• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penyimpanan terhadap Viabilitas dan Aktivitas Antibakteri Bakteriosin dari Bakteri Asam Laktat (BAL) pada Sediaan Probiotik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penyimpanan terhadap Viabilitas dan Aktivitas Antibakteri Bakteriosin dari Bakteri Asam Laktat (BAL) pada Sediaan Probiotik"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1 Komposisi sediaan probiotik mengandung BAL

Sampel Komposisi Tanggal

kadaluarsa A Tiap sachet mengandung campuran BAL:

L. acidophilus 4,7 x 107 CFU /g, B. longum 1,3 x 107 CFU/g, Streptococcus thermophilus, serbuk krim nabati, dekstrosa, konsentrat susu mineral, vitamin C, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, niasin dan seng oksida.

Februari 2018

B Tiap tablet kunyah dengan viable cell 1,0 x 109 CFU (setara 9,00 log CFU/tab) mengandung:

L. plantarum 8,55 mg, Streptococcus thermophilus

8,55 mg, Bifidobacterium bifidum 2,55 mg,

Fructooligosaccharide 480 mg. Zat tambahan yang digunakan yaitu isomalt, xylitol, susu, vanila.

Februari 2018

C Tiap tablet kunyah mengandung L. reuteri (L. reuteri

DSM 17938) 108 CFU (setara 8,00 log CFU/tab).

November 2017 D Tiap tablet mengandung > 50 juta L. sporogenes

(setara 7,70 log CFU/tab).

Agustus 2018

Sampel A: BPOM RI ML 660618001081 Sampel B: POM SI 154505511

(2)

Lampiran 2 Perhitungan sampel

Untuk memperoleh banyaknya sampel yang dipakai digunakan rumus Slovin (Martadiputra, 2016), yaitu:

Keterangan : n (sampel minimal), N (populasi), α (taraf signifikansi = 0,05). Sehingga diperoleh pengambilan masing-masing sampel:

A (Lacto B) = 4 sachet/percobaan, dari total 36 sachet. B (Rillus) = 3 tablet/percobaan, dari total 27 tablet. C (Interlac) = 3 tablet/percobaan, dari total 27 tablet. D (Lacbon) = 5 tablet/percobaan, dari total 45 tablet.

Berat sampel yang ditimbang dapat dilihat pada tabel berikut: Hari ke- Berat total sampel ditimbang pada suhu 4oC (g)

A (4 sach) B (3 tab) C (3 tab) D (5 tab)

(3)

Lampiran 3 Diagram uji viabilitas dan identifikasi BAL a. Diagram uji viabilitas BAL

b. Diagram identifikasi BAL 1 g serbuk sampel

dilarutkan homogen dalam 9 mL NaCl 0,9% (pengenceran 10-1)

Larutan sampel

dipipet 1 mL larutan dimasukkan dalam cawan petri steril

Cawan 30-300 koloni

diamati dan dihitung ALT koloni BAL yang tumbuh pada media MRSA menggunakan colony counter

Koloni pada MRSA (CFU/g)

dibuat pengenceran bertingkat hingga pengenceran 10-10

dituang 15 ml media MRSA dihomogenkan diinkubasi pada suhu 37oC selama 48 jam

Koloni pada MRSA

diamati morfologi koloni meliputi: bentuk, tepian, warna, permukaan, elevasi dan ukuran

diidentifikasi BAL: - pewarnaan Gram - uji katalase Koloni BAL

(4)

Lampiran 4 Diagram uji aktivitas antibakteri BAL hasil uji viabilitas Koloni pada MRSA hasil uji viabilitas

- diinokulasi 1 ose koloni BAL dalam 20 mL MRSB - diinkubasi 37oC, 72 jam

Inokulum

disentrifugasi pada kecepatan 10.000 rpm, suhu 4oC, selama 20 menit

Supernatan

dinetralkan menjadi pH 7,0 dengan NaOH 1N dan disaring menggunakan penyaring mikro 0,22 µm

Bakteriosin

- Diuji 20 µL masing-masing inokulum, supernatan dan bakteriosin terhadap S. aureus dan E. coli

- Kontrol (+): Tetrasiklin HCl 30 µg, kontrol (-): Akuades

(5)

