BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Kelurahan Sempakata
Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang adalah salah satu Kelurahan dari 6
(enam) yang terletak di wilayah Kecamatan Medan Selayang. Kelurahan Sempakata dulunya
pemekaran dari kelurahan PB Selayang II, Kelurahan Tanjung Sari dan Kelurahan Mangga
setelah pemekaran tahun 1995 menjadi Kelurahan Sempakata.
Pejabat Lurah yang pernah memimpin Kelurahan Sempakata sejak mulai berdirinya
sampai dengan saat ini antara lain:
1. Yakin Ginting
2. Andrian
3. Hasunuddin Lingga
4. Erwinsyah
5. Albena Boang Manalu
6. Zul Ahyudi Sholin
7. Enoh.p.Tavip.S.Sos, M.si
Kelurahan Sempakata berada di dataran rendah dan terletak jauh dari tepi pantai (laut).
Wilayah Kelurahan Sempakata mempunyai areal seluas ± 510 Ha yang masih didominasi oleh
lahan pertanian persawahan seluas ± 390 Ha. Jarak Kantor Kelurahan ke Kantor Camat Medan
Selayang sejauh ± 3 km, sedangkan jaraj kantor Kelurahan Sempakata Ke Kantor Walikota
Medan ± 8 km.
• Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Sari dan Kelurahan PB
Selayang II
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan
Medan Tuntungan
• Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Beringin Kecamatan Medan
Selayang dan Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor
• Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan
Selayang
Luas areal Kelurahan Sempakata adalah ± 510 Ha dengan penggunaan tanah sebagai
berikut:
Tanah Perumahan/ Pekarangan...± 451 Ha
Tanah Pertanian/Persawahan...± 52 Ha
Tanah Negara/ Kantor Instansi Pemerintah...± 6 Ha
Tanah Lapang...± 1 Ha
Kondisi penduduk Kelurahan Sempakata yang jarang bila dibandingkan dengan luas areal
wilayah yang terdiri dari berbagai suku(etnis) dan agama, budaya dan tingkat pendidikan yang
berbeda dan apabila dipadukan secara harmonis akan muncul potensi sebagai modal dasar dalam
pembangunan Kelurahan Sempakata dalam menumbuhkembangkan sifat gotong royong
masyarakat terintegrasi atau terpadu. Keadaan data tahun 2015 sebagai modal dasar(potensi)
sebagai berikut:
• Luas Wilayah : 510 Ha
• Jumlah Lingkungan : 6 Lingkungan
• Laki-Laki : 5683 Jiwa
• Perempuan : 6.836 Jiwa
• Kepala Keluarga : 2.681 Kepala Keluarga
Jumlah penduduk Kelurahan Sempakata yang terbesar dalam 6 lingkungan sejumlah
2.681 Kepala Keluarga (12.519) diantaranya jumlah rumah tangga miskin sebanyak 169 KK.
Secara lengkap komposisi penduduk menurut struktur dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
NO Jenis Kelamin Jumlah Jiwa Persentase (%)
1 Laki-Laki 5683 45,40
2 Perempuan 6836 54,60
3 Jumlah 12519 100,00
Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016.
Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk di
Kelurahan Sempakata adalah perempuan mencapai 54,60 sedangkan penduduk laki-laki 45,40%
.
Tabel 3.2
Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Lingkungan
NO LINGKUNGAN
JLH.KK JUMLAH PENDUDUK
LK PR LK+PR
1 I 310 669 764 1.433
2 II 530 1125 1484 2.609
3 III 650 1106 1155 2.261
5 V 171 434 504 938
6 VI 720 1888 2355 4.243
JUMLAH 2681 5683 6836 12.519
Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam
Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa keluarga yang paling banyak berdomisili di
Lingkungan I, II, dan jumlah jiwa yang paling banyak berdomisili di Lingkungan VI.
Tabel 3.3
Komposisi Penduduk Menurut Agama
NO AGAMA JUMLAH PERSENTASE
1 ISLAM 5.022 40,11
2 KRISTEN PROTESTAN 4.290 34,26
3 KATOLIK 3.207 25,16
4 BUDHA 0 0
5 HINDU 0 0
JUMLAH 12.519 100,00
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk beragama Islam dengan
persentase 40,11%, penduduk yang beragama Kristen Protestan yakni 34,26% jiwa dan Katolik
sebanyak 25,16%.
Tabel 3.4
Komposisi Penduduk Menurut Etnis
NO SUKU JUMLAH PERSENTASE
1 KARO 8.261 65,98
2 PAKPAK 612 4,8
3 TOBA 1.250 9,9
4 SIMALUNGUN 250 1,9
6 NIAS 30 0,2
7 MINANG 30 0,2
8 ACEH 27 0,1
9 MELAYU 50 0,3
10 MANDAILING 90 0,7
11 LAIN-LAIN 79 0,6
JUMLAH 12.519 100,00
Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam
Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk berasal dari etnis Karo
yakni mencapai 8.261 jiwa atau sekitar 65,98% disusul etnis Toba 9,9%, Pakpak Dairi 4,80%
dan Suku Jawa sekitar 15,37%. Perbedaan etnis dan agama yang multi di Kelurahan ini tidak
pernah menimbulkan masalah atau pertikaian antar umat beragama, melainkan di Kelurahan ini
memiliki kerukunan umat beragama yang sudah terbina sejak kelurahan ini berdiri.
A. Data Pendidikan
Masyarakat Kelurahan Sempakata dihuni oleh berbagai tingkat pendidikan dan memiliki
sarana dan prasarana dalam rangka mencerdaskan kehidupan masyarakat adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Kondisi Prasarana Pendidikan
NO JENIS PENDIDIKAN JUMLAH KETERANGAN
1 TK/PAUD 5 -
2 SD 4 SWASTA DAN NEGERI
3 SLTP 2 SWASTA
4 SLTA 1 SWASTA
5 AKADEMI/PERGURUAN TINGGI
Tabel 3.6
Tingkat Pendidikan Penduduk Kelurahan Sempakata
NO TINGKAT
PENDIDIKAN
JUMLAH PERSENTASE%
1 SD 5.742 17,52
2 SLTP 9.896 30,03
3 SLTA 14.578 44,24
4 DIPOLMA(D3) 1.141 3,46 5 SARJANA(S1) 848 2,57
6 S-2 412 1,19
7 S-3 5 0,01
8 TIDAK TAMAT SD 350 1,06
JUMLAH 12.519 100,00
Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam Rangka
Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016.
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk berpendidikan
SLTA/SMA yakni sebanyak 14.578 orang atau 44,24%, sedangkan jumlah penduduk yang
berpendidikan Sarjana (S-1) sangat rendah hanya 848 orang atau sekitar 2,94%.
B. Ekonomi Masyarakat
Tabel 3.7
Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian
NO MATA
PENCAHARIAN
JUMLAH PERSENTASE%
1 PEGAWAI NEGERI
SIPIL (PNS)
999 15,24
2 PEGAWAI SWASTA 1.682 25,66
3 TNI/POLRI 59 0,9
5 NELAYAN - -
6 PEDAGANG 1.037 15,82
7 DOKTER 15 0,2
8 SUPIR 496 7,5
9 PENSIUNAN 537 8,1
10 PENGEMUDI BECAK/BAJAY
589 8,9
11 MONTIR 98 1,4
12 SWASTA 598 9,1
JUMLAH 6.554 100,00
Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam
Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas angkatan kerja berprofesi sebagai
buruh/swasta yakni 1.682 jiwa atau sekitar 25,66%. Kemudian berprofesi sebagai pedagang
1.037 jiwa atau sekitar 15,82% dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 999 jiwa atau sekitar
15, 21%.
C. Kesehatan Masyarakat
Kesehatan merupakan salah satu hak dasar masyarakat yang tercakup di dalamnya masalah
pangan/gizi serta kesehatan jasmani. Bahwa pemerintah Kelurahan Sempakata Kecamatan
Medan Selayang Kota Medan telah melaksanakan peningkatan program untuk meningkatkan
Kesehatan Masyarakat bekerja sama dengan Puskesmas PB Selayang II yaitu:
a) Pembinaan posyandu di setiap lingkungan dengan rangkaian kegiatan Posyandu
dengan melaksanakan penimbangan balita dan imunisasi.
b) Penyuluhan gizi dan kesehatan untuk ibu hamil/menyusui dan balita.
d) Pemberantasan sarang nyamuk(PSN) dan foging untuk memberantas DBD di setiap
lingkungan
e) Penyuluhan PHBS(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) bagi ibu-ibu PKK dan warga
masyarakat.
f) Menyelenggarakan gerakan cuci tangan pakai sabun
g) Melaksanakan pemeriksaan kesehatan bekerja sama dengan Puskesmas PB Selayang
dan ATKP dengan cara mengukur tensi, cek gula, mengukur berat badan dan juga
pemberian obat-obatan baik berupa vitamin.
