• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Dimensi Service Quality Per (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Identifikasi Dimensi Service Quality Per (1)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

!"# $%&#%#

'

#( #%) *#!#+

#%)$!#%) $ #+#% , *#%+$%

(2)

KATA SAMBUTAN KETUA PANITIA

Perkembangan teknologi dewasa ini menuntut setiap individu baik dari kalangan

mahasiswa, akademisi, praktisi maupun dari masyarakat umum untuk tanggap dan peka

terhadap fenomena/perubahan yang terjadi. Pengamatan secara empiris terhadap

perkembangan teknologi saat ini akan menuntut adanya keselarasan antara teori-teori yang

dipelajari dengan keadaan di lapangan.

Dunia kampus selain dapat digunakan sebagai cermin pola berpikir mahasiswa dalam

membangun idealisme, juga merupakan sarana untuk berkarya menghasilkan ide-ide atau

inovasi-inovasi baru dalam bidang teknologi. Sehingga mampu menggerakkan

perkembangan teknologi di masa datang. Kegiatan seminar, pelatihan/

workshop

merupakan salah satu cara efektif untuk menambah gairah pola berpikir dan penalaran

mahasiswa terhadap informasi–informasi teknologi.

Dalam rangka ikut berpartisipasi mewujudkan masyarakat yang peka terhadap

perkembangan teknologi sekaligus sebagai perwujudan Tridharma Perguruan Tinggi di

Lingkungan Universitas Pamulang, maka melalui ”

PEKAN TEKNOLOGI UNPAM

2011”

mengadakan

Seminar Ilmiah Nasional

pada tanggal 23 Mei 2011 dengan tema

”Peranan Perguruan Tinggi sebagai Sumber Inovasi Teknologi untuk Meningkatkan

Daya Saing Industri Nasional”.

Seminar ini diikuti para peniliti dari berbagai Universitas dan institusi Litbang yang

terdiri dari penyaji makalah dan penyaji poster. Hasil dari seminar tersebut dipresentasikan

dalam bentuk prosiding sebagai referensi bagi perkembangan teknologi dan inovasi terkini

ataupun mendatang.

Semoga prosiding ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca, para peneliti dan

pemerhati ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya para inovator.

Pamulang, 23 Juli 2011

(3)

SUSUNAN PANITIA

1. Pelindung

: Ketua Yayasan Sasmita Jaya

2. Penasehat

: Rektor

3. Pembina

: Drs. Dayat Hidayat, MM

4. Pengarah

: Ir. Sarwani, MT, MM

5. Ketua Pelaksana

: Ir. Iwa Sewaka, MM

6. Wakil Ketua Pelaksana

: Ir. Koes Indra Koesuma, MM

7. Bendahara

: Ir. Suwoto, MT

8. Sekretaris I

: Rini Alfatiyah, ST, MT

Sekretaris II

: Irwan Mulyadi, ST

9. Koordiinator Seminar Ilmiah Nasional : Ari Mulyoto, SPd, M.Si

Anggota

: Drs. Aditama, MM

Achmad Udin Zailani, S.Kom

Riswal Hanafi, ST

Ariawan Sunardi, S.Si

10. Koordinator

Work-Shop

: Ir. Atang Susila, M.Eng

Anggota

: Sugeng, ST

Makhsun, S.Si, M.Si

Juhana Sukarya, ST

(4)

Akhmad Bisri, S.Kom

Akhmad Fikri Zulfikar, S.Kom

Dedi Suryaman, ST

11. Koordinator Sie Acara

: Ir. Wiwik Indrawati

(Acara Pembukaan & Penutupan)

Anggota

: Ir. Umi Rosilawati, MM

Firman

12. Publikasi & Dokumentasi

: Drs. Hendro Waryanto

Anggota

: Endar Nirmala, S.Kom. M.Kom

Ferdinand Marcos

Riskiyanto

13. Perlengkapan

: Dadang Sudirman, S.Sos

Anggota

: Agus Supriyadi, ST

Muhammad Amin

Burhan dkk

14. Koordinator Sie Dana

: Estiningsih, ST

Anggota

: Ir. Dadang Kurnia, MM

Ir. Heru Suprapto, MM

(5)

15. Editor

: 1. DR. I Putu Susila ( BATAN )

2. DR. Heri Budi W ( LAPAN )

3. Drs. Heri Adrial, MT ( BATAN )

4. Ir. Djuhana, M.Si ( LIPI )

5. Kartika Sekarsari, ST, MT ( UNPAM )

(6)

DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN KETUA PANITIA ...

i

SUSUNAN PANITIA ...

ii

DAFTAR ISI ...

v

KAJIAN KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR

DAYA RSG-GAS ...

