• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera (PT-P2WKSS) Di Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera (PT-P2WKSS) Di Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan Chapter III VI"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Kelurahan Sempakata

Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang adalah salah satu Kelurahan dari 6

(enam) yang terletak di wilayah Kecamatan Medan Selayang. Kelurahan Sempakata dulunya

pemekaran dari kelurahan PB Selayang II, Kelurahan Tanjung Sari dan Kelurahan Mangga

setelah pemekaran tahun 1995 menjadi Kelurahan Sempakata.

Pejabat Lurah yang pernah memimpin Kelurahan Sempakata sejak mulai berdirinya

sampai dengan saat ini antara lain:

1. Yakin Ginting

2. Andrian

3. Hasunuddin Lingga

4. Erwinsyah

5. Albena Boang Manalu

6. Zul Ahyudi Sholin

7. Enoh.p.Tavip.S.Sos, M.si

Kelurahan Sempakata berada di dataran rendah dan terletak jauh dari tepi pantai (laut).

Wilayah Kelurahan Sempakata mempunyai areal seluas ± 510 Ha yang masih didominasi oleh

lahan pertanian persawahan seluas ± 390 Ha. Jarak Kantor Kelurahan ke Kantor Camat Medan

Selayang sejauh ± 3 km, sedangkan jaraj kantor Kelurahan Sempakata Ke Kantor Walikota

Medan ± 8 km.

(2)

• Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Sari dan Kelurahan PB

Selayang II

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan

Medan Tuntungan

• Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Beringin Kecamatan Medan

Selayang dan Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor

• Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan

Selayang

Luas areal Kelurahan Sempakata adalah ± 510 Ha dengan penggunaan tanah sebagai

berikut:

Tanah Perumahan/ Pekarangan...± 451 Ha

Tanah Pertanian/Persawahan...± 52 Ha

Tanah Negara/ Kantor Instansi Pemerintah...± 6 Ha

Tanah Lapang...± 1 Ha

Kondisi penduduk Kelurahan Sempakata yang jarang bila dibandingkan dengan luas areal

wilayah yang terdiri dari berbagai suku(etnis) dan agama, budaya dan tingkat pendidikan yang

berbeda dan apabila dipadukan secara harmonis akan muncul potensi sebagai modal dasar dalam

pembangunan Kelurahan Sempakata dalam menumbuhkembangkan sifat gotong royong

masyarakat terintegrasi atau terpadu. Keadaan data tahun 2015 sebagai modal dasar(potensi)

sebagai berikut:

• Luas Wilayah : 510 Ha

• Jumlah Lingkungan : 6 Lingkungan

(3)

• Laki-Laki : 5683 Jiwa

• Perempuan : 6.836 Jiwa

• Kepala Keluarga : 2.681 Kepala Keluarga

Jumlah penduduk Kelurahan Sempakata yang terbesar dalam 6 lingkungan sejumlah

2.681 Kepala Keluarga (12.519) diantaranya jumlah rumah tangga miskin sebanyak 169 KK.

Secara lengkap komposisi penduduk menurut struktur dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

NO Jenis Kelamin Jumlah Jiwa Persentase (%)

1 Laki-Laki 5683 45,40

2 Perempuan 6836 54,60

3 Jumlah 12519 100,00

Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016.

Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk di

Kelurahan Sempakata adalah perempuan mencapai 54,60 sedangkan penduduk laki-laki 45,40%

.

Tabel 3.2

Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Lingkungan

NO LINGKUNGAN

JLH.KK JUMLAH PENDUDUK

LK PR LK+PR

1 I 310 669 764 1.433

2 II 530 1125 1484 2.609

3 III 650 1106 1155 2.261

(4)

5 V 171 434 504 938

6 VI 720 1888 2355 4.243

JUMLAH 2681 5683 6836 12.519

Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam

Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa keluarga yang paling banyak berdomisili di

Lingkungan I, II, dan jumlah jiwa yang paling banyak berdomisili di Lingkungan VI.

Tabel 3.3

Komposisi Penduduk Menurut Agama

NO AGAMA JUMLAH PERSENTASE

1 ISLAM 5.022 40,11

2 KRISTEN PROTESTAN 4.290 34,26

3 KATOLIK 3.207 25,16

4 BUDHA 0 0

5 HINDU 0 0

JUMLAH 12.519 100,00

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk beragama Islam dengan

persentase 40,11%, penduduk yang beragama Kristen Protestan yakni 34,26% jiwa dan Katolik

sebanyak 25,16%.

Tabel 3.4

Komposisi Penduduk Menurut Etnis

NO SUKU JUMLAH PERSENTASE

1 KARO 8.261 65,98

2 PAKPAK 612 4,8

3 TOBA 1.250 9,9

4 SIMALUNGUN 250 1,9

(5)

6 NIAS 30 0,2

7 MINANG 30 0,2

8 ACEH 27 0,1

9 MELAYU 50 0,3

10 MANDAILING 90 0,7

11 LAIN-LAIN 79 0,6

JUMLAH 12.519 100,00

Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam

Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk berasal dari etnis Karo

yakni mencapai 8.261 jiwa atau sekitar 65,98% disusul etnis Toba 9,9%, Pakpak Dairi 4,80%

dan Suku Jawa sekitar 15,37%. Perbedaan etnis dan agama yang multi di Kelurahan ini tidak

pernah menimbulkan masalah atau pertikaian antar umat beragama, melainkan di Kelurahan ini

memiliki kerukunan umat beragama yang sudah terbina sejak kelurahan ini berdiri.

A. Data Pendidikan

Masyarakat Kelurahan Sempakata dihuni oleh berbagai tingkat pendidikan dan memiliki

sarana dan prasarana dalam rangka mencerdaskan kehidupan masyarakat adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kondisi Prasarana Pendidikan

NO JENIS PENDIDIKAN JUMLAH KETERANGAN

1 TK/PAUD 5 -

2 SD 4 SWASTA DAN NEGERI

3 SLTP 2 SWASTA

4 SLTA 1 SWASTA

5 AKADEMI/PERGURUAN TINGGI

(6)

Tabel 3.6

Tingkat Pendidikan Penduduk Kelurahan Sempakata

NO TINGKAT

PENDIDIKAN

JUMLAH PERSENTASE%

1 SD 5.742 17,52

2 SLTP 9.896 30,03

3 SLTA 14.578 44,24

4 DIPOLMA(D3) 1.141 3,46 5 SARJANA(S1) 848 2,57

6 S-2 412 1,19

7 S-3 5 0,01

8 TIDAK TAMAT SD 350 1,06

JUMLAH 12.519 100,00

Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam Rangka

Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016.

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk berpendidikan

SLTA/SMA yakni sebanyak 14.578 orang atau 44,24%, sedangkan jumlah penduduk yang

berpendidikan Sarjana (S-1) sangat rendah hanya 848 orang atau sekitar 2,94%.

B. Ekonomi Masyarakat

Tabel 3.7

Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

NO MATA

PENCAHARIAN

JUMLAH PERSENTASE%

1 PEGAWAI NEGERI

SIPIL (PNS)

999 15,24

2 PEGAWAI SWASTA 1.682 25,66

3 TNI/POLRI 59 0,9

(7)

5 NELAYAN - -

6 PEDAGANG 1.037 15,82

7 DOKTER 15 0,2

8 SUPIR 496 7,5

9 PENSIUNAN 537 8,1

10 PENGEMUDI BECAK/BAJAY

589 8,9

11 MONTIR 98 1,4

12 SWASTA 598 9,1

JUMLAH 6.554 100,00

Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam

Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas angkatan kerja berprofesi sebagai

buruh/swasta yakni 1.682 jiwa atau sekitar 25,66%. Kemudian berprofesi sebagai pedagang

1.037 jiwa atau sekitar 15,82% dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 999 jiwa atau sekitar

15, 21%.

C. Kesehatan Masyarakat

Kesehatan merupakan salah satu hak dasar masyarakat yang tercakup di dalamnya masalah

pangan/gizi serta kesehatan jasmani. Bahwa pemerintah Kelurahan Sempakata Kecamatan

Medan Selayang Kota Medan telah melaksanakan peningkatan program untuk meningkatkan

Kesehatan Masyarakat bekerja sama dengan Puskesmas PB Selayang II yaitu:

a) Pembinaan posyandu di setiap lingkungan dengan rangkaian kegiatan Posyandu

dengan melaksanakan penimbangan balita dan imunisasi.

b) Penyuluhan gizi dan kesehatan untuk ibu hamil/menyusui dan balita.

(8)

d) Pemberantasan sarang nyamuk(PSN) dan foging untuk memberantas DBD di setiap

lingkungan

e) Penyuluhan PHBS(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) bagi ibu-ibu PKK dan warga

masyarakat.

f) Menyelenggarakan gerakan cuci tangan pakai sabun

g) Melaksanakan pemeriksaan kesehatan bekerja sama dengan Puskesmas PB Selayang

dan ATKP dengan cara mengukur tensi, cek gula, mengukur berat badan dan juga

pemberian obat-obatan baik berupa vitamin.