Tabel 3.8
Kondisi Prasarana Kesehatan
NO JENIS JUMLAH
1 Puskesmas Pembantu 0 2 Poliklinik/Balai Pengobatan 2
3 Apotek 1
4 Posyandu 4
5 Toko Obat 0
6 Praktek Dokter/Bidan 3
3.2 Struktur Birokrasi Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan
Jumlah PNS yang terdapat di Kantor Kelurahan Sempakata saat ini sebanyak 5 orang
yang terdistribusi ke dalam jabatan Lurah, Sekertaris, Kepala Seksi sesuai dengan Perda No. 7
Tahun 2001 dan SK Walikota Medan No. 64 Tahun 2001. Golongan PNS terdiri dari Golongan
III. Secara rinci tentang data potensi aparatur Di Kelurahan Sempakata dapat dilihat pada tabel
Tabel 3.9
Data Kepegawaian Kelurahan Sempakata
No Nama NIP GOL/Ruang Jabatan Pendidikan
1 Enoh P. Tavip, S.Sos,
M.si
19640215198703100 III/D Lurah S-2
2 Erwin Elkana Tarigan, Ss
198805042011011008 III/A Sekertaris Lurah
S1 3 M.Ikhsan
P.S.S.Sos
196501221993081001 III/C Kasi Ekbang S1 4 Willy Berutu III/C Kasi Trantib S1 5 Helli
Rapmauli Sinaga
19800827200903008 III/A Kasi Pem S1
Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam
Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016.
Kelurahan Sempakata terdiri dari 6 lingkungan yang dipimpin oleh Kepala Lingkungan.
Kepala Lingkungan masing-masing adalah sebagai berikut:
Tabel 3.10
Jumlah Penduduk Dan Nama Kepala Lingkungan Kelurahan Sempakata
NO LINGKUNGAN NAMA
1 I Bagekin Karo-Karo 2 II Hendri Ginting 3 III Julina Adhani Harahap 4 IV Ullyna Cintya Dewi Bangun 5 V Lias Sinulingga
Di Kelurahan Sempakata juga terdapat TP PKK sebagai penggerak wanita untuk
meningkatkan taraf hidup wanita demi mencapai pembangunan, adapun yang menjadi susunan
kepengurusan akan dilampirkan melalui bagan berikut ini:
SUSUNAN PENGURUS TIM PENGGERAK PKK KELURAHAN SEMPAKATAKECAMATAN MEDAN SELAYANG Wakil Ketua : Martarina
Bendahara : Julina Adhani HRP Wakil Bendahara : Desriani
Sekretaris : Idawati Tarigan Wakil Sekretaris : Elisma Fifi T
BAB IV
PENYAJIAN DATA
Setelah melakukan penelitian dan mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi
atau pengamatan secara langsung, maka diperoleh data yang berkaitan dengan evaluasi
pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan
Sejahtera Di Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan. Penyajian data
didapatkan melalui wawancara.Pihak-pihak yang diwawancarai yaitu Kepala Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Medan,
Sekertaris Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata, Ketua Warga Binaan PT-P2WKSS
Kelurahan Sempakata, dan tiga warga binaan PT-P2WKSS.
Data yang diperoleh dikelompokkan menurut enam kriteria yaitu efektivitas,efesiensi,
kecukupan, pemerataan, responsivitas, dan ketepatan. Data-data yang diperoleh peneliti melalui
data primer akan disajikan dalam bentuk narasi atau deskriptif sesuai dengan kenyataan di
lapangan. Data-data primer adalah hasil wawancara langsung dengan informan kunci dan
beberapa kelompok sasaran sebagai informan tambahan, sedangkan data-data sekunder adalah
dokumen-dokumen yang akan dipaparkan kembali oleh peneliti dengan cara
mendeskripsikannya kembali.
4.1 Identitas Umum Data Informan
Setelah melakukan penelitian dan mengumpulkan data di lapangan melalui wawancara
dan pengamatan secara langsung, maka diperoleh data informan yang berkaitan dengan evaluasi
pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan
1. Kepala Seksi(Kasi) Pemberdayaan Sosial Budaya Masyarakat Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat
Kota Medan yaitu Bapak Drs. Ernest Sembiring, M.Si. Pada awalnya program
PT-P2WKSS ditangani oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Medan dan
pada saat itu Beliau menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Kesehjahteraan
Keluarga Pada Bidang Pemberdayaan Sosial Budaya Masyarakat dan menjadi
penanggungjawab pelaksana PT-P2WKSS.
2. Sekertaris Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan
selayang Kota Medan Yaitu Ibu Idawati Ketua PT-P2WKSS Bemurtaria Br
Sembiring
3. Anggota Warga Binaan yaitu( Saliah, Painem, dan Rika Sari)
4.2 Deskripsi Hasil Wawancara Tentang Evaluasi Pelaksanaan Program Terpadu
Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera Di Kelurahan
Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan
Program Terpadu Peningkatan Perananan Wanita menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera
(PT-P2WKSS) di Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan telah
dilaksanakan sejak November 2015 dan masih ada hingga kini. Gambaran Program PT-
P2WKSS Di Kelurahan Sempakata Menurut Bapak Ernest yaitu:
Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera
(PT-P2WKSS) Di Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan selayang Kota Medan sudah
disalurkan atau didistribusikan kepada warga binaan sehingga tujuan yang diinginkan dengan
adanya program ini oleh pemerintah dapat tercapai walaupun pelaksanaan program belum
masalah 3R yaitu Rawan Ekonomi, Rawan Pendidikan dan Rawan Kesehatan dengan adanya
PT-P2WKSS ini karena ada kendala seperti masalah sumber daya manusia yang ikut menjadi
warga binaan program tersebut yang tidak serius dalam mengikuti pelatihan tersebut, sudah ada
prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang baku misalnya rentang waktu untuk pelatihan dan
kriteria untuk menjadi warga binaan PT-P2WKSS tapi di lapangan tidak persis seperti itu.
Ibu Idawati sebagai Sekertaris TP PKK Kelurahan Sempakata yang sekaligus juga
mendampingi pelaksanaan Program ini justru mengatakan pelaksanaan program ini sudah sesuai
dengan tujuan awalnya yaitu mengentaskan mata rantai kemiskinan karena saya melihat
peningkatannnya dari yang tidak tahu menjadi tahu seperti menjahit, membuat kue dan membuat
bunga, menambah pendapatan keluarga, menambah ilmunya,sudah bisa membuat baju sendiri,
jadi ada mutu dan kualitasnya dan warga binaan yang ikut pelatihan tersebut sangat senang untuk
ikut pelatihan tersebut.
4.2.1 Efektivitas
Efektivitas berkaitan dengan keinginan pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan
supaya nilai-nilai yang diinginkan sampai kepada publik.Efektivitas berkaitan dengan pertanyaan
apakah hasil yang diinginkan telah tercapai.
Bapak Ernest Sembiring menuturkan bahwa pelaksanaan program belum sepenuhnya
sesuai dengan tujuan awal yaitu untuk mengentas kemiskinan dan menyelesaikan masalah 3R
yaitu Rawan Ekonomi, Rawan Pendidikan dan Rawan Kesehatan dengan adanya PT-P2WKSS
ini karena ada kendala seperti masalah sumber daya manusia yang ikut menjadi warga binaan
program tersebut yang tidak serius dalam mengikuti pelatihan tersebut, sudah ada
prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang baku misalnya rentang waktu untuk pelatihan dan kriteria untuk
pengawasan dari lurah untuk menentukan orang-orang yang ikut menjadi warga binaan dan
menurut beliau bahwa keberhasilan program ini dari 45 orang hanya 2-3 orang yang berhasil
untuk mengentaskan masalah kemiskian ini.
Berbeda dengan Bapak Ernest Sembiring, Ibu Idawati sebagai Sekertaris TP PKK
Kelurahan Sempakata yang sekaligus juga mendampingi pelaksanaan Program ini justru
mengatakan pelaksanaan program ini sudah sesuai dengan tujuan awalnya yaitu mengentaskan
mata rantai kemiskinan karena saya melihat peningkatannnya dari yang tidak tahu menjadi tahu
seperti menjahit, membuat kue dan membuat bunga, menambah pendapatan keluarga, menambah
ilmunya,sudah bisa membuat baju sendiri, dan jadi ada mutu dan kualitasnya.
Mengenai pelaksanaan PT-P2WKSS, Ibu Saliah berpendapat pelaksanaan PT-P2WKSS
Di Kelurahan Sempakata Sunggal sudah baik karena mereka tidak pernah mendapat kesulitan
bahkan biaya transportasi untuk datang ke pelatihan mereka kasih misalnya BPM yang datang
mereka yang kasih, kasih makan siang juga jadi tidak merugikan. Ibu Rika juga menuturkan
bahwa pelaksanaannya tidak ada mengalami kesulitan karena kita yang menentukan
jadwal-jadwalnya dan orang itu hanya memberikan pelatihan saja, jadi enak-enak saja. Ya senanglah
jadi tidak ada masalah lah dalam pelaksanaannya. Hal serupa juga dituturkan oleh Ibu Painem
tidaak ada kesulitan ketika melakukan pelatihan karena kami gembira semua senang semua
waktu ikut pelatihan ini, jika tidak tahu kami saling bergantian untuk diajari
.