1

ALAT BANTU OPTO-ELEKTRONIK BAGI PANDANGAN ARAH

DEPAN PENGEMUDI KENDARAAN UNTUK MENGHINDARI

TABRAKAN ...

17

MENENTUKAN GAYA HAMBAT UDARA ROKET BERTINGKAT

DUA BERDASARKAN KETINGGIAN DENGAN SUDUT ELEVASI

TERTENTU ...

26

ANALISIS PENGUKURAN WAKTU KERJA PADA PROSES

MASAK PRODUK MINUMAN

OKKY JELLY DRINK

DI PT.

TRITEGUH MANUNGGAL SEJATI ...

36

!

ANALISIS WAKTU PENGUKURAN KERJA PADA PEKERJAAN

SANITASI FILLING

DENGAN MENERAPKAN METODE JAM

HENTI DI PT. TRITEGUH MANUNGGAL SEJATI GARUDA FOOD

GROUP ...

48

"

PENGARUH

FORMULASI

TERHADAP

KECEPATAN

PEMBAKARAN PROPELAN DOUBLE BASE LOKAL ...

59

PENANDAAN CTMP DENGAN RADIOAKTIF TEKNESIUM-99m

SEBAGAI SENYAWA PENYIDIK KANKER TULANG ...

68

EFEK

PEREDAMAN

AIR

TERHADAP

KUAT

LENTUR

LEMBARAN RATA KALIUM SILIKAT ...

77

PERANCANGAN SISTEM BANDUL SENTRIFUGAL SEBAGAI

PENYERAP GETARAN PADA SATELIT ...

88

DESAIN NOSEL JAMAK (MULTINOZZLE) UNTUK ROKET

(7)

PENILAIAN KONDISI PISTON SEPEDA MOTOR HABIS UJI

BALAP ...

111

INVESTIGASI KEGAGALAM MESIN GENSET 1,4 MEGAWATT;

ANALISA KOMPONEN DAN OLI MESIN ...

119

ANALISA PERBANDINGAN HASIL MESIN UJI BRINELL UNPAM

DENGAN

MESIN

UJI

BRINEL

PABRIKAN

DENGAN

MENGGUNAKAN BAJA KARBON, KUNINGAN, TEMBAGA DAN

ALUMANIUM ...

130

FAKTOR KUNCI SUKSES PENERAPAN 1SO 9001 PADA

INDUSTRI MANUFAKTUR ...

143

!

PERANCANGAN METODE UJIAN UNTUK AUDITOR SISTEM

MANAJEMEN

MUTU

DALAM

RANGKA

PEMENUHAN

PERSYARATAN

AKREDITASI

BAGI

SUATU

LEMBAGA

SERTIFIKASI PROFESIONAL ...

158

"

IDENTIFIKASI DIMENSI SERVICE QUALITY PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS JENDRAL SUDIRMAN ...

169

ANALISIS KETIDAKSTABILAN PEMBAKARAN ( CHUFFING )

PADA PROPELAN DOUBLE BASE ...

179

MENENTUKAN LAJU BAKAR (BURNING RATE) PROPELAN

DAN DIMENSI THROAT NOSEL PADA MOTOR ROKET PADAT ...

191

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMANAS AIR

UNTUK PENGUJIAN AIR HANGAT PADA LEMBARAN RATA

KALSIUM SILIKAT ...

206

STABILITAS STATIK ROKET RX-4120. ...

214

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS DAN STABILITAS

PRODUKSI DENGAN METODE PERAMALAN DAN PETA

KENDALI C ...

221

ANALISA GETARAN PADA TABUNG MOTOR ROKET RX 250

(8)

PENGUKURAN

KUALITAS

PELAYANAN

SMK

DENGAN

METODE INTEGRASI SERPERV DAN IPA ...

246

PEMETAAN PROSES BISNIS PADA BIRO SDM DI UNIVERSITAS

XYZ ...

263

!

VERIFIKASI

DESAIN

NOSEL

ROKET

MENGGUNAKAN

PERANGKAT LUNAK COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC ...

