• Tidak ada hasil yang ditemukan

B1J009160 5.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B1J009160 5."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

II.

MATERI DAN METODE PENELITIAN

1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1. Materi Penelitian

1.1.1. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan meliputi daun pohon sengon sebagai sampel yang terdapat di daerah Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Alkohol 70%, HCl 0,7%, pereaksi Cu, pereaksi Nelson, pereaksi karbohidrat, phenol merah, aquades.

1.1.2. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabung reaksi, pipet kaca berskala, labu ukur, oven, spektofotometer dengan panjang gelombang 500 µm, silet, gunting daun, plastik bening, timbangan analitik, soil tester, hygrometer, alat tulis dan alat dokumentasi.

1.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di hutan rakyat berbasis pohon sengon yang berada di wilayah Desa Kutasari dan Desa Pamijen, kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Analisis massa karbohidrat sebagai dasar penentuan daya serap karbon dioksida daundilakukan di Laboratorium Kimia Organik Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknik Universitas Jenderal Soedirman.

(2)

2. Metode Penelitian

2.1. Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Strata yang digunakan adalah umur tegakan sengon. Umur tegakan sengon dikelompokkan kedalam 5 kelompok umur sebagai berikut:

1. Umur tegakan≤ 1 tahun,

2. Umur tegakan > 1 sampai 2 tahun, 3. Umur tegakan > 2 sampai 3 tahun, 4. Umur tegakan > 3 sampai 4 tahun, dan 5. Umur tegakan > 4 sampai 5 tahun

Pada setiap kelompok umur tegakan tersebut ditentukan sebanyak 5 pohon secara acak sebagai ulangan untuk pengambilan sampel daun. Pengambilan sampel daun sengon dilakukan sebanyak dua tahap sebagai perbandingan. Pengambilan sampel tahap pertama adalah menjelang proses fotosintesis antara pukul 03.00 sampai 04.00 WIB, sedangkan pengambilan sampel tahap kedua adalah ketika proses fotosintesis optimal berlangsung yaitu pada pukul 10.00 sampai 11.00 WIB. Jumlah karbon yang dianalisis selanjutnya adalah selisih antara data yang diperoleh dari sampel yang diambil pada tahap kedua dan tahap pertama.

2.2. Variabel Penelitian

(3)

2.3. Cara Kerja

2.3.1. Pengambilan Sampel Daun (Purwaningsih, 2007) a. Penentuan pohon yang diambil daunnya

Pohon sengon yang berada pada setiap sampling plot yang telah ditentukan secara acak kemudian diambil daunnya sebanyak 30 g pada pukul 03.00 - 04.00 dan pukul 10.00 - 11.00 WIB. Sampel daun dimasukkan ke dalam plastik yang berisi alkohol 70% sampai terendam.Perendaman dengan alkohol ini bertujuan untuk menghentikan laju metabolisme daun.

b. Estimasi Penentuan Jumlah Daun Perpohon

Daya serap pohon terhadap karbon dioksida per individu pohon diantaranya dipengaruhi oleh jumlah daun.Oleh karena itu diperlukan penentuan jumlah daun per pohon. Langkah-langkah untuk menghitung jumlah daun per pohon mengikuti teknik penghitungan dari Sinambela (2006) sebagai berikut:

1) jumlah cabang yang terdapat pada pohon dihitung lalu dikelompokkan berdasarkan ukurannya.

2) dari masing-masing kelompok cabang tersebut dipilih salah satu cabang untuk dihitung daunnya.

3) jumlah daun pada cabang terpilih dikalikan jumlah cabang yang terdapat pada tiap kelompoknya.

4) jumlah daun pada tiap kelompok cabang digabungkan, sehingga didapatkan jumlah daun per individu pohon.

c. Pengukuran Massa Karbohidrat

(4)

1. Sampel daun 30 g ditimbang dan dihancurkan dengan cara menggerus menggunakan mortar pada cawan porselin sampai halus. Sampel daun yang halus dikeringkan dalam oven pada suhu ± 105°C selama 48 jam untuk mendapatkan bobot kering mutlak.

2. 200 mg sampel daun yang sudah kering ditimbang dan ditambahkan dengan 20 ml HCl 0,7 N.

3. Sampel daun tersebut kemudian dimasukkan ke dalam penangas air agar terjadi hidrolisis selama 2,5 jam, lalu disaring dalam labu ukur 100 ml..

4. Larutan ditetesi phenol merah, kemudian dinetralkan dengan NaOH 1N dengan cara titrasi hingga terjadi perubahan larutan dari berwarna biru menjadiwarna merah muda.

5. Larutan diendapkan proteinnya agar gugusan CHO yang terjadi benar-benar karbohidrat. Pengendapan protein ini dilakukan dengan cara larutan ditambah5 ml ZnSO4 5% dan 5 ml Ba(OH)2 0,3 N.

6. Larutan akuades ditambahkan sampai tanda tera 100 ml.

7. Larutan disaring kembali dan diambil larutan yang sudah jernih (super natan). 8. Pipet 1 ml larutan yang sudah jernih (super natan) dalam tabung kimia. 9. Deret standar karbohidrat 0, 5, 10, 15, 20, 25 ml dibuat.