Lampiran 5 Diagram penentuan waktu inkubasi optimum BAL Peremajaan BAL

diinokulasikan secara aseptis ke dalam 10 mL media MRSB diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam

kultur

- dipindahkan ke dalam media MRSB segar

- disamakan kekeruhannya menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 600 ŋm, absorbansi 1 (~ 109 CFU/mL) - digunakan media MRSB sebagai blanko

Inokulum

- diinokulasi 2 mL inokulum ke dalam 100 mL media MRSB - diinkubasi pada suhu 37oC selama 120 jam

Inokulum aktif

- diencerkan 1 mL dengan 9 mL NaCl 0,9 % (pengenceran 10-1) - dibuat pengenceran bertingkat hingga pengenceran 10-15

- dipipet 1 mL dari masing-masing serial pengenceran dimasukkan ke dalam cawan petri steril

- ditambahkan 15 mL media MRSA dihomogenkan - diinkubasi terbalik pada suhu 37oC selama 48 jam

ALT koloni (CFU/mL)

(6)

Lampiran 6 Diagram produksi bakteriosin dari BAL Koloni BAL hasil isolasi dan identifikasi

1 ose koloni BAL dalam 10 mL MRSB, inkubasi 37oC, 24 jam

Kultur BAL

1 mL kultur BAL dalam 20 mL MRSB, inkubasi 37oC, 72 jam

Inokulum BAL

Sentrifugasi inokulum 10.000 rpm, 4oC, 20 menit

Supernatan BAL

- Supernatan dinetralkan menjadi pH 7,0 dengan NaOH 1N - Supenatan netral disaring dengan penyaring mikro 0,22 µm

Bakteriosin dari BAL

- 20 µL bakteriosin uji terhadap S. aureus dan E. coli

- Kontrol (+): Tetrasiklin HCl 30 µg, kontrol (-): Akuades

(7)

Lampiran 7 Diagram kerja

1 g sampel probiotik mengandung BAL

Pengenceran bertingkat dengan 9 mL NaCl 0,9%

1 mL larutan dalam 15 mL MRSA, inkubasi 37oC, 48 jam ALT BAL 30-300 koloni

- 1 ose dalam 20 mL MRSB, inkubasi 37oC, 72 jam (inokulum) - 20 µL inokulum uji terhadap S. aureus dan E. coli

- inokulum disentrifugasi 10.000 rpm, 4oC, 20 menit (supernatan) - 20 µL supernatan uji terhadap S. aureus dan E. coli

- supernatan dinetralkan pH 7,0 dengan NaOH 1N dan disaring menggunakan penyaring mikro 0,22 µm (bakteriosin)

- 20 µL bakteriosin uji terhadap S. aureus dan E. coli Pengamatan bentuk, tepian, warna, permukaan, elevasi, ukuran Isolat BAL

- Uji pewarnaan Gram - Uji katalase

Jenis BAL

Penentuan waktu inkubasi optimum

Penentuan waktu optimum aktivitas antibakteri bakteriosin Produksi antibakteri bakteriosin :

- 1 ose dalam 10 mL MRSB, inkubasi 37oC, 24 jam - 1 mL kultur dalam 20 mL MRSB, inkubasi 37oC, 72 jam - inokulum disentrifugasi10.000 rpm, 4oC, 20 menit

- supernatan dinetralkan pH 7,0 dengan NaOH 1N dan disaring menggunakan penyaring mikro 0,22 µm

-

Bakteriosin dari BAL

- 20 µL bakteriosin uji terhadap S. aureus dan E. coli

- Kontrol (+): Tetrasiklin HCl 30 µg, kontrol (-): Akuades Aktivitas antibakteri bakteriosin dari BAL

(8)

Lampiran 8 Perhitungan ALT BAL

a. BAL dari sampel A (Lacto B): mengandung L. acidophilus

b. BAL dari sampel B (Rillus): mengandung L. plantarum

c. BAL dari C (Interlac): mengandung L. reuteri

d. BAL dari D (Lacbon): mengandung L. sporogenes

Keterangan: a (Jumlah koloni BAL); b (BAL pada suhu 4oC menggunakan colony counter); c (BAL pada suhu 28oC menggunakan colony counter).

a b

b a

b

a b

a

c

c

c

(9)

Lampiran 9 Data pengenceran sampel

a. Data pengenceran sampel pada suhu penyimpanan 4oC (CFU/g)

Sampel A B C D

b. Data pengenceran sampel pada suhu penyimpanan 28oC (CFU/g).