277

"

PENGEMBANGAN METODE SERTIFIKASI PERSONEL

SP-PUSTAN LIPI ...

292

CALCULATION OF THERMODYNAMICAL PROPERTIES AT

SATURATED LINE BY USING REDLICH KWONG STATE

EQUATION ...

302

KAJIAN KONSTRUK TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) ....

317

PERHITUNGAN PARAMETER DINAMIK ROKET RX-200 UNTUK

SIMULASI LINTAS TERBANG ...

335

KARAKTERISASI FASILITAS SILIKON DOPING DI REAKTOR

SERBA GUNA G.A SIWABESSY ...

343

PENGARUH

PENEKANAN

KONTROL

STRATEGIK

DAN

KONTROL

KEUANGAN

TERHADAP

INTENSITAS

KEWIRAUSAHAAN PERUSAHAAN ...

359

VARIASI UKURAN CELAH KATUP UNTUK MENGANALISA

PERFORMA MESIN DIESEL ...

385

PENGARUH PENAMBAHAN ( 1 wt%, 3 wt%, 7 wt% ) TEMBAGA

( Cu ) PADA ALUMINIUM PRODUKSI PT. INDONESIA ASAHAN

ALUMINIUM (INALUM) TERHADAP SIFAT MEKANIK ...

398

PERAIKAN KONDISI KERJA DI INDUSTRI GARMEN DENGAN

(9)

!

PEMBUATAN KOMPONEN NOSEL D = 200 mm DENGAN MATERIAL

KERAMIK...424

IMPLEMENTASI METODE

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

(QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITASBAJU KOKO BORDIR

(Studi kasus)... 433

ANALISA HASIL GLISEROLISIS CRUDE PALM OIL ( CPO ) UNTUK

MENDAPATKAN POLIOL SEBAGAI PENGGANTI POLIOL HTPB PADA

PEMBUATAN POLIURETAN SEBAGAI FUEL BINDER DAN LINER

PROPELAN PADAT KOMPOSIT...443

PERBAIKAN

DI

LANTAI

PRODUKSI

DENGAN

SISTEM

LEAN

MANUFACTURING

UNTUK

MENINGKATKAN

PRODUCTIVITAS

PERUSAHAAN...453

MENDAPATKAN

JARAK

JANGKAUAN,

KETINGGIAN

DAN

KECEPATAN MAKSIMUM YANG DICAPAI ROKET RX-80 DENGAN

METODE ADAMS...465

MENENTUKAN KUALITAS PROPELAN ROKET DENGAN UJI TARIK

SAMPEL...480

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PRODUKSI KUE

DI PT AB...490

PEMBUATAN NOSEL ROKET PADAT DARI BAHAN KERAMIK

ALUMINA – ZIRKONIA...500

ANALISIS TEGANGAN PADA SISTEM PEMIPAAN DARI VESSEL

KE KOMPRESOR DENGAN

CAESAR

II PADA PROYEK PENGOLAHAN

GAS LPG...510

INTERESTERIFIKASI MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN

METIL ASETAT MENGGUNAKAN BIOKATALIS...527

(10)
(11)

"

Identifikasi Dimensi

Service Quality

Perpustakaan

Universitas Jenderal Soedirman

I Gede Mahatma Yuda Bakti 1, dan Nur Metasari 2

1,2,

Research Center for Quality System and Testing Technology, The Indonesian Institute of Science

Kawasan Puspiptek, Building 410, Setu, Tangerang, Indonesia 15314

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi dimensi service quality perpustakaan Universitas

Jenderal Soedirman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data diperoleh dengan

survey pada 108 mahasiswa. Analisis data menggunakan analisis faktor dan uji reliabilitas dengan

pendekatan cronbach alpha. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dimensi service quality

perpustakaan Universitas Jenderal Soedirman terdiri dari tiga dimensi yaitu Organizational Service;

Personal Service; Place and Collection’s.

Kata kunci : Dimensi Service Quality, Perpustakaan, Mahasiswa

Abstract

This research aims to investigate the service quality dimensions of Jenderal Soedirman University

Library. Research used a quantitative approach. The data was caaried out through survey to 108

university student. The data analysis was using factor analysis and reliability test with cronbach

alpha approach. The research result shows that dimensions of service quality at Jenderal

Soedirman university library is consist of three dimensions which are Organizational Service;

Personal Service; Place and Collection’s.