Tabel 3.8

Kondisi Prasarana Kesehatan

NO JENIS JUMLAH

1 Puskesmas Pembantu 0 2 Poliklinik/Balai Pengobatan 2

3 Apotek 1

4 Posyandu 4

5 Toko Obat 0

6 Praktek Dokter/Bidan 3

3.2 Struktur Birokrasi Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan

Jumlah PNS yang terdapat di Kantor Kelurahan Sempakata saat ini sebanyak 5 orang

yang terdistribusi ke dalam jabatan Lurah, Sekertaris, Kepala Seksi sesuai dengan Perda No. 7

Tahun 2001 dan SK Walikota Medan No. 64 Tahun 2001. Golongan PNS terdiri dari Golongan

III. Secara rinci tentang data potensi aparatur Di Kelurahan Sempakata dapat dilihat pada tabel

(9)

Tabel 3.9

Data Kepegawaian Kelurahan Sempakata

No Nama NIP GOL/Ruang Jabatan Pendidikan

1 Enoh P. Tavip, S.Sos,

M.si

19640215198703100 III/D Lurah S-2

2 Erwin Elkana Tarigan, Ss

198805042011011008 III/A Sekertaris Lurah

S1 3 M.Ikhsan

P.S.S.Sos

196501221993081001 III/C Kasi Ekbang S1 4 Willy Berutu III/C Kasi Trantib S1 5 Helli

Rapmauli Sinaga

19800827200903008 III/A Kasi Pem S1

Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam

Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016.

Kelurahan Sempakata terdiri dari 6 lingkungan yang dipimpin oleh Kepala Lingkungan.

Kepala Lingkungan masing-masing adalah sebagai berikut:

Tabel 3.10

Jumlah Penduduk Dan Nama Kepala Lingkungan Kelurahan Sempakata

NO LINGKUNGAN NAMA

1 I Bagekin Karo-Karo 2 II Hendri Ginting 3 III Julina Adhani Harahap 4 IV Ullyna Cintya Dewi Bangun 5 V Lias Sinulingga

(10)

Di Kelurahan Sempakata juga terdapat TP PKK sebagai penggerak wanita untuk

meningkatkan taraf hidup wanita demi mencapai pembangunan, adapun yang menjadi susunan

kepengurusan akan dilampirkan melalui bagan berikut ini:

SUSUNAN PENGURUS TIM PENGGERAK PKK KELURAHAN SEMPAKATAKECAMATAN MEDAN SELAYANG Wakil Ketua : Martarina

Bendahara : Julina Adhani HRP Wakil Bendahara : Desriani

Sekretaris : Idawati Tarigan Wakil Sekretaris : Elisma Fifi T

(11)

BAB IV

PENYAJIAN DATA

Setelah melakukan penelitian dan mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi

atau pengamatan secara langsung, maka diperoleh data yang berkaitan dengan evaluasi

pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan

Sejahtera Di Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan. Penyajian data

didapatkan melalui wawancara.Pihak-pihak yang diwawancarai yaitu Kepala Dinas

Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Medan,

Sekertaris Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata, Ketua Warga Binaan PT-P2WKSS

Kelurahan Sempakata, dan tiga warga binaan PT-P2WKSS.

Data yang diperoleh dikelompokkan menurut enam kriteria yaitu efektivitas,efesiensi,

kecukupan, pemerataan, responsivitas, dan ketepatan. Data-data yang diperoleh peneliti melalui

data primer akan disajikan dalam bentuk narasi atau deskriptif sesuai dengan kenyataan di

lapangan. Data-data primer adalah hasil wawancara langsung dengan informan kunci dan

beberapa kelompok sasaran sebagai informan tambahan, sedangkan data-data sekunder adalah

dokumen-dokumen yang akan dipaparkan kembali oleh peneliti dengan cara

mendeskripsikannya kembali.

4.1 Identitas Umum Data Informan

Setelah melakukan penelitian dan mengumpulkan data di lapangan melalui wawancara

dan pengamatan secara langsung, maka diperoleh data informan yang berkaitan dengan evaluasi

pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan

(12)

1. Kepala Seksi(Kasi) Pemberdayaan Sosial Budaya Masyarakat Dinas

Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat

Kota Medan yaitu Bapak Drs. Ernest Sembiring, M.Si. Pada awalnya program

PT-P2WKSS ditangani oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Medan dan

pada saat itu Beliau menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Kesehjahteraan

Keluarga Pada Bidang Pemberdayaan Sosial Budaya Masyarakat dan menjadi

penanggungjawab pelaksana PT-P2WKSS.

2. Sekertaris Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan

selayang Kota Medan Yaitu Ibu Idawati Ketua PT-P2WKSS Bemurtaria Br

Sembiring

3. Anggota Warga Binaan yaitu( Saliah, Painem, dan Rika Sari)

4.2 Deskripsi Hasil Wawancara Tentang Evaluasi Pelaksanaan Program Terpadu

Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera Di Kelurahan

Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan

Program Terpadu Peningkatan Perananan Wanita menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera

(PT-P2WKSS) di Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan telah

dilaksanakan sejak November 2015 dan masih ada hingga kini. Gambaran Program PT-

P2WKSS Di Kelurahan Sempakata Menurut Bapak Ernest yaitu:

Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera

(PT-P2WKSS) Di Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan selayang Kota Medan sudah

disalurkan atau didistribusikan kepada warga binaan sehingga tujuan yang diinginkan dengan

adanya program ini oleh pemerintah dapat tercapai walaupun pelaksanaan program belum

(13)

masalah 3R yaitu Rawan Ekonomi, Rawan Pendidikan dan Rawan Kesehatan dengan adanya

PT-P2WKSS ini karena ada kendala seperti masalah sumber daya manusia yang ikut menjadi

warga binaan program tersebut yang tidak serius dalam mengikuti pelatihan tersebut, sudah ada

prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang baku misalnya rentang waktu untuk pelatihan dan

kriteria untuk menjadi warga binaan PT-P2WKSS tapi di lapangan tidak persis seperti itu.

Ibu Idawati sebagai Sekertaris TP PKK Kelurahan Sempakata yang sekaligus juga

mendampingi pelaksanaan Program ini justru mengatakan pelaksanaan program ini sudah sesuai

dengan tujuan awalnya yaitu mengentaskan mata rantai kemiskinan karena saya melihat

peningkatannnya dari yang tidak tahu menjadi tahu seperti menjahit, membuat kue dan membuat

bunga, menambah pendapatan keluarga, menambah ilmunya,sudah bisa membuat baju sendiri,

jadi ada mutu dan kualitasnya dan warga binaan yang ikut pelatihan tersebut sangat senang untuk

ikut pelatihan tersebut.

4.2.1 Efektivitas

Efektivitas berkaitan dengan keinginan pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan

supaya nilai-nilai yang diinginkan sampai kepada publik.Efektivitas berkaitan dengan pertanyaan

apakah hasil yang diinginkan telah tercapai.

Bapak Ernest Sembiring menuturkan bahwa pelaksanaan program belum sepenuhnya

sesuai dengan tujuan awal yaitu untuk mengentas kemiskinan dan menyelesaikan masalah 3R

yaitu Rawan Ekonomi, Rawan Pendidikan dan Rawan Kesehatan dengan adanya PT-P2WKSS

ini karena ada kendala seperti masalah sumber daya manusia yang ikut menjadi warga binaan

program tersebut yang tidak serius dalam mengikuti pelatihan tersebut, sudah ada

prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang baku misalnya rentang waktu untuk pelatihan dan kriteria untuk

(14)

pengawasan dari lurah untuk menentukan orang-orang yang ikut menjadi warga binaan dan

menurut beliau bahwa keberhasilan program ini dari 45 orang hanya 2-3 orang yang berhasil

untuk mengentaskan masalah kemiskian ini.

Berbeda dengan Bapak Ernest Sembiring, Ibu Idawati sebagai Sekertaris TP PKK

Kelurahan Sempakata yang sekaligus juga mendampingi pelaksanaan Program ini justru

mengatakan pelaksanaan program ini sudah sesuai dengan tujuan awalnya yaitu mengentaskan

mata rantai kemiskinan karena saya melihat peningkatannnya dari yang tidak tahu menjadi tahu

seperti menjahit, membuat kue dan membuat bunga, menambah pendapatan keluarga, menambah

ilmunya,sudah bisa membuat baju sendiri, dan jadi ada mutu dan kualitasnya.

Mengenai pelaksanaan PT-P2WKSS, Ibu Saliah berpendapat pelaksanaan PT-P2WKSS

Di Kelurahan Sempakata Sunggal sudah baik karena mereka tidak pernah mendapat kesulitan

bahkan biaya transportasi untuk datang ke pelatihan mereka kasih misalnya BPM yang datang

mereka yang kasih, kasih makan siang juga jadi tidak merugikan. Ibu Rika juga menuturkan

bahwa pelaksanaannya tidak ada mengalami kesulitan karena kita yang menentukan

jadwal-jadwalnya dan orang itu hanya memberikan pelatihan saja, jadi enak-enak saja. Ya senanglah

jadi tidak ada masalah lah dalam pelaksanaannya. Hal serupa juga dituturkan oleh Ibu Painem

tidaak ada kesulitan ketika melakukan pelatihan karena kami gembira semua senang semua

waktu ikut pelatihan ini, jika tidak tahu kami saling bergantian untuk diajari

.