(10)

Rata-rata 169 83 208 150 134 30 120 35 Keterangan : A (Lacto B); B (Rillus); C (Interlac); D (Lacbon).

Lampiran 10 Pengaruh penyimpanan terhadap viabilitas BAL a. Viabilitas BAL (CFU/g)

Rata-rata/g (n=3)

Hari ke- A (107) B (108) C (108) D (108) 4oC 28oC 4oC 28oC 4oC 28oC 4oC 28oC 0 5,04 5,04 8,16 8,16 3,95 3,95 2,59 2,59 7 5,04 5,01 8,16 8,16 3,95 3,98 2,41 2,41 14 5,04 4,96 8,15 8,16 3,95 3,73 2,42 2,41 21 5,05 4,55 8,17 8,16 3,93 3,2 2,42 2,4 28 5,04 4,73 8,16 8,52 3,95 2,16 2,36 2,37 b. Viabilitas BAL (CFU/sediaan)

Rata-rata/sediaan (n=3)

Hari ke- A (107) B (109) C (108) D (107) 4oC 28oC 4oC 28oC 4oC 28oC 4oC 28oC 0 5,04 5,04 1,22 1,22 1,98 1,98 6,48 6,48 7 5,04 5,01 1,22 1,22 1,98 1,99 6,03 6,03 14 5,04 4,96 1,22 1,22 1,98 1,87 6,05 6,03 21 5,05 4,55 1,23 1,22 1,97 1,60 6,05 6,00 28 5,04 4,73 1,22 1,28 1,98 1,08 5,90 5,93 c. Pengaruh penyimpanan pada suhu 4oC terhadap viabilitas BAL (log CFU/g)

Hari ke- Rata-rata ± SD (n=3)

A (log107) B (log108) C (log108) D (log 108)

0 7,70±0,1 8,91±0,1 8,60±0,0 8,37±0,1

7 7,70±0,1 8,91±0,1 8,60±01 8,37±0,1

14 7,71±0,1 8,91±0,0 8,60±0,1 8,38±0,0

21 7,68±0,1 8,91±0,0 8,60±0,1 8,37±0,2

28 7,70±0,1 8,91±0,0 8,60±0,0 8,36±0,1

d. Pengaruh penyimpanan pada suhu 28oC terhadap viabilitas BAL (log CFU/g)

Hari ke- Rata-rata ± SD (n=3)

A (log107) B (log108) C (log108) D (log 108)

0 7,70±0,1 8,91±0,1 8,60±0,0 8,37±0,1

7 7,70±0,1 8,91±0,0 8,60±0,0 8,37±0,1

14 7,70±0,1 8,91±0,0 8,57±0,0 8,38±0,0

21 7,69±0,1 8,91±0,0 8,50±0,1 8,38±0,1

(11)

Keterangan : A (Lacto B): mengandung BAL 6,0 x 107 CFU/sediaan; B (Rillus): mengandung BAL 1,0 x 109 CFU/sediaan; C (Interlac): mengandung BAL 1,0 x 108 CFU/sediaan; D (Lacbon): mengandung BAL 5,0 x 107 CFU/sediaan; (*) berbeda secara signifikan.

Lampiran 11 SPSS pengaruh penyimpanan terhadap viabilitas BAL (log CFU/g)

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

A4oC Between Groups .001 4 .000 .045 .995

Within Groups .066 10 .007

Total .067 14

A28oC Between Groups .001 4 .000 .054 .994

Within Groups .070 10 .007

Total .071 14

B4oC Between Groups .000 4 .000 .000 1.000

Within Groups .023 10 .002

Total .023 14

B28oC Between Groups .001 4 .000 .070 .990

Within Groups .023 10 .002

Total .023 14

C4oC Between Groups .000 4 .000 .006 1.000

Within Groups .030 10 .003

Total .030 14

C28oC Between Groups .156 4 .039 9.424 .002

Within Groups .041 10 .004

Total .198 14

D4oC Between Groups .001 4 .000 .015 1.000

Within Groups .142 10 .014

Total .142 14

D28oC Between Groups .000 4 .000 .009 1.000

Within Groups .095 10 .009

Total .095 14

C28oC

Tukey HSD

Penyimpanan N

Subset for alpha = 0.05

1 2

hari ke-28 3 8.3267

hari ke-21 3 8.5033

hari ke-14 3 8.5667

hari ke-0 3 8.5967

hari ke-7 3 8.6000

Sig. 1.000 .405

(12)

Keterangan : A (Lacto B); B (Rillus); C (Interlac); D (Lacbon).