(12)

1. Pendahuluan

Saat ini, di era persaingan global, kunci menuju kesuksesan suatu organisasi adalah dengan

menyediakan layanan yang berkualitas. Beberapa ahli juga sepakat bahwa organisasi yang

memberikan layanan yang berkualitas cenderung mempunyai daya saing yang lebih kuat

(Abdullah, 2005; dikutip et al Nejati, 2007), peningkatan pangsa pasar dan profit (Tan dan Foo,

1999). Perhatian pada kualtias jasa dapat berdampak pada kepuasan konsumen (Wang and Shieh,

2003, Caruana, 2000), customer retention/loyalty (Ranaweera dan Neely, 2003; Blery, et al, 2009;

Rousan, et.al, 2010; Bei and Chiao, 2006), perceived service value (Ladhari dan Morales, 2008)

dan image organisasi (Cheng, et.al, 2008).

Fokus pada service quality tidak hanya penting bagi organisasi profit tetapi penting juga

bagi organisasi non profit (Tan dan Foo, 1999) sehingga organisasi perpustakaan yang umumnya

sebagai organisasi non profit juga perlu memperhatikan aspek kualitas. Secara umum, perpustakaan

merupakan organisasi yang mengumpulkan catatan pengalaman manusia dan memberikan akses

intelektual dan fisik untuk merekam itu. Secara khusus, perpustakaaan pada akademik bertanggung

jawab untuk melestarikan komunikasi ilmiah serta sumber daya utama atas yang sering beasiswa

tergantung (Miller, 2008). Keberhasilan perpustakaan biasanya diukur dengan banyaknya koleksi,

pegawai dan anggarannya. Tetapi, di dunia yang kompetitif saat ini, perpustakaan perlu melampaui

hal tersebut yaitu dengan penerapan teknik-teknik pemasaran agar dapat memahami kebutuhan

pelanggan (Manjunatha dan Shivalibgalah, 2004). Konsumen atau pelanggan pada perpustakaan

dapat diartikan sebagai pengguna dari perpustakaan tersebut (Satish, 2009).

Berdasarkan pernyataan sebelumnya, maka peneliti ingin menginvetigasi apa saja yang

dibutuhkan pelanggan perpustakaan sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan. Tujuan

penelitian ini adalah memperoleh dimensi service quality sebagai upaya peningkatan pelayanan

perpustakaan.

2. Tinjauan Pustaka

Dalam pemasaran jasa, membangun kualitas difokuskan pada perceived service quality (Zeithaml,

1988), karena service quality merupakan elment penting dalam bisnis jasa (Yusoff dan Ismail,

2008). melihat pentingnnya service quality, sudah banyak peneliti service marketing mencoba

mendefinisikan apa itu perceived service quality. Zeithaml (1988) mendefinisikan perceived

service quality sebagai penilaian konsumen pada keseluruhan keunggulan pelayanan. Parasuraman,

et al (1985) juga menjelaskan service quality sebagai besarnya kesenjangan antara tingkat harapan

dan tingkat persepsi dari kinerja organisasi jasa tersebut. Dalam service marketing disepakati

(13)

al, 1985) dan tidak ada171konsensus pada sifat yang tepat dan isi dari dimensi service quality

(Brady dan Cronin, 2001). Lehtinen dan Lehtinen (1982) membagi service quality menjadi physical

quality, interactive quality, dan corporate (image) quality (Kang, 2006). Lebih lanjut, Gronroos

(1982) mengidentifikasi service quality menjadi 2 dimensi yaitu aspek teknikal dan aspek

fungsional (Kang, 2006). Selanjutnya, Lehtinen (1983) berpendapat service quality terdiri dari

kualitas proses dan kualitas output (Kang, 2006). Parasuraman et al (1985) juga membagi service

quality menjadi 10 dimensi yaitu reliability, responsiveness, competence, access, courtesey,

communication, credibility, security, understanding/knowing the customer, and tangibles. Dalam

penelitian selanjutnya, Parasuraman et al (1988) memperbaiki temuan sebelumnya dengan

meringkas 10 dimensi menjadi 5 dimensi yakni tangibles, reliability, responsiveness, assurance,

and empathy. Kelima dimensi tersebut juga sudah dilakukan pengujian dan hasilnya terbukti

dimensi tersebut mempunyai validitas dan reabilitas yang tinggi (Parasuraman et al, 1991). Sampai

saat ini, lima dimensi service quality dari Parasuraman et al (1988) juga menjadi dasar pengukuran

services quality pada perpustakaan bagi beberapa peneliti (Tan dan Foo, 1999 ; Hassanzadeh et al,

2010).