Mengenai prosedur untuk kriteria yang bisa bergabung menjadi warga binaan Bapak

Ernest menuturkan bahwa yang menjadi warga binaan PT-P2WKSS ini adalah keluarga yang

rawan 3R yaitu Rawan Pendidikan, RawanEkonomi, Rawan kesehatan. Rawan pendidikan ini

maksudnya adalah pendidikannya kurang tapi dikenyataan kadang-kadang ada juga yang lulus

(15)

Medan pasti beda dengan yang di kampung kalau di sini orang tamat SMA udah biasa tapi ya

begitulah istilahnya. Rawan ekonomi artinya pekerjaan mereka juga tidak menetap tidak menetap

dalam arti moco-moco sehingga dengan adanya kegiatan ini mereka akan mendapatkan sesuatu

dan akan berpikir karena sudah diajari menjahit, ada membuat kue dan yang lain-lain dan

mungkin ini bisa mereka geluti. Rawan Kesehatan Juga termasuk, rawan kesehatan ini

maksudnya mereka tidak punya akses untuk berobat, itu kan sudah sejalan itu kalau ekonominya

bagus pasti kalau sakit juga mereka akan mampu untuk berobat. Apa yang nyata dalam

kesehatan ini mereka juga diberikan kegiatan yang sifatnya fisik dan non fisik misalnya apakah

KB, pelayanan kesehatan atau sunat dan lain-lain. Kriteria lain untuk menjadi warga binaan

PT-P2WKSS ini adalah warga Kelurahan Sempakata jadi tidak bisa jika dia tidak benar-benar

tinggal Di Kelurahan Sempakata.

Ibu idawati juga menjelaskan bahwa kriteria untuk bergabung menjadi warga binaan

yaitu melihat bagaimana pendidikannya, ekonominya dan kelurahan mendatanya dengan

menyerahkan kepada kepala lingkungan untuk memilihnya jadi mereka di data, 45 orang itu

tidak semuanya dari kelurahan tapi ada dari kecamatan, dan kelurahan lain sebagai perwakilan

mereka jika tidak salah hanya 40 orang yang dari kelurahan 5 orang dari luar itu yang

seharusnya tetapi kami dari kelurahan mengambil semuanya dari kelurahan. Itupun masih ada

kecemburuan sosial karena setelah programnya jalan mereka melihat manfaatnya.. Sebenarnya

tidak baik kalau hanya 45 tapi mungkin pemerintah sanggupnya hanya 45 orang. Ada kriterianya

sudah ditentukan tapi diserahkan kepada kepala setiap lingkungan.

Menurut Ibu Saliah awalnya bergabung menjadi warga binaan PT-P2WKSS adalah kami

sering ikut gotong royong karena kami dapat beras jadi di kasih tahu mau masuk warga binaan?

(16)

penyuluhan-penyuluhan dan sesuai dengan kriteria layak dibantu, layak di bina. Menurut Ibu Bemurtaria

kriteria untuk ikut menjadi warga binaan adalah Syaratnya itu berdomisili di sini, mereka harus

bersedia menjadi anggota binaan, karena memang ketika mereka menjadi warga binaan mereka

harus hadir pada saat pelatihan. Menurut Ibu Painem syarat atau kriteria untuk bergabung

menjadi warga binaan adalah Kartu Keluarga(KK), fotocopy KTP. Menurut Ibu Rika bahwa

syarat atau kriteria menjadi warga binaan adalah Syaratnya itu ibu rumah tangga, warga kurang

mampu, warga binaan inikan minimal tamat SMA dan kebanyakan tamat SD, SMP jadi itulah

yang dilatih menjahit, tataboga, buat bunga, dll.

Mengenai pencapaian hasil atau tujuan yang diinginkan sejak awal, menurut Bapak

Ernest sebagai penanggungjawab pelaksana teknis PT-P2WKSS Di Kelurahan Sempakata jika

saya melihat program ini sangat bermanfaat tapi dari pengamatan saya hanya 2-3 orang yang

berhasil untuk mengentaskan masalah kemiskian ini karena saya tidak puas walaupun rakyat

bilang ini berhasil karena saya berpikir seandainya saya yang menjadi warga binaan ini apa yang

kukerjakan ini harus kuserang habis pemerintah ini untuk menunjukkan apa yang bisa

kukerjakan atau apa yang bisa kubuat karena pemerintah tidak tanggung-tanggung sebenarnya

memberikan kalau berhasil. Tetapi pemerintah mau memberikan dengan data dan fakta yang ada

misalnya menjahit besok buka kios menjahit, terima order, kemudian mereka bisa mengusulkan

ke PKK nya untuk berkomunikasi dengan Dinas Perindag untuk menambah mesin jahitnya pasti

pmerintah membantu, tapi adanya pendataan terlebih dahulu. Menurut Ibu Idawati program ini

sudah mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sejak awal karena banyak warga binaan itu yang

secara ekonominya mengalami peningkatan. Menurut Ibu Saliah PT-P2WKSS ini sudah

mencapai tujuan karena pendapatan saya bertambah sekali selama ikut pelatihan ini, Seharusnya

(17)

buat-buat kue jadi pintar kemudian kami jual kue, jadi ada usaha-usaha rumahan. Menurut Ibu

Bemurtaria program ini yang bisa diselesaikan yang kelihatan menonjol adalah rawan ekonomi,

bisa mengubah ibu rumah tangga menjadi mandiri dan manambah penghasilan seperti (tataboga,

pertanian) terlihat dari ada yang sudah buka usaha cathering dengan adanya pelatihan ini.

Menurut Ibu Rika program ini sudah mencapai tujuannya karena misalnya nanti kita buat kue

jadi orang-orang pesan kue, dapat bantuan rumah sengnya bocor diganti berbeda dengan Ibu

Bemurtaria dan Ibu Rika, Ibu Painem menuturkan bahwa program ini bermanfaat bisa

menambah ilmu tapi untuk peningkatan ekonomi saya tidak ada Kalau gak ada ladang ini ya

tidak ada juga, makan juga saya numpang sama anak-anak Sekarang ini penjualannya yang

susah, harapannya kalau misalnya bisa buat bunga maunya ada pemasarannya jadi berapapun

bisa kita buat.

4.2.2 Efesiensi

Efesiensi berkenaan dengan jumlah usaha yang diperlukan untuk meningkatkan tingkat

efektivitas tertentu. Efesiensi yang merupakan sinonim dengan rasionalitas ekonomi, adalah

merupakan hubungan antara efektivitas dan usaha yang terakhir umumnya diukur dari ongkos

moneter.

Bapak Ernest menuturkan bahwa mengenai efisiensi kegiatan pelatihan yang hanya

dikerjakan selama satu tahun dengan banyak SKPD yang terkait tidak maksimal dalam

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan idelanya itu 5 tahun diberi bantuan tapi dalam

kenyataannya kami hanya membantu mereka satu tahun, tetapi tahun ini kita berikan lagi

kegiatan lain yang sebenarnya kegiatan ini kita identifikasi warga binaan yang 45 orang ini

mereka kita tanya, bagaimana ibu suka apa? Itu teknisnya macam-macam bisa kita tanya sama

(18)

kegiatan pemerintah yang tidak berkesinambungan hanya dalam prakteknya dalam hasilnya

tidak demikian tapi itukan menjadi satu hal yang biasa karena namanya juga program ya bisa

berhasil bisa tidak, apalagi yang dibina ini kan sumber daya

.

Menurut ibu salia Kalau saya

setahun sudah cukup tapi kalau memang ada lagi saya mau aja.biar tambah ilmu, tambah manfaat

juga. Kita tidak hanya diam-diam saja , karena tahulah ibu-ibu kalau udah diam-diam tidak ada

kerjaan pasti gossip. Walaupun tidak dapat semua ilmunya tapi mudah-mudahan ada yang

tinggal. Ibu Idawati mengatakan kurang maksimal kalau kegiatan ini dikerjakan selama satu

tahun karena mereka hanya dididik, setelah itu diserahkan kepada mereka. Hanya kalau kita lihat

menjahit itu dengan waktu 20 hari tidak akan maksimal atau akan pintar menjahit. Karena tidak

semuanya diberi tahu hanya dasarnya saja, baju yang sederhana saja yang mereka tahu, karena

menggunakan mesin jahit saja mereka tidak tahu tapi langsung di suruh menjahit. Tapi untuk

membuat kue 10 hari bisa maksimal, tapi kalau menjahit tidak, tapi syukurlah walaupun mereka

tidak ada keterampilan menjahit tapi mereka bisa ikuti membuat pola.Ibu Rika mengatakan

bahwa pelatihan ini hanya setahun jadi kemarin itu ada lomba datanglah dari provinsi

diperlombakan jadi ada Kisaran, Tebing Tinggi, Binjai dan kota Medan. Itulah masuk jadi nanti

kalau menang diperlombakan lagi untuk tingkat provinsi, dan Ibu Rika mengatakan dengan

adanya program ini dan pelatihan yang dilakukan masalah 3R bisa terselesaikanlah karena

semuanya merekaatur dan sudah jadwalkan , seperti perenovasian rumah ini hanya 2 bulan

mereka buat selesai yang kerja banyak, cara kerjanya juga cepat.