Lampiran 12 SPSS pengaruh penyimpanan terhadap viabilitas BAL (log CFU/sediaan)

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

A4oC Between Groups .001 4 .000 .045 .995

Within Groups .066 10 .007

Total .067 14

A28oC Between Groups .001 4 .000 .054 .994

Within Groups .070 10 .007

Total .071 14

B4oC Between Groups .000 4 .000 .010 1.000

Within Groups .023 10 .002

Total .023 14

B28oC Between Groups .001 4 .000 .114 .975

Within Groups .022 10 .002

Total .023 14

C4oC Between Groups .000 4 .000 .006 1.000

Within Groups .030 10 .003

Total .030 14

C28oC Between Groups .155 4 .039 9.136 .002

Within Groups .042 10 .004

Total .197 14

D4oC Between Groups .001 4 .000 .013 1.000

Within Groups .145 10 .015

Total .146 14

D28oC Between Groups .000 4 .000 .010 1.000

Within Groups .095 10 .009

Total .095 14

C 28oC

Tukey HSD

Penyimpanan N

Subset for alpha = 0.05

1 2

hari ke-28 3 8.0267

hari ke-21 3 8.2033

hari ke-14 3 8.2667

hari ke-0 3 8.2967

hari ke-7 3 8.2967

Sig. 1.000 .446

(13)

Keterangan : A (Lacto B); B (Rillus); C (Interlac); D (Lacbon).

Lampiran 13 Pengaruh penyimpanan pada suhu 4oC dan 28oC terhadap aktivitas antibakteri BAL

a. BAL dari sampel A (Lacto B): mengandung L. acidophilus hari ke-28

b. BAL dari sampel B (Rillus): mengandung L. plantarum hari ke-28

(14)

Keterangan : Sa (S. aureus); Ec (E. coli); i (inokulum); s (supernatan); b (bakteriosin); K (+): Tetrasiklin HCl 30 µg; K (-): Akuades.

Lampiran 13 Sambungan

c. BAL dari sampel C (Interlac): mengandung L. reuteri hari ke-28

d. BAL dari sampel C (Interlac): mengandung L. reuteri hari ke-28

(15)

Keterangan: Sa (S. aureus); Ec (E. coli); i (inokulum); s (supernatan); b (bakteriosin); K (+): Tetrasiklin HCl 30 µg; K (-): Akuades.

Lampiran 14 Data pengaruh penyimpanan pada suhu 4oC dan 28oC terhadap aktivitas antibakteri BAL

a. BAL dari sampel A (Lacto B): mengandung L. acidophilus

Bakteriosin Sampel A

b. BAL dari sampel B (Rillus): mengandung L. plantarum

(16)

28 7,95 8,37 6,00 8,23 8,05 6,00 8,13 7,38 6,00 8,34 7,64 6,00 8,11 8,21 6,00 8,39 8,59 6,00 7,48 7,48 6,00 7,66 7,66 6,00 8,57 7,96 6,00 7,88 7,88 6,00 7,76 8,26 6,00 7,32 8,02 6,00 Rata-rata 8,21 8,18 6,00 8,17 8,17 6,00 7,79 7,71 6,00 7,77 7,77 6,00 Keterangan: i (inokulum); s (supernatan); b (bakteriosin).

Lampiran 14 Sambungan

c.BAL dari sampel C (Interlac): mengandung L. reuteri

Bakteriosin Sampel C

d. BAL dari sampel D (Lacbon): mengandung L. sporogenes

(17)

7,96 6,86 6,00 8,12 8,12 6,00 7,08 7,08 6,00 7,71 7,41 6,00 Keterangan: i (inokulum); s (supernatan); b (bakteriosin).