Pada konteks perpustakaan, pemahaman service quality juga penting diperhatikan oleh

pengelola perpustakaan (Ladhari dan Morales, 2008). Selama ini, membangun service quality telah

mengalami pengingkatan perhatian oleh beberapa peneliti (Cook dan Henth, 2001 ; Cook dan

Thomson, 2001 ; Thompson et al, 2003). Bahkan, sudah menjadi aktivitas utama bagi Association

of Research Libraries (ARL) dan pada Oktober 1999, ARL sudah mengembangan alat pengukuran

service quality pada perpustakaan yang diberinama dengan LibQUAL+. Dimensi yang diukur dari

LibQUAL+ adalah affect of service, reliability, access to information, library as place, dan

self-reliance. Sampai tahun 2008, dimensi LibQUAL+ telah mengalami 4 kali perubahan. Pada tahun

2007, dimensi yang dipakai pada pengukuran service quality adalah affect of service, information

control, dan library as place. Lebih lanjut, Martensen dan Gronholdt (2003) mangatakan bahwa

kunci service quality pada perpustakaan adalah pada sumber daya electronik, koleksi publikasi, jasa

perpustakaan yang lain, fasilitas teknik lingkungan perpustakaan, sisi manusia dari pengguna jasa.

Ringkasnya, hasil penelitian yang membentuk dimensi service quality pada perpustakaan dapat

(14)

Tabel 1 . Penelitian Sebelumnya

Peneliti Tipe/Jenis

Perpustakaan Dimensi Service quality Yang Terbentuk

Clavert (2008) Perpustakaan

Umum

Management culture and direction; Financial input;

Range dan depth of service, Community use and

satisfaction; Physical environment; Collection

management; Access service; Reference and

information service; Customer service; Programmes

and events; Staffing; Technical processes; and

Relations with Councillors and Council management

Perpustakaan

Universitas

Management Processes; Resource Input; Collection;

Access Issues; Reference Service; Physical Access to

Materials; Further Service; Collection/Library Use;

Physical Environment; Repairs and Safeguards;

Access to Periodical Articles; Convenience; and User

Seating

Perpustakaan

E-Service quality

Ease of Use; Collections; Reliability;

Customization/personalization; Security/privacy/trust;

Support; Easy of access; Linkage; Flexibility; and

Web site aesthetics

Filiz (2007) Perpustakaan Universitas

Quality of library service provided; Quality of

information and library; Reliability; Quality of online

catalog system; and Confidence

Nimsomboon

& Nagata

(2003)

Perpustakaan

Universitas

Affect of service (Organizational); Collection and

Access; and Affect of service (Personal)

Nagata, et al

(2004)

Perpustakaan

Universitas

Effect of Service Personal; Library as Place;

Collection and Access; and Effect of Service

(15)

3. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan

data dilakukan melalui survei dengan menggunakan kuesioner. Isi kuesioner terdiri dari profil

demografi dan persepsi kualitas layanan perpustakaan. Variabel service quality yang ditawarkan

peneliti kepada responden untuk pembentukan dimensi service quality pada perpustakaan berdasar

pada lima dimensi service quality parasuraman et.al (1988;1991). Skala pengukuran yang

digunakan adalah skala likert dengan lima skala. Survai dilakukan pada salah satu universitas

negeri di Jawa tengah dengan sasarannya adalah mahasiswa yang pernah mengunjungi

perpustakaan tersebut. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan dua tahap yaitu analisis faktor

dan uji reliabilitas dengan cronbach alpha. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan

bantuan software SPSS (Statistical Package for Social Science) dengan tingkat kepercayaan pada

penelitian ini adalah 95 persen.