Mengenai sumber dana untuk Program PT-P2WKSS ini Bapak Ernest menuturkan

dananya ini dari APBD masing-masing Kota Medan makanya terpadu misalnya kami dari Dinas

Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat kami anggrakan

(19)

dikeluarkan oleh pemerintah untuk program ini sangat besar, oleh karena itu program ini sangat

bagus dan program ini tidak pernah berhenti tapi yang menjadi lokasinya bergantian. Ibu Idawati

juga mengatakan bahwa sumber dana untuk program ini dari setiap dinas yang memberikan

pelatihan seperti dari Dinas pertanian kemarin memberikan bibit seperti bibit kol, bayam, bibit

cabe, dan memberikan pupuk dari Badan Ketahanan Pangan juga ada memberikan bibit-bibit

seperti kencur, sirih merah, dari dinas kesehatan ada penyuluhan kesehatan, ada buat sabun,

merangkai bunga. Jadi setiap SKPD yang terkait yang menyiapkan segalanya.

4.2.3 Kecukupan

Kecukupan berkaitan dengan hasil yang dicapai untuk memenuhi kebutuhan, preferensi

atau nilai kelompok-kelompok tertentu dan berkenaan dengan seberapa jauh suatu kebijkan

tingkat efektivitasnya memuaskan kebutuhan, nilai atau kesempatan yang menumbuhkan adanya

masalah, dimana di dalam suatu kebijakan terdapat alternatif apa yang akan dilakukan bila

kebijakan telah diimplementasikan. Kecukupan berkaitan dengan pertanyaan apakah hasilnya

telah memenuhi kebutuhan.

Bapak Ernest menuturkan belum mencapai 100% mampu mengatasi masalah kemiskinan

atau mengatasi 3R (Rawan Ekonomi, Rawan Pendidikan dan Rawan Kesehatan) dari

pengamatan saya hanya 2-3 orang yang berhasil untuk mengentaskan masalah kemiskian ini.

Perlu pendataan ulang agar pemilihan warga binaan lebih selektif lagi dan mereka tetap

diberikan pelatihan yang berkesinambungan dan mereka dibantukan juga misalnya akses

pemasaran.

Ibu Idawati mengatakan program ini belum mencapai hasil 100% karena mereka hanya

mendidik, memberikan pendidikan saja walaupun dari SKPD yang memberikan pelatihan ada

(20)

75% sudah berhasil ibu-ibu rumah tangga ini sudah mandiri dan bisa menambah perekonomian

atau keuangan keluarga, dan dari sekian banyak program pemerintah, program ini cukup

berhasil di Kelurahan ini.

Mengenai masalah yang teratasi dengan adanya Program Terpadu Peningkatan Peranan

Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera (PT-P2WKSS) Di Kelurahan Sempakata

Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Ibu Salia mengatakan bisa menyelesaikan

masalah-masalah yang ada Di Kelurahan ini karenaa kita tahaulah kalau di kasih suami cuma belanja

secukupnya, jadi setelah ikut program ini sudah ada inisiatif kita udah belajar jadi cobalah

gimana biar bisa dapat uang, kita juga tanya-tanya orang kalau tidak ada modal kita bisa pinjam

uang ke bank bisa di bawah 5 juta kelompok usaha rakyat(KUR) . kita sudah bisa tunjukkan ini

jualan saya dan orang bank survey ke rumah. Jadi sekarang ini tidak ada yang sulit kalau mau

itulah yang kami rasa karena ibu rasakan sendiri itu. Manfaat PT-P2WKSS ini banyak awalnya

tidak kenal dengan lingkungan-lingkungan yang lain tapi dengan adanya program ini jadi banyak

kenal dan sekarang kami punya arisan walaupun ada beberapa orang yang tidak ikut mungkin

hanya sekitar 40 orang. Ibu Painem berkata masalah yang bisa teratasi adalah masalah

pendidikan Kalau pendidikan tidak bayar, Cuma ongkos aja yang kita bayar jadi kita sekolah

lagi ada sekolahnya mereka sediakan. Kalau pendidikan saya rasa bisalah tercukupi.

Ibu Rika mengatakan masalah yang bisa diselesaikan dengan adanya PT-P2WKSS ini

adalah pendidikan karena dari dinas pendidikan ada kasih sekolah ada paket C ada paket B.

Ibu-ibu yang mengajari sabar jadi kami menggerti juga. Manfaatnya enaklah, masalah ekonomi juga

misalnya nanti kita buat kue jadi orang-orang pesan kue, dapat bantuan rumah juga dan masalah

(21)

melahirkan tapi tidak punya jamkesmas dibantu juga, nanti disebutka klink yang akan

membantu, dan kalau operasi juga mereka bantu.

4.2.4 Pemerataan

Pemerataan berkaitan dengan distribusi hasil atau manfaat program bagi

masyarakat.Pemerataan berkaitan dengan pertanyaan apakah manfaatnya sudah merata dirasakan

semua pihak.

Bapak Ernest menuturkan PT-P2WKSS ini bagus sekali tujuannya juga sebenarnya bagus

tapi kelemahannya mungkin agar warga binaan itu harus betul-betul kriterianya dipilih yang

benar dan berkemauan untuk dibina. Karena kalau murni seperti itu mereka akan bangga karena

belum ada dalam pemikiran mereka nilai bisnis tapi di lapangan tidak seperti itu, dan warga

binaan ini ibaratnya bahasa ilmiah nama orang yang memang paling susah sebenarnya tapi di

lapangan tidak persis seperti itu. Berkaitan dengan keluhan warga yang tidak ikut sebagai warga

binaan kami hanya bisa menampung keluhan tersebut yang mungkin ke depannya akan ditambah

untuk anggota warga binaan.

Ibu Idawati mengatakan bantuan yag diberikan sudah sesuai dengan program yang

dibuat, yang termasuk dalam warga binaan ini program ini merata atau sama dirasakan oleh

warga binaan, tapi yang diluar itu tidak dapat didapati adanya kecemburuan sosial. Ibu Saliah

menurutkan bahwa warga binaan yang berjumlah 45 orang Semua mendapat pelatihan , tidak

ada yang tidak dapat , pelatihannya juga sama hanya kemarin dari Dinas Sosial dibagi dia jadi 3

kelompok, 1 kelompok 15 orang ada yang buat bunga, menjahit 15 orang, buat-buat kue 15

orang jadi Semua dapat bagian tidak pilih-pilih. Hal serupa juga disampaikan oleh Ibu Painem

bahwa semua warga binaan mendapat pelatihan yang sama atau hak yang sama walaupun dibagi

(22)

kue tapi kami semua sama dan kami mendapatkan uang transportasi. Ibu Rika juga

menyampaikan bahwa warga binaan mendapat perlakuaan yang sama hanya disesuaikan dengan

kemampun kita jadi yang 45 orang itu dibagi tiga lagi yang ini mau apa, yang ini juga mau apa

jadi kita menentukan sendiri , tapi rata jadi semua kebagian.

Mengenai jangkauan program ini Ibu Idawati mengatakan tidak semua terbantu karena

tidak semua warga yang kurang mampu itu ikut dalam warga binaan karena ada ketentuan hanya

45 orang dan menurut saya itu tidak maksimal jika hanya 45 orang. Ibu Bemurtaria mengatakan

bahwa program ini dengan adanya ketentuan 45 orang ditetapkan dari lurah jadi tidak semua

terbantu tapi ada isu yang mengatakan akan ditambah menjadi 100 orang. Ibu Salia mengatakan

bahwa Saya kurang tahu itu ditentukan darimana hanya saja kalau 45 itu sudah banyak karena

kami kan dari perlingkungan karena di sini sampai lingkungan VI. Cuma kebetulan kami dari

lingkungan II banyak yang bergabung menjadi warga binaan.

Ibu Painem juga mengatakan bahwa 45 orang jumlah warga binaan Sebenarnya masih

kurang karena anak saya juga belum bergabung , tapi kabar-kabarnya mau ditambah jadi sekitar

seratus orang lebih. Ibu Rika Iya mengatakan bahwa 45 orang sudah memang sudah ketentuan

dari pusat, dan untuk masyarakat yang tidak bergabung dengan warga binaan ada beberapa

kegiatan seperti dasawisma untuk menoong warga yang lain tapi hanya sekedar menolong begitu

saja tidak ada pelatihan ataupun bantuan secara fisik.

4.2.5 Responsivitas

Responsivitas berkenaan dengan hasil yang dicapai dan yang diinginkan untuk

memecahkan permasalahan dan memuaskan kebutuhan, preferensi atau nilai

kelompok-kelompok masyarakat yang menjadi target kebijakan.Responsivitas berkaitan dengan pertanyaan

(23)

Bapak Ernest menuturkan bahwa Respon warga binaan itu mereka rindu sekali terus

dibina, respon itu kalau saya bilang ada yang telfon supaya mereka ikut pameran memamerkan

apa yang sudah mereka buat, ada juga yang tidak seperti itu ada yang hanya mengharapkan uang

transport lepas makan, lepas minum. Tapi bagi mereka yang berhasil ini mereka akan telfon dan

minta tolong untuk dibantu akses pemasarannya jadi saya pribadi membantu mereka misalnya

kue-kue itu saya suruh jemaat-jemaat gereja itu untuk pesan dari warga binaan. Inilah rangkaian

yang berkesinambungan bagi orang-orang yang berkeinginan tinggi, pasti punya inisiatif tinggi.