Mengenai prosedur untuk kriteria yang bisa bergabung menjadi warga binaan Bapak
Ernest menuturkan bahwa yang menjadi warga binaan PT-P2WKSS ini adalah keluarga yang
rawan 3R yaitu Rawan Pendidikan, RawanEkonomi, Rawan kesehatan. Rawan pendidikan ini
maksudnya adalah pendidikannya kurang tapi dikenyataan kadang-kadang ada juga yang lulus
Medan pasti beda dengan yang di kampung kalau di sini orang tamat SMA udah biasa tapi ya
begitulah istilahnya. Rawan ekonomi artinya pekerjaan mereka juga tidak menetap tidak menetap
dalam arti moco-moco sehingga dengan adanya kegiatan ini mereka akan mendapatkan sesuatu
dan akan berpikir karena sudah diajari menjahit, ada membuat kue dan yang lain-lain dan
mungkin ini bisa mereka geluti. Rawan Kesehatan Juga termasuk, rawan kesehatan ini
maksudnya mereka tidak punya akses untuk berobat, itu kan sudah sejalan itu kalau ekonominya
bagus pasti kalau sakit juga mereka akan mampu untuk berobat. Apa yang nyata dalam
kesehatan ini mereka juga diberikan kegiatan yang sifatnya fisik dan non fisik misalnya apakah
KB, pelayanan kesehatan atau sunat dan lain-lain. Kriteria lain untuk menjadi warga binaan
PT-P2WKSS ini adalah warga Kelurahan Sempakata jadi tidak bisa jika dia tidak benar-benar
tinggal Di Kelurahan Sempakata.
Ibu idawati juga menjelaskan bahwa kriteria untuk bergabung menjadi warga binaan
yaitu melihat bagaimana pendidikannya, ekonominya dan kelurahan mendatanya dengan
menyerahkan kepada kepala lingkungan untuk memilihnya jadi mereka di data, 45 orang itu
tidak semuanya dari kelurahan tapi ada dari kecamatan, dan kelurahan lain sebagai perwakilan
mereka jika tidak salah hanya 40 orang yang dari kelurahan 5 orang dari luar itu yang
seharusnya tetapi kami dari kelurahan mengambil semuanya dari kelurahan. Itupun masih ada
kecemburuan sosial karena setelah programnya jalan mereka melihat manfaatnya.. Sebenarnya
tidak baik kalau hanya 45 tapi mungkin pemerintah sanggupnya hanya 45 orang. Ada kriterianya
sudah ditentukan tapi diserahkan kepada kepala setiap lingkungan.
Menurut Ibu Saliah awalnya bergabung menjadi warga binaan PT-P2WKSS adalah kami
sering ikut gotong royong karena kami dapat beras jadi di kasih tahu mau masuk warga binaan?
penyuluhan-penyuluhan dan sesuai dengan kriteria layak dibantu, layak di bina. Menurut Ibu Bemurtaria
kriteria untuk ikut menjadi warga binaan adalah Syaratnya itu berdomisili di sini, mereka harus
bersedia menjadi anggota binaan, karena memang ketika mereka menjadi warga binaan mereka
harus hadir pada saat pelatihan. Menurut Ibu Painem syarat atau kriteria untuk bergabung
menjadi warga binaan adalah Kartu Keluarga(KK), fotocopy KTP. Menurut Ibu Rika bahwa
syarat atau kriteria menjadi warga binaan adalah Syaratnya itu ibu rumah tangga, warga kurang
mampu, warga binaan inikan minimal tamat SMA dan kebanyakan tamat SD, SMP jadi itulah
yang dilatih menjahit, tataboga, buat bunga, dll.
Mengenai pencapaian hasil atau tujuan yang diinginkan sejak awal, menurut Bapak
Ernest sebagai penanggungjawab pelaksana teknis PT-P2WKSS Di Kelurahan Sempakata jika
saya melihat program ini sangat bermanfaat tapi dari pengamatan saya hanya 2-3 orang yang
berhasil untuk mengentaskan masalah kemiskian ini karena saya tidak puas walaupun rakyat
bilang ini berhasil karena saya berpikir seandainya saya yang menjadi warga binaan ini apa yang
kukerjakan ini harus kuserang habis pemerintah ini untuk menunjukkan apa yang bisa
kukerjakan atau apa yang bisa kubuat karena pemerintah tidak tanggung-tanggung sebenarnya
memberikan kalau berhasil. Tetapi pemerintah mau memberikan dengan data dan fakta yang ada
misalnya menjahit besok buka kios menjahit, terima order, kemudian mereka bisa mengusulkan
ke PKK nya untuk berkomunikasi dengan Dinas Perindag untuk menambah mesin jahitnya pasti
pmerintah membantu, tapi adanya pendataan terlebih dahulu. Menurut Ibu Idawati program ini
sudah mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sejak awal karena banyak warga binaan itu yang
secara ekonominya mengalami peningkatan. Menurut Ibu Saliah PT-P2WKSS ini sudah
mencapai tujuan karena pendapatan saya bertambah sekali selama ikut pelatihan ini, Seharusnya
buat-buat kue jadi pintar kemudian kami jual kue, jadi ada usaha-usaha rumahan. Menurut Ibu
Bemurtaria program ini yang bisa diselesaikan yang kelihatan menonjol adalah rawan ekonomi,
bisa mengubah ibu rumah tangga menjadi mandiri dan manambah penghasilan seperti (tataboga,
pertanian) terlihat dari ada yang sudah buka usaha cathering dengan adanya pelatihan ini.
Menurut Ibu Rika program ini sudah mencapai tujuannya karena misalnya nanti kita buat kue
jadi orang-orang pesan kue, dapat bantuan rumah sengnya bocor diganti berbeda dengan Ibu
Bemurtaria dan Ibu Rika, Ibu Painem menuturkan bahwa program ini bermanfaat bisa
menambah ilmu tapi untuk peningkatan ekonomi saya tidak ada Kalau gak ada ladang ini ya
tidak ada juga, makan juga saya numpang sama anak-anak Sekarang ini penjualannya yang
susah, harapannya kalau misalnya bisa buat bunga maunya ada pemasarannya jadi berapapun
bisa kita buat.
4.2.2 Efesiensi
Efesiensi berkenaan dengan jumlah usaha yang diperlukan untuk meningkatkan tingkat
efektivitas tertentu. Efesiensi yang merupakan sinonim dengan rasionalitas ekonomi, adalah
merupakan hubungan antara efektivitas dan usaha yang terakhir umumnya diukur dari ongkos
moneter.
Bapak Ernest menuturkan bahwa mengenai efisiensi kegiatan pelatihan yang hanya
dikerjakan selama satu tahun dengan banyak SKPD yang terkait tidak maksimal dalam
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan idelanya itu 5 tahun diberi bantuan tapi dalam
kenyataannya kami hanya membantu mereka satu tahun, tetapi tahun ini kita berikan lagi
kegiatan lain yang sebenarnya kegiatan ini kita identifikasi warga binaan yang 45 orang ini
mereka kita tanya, bagaimana ibu suka apa? Itu teknisnya macam-macam bisa kita tanya sama
kegiatan pemerintah yang tidak berkesinambungan hanya dalam prakteknya dalam hasilnya
tidak demikian tapi itukan menjadi satu hal yang biasa karena namanya juga program ya bisa
berhasil bisa tidak, apalagi yang dibina ini kan sumber daya
.
Menurut ibu salia Kalau sayasetahun sudah cukup tapi kalau memang ada lagi saya mau aja.biar tambah ilmu, tambah manfaat
juga. Kita tidak hanya diam-diam saja , karena tahulah ibu-ibu kalau udah diam-diam tidak ada
kerjaan pasti gossip. Walaupun tidak dapat semua ilmunya tapi mudah-mudahan ada yang
tinggal. Ibu Idawati mengatakan kurang maksimal kalau kegiatan ini dikerjakan selama satu
tahun karena mereka hanya dididik, setelah itu diserahkan kepada mereka. Hanya kalau kita lihat
menjahit itu dengan waktu 20 hari tidak akan maksimal atau akan pintar menjahit. Karena tidak
semuanya diberi tahu hanya dasarnya saja, baju yang sederhana saja yang mereka tahu, karena
menggunakan mesin jahit saja mereka tidak tahu tapi langsung di suruh menjahit. Tapi untuk
membuat kue 10 hari bisa maksimal, tapi kalau menjahit tidak, tapi syukurlah walaupun mereka
tidak ada keterampilan menjahit tapi mereka bisa ikuti membuat pola.Ibu Rika mengatakan
bahwa pelatihan ini hanya setahun jadi kemarin itu ada lomba datanglah dari provinsi
diperlombakan jadi ada Kisaran, Tebing Tinggi, Binjai dan kota Medan. Itulah masuk jadi nanti
kalau menang diperlombakan lagi untuk tingkat provinsi, dan Ibu Rika mengatakan dengan
adanya program ini dan pelatihan yang dilakukan masalah 3R bisa terselesaikanlah karena
semuanya merekaatur dan sudah jadwalkan , seperti perenovasian rumah ini hanya 2 bulan
mereka buat selesai yang kerja banyak, cara kerjanya juga cepat.