4. Hasil dan Pembahasan

4.1. Profil Responden

Pada penelitian ini diperoleh responden sebanyak 108 mahasiswa. Responden terdiri dari 36,11%

Laki-laki dan 63,89% Perempuan. Berdasarkan tahun masuk kuliah diperoleh hasil 25,93% berasal

dari angkatan 2006, sebesar 24,07% dari angkatan 2007, 39,81% dari angkatan 2008, dan sebesar

10,19% dari 2009. Berdasarkan besarnya IPK mahasiswa telihat sebanyak 29,63% mahasiswa

mempunyai IPK yang < 3,00 dan sebanyak 70,37% mahasiswa mempunyai IPK yang 3,00. Lebih

lanjut, berdasarkan banyaknya total kunjungan ke Perpustakaan Universitas Jenderal Soedirman

terlihat sebesar 23,15% mahasiswa baru 1 – 5 kali kunjungan keperpustakaan, sebesar 15,74%

mahasiswa sudah mengunjungi perpustakaan sekitar 6 – 10 kali, dan sebesar 61,11% mahasiswa

sudah mengunjungi perpustakaan lebih dari 10 kali.

4.2. Dimensi Perceived Service Quality Pengunjung

Hasil analisis faktor menunjukan nilai KMO (Kaiser Mayer Okin) sebesar 0,934 (>0,05), Bartlett’s

Test sebesar 1712000 dengan significance 0,000 (< 0,05), dan nilai MSA semua variabel yang

diukur lebih besar dari 0,50 maka model penelitian ini sudah tepat. Eigenvalue dan factor loading

juga sudah memenuhi kriteria, sehingga hasil analisis faktor menunjukan terdapat 3 dimensi yang

terbentuk untuk service quality perpustakaan dan tiga dimensi tesebut dapat menjelaskan service

quality perpustakaan sebesar 69,005 persen (Suliyanto, 2005). Selanjutnya, hasil uji reliabilitas

menunjukan tiga dimensi tersebut juga sudah reliable karena keseluruhan dimensi memiliki nilai

alpha cronbach’s yang lebih besar dari 0,06 (Ghozali, 2006). Keseluruhan hasil analisis faktor dan

(16)

Indikator MSA

Factor Loading

Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi 3

X18 0,927 0,829

X19 0,921 0,814

X10 0,932 0,668

X9 0,945 0,657

X12 0,950 0,637

X20 0,945 0,614

X17 0,942 0,600

X8 0,953 0,593

X6 0,938 0,592

X7 0,948 0,530

X15 0,915 0,740

X16 0,921 0,693

X14 0,931 0,683

X13 0,942 0,621

X11 0,957 0,608

X1 0,934 0,807

X2 0,923 0,778

X3 0,947 0,741

X4 0,906 0,692

X5 0,902 0,650

Eigenvalue 11,233 1,508 1,059

Persentage (%) of Variance 56,167 % 7,542 % 5,296 %

Reliability Test (the cronbach’s value)

0,939 0,866 0,921

Interpretation Organizational

Service

Personal Service Place and

(17)

Dimensi pertama adalah organizational service. Dimensi ini terdiri dari kerapihan tata

letak buku, jurnal, majalah, dll; ketepatan pengelompokan buku, majalah, jurnal, dll;

kepedulian/perhatian pegawai; pemahaman kebutuhan pengunjung; kesopan pegawai; ketepatan

jangka waktu peminjaman; profesionelisme pegawai; perlengkapan dan peralatan perpustakaan

yang modern; kemudahan pengunjung mencari informasi (buku, jurnal, majalah, dll), jaminan

keamanan penunjung.

Dimensi kedua merupakan dimensi personal service. Dimensi ini mempunyai empat

indikator yaitu ketepatan waktu jam buka dan tutup; kerapian tampilan pegawai; pelayanan yang

baik saat masuk perpustakaan; kecepatan pegawai dalan menjawab pertanyaan pengunjung; dan

kepercayaan terhadap pegawai perpustakaan.

Dimensi ketiga adalah dimensi place dan collection’s. Indikator yang terdapat pada

dimensi ke tiga adalah ruangan perpustakaan yang menarik dan nyaman; kebersihan lingkungan

perpustakaan; kenyamanan ruang belajar/ baca; kelengkapan koleksi informasi (buku, majalah,

jurnal, dll); jumlah koleksi yang memadai.

4.3. Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dimensi service quality perpustakaan terdiri dari tiga

dimensi yaitu organizational service, personal service, serta place and collection’s. Temuan

penelitian ini ternyata tidak ada yang sama persis dengan penelitian-penelitian sebelumnya (lihat

tabel 1). Perbedaan dimensi-dimensi service quality yang terbentuk bisa disebabkan karena

perbedaan budaya di setiap negara yang mengakibatkan perbedaan persepsi (Lagrosen, et al, 2004).