(18)

DSai4 Between Groups .000 4 .000 .001 1.000

Within Groups 1.671 10 .167

Total 1.671 14

DSas4 Between Groups .001 4 .000 .001 1.000

Within Groups 4.324 10 .432

Total 4.325 14

Lampiran 15 Sambungan

DEci4 Between Groups .004 4 .001 .005 1.000

Within Groups 2.013 10 .201

Total 2.017 14

DEcs4 Between Groups .026 4 .007 .031 .998

Within Groups 2.142 10 .214

Total 2.168 14

ASai28 Between Groups .006 4 .001 .011 1.000

Within Groups 1.289 10 .129

Total 1.294 14

ASas28 Between Groups .011 4 .003 .026 .998

Within Groups 1.115 10 .112

Total 1.127 14

AEci28 Between Groups .034 4 .008 .045 .995

Within Groups 1.865 10 .187

Total 1.899 14

AEcs28 Between Groups .004 4 .001 .007 1.000

Within Groups 1.449 10 .145

Total 1.454 14

BSai28 Between Groups .005 4 .001 .019 .999

Within Groups .709 10 .071

Total .714 14

BSas28 Between Groups .017 4 .004 .044 .996

Within Groups .963 10 .096

Total .980 14

BEci28 Between Groups .100 4 .025 .083 .986

Within Groups 3.030 10 .303

Total 3.131 14

BEcs28 Between Groups .123 4 .031 .129 .968

Within Groups 2.381 10 .238

Total 2.503 14

CSai28 Between Groups .011 4 .003 .010 1.000

Within Groups 2.547 10 .255

Total 2.557 14

CSas28 Between Groups .002 4 .001 .002 1.000

Within Groups 2.894 10 .289

Total 2.897 14

(19)

Within Groups 1.097 10 .110

Total 1.130 14

CEcs28 Between Groups .004 4 .001 .005 1.000

Within Groups 2.117 10 .212

Total 2.122 14

Lampiran 15 Sambungan

DSi28 Between Groups .009 4 .002 .020 .999

Within Groups 1.133 10 .113

Total 1.142 14

DSas28 Between Groups .004 4 .001 .014 1.000

Within Groups .733 10 .073

Total .737 14

DEci28 Between Groups .012 4 .003 .026 .998

Within Groups 1.175 10 .118

Total 1.188 14

DEcs28 Between Groups .004 4 .001 .009 1.000

Within Groups 1.088 10 .109

Total 1.092 14

KpSa Between Groups .000 4 .000 .000 1.000

Within Groups .036 10 .004

Total .036 14

KpEc Between Groups .000 4 .000 .000 1.000

Within Groups 1.396 10 .140

Total 1.396 14

KnSa Between Groups .000 4 .000 . .

Within Groups .000 10 .000

Total .000 14

KnEc Between Groups .000 4 .000 . .

Within Groups .000 10 .000

Total .000 14

(20)

Lampiran 16 Waktu inkubasi optimum BAL a. Waktu inkubasi optimum BAL (CFU/mL)

Sampel Waktu Inkubasi (jam)

24 48 72 96 120

A 1,75 x 10-10 5,58 x 10-11 2,75 x 10-11 1,51 x 10-12 2,39 x 10-12 1,79 x 10-10 5,62 x 10-11 2,79 x 10-11 1,55 x 10-12 2,43 x 10-12 Rata-rata 1,77 x 10-10 5,60 x 10-11 2,77 x 10-11 1,53 x 10-12 2,41 x 10-12 B 1,37 x 10-10 2,72 x 10-12 2,70 x 10-12 1,05 x 10-13 9,10 x 10-12 1,41 x 10-10 2,76 x 10-12 2,74 x 10-12 1,09 x 10-13 9,50 x 10-12 Rata-rata 1,39 x 10-10 2,74 x 10-12 2,72 x 10-12 1,07 x 10-13 9,30 x 10-12 C 1,71 x 10-10 9,78 x 10-11 5,78 x 10-12 1,74 x 10-13 1,69 x 10-13 1,75 x 10-10 9,82 x 10-11 5,82 x 10-12 1,78 x 10-13 1,73 x 10-13 Rata-rata 1,73 x 10-10 9,80 x 10-11 5,80 x 10-12 1,76 x 10-13 1,71 x 10-13 D 1,85 x 10-10 2,73 x 10-12 1,59 x 10-13 2,83 x 10-13 1,94 x 10-13 1,89 x 10-10 2,77 x 10-12 1,63 x 10-13 2,87 x 10-13 1,98 x 10-13 Rata-rata 1,87 x 10-10 2,75 x 10-12 1,61 x 10-13 2,85 x 10-13 1,96 x 10-13

b. Waktu inkubasi optimum BAL (log CFU/mL)