Mengenai sumber dana untuk Program PT-P2WKSS ini Bapak Ernest menuturkan
dananya ini dari APBD masing-masing Kota Medan makanya terpadu misalnya kami dari Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat kami anggrakan
dikeluarkan oleh pemerintah untuk program ini sangat besar, oleh karena itu program ini sangat
bagus dan program ini tidak pernah berhenti tapi yang menjadi lokasinya bergantian. Ibu Idawati
juga mengatakan bahwa sumber dana untuk program ini dari setiap dinas yang memberikan
pelatihan seperti dari Dinas pertanian kemarin memberikan bibit seperti bibit kol, bayam, bibit
cabe, dan memberikan pupuk dari Badan Ketahanan Pangan juga ada memberikan bibit-bibit
seperti kencur, sirih merah, dari dinas kesehatan ada penyuluhan kesehatan, ada buat sabun,
merangkai bunga. Jadi setiap SKPD yang terkait yang menyiapkan segalanya.
4.2.3 Kecukupan
Kecukupan berkaitan dengan hasil yang dicapai untuk memenuhi kebutuhan, preferensi
atau nilai kelompok-kelompok tertentu dan berkenaan dengan seberapa jauh suatu kebijkan
tingkat efektivitasnya memuaskan kebutuhan, nilai atau kesempatan yang menumbuhkan adanya
masalah, dimana di dalam suatu kebijakan terdapat alternatif apa yang akan dilakukan bila
kebijakan telah diimplementasikan. Kecukupan berkaitan dengan pertanyaan apakah hasilnya
telah memenuhi kebutuhan.
Bapak Ernest menuturkan belum mencapai 100% mampu mengatasi masalah kemiskinan
atau mengatasi 3R (Rawan Ekonomi, Rawan Pendidikan dan Rawan Kesehatan) dari
pengamatan saya hanya 2-3 orang yang berhasil untuk mengentaskan masalah kemiskian ini.
Perlu pendataan ulang agar pemilihan warga binaan lebih selektif lagi dan mereka tetap
diberikan pelatihan yang berkesinambungan dan mereka dibantukan juga misalnya akses
pemasaran.
Ibu Idawati mengatakan program ini belum mencapai hasil 100% karena mereka hanya
mendidik, memberikan pendidikan saja walaupun dari SKPD yang memberikan pelatihan ada
75% sudah berhasil ibu-ibu rumah tangga ini sudah mandiri dan bisa menambah perekonomian
atau keuangan keluarga, dan dari sekian banyak program pemerintah, program ini cukup
berhasil di Kelurahan ini.
Mengenai masalah yang teratasi dengan adanya Program Terpadu Peningkatan Peranan
Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera (PT-P2WKSS) Di Kelurahan Sempakata
Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Ibu Salia mengatakan bisa menyelesaikan
masalah-masalah yang ada Di Kelurahan ini karenaa kita tahaulah kalau di kasih suami cuma belanja
secukupnya, jadi setelah ikut program ini sudah ada inisiatif kita udah belajar jadi cobalah
gimana biar bisa dapat uang, kita juga tanya-tanya orang kalau tidak ada modal kita bisa pinjam
uang ke bank bisa di bawah 5 juta kelompok usaha rakyat(KUR) . kita sudah bisa tunjukkan ini
jualan saya dan orang bank survey ke rumah. Jadi sekarang ini tidak ada yang sulit kalau mau
itulah yang kami rasa karena ibu rasakan sendiri itu. Manfaat PT-P2WKSS ini banyak awalnya
tidak kenal dengan lingkungan-lingkungan yang lain tapi dengan adanya program ini jadi banyak
kenal dan sekarang kami punya arisan walaupun ada beberapa orang yang tidak ikut mungkin
hanya sekitar 40 orang. Ibu Painem berkata masalah yang bisa teratasi adalah masalah
pendidikan Kalau pendidikan tidak bayar, Cuma ongkos aja yang kita bayar jadi kita sekolah
lagi ada sekolahnya mereka sediakan. Kalau pendidikan saya rasa bisalah tercukupi.
Ibu Rika mengatakan masalah yang bisa diselesaikan dengan adanya PT-P2WKSS ini
adalah pendidikan karena dari dinas pendidikan ada kasih sekolah ada paket C ada paket B.
Ibu-ibu yang mengajari sabar jadi kami menggerti juga. Manfaatnya enaklah, masalah ekonomi juga
misalnya nanti kita buat kue jadi orang-orang pesan kue, dapat bantuan rumah juga dan masalah
melahirkan tapi tidak punya jamkesmas dibantu juga, nanti disebutka klink yang akan
membantu, dan kalau operasi juga mereka bantu.
4.2.4 Pemerataan
Pemerataan berkaitan dengan distribusi hasil atau manfaat program bagi
masyarakat.Pemerataan berkaitan dengan pertanyaan apakah manfaatnya sudah merata dirasakan
semua pihak.
Bapak Ernest menuturkan PT-P2WKSS ini bagus sekali tujuannya juga sebenarnya bagus
tapi kelemahannya mungkin agar warga binaan itu harus betul-betul kriterianya dipilih yang
benar dan berkemauan untuk dibina. Karena kalau murni seperti itu mereka akan bangga karena
belum ada dalam pemikiran mereka nilai bisnis tapi di lapangan tidak seperti itu, dan warga
binaan ini ibaratnya bahasa ilmiah nama orang yang memang paling susah sebenarnya tapi di
lapangan tidak persis seperti itu. Berkaitan dengan keluhan warga yang tidak ikut sebagai warga
binaan kami hanya bisa menampung keluhan tersebut yang mungkin ke depannya akan ditambah
untuk anggota warga binaan.
Ibu Idawati mengatakan bantuan yag diberikan sudah sesuai dengan program yang
dibuat, yang termasuk dalam warga binaan ini program ini merata atau sama dirasakan oleh
warga binaan, tapi yang diluar itu tidak dapat didapati adanya kecemburuan sosial. Ibu Saliah
menurutkan bahwa warga binaan yang berjumlah 45 orang Semua mendapat pelatihan , tidak
ada yang tidak dapat , pelatihannya juga sama hanya kemarin dari Dinas Sosial dibagi dia jadi 3
kelompok, 1 kelompok 15 orang ada yang buat bunga, menjahit 15 orang, buat-buat kue 15
orang jadi Semua dapat bagian tidak pilih-pilih. Hal serupa juga disampaikan oleh Ibu Painem
bahwa semua warga binaan mendapat pelatihan yang sama atau hak yang sama walaupun dibagi
kue tapi kami semua sama dan kami mendapatkan uang transportasi. Ibu Rika juga
menyampaikan bahwa warga binaan mendapat perlakuaan yang sama hanya disesuaikan dengan
kemampun kita jadi yang 45 orang itu dibagi tiga lagi yang ini mau apa, yang ini juga mau apa
jadi kita menentukan sendiri , tapi rata jadi semua kebagian.
Mengenai jangkauan program ini Ibu Idawati mengatakan tidak semua terbantu karena
tidak semua warga yang kurang mampu itu ikut dalam warga binaan karena ada ketentuan hanya
45 orang dan menurut saya itu tidak maksimal jika hanya 45 orang. Ibu Bemurtaria mengatakan
bahwa program ini dengan adanya ketentuan 45 orang ditetapkan dari lurah jadi tidak semua
terbantu tapi ada isu yang mengatakan akan ditambah menjadi 100 orang. Ibu Salia mengatakan
bahwa Saya kurang tahu itu ditentukan darimana hanya saja kalau 45 itu sudah banyak karena
kami kan dari perlingkungan karena di sini sampai lingkungan VI. Cuma kebetulan kami dari
lingkungan II banyak yang bergabung menjadi warga binaan.
Ibu Painem juga mengatakan bahwa 45 orang jumlah warga binaan Sebenarnya masih
kurang karena anak saya juga belum bergabung , tapi kabar-kabarnya mau ditambah jadi sekitar
seratus orang lebih. Ibu Rika Iya mengatakan bahwa 45 orang sudah memang sudah ketentuan
dari pusat, dan untuk masyarakat yang tidak bergabung dengan warga binaan ada beberapa
kegiatan seperti dasawisma untuk menoong warga yang lain tapi hanya sekedar menolong begitu
saja tidak ada pelatihan ataupun bantuan secara fisik.