Penelitian-penelitian sebelumnya yang ditunjukan pada tabel 1 terlihat tidak ada peneliti yang

meneliti pada konteks negara indonesia sehingga perbedaan dimensi yang terbentuk bisa

dimungkinkan karena perbedaan budaya di setiap negara. Meskipun, hasil penelitian ini berbeda

dangan penelitian sebelumnya, tetapi salah saut dimensi yang terbentuk pada penelitian ini ternyata

dinyatakan oleh berbagai peneliti yang berbeda. Dimensi organizational service sebagai salah satu

demensi service quality perpustakaan dinyatakaan oleh Nagata, et al (2004), Nimsomboon &

Nagata (2003). Dimensi place dan collections juga dikatakan berbagai peneliti sebagai salah satu

dimensi service quality perpustakaan (Nagata, et al, 2004; Kyrillidou, et al, ). Dimensi personal

service sebagai dimensi service quality perpustakaan juga didukung oleh berbagai peneliti seperti

(18)

5. Kesimpulan

Perhatian dimensi service quality menjadi penting bagi organisasi jasa baik yang berorientasi profit

dan non profit. Begitu juga, Perpustakaan Universitas Jenderal Soedirman sebagai organisasi jasa

non profit penting untuk memperhatikan dimensi service quality. Berdasarkan hasil penelitian

diperoleh dimensi service quality perpustakaan pada Universitas Jenderal Soedirman terdiri dari

tiga dimensi yaitu organizational service, personal service, serta place and collection’s.

6. Daftar Pustaka

Al-Rousan, Ramzi M., dan Mohamed B., 2010, Customer Loyalty and Impact of Service quality :

The Case of Five Star Hotels in Jordan. International Journal of Human and Social

Sciences 5:13, pp 886 – 892

Bei, Lien-Ti dan Chiao, Yu-Ching, 2006, The Determinants of Customer Loyalty: an Analysis of

Intangible Factors in Three Service Industries. International Journal of Commerce &

Management, Vol. 16, pp. 162-177

Berry, L.L., Zeithaml, V.A. and Parasuraman, A., 1985, Quality counts in services, too, Business

Horizon, Vol. 28, pp. 44-52.

Blery, et al, 2009. Service quality and customer retention in mobile telephony, Journal of

Targeting, Measurement and analysis for Marketing, Vol. 17, pp 27-27

Brady, M.K. and Cronin, J.J. Jr, 2001, Some new thoughts on conceptualizing perceived service

quality: a hierarchical approach, Journal of Marketing, Vol. 65, July, pp. 34 - 49.

Caruana, Albert, 2002, The effect of service quality and the mediating role of customer satisfaction,

Europan Journal of Marketing, Vol 36, No 7/8, pp. 811 – 828

Cheng, TCE., Lai, ICF., dan Yeung, ACL., 2008, The Driving Forces of Customer Loyalty: A

Study of Internet Service Providers in Hong Kong, International Journal of E-Business

Research Vol. 4 (4), pp 25 – 42

Clavert, Philip James, 2008, Assessing The Effectiveness and Quality of Libraries, A thesis

submitted to the Victoria University of Wellington in fulfilment of the requirements of

Doctor of Philosophy in Information Systems, Victoria University of Wellington.

Filiz, Zeynep, 2007, Service quality of University Library: A Survey Amongst Students At

(19)

Hassanzadeh, M., Sharifabadi, S.R., Derakhshan, M., Assessment of Service quality at Central

Library of Management and Planning Organization (MPO) Iran, International Journal

of Information Science and Management, Vol. 8, No.1, pp 107 – 118

Kang, Gi-Du, 2006, The hierarchical structure of service quality: integration of of technical and

functional quality, Managing Services Quality, Vol. 16, No. 1, pp. 37 - 50

Ladhari, R., dan Morales, M., 2008, Perceived service quality, Perceived Value and

Recommendation, Library Management, Vol. 29, No. 4/5, pp 362 – 366

Manjunatha, K. dan Shivalibgalah, D., 2004, Cutomer’s Perception of Service quality in Libraries.