Ibu Idawati mengatakan bahwa warga binaan PT-P2WKSS ini mereka senang, tapi warga

lain yang tidak ikut ada kecemburuan sosial. Ibu Painem juga mengatakan saya senanglah

dengan program ini, karena yang jualan itu dapat modal, tapi bagian kamiyang pertanian belum

dapat. Dikasih bantuannya misalnya kalau dia jualan lontongkan dikasih steleng, dikasih

kompor. Kalau bagian pertanian nanti akan diberikan dananya untuk beli pupuk tapi kami

belum kebagian jadi kami membentuk dulu satu kelompok 10 orang untuk meminta modalnya

kepada pemerintah. Hal yang serupa juga disampaikan oleh Ibu Rika pada awalnya kami tidak

mau karena waktu pelatihannya terlalu lama dari pukul 08.00 pagi sampai Pukul 17.00 Wib jadi

kami mengatakan lebih bagus kami kerja tapi setelah disebutkan warga binaan mendapatkan

ongkos jadi kami mau dan kami yang pada akhirnya menentukan jadwal pelatihannya.

Mengenai kesesuaian program dengan keinginan masyarakat, Ibu Saliah mengatakan

sangat bersyukur dengan adanya PT-P2WKSS ini rumah yang bocor-bocor diganti memang

tidak semua diganti tapi tepas-tepas yang sudah lapuk dan tidak layak pakai diganti sama

dinas-dinas itu ya Alhamdullilah. Setelah diganti kemudian dicat. Karena tidak merugikankan tapi

menguntungkan jadi kami mau, memang tidak 100% diganti tapi sekitar 60%, walaupun hanya

(24)

Ibu Painem mengatakan bahwa program ini sudah sesuai dan bagus bisa menambah ilmu lagi,

tapi harapannya dilanjutkan lagi supaya terbantu lagi karena di sini dapat bantuan misalnya ada

pengecatan rumah karena kita numpang jadi dibangun cantik juga terkadang sulit juga, tapi ini

lumayan juga lah dibangun satu kamar lagi triplek. Ibu Rika juga mengatakan bahwa program ini

sudah sesuai dengan keinginan atau kebutuhan masyarakat kami juga mendapatkan steling,

kompor untuk jualan. Misalnya apa keperluan kita untuk jualan itu kan nanti di kasih mereka,

Saya puas sekali sama program itu maunya ada lagi dan program ini sukseslah menurut saya.

4.2.5 Ketepatan

Ketepatan berkenaan dengan makna dan nilai hasil atau tujuan yang diinginkan dalam

pelaksanaan program. Ketepatan berkaitan dengan pertanyaanpertanyaan apakah hasil yang

dicapai benar-benar bernilai.

Bapak Ernest menuturkan bahwa pemberian bantuan jelas memberi keuntungan bagi

warga binaan tapi perlu lebih difokuskan pada pemilihan warga binaan karena warga ini harus

punya kemauan tinggi, karena pemerintah sudah kasih kesempatan, kedua kemauan tinggi harus

dicari atau disortir kemudian dilatih, ditanya kamu mau apa menjahit, membuat perhiasaan, mau

beternak mereka ditanya itu semuanya karena ini sangat baik yang perlu diperhatikan keinginan

pemerintah harus lebih tinggi, keinginan warga harus tinggi, cara pemilihan warga harus

diperhatikan harus lebih selektif, dan lebih bertanya apa yang mereka butuhkan apa yang mereka

minati itulah yang kita berikan dan menurut saya program ini tepat, karena memajukan

masyarakat melalui PKK dengan program mereka PT-P2WKSS. Tapikan PKK itupun adalah

masyarakat. Pemberdayaan ini sebenarnya harus ditarik energi itu, berpaling muka kemudian

lari, bukan dipapah-papah seperti itu. Program ini juga menjadi pusat perhatian dunia karena

(25)

bisa belajar supaya mereka bisa lebih baik, dan lebih cepat. Dan dalam pelaksanannya

dibutuhkan kreativitas dan sumbangan yang tidak mengikat. Perlu peningkatan sumber daya

manusia (SDM) supaya pintar menangkap peluang melihat potensi yang ada di kelurahan yang

menjadi objek lokasi penelitian. Misalnya kan dikelurahan tersebut penghasil bunga, bisa bunga

itu ditanami di sepanjang kantor lurah, atau di setiap lahan yang tidak digunakan dengan

meminta izin kepada bapak lurah dan bapak Camat untuk meningkatkan ekonomi mereka.

Mengenai hasil yang telah dicapai dari program dalam memberikan manfaat kepada

masyarakat, Ibu Salia mengatakan bahwa PT-P2WKSS ini sangat besar manfaatnya sebelum ada

program ini kerja saya hanya kerja-kerja yang tidak jelas kadang ke ladang, upah-upahan ,

sekarang kerja juga tapi karena udah sibuk buat-buat kue, jualan jadi udah jarang kerja-kerja ke

ladang. Hal yang sama juga disampaikan oleh Ibu Rika bahwa setelah ikut menjadi warga binaan

PT-P2WKSS jadi bisa membuat kerajaina-kerajinan, kita juga diberi uang transportasi ke tempat

pelatihan supaya tetap semangat ikut pelatihan, semua pelatihannya ada jadi kita tahu seperti

menjahit, membuat bunga, menanam, ada pemberian bibit, diajari bagaimana menyeprot

tanaman dan lain-lain

Berbeda dengan Ibu Saliah, dan Ibu Rika, Ibu painem mengatakan bahwa saya

mengalamilah manfaat dari program ini senang juga pusing kalau tidak ada kegiatan kantor lurah

ini. Tapi kesulitannya di pemasaran, seperti saya buat bunga akrilit ini kalau minta modal ke

sana bisalah dilanjutkan tetapi kan untuk pemasarannya ini yang susah siapa yang menampung.

Dan kemarin itu sudah dipamerkan tapi tidak ada yang menampung, pernah juga dipamerkan

waktu pameran anak sekolah tapi tidak ada juga, memang kami menjual bunga akrlit ini mahal

karena bahannya juga mahal. Jadi hanya modalnya aja yang kembali. Karena kalau kita

(26)

4.3 Hasil Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh baik yang belum diolah maupun telah diolah,

baik dalam bentuk angka maupun uraian. Dalam penelitian ini, data sekunder yang diperoleh

adalah Laporan Lurah Dan Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan

Selayang Dalam Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun

2016.

Secara umum, TP PKK Kelurahan Sempakata sebagai pendamping dalam pelaksanaan

program ini hampir setiap hari melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan

tugasnya.Dalam hal ini kegiatan yang dilakukan selama setahun akan dilampirkan dalam bentuk

tabel.

Tabel 4.1

Pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Perananan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dan Bantuan Dari Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Medan

NO TANGGAL WAKTU KEGIATAN SKPD NARASUMBER SASARAN JUMLAH INTI

60 Orang Menjelaskan

PT-45 Orang Menjelaskan Kriteria

(27)

2015 P2WKSS Kelura

150 orang Pembinaan Warga

29 orang Penyuluhan Kadarkum

Dinas Pertanian Warga Binaan

PPL Pertanian Warga Binaan

30 Orang Penyuluhan Lahan

(28)

14 27-31 Mei 2016

09.00 Wib s/d selesai

Membuat Tas Badan Pembe

45 Orang Menjahit, Membuat

45 Orang Optimalisasi Pekarangan

Dinas Pendidikan Warga Binaan

45 Orang Membuuat Sabun

Dinas Kesehatan Warga Binaan

45 Orang Menjahit, dan

Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam

Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016.

Berdasarkan Laporan Lurah Dan Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan

Medan Selayang Dalam Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS

Tahun 2016. Ada beberapa bantuan yang diberikan oleh setiap SKPD yang terkait dan akan

(29)

Tabel 4.2

Bantuan Yang Telah Diberikan Oleh Instansi Sektoral Kecamatan Medan Dan Kota Medan Tahun 2016

NO ASAL BANTUAN

JENIS BANTUAN SASARAN JUMLAH KETERANGAN

1 Dinas

Pertanian dan Kelautan

1. Penyuluhan dan Bimbingan

Produktivitas Lahan Tidur

Warga Binaan

45 Orang

2. Pemberian Bibit Kangkung, Sawi,

Kacang Panjang, Bayam,

Mentimun, dan Cabai

Warga Binaan

45 Orang

3. Pembagian Bibit Jambu Madu,

Jeruk Nipis, Bunga Brokoli, Tong,

Rak, dan Pupuk

Warga Binaan

45 Orang

4. Pemberian Bibit Ikan

Nila

2. Pengolahan Tanah Warga

Binaan

25 Orang

3. Membuat Minuman Rosella Warga Binaan

25 Orang

4. Pemberian Tanaman Sirih

Merah, Kencur, Rosella,

1. Pelatihan Jahit-Menjahit Warga Binaan

35 Orang

2. Pemberian Mesin Obras Warga

Binaan

4 Badan

Pemberdaya an

Masyarakat

1. Pelatihan Jahit-Menjahit Warga Binaan

45 Orang

2. Pemberian Ayam, Kandang

Ayam, dan Pakan Ayam

(30)

6 Dinas

Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam Rangka

Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016.