4.2.5 Responsivitas
Responsivitas berkenaan dengan hasil yang dicapai dan yang diinginkan untuk
memecahkan permasalahan dan memuaskan kebutuhan, preferensi atau nilai
kelompok-kelompok masyarakat yang menjadi target kebijakan.Responsivitas berkaitan dengan pertanyaan
Bapak Ernest menuturkan bahwa Respon warga binaan itu mereka rindu sekali terus
dibina, respon itu kalau saya bilang ada yang telfon supaya mereka ikut pameran memamerkan
apa yang sudah mereka buat, ada juga yang tidak seperti itu ada yang hanya mengharapkan uang
transport lepas makan, lepas minum. Tapi bagi mereka yang berhasil ini mereka akan telfon dan
minta tolong untuk dibantu akses pemasarannya jadi saya pribadi membantu mereka misalnya
kue-kue itu saya suruh jemaat-jemaat gereja itu untuk pesan dari warga binaan. Inilah rangkaian
yang berkesinambungan bagi orang-orang yang berkeinginan tinggi, pasti punya inisiatif tinggi.
Ibu Idawati mengatakan bahwa warga binaan PT-P2WKSS ini mereka senang, tapi warga
lain yang tidak ikut ada kecemburuan sosial. Ibu Painem juga mengatakan saya senanglah
dengan program ini, karena yang jualan itu dapat modal, tapi bagian kamiyang pertanian belum
dapat. Dikasih bantuannya misalnya kalau dia jualan lontongkan dikasih steleng, dikasih
kompor. Kalau bagian pertanian nanti akan diberikan dananya untuk beli pupuk tapi kami
belum kebagian jadi kami membentuk dulu satu kelompok 10 orang untuk meminta modalnya
kepada pemerintah. Hal yang serupa juga disampaikan oleh Ibu Rika pada awalnya kami tidak
mau karena waktu pelatihannya terlalu lama dari pukul 08.00 pagi sampai Pukul 17.00 Wib jadi
kami mengatakan lebih bagus kami kerja tapi setelah disebutkan warga binaan mendapatkan
ongkos jadi kami mau dan kami yang pada akhirnya menentukan jadwal pelatihannya.
Mengenai kesesuaian program dengan keinginan masyarakat, Ibu Saliah mengatakan
sangat bersyukur dengan adanya PT-P2WKSS ini rumah yang bocor-bocor diganti memang
tidak semua diganti tapi tepas-tepas yang sudah lapuk dan tidak layak pakai diganti sama
dinas-dinas itu ya Alhamdullilah. Setelah diganti kemudian dicat. Karena tidak merugikankan tapi
menguntungkan jadi kami mau, memang tidak 100% diganti tapi sekitar 60%, walaupun hanya
Ibu Painem mengatakan bahwa program ini sudah sesuai dan bagus bisa menambah ilmu lagi,
tapi harapannya dilanjutkan lagi supaya terbantu lagi karena di sini dapat bantuan misalnya ada
pengecatan rumah karena kita numpang jadi dibangun cantik juga terkadang sulit juga, tapi ini
lumayan juga lah dibangun satu kamar lagi triplek. Ibu Rika juga mengatakan bahwa program ini
sudah sesuai dengan keinginan atau kebutuhan masyarakat kami juga mendapatkan steling,
kompor untuk jualan. Misalnya apa keperluan kita untuk jualan itu kan nanti di kasih mereka,
Saya puas sekali sama program itu maunya ada lagi dan program ini sukseslah menurut saya.
4.2.5 Ketepatan
Ketepatan berkenaan dengan makna dan nilai hasil atau tujuan yang diinginkan dalam
pelaksanaan program. Ketepatan berkaitan dengan pertanyaanpertanyaan apakah hasil yang
dicapai benar-benar bernilai.
Bapak Ernest menuturkan bahwa pemberian bantuan jelas memberi keuntungan bagi
warga binaan tapi perlu lebih difokuskan pada pemilihan warga binaan karena warga ini harus
punya kemauan tinggi, karena pemerintah sudah kasih kesempatan, kedua kemauan tinggi harus
dicari atau disortir kemudian dilatih, ditanya kamu mau apa menjahit, membuat perhiasaan, mau
beternak mereka ditanya itu semuanya karena ini sangat baik yang perlu diperhatikan keinginan
pemerintah harus lebih tinggi, keinginan warga harus tinggi, cara pemilihan warga harus
diperhatikan harus lebih selektif, dan lebih bertanya apa yang mereka butuhkan apa yang mereka
minati itulah yang kita berikan dan menurut saya program ini tepat, karena memajukan
masyarakat melalui PKK dengan program mereka PT-P2WKSS. Tapikan PKK itupun adalah
masyarakat. Pemberdayaan ini sebenarnya harus ditarik energi itu, berpaling muka kemudian
lari, bukan dipapah-papah seperti itu. Program ini juga menjadi pusat perhatian dunia karena
bisa belajar supaya mereka bisa lebih baik, dan lebih cepat. Dan dalam pelaksanannya
dibutuhkan kreativitas dan sumbangan yang tidak mengikat. Perlu peningkatan sumber daya
manusia (SDM) supaya pintar menangkap peluang melihat potensi yang ada di kelurahan yang
menjadi objek lokasi penelitian. Misalnya kan dikelurahan tersebut penghasil bunga, bisa bunga
itu ditanami di sepanjang kantor lurah, atau di setiap lahan yang tidak digunakan dengan
meminta izin kepada bapak lurah dan bapak Camat untuk meningkatkan ekonomi mereka.
Mengenai hasil yang telah dicapai dari program dalam memberikan manfaat kepada
masyarakat, Ibu Salia mengatakan bahwa PT-P2WKSS ini sangat besar manfaatnya sebelum ada
program ini kerja saya hanya kerja-kerja yang tidak jelas kadang ke ladang, upah-upahan ,
sekarang kerja juga tapi karena udah sibuk buat-buat kue, jualan jadi udah jarang kerja-kerja ke
ladang. Hal yang sama juga disampaikan oleh Ibu Rika bahwa setelah ikut menjadi warga binaan
PT-P2WKSS jadi bisa membuat kerajaina-kerajinan, kita juga diberi uang transportasi ke tempat
pelatihan supaya tetap semangat ikut pelatihan, semua pelatihannya ada jadi kita tahu seperti
menjahit, membuat bunga, menanam, ada pemberian bibit, diajari bagaimana menyeprot
tanaman dan lain-lain
Berbeda dengan Ibu Saliah, dan Ibu Rika, Ibu painem mengatakan bahwa saya
mengalamilah manfaat dari program ini senang juga pusing kalau tidak ada kegiatan kantor lurah
ini. Tapi kesulitannya di pemasaran, seperti saya buat bunga akrilit ini kalau minta modal ke
sana bisalah dilanjutkan tetapi kan untuk pemasarannya ini yang susah siapa yang menampung.
Dan kemarin itu sudah dipamerkan tapi tidak ada yang menampung, pernah juga dipamerkan
waktu pameran anak sekolah tapi tidak ada juga, memang kami menjual bunga akrlit ini mahal
karena bahannya juga mahal. Jadi hanya modalnya aja yang kembali. Karena kalau kita
4.3 Hasil Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh baik yang belum diolah maupun telah diolah,
baik dalam bentuk angka maupun uraian. Dalam penelitian ini, data sekunder yang diperoleh
adalah Laporan Lurah Dan Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan
Selayang Dalam Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun
2016.
Secara umum, TP PKK Kelurahan Sempakata sebagai pendamping dalam pelaksanaan
program ini hampir setiap hari melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan
tugasnya.Dalam hal ini kegiatan yang dilakukan selama setahun akan dilampirkan dalam bentuk
tabel.
Tabel 4.1
Pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Perananan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dan Bantuan Dari Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Medan
NO TANGGAL WAKTU KEGIATAN SKPD NARASUMBER SASARAN JUMLAH INTI
60 Orang Menjelaskan
PT-45 Orang Menjelaskan Kriteria
2015 P2WKSS Kelura
150 orang Pembinaan Warga
29 orang Penyuluhan Kadarkum
Dinas Pertanian Warga Binaan
PPL Pertanian Warga Binaan
30 Orang Penyuluhan Lahan
14 27-31 Mei 2016
09.00 Wib s/d selesai
Membuat Tas Badan Pembe
45 Orang Menjahit, Membuat
45 Orang Optimalisasi Pekarangan
Dinas Pendidikan Warga Binaan
45 Orang Membuuat Sabun
Dinas Kesehatan Warga Binaan
45 Orang Menjahit, dan
Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam
Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016.