Annals of Library and Information Studies Vol 51, pp 145-151

Miller, Kathleen F., 2008, Service quality in Academic Libraries: An Analysis of LibQUAL+TM

Scores and Institutional Characteristic, A dissertation submitted in Partial fulfilment of

the requirements for the Degree of Doctor of Education in the Departement of

Educational Research, Technology, and Leadership, The College of Education, The

University of Central Florida Orlando, Florida

Nagata, H., et al, 2004, The dimensions that contruct the evaluation of service quality in academic

libraries, Performance Measurement and Metriks, Vol, 5, No 2, pp 53 – 65.

Nejati, M. and Bayat Nejad, F., 2007, Quality enhancement in medical education, Lex ET Scientia

International Journal, Vol. 1 No. 4.

Nimsomboon, Narit dan Nagata, Haruki, 2003, Assessment of Library Service quality At

Thammasat University Library System. Research Center for Knowledge Communities

University of Library and Information Sciences, Japan

Parasuraman, A., Zeithaml, V.A., and Berry, L. L. (1988), “SERVQUAL: a multiple-item scale for

measuring consumer perceptions of service quality”, Journal of Retailing, Spring, pp.

12-40

Parasuraman, A., Zeithaml, V.A., and Berry, L.L., 1991, Refinement and Reassessment of the

SERVQUAL Scale, Journal of Retailing, Vol. 67, No. 4, pp 420 – 450

Parasuraman, A., Zeithaml, Valarie A. and Berry, Leonard L., 1985, A Conceptual Model of

Service quality and Its Implications for Future Research, Journal of Marketing, Volume

(20)

! Ranaweera, Chatura dan Neely, Andy, 2003, Some moderating effects on the service

quality-customer retention link, International Journal of Operations & Production

Management, Vol. 23, No. 2

Satish, Velayudhan, 2009, Students perception of Service quality at University of Chester Seaborne

Library, A dissertation submitted in Partial fulfilment of the requirements of the

University of Chester

Tan, P.L., & Foo, S., 1999. Service quality Assessment: A Case Study a Singapore Statutory Board

Library, Singapore Journal of Library & Information Management, Vol. 28, pp. 1 – 23

Wang, I-Ming, dan Shieh Chich-Jen, 2006, The relationship between service quality and customer

satisfaction: the example of CJCU library, Journal of Information & Optimization

Sciences, Vol. 27, No. 1, pp 193 – 209

Yusoff, WZW., dan Ismail M., 2008. FM-SERVQUAL: A New Approach of Service quality

Measurement Framework in Local Authoritiies, Pacific Rim Real Estate Society, pp 1-

15

Zeithaml, V.A. (1988), “Consumer Perceptions of Price, Quality and Value: A Means-End Model

and Synthesis of Evidence”, Journal of Marketing, Vol. 52, pp. 2-22.

Zeithaml, Valarie A., 1988, Consumer Perceptions of Price, Quality, and Value: A Conceptual

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap ini peneliti melakukan tahap pengujian dan tahap pendukung yang artinya sistem yang telah dibuat dari hasil analisis masalah yang telah melalui tahap-tahap

Untuk ketepatan membaca kalimat subjek B pada awalnya hanya mampu menyelesaikan soal dengan benar sebayak 2,7 kemudian setelah diberikan treatment menggunakan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa diterima dan ditolak yang berarti Kompetensi, Indepedensi dan Komitmen Organisasi secara simultan berpengaruh signifikan

Mengapa ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dan aturan pelaksanaannya yaitu Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep-100/Men/VI/2004 Tahun

Penelitian tersebut membuktikan 72 jam setelah paparan parasetamol, dibandingkan dengan kontrol yang diberikan larutan garam fisiologis, perlakuan dengan NAC secara

Luas lahan yang digunakan berdasarkan kesesuaian komoditi Ha 50 - - Meningkatnya Pendapatan Masyarakat Khususnya Para Pelaku Usaha Di Sektor Industri Pengelolaan

tentang tidak wajib nafkah dan tempat tinggal bagi istri yang ter- thalâq ba’in , menggunakan hadits yang diriwayatkan oleh Asy-Sya’bi dari Fatimah binti Qais dari

o Pemberian obat-obatan sesuai dengan program, seperti morfin diberikan untuk menurunkan faktor preload dan afterload ; Furosemide untuk mengurangi oedema/ diuresis ;