ii
ABSTRAK
Penderita penyakit ginjal kronik mengalami peningkatan setiap tahunnya. Penyakit GGK akan menyebabkan suatu penurunan status nutrisi pada penderita dan dapat berujung pada keadaan malnutrisi. Keadaan malnutrisi pada pasien dapat terlihat dari penurunan nilai IMT. Albumin adalah salah satu parameter biokimia yang sering digunakan untuk pemeriksaan status nutrisi, tetapi penggunaannya masih diragukan karena dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor non-nutrisi. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk melihat apakah terdapat korelasi antara kadar albumin dengan IMT pada penderita GGK.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang dilakukan pada bulan Juli-September 2015 di RSUP H. Adam Malik Medan. Data sampel didapatkan dengan menggunakan teknik total sampling, dimana seluruh jumlah populasi yang memenuhi kriteria inklusi merupakan data sampel. Jenis data yang dikumpulkan adalah data sekunder yang didapatkan dari rekam medis pasien GGK di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2014. Analisa data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat.
Pada penelitian didapatkan bahwa penderita GGK paling banyak memiliki IMT normal (40%) dan mengalami hipoalbuminemia (80,9%). Hasil analisis data dengan uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi antara kadar albumin dengan IMT pada penderita GGK (p= 0,266, r= 0,107).
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi antara kadar albumin dengan IMT pada penderita GGK. Hasil ini dapat diakibatkan karena kadar albumin pada pasien GGK lebih dipengaruhi oleh proses inflamasi dibandingkan asupan nutrisi.
Kata kunci: Gagal Ginjal Kronik (GGK), Kadar Albumin, Indeks Massa Tubuh (IMT).
iii
ABSTRACT
The number of chronic kidney disease patients are increasing every year. Chronic kidney failure (CKF) will cause a degradation of patient’s nutritional status and can possibly lead to malnutrition. Malnutrition can be observed from a decreasing body mass index (BMI). Albumin is one of the biochemical marker that is frequently used for nutritional status assessment, but the usage is still questionable as its level can be affected by other non-nutritional factors. Therefore, a study is needed in order to find out whether there is a correlation between albumin level and BMI in CKF patients.
This study is an analytic study that was held between July-September 2015 at RSUP H. Adam Malik Medan. Sample was collected by total sampling technique, which means total number of the population that meet the criteria is a part of the sample. The collected data’s type was secondary data which collected from chronic kidney failure’s patient medical record at RSUP H. Adam Malik Medan in 2014. Data analysis was done by univariate and bivariate analysis.
The study reveals that CKF patients mostly have normal BMI (40%) and hypoalbuminemia (80,9%). Data analysis resulted from Spearman correlation test shows that there is no correlation between albumin level and BMI in CKF patients (p= 0,266, r= 0,107).
This study conclude that there is no correlation between albumin level and BMI in CKF patients. This could happened because albumin level in CKF patients is being affected more by inflammation process instead of nutritional consumption.
Keyword: Chronic Kidney Failure (CKF), Albumin Level, Body Mass Index (BMI).