Berdasarkan Laporan Lurah Dan Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan
Medan Selayang Dalam Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS
Tahun 2016. Ada beberapa bantuan yang diberikan oleh setiap SKPD yang terkait dan akan
Tabel 4.2
Bantuan Yang Telah Diberikan Oleh Instansi Sektoral Kecamatan Medan Dan Kota Medan Tahun 2016
NO ASAL BANTUAN
JENIS BANTUAN SASARAN JUMLAH KETERANGAN
1 Dinas
Pertanian dan Kelautan
1. Penyuluhan dan Bimbingan
Produktivitas Lahan Tidur
Warga Binaan
45 Orang
2. Pemberian Bibit Kangkung, Sawi,
Kacang Panjang, Bayam,
Mentimun, dan Cabai
Warga Binaan
45 Orang
3. Pembagian Bibit Jambu Madu,
Jeruk Nipis, Bunga Brokoli, Tong,
Rak, dan Pupuk
Warga Binaan
45 Orang
4. Pemberian Bibit Ikan
Nila
2. Pengolahan Tanah Warga
Binaan
25 Orang
3. Membuat Minuman Rosella Warga Binaan
25 Orang
4. Pemberian Tanaman Sirih
Merah, Kencur, Rosella,
1. Pelatihan Jahit-Menjahit Warga Binaan
35 Orang
2. Pemberian Mesin Obras Warga
Binaan
4 Badan
Pemberdaya an
Masyarakat
1. Pelatihan Jahit-Menjahit Warga Binaan
45 Orang
2. Pemberian Ayam, Kandang
Ayam, dan Pakan Ayam
6 Dinas
Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam Rangka
Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016.
Berdasarkan Laporan Lurah Dan Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan
Medan Selayang Dalam Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS
Tahun 2016, bahwa dengan dihunjuknya Kelurahan Sempakata sebagai kelurahan percontohan
PT-P2WKSS pengetahuan ibu-ibu Kelurahan Sempakata bertambah yaitu sudah tahu membuuat
tas dari resleting, menjahit pakaian, membuat bunga dan dengan pengetahuan ini dapat
BAB V
ANALISIS DATA
Dalam bab ini, seluruh data yang telah disajikan pada bab sebelumnya akan dianalisa
sesuai dengan rumusan masalah yang dikaji penulis dan indikator-indikator yang digunakan.
Data tersebut merupakan data yang telah diperoleh melalui hasil wawancara dan data sekunder.
Dari hasil analisis ini, akan diperoleh kesimpulan mengenai evaluasi pelaksanaa Program
Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera(PT-P2WKSS) D I
Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan.
5.1 Analisis Evaluasi Pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita
Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera (PT-P2WKSS) Di Kelurahan Sempakata
Kecamatan Medan Selayang Kota Medan
5.1.1 Efektivitas
Pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan
Sejahtera (PT-P2WKSS) Di Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan
sudah baik karena warga binaan sebagai penerima bantuan program ini tidak pernah mendapat
kesulitan dan sangat terbantu dalam meningkatan ekonomi rumah tangga, pendidikan, dan
kesehatan. Selain ada warga binaan yang mengalami perubahan dan perbaikan kondisi ekonomi,
tidak dapat dipungkiri masih terdapat pula warga binaan yang belum mengalami perubahan
ekonomi karena setelah mereka diberi pelatihan, kemudian memproduksi sendiri masih
mengalami kesulitan ketika memasarkan produk tersebut.
Prosedur untuk kriteria pemilihan warga binaan yang telah ditetapkan oleh TP PKK
adalah keluarga yang rawan 3R yaitu Rawan Pendidikan, RawanEkonomidan Rawan
pendidikannya hanya sampai SD maupun SMP tetapi karena ini di kota tamat SMA itu menjadi
suatu hal yang biasa jadi tidak menutup kemungkinan jika yang menjadi warga binaan itu adalah
keluarga yang lulusan SM. Rawan ekonomi artinya pekerjaan mereka juga tidak menetap tidak
menetap maksudnya adalah jika ada upahan ke ladang mereka ikut, jika ada yang minta mereka
untuk mencuci pakaian mereka juga mau. sehingga dengan adanya kegiatan ini mereka akan
mendapatkan sesuatu dan akan berpikir karena sudah diajari menjahit, ada membuat kue dan
yang lain-lain dan bisa mereka geluti. Rawan Kesehatan juga termasuk, rawan kesehatan ini
maksudnya mereka tidak punya akses dan tidak punya uang untuk berobat apabila mereka sakit.
Syarat atau kriteria lain untuk menjadi warga binaan PT-P2WKSS ini adalah masyarakat yang
tinggal atau berdomisili Di Kelurahan Sempakata.
Mengenai prosedur yang telah ditentukan di Kelurahan Sempakata sudah dilaksanakan
tapi belum sepenuhnya sesuai dengan prosedur tersebut, terlihat dari beberapa pengakuan warga
binaan bahwa pemilihan untuk bergabung menjadi warga binaan tersebut tidak ada pendaataan
ke rumah-rumah warga untuk mengidentifikasi masyarakat yang layak dibina dan bergabung
menjadi warga binaan, tapi pemilihan warga binaan ini hanya disampaikan secara lisan kepada
masyarakat siapa yang mau menjadi warga binaan pada saat adanya gotong royong di kelurahan.
Masih mengenai prosedur bahwa perencanaan yang telah dibuat baik mengenai waktu
pelaksanaan yang sudah ditentukan oleh setiap SKPD yang terkait tidak sesuai dengan kenyataan
di lapangan, yang pada awalnya setiap pelatihan dimulai Puku 08.00 s/d 17.00 Wib tetapi di
lapangan tidak demikian karena warga binaan keberatan dengan waktu yang sudah ditentukan
tersebut akhirnya waktu pelatihan disesuaikan dengan permintaan warga binaan, dan lamanya
pelatihan juga tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sejak awal, SKPD yang
hanya terjadi 15 hari saja karena warga binaan mengatakan mereka bisa menyelesaika pelatihan
ini dengan 15 hari, jadi ada beberapa tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Mengenai pencapaian hasil atau tujuan yang diinginkan sejak awal adanya PT-P2WKSS
ini belum mencapai 100% karena ada warga binaan mengaku bahwa ekonomi rumah tangganya
biasa aja sebelum dan sesudah adanya program ini artinya tidak ada peningkatan sama sekali.
Walaupun setelah mendapatkan pelatihan kemudian pikiran mereka terbuka untuk memproduksi
sesuatu dan dapat dijual tetapi dalam pemasarannya sangat sulit, tidak ada yang mau menampung
dan usaha yang telah mereka lakukan adalah dengan ikut pameran untuk memamerkan
kerajina-kerajinan yang sudah mereka buat tetapi tidak berhasil juga, akhirnya mereka berhenti untuk
memproduksi kerjinan-kerajinan tersebut, jadi mereka hanya mendapatkan ilmunya dari
pelatihan tersebut.
5.1.2 Efisiensi
Penetapan Kelurahan Sempakata sebagai Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS tahun
2016 dan adanya bantuan serta pelatihan dari setiap SKPD yang terkait selama satu tahun dalam
rangka pengentasan kemiskinan dan menyelesaikan 3R tidak tercapai karena dalam setahun
setiap SKPD hanya memberikan pelatihan dan mendidik, idealnya sebuah program
diimplementasikan selama 5 tahun agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Walaupun ada
warga binaan yang mengaku bahwa selama satu tahun masalah 3R dapat terselesaikan dengan
baik, tapi tidak dapat dipungkiri bahwa ada juga warga yang mengatakan jangan hanya satu
tahun jika hanya satu tahun maka warga binaan ini kembali bubar karena tidak ada lagi pelatihan
dan monitoring dari pihak kelurahan.
Mengenai jangka waktu program yang hanya satu tahun Dinas Pemberdayaan
kegiatan kepada warga binaan tersebut tapi secara teknis lebih bertanya kepada warga binaan
pelatihan apa yang mereka inginkan dan kegiatan ini disebut monitoring kegiatan PT-P2WKSS.
Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan maka perlu adanya dana dalam pelaksanaan
program, dana yang diguunkan untuk melaksanakan program ini berasal dari APBD
masing-masing Kota Medan oleh sebab itu program ini diskatakan program terpadu jadi misalnya dari
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat
imengananggrakan 200 juta, Dinas Perindag 200 juta, dan dari SKPD yang lain.
5.1.3 Kecukupan
Hasil yang dicapai belum sepenuhnya menjawab masalah kemiskinan ataupun belum
dapat menyelesaikan masalah 3R yaitu Rawan Ekonomi, Rawan Pendidikan dan Rawan
Kesehatan Di Kelurahan Sempakata karena program ini bersifat memberikan pelatihan kepada
warga binaan belum ada tindak lanjut dari pemerintah yang nyata yang diberikan kepada
masyarakat kecuali masyarakat yang berinisiatif tinggi untuk mengajukan permohonan kepada
SKPD yang memberikan pelatihan untuk membantu misalnya membantu modal untuk berusaha
dan warga binaan yang dibina dan diberi pelatihan belum sepenuhnya mengikuti setiap pelatihan
yang telah diberikan dan belum mampu menangkap peluang yang telah diberikan oleh
pemerintah terlihat dari ada warga binaan yang mengaku bahwa mereka tidak serius dalam
mengikuti pelatihan ini dan beberapa dari mereka hanya mengharapkan uang transportasi ketika
bergabung menjadi warga binaan, oleh karena itu perlu pendataan ulang kepada warga dan
mengidentifikasi masyarakat sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan agar warga binaan
tersebut benar-benar orang-orang yang memang keluarga tidak sejahtera atau keluarga Pra
Warga binaan sebagai penerima PT-P2WKSS ini terbantu dari segi ekonomi karena
mereka bisa menjahit dan memasak kemudian mereka menjual apa yang telah mereka produksi
sendiri jadi ada usaha rumahan, walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa warga binaan yang lain
tidak dapat memanfaatkan pelatihan ini sebagai peluang untuk meningkatkan ekonomi rumah
tangga mereka.