Sampel Waktu Inkubasi (jam)

24 24 24

A 10,24 11,75 11,44 12,18 12,38

10,25 11,75 11,45 12,19 12,39

Rata-rata 10,25 11,75 11,44 12,18 12,38

B 10,14 12,43 12,85 13,02 12,96

10,15 12,44 12,87 13,04 12,98

Rata-rata 10,14 12,44 12,86 13,03 12,97

C 10,23 11,99 12,76 13,24 13,23

10,24 11,99 12,76 13,25 13,24

Rata-rata 10,24 11,99 12,76 13,25 13,23

D 10,45 12,44 13,20 13,45 13,29

10,46 12,44 13,21 13,46 13,30

Rata-rata 10,46 12,44 13,21 13,45 13,29

Keterangan: - A (Lacto B); B (Rillus); C (Interlac); D (Lacbon).

(21)

Lampiran 17 Pengaruh waktu inkubasi terhadap aktivitas antibakteri bakteriosin dari BAL terhadap bakteri S. aureus.

Sampel Diameter zona hambat (mm)

48 jam 72 jam 96 jam

A 6,00 7,52 6,49

6,00 7,63 6,54

6,00 8,13 6,43

Rata-rata 6,00 7,76 6,49

B 6,00 7,97 6,56

6,00 8,09 6,63

6,00 7,99 6,59

Rata-rata 6,00 8,02 6,59

C 6,00 8,06 6,49

6,00 8,11 6,52

6,00 7,92 6,61

Rata-rata 6,00 8,03 6,54

D 6,00 7,86 6,61

6,00 8,04 6,43

6,00 7,94 6,51

Rata-rata 6,00 7,95 6,52

(22)

Lampiran 18 Uji aktivitas antibakteri bakteriosin dari BAL terhadap

S. aureus

a. Hari ke-0

b. Hari ke-28

K (-)

K (-) K (-)

K (-) K (-)

K (-)

K (+) K (+)

K (+) K (+)

A A

Sa A

s s

s s

i

i i i

b b

b b

B B

C C

D D

4o Sa 28o

Sa Sa B

(23)

Keterangan: A (Lacto B): mengandung L. acidophilus; B (Rillus): mengandung

L. plantarum; C (Interlac): mengandung L. reuteri; D (Lacbon):

mengandung L. sporogenes; K(+): Tetrasiklin HCl 30 µg; K(-): Akuades; SA (S. aureus); i (inokulum); s (supernatan); dan b (bakteriosin).

Lampiran 19 Uji aktivitas antibakteri bakteriosin dari BAL terhadap E. coli

a. Hari ke-0

b. Hari ke-28

K (+) K (+)

K (+) K (+)

K (-) K (-)

K (-)

K (-)

K (-) K (-)

A A

B

B

C C

D

D

4o Ec 28

o

Ec D Ec C Ec

B Ec A Ec

i i

i

i b

b b

b

s s

s

(24)

Keterangan: A (Lacto B): mengandung L. acidophilus; B (Rillus): mengandung

L. plantarum; C (Interlac): mengandung L. reuteri; D (Lacbon):

mengandung L. sporogenes; K(+): Tetrasiklin HCl 30 µg; K(-): Akuades; EC (E.coli); i (inokulum); s (supernatan); dan b (bakteriosin).

Lampiran 20 Data uji aktivitas antibakteri bakteriosin dari BAL a. Aktivitas antibakteri bakteriosin dari BAL terhadap bakteri S. aureus

Sediaan A B C D Kontrol Kontrol

b. Aktivitas antibakteri bakteriosin dari BAL terhadap bakteri E. coli

(25)

28 7,36 6,37 7,53 6,84 7,36 6,86 7,14 6,87 21,60 6,00 7,27 6,28 7,14 6,46 7,18 7,23 7,67 7,26 21,18 6,00 7,08 6,43 7,26 6,37 7,24 6,47 7,29 6,51 20,49 6,00 Rata-rata 7,24 6,36 7,31 6,56 7,26 6,85 7,37 6,88 21,09 6,00 Keterangan: A (Lacto B); B (Rillus); C (Interlac); D (Lacbon)

Lampiran 21 SPSS pengaruh penyimpanan terhadap aktivitas antibakteri bakteriosin dari BAL pada sediaan probiotik

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig. ASa4oC Between Groups .082 4 .021 .126 .970