Berdasarkan Laporan Lurah Dan Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan

Medan Selayang Dalam Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS

Tahun 2016, bahwa dengan dihunjuknya Kelurahan Sempakata sebagai kelurahan percontohan

PT-P2WKSS pengetahuan ibu-ibu Kelurahan Sempakata bertambah yaitu sudah tahu membuuat

tas dari resleting, menjahit pakaian, membuat bunga dan dengan pengetahuan ini dapat

(31)

BAB V

ANALISIS DATA

Dalam bab ini, seluruh data yang telah disajikan pada bab sebelumnya akan dianalisa

sesuai dengan rumusan masalah yang dikaji penulis dan indikator-indikator yang digunakan.

Data tersebut merupakan data yang telah diperoleh melalui hasil wawancara dan data sekunder.

Dari hasil analisis ini, akan diperoleh kesimpulan mengenai evaluasi pelaksanaa Program

Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera(PT-P2WKSS) D I

Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan.

5.1 Analisis Evaluasi Pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita

Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera (PT-P2WKSS) Di Kelurahan Sempakata

Kecamatan Medan Selayang Kota Medan

5.1.1 Efektivitas

Pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan

Sejahtera (PT-P2WKSS) Di Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan

sudah baik karena warga binaan sebagai penerima bantuan program ini tidak pernah mendapat

kesulitan dan sangat terbantu dalam meningkatan ekonomi rumah tangga, pendidikan, dan

kesehatan. Selain ada warga binaan yang mengalami perubahan dan perbaikan kondisi ekonomi,

tidak dapat dipungkiri masih terdapat pula warga binaan yang belum mengalami perubahan

ekonomi karena setelah mereka diberi pelatihan, kemudian memproduksi sendiri masih

mengalami kesulitan ketika memasarkan produk tersebut.

Prosedur untuk kriteria pemilihan warga binaan yang telah ditetapkan oleh TP PKK

adalah keluarga yang rawan 3R yaitu Rawan Pendidikan, RawanEkonomidan Rawan

(32)

pendidikannya hanya sampai SD maupun SMP tetapi karena ini di kota tamat SMA itu menjadi

suatu hal yang biasa jadi tidak menutup kemungkinan jika yang menjadi warga binaan itu adalah

keluarga yang lulusan SM. Rawan ekonomi artinya pekerjaan mereka juga tidak menetap tidak

menetap maksudnya adalah jika ada upahan ke ladang mereka ikut, jika ada yang minta mereka

untuk mencuci pakaian mereka juga mau. sehingga dengan adanya kegiatan ini mereka akan

mendapatkan sesuatu dan akan berpikir karena sudah diajari menjahit, ada membuat kue dan

yang lain-lain dan bisa mereka geluti. Rawan Kesehatan juga termasuk, rawan kesehatan ini

maksudnya mereka tidak punya akses dan tidak punya uang untuk berobat apabila mereka sakit.

Syarat atau kriteria lain untuk menjadi warga binaan PT-P2WKSS ini adalah masyarakat yang

tinggal atau berdomisili Di Kelurahan Sempakata.

Mengenai prosedur yang telah ditentukan di Kelurahan Sempakata sudah dilaksanakan

tapi belum sepenuhnya sesuai dengan prosedur tersebut, terlihat dari beberapa pengakuan warga

binaan bahwa pemilihan untuk bergabung menjadi warga binaan tersebut tidak ada pendaataan

ke rumah-rumah warga untuk mengidentifikasi masyarakat yang layak dibina dan bergabung

menjadi warga binaan, tapi pemilihan warga binaan ini hanya disampaikan secara lisan kepada

masyarakat siapa yang mau menjadi warga binaan pada saat adanya gotong royong di kelurahan.

Masih mengenai prosedur bahwa perencanaan yang telah dibuat baik mengenai waktu

pelaksanaan yang sudah ditentukan oleh setiap SKPD yang terkait tidak sesuai dengan kenyataan

di lapangan, yang pada awalnya setiap pelatihan dimulai Puku 08.00 s/d 17.00 Wib tetapi di

lapangan tidak demikian karena warga binaan keberatan dengan waktu yang sudah ditentukan

tersebut akhirnya waktu pelatihan disesuaikan dengan permintaan warga binaan, dan lamanya

pelatihan juga tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sejak awal, SKPD yang

(33)

hanya terjadi 15 hari saja karena warga binaan mengatakan mereka bisa menyelesaika pelatihan

ini dengan 15 hari, jadi ada beberapa tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Mengenai pencapaian hasil atau tujuan yang diinginkan sejak awal adanya PT-P2WKSS

ini belum mencapai 100% karena ada warga binaan mengaku bahwa ekonomi rumah tangganya

biasa aja sebelum dan sesudah adanya program ini artinya tidak ada peningkatan sama sekali.

Walaupun setelah mendapatkan pelatihan kemudian pikiran mereka terbuka untuk memproduksi

sesuatu dan dapat dijual tetapi dalam pemasarannya sangat sulit, tidak ada yang mau menampung

dan usaha yang telah mereka lakukan adalah dengan ikut pameran untuk memamerkan

kerajina-kerajinan yang sudah mereka buat tetapi tidak berhasil juga, akhirnya mereka berhenti untuk

memproduksi kerjinan-kerajinan tersebut, jadi mereka hanya mendapatkan ilmunya dari

pelatihan tersebut.

5.1.2 Efisiensi

Penetapan Kelurahan Sempakata sebagai Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS tahun

2016 dan adanya bantuan serta pelatihan dari setiap SKPD yang terkait selama satu tahun dalam

rangka pengentasan kemiskinan dan menyelesaikan 3R tidak tercapai karena dalam setahun

setiap SKPD hanya memberikan pelatihan dan mendidik, idealnya sebuah program

diimplementasikan selama 5 tahun agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Walaupun ada

warga binaan yang mengaku bahwa selama satu tahun masalah 3R dapat terselesaikan dengan

baik, tapi tidak dapat dipungkiri bahwa ada juga warga yang mengatakan jangan hanya satu

tahun jika hanya satu tahun maka warga binaan ini kembali bubar karena tidak ada lagi pelatihan

dan monitoring dari pihak kelurahan.

Mengenai jangka waktu program yang hanya satu tahun Dinas Pemberdayaan

(34)

kegiatan kepada warga binaan tersebut tapi secara teknis lebih bertanya kepada warga binaan

pelatihan apa yang mereka inginkan dan kegiatan ini disebut monitoring kegiatan PT-P2WKSS.

Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan maka perlu adanya dana dalam pelaksanaan

program, dana yang diguunkan untuk melaksanakan program ini berasal dari APBD

masing-masing Kota Medan oleh sebab itu program ini diskatakan program terpadu jadi misalnya dari

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat

imengananggrakan 200 juta, Dinas Perindag 200 juta, dan dari SKPD yang lain.

5.1.3 Kecukupan

Hasil yang dicapai belum sepenuhnya menjawab masalah kemiskinan ataupun belum

dapat menyelesaikan masalah 3R yaitu Rawan Ekonomi, Rawan Pendidikan dan Rawan

Kesehatan Di Kelurahan Sempakata karena program ini bersifat memberikan pelatihan kepada

warga binaan belum ada tindak lanjut dari pemerintah yang nyata yang diberikan kepada

masyarakat kecuali masyarakat yang berinisiatif tinggi untuk mengajukan permohonan kepada

SKPD yang memberikan pelatihan untuk membantu misalnya membantu modal untuk berusaha

dan warga binaan yang dibina dan diberi pelatihan belum sepenuhnya mengikuti setiap pelatihan

yang telah diberikan dan belum mampu menangkap peluang yang telah diberikan oleh

pemerintah terlihat dari ada warga binaan yang mengaku bahwa mereka tidak serius dalam

mengikuti pelatihan ini dan beberapa dari mereka hanya mengharapkan uang transportasi ketika

bergabung menjadi warga binaan, oleh karena itu perlu pendataan ulang kepada warga dan

mengidentifikasi masyarakat sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan agar warga binaan

tersebut benar-benar orang-orang yang memang keluarga tidak sejahtera atau keluarga Pra

(35)

Warga binaan sebagai penerima PT-P2WKSS ini terbantu dari segi ekonomi karena

mereka bisa menjahit dan memasak kemudian mereka menjual apa yang telah mereka produksi

sendiri jadi ada usaha rumahan, walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa warga binaan yang lain

tidak dapat memanfaatkan pelatihan ini sebagai peluang untuk meningkatkan ekonomi rumah

tangga mereka.

Sebelum ada program ini anak-anak yang putus sekolah atau bahkan orang tua yang

putus sekolah tidak dapat melanjutkan pendidikan tetapi setelah adanya PT-P2WKSS Dinas

pendidikan memberikan Paket B, dan Paket c kepada warga binaan atau keluarga dari warga

binnan untuk melanjutkan sekolah, dan warga binaan yang kesulitan dalam kesehatan Dinas

Kesehatan memberikan bantuan seperti seperti KB, atau orang yang ingin melahirkan baik

normal ataupun caesar tapi tidak punya jamkesmas dibantu dengan bekerja sama dengan klink.