Sebelum ada program ini anak-anak yang putus sekolah atau bahkan orang tua yang
putus sekolah tidak dapat melanjutkan pendidikan tetapi setelah adanya PT-P2WKSS Dinas
pendidikan memberikan Paket B, dan Paket c kepada warga binaan atau keluarga dari warga
binnan untuk melanjutkan sekolah, dan warga binaan yang kesulitan dalam kesehatan Dinas
Kesehatan memberikan bantuan seperti seperti KB, atau orang yang ingin melahirkan baik
normal ataupun caesar tapi tidak punya jamkesmas dibantu dengan bekerja sama dengan klink.
5.1.4 Pemerataan
Bantuan yang didapat oleh warga binaan dari Program Terpadu Peningkatan Peranan
Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera( PT-P2WKSS) Di Kelurahan Semapakata
Kecamatan Medan Selayang Kota Medan sudah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan dan
telah dijelaskan mengenai skema pelatihan dan SKPD yang memberikan pelatihan baik secara
fisik maupun non fisik dan didampingi oleh TP PKK Kelurahan Sempakata. Begitupula apabila
ada perubahan jadwal pelatihan akan segera disampaikan oleh TP PKK Kelurahan Sempakata
kepada Ketua P2WKSS agar segera menginformasikan kepada seluruh anggota
PT-P2WKSS.
Bantuan yang diberikan kepada warga binaan yang berjumlah 45 orang untuk
pembangunan fisik seperti pengecatan rumah sama rata tetapi untuk bentuk pelatihan yang
artinya mereka ditanya mereka mau pelatihan apa, ada yang membuat bunga, ada yang menjahit,
ada yang memasak jadi dari 45 orang warga binaan tersebut mereka dibagi menjadi 3 kelompok,
15 orang menjahit, 15 orang untuk membuat bunga, dan 15 orang untuk memasak. Dari segi
manfaat, TP PKK dan PPTK( Penanggungjawab Pelaksana Teknis) telah mengusahakan agar
semua warga binaan tersebut mendapat manfaat yang maksimal dan sama rata. Segala informasi
disampaikan ke seluruh warga binaan tanpa terkecuali namun pemanfaatannya kembali lagi pada
pribadi masing-masing warga binaan tersebut.
Program ini belum menjangkau seluruh keluarga Pra Sejahtera dan keluarga sejahtera
tahap I yang ada di Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan karena
berkaitan dengan pendataan untuk bergabung menjadi warga binaan tidak adanya pemilihan
secara selektif dan tidak ada mengidentifikasi ke setiap keluarga , keluarga yang mana yang
cocok menjadi warga binaan dan pada kenyataannya ada masyarakat yang bergabung menjadi
warga binaan memiliki rumah sendiri bahkan memiliki sepeda motor. Program ini juga tidak
menjangkau seluruh masyarakat yang tidak mampu atau keluarga yang masih mengalami 3R
karena adanya kesepakatan bahwa jumlah yang menjadi warga binaan tersebut hanya 45 orang
sementara data menunjukkan bahwa jumlah keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera tahap
I sekitar 560 KK jadi tidak sesuai dengan kesepakatan jumlah warga binaan tersebut.
Berkaitan juga dengan keluhan masyarakat yang tidak bergabung menjadi warga binaan
pihak kelurahan hanya bisa menampung keluhan dan membuat perencanaan bahwa warga binaan
tersebut akan ditambah jumlahnya karena 45 orang bukan merupakan ketentuan tetapi
kesepakatan jadi tidak menutup kemungkinan akan adanya pertambahan jumlah warga yang
5.1.5 Responsivitas
Beberapa warga binaan sudah cukup puas dan merasa bantuan dan pelatihan yang
diberikan telah sesuai dengan keinginannya.Namun ada juga yang merasa bantuan dan pelatihan
ini belum cukup dan berharap bantuan ini diperpanjang waktu pelatihannya tidak hanya satu
tahun dan berharap juga dibantu untuk akses pemasarannya agar tercapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Meskipun sudah dijelaskan sejak awal bahwa program ini adalah untuk meningkatan
ekonomi dalam rumah tangga agar dapat memenuhi kebutuhan hidup, tetapi adanya warga
binaan tersebut yang tidak mau peduli dengan program ini hanya mengharapkan uang
transportasi lepas makan, lepas minum. Jadi warga binaan seharusnya membuka pikiran dan
memanfaatkan program ini dengan maksimal agar dapat berfungsi dengan baik.
Pemerintah atau setiap SKPD dan TP PKK beserta walikota sudah sesuai dengan
keinginan dan harapan masyarakat karena petugas yang paling sering berinteraksi dengan
masyarakat yaitu PPTK(Penanggungjawab Pelaksana Teknis) dari Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat berhubungan dekat dengan
warga binaan dan bersedia mengunjungi secara pribadi apabila warga binaan tersebut mau
berkonsultasi mengenai kesulitan dalam pelatihan atau meminta bantuan berupa modal atau
akses pemasaranTP PKK dan Ketua PT-P2WKSS saling bekerja sama untuk bertanya kepada
warga binaan yang tidak hadir dalam pelatihan dan menyampaikan informasi serta memberi
arahan agar tetap melaksanakan kewajibannya.
Sebagai PPTK dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perindungan Anak, dan
Pemberdayaan Masyarakat juga selalu memberikan motivasi kepada warga binaan agar
hal yang sangat baik untuk ditekuni dan diikuti, jadi masyarakat harus mengerahkan segenap
tenaga untuk berpikir dan menemukan ide-ide yang baru dan mengembangkan setiap pelatihan
yang telah diberikan dan tidak menutup kemungkinan akan menjadi pengusaha yang sukses
setelah dibina,karena pada kenyatannya ada yang sukses menjadi pengusaha tape dan sudah
ekspor ke batam karena dulunya dibina di warga binaan. Ini adalah bagian dari pendampingan
yang dilakukan karena pemerintah tidak tanggung-tanggung akan berikan bantuan apapun jika
warga binaan itu berhasil misalnya mereka menggeluti bagian menjahit dan akhirnya membuka
kios, dan terima order maka pemerintah akan bantu untuk modalnya tetapi dilakukan pendataan
apakah memang benar-benar untuk mengembangkannya.
5.1.6 Ketepatan
Hasil yang telah dicapai dari program dalam memberikan manfaat kepada masyarakat
yaitu adanya peningkatan ekonomi, warga binaan telah membuka usaha rumahan, peningkatan
kesehatan dengan pemberian bantuan KB, sunat, dan proses persalinan dan kesempatan untuk
kembali melanjutkan pendidikan bagi warga binaan yang putus sekolah atau keluarga dari warga
binaan, beserta adanya pembangunan secara fisik seperti renovasi rumah yang sudah tidak layak
pakai. Secara positif dengan adanya program ini memberikan manfaat yang sangat besar sekali bagi
warga binaan yang memaksimalkan program ini seperti salah satu warga binaan sebelum ada
program ini kerjanya hanya kerja-kerja yang tidak jelas kadang ke ladang, upah-upahan , saat ini
sudah sibuk buat-buat kue, jualan jadi udah jarang kerja-kerja ke ladang. Selain itu di setiap
pelatihan selalu hadir Bapak Lurah Sempakata untuk bertanya kepada warga binaan mengenai
kesulitan atau ada hal lain yang perlu disampaikan jadi warga binaan leluasa untuk
Program ini membuat warga binaan lebih menyadari pentingnya pendidikan dan
kesehatan, wawasan menjadi lebih luas karena mereka dididik dan diberi pelatihan, mudah
bergaul karena banyak kenalan yang pada awalnya mereka tidak saling kenal dengan lingkungan
lain tapi dengan PT-P2WKSS ini mereka bisa bisa berbagi pengalaman, saling menolong dalam
pengembangan usaha atau berbagi ide untuk kelanjutan pelatihan tersebut dan saat ini mereka
telah membuat adanya arisan PT-P2WKSS yang diadakan selama seminggu sekali. Lewat
program ini, warga binaan mendapat pengalaman dan kesempatan untuk bertemu dengan
pejabat-pejabat negara karena warga binaan diundang untuk sosialisasi program tersebut dan
yang memberikan itu adalah setiap dinas-dinas yang berbeda dan adanya monitoring dari pihak
walikota. Masyarakat yang ekonomi rendah biasanya memiliki rasa minder terhadap kalangan
yang lebih tinggi seperti dokter.Namun dengan adanya PT-P2WKSS ini rasa minder mereka
berkurang karena terbiasa berinteraksi dengan pemerintah sehingga merasa akrab dan dirangkul
oleh orang-orang dengan status yang lebih tinggi dari mereka.