Within Groups 1.635 10 .163

Total 1.717 14

ASa28oC Between Groups 1.488 4 .372 4.224 .029

Within Groups .881 10 .088

Total 2.368 14

AEc4oC Between Groups .116 4 .029 .437 .779

Within Groups .665 10 .067

Total .782 14

AEc28oC Between Groups 2.609 4 .652 9.414 .002

Within Groups .693 10 .069

Total 3.301 14

BSa4oC Between Groups .003 4 .001 .004 1.000

Within Groups 1.785 10 .178

Total 1.787 14

BSa28oC Between Groups .769 4 .192 1.416 .298

Within Groups 1.359 10 .136

Total 2.128 14

BEc4oC Between Groups .236 4 .059 .706 .606

Within Groups .836 10 .084

Total 1.072 14

BEc28oC Between Groups 2.082 4 .520 8.800 .003

Within Groups .591 10 .059

Total 2.673 14

CSa4oC Between Groups .095 4 .024 .049 .995

Within Groups 4.892 10 .489

Total 4.987 14

CSa28oC Between Groups .240 4 .060 .133 .967

Within Groups 4.532 10 .453

Total 4.773 14

CEc4oC Between Groups .231 4 .058 1.007 .449

Within Groups .574 10 .057

Total .806 14

(26)

Within Groups .670 10 .067

Total 1.593 14

DSa4oC Between Groups .327 4 .082 .231 .914

Within Groups 3.532 10 .353

Total 3.859 14

DSa28oC Between Groups .643 4 .161 .851 .525

Within Groups 1.888 10 .189

Total 2.531 14

Lampiran 21 Sambungan

DEc4oC Between Groups .067 4 .017 .173 .948

Within Groups .971 10 .097

Total 1.038 14

DEc28oC Between Groups .911 4 .228 3.354 .055

Within Groups .679 10 .068

Total 1.589 14

Tukey HSD

ASa28oC

Penyimpanan N Subset for alpha = 0.05

1 2

Hari ke-28 3 7.2567

Hari ke-21 3 7.5100 7.5100

Hari ke-14 3 7.7533 7.7533

Hari ke-7 3 8.0233 8.0233

Hari ke-0 3 8.1000

Sig. .061 .183

Tukey HSD AEc28oC

Penyimpanan

N Subset for alpha = 0.05

1 2

Hari ke-28 3 6.3600

Hari ke-21 3 6.6733

Hari ke-14 3 7.0500 7.0500

Hari ke-7 3 7.3867

Hari ke-0 3 7.4500

Sig. .057 .394

BEc28oC

Tukey HSD

Penyimpanan

N Subset for alpha = 0.05

(27)

Hari ke-28 3 6.5567

Hari ke-21 3 6.8700 6.8700

Hari ke-14 3 7.1767 7.1767 7.1767

Hari ke-7 3 7.3667 7.3667

Hari ke-0 3 7.6200

Sig. .065 .166 .243

Lampiran 22 Alat-alat

a. Spektrofotometer UV-Vis b. Alat sentrifugasi

(28)

e. Oven f. Autoklaf

Lampiran 22 Sambungan

g. Coolbox h. Penyaring Whatman 0,22 µm

(29)

k. Neraca analitis l. Mikroskop

Lampiran 22 Sambungan

(30)

o. Laminar Air Flow Cabinet

Lampiran 23 Bahan-bahan

(31)

Referensi

Dokumen terkait

Implementasi pendekatan taktis dalam pembelajaran bola voli terhadap.. pengembangan berpikir

Robbins (1996) dalam Prawirodirdjo (2007) mengemukakan organisasi yang berbudaya kuat akan memiliki ciri khas tertentu sehingga dapat memberikan daya tarik bagi

Kajian ini bertujuan untuk melihat perlaksanaan kaedah pembelajaran berasaskan projek (PBL) yang dilaksanakan oleh pensyarah dalam proses P&P Sains, Teknologi dan

[r]

Buku Ajar Metode Penilaian Status Gizi

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT KABUPATEN

Pengayaan dilakukan dengan cara peserta didik diminta mencari di internet atau diskusi kelompok untuk membahas materi tambahan tentang Menyederhanakan bentuk aljabar.. Mengetahui,

From urban and suburban deployment model of LTE‐Femtocell, can be used to calculate the performance of UE when using interference coordination method.In this