5.1.4 Pemerataan

Bantuan yang didapat oleh warga binaan dari Program Terpadu Peningkatan Peranan

Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera( PT-P2WKSS) Di Kelurahan Semapakata

Kecamatan Medan Selayang Kota Medan sudah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan dan

telah dijelaskan mengenai skema pelatihan dan SKPD yang memberikan pelatihan baik secara

fisik maupun non fisik dan didampingi oleh TP PKK Kelurahan Sempakata. Begitupula apabila

ada perubahan jadwal pelatihan akan segera disampaikan oleh TP PKK Kelurahan Sempakata

kepada Ketua P2WKSS agar segera menginformasikan kepada seluruh anggota

PT-P2WKSS.

Bantuan yang diberikan kepada warga binaan yang berjumlah 45 orang untuk

pembangunan fisik seperti pengecatan rumah sama rata tetapi untuk bentuk pelatihan yang

(36)

artinya mereka ditanya mereka mau pelatihan apa, ada yang membuat bunga, ada yang menjahit,

ada yang memasak jadi dari 45 orang warga binaan tersebut mereka dibagi menjadi 3 kelompok,

15 orang menjahit, 15 orang untuk membuat bunga, dan 15 orang untuk memasak. Dari segi

manfaat, TP PKK dan PPTK( Penanggungjawab Pelaksana Teknis) telah mengusahakan agar

semua warga binaan tersebut mendapat manfaat yang maksimal dan sama rata. Segala informasi

disampaikan ke seluruh warga binaan tanpa terkecuali namun pemanfaatannya kembali lagi pada

pribadi masing-masing warga binaan tersebut.

Program ini belum menjangkau seluruh keluarga Pra Sejahtera dan keluarga sejahtera

tahap I yang ada di Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan karena

berkaitan dengan pendataan untuk bergabung menjadi warga binaan tidak adanya pemilihan

secara selektif dan tidak ada mengidentifikasi ke setiap keluarga , keluarga yang mana yang

cocok menjadi warga binaan dan pada kenyataannya ada masyarakat yang bergabung menjadi

warga binaan memiliki rumah sendiri bahkan memiliki sepeda motor. Program ini juga tidak

menjangkau seluruh masyarakat yang tidak mampu atau keluarga yang masih mengalami 3R

karena adanya kesepakatan bahwa jumlah yang menjadi warga binaan tersebut hanya 45 orang

sementara data menunjukkan bahwa jumlah keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera tahap

I sekitar 560 KK jadi tidak sesuai dengan kesepakatan jumlah warga binaan tersebut.

Berkaitan juga dengan keluhan masyarakat yang tidak bergabung menjadi warga binaan

pihak kelurahan hanya bisa menampung keluhan dan membuat perencanaan bahwa warga binaan

tersebut akan ditambah jumlahnya karena 45 orang bukan merupakan ketentuan tetapi

kesepakatan jadi tidak menutup kemungkinan akan adanya pertambahan jumlah warga yang

(37)

5.1.5 Responsivitas

Beberapa warga binaan sudah cukup puas dan merasa bantuan dan pelatihan yang

diberikan telah sesuai dengan keinginannya.Namun ada juga yang merasa bantuan dan pelatihan

ini belum cukup dan berharap bantuan ini diperpanjang waktu pelatihannya tidak hanya satu

tahun dan berharap juga dibantu untuk akses pemasarannya agar tercapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Meskipun sudah dijelaskan sejak awal bahwa program ini adalah untuk meningkatan

ekonomi dalam rumah tangga agar dapat memenuhi kebutuhan hidup, tetapi adanya warga

binaan tersebut yang tidak mau peduli dengan program ini hanya mengharapkan uang

transportasi lepas makan, lepas minum. Jadi warga binaan seharusnya membuka pikiran dan

memanfaatkan program ini dengan maksimal agar dapat berfungsi dengan baik.

Pemerintah atau setiap SKPD dan TP PKK beserta walikota sudah sesuai dengan

keinginan dan harapan masyarakat karena petugas yang paling sering berinteraksi dengan

masyarakat yaitu PPTK(Penanggungjawab Pelaksana Teknis) dari Dinas Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat berhubungan dekat dengan

warga binaan dan bersedia mengunjungi secara pribadi apabila warga binaan tersebut mau

berkonsultasi mengenai kesulitan dalam pelatihan atau meminta bantuan berupa modal atau

akses pemasaranTP PKK dan Ketua PT-P2WKSS saling bekerja sama untuk bertanya kepada

warga binaan yang tidak hadir dalam pelatihan dan menyampaikan informasi serta memberi

arahan agar tetap melaksanakan kewajibannya.

Sebagai PPTK dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perindungan Anak, dan

Pemberdayaan Masyarakat juga selalu memberikan motivasi kepada warga binaan agar

(38)

hal yang sangat baik untuk ditekuni dan diikuti, jadi masyarakat harus mengerahkan segenap

tenaga untuk berpikir dan menemukan ide-ide yang baru dan mengembangkan setiap pelatihan

yang telah diberikan dan tidak menutup kemungkinan akan menjadi pengusaha yang sukses

setelah dibina,karena pada kenyatannya ada yang sukses menjadi pengusaha tape dan sudah

ekspor ke batam karena dulunya dibina di warga binaan. Ini adalah bagian dari pendampingan

yang dilakukan karena pemerintah tidak tanggung-tanggung akan berikan bantuan apapun jika

warga binaan itu berhasil misalnya mereka menggeluti bagian menjahit dan akhirnya membuka

kios, dan terima order maka pemerintah akan bantu untuk modalnya tetapi dilakukan pendataan

apakah memang benar-benar untuk mengembangkannya.

5.1.6 Ketepatan

Hasil yang telah dicapai dari program dalam memberikan manfaat kepada masyarakat

yaitu adanya peningkatan ekonomi, warga binaan telah membuka usaha rumahan, peningkatan

kesehatan dengan pemberian bantuan KB, sunat, dan proses persalinan dan kesempatan untuk

kembali melanjutkan pendidikan bagi warga binaan yang putus sekolah atau keluarga dari warga

binaan, beserta adanya pembangunan secara fisik seperti renovasi rumah yang sudah tidak layak

pakai. Secara positif dengan adanya program ini memberikan manfaat yang sangat besar sekali bagi

warga binaan yang memaksimalkan program ini seperti salah satu warga binaan sebelum ada

program ini kerjanya hanya kerja-kerja yang tidak jelas kadang ke ladang, upah-upahan , saat ini

sudah sibuk buat-buat kue, jualan jadi udah jarang kerja-kerja ke ladang. Selain itu di setiap

pelatihan selalu hadir Bapak Lurah Sempakata untuk bertanya kepada warga binaan mengenai

kesulitan atau ada hal lain yang perlu disampaikan jadi warga binaan leluasa untuk

(39)

Program ini membuat warga binaan lebih menyadari pentingnya pendidikan dan

kesehatan, wawasan menjadi lebih luas karena mereka dididik dan diberi pelatihan, mudah

bergaul karena banyak kenalan yang pada awalnya mereka tidak saling kenal dengan lingkungan

lain tapi dengan PT-P2WKSS ini mereka bisa bisa berbagi pengalaman, saling menolong dalam

pengembangan usaha atau berbagi ide untuk kelanjutan pelatihan tersebut dan saat ini mereka

telah membuat adanya arisan PT-P2WKSS yang diadakan selama seminggu sekali. Lewat

program ini, warga binaan mendapat pengalaman dan kesempatan untuk bertemu dengan

pejabat-pejabat negara karena warga binaan diundang untuk sosialisasi program tersebut dan

yang memberikan itu adalah setiap dinas-dinas yang berbeda dan adanya monitoring dari pihak

walikota. Masyarakat yang ekonomi rendah biasanya memiliki rasa minder terhadap kalangan

yang lebih tinggi seperti dokter.Namun dengan adanya PT-P2WKSS ini rasa minder mereka

berkurang karena terbiasa berinteraksi dengan pemerintah sehingga merasa akrab dan dirangkul

oleh orang-orang dengan status yang lebih tinggi dari mereka.

Pemberian bantuan jelas memberi manfaat bagi warga binaan sebagai penerima tapi perlu

lebih difokuskan pada pemilihan warga binaan supaya lebih selektif agar tercapai manfaat yang

sudah seharusnya dan program tersebut tepat sasaran, untuk lebih jauh, program ini belum

sepenuhnya memberi manfaat bagi pengentasan kemiskinan secara total karena berdasarkan

penelitian dan wawancara yang telah dilakukan tidak semua warga binaan tersebut adanya

(40)

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka dapat

ditarik kesimpulan mengenai evaluasi pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Peranan

Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera (PT-P2WKSS) di Kelurahan Sempakata

Kecamatan Medan Selayang Kota Medan. Kesimpulan-kesimpulan yang dimaksud meliputi:

1. Efektivitas

Prosedur pemberian bantuan dan pelatihan Program Terpadu Peningkatan Peranan

Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera(PT-P2WKSS) sudah tercantum dan dalam

pelaksanaannya sudah disosialisasikan kepada warga binaan.Dalam melaksanakan tugasnya TP

PKK Kelurahan Sempakata dan PPTK (Penanggungjawab Pelaksana Teknis) selalu

mendampingi dalam pelaksanaan pelatihan yang diberikan oleh setiap SKPD yang terkait.