Pemberian bantuan jelas memberi manfaat bagi warga binaan sebagai penerima tapi perlu
lebih difokuskan pada pemilihan warga binaan supaya lebih selektif agar tercapai manfaat yang
sudah seharusnya dan program tersebut tepat sasaran, untuk lebih jauh, program ini belum
sepenuhnya memberi manfaat bagi pengentasan kemiskinan secara total karena berdasarkan
penelitian dan wawancara yang telah dilakukan tidak semua warga binaan tersebut adanya
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka dapat
ditarik kesimpulan mengenai evaluasi pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Peranan
Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera (PT-P2WKSS) di Kelurahan Sempakata
Kecamatan Medan Selayang Kota Medan. Kesimpulan-kesimpulan yang dimaksud meliputi:
1. Efektivitas
Prosedur pemberian bantuan dan pelatihan Program Terpadu Peningkatan Peranan
Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera(PT-P2WKSS) sudah tercantum dan dalam
pelaksanaannya sudah disosialisasikan kepada warga binaan.Dalam melaksanakan tugasnya TP
PKK Kelurahan Sempakata dan PPTK (Penanggungjawab Pelaksana Teknis) selalu
mendampingi dalam pelaksanaan pelatihan yang diberikan oleh setiap SKPD yang terkait.
Sejauh ini tidak ada masalah yang mengganggu pelaksanaan program. Meskipun begitu,
pelaksanaan program belum sepenuhnya sesuai dengan tujuan awal ditetapkannya Program
Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera (PT-P2WKSS) karena ada
kendala seperti masalah mental sumber daya manusia yang menerima program tersebut kurang
memiliki kemauan untuk belajar dan memanfaatkan program tersebut sebagai peluang untuk
meningkatkan kehidupan baik dari aspek ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, jadi program ini
belum 100% mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebagai pengentasan kemiskinan dan wanita
sebagai penggerak utamanya. Sudah ada prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang baku namun
2. `Efisiensi
Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan
Sejahtera(PT-P2WKSS) dan adanya bantuan secara fisik dan non fisik serta pelatihan dari setiap
SKPD yang terkait selama satu tahun dalam rangka pengentasan kemiskinan dan menyelesaikan
3R tidak tercapai dalam setahun karena setiap SKPD hanya memberikan pelatihan. Dana yang
digunakan untuk melaksanakan program ini berasal dari APBD masing-masing Kota Medan oleh
sebab itu program ini dikatakan program terpadu karena setiap SKPD yang akan memberikan
pelatihan dan bantuan yang menganggarkan dananya.
3. Kecukupan
Hasil yang dicapai belum sepenuhnya menjawab masalah kemiskinan ataupun belum
dapat menyelesaikan masalah 3R yaitu Rawan Ekonomi, Rawan Pendidikan dan Rawan
Kesehatan Di Kelurahan Sempakatakarena program ini bersifat memberikan pelatihan kepada
warga binaan belum ada tindak lanjut dari pemerintah yang nyata yang diberikan kepada
masyarakat kecuali masyarakat yang berinisiatif tinggi untuk mengajukan permohonan kepada
SKPD yang memberikan pelatihan misalnya dalam bentuk permohonan modal usaha. Anak-anak
yang putus sekolah atau bahkan orang tua yang putus sekolah jadi terbantu adanya PT-P2WKSS
Dinas pendidikan memberikan Paket B, dan Paket c kepada warga binaan atau keluarga dari
warga binnan untuk melanjutkan sekolah, dan warga binaan yang kesulitan dalam kesehatan
Dinas Kesehatan memberikan bantuan seperti seperti KB, atau orang yang ingin melahirkan baik
normal ataupun caesar tapi tidak punya jamkesmas dibantu dengan bekerja sama dengan klink,
dan setiap warga binaan mendapatkan renovasi rumah yang tidak layak dipakai lagin dari Dinas
Perumahan dan Permukiman Kota Medan.
Bantuan dan pelatihan yang didapat oleh warga binaan dari Program Terpadu
Peningkatan Pernanan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera (PT-P2WKSS) Di
Keluarahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan sudah sesuai dengan peraturan
yang ditetapkan dan dari awalpun warga binaan telah dijelaskan mengenai bantuan dan setiap
pelatihan yang akan diberikan oleh setiap SKPD. Bantuan yang diberikan sama rata untuk setiap
warga binaan, tetapi untuk pelatihan tidak sama rata tetapi semua mendapatkan pelatihan karena
ada pelatihan yang diberikan oleh SKPD disesuaikan dengan minat dan kemampuan setiap warga
binaan, jadi mereka bebas untuk memilih. Dari segi manfaat, pihak kelurahan dan Dinas
Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat telah
mengusahakan agar semua warga binaan PT-P2WKSS mendapat manfaat yang maksimal dan
sama rata. Segala informasi disampaikan ke seluruh warga binaan tanpa terkecuali namun
pemanfaatannya kembali kepada setiap pribadi warga binaan.
Program ini belum menjangkau seluruh keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera
tahap I yang ada Di Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan karena
berkaitan dengan adanya kesepakatan bahwa warga binaan itu hanya 45 orang dan tidak adanya
pendataan yang jelas kepada setiap warga sementara berdasarkan data yang ada di Kelurahan
Sempakata bahwa keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera tahap I sekitar 561. Keluhan
masyarakat yang tidak bergabung menjadi warga binaan hanya dat ditampung dan menurut pihak
kelurahan akan ditambah yang akan menjadi anggota warga binaan.
5. Responsivitas
Tidak semua warga binaan merasa puas dengan adanya program ini karena tidak ada
binaan merasa kesulitan untuk akses pemasaran hasil produksi mereka misalnya seperti
pemasaran bunga, tas dari resleting.
Pemerintah atau setiap SKPD dan TP PKK beserta walikota sudah sesuai dengan
keinginan dan harapan masyarakat karena petugas yang paling sering berinteraksi dengan
masyarakat yaitu PPTK(Penanggungjawab Pelaksana Teknis) dari Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat berhubungan dekat dengan
warga binaan dan bersedia mengunjungi secara pribadi apabila warga binaan tersebut mau
berkonsultasi mengenai kesulitan dalam pelatihan atau meminta bantuan berupa modal atau
akses pemasaranTP PKK dan Ketua PT-P2WKSS saling bekerja sama untuk bertanya kepada
warga binaan yang tidak hadir dalam pelatihan dan menyampaikan informasi serta memberi
arahan agar tetap melaksanakan kewajibannya.
6. Ketepatan
Hasil yang telah dicapai dari program dalam memberikan manfaat kepada masyarakat
yaitu adanya peningkatan ekonomi, warga binaan telah membuka usaha rumahan, peningkatan
kesehatan dengan pemberian bantuan KB, sunat, dan proses persalinan dan kesempatan untuk
kembali melanjutkan pendidikan bagi warga binaan yang putus sekolah atau keluarga dari warga
binaan, beserta adanya pembangunan secara fisik seperti renovasi rumah yang sudah tidak layak
pakai.
Program ini membuat warga binaan lebih menyadari pentingnya pendidikan dan
kesehatan, wawasan menjadi lebih luas karena mereka dididik dan diberi pelatihan, mudah
bergaul karena banyak kenalan yang pada awalnya mereka tidak saling kenal dengan lingkungan
pengembangan usaha atau berbagi ide untuk kelanjutan pelatihan tersebut dan saat ini mereka
telah membuat adanya arisan PT-P2WKSS yang diadakan seminggu sekali.
6.2 Saran
Berdasarkan analisis data dan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dikemukakan,
maka dapat diberikan saran-saran yang nantinya diharapkan dapat memperbaiki atau
menyempurnakan pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga
Sehat Dan Sejahtera (PT-P2WKSS) (PKH) Di Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan
Selayang Kota Medan. Saran-saran yang dimaksud meliputi:
1. Program ini masih perlu diperluas sehingga mampu mencakup sebagian besar keluarga
yang masih mengalami 3R(Rawan Ekonomi, Rawan Pendidikan dan Rawan Kesehatan) Di
Keluarhan Sempakata. Metode pendataan dan prioritas harus lebih tepat lagi sehingga
dalam pemilihan masyarakat sebagai warga binaan PT-P2WKSS sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadinya kecemburuan sosial di dalam masyarakat
dan masyarakat merasa puas dengan program yang diberikan oleh pemerintah.
2. Pendamping dari pihak kelurahan yaitu TP PKK Kelurahan Sempakata agar semakin
mengawal pemanfaatan program ini agar setiap warga binaan mendapatkan maanfaat yang
tepat dari program ini.
3. Program ini sebaiknya tidak hanya dilaksanakan selama satu tahun karena tidak akan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan perlu adanya kegiatan lanjutan untuk melihat
perkembangan dari setiap pelatihan yang telah diberikan dan pentingnya ada bantuan
lanjutan seperti bantuan modal dan bantuan untuk akses pemasaran seperti akses pemasaran
bunga, makanan dan yang lain agar ilmu yang mereka dapatkan tidak berhenti begitu saja