10. Pereaksi Cu ditambahkan sebanyak 2 ml lalu dipanaskan dalam penangas air selama 10 menit lalu didinginkan.

11. Pereaksi Nelson ditambahkan dengan 20 ml H2O sampai tanda tera padamasing-masing deret standar lalu dikocok dan biarkan selama 20 menit. 12. Larutan diukur dengan spektrofotometer pada panjanggelombang 500 μ m. 13. Persentase karbohidrat dihitung menggunakan rumus:

Persentase KH =

(5)

A: Absorbsi karbohidrat contoh

14. Massa karbohidrat dihitung dari persentase yang telah ditemukan.

……… 2

Massa karbohidrat (setara glukosa) yang diperoleh dari metode karbohidrat dikonversikan ke massa karbon dioksida dari perbandingan mol setelah disetarakan koefisien reaksinya berdasarkan persamaan reaksi fotosintesis:

6CO2+ 6H2O→ C6H12O6+ 6O2

15. Dari persamaan reaksi tersebut dapat dilihat 1(satu) mol glukosa (C6H12O6) setara dengan 6 (enam) mol karbon dioksida (CO2). Cara perhitungannya

Luas daun diukur dengan menggunakan metode gravimetri (Sitompul dan Guritno, 1995) sebagai berikut:

1. Ambil daun untuk dihitung luas daunnya.

2. Mengukur luas kertas yang dijadikan sebagai cetakan daun yaitu dengan rumus panjang x lebar sehingga diperoleh nilai luas kertas (LK).

3. Menimbang kertas yang dijadikan sebagai cetakan daun sehingga diperoleh bobot kertas (Wt).

1.Mol C6H12O6 = Massa C6H12O6: Mr C6H12O6

2.Massa CO2 = 6 Mol C6H12O6x Mr CO2

(6)

4. Membuat pola daun yang dijadikan sebagai sampel diatas kertas cetakan yang telah diketahui luas dan bobotnya, setelah itu pola daun kertas yg telah digunting ditimbang sehingga diperoleh bobot kertas replika daun (Wt).

=

……… 4

Keterangan: LD = luas daun

Wr = berat kertas replika daun Wt = berat total kertas LK = luas total kertas

e. Perhitungan Daya Serap Karbon dioksida

Daya serap karbon dioksida pohon sengon akan dihitung berdasarkan metode yang digunakan oleh Purwaningsih (2007) dan Sinambela, (2006). Untuk mengetahui besarnya daya serap karbon dioksida tanaman sengon, maka data yang dihasilkan dari uji Laboratorium dimasukkan kedalam persamaan sebagai berikut:

( ) =

( 30 )

Penentuan daya serap karbon dioksida per luas daun per jam dihitung dengan menggunakan rumus:

=

…………... 5

Keterangan:

Dt = daya serap bersih karbon dioksida per luas daun per jam D = daya serapan karbon dioksida per luas sampel daun

t = selisih waktu pengambilan sampel yaitu pukul 04.00 dan pukul 11.00

Penentuan Karbon dioksida yang diserap bersih per Helai Daun (Dl) per jam dihitung menggunakan rumus:

= ………… 6

Keterangan:

Dl = Daya serap per helai daun

(7)

Penentuan karbon dioksida yang di serap bersih per pohon per jam dihitung menggunakan rumus:

= ………… 7

Keterangan:

Dn = Daya serap bersih CO2per pohon per jam Σd = Jumlah daun tiap pohon.

Dl = Daya serap per helai daun

Penentuan Karbon dioksida yang diserap bersih per hektar lahan (Dh) di hitung menggunakan rumus:

= / ………… 8

Keterangan :

Dh = Daya serap bersih CO2per hektar lahan per jam

Dn = Daya serap bersih CO2per pohon per jam

K = Kerapatan pohon per Ha lahan (10000 : jarak tanam)

Penentuan karbon dioksida yang diserap bersih per hektar per tahun dihitung menggunakan rumus:

= [( ) + ( (12,07 ) 0,46)] 365……….. 9

Keterangan :

Dy = Daya serap CO2per hektar

Dn= Daya serap per pohon per jam

A = nilai rata-rata lama penyinaran maksimum per hari, (12,07 jam/hari), (Sitompul danGuritno).

t = nilai rata-rata lama penyinaran aktual per hari ( 4,05 jam/hari)

0,46 = perbandingan antara rata-rata per hari laju fotosintesis pada hari mendung dengan hari cerah ( Sitompul dan Guritno, 1995)

365 = jumlah hari dalam satu tahun

3. Metode Analisis 3.1. Analisis Varian (ANOVA)

(8)

dihasilkan dalam penelitian ini diatas 20 %, maka uji lanjut yang digunakan adalah uji Duncan (Hanafiah, 2003).

3.2. Analisis Korelasi dan Regresi

Analisis korelasi digunakan untuk menguji hubungan antara umur tegakan hutan rakyat sengon dengan daya serap karbon dioksida, sedangkan analisis regresi digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara umur tegakan sengon dan kemampuan tegakan sengon dalam menyerap karbon dioksida. Analisis terssebutmenggunakan persamaan umum sebagai berikut :

y = a + bX

Keterangan :

y = Daya serap karbon dioksida a = Konstanta

Referensi

Dokumen terkait

Modal ekonomi Saguer mencakup alat-alat produksi (pisau, bambu, tanki, rumah produksi dan tenaga pembuat saguer), materi (pendapatan dari hasil penjualan saguer)

Adapun yang dimaksud dengan probabilitas adalah kemungkinan yang dapat terjadi dalam.. suatu peristiwa tertentu (the chance of particular

Pemekaran desa Anakalang, yang menjadi (salah satunya adalah) desa Dewa Jara, menarik untuk diteliti lebih lanjut, guna melihat perkembangan pembangunan

Sehingga pada tahun-tahun kedepannya pemerintah daerah dan pemerintah desa adalah meningkatkan pelayanan dalam ketiga bidang tersebut sehingga dapat dirasakan secara merata oleh

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAER UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 Desember 2015 da-.

Dapat terlihat bahwasanya pembangunan Matos (Malang Town Square) yang secara legal formal menyalahi aturan, karena memang wilayah tersebut seharusnya adalah kawasan pendidikan yang