Sejauh ini tidak ada masalah yang mengganggu pelaksanaan program. Meskipun begitu,

pelaksanaan program belum sepenuhnya sesuai dengan tujuan awal ditetapkannya Program

Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera (PT-P2WKSS) karena ada

kendala seperti masalah mental sumber daya manusia yang menerima program tersebut kurang

memiliki kemauan untuk belajar dan memanfaatkan program tersebut sebagai peluang untuk

meningkatkan kehidupan baik dari aspek ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, jadi program ini

belum 100% mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebagai pengentasan kemiskinan dan wanita

sebagai penggerak utamanya. Sudah ada prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang baku namun

(41)

2. `Efisiensi

Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan

Sejahtera(PT-P2WKSS) dan adanya bantuan secara fisik dan non fisik serta pelatihan dari setiap

SKPD yang terkait selama satu tahun dalam rangka pengentasan kemiskinan dan menyelesaikan

3R tidak tercapai dalam setahun karena setiap SKPD hanya memberikan pelatihan. Dana yang

digunakan untuk melaksanakan program ini berasal dari APBD masing-masing Kota Medan oleh

sebab itu program ini dikatakan program terpadu karena setiap SKPD yang akan memberikan

pelatihan dan bantuan yang menganggarkan dananya.

3. Kecukupan

Hasil yang dicapai belum sepenuhnya menjawab masalah kemiskinan ataupun belum

dapat menyelesaikan masalah 3R yaitu Rawan Ekonomi, Rawan Pendidikan dan Rawan

Kesehatan Di Kelurahan Sempakatakarena program ini bersifat memberikan pelatihan kepada

warga binaan belum ada tindak lanjut dari pemerintah yang nyata yang diberikan kepada

masyarakat kecuali masyarakat yang berinisiatif tinggi untuk mengajukan permohonan kepada

SKPD yang memberikan pelatihan misalnya dalam bentuk permohonan modal usaha. Anak-anak

yang putus sekolah atau bahkan orang tua yang putus sekolah jadi terbantu adanya PT-P2WKSS

Dinas pendidikan memberikan Paket B, dan Paket c kepada warga binaan atau keluarga dari

warga binnan untuk melanjutkan sekolah, dan warga binaan yang kesulitan dalam kesehatan

Dinas Kesehatan memberikan bantuan seperti seperti KB, atau orang yang ingin melahirkan baik

normal ataupun caesar tapi tidak punya jamkesmas dibantu dengan bekerja sama dengan klink,

dan setiap warga binaan mendapatkan renovasi rumah yang tidak layak dipakai lagin dari Dinas

Perumahan dan Permukiman Kota Medan.

(42)

Bantuan dan pelatihan yang didapat oleh warga binaan dari Program Terpadu

Peningkatan Pernanan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera (PT-P2WKSS) Di

Keluarahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan sudah sesuai dengan peraturan

yang ditetapkan dan dari awalpun warga binaan telah dijelaskan mengenai bantuan dan setiap

pelatihan yang akan diberikan oleh setiap SKPD. Bantuan yang diberikan sama rata untuk setiap

warga binaan, tetapi untuk pelatihan tidak sama rata tetapi semua mendapatkan pelatihan karena

ada pelatihan yang diberikan oleh SKPD disesuaikan dengan minat dan kemampuan setiap warga

binaan, jadi mereka bebas untuk memilih. Dari segi manfaat, pihak kelurahan dan Dinas

Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat telah

mengusahakan agar semua warga binaan PT-P2WKSS mendapat manfaat yang maksimal dan

sama rata. Segala informasi disampaikan ke seluruh warga binaan tanpa terkecuali namun

pemanfaatannya kembali kepada setiap pribadi warga binaan.

Program ini belum menjangkau seluruh keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera

tahap I yang ada Di Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan karena

berkaitan dengan adanya kesepakatan bahwa warga binaan itu hanya 45 orang dan tidak adanya

pendataan yang jelas kepada setiap warga sementara berdasarkan data yang ada di Kelurahan

Sempakata bahwa keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera tahap I sekitar 561. Keluhan

masyarakat yang tidak bergabung menjadi warga binaan hanya dat ditampung dan menurut pihak

kelurahan akan ditambah yang akan menjadi anggota warga binaan.

5. Responsivitas

Tidak semua warga binaan merasa puas dengan adanya program ini karena tidak ada

(43)

binaan merasa kesulitan untuk akses pemasaran hasil produksi mereka misalnya seperti

pemasaran bunga, tas dari resleting.

Pemerintah atau setiap SKPD dan TP PKK beserta walikota sudah sesuai dengan

keinginan dan harapan masyarakat karena petugas yang paling sering berinteraksi dengan

masyarakat yaitu PPTK(Penanggungjawab Pelaksana Teknis) dari Dinas Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat berhubungan dekat dengan

warga binaan dan bersedia mengunjungi secara pribadi apabila warga binaan tersebut mau

berkonsultasi mengenai kesulitan dalam pelatihan atau meminta bantuan berupa modal atau

akses pemasaranTP PKK dan Ketua PT-P2WKSS saling bekerja sama untuk bertanya kepada

warga binaan yang tidak hadir dalam pelatihan dan menyampaikan informasi serta memberi

arahan agar tetap melaksanakan kewajibannya.

6. Ketepatan

Hasil yang telah dicapai dari program dalam memberikan manfaat kepada masyarakat

yaitu adanya peningkatan ekonomi, warga binaan telah membuka usaha rumahan, peningkatan

kesehatan dengan pemberian bantuan KB, sunat, dan proses persalinan dan kesempatan untuk

kembali melanjutkan pendidikan bagi warga binaan yang putus sekolah atau keluarga dari warga

binaan, beserta adanya pembangunan secara fisik seperti renovasi rumah yang sudah tidak layak

pakai.

Program ini membuat warga binaan lebih menyadari pentingnya pendidikan dan

kesehatan, wawasan menjadi lebih luas karena mereka dididik dan diberi pelatihan, mudah

bergaul karena banyak kenalan yang pada awalnya mereka tidak saling kenal dengan lingkungan

(44)

pengembangan usaha atau berbagi ide untuk kelanjutan pelatihan tersebut dan saat ini mereka

telah membuat adanya arisan PT-P2WKSS yang diadakan seminggu sekali.

6.2 Saran

Berdasarkan analisis data dan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dikemukakan,

maka dapat diberikan saran-saran yang nantinya diharapkan dapat memperbaiki atau

menyempurnakan pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga

Sehat Dan Sejahtera (PT-P2WKSS) (PKH) Di Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan

Selayang Kota Medan. Saran-saran yang dimaksud meliputi:

1. Program ini masih perlu diperluas sehingga mampu mencakup sebagian besar keluarga

yang masih mengalami 3R(Rawan Ekonomi, Rawan Pendidikan dan Rawan Kesehatan) Di

Keluarhan Sempakata. Metode pendataan dan prioritas harus lebih tepat lagi sehingga

dalam pemilihan masyarakat sebagai warga binaan PT-P2WKSS sesuai dengan kriteria

yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadinya kecemburuan sosial di dalam masyarakat

dan masyarakat merasa puas dengan program yang diberikan oleh pemerintah.

2. Pendamping dari pihak kelurahan yaitu TP PKK Kelurahan Sempakata agar semakin

mengawal pemanfaatan program ini agar setiap warga binaan mendapatkan maanfaat yang

tepat dari program ini.

3. Program ini sebaiknya tidak hanya dilaksanakan selama satu tahun karena tidak akan

mencapai tujuan yang telah ditetapkan perlu adanya kegiatan lanjutan untuk melihat

perkembangan dari setiap pelatihan yang telah diberikan dan pentingnya ada bantuan

lanjutan seperti bantuan modal dan bantuan untuk akses pemasaran seperti akses pemasaran

bunga, makanan dan yang lain agar ilmu yang mereka dapatkan tidak berhenti begitu saja

Gambar

Tabel 3.1 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Tabel 3.3 Komposisi Penduduk Menurut Agama
Tabel 3.5 Kondisi Prasarana Pendidikan
Tabel 3.7 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Hasil Evaluasi Ke-2 terhadap Dokumen Penawaran dan Evaluasi Ke-2 terhadap persyaratan kualifikasi yang telah saudara sampaikan untuk Pekerjaan

Rasionalisasi yang umum dilakukan oleh pria dengan mencari pasangan lebih muda adalah karena pihak wanita tidak lagi tertarik pada seks setelah menopause, hal ini semakin diperparah

Pada sub bab berikutnya akan ditampilkan data-data output yang terjadi selama program aplikasi simulasi berjalan dan juga waktu tempuh elevator secara bertahap dengan

Berdasarkan hasil pengujian aktivitas sediaan serum ekstrak kopi hijau (Coffea canephora var. Robusta) dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak kopi hijau

Dan pada ciprofloksasin selain terlihat perbedaan yang nyata pada semuanya juga menunjukan aktivitas yang paling besar.Untuk kontrol positif pada bakteri S aureus

( inherent) dan menjadi bagian dari suatu zat, sistem, kondisi, atau peralatan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa bahaya adalah sumber terjadinya kecelakaan. atau insiden baik

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan didapatkan kesimpulan bahwa, peranan kodeki dalam menyelesaikan kasus malpraktek diwujudkan melalui sidang lembaga penegak

Function euler2a computes an ODE solution by the fixed step modified Euler method for a series of points along the solution by repeatedly calling function sseuler for a single