RINGKASAN EKSEKUTIF
Dewi Justisia Natalia Simamora, SE. (2012), Strategi Pemasaran Produk PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) Persero Cabang Medan; Ketua Program Studi Magister Manajemen: Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, M.Eng. Ketua Dosen Pembimbing; Dr. Ir. Suwito, MM. Anggota Dosen Pembimbing; Ir. Sugih Arto Pujangkoro, MM. Dosen Penguji; Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M.Eng. Prof. Dr. Amrin Fauzi. Dr. Ir. Nazarudin Matondang, MT; Sekolah Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen. Universitas Sumatera Utara.
Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan negara, Indonesia seperti halnya berbagai negara berkembang lainnya, mengembangkan program jaminan sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal. Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) merupakan salah satu komponen jaminan sosial. PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Persero) merupakan program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi resiko sosial ekonomi tertentu dan penyelenggaraannya menggunakan mekanisme asuransi sosial. Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang asuransi sosial PT Jamsostek (Persero) merupakan pelaksana undang-undang jaminan sosial tenaga kerja dengan memberikan perlindungan 4 (empat) program, yang mencakup Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi seluruh tenaga kerja dan keluarganya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan strategi pemasaran produk yang cocok bagi PT Jamsostek (Persero) Cabang Medan, agar perusahaan mampu meningkatkan pangsa pasar yang menjadi bagiannya, serta mengantisipasi pesaing-pesaing pada saat ini maupun pada masa yang akan datang.
Pengertian Asuransi bila ditinjau dari segi hukum adalah: "Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara 2 (dua) pihak atau lebih dimana pihak tertanggung mengikat diri kepada penanggung, dengan menerima premi-premi Asuransi untuk memberi penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung karena suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberi pembayaran atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. "
Kerangka Konseptual berisi tentang definisi konsep dari penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Tinjauan teoritis yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya menjadi dasar pemikiran bagi peneliti, sehingga terbentuklah bagan kerangka konseptual. Penelitian ini dimulai dengan mempelajari visi, misi, dan tujuan perusahaan, yakni PT Jamsostek (Persero) Cabang Medan yang akan diimplementasikan melalui strategi pemasaran yang akan diciptakan dan dijalankan oleh perusahaan tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode analisis data yang terdiri dari, tahap masukan dengan matriks IFE dan matriks
EFE, tahap pencocokan dengan matriks IE, PEST Analysis dan matriks SWOT serta tahap keputusan dengan menggunakan matriks QSPM.
Di Indonesia, perkembangan program jaminan sosial tenaga kerja sesungguhnya sudah mulai dirintis sejak tahun 1947 ketika Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1947 tentang kecelakaan kerja dan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1947 tentang kecelakaan perang diberlakukan. Undang-undang ini mengatur tentang usia tenaga kerja, jam kerja, tempat kerja, perumahan dan kesehatan buruh. Perlindungan bagi tenaga kerja diatur lagi tahun 1951 tentang kecelakaan kerja. Pada tahun 1952 diberlakukan Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 48 Tahun 1952 dan kemudian dibuat lagi dengan Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 8 Tahun 1956. Ketentuan mengenai penyelenggaraan kesehatan buruh itu kemudian dilengkapi lagi dengan Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 15 Tahun 1957. Peraturan tersebut menguraikan tentang bantuan kepada badan yang menyelenggarakan usaha jaminan sosial buruh. Lewat Keputusan Menteri Perburuhan Nomor 5 Tahun 1964, maka lahirlah Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS). Yayasan inilah yang antara lain berfungsi sebagai penghimpun iuran dan membayar ganti rugi pada buruh dan keluarganya yang terkena resiko kerja. Program yang diselenggarakan adalah program kecelakaan, kesehatan dan kematian. Setelah melalui kajian dan pembahasan yang panjang, pemerintah dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1977 memutuskan menyelenggarakan program Asuransi Kecelakaan Kerja (AKK), Tabungan Hari Tua (THT) yang dikaitkan dengan Asuransi Kematian (AK) sebagai program yang bersifat wajib. Pada tanggal 5 tahun 1977, pemerintah dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1977 tentang pendirian status Perusahaan Umum Asuransi Tenaga Kerja (Perum ASTEK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal yang menjadi kekuatan utama PT Jamsostek (Persero) Cabang Medan adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan faktor yang menjadi kelemahan utama adalah promosi yang kurang gencar dan kurang tepat dan status badan hukum sebagai BUMN. Faktor yang menjadi peluang utama PT Jamsostek (Persero) Cabang Medan adalah berbagai bencana alam yang menimpa Indonesia belakangan ini dan perkembangan teknologi informasi dan faktor eksternal yang menjadi ancaman utama yang dimiliki PT Jamsostek (Persero) Cabang Medan adalah tingkat persaingan yang tinggi. Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT diperoleh beberapa alternatif strategi pemasaran dan berdasarkan hasil analisis matriks IE diketahui bahwa posisi perusahaan berada pada berada pada sel IV (Grow dan Build). Strategi-strategi yang umum dipakai yaitu strategi Intensif seperti Market Development dan Product Development atau strategi Terintegrasi seperti Backward Integration, Forward Integration, dan Horizontal Integration. Sedangkan berdasarkan perhitungan dengan QSPM diperoleh strategi prioritas yang dapat diterapkan perusahaan adalah menjangkau masyarakat yang sadar berasuransi melalui kerjasama dengan perusahaan asuransi lain; merebut peserta asuransi saingan melalui hak pungut sesuai UU yang berlaku dan mengidentifikasi peluang pasar potensial melalui pemanfaatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Kata kunci: asuransi, pemasaran, strategi pemasaran, bauran pemasaran, lingkungan perusahaan, lingkungan jauh dan lingkungan industri.