi nya mas kalo SPAM gratis jadi jika ada kerusakan,, masyarakat sendiri yang perbaiki, pake dana mereka sendiri.. beda dengan kalo ada pengelola resminya kayak di Aimas itu kan mas sudah lihat sendiri toh, di kelola oleh PT. Andriyani Jaya Abadi.. trus struktur pengelolanya juga jelas.. ada direktur utama, bagian keuangan, bagian administrasi, sama operasional.. jadi kalo misalnya pipa bocor atau ada alat yang rusak sudah ada teknisi yang tangani.. lalu masyarakat juga membayar iuran bulanan..

P : owh ia betul mas.. ia yang di Aimas sudah resmi sekali mas.. terus kalo yang di Aimas itu jadi resmi nya gimana mas?

N : jadi dari satker waktu itu bangun SPAM disana.. trus itu kan sudah jadi ases daerah.. yang mau kelola dari PT. Andriyani Jaya Abadi tadi.. kemudian direktur perusahaan tersebut melakukan MOU dengan Bupati Sorong.. waktu itu masih di jabat Pak Stephanus Malak tahun 2012..

P : ia mas sa waktu disana sempat wawancara juga dengan Pak Slamet Irawan bagian admistrasi, jadi pas MOU sama Bupati waktu itu mereka bahas tarif sekalian kontrak 5 tahun terus mau di perpanjang tahun ini juga mas...

N : ia mas kris,, begitu sudah mas.. kalo ada pengelola yang tetap bagus macam di Aimas itu..

P : ia mas.. okey mas .. makasih ya mas sudah luangkan waktu untuk sa wawancara mas..

(19)

Lampiran 8. Dokumentasi Kampung Kaironi

No. Gambar Penjelasan

1. Gambar disamping ini

merupakan Jalan menuju

(20)

2. Nampak pada gambar disamping merupakan jalan poros kampung Kaironi. Yang menghungkan ke kampung Sidey Baru dan Satuan Pemukiman (11).

3. Dikampung Kaironi terdapat 4

jalan kampung yang saling berhadapan. Yaitu jalur 1 atas dan jalur 1 bawah, kemudian jalur 2 atas dan jalur 2 bawah. Gambar disamping merupakan gapura masuk jalur 2 atas.

4. Gambar disamping merupakan

(21)

5. Selain bekerja sebagai petani, Guru, dan lain-lain, masyarakat

kampung Kaironi juga

memelihara dan mengurus hewan ternak mereka. Nampak pada gambar di samping hewan peliharan mereka “babi” sedang bermain di lingkungan rumah masyarakat.

6. Gambar disamping

menunjukkan Polindes kampung Kaironi. Polindes ini merupakan satu-satunya sarana kesehatan di kampung ini untuk membantu ibu-ibu bersalin dan juga kesehatan balita. Terletak di jalan poros kampung.

7. Gambar disamping merupakan

balai kampung Kaironi yang terletak di jalan poros kampung Kaironi. Digunakan sebagai tempat berkumpulnya lembaga

kampung dan masyarakat

kampung untuk membahas

setiap kegiatan-kegiatan yang ada di kampung, menyelesaikan persoalan di kampung, dan membahas pembangunan yang

akan masuk di kampung

(22)

8. Untuk sarana peribadatan, di kampung Kaironi terdapat 2 gereja, yaitu gereja GPKAI dan juga gereja batu penjuru. Kedua gereja terletak di jalan poros kampung Kaironi.

9. Masyarakat Meyah tidak hanya

dalam penamaan marga mereka di ambil dari tempat di alam seperti Kali dan juga penemaan Kampung Kaironi. Tetapi juga untuk menamakan kampung mereka sendiri yaitu “kassi” . Kampung kassi berdekatan dengan kampung Kaironi dan

sekarang dalam proses

pembentukkannya.

10. Pada gambar disamping nampak

(23)

11. Kampung Kaironi dalam penamaannya oleh masyarakat Meyah karena terdapat Kali di kampung mereka. Kali ini merupakan sumber air bagi

masyarakat kampung.

Digunakan untuk keperluan sehari-hari sebelum masuknya SPAM di kampung Kaironi. Terletak di jalur 1 atas dan di tempuh dengan berjalan kaki. Jaraknya 1 KM dari kampung.

12. Tampak pada gambar disamping

merupakan sumur gali

menggunakan katrol milik masyarakat kampung Kaironi. Sumur ini digunanakan kalau musim hujan tiba karena kondisi air di kali kotor.

13. Pada gambar disamping nampak

(24)

14. Gambar disamping menunjukkan air yang ada dalam bak penampung. Masyarakat menggunakan tangga untuk naik dan mengecek air dalam bak tersebut untuk di alirkan.

15. Pada gambar disamping terdapat

pipa air yang berfungsi untuk mengalirkan air dari bak penampung diatas ke rumah masyarakat.

16. Gambar disamping merupakan

hidran kran air yang nantinya bisa digunakan masyarakat

kampung Kaironi untuk

(25)

17. Gambar disamping menunjukkan kran air yang digunakan oleh Bapak Norfin selaku pengelola fasilitas air. Kran tersebut ditutup dan digembok, yang nantinya kalau air sudah penuh beliau akan

membukanya dan

mengalirkannya ke rumah masyarakat.

18. Di kampung Kaironi terdapat

(26)

Gambar

Gambar Penjelasan Gambar disamping
Gambar disamping merupakan gapura masuk jalur 2 atas.
Gambar menunjukkan Polindes kampung
Gambar menunjukkan air yang ada dalam
+3

Referensi

Dokumen terkait

Komitmen perawat guna memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu baik secara mandiri ataupun melalui jalan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sangat penting dalam

Produksi Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) atau biasa dikenal sebagai minuman beralkohol di Indonesia sudah semakin meningkat. Dengan dikeluarkannya Peraturan Walikota

metode portofolio yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar

Sejak awal perawat dididik mengenal perannya dan berinteraksi dengan pasien. Praktek keperawatan menggabungkan teori dan penelitian perawatan dalam praktek rumah sakat

Secara teoritis, dalam sistem keuangan konvensional, seseorang akan melakukan investasi sampai pada tingkat marginal efisiensi dari modal ( marginal efficiency of capital )

Berdasarkan penjabaran diatas maka perilaku-perilaku yang menunjukkan adanya relative status/power (status atau kekuatan) pada DW dan adiknya sesudah saling tinggal

Siswa SMK Perdana I Surabaya dapat meningkatkan kedisiplinannya dari pertama mengikuti latihan teater yang sering terlambat atau bahkan tidak datang setelah sekian lama menjalani

Perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu Buku Siswa, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Penelitian pengembangan perangkat